Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117524 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Iskandar Fitri
"Makalah ini menguraikan hasil rancang bangun antena untuk meningkatkan bandwidth patch antena dengan teknik proximity-coupling. Susunan antena tersebut terdiri dari dua lapis substrat dimana lapisan atas berfungsi sebagai elemen radiasi dan lapisan bawah digunakan sebagai sistem pencatuan. Saluran pencatu yang ditambah stub berfungsi untuk mengendalikan bagian riil impedansi antenna agar sesuai dengan karakteristik impedansi saluran pencatu. Antena dicatu dengan saluran mikrostrip berbentuk seperti garpu untuk meningkatkan bandwidth yang lebih lebar. Dari hasil pengukuran menunjukan bahwa bandwidth dengan VSWR < 2 adalah 0.98 GHz dan gain sebesar 9.3 dB. Pola radiasi antena adalah 70° pada bidang E dan 80 ° pada bidang H.

This paper describes design of antenna for increasing bandwidth of patch antenna by proximity coupling. The antenna structures had two layer substrates where the top layer is used as radiator element and the bottom layer is used for feeding system. The feeding system composed a stub is used to control real impedance antenna for matching to impedance characteristic feeding line. The antenna is fed by microstripline with a fork-like tuning stub for increasing much wider bandwidth. From measurement, obtained bandwidth with VSWR < 2 is 0.98 GHz and the antenna gain is 9.3 dB. The Radiation pattern antenna is 70° for E plane and 80° for H plane.
Key Words : electromagnetic coupled, feeding system, fork-like tuning
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
JUTE-XVIII-4-Des2004-284
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Fitri
"Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun antena untuk meningkatkan bandwidht yaitu antena proximity-coupling yang terdiri dari dua lapis substrate yang mana lapis pertama berfungsi sebagai elemen radiator dan lapis bawah digunakan untuk saluran pencatu mikrostrip berbentuk seperti garpu, sehingga dapat memberikan efek kopling sangat kuat. Antena tersebut merupakan sebuah antena pengirim maupun penerima yang bekerja pada frekuensi 5.2 GHz. Metode model cavity digunakan untuk menganalisis perhitungan parameter-parameter antenna.
Dengan membuat catu saluran mikrostrip dua stub dapat memberikan efek kopling dua kali lebih besar dibandingkan saluran catu tunggal yang disisipkan dibawah parch. Hal ini dijelaskan dengan men-tuning ruang antara dua cabang stub garpu, locus impedansi membentuk resonansi ditengah diagram smith chart. Kedua dengan men-tuning panjang kedua cabang, bagian imajiner impedansi masukan dapat dikompensasi, yang memberikan penyesuaian impedansi dengan bandwidth yang lebar. Ketiga, jarak antara stub dan pinggir patch untuk membuat bagian impedansi antena sama dengan karakteristik impedansi saluran mikrostrip.
Rancang bangun antenna menggunakan perangkat lunak microwave office 5.0 untuk menghitung parameter-parameter antena dan PCAAD 3.0 untuk menghitung ukuran parzh dan lebar saluran mikrostrip. Hasil simulasi dibandingkan dengan pengrikuran, dimana pola radiasi dan gain menggunakan antena identik.
Dari hasil pengukuran didapat bandwidth sebesar 0.98 GHz pada frekuensi kerja 5.2 GHz (VSWR = 1.027). Sehingga dengan menggunakan sisipan saluran catu berbentuk garpu akan memberikan efek kopling dua kali lebih besar yang pada akhirnya meningkatkan bandwidth dua kali lebih besar, dibandingkan dengan sisipan saluran tunggal.

The thesis present design of an antenna for increasing bandwidth that is the proximity coupling antenna which two layer substrate where the first layer used as radiator element and second layer used to microstripline with fork-like tuning stub, that it provide strong coupling effect. The antenna use for receiver and transmitter at 5.2 GHz. The method of cavity model used to analyze parameters of antenna.
By making two tuning stub of microstripline fed can improvement double coupling effect then compared with single microstripline inset under the patch. It is explained that by tuning the spacing between the two branch sections of the fork-like tuning sub, the impedance locus can form a tight resonant loop around center of the smith chart. Second by tuning the lengths of the two branch sections, the imaginary part of the input impedance can be compensated, which leads to good impedance matching over a wide bandwidth. Third, distance between stub and edge of the patch controlled for make the real part of impedance antenna same as characteristic impedance of microstripline.
