Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44679 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendry Ahmad
"Peningkatan penggunaan gas bumi di masa mendatang memerlukan usaha pengembangan cadangan-cadangan potensial. Salah satunya adalah gas bumi yang berasal dari lapangan gas marginal yang dinilai tidak ekonomis jika dikelola dengan sistim pengelolaan gas dari lapangan yang mempunyai cadangan besar. Hal ini disebabkan lapangan gas marginal mempunyai cadangan dalam jumlah kecil dan pada umumnya berada pada lokasi yang jauh dari sentra-sentra konsumen.
Metode yang dianggap tepat untuk sasaran di atas adalah mencairkan gas bumi menjadi LNG dengan membangun kilang Liquefied Natural Gas (LNG) kapasitas kecil dengan konstruksi peralatan yang dapat dipindah-pindahkan (movable).
Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis yang berkaitan dengan teknologi proses kilang LNG skala kecil, serta kelayakan investasi pembangunannya yang dilengkapi dengan sarana pengelolaan, mulai dari lapangan produksi hingga titik distribusi di sentra konsumen gas, maka kilang LNG skala kecil dengan siklus ekspander berpendingin awal propana, menunjukkan prospek yang cukup signifikan untuk mengembangkan lapangan-lapangan gas marginal yang banyak terdapat di wilayah Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Putri Hastiti
"Pertumbuhan produksi sumber daya alam dunia telah meningkat secara perlahan sementara pertumbuhan permintaan meningkat secara dramatis. Liquefied Natural Gas dikenal sebagai LNG yang merupakan salah satu metode untuk meningkatkan produksi gas alam dengan mempermudah proses pengalihan gas alam. Proses pencairan merupakan proses yang paling penting dalam mengubah gas alam menjadi gas alam cair. Proses Liquefaction Natural Gas terbagi menjadi tiga kategori ukuran tanaman; Skala kecil, skala menengah dan besar. LNG skala kecil adalah jawaban untuk menciptakan alam cair dengan proses sederhana, paket berukuran kecil, murah dan skid mounted. Ada beberapa jenis siklus yang digunakan untuk proses pencairan seperti siklus expander N2-CH4, yang merupakan salah satu yang umum digunakan untuk skala kecil. Dalam laporan ini, siklus ekspander N2-CH4 akan dimodelkan dan disimulasikan menggunakan Aspen HYSYS dengan menggunakan data dari literatur dan beberapa kesalahan percobaan agar sesuai dengan model dengan hasil simulasi yang tersedia dalam literatur terbuka. Tujuan laporan ini untuk mengetahui tugas yang dibutuhkan dengan menurunkan suhu keluaran LNG. Oleh karena itu setelah simulasi dilakukan, dengan proses validasi dilakukan untuk menganalisa pengaruh aliran dan suhu panas dan dibandingkan dengan literatur.

The growth of world rsquo s natural resources production has been increasing slowly whereas the growth of demand is rising dramatically. The Liquefied Natural Gas is well known as LNG which is one of the methods to increase the production of natural gas by make the transported of the natural gas easier. Liquefaction process is the most important process in converting natural gas to a liquefied natural gas. Liquefaction Natural Gas process is split into three categories size of the plant small scale, medium scale and large scale. Small scale LNG is the answered for creating the liquefied natural with a simple process, small sized, low cost and skid mounted packages. There are several types of cycles that used for liquefaction process such as N2 CH4 expander cycle, that is one of the common used for small scale. In this report the N2 CH4 expander cycle will be modelled and simulate using Aspen HYSYS using the data from literature and some trial error to match the model with simulation result which is available in the open literature. The aim of this report to know the duty needed with the lower outlet temperature of LNG. Therefore after the simulation were done, with the validation process were done to analyse the effect of heat flow and temperature and compare to the literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giovanni Ritter Hosang
"Pemerintah Indonesia berencana membangun berbagai pembangkit listrik berbahan bakar gas bumi di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur. Hal ini direncanakan di program 35,000 MW karenagas lebih murah dan ramah lingkungan. Data permintaan gas bumi untuk masing-masing pembangkit diperoleh dari RUPTL PLN tahun 2018. Gas bumi ini didistribusikan dalam wujud LNG agar lebih efisien dan dapat ditransportasikan menggunakan kapal laut. Wilayah distribusinya tersebar dan kapasitasnya yang kecil dapat dikategorikan sebagai distribusi LNG skala kecil. Terdapat enam 6 cluster distribusi yang dianalisis nilai investasi dan risikonya agar dapat memenuhi kebutuhan LNG seluruh pembangkit listrik. Berdasarkan dari jarak tempuhnya, cluster pertama hingga ketiga diasumsikan dipasok dari Badak LNG, sedangkan cluster keempat hingga keenam dari Tangguh LNG.
