Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Umar Fahmi Achmadi
Jakarta: Rajawali, 2012
616.006 UMA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
Jakarta: UI-Press, 2010
616.006 UMA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
Jakarta: Gramedia, 2005
616.006 UMA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Roni
"Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia.WHO mengestimasi rata-rata kasus untuk pemeriksaan dahak didapatkan BTA positif 115 per 100.000 tahun 2003. Jumlah kasus baru TB Paru BTA positif sebesar 194.780 orang tahun 2011, untuk kabupaten Bogor tahun 2010 sebanyak 3.869 orang dan Kecamatan Cisarua 18 orang.
Manajemen penyakit Tuberkulosis berbasis wilayah dilaksanakan dengan manajemen kasus dan manajemen faktor risiko secara simultan, paripurna, terencana dan terintegrasi. Penelitian ini mengenai analisis manajemen penyakit TB berbasis Wilayah di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor tahun 2012.
Kerangka konsep penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen penyakit berbasis wilayah dengan memadukan manajemen kasus dengan manajemen faktor risiko. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa UPT Puskesmas Cisarua telah melaksanakan manajemen kasus pada penanggulangan penyakit Tuberkulosis melalui program DOTS, namun upaya penanggulangan faktor risiko belum optimal. Tidak ada Klinik Sanitasi sebagai suatu wahana masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan.

Tuberculosis is a chronic infectious disease remains a public health problem in the world including Indonesia.WHO estimating the average case for smear-positive sputum specimens obtained 115 per 100,000 in 2003. Number of new cases of smear-positive pulmonary TB 194 780 people in 2011, to the district of Bogor in 2010 and as many as 3,869 people Cisarua District 18.
Tuberculosis disease management implemented region-based case management and management of risk factors simultaneously, complete, well-planned and integrated. This study analyzes the management of TB disease in the sub region based Cisarua Bogor regency in 2012.
The conceptual framework of this study using area-based disease management approach to integrating case management with risk factor management. This research was conducted with qualitative methods. The results showed that the UPT Puskesmas Cisarua been implementing case management on tuberculosis control through DOTS programs, but the reduction of risk factors is not optimal. No Sanitation Clinic as a vehicle for communities to address environmental health issues.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anies
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2006
363.7 ANI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Budijono
"Tuberculosis (TB) sampai hari ini masih menjadi masalah dunia terutama pada negara berkembang termasuk Indonesia. Sejak tahun 1993, WHO (World Health Organization) menyatakan bahwa TB sebagai Global Emergency (kedaruratan umum). Pada tahun 2000, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) merespon dengan mengeluarkan resolusi PBB tentang Deklarasi Millenium. Tahun 2005, Indonesia resmi mengadopsi MDG?s (Millenium Development Goal?s) sebagai arah pembangunan nasional dan menetapkan TB sebagai prioritas penanggulangan penyakit infeksi dan penyakit menular.
Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan model manajemen penyakit TB paru berbasis wilayah Kota Bekasi tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan hasil penderita TB BTA (+) laki-laki 62%, Wanita 38%, kelompok umur penderita terbanyak (25-34 tahun) 28%, kelompok umur anak (0-14 tahun) 12%, kelompok pelajar (5-24 tahun) 30%, kelompok umur produktif (25-55 tahun) 85,33%, kelompok lansia (>55 tahun) 9,34%, status imunisasi BCG 6% dan status tidak imunisasi BCG 94%. Kondisi lingkungan fisik rumah penderita TB paru BTA (+) tidak memenuhi syarat sehat, meliputi suhu 72,33%, kelembaban 82,67%, pencahayaan 82%, ventilasi 69,33% dan lantai rumah 38%. Sangat perlu dilakukan tindakan penanggulangan untuk memutuskan rantai penularan TB secara integrated dengan melibatkan lintas sektor dan lintar program untuk perbaikan fisik rumah penderita seperti Dinas Tata Kota, PNPM, Kecamatan dan Kelurahan, serta ibu-ibu PKK untuk penggiatan posyandu.dan menambah faktor risiko lingkungan fisik rumah penderita pada formulir TB.01.

