Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang S. P.
"Perubahan yang tidak terprediksi (Unpredictable Change) dan berlangsung sangat cepat dalam dunia bisnis dan industri, menuntut Pertamina berusaha keras untuk dapat bersaing. Untuk bisa bersaing, proses dalam kilang harus dioperasikan secara efiesien, handal, dan aman untuk menghindari terjadinya kegagalan operasi (Operation Failfure).Tuntutan yang berat itu memerlukan support Kinerja Keselamatan yang maksimal (The Best Safety Performance). Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap masalah keselamatan manusia dan peralatan telah mendorong para ahli keselamatan tingkat dunia untuk mengembangkan teknik pengelolaan keselamatan yang lebih baik dan terintegrasi yang dikenal dengan Manajemen Keselamatan Proses/Process Safety Management. Pertamina bidang Pengolahan Direktorat Hilir mulai tahun 1996 menyatakan komitmen untuk menerapkan MKP diseluruh unit operasinya. Perubahan dan perkembangan yang ada sekarang telah menempatkan penerapan MKP sebagai suatu strategis dalam pencegahan insiden. Sistem Manajemen Keselamatan Proses merupakan sistem manajemen yang mengindentifikasi, memahami, dan mengendalikan bahaya operasi guna mencegah dan menanggulangi kecelakaan, kebakaran, dan peledakan atau kerugian lain terhadap manusia, peralatan maupun lingkungan sekitar.
Untuk mengetahui pelaksanaan penerapan MKP di unit operasi dimana sampai saat ini pelaksanaan MKP belum sepenuhnya dan merupakan tugas sampingan bagi para pekerja. Untuk memeriksa dan membimbing penerapan MKP agar sesuai dengan pedoman MKP dan referensi MKP, maka diperlukan evaluasi sampai dimana tingkat pelaksanaan MKP dan sekaligus memberikan saran, rekomendasi dalam upaya pengembangan MKP secara berkesinambungan.

Implementation of Process Safety Management in Operation Unit II Dumai Riau Pertamina 2002 The rapid and unpredictable changes in business and industry, pursue Pertamina to work hard for the competition. To be able to compete, refinery process has to be operated efficiently, reliably and safely to avoid the operation failure. Great demand of it ne to be supported by the best safety performance.
The increasement of people awareness for the safety of human as well as the equipments has forced the world class safety specialist to develop the techniques for better and integrated safety system, known as Process Safety Management. Started in 1996, Pertamina Bidang Pengolahan Direktorat Hilir stated the commitment to implement the Process Safety Management as a strategy in avoiding incident.
Process Safety Management System identifies, is aware of and anticipating measures to prevent and overcome accidents, fires, explosions, and other detrimental consequences f losses to people, equipment, as well as the surrounding environment.
To know the implementation of Process Safety Management in the operation units, which is until now hasn't been done entirely and only a side job of the workers to check and lead the implementation of Process Safety Management, need to be evaluated how far the implementation of Process Safety Management as well as giving suggestions and recommendations in the effort of developing Process Safety Management Continuously.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1143
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Freby Dempaka
"ABSTRAK
Tesis ini dibuat mengenai perihal tanggung jawab perusahaan dan
bagaimana mengkomunikasikannya dengan para stakeholder terkait dengan
tanggung jawab perusahaan. lnteraksi perusahaan dengan berbagai kelompok
stakeholder yang berbeda bukan suatu topic baru, akan tetapi pertanyaan tanggung
jawab perusahaan seperti apa yang benar-benar memenuhi kebutuhan Serta
keinginan stakeholder adalah diskusi utama. Buruh anak, kerusakan lingkungan
dan masalah etika merupakan semua masalah yang akan membawa arah diskusi
mengenai corporate social responsibility, CSR.
