Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fourry Handoko
"Perkembangan teknologi dan ketatnya persaingan memaksa kelompok manufaktur untuk menilai kembali kondisi internal dan eksternalnya. Perhitungan tersebut diarahkan pada kondisi teknologinya (internal) dan kondisi peluang serta ancaman (eksternal).
Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang mampu mendapatkan gambaran keduanya, sehingga digunakan Technology Content Analysis dan SWOT Analysis karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan dalam melakukan assessment. Dari hasil penelitian didapatkan kondisi teknologi tingkat perusahaan dan posisi strategis perusahaan terhadap kondisi lingkungan. Sehingga dari sinergi kedua metode tersebut didapatkan hasil penilaian performance sebagai tolok ukur untuk menentukan langkah pengembangan yang harus dilakukan.
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai-nilai yang dapat menggambarkan posisi perusahaan, sehingga seperti yang diharapkan, tril and error dalam penyelesaian masalah dapat dieliminir.

Competitive and Development of Technology force groups of manufacturers to assess their internal and external condition, which direct them to technology condition, treats and opportunities.
Assessment method is needed to show their condition clearly, methods being used will complement each other through Technology Content Analysis and SWOT Analysis.
The research concludes the firm strategic position and level condition to the environment condition. The ability of this method to find performance assessment result in a point to decide development steps, therefore it can eliminate trial and error approach in solving problems."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ludy Hadiyanto
"PENDAHULUAN
Stabilitas sosial politik dan keamanan yang terjamin di Indonesia hingga dengan berakhirnya era pemerintahan Orde Baru pada tahun 1998 merupakan lahan bagi pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi tersebut, maka ada daya tarik bagi para pelaku bisnis untuk menanamkan modalnya baik berupa ekspansi usaha maupun pengembangan usaha baru. Setiap kegiatan ekonomi akan melibatkan pengambilan keputusan yang memperhitungkan setiap risiko yang ada, dengan kata lain setiap kegiatan ekonomi akan berusaha menerapkan manajemen risiko. Menurut Dickson, Cassidy, Gordon dan Wilkinson, definisi dari manajemen risiko adalah identifikasi, analisis dan pengendalian secara ekonomi atas risiko-risiko yang mengancam asset atau kapasitas untuk mendapatkan penghasilan dari suatu badan usaha (The identification, analysis and economic control of those risks which can threaten the assets or earning capacity of an enterprise). Bilamana sampai kepada tahap pengendalian risiko, maka para investor biasanya akan berusaha melindungi aset-aset yang diinvestasikannya antara lain dengan jaminan asuransi (terhadap risiko-risiko yang dapat dialihkan)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10936
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this paper, productivity measurements by using Objective Matrix (Omax) method is applied to TC 35 D Ne.34 string production, at Weaving Factory 1 PT. Kumatexfor 1 year (year 2000). This technique attempts to track all the important performance indicators in producing TC 35 D Ne.34 string and then convert them into a single number. By trailing just a single number managers can avoid looking over the many indicators that usually yield only a vague perception of the performance. Objective matrix will tell management if the string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as unsatisfactory (0.00-0.200), less satisfactory (0.201-0.400), mediocre (0.401-0.600), satisfactory (0.601-0.800), or excellent (0.801-1.000). Results of the productivity measurements show unstability in utilization resources in TC 35 D Ne.34 string production. The average of productivity measurements by Omax method is 0.4823 with a standard deviation 0.1306. It indicates that string TC 35 D Ne.34 production's productivity qualifies as mediocre (0.401-0.600). Some factors, which affect the result of productivity measurement, were explained. Those factors are: utilizing of cotton, polyester, spinning machines, winding machines; spinning and winding operators cost; output from the entire process; and defective output from the string production. Multiple regression model has shown the relationship between dependent variable (productivity index from Objective Matrix table) and independent variables (some factors that affect the result of productivity measurement), with confidence interval 99%. Suggestions for increasing productivity index in TC 35 D Ne.34 string production can be achieved by conducting specific training and exercises for operators, performing machines maintenance regularly, and maintaining good communication between management and operators."
JIUPH 4:8 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Subiantoro
"ABSTRAK
Produktivitas adalah suatu kegiatan yang berkaitan dengan utilisasi secara efisien dari sumber - sumber masukan yang digunakan, untuk memproduksi barang atau jasa dan berdampak luas dalam seluruh proses industri.
