Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190791 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amir Farouk
"Salah satu faktor yang menentukan mutu dari pendidikan keperawatan adalah faktor tenaga pengajar/dosen yang mengelola mata ajaran atau proses pendidikan secara keseluruhan. Jika dosen dapat melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang ada, maka diyakini kualitas pendidikan ditempat tersebut dapat meningkat. Kurang/tidak berjalannya fungsi dosen dapat disebabkan oleh beberapa faktor pula, diantaranya ketidakpuasan terhadap pekerjaannya atau terhadap lingkungan dari pekerjaan itu sendiri. Oleh karena itu masalah kepuasan kerja perlu mendapat perhatian dari pengelola/pemilik institusi pendidikan keperawatan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja staf pengajar tetap akper swasta dan pemda di Propinsi Jambi. Desain yang digunakan adalah desain Cross Sectional dengan metoda survey dan analisa kuantitatif. Beberapa variabel yang diduga berhubungan dengan kepuasan kerja dibatasi pada faktor karakteristik demografi yaitu umur, jenis kelamin, dan status perkawinan, serta faktor pekerjaan yang terdiri dari status kepegawaian, masa kerja, sumber penghasilan dan beban kerja. Pengumpulan data mempergunakan alat ukur berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup baik terhadap variabel independen maupun variabel dependen, dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Populasi penelitian ini adalah semua dosen tetap pada ketiga akademi keperawatan, karena jumlah populasi hanya 55 orang maka sampel yang diambil adalah semua dosen tersebut (total populasi).
Analisa bivariat mempergunakan analisa statistik berupa uji regresi linear sederhana dan uji-t independen, sedangkan analisa multivariat dengan uji regresi linear ganda. Dan analisa univariat ditemukan responden yang paling muda berusia 23 tahun dan paling tua 52 tahun, 41,8 % laki-laki dan perempuan 58,2% serta yang sudah kawin 61,8%. Sedangkan yang berstatus PNS 52,7% dan bersumber penghasilan banyak 54,5% serta beban kerja berat 63,6% Dari analisa bivariat terdapat hubungan antara umur, masa kerja, sumber penghasilan dan beban kerja dengan kepuasan kerja. Tetapi secara analisa multivariat hanya umur dan masa kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja. Dari kedua variabel tersebut yang paling besar pengaruhnya terhadap kepuasan kerja staf akper swasta dan pemda Propinsi Jambi adalah variabel masa kerja, karena memiliki nilai koefisen regresi (b) atau nilai beta yang lebih tinggi.
Disarankan kepada pengelola/pemilik akper swasta dan pemda di Propinsi Jambi agar menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran dalam rangka pemenuhan kebutuhan staf, sehingga tercipta tingkat kepuasan kerja yang tinggi dari staf yang bersangkutan.

One of the factors that determines the quality of nursing education is teaching staffllecturers who organize the courses in particular or educational process in general. If lecturers can do their tasks in compliance with the existing stipulation, it is believed that the quality of education in the concerned place will be improved. The fact that the function of lecturers does not work is also due to a number of factors, one of which is the dissatisfaction of the lecturers to their job and work environment. The concern of this work satisfaction, therefore, need to be paid strong attention by the organizerslowners of the nursing educational institutions.
The objective of this research is to figure out the level of work satisfaction and to identify factors related to work satisfaction of permanent teaching staff of private and regional government-owned nursing academies in Jambi province. The design applied is cross sectional design through survey and quantitative analysis. Some variables that were hypothesized to have correlation with work satisfaction were limited to those of demographic characteristics, that is: age, sex, and marital status as well as work factors consisting of employment status, working years, source of income and work burden. Data were collected through questionaire with closed questions both to independent variables and dependent variables. Prior to this, validity and realibility test was carried out. The population of this research is all permanent lecturers at the three nursing test was carried out. The population of this research is all permanent lecturers at the three nursing academies. Because the population number is only 55 lecturers, so all of them were taken as samples. Statistical analysis applied in bivariat analysis are simple linear regression test and independent T-test while multivariat analysis applies double linear regresion test.
From univariat analysis, it is identified that the youngest respondent is 23 years old and the oldest is 52 years old. 41,8% of respondent are male and 58,2% are female and 61,8% are married, 52,7% are government employees, 54,5% have many sources of income and 63,6% of respondent have heavy work burden. Bivariat analysis shows that there is significant correlation between age, working years, source of income and work burden and work satisfaction, while multivariate analysis shows that only age and working years have correlation with work satisfaction. And from the two variables, working years has the bigger influence on work satisfaction of teaching staff of private and regional government-owned nursing academies in Iambi province, because it has higher regresion co-efficient as and Beta values.
