Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 118658 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Pohan, Herdiman Theodorus
"Sepsis adalah kondisi klinis yang disebabkan oleh respon imun pejamu terhadap infeksi atau stimulus lain yang ditandai oleh inflamasi sistemik. Respon klinis pada sepsis dapat bervariasi tergantung dari tahap kompensasi atau dekompensasi, proses inflamasi dan kondisi pejamu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai peran dari parameter (klinis, biokimia, hematologi, analisis gas darah dan koagulasi) dalam menunjang diagnosis sepsis. Dilakukan penelitian dengan disain potong lintang di unit rawat inap Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, antara bulan Pebruari hingga Juli 2002. Empat puluh dua pasien memenuhi kriteria sepsis, sepsis berat dan renjatan septik. Dikumpulkan data klinis, sampel darah untuk pemeriksaan hematologi, biokimia, analisis gas darah dan koagulasi. Empat puluh dua subyek berpartisipasi dalam penelitian ini, dengan usia antara 19 hingga 78 tahun. Sebelas subyek memenuhi kriteria sepsis awal, 20 sepsis berat dan 11 renjatan septik. Pemeriksaan klinis menunjukkan Glasgow coma scale menurun secara bermakna pada sepsis berat dan renjatan septik. Denyut jantung, frekuensi nafas dan suhu tubuh meningkat pada semua kelompok. Pada sebagian besar subyek hemoglobin kurang dari 10 g/dl dan hematokrit kurang dari 30%. Hitung lekosit meningkat pada lebih dari 80% subyek dengan jumlah lebih dari 15.000/mm3. Hitung trombosit menurun (kurang dari 50.000/mm3) terutama pada renjatan septik. Kreatinin serum meningkat (> 2 mg/dl) secara bermakna pada sepsis berat dan renjatan septik. Albumin menurun, LDH dan prokalsitonin meningkat. Analisis gas darah menunjukkan: pH dan HCO3 menurun terutama pada renjatan septik; PO2 menurun pada sepsis berat dan renjatan septik; dan PCO2 kurang dari 32 mmHg pada semua kelompok. Pemeriksaan koagulasi menunjukkan fibrinogen menurun secara bermakna pada renjatan septik, PT dan APTT memanjang pada sepsis berat dan renjatan septik lebih dari 18.8 dan 48 detik. D-dimer juga pada umumnya meningkat pada semua kelompok. Disimpulkan bahwa pemeriksaan klinis termasuk tingkat kesadaran, denyut jantung, tekanan arteri rata-rata, suhu dan frekuensi nafas, serta tambahan pemeriksaan laboratorium termasuk hematologi, biokimia, analisis gas darah dan koagulasi dapat digunakan sebagai parameter dalam mendiagnosis sepsis. Beberapa parameter yaitu tingkat kesadaran, kreatinin serum, hemoglobin, hitung trombosit dan fibrinogen dapat membedakan darajat sepsis. (Med J Indones 2004; 14: 26-32)

Sepsis is a spectrum of clinical conditions caused by the host immune response to infection or other inflammatory stimuli characterized by systemic inflammation. Clinical response to sepsis could be varies according to compensate or decompensate state, inflammatory process and host condition. Aims of this study is to assess the role of some parameters (clinical and biochemical, hematology, arterial blood gas analysis and coagulation) in supporting the diagnosis of sepsis. A cross-sectional study was performed in the Internal Medicine Inpatient Unit of Dr. Cipto Mangunkusumo National General Hospital, Jakarta, from February to July 2002. Forty-two patients who fulfilled the criteria of sepsis, severe sepsis, and septic shock were enrolled in this study. Clinical details and blood specimens for hematological, biochemical, arterial blood gas analysis and coagulation were collected. There were 42 subjects who participated in the study, aged from 19 to 78 years old. Eleven subjects fulfilled the criteria for early sepsis, 20 severe sepsis and 11 septic shock. Clinical examination showed that the Glasgow coma scale (GCS) was significantly reduced in severe sepsis and septic shock. Heart rate, respiration rate and body temperature were increased in all groups. Hemoglobin levels mostly below 10 g/dl and hematocrite