The design antenna used two software programs that are microwave office 5.0 for account antenna parameters and PCAAD 3.0 for account geometries patch and microstripline width. The simulation results compared with measurement, where radiation pattern and gain using identical antenna.
From measurement resulted bandwidth 0.98 GHz at frequency operation 5.2 GHz (VSWR = 1.027). By using microstripline with fork-like tuning stub and add the short a tuning stub is connected in shunt with the feed line increasing twice wider bandwidth compared with single microstripline feed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Fitri
"Beberapa penelitian pada antena mikrostrip slot lebar dan slot sempit telah dirancang untuk memperlebar bandwidth. Perancangan antena mikrostrip slot dengan menggunakan elemen peradiasi tunggal telah diperoleh dengan lebar bandwidth yang bervariasi dari 0,7 GHz sampai 8,8 GHz. Dalam kasus perancangan antena mikrostrip array terdapat beberapa penelitian yang menghasilkan karakteristik wideband. Perancangan antena array dengan menggunakan 64 elemen folded flat dipole menghasilkan bandwidth sebesar 8 GHz pada rentang frekuensi 8 ? 16 GHz. Perancangan antena array yang menggunakan model log periodic short-circuited patch memiliki bandwidth 6,1 GHz pada rentang frekuensi 0,9 ? 6 GHz. Sejauh yang penulis ketahui, belum terdapat penelitian pada antena mikrostrip slot untuk slot tunggal dan konfigurasi array yang dicatu secara gandeng elektromagnetik dengan menggunakan jaringan impedansi multi tuning stub untuk memperlebar bandwidth.
Penelitian ini mengacu pada perancangan sebelumnya yang menggunakan slot lebar untuk meningkatkan lebar bandwidth antena. Peningkatan lebar bandwidth dihasilkan dengan menggunakan model saluran pencatu mikrostrip berbentuk seperti garpu. Model pencatuan tersebut telah terbukti dapat meningkatkan bandwidth sebesar 1,4 GHz pada jarak frekuensi dari 1,6 GHz sampai 3 GHz. Pada penelitian ini dilakukan perancangan antena mikrostrip slot lebar menggunakan model saluran pencatu mikrostrip berbentuk seperti garpu yang ditambahkan batang penyesuaian pada saluran masukan. Setelah diperoleh hasil yang sesuai antara simulasi dan pengukuran pada antena mikrostrip slot tunggal, kemudian dikembangkan perancangan antena mikrostrip dengan dua slot menggunakan simulasi menggunakan setting yang sama dalam piranti lunak seperti pada perancangan slot tunggal. Selanjutnya dikembangkan juga untukperancangan antena mikrostrip slot array dengan empat slot dan delapan slot. Pada kasus delapan slot menggunakan tiga model konfigurasi saluran pencatu. Model pertama yaitu menggunakan jaringan saluran catu paralel dengan satu cabang pembagi untuk dua, empat dan delapan slot. Model kedua yaitu menggunakan jaringan saluran catu paralel dengan dua cabang pembagi untuk delapan slot. Model ketiga adalah menggunakan jaringan saluran catu paralel secara planar untuk delapan slot. Sehingga dari macam-macam model konfigurasi array pada antena mikrostrip slot dapat diketahui konfigurasi yang paling baik performansinya dilihat dari segi pelebaran bandwidth.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bandwidth yang lebar pada perancangan antena mikrostrip slot tunggal sebesar 3,8 GHz. Untuk antena mikrostrip dua slot array hanya menghasilkan 5,85 GHz dengan menggunakan konfigurasi jaringan model pertama. Pengembangan selanjutnya dilakukan perancangan pada antena mikrostrip empat slot array menghasilkan bandwidth sebesar 6,15 Ghz yang menggunakan konfigurasi saluran catu paralel model pertama. Pelebaran bandwidth diperoleh seiring dengan bertambahnya jumlah slot. Sehingga penggunaan delapan slot array dengan konfigurasi saluran pencatu model pertama dapat menghasilkan bandwidth yang lebih lebar dari empat slot array yaitu sebesar 11,77 GHz. Pada kasus delapan slot, jika menggunakan model jaringan pencatu dengan dua cabang pembagi menghasilkan bandwidth sebesar 9,27 GHz dan dengan jaringan pencatu planar menghasilkan bandwidth 9,74 GHz. Sehingga bandwidth yang paling lebar dicapai pada perancangan antena mikrostrip delapan slot array menggunakan jaringan saluran catu paralel dengan satu cabang pembagi. Hal ini disebabkan karena pada delapan slot array ini memiliki jumlah saluran catu mikrostrip bentuk garpu yang paling banyak. Sehingga memberikan efek kopling yang paling besar pada slot antena. Pada akhirnya memberikan peningkatan bandwidth yang paling lebar.