Dari analisis ekonomi yang dilakukan, harga gas yang diperoleh berturut-turut dari cluster satu hingga enam adalah: 10,95; 12,06; 10,75; 13,10; 12,89; 12,33 untuk tiap MMBTU. Dengan harga gas tersebut, diperoleh NPV seluruh cluster yang positif di atas 6.209.066, IRR diatas 13,58, payback period di bawah 7 tahun, dan profitability index diatas 1,164. Probabilitas risiko tiap parameter kelayakan investasi selanjutnya dianalisis dengan perangkat lunak Crystal Ball, dan harga ini memberikan derajat keyakinan 100 bahwa skema tiap cluster memenuhi syarat layak untuk investasi.

Indonesias government is planning to build many new power plants which using natural gas in middle and east Indonesia. It rsquo s planned in 35,000 MW program because natural gas are cheaper and more eco friendly. Demand of natural gas for each power plant is gathered from RUPTL PLN 2018. Natural gas mostly being transported in LNG form, to improve the efficiency and can easily be distributed using tanker ships. The distribution points are scattered and the capacity is relatively small make them can be classified as small scale LNG distribution. There will be six clusters of distribution which will be analyzed the risk and the investment value to fulfill all the power plant demands. Due to its distance, the first to third scenario are being supplied from Badak LNG and the rest are from Tangguh LNG.
Economic analysis has shown that the gas prices from first scenario to the sixth are 10,95 12,06 10,75 13,10 12,89 12,33 for each MMBTU. These prices give the NPV for all the clusters above 6.209.066, IRR above 13,91, payback period below 7 years, and the profitability index above 1,185. These parameters are being analyzed by Crystal Ball to know the probability distribution for each parameter, and the result is all of the parameters have certainty is nearly 100 , which means each cluster is feasible for investments.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Oscar M.
"Dalam menghadapi tantangan persaingan global, setiap perusahaan industri harus mampu melalui perancanaan strategis, mengelola seluruh sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif, dan mampu membuat salah satu sarana produksi yaitu pabrik atau kilang, sanggup beroperasi menghasilkan produk yang memuaskan konsumen.
Untuk itu setiap peralatan dalam pabrik atau kilang harus selalu berada dalam kondisi siap pakai setiap saat, dan mempunyai keandalan yang tinggi, yang hanya dapat dicapai melalui penerapan suatu sistem manajemen pemeliharaan pabrik atau kilang terpadu, dan yang benar-benar mampu mendukung pencapaian sasaran-sasaran strategis perusahaan.
Penerapan sistem manajemen pemeliharaan yang terpadu dalam pabrik atau kilang di Indonesai pada umumnya masih sangat jauh ketinggalan, bila dibanding dengan penerapannya dinegara-negara maju, baik dilihat dari penerapan dan pengembangannya, ataupun juga dari kesadaraan manajemen 'puncak terhadap peranan fungsi pemeliharaan dalam pabrik atau kilang.
Berdasarkan studi kasus dari pengalaman penerapan sistem manajemen pemeliharaa kilang di kilang LNG Arun Lhakseumawe, yang telah berhasil mendukung suksesnya operasi kilang LNG ini, sebagai salah satu kilang LNG terbaik di dunia, dan analisa dari elemen-elemen utama dari sistem manajemen pemeliharaan yang telah dikembangkan dalam industri di Jepang (TPM), tests ini mencoba membuat suatu konsepsi tentang strategi pengembangan sistem manajemen pemeliharaan kilang untuk suatu industri proses.
Mengingat topik yang dibahas dalam tests ini bersifat bahasan yang komprehensif, diharapkan kiranya tesis ini dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang pemeliharaan kilang, dan juga bermanfaat bagi para praktisi sistem pemeliharaan kilang dalam dunia industri di Indonesia.