Awarness terhadap CSR semakin meningkat dan pendekatan yang tepat
tanggung jawab dari perusahaan mempakan suatu kebutuhan. CSR ialah mengenai
bagaimana perusahaan memilih cara menjalankan perusahaan atau bagaimana cara
memulai bisnis. Perusahaan yang memiliki perhatian serius terhadap CSR akan
mempunyai suatu competitive advantage, saat menghadapi masalah yang terjadi
diakibatkan perusahaan lalai dalam mengatasi masalah sosial dilingkungan
bisnisnya. Perusahaan yang menggunakan metoda pengendalian lingkungan yang
ramah Iebih menginginkan customer ataupun publik untuk mengetahui apa yang
perusahaan lakukan, akan tetapi perusahaan yang menggunakan buruh anak-anak
sebagai karyawannya berusaha sebisa mungkin menutupi informasi bagaimana
parusahaan menjalankan bisnisnya.
Kedua skenario tadi berdasarkan bentuk pengelolaan CSR, yang
merupakan topik dari thesis ini. Tujuan dari Penelitian ini ialah untuk menyelidiki
bagaimana corporate social responsibility berjalan diperusahaan dihubungkan
dengan cara mengkomunikasikannya. Tujuan akhirnya ialah untuk menghasilkan
gambaran secara Iuas bagaimana pengelolaan CSR dengan fokus komunikasi
kemasyarakat Iuas. Penelitian ini diarahkan untuk isu-isu berikut: Apa arti CSR
bagi perusahaan dan apa timbal balik dari CSR yang dilakukan perusahaan?
Bagaimana Pengelolaan CSR diperusahaan besar? Bagaimana perusahaan
melakukan pendekatan komunikasi CSR?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan perusahaan yang
menjadi objek penelitian ialah PT PERTAMINA (PERSERO) pada Unit
Pengolahan (UP) VI Balongan, Indramayu. Dalam pembentukan gambaran cara
kerja CSR diPERTAMINA, data-data empirik dikumpulkan dengan melakukan
wawancara dan menganalisa berbagai dokumen. Karyawan yang bekerja
mengelola CSR diwawancara, juga masyarakat sekitar fasilitas produlsi
PERTAMINA di Balongan sebagai stakeholder CSR PERTAMINA latar
belakang data empirik berdasarkan data Iiteratur tentang CSR PERTAMINA
dijelaskan dalam BAB lerpisah.
Pertimbangan mengenai CSR dan cara komunikasi CSR menunjukkan
bahwa CSR seharusnya merupakan bagian penting dari corporations brand
management. Pada saat yang sama, perusahaan harus aware bahwa CSR dapat
memberikan dampak terhadap reputasi perusahaan dalam berbagai hal.
Komunikasi CSR yang positif dapat memperkuat brand perusahaan, sedangkan
pemberitaan begatif dari CSR dapat membawa dampak yang buruk bagi perusahaan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T21243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wardhani
"Organisasi dewasa ini tidak mungkin bisa melepaskan diri dari tuntutan tanggungjawab terhadap publiknya baik yang internal maupun eksternal. Hal ini merupakan tuntutan masyarakat agar organisasi bisa menunjukkan peranan dan kontribusinya sebagai bagian dari anggota masyarakat. Organisasi tidak bisa hanya mengejar keuntungan bagi pemegang saham atau pemodal, melainkan ia juga harus membagi keuntungannya bagi publik internal dan eksternalnya untuk memperoleh dukungan sepenuhnya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Fenomena sosial di atas, melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan topik: Tanggungjawab sosial manajemen dalam pemenuhan kebutuhan publik internal (suatu studi kualitatif penerapan fungsi hubungan masyarakat dalam komunikasi internal). Tipe penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi Hubungan Masyarakat dalam bentuk tanggungjawab sosial manajemen yang tercermin dalam filsafat kebijaksanaan dan praktek organisasi untuk memenuhi kebutuhan publik internal. Tempat penelitian di Universitas Mercu Buana. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan pengamatan secara partisipatif. Analisa data dengan metode kualitatif dengan cara mengkategorisasikan temuan di lapangan berdasarkan tema, dan topik yang sesuai, kemudian dipaparkan, dibandingkan serta melakukan trianggulasi data dengan persepsi narasumber yang sama, atau berbeda serta dokumen tertulis lainnya.
Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori dan konsep komunikasi organisasi, komunikasi internal, hubungan masyarakat dan tanggungjawab sosial manajemen. Goldhaber antara lain mengemukakan bahwa dalam penyampaian pesan organisasi, maka faktor manusia sangat penting, karenanya organisasi perlu memperhatikan upaya pemeliharaan kemanusiaan untuk menstabilkan organisasi. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan dan harapan publiknya. Penerapan tanggungjawab sosial manajemen pada publik internal tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh positif terhadap kepercayaan, motivasi, kepuasan, dukungan, image dan reputasi publik. Dengan demikian publik internal akan memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan kepuasan bagi publik eksternal.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa UMB belum berhasil menentukan nilai-nilai standar dan etika (sebagai bentuk tanggungjawab sosial manajemen) secara tertulis dan menjadi pedoman serta arah tujuan organisasi. Namun dari segi peraturan karyawan sudah mengakomodir kebutuhan publik internal dari kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial dan prestasi. Akan tetapi, dalam pelaksanaan untuk pemenuhan kebutuhan fisiologis dan psikologis belum sesuai dengan harapan publik internal. Sedangkan pemenuhan kebutuhan sosial dan prestasi sudah dirasakan baik, kendati masih tetap perlu disempurnakan. Belum sepenuhnya pelaksanaan tanggungjawab sosial manajemen Universitas Mercu Buana dalam pemenuhan kebutuhan publik internal, ini menunjukkan pula belum sepenuhnya fungsi hubungan masyarakat diterapkan.
Implikasi teoritis ketiadaan etika, nilai-nilai standar yang menunjukkan tanggungjawab sosial manajemen pada publik internalnya, menurut Cutlip akan menyulitkan organisasi dalam membangun kepercayaan, dukungan dan image yang baik dari publiknya. Selain itu ketiadaan nilai dan tujuan yang jelas pada akhirnya akan membawa kehancuran lembaga itu sendiri (Syafaruddin). Sedangkan Davis dan Schein mengatakan bahwa kondisi kerja yang tidak sesuai dengan harapan publik internal tidak akan menciptakan kualitas kehidupan kerja, total kualitas manajemen dan atau manajemen mutu terpadu. Kurang maksimalnya tanggungjawab sosial manajemen dalam pemenuhan kebutuhan publik internal menurut Rex Harlow, juga menunjukkan belum maksimalnya fungsi hubungan masyarakat dalam organisasi yang idealnya harus selalu berupaya mengingatkan dan menekankan manajemen terhadap tanggungjawabnya kepada publik internal. Implikasi praktis, ketiadaan visi, misi dan tujuan dan penentuan langkah strategis organisasi menciptakan kekurangpercayaan publik internal akan kemampuan organisasi bertahan menghadapi tantangan berat masa depan. Kurang maksimalnya pemenuhan tanggungjawab sosial manajemen, pada akhirnya juga melahirkan sikap pesimisme, bahkan frustrasi, kurangnya motivasi kerja dan pencapaian prestasi tertentu.
Rekomendasi teoritis, melakukan penelitian lanjutan dengan metode kuantitatif untuk mengukur korelasi antara kategori-kategori dari hasil penelitian ini. Hipotesa sementara yang dapat dirumuskan adalah "Komitmen organisasi dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial manajemen akan menciptakan kepercayaan, dukungan, motivasi dan kepuasan kerja serta dalam jangka panjang menghasilkan image positif dan reputasi baik dari publiknya ". Rekomendasi praktis, UMB perlu menggali kembali nilai-nilai budaya organisasi yang dijadikan akar penentuan nilai dan etika tanggungjawab sosial manajemen kepada publiknya. Peningkatan fungsi hubungan masyarakat yang selalu menekankan tanggungjawab sosial manajemen pada kebutuhan publik internal, baik dalam kebijakan maupun tindakan organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Darwin
"Perusahaan yang mengadopsi dan menjalankan konsep CSR dewasa ini teiah mendapat perhatian dari kaiangan kreditor (secara khusus perbankan) dan katangan investor (secara khusus dunio pasar modal). Daiam praktik perusahaan dapat metaporkan imptementasi CSR melalui iaporan keberianjutan. Datam tingkat internasional, teiah ada inisiatif (GRI) membuat panduan atau standar Iaporan berketanjutan ini. Indonesia teiah turut datam upaya ini dengan membentuk iembaga serupa GRI yang dikenai sebagai NCSR. Ke depan perusahaan di Indonesiayang menerapkan dan meiaporkan praktik CSR dengan baik perlu mendapatkan dukungan dan penghargaan, baik dari pemerintah ataupun katangan pasar modal."