Several reaserchs to use microstrip slot antenna with wide and narrow slot have designed for bandwidth enhancement. Design of microstrip slot antenna by using single element radiator has been obtained with variation bandwidth from 0,7 GHz to 8,8 GHz. In cases of microstrip array antenna, there are several design for achievement of wideband characterization. Design of array antenna using 64 element of folded flat dipole has bandwidth of 8 GHz in frequency range from 8 GHz to 16 GHz. Antenna design with log periodic short-circuited patch has bandwidth of 6,1 GHz in the range of 0,9 ? 6 GHz. So far, there is not yet any reaserch of microstrip slot antenna for single slot and array model that is fed by coupling electromagnetically using impedance network with multi tuning stub for broaden of bandwidth.
The research refer to previous design which used of wide slot for enhancement the antenna bandwidth. The wider bandwidth is achived by use model of microstrip feedline like fork. The feedline had proved that it could enhance bandwidth of 1,4 GHz in frequency range from1,6 GHz to 3 GHz. In this research it had been conducted the design of wide slot microstrip antenna used to microstrip feedline like fork that added tuning stub at input of microstrip line. After the results of simulation and measurement was very well obtained for single slot of microstrip antenna, it has been developed the design of microstrip slot antenna array with two slots by using the same setting in software as like as in design of single slot. After that, the microstrip slot array antennas with four and eight elements are developed. In case of eight slots was used three configuration models of feeding line was developed. The first model use parallel feed line network with one branch devider for cases of two, four and eigth slots. The second model use the parallel feed line network with two branches devider for case of eight slot. The third model use planar feed line network for case of eight slot. From all kind of array configuration models in microstrip, slot antennas could find the best configuration for the antenna performance from the view of bandwidth and the antenna size. The compact antenna size is used to mobile communication device and low production cost.
From these research, the wide bandwidth in design of single microstrip slot antenna is 3,8 Ghz is obtained. Microstrip slot antenna with two slot array provide 5,85 GHz which use first model of network configuration. The next development is designed of microstrip slot antenna with four array that produce the bandwidth of 6,15 GHz that use the first model of feeding line configuration. The wider bandwidth is obtained with more added number of slot. By using eight slots array with first model feeding line configuration, it has been produce wider bandwidth than four slots is 11,77 GHz. In the case of eight slot, the antenna use network feeding model with two branch divider has wider bandwidth than four slots array is 11,77 GHz. In the case of eight slots by using of network feeding model with two branch divider, the slots have the bandwidth of 9,74 GHz. The wider bandwidth achieved at design of eight microstrip slot array antenna use parallel feed line network with one branch devider. This case caused that in eigth slots array has more microstripline feed like fork than others. It had given stronger coupling effect to slots antenna. Finally, it had given incresing widest the bandwidth antenna.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
D1207
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fathoni Azis
"Kemajuan teknologi telekomunikasi dengan menggunakan gelombang mikro telah memacu perkembangan teknologi bidang antena. Antena mikrostrip adalah salah satu jenis antena gelombang mikro yang telah mendapat perhatian luas pada beberapa tahun belakangan ini. Antena ini mempunyai beberapa keunggulan antara lain dimensinya yang kecil, bentuknya sederhana, bobot yang ringan, dan kompatibel dengan Integrated Circuit. Tetapi is juga mempunyai keterbatasan temtama dalam hal pola radiasi dan penguatan antena. Salah satu teknik yang bisa dibangun untuk meningkatkan performansinya yaitu membuat komposisi elemen-elemen peradiasi dalam bentuk Array (linier atau planar).