It is suggested that organizer/owner of private and government - owned academy make use of the result of this research as means of consideration and thought in the framework of fulfilling staff needs so as to realize the establishment of high level of work satisfaction of the concerned staff."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T1773
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
"Kompetensi merupakan seperangkat tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan tertentu yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sedangkan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru atau dosen dalam mengajar antara lain ; kemampuan merencanakan dan mempersiapkan pengajaran, kemampuan menguasai materi pelajaran, kemampuan mengumpulkan dan menggunakan hasil belajar, kemampuan melakukan hubungan interpersonal dan kemampuan tanggung jawab profesi. Kesemuanya ini harus dimiliki sebagai bekal untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
Penelitian ini menggunakan metoda non-eksperimental dengan rancangan potong lintang. Penelitian ini dilakukan pada Akademi Keperawatan Depkes Jambi dengan jumlah 45 dosen tetap dan tidak tetap yang mengajar mata kuliah keperawatan, sedangkan mahasiswa semester I, Ill dan V tahun 2001 yang terpilih secara acak untuk menilai kemampuan dosen.
Sedangkan tujuan penelitian ini dibuat untuk memdapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kompetensi mengajar dosen mata kuliah keperawatan di Akademi Keperawatan Depkes Jambi.
Hasil analisis univariat tentang kompetensi mengajar dosen, menyatakan dari 45 responder 53,3% memiliki kemampuan mengajar baik, 36,7% dosen memiliki kemampuan belajar kurang baik. Basil analisis bivariat variabel umur, beban mengajar, pelatihan dan laboratorium keperawatan mempunyai hubungan yang signifikan dengan kompetensi mengajar, dimana nilai p valuenya < 0,05 dengan demikian keempat variabel tersebut terlebih dahulu dilakukan uji rasio log-likelihood untuk dijadikan kandidat yang akan dimasukkan kedalam model multivariat. Dan basil akhir penyeleksian model multivariat terdapat dua variabel yang tersisa yaitu variabel beban mengajar dan pelatihan dengan nilai p valuenya < 0,05, sedangkan variabel pelatihan secara statistik mempunyai hubungan yang dominan dengan kompetensi mengajar.
Disarankan bagi Pusdiknakes agar program pendidikan pelatihan frekuensinya perlu ditingkatkan. Bagi Dinas Kesehatan Prnvinsi Jambi melaknkan supervisi dan pembinaan kebawahan secara kontinyu, memberikan kemudahan dan izin pada staf dosen untuk mengikuti pelatihan. Bagi Direktur perlu melakukan supervisi kebawahan, melakukan koordinasi dengan seksi pendidikan dalam pemerataan jumlah jam mengajar, memberikan kemudahan kepada staf dosen untuk mengikuti pelatihan, melengkapi dan menyediakan media pengajaran, jumlah buku keperawatan dan memanfaatkan sarana laboratorium untuk membimbing mahasiswa dalam perkuliahan.
Bagi dosen melakukan instrospeksi diri dan melakukan perbaikan serta meningkatkan kemampuan secara bersama dalam hal; mengikuti pendidikan lanjutan, akta mengajar, pelatihan, menggunakan perpustakaan dan laboratorium keperawatan sebagai somber belajar. Bagi peneliti lain, sebaiknya dalam penelitian menggunakan metoda yang kombinasi, memperbanyak jumlah responden dan menambah subjek penilai kemampuan dosen.
Pustaka : 50 (1975 - 2001)

Analysis of Factor that Related to Lecturer's Teaching Competence in Nursing Subject at Nursing College, Jambi, 2001
Competence is a set of behavior, skill and certain knowledge that should be owned by a lecturer. While the competence that should be owned by them in lecturing, among others, the ability to plan and prepare of lecturing, the ability of mastering the subject material, the ability to collect and use the result of learning, the ability to do interpersonal skill and responsibility to profession. These all that mentioned above should be owned as an asset to do in learning process.
This study used non-experimental method with cross-sectional design. This study was implemented at Nursing College, Ministry of Health, Jambi with number of lecturer is 45 permanent and temporary who was lecturing on nursing subject, while the students of semester I, III and V in 2001 whose selected randomly to evaluate the ability of those lecturers.
The objective of this study was to obtain the description on the factors that related to lecturer's teaching competence in nursing subject at the Nursing College, MOH, Jambi.
The result of univariate analysis on lecturer's teaching competence showed that 45 respondents out of 53,3% having good ability in lecturing, and 36,7% of lecturers having less ability. Based on bivariate analysis on age variable, lecturing responsibility, training and nursing laboratory having relationship to the significant of teaching competence, where the p value was < 0,05.
So those four variables, at the first should be conducted ratio log likelihood to be becomed candidate, which will be inserting in multivariate model. Based on it, there was two variables that remaining, those were variable of lecturing responsibility and training with p value < 0,05, while the variable on training was statistically has relationship that dominant to teaching competence.
