Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Sensuse, Dana Indra
"Bahasa lahir bersamaan dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Sebagai suatu alat untuk berkomunikasi, bahasa dapat mencerminkan berbagai aspek kehidupan suatu masyarakat. Suatu masyarakat yang telah maju selalu ditandai dengan pemakaian bahasanya yang luas, begitu juga sebaliknya, suatu bahasa yang banyak dipakai oleh masyarakat luas, merupakan bahasa dari suatu masyarakat yang telah maju. Sulit untuk menentukan mana yang terlebih dahuhi maju, masyarakatnya atau bahasanya. Tapi yang jelas, bagi penganut paham rasionalis, bahasa mencenninkan kemampuan daya nalar (Alwasilah, 1994).
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang banyak dipakai, karena jumlah penduduk bangsa Indonesia diperkirakan telah mencapai 180 juta jiwa. Bahasa Indonesia yang dipakai oleh banyak orang tersebut, berpotensi menjadi salah satu bahasa yang dipakai masyarakat internasional, seperti halnya bahasa Inggris. Dalam kenyataannya, harapan tersebut masih jauh dari kenyataan. Kemungkinan besar salah satu sebabnya adalah karena bahasa Indonesia itu dipergunakan di atas bahasa-bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sanipai Merauke.
Sampai saat ini belum ada data yang pasti, berapa banyak bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Variasi bahasa dari suatu tempat ke tempat lain berkaitan erat dengan dimensi sosial maupun geografi. Variasi ini terlihat jelas antara masyarakat perkotaan dan pedesaan, perbedaan dalam umur, jenis kelamin, golongan, maupun identitas suku bangsa."
1995
LESA-25-Jan1995-33
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Indra
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992
720.2 SIN p (1);720.2 SIN p (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Multamia Retno Mayekti Tawangsih
Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2007
499.221 MUL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1987
499.28 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Multamia Retno Mayekti Tawangsih
"1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian bahasa daerah terutama di bidang pemetaannya, tidaklah sebanding dengan perkiraan penghitungan jumlah lima ratusan bahasa daerah yang terdapat di Indonesia. Dengan demikian, maka penelitian geografi dialek dalam hal ini pemetaan bahasa-bahasa daerah di Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu linguistik yang perlu digarap. Pemetaan bahasa cukup penting untuk mendapat perhatian karena banyak hal yang dapat dipetik dari hasilnya. Antara lain peta bahasa-bahasa daerah di Indonesia dapat berfungsi sebagai alat untuk memonitor dua kepentingan nasional yang kontradiksi yaitu program pengembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu di satu pihak dan program pelestarian bahasa-bahasa daerah sebagai unsur kebudayaan nasional di lain pihak. Ditinjau dari sudut pengembangan bahasa, peta bahasa dapat memberikan gambaran umum mengenai situasi kebahasaan setempat. Sekurang-kurangnya memberikan jawaban berapa jumlah bahasa daerah di Indonesia dan bahasa apa saja yang ada di Indonesia. Sebagai hasilnya, dapat diketahui secara pasti berapa jumlah bahasa daerah yang harus dilestarikan dan bahasa-bahasa daerah mana yang perlu mendapatkan prioritas. Moeliono (1981:7) berpendapat bahwa:
"Bahasa-bahasa itu perlu diperikan sebelum menghilang dari muka bumi mengingat kenyataan bahwa angka kematian bahasa di dunia lebih besar daripada angka kelahirannya. Lajunya pengurangan bahasa itu tidak selalu harus diukur dalam satuan abad, sebab bahasa yang jumlah penuturnya sangat kecil, misalnya lima ribu orang, dapat musnah dalam satu dua generasi. Banyak pula di antara bahasa itu yang tidak mengenal ragam tulisan sehingga demi pengembangan teori linguistik, bahasa yang jumlah penuturnya sangat terbatas atau yang daerah pakainya sangat terpencil dan jalur komunikasi ramai perlu direkam baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan".