Any industry has to be able in facing the future tight global competition, through it's strategic planning, to manage all it's resources efficiently and effectively, and make it's factory or plant able to produce products which must satisfy it's consumers.
This condition requires that all equipment in the factory or plant must always be ready for operation and have high reliability, that can only be achieved through proper implementation of an integrated maintenance management system, which do support the achievement of company strategic goals.
Implementation of an integrated maintenance management system in factory or plant in Indonesia have not yet achieved the above requirement, and quite left behind compared to the implementation in factory or plant in the developed countries. It can be seen from their implementation and development, and also from the management awareness towards maintenance function and role in factory or plant.
Based on the experience of the maintenance management system implementation in the Arun LNG plant, which has enabled this plant to become one of the best operated LNG plant in the world, and combined with the key elements of total productive maintenance, this thesis is trying to develop a concept for development of a maintenance management system for a process plant.
Considering the comprehensive topics discussed in this thesis, may it be used as reference for further study on development of an integrated maintenance management system, and give benefits to industrial maintenance practioners in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanoor Yusackarim
"ABSTRACT
Indonesia diperkirakan memiliki cadangan gas bumi non-konvesional berupa CoalBed Methane (CBM) sebesar 453 Tcf yang dapat dimanfaatkan untuk diversifikasi sumber energi. Namun setelah enam tahun pengembangan, produksi CBM Indonesia hanya mencapai 0,625 MMscfd. Selain ketersediaan rig, kendala lain pengembangan CBM adalah produksi gas yang relatif kecil ~0,1 MMscfd per sumur. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pengembangan CBM dengan fasilitas-fasilitas skala kecil dengan jumlah banyak.
Gas-To-Liquid (GTL) skala kecil dapat menjadi pendekatan dalam pengembangan CBM. Kemudahan penyimpanan dan transportasi produk akhir synthetic crude memberikan fleksibilitas pemasaran. Reaktor microchannel yang bersifat modular juga memudahkan relokasi fasilitas ke lokasi CBM lain.
Studi ini menganalisis skenario-skenario integrasi CBM dan GTL skala kecil di lima formasi yang berbeda (Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi). Metode yang digunakan adalah metode semi-analitis untuk estimasi produksi CBM, metode TPC DOE untuk estimasi biaya investasi, tekno-ekonomi dan simulasi Monte-Carlo. Integrasi CBM dan kilang GTL skala kecil terhitung ekonomis pada formasi Sawah Tambang dengan pemisahan pengelolaan CBM sebagai sektor hulu dan kilang GTL sebagai sektor hilir dengan IRR > 12,1%, NPV > US$30juta dengan PBP < 13 tahun. Perolehan pemerintah dengan skenario ini juga meningkat hingga 25%. Penambahan kilang GTL juga dapat menjadi alternatif yang ekonomis untuk pengembangan formasi Lemau dan Toraja yang berprospek rendah.

ABSTRACT
Indonesia is estimated to have 453 Tcf of non-conventional gas, Coalbed
Methane (CBM) which can be used for energy source diversification. However
after six years of development, CBM production only reached 0,625 MMscfd
totally. Beside availability of CBM rig, CBM low gas production rate which only
~0,1 MMscfd/well is also an issue. Therefore, CBM production with small scale
facilities in massive quantity approach is required.
Small scale Gas-To-Liquid (GTL) can become approach in the CBM
production. Storage and transport ease of synthetic crude, GTL's final product,
provides marketing flexibility. The modular microchannel reactor also offers
possibility plant relocation to other CBM location.
