Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeni Christiani
"Penggalian basement dalam dengan sistem galian bertahap dengan menempatkan dinding diafragma sebagai struktur penahan tanah akan mempengaruhi displacement dan deformasi tanah di sekitarnya, yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap bangunan-bangunan existing di sekitarnya. Untuk dapat menyelesaikan masalah ini merupakan suatu tantangan bagi dunia rekayasa sipil.
Sistem galian dalam dan bukaan bawah tanah merupakan masalah interaksi tanah/struktur yang kompleks. Untuk mendapatkan besamya tegangan-tegangan dan deformasi yang akurat dan hasil disain yang optimal perlu digunakan metode analisis dan pemodelan tanah struktur yang memadai. Penggunaan metode elemen hingga dengan model tanah yang realistik dan memperhitungkan konstruksi galian bertahap.
Dalam studi ini dilakukan suatu analisis elemen hingga model tanah elastis-plastis dan non-linier dari galian bertahap untuk konstruksi dengan dinding penahan tanah dan pengaruhnya terhadap bangunan sekitar. Untuk menunjukkan kemampuan dari pemodelan elemen hingga ini telah dilakukan simulasi galian bertahap terhadap konstruksi. Response tegangan-deformasi dari hasil analisis elemen hingga dibandingkan dengan data-data pengukuran yang ada. Pemodelan elemen hingga juga dicoba dilakukan terhadap pengaruh bangunan sekitar. Adapun pemodelan ini menggunakan satu bagian rencana konstruksi penggalian basement dalam Niaga Tower Project II Jakarta di section Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat dengan dua analisa kondisi tanah yaitu tanah lempung medium-hard clay yang merupakan tanah asli dari lokasi Niaga Tower Project II dan tanah lempung cenderung sangat lunak (very- soft-stiff Clay) yang sampelnya diambil dari lokasi Gedung Bank Indonesia di section Jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Studi ini bertujuan untuk memberikan suatu response simulasi numerik perilaku dinding diafragma dan interaksi terhadap tanah pada tahapan galian dan pengaruhnya tiap terhadap bangunan-bangunan existing, dengan modelisasi berbagai altematif penggunaan strutting pada dinding diafragma, untuk kedua kondisi tanah yaitu medium-hard clay dan very- soft-stiff Clay.
Analisa yang digunakan adalah suatu analisa dua dimensi dengan kondisi plane Sirain. Unluk model tanah digunakan model tanah elastis-plastis dan model tanah hiperholic dengan kriteria keruntuhan mohr-coulomh untuk dapat mensimulasikan perilaku penting tanah seperti sifat non linier, ketergantungan terhadap taraf (level) tegangan, sejarah pembebanan, sifat elastis-plastis, dan lintasan tegangan sehingga dapat terprediksi respons tegangan dan deformasi.
Adapun software elemen hingga yang digunakan adalah SIGMA/W yang telah menggunakan model tanah non-linier dan elastis-plastis sehingga diharapkan dapat memodelkan keadaan yang sebenarnya di lapangan.
Hasil analisis menunjukkan kemampuan dari metode elemen hingga dalarn memodelkan konstruksi dinding penahan tanah dengan lebih realistik dibandingkan dengan metoda-metoda konvensional yang biasa digunakan selama ini. Disarankan untuk menggunakan metode elemen hingga model tanah non-linier yang didapat lebih baik dalam memodelkan tanah untuk analisis, disain, maupun analisis balik dari pengukuran lapangan untuk konstruksi dinding penahan tanah yang melibatkan galian bertahap serta interaksi tanah-struktur."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T1228
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Ilyas
"ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat centrifuge mengingat keandalannya dapat menghasilkan karakteristik tanah menjadi kondisi yang sesuai dengan karakteristik struktur tanah sebenarnya dilapangan. Penulis melakukan penelitian di ?Centre for soft ground Engineering National University of Singapore? yang memiliki alat centrifuge satu-satunya di Asia Tenggara.