It was recommend to the Center for Education and Training of Health Personnel, MOH to increase its frequency in training. For Local Health Service, Jambi Province to do the supervision and guidance to its subordinate continually, giving permission and priority to teaching member to follow training. For the director to generate the number of hour in lecturing, giving priority to teaching member to follow a training, to fulfill and provide teaching media, number of nursing book and utilization of laboratories to guide the students in lecturing.
For lecturer should self-introspection and improving the ability in lecturing, such as continuing to advance learning, lecturing, and training, using library and nursing laboratories as source of learning. For other researchers should use combination method, increasing the number of respondent and adding the evaluation subject whose evaluate the ability of their lecturers.
References: 50 (1975-2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T8231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sudja
"Melalui pengembangan fungsi penelitian, diharapkan terjadi suatu proses ilmiah yang menghasilkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan khususnya pada lembaga pendidikan akademi keperawatan dan akademi kebidanan. Perkembangan pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan/kebidanan yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi mutu pelayanan/asuhan yang diberikan.
Rendahnya kegiatan pengembangan proposal penelitian di beberapa akademi keperawatan dan akademi kebidanan di Jawa Barat, menyebabkan rendahnya kegiatan penelitian yang dilakukan. Dampak dari keadaan tersebut, adalah lembaga pendidikan tidak dapat secara optimal menopang perkembangan, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan keperawatan dan kebidanan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kegiatan pengembangan proposal penelitian dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya keterampilan staf akademik, motivasi, tingkat pendidikan, masa kerja, imbalan, komitmen atasan, beban kerja, struktur,dan biaya.
Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya informasi tentang gambaran kegiatan pengembangan proposal penelitian staf akademik Akper dan Akbid DepKes Se-Jawa Barat, dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini dilakukan pada delapan dari sepuluh Akademi Keperawatan dan Adademi Kebidanan DepKes yang ada di Jawa Barat, pada bulan April sampai dengan Juni 2001.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan rancangan cross-sectional terhadap 88 orang staf akademik. Hasil yang didapat menunjukkan kegiatan pengembangan proposal yang dilakukan staf akademik selama periode 1998 sampai 2001 hanya sebesar 26,1 %., Variabel yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan proposal penelitian adalah variabel keterampilan, tingkat pendidikan, dan variabel struktur. Variabel yang dominan paling berhubungan adalah variabel tingkat pendidikan.
Dari hasil penelitian tersebut direkomendasikan kepada pihak Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan (Pusdiknakes) DepKes RI, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan institusi pendidikan Adademi Keperawatan dan Akademi Kebidanan DepKes Se-Jawa Barat, untuk meningkatkan jenjang pendidikan, keterampilan staf akademik dalam pengembangan proposal penelitian melalui peningkatan pelatihanpelatihan, peningkatan pendidikan, pembinaan pengembangan proposal, dan peningkatan manajemen kualitas unit penelitian lembaga pendidikan.
Penelitian lebih lanjut kepada peneliti lain, disarankan selain melakukan penelitian kuantitatif juga didukung oleh penelitian kualitatif yang menyangkut manajemen kualitas pada unit penelitian institusi pendidikan akademi keperawatan/akademi kebidanan.
Kepustakaan ; 50 (1973 - 2001)

Factors Related to the Academic Staff Activity on Research Proposal Development in Nursing and Midwivery Academy, Ministary of Health, in West Java 2000/2001By developing the research function in expected reveals the scientifical process which produces the development of science and technology in nursing and midwivery especially in the institution of nursing and midwivery education. The development of science and technology in nursing and midwivery ascertains the quality of nursing and midwivery education with directly or not influences the quality of service or guidance being given. The low activity of research proposal development causes the low research activity being done. It effects the istitution of education be unable to support optimally the development, application of science and technology especially in the field of nursing and midwivery as the effort to increase the quality of education.
The activity of research proposal development can be influenced by various factor, among other things are the skill of academical personnel, motivation, education grade, job experience, repayment, superior's commitment, work burden, position structure, and cost.
The aim of this research is to get the information about the description of activity in developing the research proposal of the academical staff in nursing and midwivery, Departement of health, West Java on April till June 2001. This research used the quantitative approach by cross-sectional to as many as 88 person of academical staff.
The final result showed that the activity of the research proposal development being done by the academical staff during the period of 1998 to 2001 is as many as 26,1 %. Variable test related to this proposal development is the education grade, skill variable and structure variable. The education grade variable is dominantly most related.
The mentioned research is recommended to the center for Health Personnel Education (Center For Health Porsonnel, The Republic of Indonesia, The Head of Health Ministary, Province of West Java and the institution nursing and midwivery academy, West Java) to increase the education grade, skill of the academical staff in developing the research proposal, training and management improvement on the research unit quality of the education institution.