This study analyzes scenarios of CBM and small scale GTL integration in
five different formations (Sumatera, Kalimantan and Sulawesi). The methods used
in this study are, semi-analytical method to estimate CBM production, DOE TPC
method to estimate the cost of investment, techno-economic and Monte-Carlo
simulation. Based on calculation results, integration of CBM and economical
small-scale GTL plant on Sawah Tambang formation with segregation of CBM as upstream sector and GTL plant as downstream sector with IRR> 14%, NPV> US $30M with PBP < 13 years. Government take is also increased by 25%. Small scale GTL may also be an alternative to monetize low prospect CBM formations,
Lemau and Toraja."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Wahid
"Penemuan gas bumi yang baru dan ekpor LNG yang masih menjadi andalan pemasukan devisa, mendorong untuk terus dilakukan peningkatan kapasitas kilang LNG di masa yang akan datang. Rencana pembangunan kilang LNG Tangguh adalah salah satu contohnya. Di sisi yang lain, penjualan LNG Arun yang sudah mengalami penurunan karena kontraknya hampir berakhir dan cadangannya sudah jenuh (mature) akan berakibat pada menurunnya angka ekspor LNG. Penurunan ekspor dari Arun lebih besar dari naiknya penjualan LNG Badak (total penurunan pada tahun 2000 sebesar 77,026 MMMSCF).
Penelitian ini bertujuan mengembangkan pemodelan menggunakan metodologi System Dynamics sektor minyak dan gas bumi, termasuk di dalamnya kilang LNG. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan kapasitas kilang LNG yang optimal dari tahun ke tahun, dalam rangka mempertahankan ekspor LNG. Berbagai rumusan kebijakan dikembangkan untuk menguji kinerja sektor minyak dan gas bumi sebagai induk model dalam penelitian ini.
Pengujian yang dilakukan pada berbagai alternatif skenario menunjukkan bahwa pembangunan kilang Tangguh perlu dilakukan paling lambat tahun 2001, kilang Arun dan Badak perlu penjadwalan penutupan agar bisa beroperasi lebih lama. Kebijakan dasar dan subsidi minyak terbaik untuk mendapatkan penemuan migas dan keuntungan pemerintah dari gas yang lebih banyak, sedangkan kebijakan bagi hasil lebih baik untuk mendapatkan keuntungan pemerintah dari minyak yang lebih banyak. Ekspor minyak akan aman hingga tahun 2008 {pada kebijakan dasar, subsidi minyak dan gas), sedangkan ekspor gas aman hingga tahun 2029 (selain kebijakan produksi yang aman)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Aldrin
"ABSTRAK
LNG skala kecil merupakan salah satu alternatif pasokan gas untuk pembangkit listrik yang lokasinya tersebar di kepulauan seperti Bangka, Belitung dan Pontianak. LNG yang ditransportasikan dari terminal likuifaksi LNG harus dioptimasi pola pendistribusiannya ke masing-masing lokasi pembangkit. Optimasi dilakukan terhadap faktor biaya yang meliputi biaya pembelian gas, biaya penyewaan kapal, biaya pengiriman gas dan biaya operasional terminal penerima dan regasifikasi LNG. Sebuah model matematis dibuat berdasarkan variabel keputusan dan variabel tak terkendali yang didefinisikan dari parameter-paramater yang mempengaruhi hasil pola logistik. Secara garis besar skenario operasi untuk pendistribusian LNG yang digunakan adalah pengiriman tanpa hub (milk run dan point to point) dan pengiriman dengan hub. Hasil perbandingan menunjukan bahwa biaya logistik skema milk run lebih murah dibandingkan dengan skema yang lain yaitu sebesar 0,85 USD/MMBTU untuk pembangkit listrik MPP Belitung, 0,84 USD/MMBTU untuk MPP Bangka, 0,83 USD/MMBTU untuk MPP Kalbar dan 0,83 USD/MMBTU untuk Peaker Pontianak.

ABSTRACT
Small Scale LNG is an alternative as gas supply to Gas Power Plants that scattered in several islands like Bangka, Belitung and Pontianak. LNG transportation from Liquifaction Terminal to each power plant have to be optimized. Optimation is conducted to achieve cost efficiency. Several Costs that affect the logistic scheme include LNG FOB price, Ship chartered cost, gas transporting cost and operational cost at regasification terminal. A Mathematical model is constructed based decision variable and uncontrollable variable which defined from any parameters that has implication to logistic scheme. Overall operation scenario built on this study are comprised of transporting with hub and transporting without hub (milk run and point to point). The results shown show that logistics costs must run cheaper compared to the others, namely 0.85 USD / MMBTU for MPP Belitung power plant, 0.84 USD / MMBTU for MPP Bangka, 0.83 USD / MMBTU for MPP West Kalimantan and 0 , 83 USD / MMBTU for Pontianak Peakers.