Pendapat Moeliono mengenai musnahnya sebuah bahasa dalam satu dua generasi mungkin saja terjadi andaikata ada faktor-faktor luar bahasa yang mendorong hal itu terjadi. Misalnya, masyarakat bahasa Taogwe yang penuturnya diperkirakan berjumlah 50 orang (Wurm 1984: Peta 3 Northeastern Irianjaya), merupakan masyarakat "terasing" karena faktor alamnya di pedalaman Irian Jaya. Secara geografis mereka tinggal di suatu daerah di mana 4 buah sungai bertemu yaitu Sungai Rouffaer dan Sungai Van Daalen (dari arah Barat), Sungai Idenburg (dari arah Timur), dan Sungai Mamberamo (dari arah Utara). Seandainya Pemerintah, memindahkan mereka dari tempat asalnya ke pemukiman suku-suku terasing. Hal ini, memaksa masyarakat bahasa Taogwe untuk berkomunikasi dengan masyarakat bahasa lainnya di pemukiman itu ataupun dengan petugas pemerintah yang menangani pemukiman suku-suku terasing itu. Anak-anak masyarakat Bahasa Taogwe juga akan mulai masuk SD, tentunya mulai belajar bahasa Indonesia. Lambat laun pemakaian bahasa Taogwe akan berkurang apalagi jika beberapa penutur bahasa Taogwe itu menikah dengan orang yang berbahasa-ibu lain. Dalam satu dua generasi mungkin saja bahasa Taogwe--yang dikenal sebagai salah satu bahasa di dalam kelompok Dataran Danau Tengah-itu akan musnah.
Pemetaan bahasa perlu dilakukan baik pada daerah-daerah yang monolingual maupun pada daerah-daerah yang multilingual. Terlebih-lebih pada daerah-daerah tertentu yang multilingual agaknya masalah sentuh bahasa tidak dapat dihindarkan. Dapat diduga bahwa di daerah yang multilingual masalah kebahasaan akan lebih kompleks dibandingkan dengan di daerah yang monolingual. Pendataan bahasa-bahasa daerah di Indonesia sesungguhnya telah mulai dijajagi sejak tahun lima puluhan, hanya saja belum ada kesatuan pendapat. Perbedaan yang muncul mungkin disebabkan karena perbedaan metode penelitian yang dipergunakan serta dasar pemilahannya. Untuk mengatasi ketidaksamaan informasi mengenai jumlah bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, Lembaga Bahasa Nasional (1972) berusaha..."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
D188
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Multamia Retno Mayekti Tawangsih
1990
D1844
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Dewi
"
ABSTRAK
Penelitian yang saya lakukan adalah penelitian geografi dialek di Kotif Depok. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pertentangan antara perkembangan dialek Jakarta yang makin menanjak dan penelitian segi-segi dialek ini. Tujuan penelitian ini adalah mengadakan pemetaan bahasa guna memperoleh situasi kebahasaan di Kotif Depok.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode pupuan lapangan. Peneliti turun langsung ke lapangan mendatangi informan guna memperoleh data berupa kosakata setempat berdasarkan daftar tanyaan yang telah disusun.
Adapun hasil dari pemetaan bahasa melalui penghimpunan isolgos dan penghitungan dialektometri adalah di Kotif Depok hanya terdapat satu daerah pakai bahasa; daerah pakai bahasa Betawi . Ciri fonetis bahasa Betawi di Kotif Depok merupakan ciri fonetis subdialek Pinggiran seperti yang dikemukakan oleh Muhadjir dalam Morfologi Dialek Jakarta. Di Kotif Depok juga ditemukan daerah pakai kosakata ora, sebagai penanda istilah Betawi Ora, di sebelah barat dan selatan.
Selain itu, dalam dialek ini banyak terdapat kosakata Jawa. Hal ini sesuai dengan asumsi Muhadjir bahwa dalam subdialek Pinggiran banyak terdapat kosakata Jawa. Kosakata lain yang terdapat dalam bahasa Betawi di Depok adalah Sunda, Bali, dan Belanda. Konstruksi kosakata bahasa Sunda juga turut mempengaruhi beberapa kosakata Betawi di Depok.
"
1997
S11114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1985
499.28 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1986
499.28 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>