Penelitian grup tiang dilapisan pasir akibat pembebanan lateral dengan menggunakan alat centrifuge telah banyak dilakukan, namun studi untuk memahami kinerja dari grup tiang yang dibebani beban lateral pada lapisan lempung masih sangat terbatas.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini sebuah seri percobaan yang komprehensif dilakukan untuk menguji perilaku tiang yang dibebani beban lateral statis dilapisan lempung normally consolidated (NC) dan over consolidated (OC). Konfigurasi grup tiang terdiri dari tiang tunggal, 2- grup tiang, 3x3 dan 4x4 grup tiang. Model tiang adalah ?square hollow alliununium? yang diberi instrumentasi strain gauges untuk memonitor respon momen lentur sepanjang tiang ketika ini beban lateral dilakukan. Untuk mengikat tiang menjadi grup digunakan ?pile cap? dari alumunium yang masif. Pile cap berada diatas permukaan tanah dan dapat berotasi ketika menerima beban lateral. Panjang tiang dalam tanah adalah 210 mm (14.7 m pada skala prototip ketika dites pada 70-g). Seri tes dilakukan pada grup tiang dengan jarak antar tiang 3 kali lebar tiang (3D). Tes dengan jarak antar tiang SD dilakukan pada grup tiang 2x3 dan 3x3 untuk melihat pengaruh efisiensi dan kapasitas grup tiang terhadap pembesaran jarak antar tiang.
Hasil pengujian dalam bentuk profil momen lentur, reaksi tanah (subgrade reaction) dan defleksi lateral dilapisan lempung NC dan OC dipresentasikan dengan rinci dalam disertasi ini. Pengaruh ?shadowing? (pengaruh tiang yang dimuka terhadap tiang yang dibelakangnya) mengakibatkan momen lentur maksimum yang terjadi pada individual tiang makin kecil jika jumlah tiang dalam grup membesar. Tiang lead (front) merupakan tiang yang menahan momen lentur terbesar dalam grup tiang. Perpindahan (displacement) pada individual tiang dalam grup akan makin besar jika ukuran grup tiang membesar. Efisiensi grup tiang mengecil jika jumlah tiang dalam grup, dengan jarak antar tiang 3D, membesar. Bila jarak antar tiang membesar meniadi SD maka efisiensi grup tiang mendekati l00%. P-multiplier untuk grup tiang dilapisan lempung OC lebih besar dari p-multiplier grup tiang dilapisan lemplmg NC. Perbandingan hasil observasi dengan teori elastis yang dikembangkan oleh Poulos sangat berbeda terhadap kapasitas lateral maupun momen lentur dari individual tiang dalam grup. Kesesuaian yang baik diperoleh antara hasil observasi dan prediksi yang menggunakan program finite element tiga dimensi FLPIER serta metoda iterative pada grup tiang dilapisan NC dan OC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
D1208
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etty Marti Wigayati, author
"Characteristic of thermal property, electrical property and crystal structure of sic ceramic with additif clay addition. Ceramic sic has been made from raw materials Sic technics and clay as additive. Clay composition is 0,1,3,4 % weight, where function of clay is as a binder and it can not influence properties of Sic...."
[Place of publication not identified]: Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir, 2008
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Esti Herbawamurti
"Penelitian pengaruh tanah liat atau clay pada pembuatan briket batubara tanpa karbonisasi dengan komposisi tanah liat sebagai variabel yakni 0%, 5%, 10% dan 15%, telah dilakukan di Laboratorium UPT - LSDE, BPPT.
