Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Moch. Noor Fathony
"Permainan simulasi bisnis telah lama dikenal dan digunakan sebagai alat bantu pembelajaran yang baik . Sekolah-sekolah bisnis di Amerika Serikat telah lama menggunakan permainan simulasi bisnis ini dalam kurikulum akademiknya. Manfaat dari penggunaannyapun telah banyak didokumentasikan, baik dalam bentuk jurnal maupun bentuk publikasi lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah permainan simulasi bisnis yang berbasis jaringan. Dengan demikian permainan simulasi bisnis ini dapat diakses dan digunakan setiap orang kapan saja, dimana saja, dan dengan biaya yang relatif murah. Model dasar yang digunakan pada model ini adalah permainan simulasi bisnis bernama Executive Decisions. Agar bisa dijalankan melalui jaringan, maka perlu dibuat web interface yang dapat menghubungkan model permainan ke browser yang digunakan user.
Tahapan pembuatan dimulai dengan penentuan kebutuhan variabel dalam web interface yang dibuat, untuk kemudian dikembangkan menjadi permainan simulasi bisnis yang dapat dijalankan dengan perantara jaringan. Pengembangannya sendiri melalui 4 tahap, yaitu perancangan web interface, pembuatan web interface, debug, dan verifikasi dan validasi permainan. Permainan simulasi berbasis jaringan ini menggunakan bantuan software Powersim 2005 SDK, dan bahasa ASP.
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah permainan simulasi bisnis yang berbasis jaringan dengan nama Executive Decisions. Permainan ini merepresentasikan sebuah lingkungan persaingan usaha dimana peserta harus memasukkan variabel input berupa harga, jumlah produksi, anggaran pemasaran, anggaran penelitian dan pengembangan, dan anggaran investasi. Input peserta ini merupakan faktor menentukan dalam perkembangan perusahaan.
Permainan berbasis jaringan ini telah diverifikasi dan divalidasi dan terbukti berjalan sesuai dengan konsep yang direncanakan. Poin pembelajaran yang ingin diberikan pada peserta adalah pengenalan dan pemahaman tentang keterkaitan variabel yang mempengaruhi industri yang dimodelkan.

Business games have been long known and used as a good learning tool. Business schools in United States have been using business games in their academic curriculum. The benefit of business games have been greatly documented, either in journals or other forms of publications.
This research is aiming to make a web-based business games. By this way, this business games is accessible and usable by anybody, anytime, anywhere, and with relatively cheap cost. Basic model of the model was taken from a business game labeled Executive Decisions. To be able to run in network environment, it is necessary to build a web interface that is capable in connecting the model in the server to the client's browser.
Building steps were started with determining variable necessity of the web interface, then developed to be a fully working web-based business games. The development itself consist of 4 phase, which is the web interface design, web interface building, debug, and verification and validation of the simulation. This web-based simulation is using Powersim 2005 SDK and ASP programming language support.
The expected result from this research is a web-based business simulation games labeled Executive Decisions. The game represent a business competition environment where player should submit some input variable such as price, production quantity, marketing budget, R&D budget, and investment budget. Player input would be the determining factor of the firm growth.
This web-based simulation games has already been verified and validated and proven to act the same as the planned concept. The learning point that this game would like to provide to the player is about identifying and understanding the variables interrelatedness which have influence the simulated industry.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morris, Mary E.S.
California: SunSoft Press, 1996
004.6 MOR w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman Ibrahim Abdullah
"Pemerintah sejak tahun 1982 telah menerbitkan buku P5D yang hingga saat ini belum bisa diaplikasikan oleh para perencana daerah secara optimal. Belum optimalnya aplikasi Permendagri selama ini dikarenakan adanya berbagai kendala antara lain: kurangnya tenaga analis di daerah, kurangnya soft-ware maupun hard-ware, dan belum lengkapnya data yang menunjang. Mulai PJPT II ini diharapkan kecepatan dan kesiapan para perencana maupun para pengelola pembangunan untuk mempunyai berbagai alat/instrumen yang baik dalam mengelola kegiatannya. Alat/instrumen tersebut yang bisa dipergunaklan untuk analisis kebijakan, analisis stauktural, maupun berbagai analisis proyeksi.