levels below 30 %. The leucocyte counts were increased in more than 80%, mostly above 15.000/mm3. The platelet count were low (below 50.000/mm3) especially in septic shock. The serum creatinine were significantly increased (>2 mg/dl) in severe sepsis and septic shock. Albumin was decreased, lactate dehydrogenase/LDH and procalcitonin were increased. The arterial blood gas analysis showed that: pH and HCO3 were decreased especially in septic shock; the PO2 was lower in severe sepsis and septic shock; and PCO2 was below 32 mmHg in all groups. Coagulation examinations showed that fibrinogen was significantly decreased in septic shock; PT and APTT were prolong in severe sepsis and septic shock more than 18.8 and 48 seconds respectively. The d-dimer was also increased mostly in all groups. In conclusions that clinical examinations include level of consciousness, heart rate, mean arterial pressure, temperature and respiration rate and additional laboratory examinations include hamatological, biochemical, blood gas analysis and coagulation examinations can be used as parameters in diagnosis of sepsis. Some parameters include level of consciousness (Glasgow coma scale), serum creatinine, hemoglobin, platelet count and fibrinogen can differ sepsis according to severity. (Med J Indones 2004; 14: 26-32)"
Medical Journal of Indonesia, 2005
MJIN-14-1-JanMar2005-26
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Openshaw, H.T.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1962
547 OPE l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yuswarnurullah
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Manifestasi klinis sepsis berupa systemic inflammatory response syndrome/SIRS, terdapatnya infeksi dan disfungsi organ merupakan kriteria yang digunakan dalam diagnosis sepsis saat ini. Pada 2 tahun terakhir berkembang pemikiran untuk menambahkan beberapa parameter disamping kriteria tersebut, dengan diajukannya terminologi PIRO (P: predisposition, I: infection, R: response dan O: organ failure). Manifestasi klinis sepsis di tiap rumah sakit maupun unit perawatan dapat berbeda bergantung dari beratnya sepsis, fokus infeksi, komorbiditas dan disfungsi atau kegagalan organ. Pada penelitian ini akan dievaluasi data demografi, komorbiditas, sumber infeksi, manifestasi SIRS, disfungsi organ dan profil mikrobiologik sepsis di rawat di Unit Penyakit Dalam RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Dilakukan penelitian deskriptif korelatif dengan disain potong lintang, pada 42 subyek dengan sepsis, sepsis berat dan renjatan septik. Penelitian dilakukan di Unit Rawat RSPUN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada tahun 2002. Dilakukan pencatatan data klinis, laboratorium (hematologi, biokimia, analisis gas darah) dan kultur aerob (darah dan spesimen lain). Kriteria sepsis yang digunakan berdasarkan American College of Chest Physician dan Society of Critical Care Medicine tahun 1992. Hasil penelitian menunjukkan terdapatnya distrubusi sepsis yang proporsional menurut usia dan jenis kelamin, komorbiditas didapatkan pada 88% subyek, berupa diabetes melitus dan penyakit kronik lainnya. Sumber infeksi terbanyak berasal dari paru, kulit-jaringan lunak, abdomen dan traktus urinarius; dengan gambaran kuman Gram negatif lebih banyak dari Gram positif. Manifestasi SIRS didapatkan pada lebih dari 70% subyek dengan manifestasi terbanyak berupa takikardia dan takipnu. Manifestasi disfungsi organ terbanyak berupa penurunan kesadaran, asidosis metabolik, disfungsi renal dan penurunan tekanan arteri rata-rata, dan didapatkan korelasi parameter tersebut dengan derajat sepsis. (Med J Indones 2004; 13: 90-5)"
Medical Journal of Indonesia, 13 (2) April June 2004: 90-95, 2004
MJIN-13-2-AprilJune2004-90
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Varitha Ariyabukalakorn
Pathum Thani: Thammasat University, 2019
670 STA 24:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>