2006
EBAR-III-SeptDesl2006-83
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Whika Ayu Nurrochmani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis undang-undang dan peraturan-peraturan yang terkait dengan tanggung jawab sosial dalam rangka memberikan rekomendasi pengungkapan tanggung jawab sosial di Indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara menganalisis isi undang-undang dan peraturan-peraturan yang terkait dengan pengungkapan tanggung jawab sosial untuk menentukan apakah isi dari undang-undang dan peraturan-peraturan tersebut sesuai dengan indikator Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines dalam hal yang terkait dengan pengungkapan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 79 indikator pengungkapan GRI Sustainability Reporting Guidelines terdapat 34 indikator pengungkapan yang ditemukan dalam undang-undang dan peraturan-peraturan terkait di Indonesia dengan kewajiban pengungkapan yang berbeda untuk masing-masing jenis usaha.

The purpose of this research is to analyze the related regulations with social responsibility in order to provide recommendations disclosures of social responsibility in Indonesia. The analysis method of data in this research are used by analyzing the contents of the regulations relating to disclosure of social responsibility to determine whether the contents of the regulations in accordance with the indicators of the Global Reporting Initiative Sustainability in matters related with disclosure responsibilities that should be done by the company. The results of this research showed that of 79 indicators disclosure of the GRI Sustainability Reporting Guidelines are disclosures of 34 indicators that are found in the regulations in Indonesia with different disclosure for each type of company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28269
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gitawati Setianingrum
"Permasalahan yang dihadapi dunia usaha tidak lagi hahya masalah maksiMalisasi laba, efisiensi, produktivitas dan daya saing, tetapi juga masalah lingkungan dan kepedulian terhadaw pihak-pihak lain yano terkait. Perusahaan dituntut accountable tidak hanya bagi pemilik, tetapi juga terhadap publik. Akuntansi sebagai salah satu alat proses pengambilan keputusan harus dapat mengantisipasi semua itu. Akuntansi Pertangoungjawaban Sosial berusaha untuk mengembangkan-metode baru yang lebih baik untuk mengukur kinerja ekonomi dan sosial. Penelitian dilakukan dengan maksud untuk melihat sampai sejauh mana perkembangan konsep Akuntansi Pertanggungiawaban Sosial ini di indonesla, khususnya di suatu perusahaan manufaktur yang rentan terhadap pencemaran lingkungan. Metode penelitian berupa studi literatur dan survei lapangan ke perusahaan yang bersangkutan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk keterlibatan sosial perusahaan itu berbeda-beda, tergantung dari masing-masing lingkungan sosial, bentuk, sifat dan keadaan masyarakat di mana perusahaan itu berada. Perbedaan persepsi dan kesadaran perusahaan dalam memenuhi tanggungjawab sosialnya itu mengakibatkan timbulnya beragam metode pengukuran dan penyajian laporan pertanggungjawaban sosial. Pada studi kasus perusahaan tekstil Unitex, nampaknya perusahaan tersebut telah berusaha untuk memperhatikan dan menyajikan dalam iappan keuangannya berbagai aspek tanggungjawab sosialnya. Sebagai saran dapat diusulkan bahwa penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial di Indonesia hendaknya diusahakan dengan memperhatikan situasi dan kondisi. Standar pengukuran dan pelaporan sebaiknya tidak jauh berbeda dengan proses pengukuran laporan keuandan konvensional, agar praktis dan mudah dibuat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18703
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Raviali Ramadhan
"Penelitian ini penting dilakukan untuk memahami manajemen Community Relations pada program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. X.PT. X adalah perusahaan sub holding Pertamina (Persero), dengan mayoritas saham dimiliki oleh Patra Drilling Services Indonesia (97%) dan sisanya dimiliki oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) (3%). Penelitian ini fokus pada program Pengolahan Sampah Organik Sawit yang bertujuan mendukung perekonomian rumah tangga petani kelapa sawit di Kabupaten Rokan Hilir, Riau pada tahun 2022. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengungkap bahwa PT. X telah berhasil melaksanakan manajemen Community Relations yang baik. Program CSR yang dijalankan memberikan dampak positif pada hubungan dengan masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan komunikasi yang efektif, menjaga keberlanjutan hubungan, dan meningkatkan transparansi program CSR sebagai langkah penting untuk diterapkan oleh PT. X. Dengan mengimplementasikan rekomendasi ini, PT. X Dapat memperkuat hubungan dengan komunitas dan mencapai tujuan sosial dan lingkungan yang diinginkan.

