Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120655 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Asep Suryana
"With reference to the establishing authority charismatic and the routinizing charisma process, this paper aims to analyze the authority not as a static concept, but rather as a dynamic concept. Both process has been involving several aspects of the actor and social cultural system which is conducive to it. On the routinizing charisma process in this Pesantren, the behaviours must be set as an example for values that externalize by charismatic figure. This become normative guidance and legitimized resources to next generation. In this context, it is occurred the differences between normative guidance (das sollen) with the practice of next generation (das sein) that wilt be emerged legitimation erotion."
[place of publication not identified]: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
MJSO-7-2000-51
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sholahudin Malik
"Isu sentral penelitian ini adalah pola kepemimpinan kharismatik dan proses rutinisasi kharisma yang terjadi di sebuah lembaga yang disebut Pesantren. Pesantren As-Syaf'i'yah adalah salah satu lembaga yang telah mengalami alih generasi kepemimpinan dari Kyai (Pimpinan Pesantren) kepada anak-anaknya Konsep kepemimpinan dan urbanisasi kharisma ini merujuk pada konsep Weber.
Studi ini menggunkan metode penelitian kualitatif, penulis memilih teknik indept interview (wawancara mendalam) untuk membuka apa raja mengenai pola kepemimpinan KH. Abdullah Syafi'i (Pendiri Pesantren As-Syafiiyah), bagaimana kiprahnya dalam memimpin pesantren. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan studi kasus (case study). Dengan menggunakan studi kasus, penelitian ini diharapkan tidak akan melebar, melainkan terfokus pada penelitian kepemimpinan dan rutinisasi kharisma di pesantren As-syafiiyah. Penulis juga menggunakan pendekatan Life Story (Sejarah Hidup). Penggalian sejarah hidup ditakukan lewat wawancara yang berhubungan dengan biografi dan penelusuran calatan-catatan atau dokumentasi, yaitu penggalian dengan maksud untuk menguugkap sejarah masa lalu. Dalam hal ini penulis menelusuri sejarah hidup KH. Abdullah Syafi'ie dan kiprahnya mendirikan pondok pesantren As-Syaf'i'yah.
Berdasarkan hasil penelitian, keunggulan pribadi, kemampuan mewujudkan mimpi-mimpi untuk membangun pesantren dan masyarakat, keikhlasan dan kekuatan menyedot massa yang dimthla KH. Abdullah Syafi'ie menandainya sebagai pemimpin kharismatik Janis tatanan ini dilegitimasikan dengan kualitas-kualitas pribadi terkemuka dari individu-individu yang luar biasa kesuciannya, heroismenya atau keutamaannya yang memungkinkan mereka untuk memerintah sejumlah besar orang dalam hubungan-hubungan tatap muka. Kharisma diiukiskan sebagai kualitas﷓kualitas adimanusiawi yang dikenakan pada para nabi dan para pahlawan militer yang memungkinkan mereka untuk memaksakan gagasan-gagasan dan nilai-nilai mereka sendiri pada seluruh kelompok.
Dalam upaya menemukan keotentikan dan fokus penelitian penulis menggunakan teori Max Weber mengenai Kharisma dan Rutinisasi Kharisma. Beberapa proses yang relevan yang dikemukakan Weber antara lain dengan ditandai sediktnya tiga hal : Pertama, Pencarian orang-orang yang memiliki tanda-tanda atau isyarat-isyarat kharisma yang serupa dengan tanda-tanda yang telah dimiliki seorang pemimpin kharismatik terdahulu. Kedua, Secara biologis terun-temurun kharisma dapat diwariskan. Dalam hal ini pemimpin kharismatik dapat diganfikan oleh keturunannya, yang juga memiliki kualitas-kualitas yang sama. Cekga, cara pemecahan yang sangat sederhana dan lazim ialah menyerahkannya kepada keputusan pemimpin berkharisma dan meminta dia untuk memilih seorang pengganti.
Penulis juga meneliti proses perjalanan rutinisasi kharisma tersebut. Setelah Kharisma terbentuk apakah telah terjadi proses delegitimasi kharisma. Dari data-data yang tersedia, make ditemukan proses terjadinya delegitimasi kharisma dari anak-anak KH. Abdullah Syafi'ie tersebut. Sedikitnya ada 6 faktor yang melatar balakangi delegitimasi itu dengan indikator yang nampak dan perlakuan komunitas pesantren dada umumnya.