Dalam era perkembangan globalisasi dewasa ini, setiap pelaku bisnis berusaha untuk meningkatkan daya saing perusahaannya, agar dapat merebut setiap peluang yang ada, serta mempertahankan dan mengembangkan pasar yang telah dimiliki. Agar persaingan ini dapat dimenangkan, maka tidak ada jalan lain kecuali berusaha untuk meningkatkan produktivitas dengan jalan 'memasyarakatkan dan membudayakan' produktivitas kepada seluruh tingkatan karyawan dalam perusahaan tersebut. Untuk memantau kegiatan produktivitas dalam perusahaan, maka perlu diadakan suatu pengukuran yang dapat menunjukkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman terhadap perusahaan tersebut.
Salah satu metode pengukuran yang dipilih pada penelitian adalah metode nilai tambah kemudian hasilnya dianalisa dan diinterpretasikan.
Pada penelitian ini dibahas, analisa pengukuran untuk mendapatkan gambaran peningkatan produktivitas perusahaan melalui perhitungan 6 rasio utama dengan dukungan 5 rasio pendukung. Dari pengukuran ini, akan terpantau semua kelemahan dan ancaman, yang harus segera diantisipasi, serta dapat juga diketahui kekuatan dan peluang apa yang harus diambil, agar perusahaan dapat dikembangkan kearah 'profit center', sehingga akhirnya secara global daya saingnya akan meningkat pula.
Agar dalam pengukuran ini dapat lebih cepat memperoleh hasil, maka dibuat suatu alat bantu berupa program 'Sistem Pendukung Keputusan[SPK] atau lebih dikenal dengan 'Decision Support Systems' [DSS], dengan maksud dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan terhadap 'action plan' selanjutnya.
Dari hasil pengukuran dan analisa dengan metode nilai tambah terlihat bahwa produktivitas perusahaan yang diteliti masih rendah [Indeks laju pertumbuhan rata-rata=Lr=7.88% , menurut rasio utama dan Lr=11.4%, menurut rasio pendukung] sehingga manajemen disarankan untuk segera mengambil langkah [action plan], kearah pengembangan yang lebih baik, seperti memasyarakatkan budaya perusahaan, menekan biaya produksi, optimasi penggunaan aset dan tenaga kerja, efisiensi penggunaan sumber daya masukkan, dan sebagainya.

ABSTRACT
Productivity is an activity related to the utility in an efficient manner from the input sources used to produce things and services, and it has a large impact in the industrial process.
In the global era, the executives try to improve their effort to compete in order to fight for an opportunity, to defend and to develop the market.
In order to win the competition, they have to increase their productivity by spreading it out and civilize it to all the level of employee in the company.
To observe the productivity we have to do some measurement to see the Strength, the Weakness, the Opportunity and the Threat in the company.
One of the methods chosen is the value added and the result will be analyzed and interpreted. In this case, we will analyze the measurement to get an overview to increase the productivity by calculation the six major ratio and the five minor ones. From the measurement we could observe all the weakness and the threat that should be anticipated and also we could know the strength and the opportunity that should be taken, in order to develop the company to the profit center, so that could increase the effort to compete in the global market.
We use a Decision Support Systems [DSSJ program, to get a quick result and to help the manager to decide the advance action plan.
The result shows that the productivity of the company is still low [index growth average = 7.88%, from the 6 major ratio calculation and = 11.d% from the 5 minor ratio ones], so that the manager has to develop the action plan to get a better result, such as to press the production cost down, to optimize utilization of the asset and man power, an efficient manner from the input sources, etc.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Totok Purwanto
"Sediaan di tengah proses seharusnya merupakan masalah yang menjadi perhatian para praktisi dan perencana produksi Adanya sediaan di antara dua proses bisa diartikan adanya masalah-masalah pmduksi yang fertutup-tutupi o/eh besamya sediaan.
Pada kasus di Pabrik Stamping PT MKM adanya sediaan di antara lim pengepresan dan fini bodi adafah ha! yang tidak terelakkan. Sediaan ini tercipta karena pemenuhan suplai maferia! untuk /ini bodi yang berasal dari fini pengepresan adalah dafam satuan lot yang besar. Maka untuk mengendalikan sediaan pada kasus ini adalah dengan mengendalikan jumlah lot produksi fini pres.