For doing further research, the other researcher are suggested to do research not only quantitatively but also qualitatively on the object of quality management on the research unit on nursing and midwivery academy.
References : 50 (1973 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Harsamin
"ABSTRAK
Sejalan dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka diperlukan unsur pendukung untuk mengantisipasi hal tersebut diatas. Salah satu unsur pendukung yang sangat penting ialah sumber daya manusia yang mengerjakannya.
Tidak tersedianya jumlah dan jenis tenaga yang cukup pada rumah sakit, akan mempengaruhi penyelenggaraan layanan kesehatan yang bermutu di rumah sakit tersebut.
Tenaga yang paling banyak dan sangat mempengaruhi kelancaran operasional rumah sakit adalah tenaga paramedis keperawatan.
Untuk dapat menggunakan sumber daya manusia secara efektif dan efisien, maka perlu diketahui pola penggunaan waktu kerja layanan keperawatan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan waktu kerja produktif tenaga keperawatan rawat jalan dalam melaksanakan kegiatan keperawatannya.
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan metode pengisian time list yang dilakukan di Pelayanan rawat jalan P.K.S.C.
Hasil penelitian yang didapat ialah:
Persentase penggunaan waktu kerja produktif perawat rawat jalan: 82,07%.
Gambaran penggunaan waktu kerja ditiap unit:
1. Unit Gawat Darurat : 6,96 jam
2. Unit Rawat Jalan SpesialistiklUmum : 6,94 jam
3. Unit Balkesmas Paseban : 7,16 jam 3. Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan waktu kerja perawat.
4. Pelatihan untuk paramedis keperawatan masih kurang.
Saran-saran yang diusulkan, antara lain:
1. Penggunaan waktu kerja produktif harus ditingkatkan.
2. Mengalihkan tugas administratif ke tenaga administrasi.
3. Disediakannya Bank Perawat yang selalu stand by (on call) bila mendadak beban kerja meningkat.
4. Peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga keperawatan.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pertimbangan dalam manajemen keperawatan pelayanan rawat jalan di P.K.S.C.
The largest number of manpower required and who are very influential to the smooth operations of a hospital is the nursing paramedics.
In order to make use of human resources effectively and efficiently, it is necessary to know the pattern of use of the nursing service working time.
The purpose of this study is to get a picture of the use of productive working time of outpatient nursing manpower.
This study is a cross sectional study using the method of time list filling out by P.K.S.C. outpatient service.
The results of the study are:
Percentage of outpatient service productive working time use is 82.07%.
Picture of working time use in each unit:
1. Emergency Unit : 6.96 hours
2. Special/General outpatient Unit : 6.94 hours
3. Paseban Public Health Care Unit : 7.16 hours
4. Knowledge about the factors connected with nursing working hours use, Lack of training for nursing paramedics.
In line with Science and Technology development and the need for health services in hospitals, supporting elements are needed to anticipate the above. One of the most important supporting elements is human resources.
Non availability of the number and types of manpower in hospitals will affect the provision of quality health services in the hospital.
Recommendations:
1. Productive working hours use need to be improved.
2. Transfer of administrative tasks to administration personnel.
3. Formation of Nursing Bank which is on stand by (on call) in case of sudden increase in workload.
4. Improved education and training for nursing manpower.
The results of this study are expected to be useful for consideration in the management of outpatient service at P.K.S.C.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Usman
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan karakteristik individu (umur, jenis kelarnin, status perkawinan, tingkat pendidikan), karakteristik pekerjaan (tanggung jawab, variasi tugas, beban kerja), dan karakterist & suasana kerja (supervisi, insentif pelatian, kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, fasilitas kerja, hubungan antar karyawan) dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah non experimental dengan pengumpulan data dilakukan secara cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja diruang rawat imp RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, dihitung dengan pendugaan proporsi populasi yang berjumlah 79 orang.
Hasil penelitian pada analisis univariat menunjukkan bahwa motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh berada pada kategori rendah (54,4%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa karakteristik individu hanya variabel tingkat pendidikan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan (P.value=O,044). Karakteristik pekerjaan yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah tanggung jawab (P.value4J,006) dan beban kerja (P.value=0,001). Sedangkan karakteristik suasana kerja yang berhubungan secara signifikan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan adalah supervisi (P.value 1,001), insentif (P.value O, 0O0), pelatihan (P.value=,000), dan fasilitas kerja (P.value ,011). Hasil analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel insentif merupakan variabel yang secara statistik paling signifikan berhubungan dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan di ruang rawat inap RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh (P.value,001).
Berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan maka peak manajemen RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh khususnya bidang keperawatan perlu memperhatt`lcan serta memperbalki suasana kerja dan karakteristik pekerjaan, menetapkan secara jelas pemberian insentif, meningkatkan pengembangan sumber daya manusia khususnya tenaga keperawatan, meninjau kembali keseimbangan antara beban kerja perawat dengan jumlah pasien, meningkatkan tanggung jawab perawat dengan cara merubah metode penugasan keperawatan dari metode fungsional ke metode tim, melakukan supervisi secara berkala, merencanakan dan melaksanakan pelatihan proses keperawatan secara bertahap, dan penambahan fasilitas kerja di ruang rawat inap.
Untuk penelitian lanjutan disarankan agar dilakukan dengan membandingkan faktor-faktor yang memotivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan pada beberapa rumah sakit yang berbeda, metode pengumpulan data untuk variabel motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan dilakukan dengan cara observasi langsung sehingga mendapatkan data yang lebih okjektif, serta melakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pemberian insentif dengan motivasi perawat dalam penerapan proses keperawatan.

The objectives of this research are to describe relation between individual characteristics (age, sex, marriage status, length of work, and level of education), job characteristics (responsibility, job variation, and workload), and working situation characteristics (supervision, incentives, training, the opportunity for continuing of study, work facility, and human relations) with nurse's motivation in implementation standard nursing process in the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh. Design of the research is non-experimental with data collected by using cross-sectional approach. The sample of this research was 79 nurses at inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh and was appointed takes proportionally from the population in the hospital.
The results of univariate analysis concluded that nurse's motivation in the implementation of nursing process at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh was at low category (54,4%). The results of bivariate analysis showed that: individual characteristics only level of education was significantly related to nurse's motivation in the implementation of nursing process (P.value O, 004). Job characteristics that was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process is sense of responsibility (P.value M), 006), and workload (P.value O, 001). Whereas, working situation characteristics was significantly related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process include: supervision experienced (P.valueM3, 001), incentives (P.value~, 000), trainings participated (P.value~, 000), and working facilities (P.value, 01 l). The result of multivariate analysis using logistic regression indicated that the incentives (P.value 0,001) constituted the most significant related to the nurse's motivation in implementation of nursing process at the Inpatient Care Unit of this hospital.
Based on the results, this research can conclude that in order to increase nurse?s motivation in the implementation of nursing process (at the inpatient care unit of Dr. Zainoel Abidin General Hospital Banda Aceh) especially in nursing care unit, attention must be paid to the improvement of work situation and job characteristics. Incentives must be clearly determined, to improve nursing performance in nursing process. Review of the balance between nurse workload with amount of patient is also important. To raise the nurse's responsibility changes must be made in nursing methods from functional to team approach. Supervision must be come out regularly. Training is also important aside from improvement of working facilities at the Inpatient Care Unit.
Recommendation to further research is away other to compare nurse's motivating factors in two or more different hospitals, or using different data collection method, and in the difference ways of doing observation to bring about more objective of data, other research is about incentives related to the nurse's motivation in the implementation of nursing process.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T9531
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yatar, Mariana
"Nursing Care Document is an indicator to prove that the Nurses are doing good nursing care to clients in internal room.
Purpose of the research is to get a clear description on nursing care document and its related factors in internal room.
Research methodology is qualitative method through in depth interview and observation to 8 informan which charge with the nursing care document and its related Factors.

Abstract
Formulir asuhan keperawatan yang sesuai slandar belum lengkap, serta sosialisasi dari SOP belum menyeluruh.
Saran yang diberikan agar pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan keharusan membuat dokumen asuhan keperawatan untuk setiap pasien yang dirawat, meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga perawat pelaksana, mengurangi tugas rangkat dan sederhana kalau perlu dalam bentuk check list serta sosialisasi SOP secara menyeluruh "
Universitas Indonesia, 2001
T10336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Indra Wardhani
"Sehubungan dengan dibukanya pasar bebas khususnya dari segi pelayanan rumah sakit dan akan dikembangkannya Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo sebagai Rumah Sakit Pemerintah Tipe C menjadi Tipe B maka Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo harus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain. Selain itu dalam satu tahun mendatang Rumah Sakit Pasar Rebo akan menjalankan program Akreditasi Rumah Sakit maka banyak hal yang harus dipersiapkan salah satu penilaiannya adalah kegiatan pelayanan keperawatan. Proses keperawatan yang merupakan proses berpikir para perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan merupakan salah satu aspek penting yang dinilai tersebut.
Tujuan Penelitian: Secara umum penelitian ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan proses keperawatan di ruang rawat map Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo.