Penelitian ini menyajikan salah satu alat/instrumen dengan menciptakan suatu model link ekonomi-demografi sosial yang diintegrasikan dengan SDM secara nasional dan menurut propinsi Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan data statistik baik pada tingkat nasional maupun pada tingkat provinsi Metode yang dipergunakan adalah gabungan antara metode ekonometri, sosiometri, metode demografi, dan metode yang lazim dipergunakan dalam perencanaan pendidikan dan dalam perencanaan tenaga kerja. Model link dirancang sedemikian rupa sehingga keterkaitan antar variabel bersifat simultan, baik antar blok (Ekonomi, Sosial, Demografi, SDM) maupun didalam blok itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan model sumber daya manusia secara terpadu tingkat nasional, propinsi, dan integarsinya. Begitu pula model menurut dimensi ekonomi, sosial, budaya dengan model pengembangan SDM. Pada setiap saat model ini bisa di up-date, dan bisa dipergunakan untuk berbagai analisis. Berdasarkan model diharapkan bisa dipergunakan sebagai alat untuk analisis kebijakan, analisis struktural, dan analisis proyeksi jangka menengah maupun proyeksi serta kecenderungannya pada masa Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.
Model PSDM yang diintegrasikan dengan model ekonomi-demografi-sosial di tingkat nasional dan di tingkat propinsi menjadi sangat penting, terutama dikaitkan dengan kegiatan perencanaan pembangunan daerah yang akan mengacu kepada otonomi Daerah Tingkat II. Model ini sangat membantu para pengambil keputusan perencana maupun pelaksana pembangunan di tingkat nasional maupun di tingkat daerah/propinsi.
Model PSDM integrasilterpadu dengan model nasional dan model propinsi sangat penting, terutama dikaitkan dengan perencanaan dan evaluasi implementasi pembangunan baik jangka menengah maupun jangka panjang Model ini juga merupakan salah satu model yang bisa dipergunakan untuk simulasi berbagai kebijakan pembangunan, berbagai struktur keterkaitan antara sektor maupun sub sektor serta berbagai dimensi lain yang termasuk inputproses-output dalam pembangunan, dan juga sebagai salah satu alat simulasi untuk berbagai analisis proyeksi. Variabel pendapatan dan pengeluaran sebagaimana pada APBN, maupun APBD juga diikutkan sebagai variabel kebijakan.
Hasil penelitian ini disarankan agar di implementasikan di enam propinsi yang diintegrasikan ialah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Implementasi dilakukan di BAPPEDA, sehingga berbagai analisis dan revisi bisa dilakukan secara langsung. Di Bappenas sedang dalam proses implementasi untuk model nasional. Proses awal sedang dilakukan pembenahan data base di Biro Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja bekerjasama dengan Biro Analisa Ekonomi dan Statistik (BASS). Pada proses implentasi atau installment program termasuk didalamnya paket pelatihan alih teknologi bagi staf di BAPPEDA."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
LP 1993 40
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Laksono Putro
"Elektrifikasi 1723 desa 3T yang belum teraliri listrik menggunakan energi terbarukan sejalan dengan program Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030 dan mencapai SDG’s point 7. Tantangan elektrifikasi desa 3T adalah letak desa yang tersebar, potensi energi terbarukan bervariasi dan nilai keekonomian yang rendah. Untuk menjawab tantangan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tarif microgrid desa 3T berdasarkan insentif yang tepat dan desain teknis yang optimal. Metodologi penelitian adalah klasterisai menggunakan Clara dan pemodelan optimasi untuk mendapatkan kapasitas microgrid. Ada 4 pusat cluster: Sari Tani (Gorontalo), Kubang Kondang (Banten), Tuno Jaya (Maluku), dan Sungai Pisau (Kalimantan Barat). Dari optimasi pemodelan diperoleh konfigurasi microgrid PLTS kapasitas 173 – 607 kWp, PLTB kapasitas 12 kW, dan BESS kapasitas 254 – 946 kWh. Untuk semua desa pusat klaster, tarif dasar untuk model bisnis EPC PLN adalah 3066 – 4115 Rp/kWh, model bisnis PPP adalah 3362 – 4525 Rp/kWh, dan model bisnis Wilus Resco adalah 4051 – 5478 Rp/kWh. Skenario insentif yang paling efektif adalah kombinasi tax allowance, pengurangan emisi karbon, dan subsidi bunga minimal 3% atau hibah capex 25% yang dapat menurunkan tarif dasar sebesar 51–59% sehingga menjadi dibawah 85% biaya pokok penyediaan pembangkit setempat.