Tuberculosis (TB) shall today still become the world problem especially at developing countries including Indonesia. Since year of 1993, WHO ( World Health Organization) please express that TB as Global Emergency. In the year 2000, United Nations response by the resolution PBB concerning Deklarasi Millenium. Year of 2005, Indonesia begin to adopt MDG's ( Millenium Development Goal's) as national development direction and specify TB as priority prevention disease of contagion and infection.
Purpose of research is to get the disease management model TB paru base on the region Kota Bekasi year of 2012. This research is research descriptif with patient result TB BTA (+) men of 62%, Woman of 38%, of old age group of patient many ( 25-34 year) 28%, of old age group [of] child ( 0-14 year) 12%, student group ( 5-24 year) 30%, productive of old age group ( 25-55 year) 85,33%, group lansia (> 55 year) 9,34%, status immunize BCG 6% and status don't immunize BCG 94%. Environmental condition of patient house physical TB paru BTA (+) healthy ineligibility, cover the temperature of 72,33%, dampness of 82,67%, illumination of 82%, ventilation of 69,33% and house floor of 38%. Is very needed to conduct action preventife to decide to enchain the infection TB integratedly by entangling to pass by quickly the sector and pass by quickly program for the repair of patient house physical be like Dinas Tata Kota, PNPM, Kecamatan and Kelurahan, and also mothers PKK for animation posyandu."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31251
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fahmi Achmadi
Jakarta: Rajawali, 2012
613.1 UMA d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Afriyenti
"Indonesia saat ini masih menghadapi beban ganda (Double Burden Disease) dalam pembangunan kesehalan, yaitu meningkatnya beberapa penyakit menular yang sebelumnya telah ada. munculnya kembali penyakit yang lama tidak terjadi. Selain itu juga terjadi peningkatan penyakit tidak menular, yang diiringi dengan munculnya penyakit baru. Peningkatan kasus penyakit diatas juga dialarni oleh Kabupaten Lima Puluh Kota. Pada tahun 2004 terjadi KLB Campak dengan CFR 5,3% dan Diare dangan CFR 1,02%. Adanya peningkatan kasus ISPA dari 54.352 kasus pada tahun 2005 menjadi 55.681 kasus pada tahun 2006. Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah kunjungan kasusnya dari 12.057 kasus pada tahun 2005 menjadi 13.420 kasus pada tahun 2006. Pengembangan sistem informasi surveilans terpadu penyakit berbasis wilayah ini menggunakan metodologi rapid applicalion development. Analisis terhadap sistem surveilans terpadu yang ada dilakukan melalui wawancara, observasi. dan te1aah dokurnen. Workshop dengan melibatkan jajaran pimpinan di Dinas Kesehatan Kabupaten Lima Puluh Kota serta pimpinan puskesmas dan petugas survei!ans dilakukan saat mengembangkan sistem baru. Tahap pengembangan sistem dihasilkan suatu aplikasi sistem infonnasi surveilans terpadu versi uji coba (!rial versions) yang dibangun menggunakan bahasa pemograman visual. Aplikasi ini dapat melakukan pengolahan dan analisis data STP puskesmas, STP rumah sakit, dan PWS KLB. Infonnasi yang dihasilkan berupa laporan bulanan kahupaten, grafik tren penyakit, peta penyebaran penyakit, peta potensial kcjadian luar biasa, angka insiden. angka prevalen, attack raie dan case fatality rate. Disimpulkan bahwa sistem inforrnasi surveilans terpadu penyakit berbasjs wilayah yang dikembangkan dapat menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh manajemen kesehatan sebagai decision support system dalam perencanaan program, karena telah memberikan kemungkinan pada stakeholder dinas kesehatan melihat dampak yang mungkin timbul dari program pencegahan yang telah dilaksanakan. Perlu dukungan dari manajemen berupa adanya legal aspek sehingga semua bentuk data yang dibutuhkan oleh sistem ini dapat dipenahi oleh somber data yaitu puskesmas dan rurnah sakit.Saat ini aplikasi ymg dikembangkan baru merupakan versi uji coba.