This research is important to understand Community Relations management in the Corporate Social Responsibility (CSR) program of PT. X. PT. X is a Pertamina (Persero) sub holding company, with the majority of shares owned by Patra Drilling Services Indonesia (97%) and the remainder owned by Pertamina Hulu Energi (PHE) (3%). This research focuses on the Palm Oil Organic Waste Processing program which aims to support the household economy of oil palm farmers in Rokan Hilir Regency, Riau in 2022. Using a qualitative descriptive approach, this research reveals that PT. X has successfully implemented good Community Relations management. The implemented CSR program has had a positive impact on relations with the community. This study recommends developing effective communication, maintaining relationship sustainability, and increasing the transparency of CSR programs as important steps to be implemented by PT. X. By implementing this recommendation, PT. X Can strengthen relationships with communities and achieve desired social and environmental goals."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Bar Yusuf
"Sumber dari permasalahan sosial bangsa Indonesia adalah kemiskinan. Dengan keterbatasan yang dimiliki pemerintah saat ini maka diperlukan pelibatan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dunia usaha ? dalam hal ini adalah PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang. Sebagai salah satu perusahaan BUMN, diwajibkan untuk menjalankan program PKBL sebagai wujud TSP - selain tugas utamanya mencari keuntungan bagi kelanjutan operasionalisasi perusahaan. Program Kemitraan (PK) merupakan bantuan philantropy bagi pengembangan usaha kecil melalui pemberdayaan agar dapat mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarga - selain mampu menyerap tenaga kerja sehingga diharapkan dapat mengurangi masalah pengangguran dan mengentaskan kemiskinan. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu program adalah pelaksanaan yang cenderung bersifat top down sehingga kurang melibatkan partisipasi masyarakat. Partisipasi di sini merupakan keterlibatan masyarakat dalam suatu program pengembangan masyarakat. Partisipasi ini penting mengingat partisipasi berhubungan dengan keberhasilan suatu program. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah melihat pelaksanaan Program Kemitraan, partisipasi mitra binaan perajin kulit dalam Program Kemitraan tersebut serta faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam partisipasi tersebut. Penelitian ini dilakukan terhadap Program Kemitraan di PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang yang mempunyai komitmen untuk mengedepankan kebutuhan masyarakat. Pemilihan pada perajin kulit dan kelurahan Kota Wetan karena perkembangan industri kulit di daerah ini cukup potensial - baik dalam jumlah unit usaha, penyerapan tenaga kerja dan nilai investasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui rangkaian studi kepustakaan, wawancara mendalam (in dept interview) tidak terstruktur dengan para informan. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dan dipilih sebanyak 9 informan yang terdiri dari: Kepala PKBL/manajer Humas (1 orang), Petugas Program Kemitraan (1 orang), mitra binaan perajin kulit (4 orang), Lurah (1), Dinas Koperasi serta Dinas Industri dan Perdagangan (masing-masing 1 orang). Secara umum, PK telah dilakukan melalui tahapan pengembangan masyarakat yaitu dari tahap persiapan, assessment, perencanaan, pelaksanaan dan monitoring/evaluasi. Dalam pelaksanaan Program Kemitraan ini, partisipasi mitra binaan dilakukan pada tahap pelaksanan dan monitoring/evaluasi program.Dalam tahap tersebut mitra binaan melakukan assessment dan perencanaan usaha (melalui proposal pinjaman), menerima kegiatan pembinaan dan monitoring/evaluasi bersama petugas PK). Pembinaan belum menumbuhkan pemberdayaan mitra binaan dan monitoring/evaluasi belum menjadi bahan untuk feed back bagi perbaikan program. Dengan demikian, PK masih bersifat top-down. Faktor-faktor yang mendorong partisipasi adalah ada keinginan untuk mengembangkan usaha, persyaratan yang mudah dan adanya manfaat dari kegiatan pembinaan yang dilakukan. Selain itu, pendekatan/komunikasi yang baik dari petugas PK. Sedangkan faktor-faktor yang menghambat partisipasi adalah komunikasi yang kurang baik antara mitra binaan - petugas PK, mentalitas mitra binaan. Selain itu, kurangnya tenaga di PK, sifat sentralistis Program Kemitraan dan seringnya pergantian petugas di Program Kemitraan. Saran yang bisa diajukan di sini adalah perlu melakukan koordinasi dengan pemerintahan daerah setempat, mengaktifkan paguyuban sebagai sarana komunikasi, melakukan monitoring/evaluasi sebagaimana fungsinya, dan perlu adanya tenaga profesional yang kompeten di bidang pengembangan masyarakat.