Electrification of 1723 underdeveloped, frontier, and outermost villages (3T villages) using renewable energy-based microgrid is vital role in improving electricity access and socio-economic activities in the regions. This development strategy in line with the government of Indonesia's program to reduce Green House Gas (GHG) emissions by 29% in 2030 and to achieve Sustainable Development Goals (SDG’s) point 7. The challenges of 3T villages electrification are the location of villages that are spread out, varied renewable energy potential and low economic value. To answer those challenges, this study aims to cluster the villages based on renewable energy resource and electricity demand and to assess techno-economic viability of microgrid. The clustering the villages using Clara method and design the microgrid system by optimization model of Homer Pro, and also financial analysis is carried out using several incentive scenarios. The result shows that there are 4 cluster centers: Sari Tani (Gorontalo), Kubang Kondang (Banten), Tuno Jaya (Maluku), and Sungai Pisau (Kalimantan Barat) with microgrid configurations PV capacity 173 – 607 kWp, WTG capacity 12 kW, and BESS capacity 254 – 946 kWh kWh. For 4 cluster villages, the base-case tariff of EPC business model is 3066 - 4115 Rp/kWh, Public Private Patnership (PPP) business model is 3362 – 4525 Rp/kWh, and Resco business model is 4051 – 5478 Rp/kWh. The most effective incentive scenario is the combination of tax allowances, carbon emissions reduction, and interest subsidy minimum 3% or grant 25% capex which can reduce base-case tariffs by 51–59 %. Hence it becomes below 85% regional cost of generation."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heirlan Faisyal
"The development of this insurance product is seen from the premium and the investment results, which are constantly increasing from year to year in accordance with the development of Unit-Linked products. This is, of course, related to the investment performance of Unit Link products, and any products of Unit Link that produces optimum investment performance. Unit Link is a life insurance product, combined with investment, and organized by investment management company. Unit Link is allocated for Cash Fund, Fixed Income Fund, Money Market Fund, and Mixed Fund. The research question is which are of the Unit link products that produce optimum investment performance by using Sharpe, Treynor and Jensen measurement method?.
The research is conducted with quantitative approach, specifically descriptive research. Population content are 179 products and sample amount of 150 products are sampled by means of purposive sampling method. The presented data are acquired from unit-linked daily value data in Business Indonesia, IHSG daily data, and Bank Indonesia's interest value. The data are calculated using Sharpe, Treynor, and Jensen's method of measuring investment's performance. Data tabulation is done with Microsoft Office Excel and SPSS version 16.0 software.