Setanjutnya, pada konteks perubahan masyarakat modem di tengah arus perubahan kola di sekitar kompteks pesantren As-Syafiiyah. Ketika Abdullah Syafi'ie berkiprah, Jatiwaringin belum seramai sekarang, Struktur masyarakatnya masih homogen dimana mata pencaharian penduduk Iebih banyak berkebun dan pedagang. Tetapi masyarakat Jatiwaringin sekarang sangat plural. Semakin derasnya arus urbanisasi, dimana kebanyakan para pendatang tidak mengetahui secara pasti perjalanan pesantren dan aktivitas pimpinannya. Gerak perubahan dan pluralitas masyarakat tersebut, menurut analisa penuts juga menjadi salah satu kontribusi tidak populerya para pimpinan pesantren. Ditambah minimnya proses interaksi kalau tidak dikatakan tidak ada proses interaksi sama sekali antara pimpinan pesantren dengan masyarakat sekitar kecuali dalam lingkup pengajian yang jumlahnya terbatas.
Faktor eksternal ini mendorong perubahan masyarakat tradisional ke rasional, yang dinyatakan Weber akan menjadikan kharisma tidak lagi menjadi elemen yang paring panting. Hal ini akan menandai babak bare dimana sistem dan birokrasi menjadi jawaban atas masyarakat modern dan rasional."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
S5821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amich Alhumami
"Tesis ini bermaksud membahas mengenai bagaimana kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam dan di luar lingkungan Pesantren Cipasung Tasikmalaya Jawa Barat, terlibat konflik. Secara khusus dalam konteks eksternal, penulis ingin melihat dinamika konflik ideologis antara Jemaat Ahmadiyah, yang mewakili faham keagamaan Ahmadiyah dan Pesantren Cipasung, yang mewakili faham keagamaan ahlussunnah wal jam?ah atau Nahdlatul Ulama. Sedangkan dalam konteks internal, penulis ingin melihat dinamika konflik organisatoris antara pimpinan pesantren (dalam hal ini keluarga kiai) dengan pengurus BP2M.
Struktur sosial Desa Cipakat, tempat Pesantren Cipasung, menggambarkan sebuah masyarakat yang majemuk dari segi faham keagamaan, sehingga bisa membuka peluang terjadinya konflik. Sedangkan struktur organisasi di Pesantren Cipasung sendiri juga memperlihatkan keragaman unit program dengan melibatkan peran dari berbagai unsur. Kompleksitas peran dalam pesantren itu akan bersinggungan dengan kepentingan-kepentingan tertentu dari para pelaku organisasi, sehingga kemungkinan terjadi konflik pun menjadi terbuka."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryana, 1960-
Jakarta : Salemba Empat , 2000
330.9 SUR e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kharisma merupakan hal yang sering dibicarakan tetapi sulit dirumuskan. Salah satu sifat yang utama adalah sifat kepemimpinan, namun tidak semua pemimpin memiliki sifat kepemimpinan berkharisma. Makalah ini merupakan upaya penelaahan pustaka mengenai kharisma. Terdapat berbagai elemen kharisma, antara lain menarik perhatiana, menimbulkan kekaguman pada orang sekelilingnya, dan kemampuan berkomunikasi dengan super language yang dapat mempengaruhi banyak orang. Penelitian neuro-science yang menguji hubungan kharisma dengan fungsi otak, mengemukakan pentingnya intelegensia emosional dengan lebih aktifnya hubungan syaraf dalam neocortex otak kanan. Secara spiritual, kharisma juga dibahas dan diungkapkan dengan sifat, antara lain seperti magnet, aura, mana, sakti, dan murti. Terdapat 16 jenis kharisma, dan penulis mengemukakan berbagai contoh tokoh berkharisma. Walaupun kharisma yang melekat pada seseorang adalah bawaan sejak lahir, namun ada unsur di dalamnya yang dapat dilatih dengan limbic training.
"
330 ASCSM 9 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Renaldy
"Dengan semakin banyaknya stasiun televisi Swasta di Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pecinta film nasional, maka semakin banyak pula jumlah rumah produksi yang memproduksi tontonan lokal. Salah satu alternatif tontonan televisi itu adalah sinetron. Dalam memproduksi sebuah sinetron, pihak rumah produksi terlibat dengan banyak pihak diantaranya stasiun televisi dimana produksi sinetron itu akan ditayangkan dan sesama rumah produksi sejenis, dimana diantara mereka dibutuhkan suatu perjanjian yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian kerjasama diantara sesama rumah produksi dan stasiun televisi dalam pembuatan sinetron merupakan suatu perjanjian untuk melakukan sementara jasa sebagaimana diatur dalam Bab VIIA buku III KUHPerdata. Antara rumah produksi yang satu dan lainnya pasti terdapat perbedaan dalam mengatur dan menyusun suatu kontrak hal ini terjadi karena adanya ketentuan pasal 1338 KUHperdata mengenai kebebasan berkontrak sehingga para pihak bebas menentukan bentuk dan isi perjanjian antara para pihak. Dalam skripsi ini diuraikan penyelesaian sengketa apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi terhadap perjanjian yang dilakukan secara tertulis dan penyelesaian sengketa yang dilakukan secara lisan atau tidak secara tertulis."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
S21299
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>