Besar kuantitas lot mempunyai ketergantungan dengan Iamanya waktu penyiapan. Salah satu cara yang dapat diiakukan untuk memperkecil 'lot adalah dengan memperpendek waktu penyiapanj Cara lainnya adalah dengan menggunakan metode kuantitatif untuk menentukan jumlah lot minimum untuk waktu penyiapan tertentu.
Dengan memperkecil ukuran lot produksi lini pengepresan, maka tingkat rata-rata sediaan di tengah proses turun. Selafn itu juga terjadi penurunan tingkat sediaan maksimum pada seat datangnya pesanan dan proses pres."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Kurniawan
"ABSTRAK
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan PT "P' baik dalam hal efisiensi, efektifitas maupun situasi yang dihadapi, maka dilakukan pengukuran produktifitas. Model yang digunakan adalah model Habberstad.
Hasil pengukuran produktivitas di PT ?P?, memberikan gambaran bahwa secara parsial menunjukkan penurunan, kecuali produktivitas penjualan, sedangkan produktivitas total menunjukkan kecenderungan baik, hal ini ditandai dengan bertambahnya investasi.
Penulis memberikan dua kondisi dalam upaya peningkatan produktivitas. Pertama jumlah inputnya tetap dan target penjualan naik 10 %, dan kedua menaikkan jumlah input sebesar 5 % dan target penjualan naik 10 %.
Meningkatkan peranan bagian pemasaran dan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan merupakan usaha untuk dapat meningkatkan produktivitas dan kemampuan memperoleh laba.

ABSTRACT
Productivity measurement have been done to know the PT 'P"'s level of success in efficiency, effectivity, and the situation which its got. The model which used is Habberstad productivity model.
The yield of productivity measurement in PT 'P' describe down trend partially, except selling productivity. But the total shows up trend, it is signed by growing investation.
The writer gives two conditions for efforts increasing the productivity. The first, its input is constant and selling target up to 10 %. The second with increasing the input to 5 % per year and selling target to10%.
Increasing the function of marketing and products quality as a effort to increase productivity and ability to find a profit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T3561
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
S. Abbas Ras
"ABSTRAK
Industri kecil bagian komponen kendaraan bermotor roda dua mampu menghasilkan produksi dengan mute standar dan harga bersaing, namun menghadapi keterbatasan peluang pasar dan pemantapan keterampilan tenaga kerja dalam mengantisipasi kemajuan teknologi produksi.
Keterbatasan peluang pasar tersebut karena pangsa pasar (market share) dikuasai industri besar, dengan memproduksi sendiri (integrasi vertikal) dan impor dari prinsipal.
Industri kecil memiliki akses ke dalam mekanisme pasar komponen kendaraan bermotor roda dua, melalui hubungan kemitraan dengan industri besar.
Hubungan kemitraan secara bisnis antara industri kecil dan industri besar, sejalan teori hubungan antar organisasi (interorganizational relations) dengan saling menguntungkan kedua belah pihak.
Berlandaskan teori hubungan antar organisasi dimaksud, transaksi sistem sub kontrak menjadi kesepakatan bersama dimana industri kecil sebagal sub kontraktor dan industri besar selaku kontraktar.
Dengan transaksi sistem sub kontrak, industri kecil memperoleh pangsa pasar dan merupakan pencadangan pasar atau pasar andalan (captive market). industri kecil juga mendapatkan perlindungan (dalam artian bimbingan berupa pendidikan dan latihan teknologi produksi dan teknologi tepat guna), untuk memenuhi persyaratan transaksi sistem sub kontrak menyangkut jumlah, mutu, hargadan jadwal penyerahan.
Hasil penelitian lapangan terhadap 1B industri kecil pelaku transaksi sistem sub kontrak, mencerminkan temuan sebagai berikut :
1. industri kecil memperoleh pencadangan pasar dengan jumlah order berkisar BI -- 92% dari kemampuan produksi, dan tingkat penolakan 1 - 2%;
2. industri kecil mendapatkan perlindungan (bimbingan teknologi produksi dan pengawasan mutu langsung di lokasi) setiap minggu selama 2 jam oleh seorang petugas Gugus Kendali Mutu PT Honda Federal, di samping bimbingan berkala lainnya dari Yayasan Dharma Bhakti Astra dan Klinik Industri.
3. Industri kecil mampu meningkatkan produktivitas dan efisiensi, serta memantapkan penguasaan tenaga Feria dalam kemajuan teknologi untuk mengoperasikan mesin dan peralatan produksi.