A source of social problem in Indonesia is a poor situation. With the lack of government limitation, need to joint other party to solve the poor problem. One of the party is business people, in this case is PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang. As a Government business body, called BUMN, they must be run a partnership program which is called Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) to in-line with Corporate Social Responsibility or it named Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP), otherwise as a core benefit business for corporate planning and development. Partnership program (Program kemitraan) is a philanthropy aids to develop and empowerment a small home industry to be an independence business, as far as they can survive to live a family and local worker. The program design to reduce a jobless dan poverty as a core of poor problems A factor effect to the successful program is execution program which it?s tends to the top and down statements however its a less community participation. In this case, participation mean of local community participation in their community development program. The participation is very important cause of its related to successful program. So, the goal of this research is to know an execution of Partnership Program, participation of a leather home industry as a partner in this program and also any factor of accelerate and lack of the program. The research is dedicated to the partnership program at PT Pertamina Geothermal Energy Area of Kamojang, which is commit to focus in local interest. The choice of leather art home industry in Kota Wetan because they have a potential market in quantity of small bussiness, a worker adoption and investation budget. The research use a qualitative method which is produce a descriptive data by doing a literature study, in depth interview with the informant. A choice of informant by doing a purposive sampling from 9 informant as describe as a Head of PKBL/ Humas Manager (1 person), Staff of PKBL (1 person), a leather art home industry (4 persons), Head of Local District or Lurah (1 person), Cooperation Department of Garut/ Dinas Koperasi (1 person), Local Industry and Trade Department/Dinas Industri dan Perdagangan (1 person). In general, Partnership Program executed with a phase of community development as a prepare phase, assessment phase, planning phase, execution phase, monitoring/evaluating phase. The community participation was doing in execution and monitoring phase. In this phase, the partners have been bussiness assessment and planning (especially with fill-in proposal form), accaptance a tutorial and assistance program, and monitoring/evaluating program with the staff. But this assistance program not in growing a empowerment of partner, and the monitoring/ evaluating report are not as a feed back to revision program. Or we can say a partnership program is only top down statement. Any factors that can be accelerating to the partnership program are needed to business growth by the community; low and easy criteria access, the benefit from this program.The other is a nice personal relationship and communication from the staff. Meanwhile, pursuer factors of participation are lack of personal communications between partner and staff, partner mentality, lack of program staff, centrality rule in Partnership Program, and highly staff change in Partnership Program As a suggestion in this case is doing coordination with local government, establish a local organization (paguyuban) as a central of information and communication, and doing monitoring/evaluating program as a rule function repeatedly and also engagement of the professional staff in community development study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24645