Tesis ini membahas pembuatan antena mikrostrip cincin yang dikopling melalui celah (aperture) oleh saluran pencatu coplanar waveguide (CPW) untuk antena elemen tunggal dan antena array. Antena mikrostrip bentuk cincin diteliti sehubungan dengan kemungkinan untuk mereduksi area elemen peradiasi dan meng-insert elemen lain kedalam ruang cincin bagian dalam. Sejauh ini, saluran pencatu yang banyak digunakan adalah saluran mikrostrip. Saluran CPW yang dibahas pada tesis ini menawarkan beberapa keunggulan seperti kemudahan untuk mengontrol impedansi karakteristik dengan mengatur kombinasi lebar celah (gap width) dan Iebar strip (strip width) dan saluran CPW tersebut, kemudahan untuk membuat koneksi sari dan paralel dalam divais aktif atau pasif lainnya. Teknik pencatuan Aperture Coupling mempunyai keunggulan seperti tidak ada titik-titik pensolderan, radiasi parasitik yang kecil, dan kemungkinan untuk mempertinggi lebar band antena.
Antena dibuat pada substrat dielektrik yang terpisah dari substrat saluran pencatu dengan variasi panjang stub untuk pengkarakterisasian unjuk kerja antena. Antena dirancang menggunakan perangkat bantu antara lain PCAAD, MSA CAD, App CAD. Parameter antena diukur di labolatorium Telekomunikasi Universitas Indonesia. Hasilnya memperlihatkan bahwa kopling optimal antara saluran pencatu dan antena yang beroperasi pada frekuensi 4 GHz dapat terjadi hanya pada beberapa titik panjang stub tertentu. Juga, parameter-parameter basil pengukuran antena menunjukkan performansi yang baik.

The improvement of telecommunication technology using microwave has driven the growth of antenna technology. Mficrostrip antenna is one of type of antenna, which have found wide interest in the past few years. It has some advantages such as small size, low profile, lightweight, and compatibility with integrated circuit. But it has also limitation especially in radiation pattern and gain of antenna. One of technique that can be made to increase its performance is to compose the radiating elements into linear or planar array.
This paper presents the design of ring-patch microstrip antenna, which is aperture-coupled by coplanar waveguide (CPW) feedline for single element and array antenna. Ring-patch microstrip antenna investigated due to its possibility to reduce the area of the radiating element and to insert another element into the inner aperture of the ring-patch. Mostly, the feeding lines mainly utilized microstrip line. The CPW in this paper offer main advantages such as easy to control the characteristic impedance with adjusting gap width and strip width, easy to make series and parallel connection in either passive or active device. The aperture-coupled feeding technique has several advantages such that no soldering points, weak parasitic radiation, and the possibility to enhance the bandwidth of antenna.
Antennas were fabricated on separate dielectric substrate compared with the feeding line dielectric substrate layer with various stub lengths to characterize the performance of antenna. The antennas were designed using several tools such as MSA CAD, PCA.AD, and APP CAD. The results show that the coupling between the feeding line and the antenna operating in 4 GHz can be made only for few points of the stub length. In addition, measured parameters show good performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Henny Lorita
"Pada skripsi ini dibahas mengenai perancangan dan pembuatan antena mikrostrip tergandeng celah susun linier yang dicatu oleh saluran mikrostrip untuk menghasilkan berkas pancaran (beam) dengan pola sektoral. Antena mikrostrip ini terdin dan enam buah elemen peradiasi tunggal bentuk lingkaran yang tergandeng secara elektromagnetik (electromagnetic coupling) dengan saluran mikrostrip melalui celah Antena mikrostrip ini bekerja pada frekuensi 4 GHz.
Perancangan antena mikrostrip lingkaran dilakukan dengan menggunakan metode model cavity. Ukuran elemen peradiasi antena ditentukan dengan menggunakan Program Antena Mikrostnp Lingkaran yang kemudian dicocokkan dengan bantuan piranti lunak PCAAD 3.0. Program PCAAD 3.0 juga digunakan untuk keperluan janngan pencatu yaitu untuk mengetahui lebar dan panjang saluran mikrostrip. Sedangkan pembentukan beam sektoral dilakukan dengan mengimplementasikan distribusi arus dan fasa yang telah ditetapkan dengan menggunakan metode Woodward- Lawson.
Dari basil fabrikasi didapatkan bahwa antena bekerja dengan baik pada frekuensi 4,035 GHz dan berkas pancaran yang dihasilkan mendekati pola sectoral pada -19,5_ sampai +19,5_ untuk pengukuran di ruang Sekretariat Laboratorium Jurusan Elektro.