Hasil pengamatan diperoleh uji kuat tekan terhadap briket dengan tanah liat 0% = 5,5 kg/cm2 ; 5% = 9,25 kg/cm2 ; 10% = 12,95 kg/cm2 ; 15% = 16,65 kg/cm2. Dari segi ketahanan dan lama pembakaran menunjukkan briket dengan 0% tidak utuh, runtuh pada menit ke 90; briket dengan tanah liat 5% tidak utuh, runtuh pada menit ke 120; briket dengan tanah liat 10% utuh sampai ke menit 152; briket dengan tanah liat 15% utuh sampai ke menit 122. Analisa emisi gas pada pembakaran briket dengan tanah liat 0% menunjukkan CO rata-rata 434 ppm ; tahah liat 5% CO rata-rata 530 ppm ; tanah liat 10% dengan CO rata-rata 394 ppm dan tanah liat 15% CO rata-rata 386 ppm.
Dua variabel atau komposisi tanah liat pertama tidak utuh dan dalam pembakaran tidak bertahan lama serta emisi gas CO lebih tinggi. Sedangkan pada dua variabel terakhir dapat disimpulkan bahwa tanah liat dengan komposisi tanah liat 10% lebih baik.

Research on clay as raw material in producing coal briquette without carbonization has been conducted in laboratory of UPT-LSDE, BPPT. Clay to coal composition that was used as variable was 0%, 5%, 10% and 15%.
Result of pressure test of the mixture are as follow: for clay to coal 0% the strength is 5.5 kg/cm2; for clay to coal 5% the strength is 9.25 kg/cm2; for clay to coal 10%, the strength is 12.95 kg/cm2; for clay to coal 15%, the strength is 16.65 kg/cm2. From the view of lifetime and combustion time it was showed that briquette for clay to coal to coal 0% will be broken into pieces in 90 minutes, for clay to coal 5% will be broken into pieces in 120 minutes, or clay to coal 10% will be ruined into pieces in 152 minutes, for clay to coal 15% will be ruined into pieces in 122 minutes. The gas analysis showed that CO gas emission of the briquettes for the five are as follows: 0% of clay was 434 ppm, 5% of clay was 530 ppm, 10% of clay was 394 ppm, and 15% of clay was 386 ppm.
The first two compositions is considered as weak, shorter durability and emitted more CO gas emission. Finally, between the last two compositions can be concluded that, that one with 10% of clay is the best.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T2687
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Samudra
"Banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi alam yang tinggi tetapi tanah pada daerah tersebut umumnya berupa lempung lunak dengan kompresibilitas yang tinggi, sehingga masalah penurunan yang berlebihan dan daya dukung menjadi perhatian penting dalam setiap kegiatan pembangunan bangunan dan fasilitas infra struktur seperti jalan, jembatan dan pelabuhan. Dengan adanya penurunan yang sangat bervariasi dapat menimbulkan kerusakan pada struktur di atasnya. Perbaikan tanah lunak dengan metoda prapembebanan memakan waktu yang lama tetapi memiliki maintenance cost yang rendah, teknologinya dapat diterapkan di seluruh pelosok Indonesia. Analisa dalam pelaksanaan metode ini perlu dikembangkan agar didapat hasil yang mendekati kondisi dilapangan.
Penurunan yang terjadi di lapangan dipengaruhi oleh : kondisi drainase, tebal lapisan tanah dan karateristik mikrostruktur dari tanah. Tidak semua hal tersebut dapat diakomodasi oleh peralatan laboratorium, sehingga sering terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil perhitungan lab dengan pengamatan lapangan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini dilakukan analisa terhadap perhitungan parameter konsolidasi seperti Cc dan Cv agar diperoleh hasil perhitungan yang mendekati kondisi lapangan.