At present Indonesia deals with double burden disease in the health development such as the increase of some communicable diseases that have existed before, and the occurrence of diseases that appears again since for a long time. Besides, there is an increase of non-communicable disease that appears together with new disease. The incline of case mentioned before is also happened to Lima Puluh Kola District. In 2004, the outbreak of measles (CFR 5.3%) and diarrhea (CFR 1.02%) occurred. There was an increase of ISPA cases from 54,352 in 2005 to 55,681 in 2006. Hypertension was nonĀ­ I communicable disease that increased in number of cases visit from 12,507 to 13,420 in 2006. The integrated surveilance of disease is an activity that conducted in preventing Development of the system used rapid application development methodologies. Analysis on the existing system was conducted by the interview. observation and documents review, The workshop was conducted at the time developing new system. It was involved the leaders of the Lima Puluh Kota District Health Office together with the leaders of Health Centers and surveillance workers. The stage of system development generated a trial version of integrated surveillance information system application that developed using visual programming language. This application can do data processing and analysis of STP puskemas or health center integrated surveillance of disease. STP rumah sakit or hospital integrated surveiUance of disease, and PWS KLB or local monitoring of outbreak, be information that produced are monthly district report, graphic of disease trend, disease spreading map, outbreak potential map, incidence rate, prevalence rate, attack rate, and case fatality rate. The study concluded that development of integrated surveillance information system of region base disease could produce the information used by health managers as decision support system in program planning. It was possible to the stakeholders of health centers to assess the impact probably occurred from the prevention program that had been conducted. It is required a support from management such as aspect legal so all of data needed by the system can be met by other data sources like healtb centers and hospitals. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T21014
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rasnila Lahay
"Tesis ini bertujuan mengembangkan Sistem Infomiasi Penccgahan dan Pemberantnsan penyakit Demam Berdamh berbasis wilayah yang dapat memudahkan dalam proses analisis data yang bermanfhat dalam proses monitoring dan evaluasi program di Kota Bekasi. Pengernbangan sistem dilakukan dcngan mctode .System Development LW Cycle (SDDC) yang terdiri dari tahapan analisa sistem, perancangan sistem dan ujicoba prototipe. Pengembangan dilakukan di tingkat Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Hasil penelitian ini adalah pengembangan sistem yang menghasilkan informasi untuk pelaksanaan monitoring dan evaluasi program bennpa keluaran indilcator kepadatan, ABI, Endemilas dan Fogging sehingga dapat memberikan infcnnasi yang bermanfhat bagi para pengambil keputusan.

This thesis focusing on the Development of Infomation System on The Prevention and Elimination of Dengue Fever based on Regions that can help the process of analyzing data for monitoring and evaluating the programme in Kota Bekasi region. The development of the system used System Development LM? Cycle (SDLC) methode that consist of Analyzing system, Designing System and prototype testing. The development was done in the Health department administration level. The result of this thesis is that the development of the system has produced the indicator output that can be use for monitoring and evaluating the programme. The indicator are the population density, the number of free mosquito-larva, Endemitas ofthe DBD case and Fogging that can be use to support the decision making process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34261
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Prasetyo
"Penanggulangan tuberkulosis paru (TB) membutuhkan sistem pelayanan Keperawatan terpadu oleh perawat, Keluarga, dan Masyarakat. Untuk meningkatkan pelayanan dengan melibatkan tim partisipasi menggunakan model manajemen Pelayanan keperawatan dengan kerangka kualitas Malcolm Baldrige performance. Komunikasi dan pelaporan melalui aplikasi Android-mobile untuk meningkatkan akses dan kontrol. Studi ini menggunakan kuasi-eksperimental dengan pre dan post-tes desain yang melibatkan dua kelompok. Studi ini dilakukan di dua tempat yaitu puskesmas di Kabupaten Sidoarjo dengan kasus TB tertinggi. Penelitian ini terdiri dari studi eksploratif, pengembangan model dan pengujian efektivitas model. Sampel diambil secara purposive sebanyak 400 penderita TB, terdiri dari 200 responden dalam kelompok kontrol dan 200 responden dalam kelompok intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model intervensi efektif dalam meningkatkan evaluasi diri pemeriksaan rutin hingga 86%, kepatuhan obat hingga 99%, kecukupan gizi menjadi 82%, batuk efektif hingga 88%, dan manajemen dahak menjadi 19%. Model ini perlu didukung oleh kebijakan perawatan kesehatan dari Dinas Kesehatan.

Management of pulmonary tuberculosis (TB) requires an integrated nursing service system by nurses, family, and community participation. To improve participation team of family nursing services by using a quality-nursing care management model using Malcolm Baldrige's framework through an android-mobile application to prevent treatment interruption. This study used a quasi-experimental with pre and post-test design involving two groups. The study was conducted in two places that are clinics in Sidoarjo Regency with the highest TB cases. This research consisted of model development and testing the effectiveness of the model. Samples were taken purposively as many as 400, consisting of 200 respondents in control groups and 200 respondents in intervention groups. The results showed that the intervention model was valuable in increasing checkups routine up to 86%, medicine adherence up to 99%, nutrition adequacy to 82%, effective cough to 88%, and sputum management to 19%. This model needs to be supported by health care policies from the Public health Office."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>