Hasil pola yang mendekati sektoral pun didapatkan untuk pengukuran di ruang Unechoic Chamber. Pengukuran dilakukan pada frekuensi 4 GHz dan dihasilkan sidelobe yang lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran di ruang Sekretariat Laboratorium Jurusan Elektro."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Perkembangan dunia telekomunikasi dalam beberapa dekade terakhir telah mengarah kepada penggunaan komunikasi bergerak, khususnya komunikasi satelit. Keberadaan komunikasi satelit menjadikan kita tidak lagi harus khawatir dengan daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh jenis komunikasi terrestrial ataupun daerah perkotaan yang dihalangi oleh gedung-gedung bertingkat. Untuk mendukung perkembangan teknologi komunikasi satelit ini, antena memegang peran yang cukup penting, sehingga banyak ilmuwan yang melakukan riset di bidang perancangan antena, khususnya jenis antena mikrostrip. Dipilihnya jenis antena mikrostrip ini karena bentuknya yang kecil, relatif murah dan mudah dalam pembuatannya. Untuk dapat digunakan pada komunikasi satelit, diperlukan antena dengan gain yang tinggi serta polarisasinya melingkar. Gain yang tinggi dibutuhkan untuk komunikasi satelit yang jaraknya relatif sangat jauh, sedangkan polarisasi melingkar dibutuhkan untuk komunikasi bergerak, sehingga tidak diperlukan penyesuaian (tracking) antara antena pengirim dengan penerima. Pada skripsi ini, diajukan sebuah perancangan antena mikrostrip untuk aplikasi Quasi-Zenith Satellite. Antena ini memiliki frekuensi kerja pada 2,6 GHz (2605-2630 MHz), selain itu juga harus memenuhi kriteria dari sebuah antena yang baik (VSWR ? 2,0 dan axial ratio < 3 dB). Untuk memenuhi spesifikasi tersebut, maka digunakan antena mikrostrip jenis segitiga sama sisi dengan teknik pencatuan tunggal secara langsung (direct feed) dan pemberian slot pada bagian patchnya dengan penggunaan stub untuk memperoleh impedansi matchingnya. Dengan menggunakan antena segitiga sama sisi, akan diperoleh karakteristik yang sama pada patch segi empat (rectangular) yang dapat menghasilkan bentuk patch yang lebih kecil. Pemberian slot digunakan untuk membangkitkan polarisasi melingkar, sedangkan dipilihnya pencatuan tunggal secara langsung, selain karena bentuknya yang sederhana, juga dapat dilakukan fabrikasi secara langsung dengan bagian patch antena. Berdasarkan hasil simulasi dan pengukuran, diperoleh polarisasi melingkar dengan axia] ratio minimum sebesar 0,86 dB dicapai pada frekuensi 2605 MHz dengan bandwidth mencapai 23 MHz(2601 MHz - 2623 MHz) atau sebesar 0,88% diukur dari frekuensi tengah axial rafkmya (2612 MHz).. Berkas utama radiasi antena yang terukur berada pada sudut 0_ dan polarisasi melingkar terjadi pada rentang frekuensi 300_ - 80_(1400). Nilai bandwidth VSWR dan return loss dari pengukuran antena adalah 55 MHz (2581 MHz - 2636 MHz) atau sebesar 2,1 % terhadap frekuensi kerja antena (2615 MHz). Gain antena yang dihasilkan antara 7,1 dB - 8,4 dB, dan dapat dikategorikan antena ini memiliki gain yang tinggi untuk jenis patch tunggal. Dari hasil ini terlihat bahwa rancangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik yang diinginkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
"Saat ini teknologi komunikasi telah berkembang dengan pesat. Tidak kecuali dengan teknologi nirkabel yang salah satunya adalah WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access). WiMAX merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access) yang dapat menjangkau area yang luas dan mempunyai kecepatan akses yang tinggi. Salah satu bagian yang memiliki peranan penting pada sistem teknologi nirkabel tersebut antena. Antena yang digunakan pada aplikasi WiMAX ini harus memiliki beberapa kriteria yang diantaranya adalah memliki dimensi yang kecil sehingga tidak memakan tempat dalam penggunaanya, mudah untuk difabrikasi, mudah untuk dikoneksikan, dan diitegrasikan dengan peralatan elektronik lainya dalam aplikasi WiMAX. Untuk memenuhi kriteria-kriteria tersebut maka jenis antena mikrostrip merupakan jenis antena yang paling cocok untuk aplikasi WiMAX.