Banyak cara berdasarkan teori konsolidasi Terzaghi untuk dapat menentukan koefisien konsolidasi primer, Cv di laboratorium, seperti metoda log waktu dari Casagrande(1948) atau akar waktu dari Taylor (1940). Kedua metoda ini menggunakan pendekatan dengan pengamatan penurunan (settlement) sampel dan dituangkan dalam kurva berdasarkan analisa regresi. Dalam penelitian ini disampaikan perhitungan Cv dengan kurva log(H2/t) - U, pendekatan berdasarkan tekanan air pori (pore pressure) menggunakan alai uji rowe cell. Pengamatan menggunakan sampel tidak terganggu tanah lempung lunak di daerah Meruya dengan melihat pada kondisi sebelum dan setelah dilakukan prapembebanan. Dari pengamatan terlihat evaluasi Cv dengan menggunakan pengamatan tekanan air pori lebih realistis dalam kondisi sebelum dan setelah pembebanan. Untuk analisa nilal Cc menggunakan grafik yang bersifat bi-logaritmik ln(1+e)-logP memberikan nilai Pc yang akurat. Hasil penurunan dibandingkan dengan analisa 2 dimensi (Teori Blot) yang menggunakan model tanah plastic elastic pada software Sage Crips."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8176
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendri Sriyanto
"Semakin terbatasnya lahan dan mahalnya harga tanah di lokasi-lokasi strategis di kota-kota besar seperti di Jakarta ini, mengakibatkan dibangunnya gedunggedung tinggi untuk memanfaatkan semaksimal mungkin lahan yang ada dan semakin tinggi suatu gedung dibangun, akan semakin Was Pula kebutuhan parkir yang harus disediakan. Untuk memenuhi kebutuhan parkir tersebut basemen merupakan altematif penyelesaian yang tidak dapat dihindarkan, walaupun dalam pelaksanaanya sering kali menimbulkan berbagai macam masalah. Kebutuhan basemen yang Was dan dalam, kondisi tanah yang lunak, letak tanah keras yang relatif dalam dari permukaan tanah dan muka air tanah yang relatif tinggi membutuhkan penanganan tersendiri dalam pelaksanaannya. Masalah utama yang sering dihadapi adalah adanya bangunan-bangunan tinggi di sekitamya sehingga dibutuhkan stru.ktur dinding penahan tanah dan penunjangnya yang kokoh, karena dalam pelaksanaan galian basemen pada suatu proyek pada prinsipnya harus menjaga stabilitas tanah yang artinya tidak diperbolehkan adanya pergeseran, pergerakan ataupun deformasi tak terduga pada gedung-gedung di sekitarnya yang dapat mengakibatkan keretakan atau krusakan bahkan keruntuhan gedung tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut di atas, digtinakan dinding diafragma yang merupakan dinding beton bertulang yang umumnya dicor secara in-situ dan terns menerus sepanjang tepi galian yang direncanakan, setelah terlebih dahulu dipersiapkan lobang berbentuk jalur memanjang sampai kedalaman yang direncanakan serta dipersiapkan juga baja tulangannya yang umumnya berbentuk kurungan. Walaupun dinding diafragma bukan merupakan hal Baru tetapi dianggap sebagai dinding penahan tanah yang merupakan system yang tepat untuk kondisi seperti tersebut di atas dibandingkan dengan turap beton, turap Baja ataupun bored pile menerus 1 soldier pile. Sasaran dalam penelitian pada proyek Pembangunan Gedung Teater Besar Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marcuki yang berlokasi di R. Mini Raya No. 73 - Jakarta ini akan dibahas khususnya mengenai analisa stabilitas dinding diafragma sebagai dinding penahan tanah untuk mendapatkan suatu struktur yang kuat, aman dan ekonomis sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga stabilitas bangunan yang berdekatan dengan lokasi proyek tersebut. Dinding penahan tanah yang digunakan pada proyek tersebut terdapat dua jenis yaitu sheet pile beton yang digunakan sebagai dinding penahan tanah untuk lokasi yang relatif jauh dari gedung bertingkat sehingga beban yang ditahan relatif kecil dan dinding diafragma yang digunakan sebagai dinding penahan tanah yang dekat dengan gedung Planetarium Jakarta karena menahan beban yang relatif besar. Pengguna n dua jenis dinding penahan tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan efisiensi biaya pelaksanaan dengan menyesuaikan pembebanan yang tedadi, karena bagaimanapun biaya merupakan komponen terpenting dalam pelaksanaan proyek dan merupakan sumber Jaya yang terbatas jwnlahnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Siahaan, Eric Januar
"Dengan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia mengakibatkan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lempung lunak. Secara umum tanah lempung lunak adalah suatu jenis tanah kohesif yang mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat geser rendah dan kompresibilitasnya yang besar. Kuat geser yang rendah mengakibatkan terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap) yang dapat bekerja diatasnya sedangkan kompresibilitas yang besar mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Oleh karena itu terbatasnya lahan dan tidak dapat dihindarinya pembangunan diatas tanah lunak maka perlu diadakannya perbaikan pada tanah lunak.