Metodologi Penelitian: Penelitian dilakukan terhadap seluruh populasi dari 3 ruang rawat inap, yaitu Ruang Cempaka, Ruang Dahlia dan Ruang Delima dan hanya pada shift pagi. Ketiga ruangan ini dianggap dapat mewaklili ruangan lainnya, kecuali ruang perawatan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptff analitik dan dilakukan dengan pendekatan cross sectional. Jenis data baik variabel bebas maupun terikat adalah data primer. Variabel bebas digunakan kuesioner yang mencakup data pribadi perawat serta beberapa pertanyaan tentang pendapatnya mengenai karakteristik situasi pekerjaan sedangkan variabel terikat digunakan formulir pengamatan dari kegiatan proses keperawatan. Formulir berpedoman pada suatu standar penilaian yang disusun oleh American Nursing Association dan National League for Nursing_ Selanjutnya analisa dengan analisa univariat dan bivariat. Analisa Bivariat dengan analisa tabel silang dengan bantuan komputer yaitu program SPSS.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh perawat telah melaksanakan proses keperawatan yang baik. Meskipun demikian masih banyak hal yang perlu diperhatikan karena bila dikaji satu-persatu kegiatan yang diamati maka sebagian besar kegiatan proses keperawatan belum dilaksanakan dengan optimal (lebih dari 50% perawat tidak mengerjakan kegiatan yang dimaksud) khususnya kegiatan dokumentasi proses keperawatan yang merupakan hal penting dalam penilaian Akreditasi Rumah Sakit.
Kesimpulan: Pelaksanaan Proses Keperawatan di ruang rawat inap Rumah Sakit Pasar Rebo belum optimal. Hal ini dapat disebabkan karena mayoritas perawat adalah pendidikan SPK, sistem penugasan tim yang sekarang dilaksanakan belum dipahami dengan baik dan juga karena belum adanya uraian tugas khususnya bagi tenaga peiaksana, ketua tim dan kepala ruangan tentang Proses Keperawatan.
Saran: Saran penelitian ini berupa jangka pendek dan jangka panjang:
Jangka pendek dengan memberikan kursus penyegaran proses keperawatan, membuat uraian tugas dari semua jajaran manajemen keperawatan mengenai Proses Keperawatan sekaligus menyempumakan sistem penugasan tim serta memperbaiki kegiatan dokumentasi proses keperawatan; khusus bagi kegiatan pengkajian dapat memakai lembar "Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa? yang dikeluarkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta 1990 dan bagi kegiatan Diagnosa Keperawatan digunakan lembar Diagnosa Keperawatan yang telah disetujui Nanda tahun 1990.
Jangka Panjang, yaitu dengan disusunnya Standar Prosedur Pelaksanaan Proses Keperawatan yang sesuai dengan kondisi Rumah Sakit Pasar Rebo sekarang ini dan menyempumakan sistem penugasan menjadi sistem penugasan primer.

Entering the free market era in the hospital services industry, coupled with the development of Pasar Rebo Hospital from Government Hospital C type to become B type, has forced Pasar Rebo Hospital to improve the quality of services to become the "model? for another similar hospitals. On top of that, in the next year or so, Pasar Rebo Hospital would take part on the Hospital Accreditation program by the government. Among other aspects which are critical for the accreditation process, is the valuation of nursing service activity. Therefore the preparation of the nursing service activity became one of the focuses among other programs which the hospital will prepare for the event. Nursing process is the frame work of nurses on how they deliver the nursing care is one of the most important aspects in that valuation.
Objective: The objective of the research is to identify the factors related to nursing process which are done at the in-patient unit, Pasar Rebo Hospital.
Research Methodology: Research was done on all population from 3 (three) in-patient units, those were: Cempaka, Dahlia, and Delima rooms, during morning shift. These 3 (three) rooms should represent other similar rooms, except: children in-patient rooms.
This is descriptive - analytical research which using crosses sectional approach. Data for independent and dependent variables is a primary data. Independent variables using questionnaire to capture the nurse's demography, experience level, and their opinions to work situation characteristic. The dependent variables using checklist forms which were designed by American Nursing Association and National League for Nursing. The analysis was done using univariat and bivariat analysis. The bivariat analysis was done by cross tabulation with the help of SPSS computer software.
Result(s): In general the research result had shown that more than one half of the nurse had done good nursing process. However there are still many aspects which should be noticed, because more than 50% nurses had not done the activity at the detailed activity checklist, especially in the documenting nursing activity which is the important factor for Hospital Accreditation valuation.
Conclusion: Nursing process at Pasar Rebo Hospital was not yet optimal, which were due to education the level of the majority of the nurse (SPK), the "Team Nursing Assignment° system which are currently employed, had not fully understood by the staff, and there are no job description for all staff in charge in Nursing Management especially about Nursing Process.
Suggestion: There are 2 types of suggestion, short and long term:
For short term, to train Nursing Process course, to form job description for all person staff in nursing management about Nursing Process, to improve ?Team Nursing Assignment? and to revise the documenting activity nursing process. For the documenting activity, they can use ?Pedoman Pengkajian Perawatan Dewasa" which was published by Dinas Kesehatan DKI Jakarta in 1990 and for Nursing Diagnose activity use form that had been approved by Nanda in 1990.