Pada skripsi ini telah dilakukan studi parametrik antena mikrostrip slot lingkaran agar dapat beroperasi pada frekuensi 2.3 GHz (2.3 - 2.4 GHz). Desain antena ini menggunakan teknik pencatuan CPW ( CoPlanar Waveguide) sebagai pencatu. Antena yang dibuat dalam skripsi memiliki impedance bandwidth sebesar 400 MHz untuk CPW Short End dan 260 MHz untuk CPW Open End pada VSWR ? 1,9.

Recently, communication has grown tremendously. Many wireless system have been launch such as GSM (Global System for Mobile Communication), WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access), and LTE (Long Term Evolution). The technology used in WiMAX is a broadband wireless access technology (BWA = Broadband Wireless Access) which can cover large areas and have high speed access. In that wireless technology system, antenna plays an important role for this system.
In this final project, we propose a microstrip antenna with CPW (CoPlanar Waveguide) feeding technique. Some advantages of the CPW antenna is it has relatively smaller dimension toward other microstrip antenna without CPW feed, easier grounding of surface-mounted components, lower fabrication costs, reduced dispersion, decreased radiation losses, and availability of closed-form expressions for the characteristic impedance. This final project has been carried out parametric studies of circular slot microstrip antenna to operate at frequency 2.3 GHz (2.3 - 2.4 GHz). This antenna using CPW feeding technique (CoPlanar waveguide) has the impedance bandwidth of 400 MHz for CPW Short End and 260 MHz for CPW Open End at VSWR ? 1.9.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51257
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winarta
"Pengembangan suatu antena yang memiliki bentuk, ukuran yang kecil dan ringan serta memenuhi aspek estetika menjadi suatu keharusan dalam aplikasi komunikasi wireless yang berkembang pesat. Penggunaan antena mikrostrip susun (microstrip antenna array) adalah jawaban tepat untuk tuntutan ini.
Dalam tulisan ini disajikan suatu rancangan antena mikrostrip susunan planar dengan pencatuan pengkopelan secara proximity-elecktromagnetic oleh saluran Coplanar Waveguide (CPW). Penelitian ini juga mencoba menggali lebih jauh penggunaan saluran CPW sebagai sistem rangkaian pencatu karena penggunaan CPW dalam teknik pencatuan proximity coupling ini memungkinkan antena dicetak dalam media substrat PCB tunggal.
Karakteristik utama antena yang menjadi fokus disini adalah bagaimana mendapatkan pola radiasi optimum dengan side lobe level yang minimum. Untuk itu konsep-konsep pembagi daya sangat diperlukan untuk mengeksitasi setiap elemen radiator dalam amplitudo arus yang berbeda. Karakteristik lain seperti penguatan antena juga menjadi perhatian dalam proses ini.
Struktur Antena susunan yang direalisasikan adalah susunan planar 4x2 dengan geometri radiator bentuk cincin yang dirancang pads frekuensi C band 4 Ghz. Side lobe level yang dirancang adalah -20 dB. Antena ini dicetak pada media substrate tunggal RF35 Taconic ketebalan 1,52 mm dengan konstanta dielektrik 3,5.

The basic consideration of Antenna array design is more closely tied to particular application because arrays are used to obtain specific characteristics, such as gain, beam width, or beam shape. Recent development is driven by the need to get the antenna in smaller sizes, conformal geometry and meet with the esthetical aspect in installation.
The paper propose a design of microstrip patch antenna array using coplanar waveguide as feeding network. It is intended to explore coplanar waveguide as line transmission in order to get the conformal antenna in single printed circuit board. The use of Coplanar waveguide can leave out the problem of spurious radiation effect raised in 'traditional' monolithic feed design when use microstrip line. This can be done by using proximity electromagnetically-coupling as feeding technique.
The main antenna-characteristic focussed here how to get the optimum pattern radiation with side lobe level minimum or produces fix beam radiation pattern with desired side lobe level. Power divider realized using coplanar waveguide, will be applied to excite the radiator elements in different amplitude taper current. Increasing the gain antenna array refer to single element antenna will also be briefly reviewed.
Array Structure realized is planar 4x2 array with the ring-geometry patch element and designed at C-band frequency 4 Ghz. The side lobe level desired is 20 dB and designed using Dolph-Tchebyscheff' coefisien. Array antenna is fabricated on single substrate media RF35 from Taconic Inc."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T9939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>