Banyak cara yang dilakukan untuk perbaikan tanah lunak agar dapat meningkatkan kekuatan geser dan memperkecil kompresibilitasnya. Salah satu caranya adalah dengan metode Preloading , seperti yang digunakan dalam panelitian ini pada tanah lempung lunak Meruya, Jakarta Barat.
Preloading adalah pemberian beban awal terlebih dahulu sebelum pelaksanaan beban konstruksi agar tanah tersebut terkonsolidasi dahulu sehingga tanah telah termampatkan, setelah itu disingkirkan sewaktu konstruksi mulai dilaksanakan sehingga dengan prapembebanan ini dapat memperkecil penurunan sisa (residual settlement), mempercepat waktu penurunan dan dapat meningkatkan kekualan gesemya.
Preloading yang dilaksanakan di dalam laboratorium terhadap tanah lempung lunak ini adalah dengan menggunakan alat uji Triaksial dengan kondisi Terkonsolidasi Terdrainasi yang dilakukan dengan cara memberikan beban konsolidasi sebesar 1,5 kali Pe (prakonsolidasi) kemudian setelah itu beban konsolidasi dilepas selama 1 hari dan dilanjutkan dengan melakukan kompresi sampai tanah mengalami keruntuhan. Hasil pengujian ini dianalisa dengan menggunakan Mohr Coulomb dan Stress Path lalu dibandingkan dengan data tes UU (kondisi sebelum preloading) sehingga dapat diketahui pengaruh preloading terhadap peningkatan kekuatan geser tanah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8541
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soviany
"
ABSTRAK
Penyelidikan tanah merupakan suatu pekerjaan pendahuluan yang penting dalam perencanaan suatu pondasi. Penyelidikan ini ditujukan untuk menentukan parameter-parameter tanah yang relevan untuk mendisain pondasi yang aman dan ekonomis.
Untuk mengetahui karakteristik tanah dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi pengujian di lapangan dan pengujian di laboratorium. Penyelidikan di lapangan di batasi pada 4 titik uji primer dan 4 titik uji sekunder. Contoh tanah yang diperoleh dari pengujian Iapangan diteliti di laboratorium yang meliputi uji sifat fisik (index properties) dan uji sifat teknik (engineering properties). Dari hasil pengujian dibuat korelasi antar parameter terhadap elevasi dan korelasi yang ada dibandingkan dengan penyelidikan-penyelidikan sebelumnya.
Dari profil tanah dan parameter-parameter yang diperoleh dibuat suatu penyederhanaan profil dan parameter yang akan digunakan untuk mendisain pondasi dangkal yang aman dan ekonomis.
Dengan memperhatikan batasan-batasan yang diizinkan dalam suatu perhitungan pondasi dapat direkomendasikan jenis. ukuran telapak dan kedalaman pondasi dangkal yang dapat dibangun di daerah Depok sesuai dengan kontur tanah yang ada.