For long term, we should design Procedure Standard for Nursing Process which are suitable with Pasar Rebo Hospital condition right now and to revise uTeam Nursing Assignment? to "Primary Nursing Assignment".
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Peni Cahyati
"Dalam manajemen sumber daya manusia di rumah sakit, terdapat proses untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan yang dikenal dengan istilah penilaian kinerja. Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan sistem penilaian kinerja diantaranya adalah faktor peran karyawan sebagai penilai maupun yang diniiai. Untuk mengevaluasi sejauh mana sistem tersebut diterima oleh karyawan, salah satu teknik evaluasinya adalah dengan survey pendapat karyawan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan perawat terhadap sistem penilaian kinerja. Desain yang digunakan deskriptif korelasi bersifat cross sectional, dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui instrumen pengukuran pemahaman dan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, konsep yang digunakan merupakan modifikasi dari konsep-konsep penilaian kinerja dari Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russet (1993), Steers (1985), Saydam (1996) dan Nawawi (2000) . Sampel penelitian adalah 117 orang perawat pelaksana yang bekerja di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta dan pernah mendapatkan penilaian kinerja. Data kualitatif diperoleh melalui Focus Group Discussion (FGD) terhadap sembilan orang perawat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta menyatakan puas dengan sistem penilaian kinerja dan pemahaman tentang sistem penilaian kinerja baik. Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa umur, masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja. Analisis multivariat memperoleh hasil masa kerja dan tingkat pemahaman berhubungan dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, adapun yang paling dominan hubungannya dengan kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja adalah. tingkat pemahaman 0=0,0005).
Analisis isi tentang kepuasan terhadap sistem penilaian kinerja, perawat menyatakan sistem penilaian kinerja dikaitkan dengan imbalan, syarat mengikuti pendidikan, syarat mendapatkan fasilitas lain, diumpanbalikkan dan dapat membedakan kinerja yang baik atau tidak baik. Sedangkan yang kurang memuaskan dan perlu ditingkatkan adalah penilai yang kurang obyektif dalam memberikan penilaian, umpan balik terlambat dan kurang arahan-arahan dari penilai.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka pihak manajemen Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre disarankan perlu mempertahankan tingkat kepuasan dan evaluasi terhadap kepuasan hendaknya dilakukan secara berkala, karena kepuasan bukan hal yang menetap tetapi akan berubah setiap waktu sesuai dengan perubahan situasi.

Analysis on Factors Related With Nurses Satisfaction Toward The System of Work Evaluation at Metropolitan Medical Centre Hospital JakartaDiscussing human resources at a hospital, there is a process to evaluate the work achievement of employee that is well known as work evaluation. Some factors effecting work evaluation success are employee's role either as appraiser or as the object of the evaluation. One of techniques to evaluate how far the system is well accepted by employee is survey of employee's opinion.
This research is to obtain description on nurses' satisfaction on work evaluation system. The used design was descriptive correlation with cross sectional, and utilized methods were qualitative and quantitative. The quantitative data was attained through instrument of understanding measurement and satisfaction on the work evaluation system, the functioned concept constituted modification of several work evaluations of Anderson (1993), Handoko (1995), Bernadine & Russel (1993), Steers (1985), Saydam (1996) and Nawawi (2000. The sample research was 117 executing nurses who work at Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta. They once experienced work evaluation. The qualitative data was obtained through Focus discussion group on nine hospital attendants.
The results indicated that the nurses of Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta were satisfied with the work evaluation system and the understanding of the work evaluation was good. The bivariat analysis implied that age, year of work, and understanding level were related with satisfaction on work evaluation system. The multivariat analysis got the results that the year of work and understanding level were connected with satisfaction on the work evaluation system, and the most dominant factor related with the satisfaction toward the system of work evaluation was the understanding level (p 0.0005).
The content analysis of satisfaction work evaluation system and the nurses stated that the evaluation system connected with reward, requirement to join a training, and eligibility to get other facilities, were fed back and could differentiate which work is good or bad. Meanwhile something less satisfying and need to be enhanced was less objective grading, late feed back, and less direction of grader.