Based on the calculation results, Unit Link products that have best performance according to Sharpe method are Arthalink-Dynamic, Mega Link Protected Fund, Maestropiece Platinum (USD), and Manulife Dana Berimbang. According to Treynor method, Unit Link products that have best performance are MAA Rupiah Equity Fund, Manulife Pendapatan Tetap Dolar, Pro-Invest US$ Fund dan Brilliance USD Managed Fund. According to Jensen method, PRU link Rupiah Equity Fund, PRU link US$ Fixed Income Fund, ZLink Dana US$, and Mega Link Balanced Fund. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to Arthalink-Dynamic Arthalink-Dynamic, Mega Link Protected Fund, Maestropiece Platinum (USD), and Manulife Dana Berimbang according to Sharpe method. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to MAA Rupiah Equity Fund, Manulife Pendapatan Tetap Dolar, Pro-Invest US$ Fund dan Brilliance USD Managed Fund according to Treynor method. In order to produce optimum investment performance, investors are recommended to invest their money to PRU link Rupiah Equity Fund, PRU link US$ Fixed Income Fund, ZLink Dana US$, and Mega Link Balanced Fund according to Jensen method."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Marajaya
"Pertunjukan Wayang Kulit Calonarang (WKC) merupakan salah satu dari jenis wayang langka di Bali. Wayang ini banyak menyimpan mistri, sehingga orang-orang takut menjadi dalang WKC, kecuali mereka yang telah berilmu tinggi. WKC dari zaman ke zaman terus mengalami perubahan terutama pada bentuk dan struktur pertunjukannya. Walaupun demikian, masyarakat hingga kini masih menganggap WKC sebagai pertunjukan paling angker diantara wayang-wayang lainnya. Oleh karena itulah WKC bisanya ditanggap/diupah secara berkelompok. Pada era globalisasi ini, WKC ternyatamasih eksis dan mengikuti perkembangan zaman. Terbukti telah dilakukannya berbagai inovasi dengan teknologi canggih, sehingga muncul pertunjukan WKC inovatif. Di samping itu para dalang ingin tampil beda seperti halnya dalang I Wayan Nardayana yang terkenal dengan dalang Cenk Blonk yang sudah mendalang selama 25 tahun sejak tahun 1992 hingga sekarang, untuk pertama kalinya mementaskan WKC berkolaborasi dengan dalang Jro Mangku Gede Made Subagia yang terkenal sebagai pini sepuh ajaran Siwa Murti. Pementasan ini dilakukan pada tahun 2012 dalam rangka piodalan di Pura Dalem Ped Nusa penida. Keunikan pementasan ini adalah dengan menghadirkan dua watangan matah yang kemudian diusung ke kuburan desa setempat seperti layaknya orang meninggal dunia. Pertunjukan ini selain sebagai pelengkap dari upacara pujawali juga memberi hiburan kepada masyarakat."
Lengkap +
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 KJSP 3 : 1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sinurat, Anna Veronika
"ABSTRAK
Analisis proteomik kandungan kolagen dan hidrolisat kolagen dalam kosmetik dilakukan dengan metode Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), dan diikuti oleh analisis densitometri menggunakan software BioDocAnalyze. Ekstraksi sampel kosmetik menggunakan prinsip presipitasi oleh aseton. Dilakukan hidrolisis terhadap pembanding gelatin babi dan gelatin sapi menggunakan enzim tripsin. Hasil elektroforesis dan densitograf pembanding gelatin babi didapatkan 11 pita protein dengan ukuran molekul 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, pembanding gelatin sapi didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hidrolisis pembanding gelatin babi didapatkan 9 pita protein dengan ukuran molekul 61;52;44; 37; 34; 28;19;17;15 kDa, hidrolisis pembanding gelatin sapi didapatkan 6 pita protein dengan ukuran molekul 42;28;25;19;17;14 kDa, sampel kosmetik mengandung kolagen didapatkan 7 pita protein dengan ukuran molekul 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa dan sampel kosmetik mengandung hidrolisat kolagen menghasilkan 4 pita protein dengan ukuran molekul 36; 230; 24;16 kDa.

ABSTRACT
Proteomic analysis of collagen and collagen hydrolyzed in cosmetics were using Sodium Dodecyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE), followed by densitometry analysis using BioDocAnalyze software. Cosmetics sample extraction is used precipitation by acetone principle. Hydrolysis gelatin reference of porcine and bovine were used trypsin enzyme. The results of electrophoresis and densitograph profi porcine gelatin reference obtained 11 protein bands with molecular size 289; 149; 131; 119; 111; 109; 86; 75; 69; 64; 62 kDa, bovine gelatin reference obtained 7 protein bands with molecular size 293; 159; 135; 119; 74; 65; 63 kDa, hydrolysis porcine gelatin reference obtained 9 protein bands with molecular size 61; 52; 44; 37; 34; 28; 19; 17; 15 kDa, hydrolysis bovine gelatin reference obtained 6 protein bands with molecular size 42; 28; 25; 19; 17; 14 kDa, while sampe cosmetic contain collagen obtained 7 protein bands with molecular size 156; 77; 59; 49; 33; 30; 27 kDa and cosmetic samples contain collagen hydrolyzate obtained 4 protein bands with molecular size 36; 230; 24; 16 kDa.
"
Lengkap +
2014
S61498
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>