"
1997
S34651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Undang Hernawan
"Wilayah muara Porong merupakan daerah yang mengalami sedimentasi tinggi. Sebaran sedimen pada muara dan perairan sekitarnya dipengaruhi oleh pasokan sedimen, batimetri dan kondisi hidrooseanografinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis, sebaran dan karakterisasi mineral lempung di daerah muara Porong dan peraiaran sekitarnya serta menggambarkan pengaruh kondisi hidrooseanografi terhadap sebaran mineral lempung di daerah ini.
Metode penelitian adalah analisis deskriptif. Lokasi contoh sedimen yang diambil dari penelitian ini adalah sebanyak 39 titik. Analisis mineral lempung yang dilakukan adalah analisis XRD dan SEM-EDX. Analisis XRD sebanyak 17 lokasi contoh dan analisis SEM sebanyak 19 lokasi contoh. Analisis contoh dilakukan di laboratorium SEM-XRD kelompok sedimen KPRT Eksplorasi, PPPTMGB Lemigas Jakarta dan sebagian sampel dianalisis di Pusat Survey Geologi Bandung. Peralatan SEM-EDX yang digunakan adalah produksi dari JEOL dengan tipe JSM-6390LA dan peralatan XRD adalah produksi dari Rigaku Japan dengan program SmartLab XRD by Rigaku Japan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mineral lempung yang terdapat di daerah penelitian adalah smektit/montmorillonit, kaolinit dan illit. Konsentrasi tertinggi dari mineral lempung secara berturut-turut adalah smektit, kaolinit dan illit dengan persentasi masing-masing 56 - 98 %, 1 - 27 % dan 0 - 31 %. Smektit umumnya terbentuk dari material vulkanik dan dari perubahan kaolinit; kaolinit terbentuk dari feldspar; illit merupakan perubahan dari smektit dan kaolinit. Kondisi oseanografi mempengaruhi sebaran mineral lempung, terutama terlihat dari kandungan mineral yang ada di mulut dan depan sungai Porong yang hanya mengandung smektit dan kaolinit. Illit tidak terdapat pada lokasi ini, dimungkinan karena illit membutuhkan proses yang lebih lama dan kondisi hidrooseanografi, sedimentasi yang relatif lebih tenang untuk dapat menyerap potassium sehingga dapat merubah smektit dan kaolinit menjadi illit.

Porong estuary region is a high sedimentation area. The distribution of sediments in the estuary and surrounding water is influenced by the supply of sediments, bathymetry and hydrooceanographic condition. The study aimed to determine the type, distribution and characterization of clay minerals in Porong estuary and its surrounding water and describe the effect of hidrooceanographic conditions on the distribution of clay minerals in this area.
The research method is descriptive analysis. Location of sediment sampling taken for this study is 39 locations. Analysis of clay minerals is done through analysis of XRD and SEM-EDX method. 17 samples were analyzed by XRD method and 19 samples by SEM method. Analysis carried out in SEM-XRD Laboratory of sediment group, KPRT Eksplorasi Lemigas Jakarta and some samples analyzed at the laboratory of Central for Geological Survey Bandung. The type of SEM equipment used in this study is JEOL JSM-6390LA type and XRD Rigaku Japan with program of SmartLab XRD by Rigaku Japan.
The results of study showed that clay minerals contained in the study area are smectite, kaolinit and illite. The highest consentration repeteadly is smectite, kaolinit and illite, with consentrations percentage are 56 - 98 %, 1 - 27 % and 0 - 31 %. Smectite generally formed of quartz, kaolinite formed from feldspar and illite has possibility of a change of smectite and kaolinit. The oseanographic condition is affecting the distribution of clay minerals, especially seen from the clay minerals content in Porong river mouth and front of Porong river mouth. Clay minerals in this area consist of smectite and kaolinit. There is no illite in this location. This is possible due to condition that illite requires a longer process and relatively calm of oceanographic condition and sedimentation to be able to absorp potassium from sea water and change smectite and kaolinite into illite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>