Based on the research it is recommended that the Metropolitan Medical Centre Hospital Jakarta should keep the satisfaction level and the evaluation on the satisfaction should be carried out periodically since the satisfaction is not something constant but changeable anytime as the situation drag to change.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T1234
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harin Hidayahturochmah
"Pasien penyakit ginjal kronis stadium 1-4 berisiko mengalami gagal ginjal terminal. Laju penurunan fungsi ginjal pada populasi tersebut dapat diperlambat dengan perilaku manajemen diri yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku manajemen diri pasien berisiko gagal ginjal terminal. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional terhadap 129 pasien penyakit ginjal kronis stadium 1-4 di RSUP Fatmawati Jakarta. Sampel diperoleh dengan teknik consecutive sampling. Hasil analisis regresi liner berganda menunjukkan durasi penyakit, stadium penyakit, status pekerjaan, jumlah penyakit penyerta, peranan petugas kesehatan, tingkat penegtahuan manajemen diri, dan efikasi diri menjadi faktor determinan perilaku manajemen diri pasien berisiko gagal ginjal terminal (p=0,000; r=0,781; R2=0,587). Faktor yang paling dominan adalah efikasi diri (p=0,000; r=0,495) setelah dikontrol oleh variabel lain. Efikasi diri yang baik dapat meningkatkan perilaku manajemen diri. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan perilaku manajemen diri dengan meningkatkan efikasi diri, pengetahuan, dan peran petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan.

Early stage chronic kidney disease (CKD) patients are at risk of developing end stage kidney disesae (ESKD). The decline of kidney function can be delayed by an adequate self-management behavior. Purpose of this study was to analyze factors associated with self-management behavior of patients at risk ESKD. This study was conducted using cross-sectional design of 129 patients at stage 1-4 CKD in Fatmawati Hospital, Jakarta. Samples were obtained by consecutive sampling technique. The results of multiple linear regression showed duration of CKD, stage of CKD, occupational status, number of comorbidities, role of health workers, level of self-management knowledge, and self-efficacy as determinants of self-management behavior in patients at risk of ESKD (p = 0,000; r = 0,781 ; R2 = 0.587). The most dominant factor is self-efficacy (p = 0,000; r = 0,495) after being controlled by other variables. A good self-efficacy can enhance self-management behavior. Health services need to improve self-management behavior patients at risk of developing ESKD by increasing self-efficacy, knowledge, and the role of health workers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frankie Suriadi
"The purpose of health services are for sufficient once of fundamental human need for individual and community with comprehensive. Nursing as a sub system of health services have closed relate with circumstances as
1. Patient's need for nursing services
2. Provider nursing services ( nurse internal factors )
3. The factors of environment ( nurse external factors )
4. What and how the nursing services is given for sufficient of fundamental human need.
The act of management in built quality is important in action in nursing services which circumstance of standard that have decided will result it well. The fundamental nursing services as activities of the nursing services that there are in each hospital management that have to understood well and accurate by nurses. This research is purpose for looking for connecting between nurses internal and external factors whose have connected with performing of fundamental nursing in hospital ward R.S. U.D. Tarakan, Central Jakarta. This research uses with statistic testing of Nonparametric the Kendall Rank Correlation Coefficient, r (tau) - b and of eight factors are supposed with theory and empiris are connect with perform fundamental nursing procedure, find out three factors who have significant connect with statistic, but five factors else do not prove. From the measuring value quality as effect of fundamental nursing procedure, perform find out 81,8% nurses who have done well and 18,2% do not well. Suggest to use of this research, result information for improvement quality of fundamental nursing in the hospital.

Tujuan pemberian pelayanan kesehatan adalah untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia baik perorangan maupun masyarakat secara komprehensif. Asuhan keperawatan sebagai sub sistem dari pelayanan kesehatan mempunyai kaitan yang erat dengan hal-hal yang menyangkut :
1. Kebutuhan pasien akan asuhan keperawatan
2. Pemberi jasa asuhan keperawatan (faktor internal perawat)
3. Faktor-faktor lingkungan (faktor eksternal perawat) yang mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan
4. Apa dan bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia
Peran manajemen dalam pembinaan mutu terutama dalam prosedur tindakan dan asuhan keperawatan yang memenuhi standar yang telah ditetapkan akan menghasilkan mutu asuhan keperawatan yang baik. Asuhan keperawatan dasar merupakan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan yang ada di setiap tatanan rumah sakit yang harus dikuasai dengan baik dan akurat oleh setiap perawat. Penelitian ini bertujuan meneari hubungan antara faktor-faktor internal dan eksternal perawat yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur perawatan dasar di ruang rawat imp R.S.U.D.Tarakan Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan tehnik uji statistik Nonparametrik Koefisien Korelasi Rank Kendall's ( r ) Tau-B dan dari delapan faktor yang diduga secara teoritis dan empiris berhubungan dengan pelaksanaan prosedur perawatan dasar, didapat tiga faktor yang mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik, sedangkan lima faktor lainnya tidak terbukti mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik. Dari pengukuran penilaian mutu yang merupakan efek dari pelaksanaan prosedur perawatan dasar didapat hasil 81,8 % perawat yang melaksanakan prosedur perawatan dasar dengan baik dan 18,2 % perawat yang melaksanakan prosedur perawatan dasar dengan tidak baik. Disarankan agar menggunakan informasi hasil penelitian ini untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan dasar di rumah sakit."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>