"
2019
T52639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Riansyah
"ABSTRAK
Regasifikasi merupakan proses pengubahan kembali LNG berfasa cair menjadi fasa gas. Setelah melalui proses regasifikasi, gas akan digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dengan kapasitas 15, 30, 45 dan 60 MW. Untuk keperluan tersebut, maka pada studi ini dilakukan pemilihan teknologi mini regasifikasi secara kualitatif, perancangan desain serta perhitungan keekonomiaan untuk kapasitas 5, 10, 15 dan 20 MMSCFD. Sebagai basis desain dan perhitungan digunakan kapasitas 10 MMSCFD. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan untuk basis desain, didapatkan estimasi biaya investasi sebesar USD 12 juta dengan biaya regasifikasi USD 2.6/MMBTU.

ABSTRACT
Regasification of LNG is a process that convert the LNG which is in liquid phase into a gas phase. After the regasification process, gas will be used as fuel for power plant that has capacity 15, 30, 45 and 60 MW. For this purpose, in this study we make a qualitative decision to choose the technology that fit for mini scale regasification, design the equipment and calculate the economic value for 5, 10, 15, and 20 MMSCFD. The basic design is 10 MMSCFD. For this basis, the capital investment is about USD 12 million with regasification fee USD 2.6/MMBTU.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Herman R.
"Pemanfaatan gas alam di Indonesia belum dilakukan secara optimal, walaupun Indonesia mempunyai sumber gas yang melimpah. Gas alam memiliki potensi yang menjajikan, baik dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik pengolahan gas alam akan didirikan di kecamatan Batui, kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sumber gas alam akan diambil dari lapangan gas Matindok dan Senoro. Pabrik ini akan mempunyai kapasitas produksi sebesar 86.400 MMSCF/tahun dan akan beroperasi selama 20 tahun. Pemrosesan gas alam akan dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah sweetening, dilakukan untuk mengurangi kadar C02 dan H2S dalam gas. Pelarut yang digunakan adalah MEA {tnonoethanolamine). Tahap kedua adalah dehidrasi, untuk mengurangi kadar air, dilakukan dengan memakal TEG (Triethylene Giycol). Tahap terakhir adalah fraksionasi, yaitu penusahan gas berdasarkan fraksi beratnya. Berdasarkan perhitungan ekonomi, pabrik pengolahan gas alam yang akan dibangun ini membutuhkan investasi US$ 188,857,944.64 dan biaya manufaktur sekitar US$54,811.532.99. Setelah dilakukan analisa kelayakan pabrik didapatkan nilai dari parameter kelayakan pabrik yaitu NPV (US$ $125,760,066.06), IRR (28.22%), dan PBP (5 tahun 5 bulan) yang memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Analisa sensitivitas yang dilakukan faktor harga beli gas alam, harga jual gas kota, harga jual elpiji. dan kapasitas produksi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
D. Gusnoto Harywendro
"ABSTRAK
Proses penurunan tekanan dan temperatur suatu gas bumi pada entropi konstan dengan bantuan Turboexpander banyak digunakan dalam proses pengolahan gas bumi.
Residu gas bumi di Central Plant lapangan Arjuna ARII yang sebagian komposisinya metana, diekpansikan melalui turboexpander untuk dimanfaatkan efek pendinginannya.
Besarnya penurunan temperatur yang dapat dihasilkan dengan turboexpander berkisar antara 80 ± 90°F pada effisiensi berkisar antara 80 ± 100%.
Penulis juga membahas bagaimana cara memperoleh harga effisiensi yang optimum, dan apa saja yang bias dilakukan untuk menaikkan effisiensi.
Jika proses penurunan temperatur dan tekanan gas bumi ini dilakukan dengan fjafltuan Joule Thomson Valve, diperoleh penurunan temperatur hanya berkisar 40 ± 50°F.
Akibatnya jika Expander dimafkan dan prctses gas di bypass melalui JT valve, temperatur jadi kurang dingin sehingga banyak propana yang tidak mencair dan terbawa dalam bentuk fase gas.
Dalam tugas akhir ini dibahas mengenai perhitungan termis turboexpander dan Joule Thomson Valve, perbandingan unjuk kerjanya serta effisiensi yang optimum dari turboexpander.

"
1995
S36513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>