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ridhani Ramadhana
"Semakin berkembangnya sebuah industri, maka peran Public Relations (PR) semakin penting terutama bagi industri kelapa sawit yang sering menjadi sasaran kampanye negatif dengan berbagai isu lingkungan dan sosial. Munculnya laporan Associated Press pada 18 November 2020 terkait eksploitasi perempuan di industri kelapa sawit mendorong Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk untuk melakukan manajemen isu dalam rangka mempertahankan citra perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi manajemen isu PR di PT Astra Agro Lestari Tbk dalam menghadapi isu perempuan melalui program Agrovaria Lovepink. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif dan strategi penelitian studi kasus. Untuk mengumpulkan data, teknik yang dilakukan adalah in-depth interview dengan berfokus pada langkah-langkah manajemen isu yang dilakukan mulai dari penyusunan rencana hingga evaluasi oleh Public Relations PT Astra Agro Lestari Tbk. Hasil penelitian ini menunjukkan PR PT astra Agro Lestari tbk melakukan proses manajemen isu ketika isu tersebut berada di ¬fase emerging issue dan melakukan program pengendalian melalui implementasi strategi event, publikasi, kolaborasi/kerjasama, dan social responsibility yang dibalut dalam sebuah program bernama Agrovaria Lovepink.

As an industry develops, the role of Public Relations (PR) becomes increasingly important, especially for the palm oil industry, which is often the target of negative campaigns on various environmental and social issues. The emergence of an Associated Press report on the exploitation of women in the palm oil industry on 18 November 2020 prompted the public relations department of PT Astra Agro Lestari Tbk to implement issue management in order to maintain the company's image. Therefore, this study aims to determine the implementation of PR issue management at PT Astra Agro Lestari Tbk in dealing with women's issues through the Agrovaria Lovepink programme. This study uses a constructivism paradigm with a qualitative approach and a case study research strategy. To collect data, the technique used was in-depth interviews, focusing on the issues management steps that were carried out from the preparation of the plan to the evaluation by the public relations department of PT Astra Agro Lestari Tbk. The results of this study show that PT Astra Agro Lestari Tbk. PR carries out an issue management process when the issue is in the emerging issue phase and carries out a control programme through the implementation of event strategies, publications, cooperation/collaboration and social responsibility wrapped in a programme called Agrovaria Lovepink."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Nabila
"Skripsi ini membahas evaluasi pencapaian tujuan dari outcome program rural economics yang diselenggarakan oleh Pertamina RU IV Cilacap. Program Rural Economics yang dievaluasi adalah budidaya kepiting Kelompok Rekhata Mustika Patra Kelurahan Kutawaru dan budidaya ikan gurame Kelompok Patra Gurameh Mekar Jaya. Kedua budidaya ini menggunakan model pemberdayaan dalam menganalisanya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendeketan kuantitatif dengan jenis penelitian evaluatif. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner terhadap responden. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tujuan rural economics diindikasikan sudah tercapai semua. akan tetapi, tujuan kelima, yakni timbulnya kemandirian akibat adanya peningkatann pendapatan tidak terlalu signifikan sebagaimana yang diharapkan.

This study discusses the achievement goals evaluation from the outcome of the rural economics program by Pertamina RU IV Cilacap. The programs evaluated are the crab cultivation by Rekhata Mustika Patra group (Kutawaru) and the carp cultivation by Patra Gurameh Mekar Jaya group (Tegalkamulyan). These cultivations are analyzed using an empowerment model. The approach used in this research is a quantitative approach with evaluation as the type of research. The measuring instruments are questionnaires. The results of this study indicates that almost all of the the goals of the rural economics program are accomplished, although not as significant as expected."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>