4. industri kecil dapat mempertahankan kesinambungan usaha dengan pemanfatan lebih efektif terhadap sumber yang dimiliki, untuk ketertiban proses dan kelancaran produksi."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mufid Asshiddiq Rahman
"Investasi Langsung Asing telah menjadi aspek penting bagi pertumbuhan ekonomi. Banyak negara mendorong kebijakan pembukaan investasi asing (FDI) yang ditujukan untuk pertumbuhan. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa arus masuk FDI memiliki efek spillover yang ambigu. Studi ini ditujukan meneliti efek spillover horizontal, dengan mempertimbangkan perbedaan teknologi perusahaan domestik dengan perusahaan asing, terhadap produktivitas perusahaan domestik. Dengan menggunakan data panel tingkat perusahaan dalam sektor manufaktur Indonesia, kami menemukan bahwa efek spillover horizontal dan kesenjangan teknologi menghambat produktivitas perusahaan domestik. Ini menunjukkan bahwa kondisi internal perusahaan harus efisien agar perusahaan domestik dapat memperoleh manfaat dari kehadiran perusahaan multinasional.

Foreign Direct Investment continues to be an important aspect for economic growth, as many countries push open-FDI policies intended to growth. Despite this, research shows that FDI inflows have mixed spillover effects. We study whether horizontal spillovers, taking into account technological gaps of domestic firms with foreign subsidiaries, yield spillover effects to domestic firms. Using firm-level panel data in the Indonesian manufacturing, we find that horizontal spillovers and technology gaps hamper domestic firms’ productivity. This shows that the internal conditions of the firm must be efficient in order for domestic firms to gain benefits from multinationals’ presence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melisa
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan keunggulan bersaing perusahaan dapat disimpulkan oleh kinerja keuangan. Dengan menganalisis pengaruh sepuluh komponen keuangan yang berasal dari model dupont yang diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi (relationship management, knowledge management dan fixed asset management) terhadap kinerja perusahaan (return on invested capital/ROIC). Dengan demikian melalui pemisahan komponen-komponen kinerja keuangan dari dupont model dapat mengidentifikasi heterogenitas kompetitif dalam industri. Penelitian ini menggunakan data panel tidak seimbang sejumlah 571 observasi dari sampel perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur periode 2005-2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Relationship management (terutama account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) memiliki pengaruh terhadap ROIC secara signifikan. (2) Knowledge management (terutama selling, general and administrative expense) memiliki pengaruh negatif secara signifikan dan (3) fixed asset management (terutama depreciation) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROIC.

This research aims to indicate that a firm's competitive advantage can be inferred by the financial performance. By analyzing the effect of ten financial indicators derived from the dupont model that are classified into three dimension (relationship management, knowledge management and fixed asset management) on firm performance (return on invested capital-ROIC). Thus through the segregation of the componens of financial performance from dupont model, can investigate the competitive heterigenity within industry. This research uses an unbalanced panel data of 571 observations of manufacturing firms for the period 2005-2010. The result shows: (1) Relationship management (especially account receivable turnover, cost of good sold dan account payable turnover) has a significant influences on ROIC. (2) Knowledge Management (especially selling, general and administrative expense) has a significant negative on ROIC and (3) fixed asset management (especially depreciation) has a significant negative effect on ROIC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
S. Jeffry Salomo S.
"PT. ABB Installation Material (PTABB IM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat-alat listrik yang memproduksi MCB S23 0. Selain untuk pasaran dalam negeri, perusahaan ini juga memproduksi untuk pasaran luar negeri. Proses produksi MCB jenis tersebut saat ini dilakukan dengan 2 cara (metode) yaitu Assembly Line dan Fixed Station. Target produksi yang diharapkan perusahaan adalah 300000 unit/bulan yang diperoleh dari kedua metode tersebut. Pada kenyataan target tersebut belum bisa dicapai. Untuk itu diusahakan peningkatan kapasitas produksi masing~masing metode. Ternyata metode Fixed Station tidak dapat ditingkatkan kapasitasnya tanpa penambahan operator. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas produksi tanpa menambah operator hanya dapat dilakukan pada metode Assembly Line. Untuk itu dilakukan evaluasi terhadap kondisi yang ada saat ini. Ternyata efisiensi Assembly Line sangat rendah yang disebabkan pengalokasian beban keija tidak merata pada tiap stasiun kerja sehingga kapasitas produksi tidak seperti yang diharapkan. Untuk meningkatkan kapasitas produksi tersebut maka diadakan penyeimbangan lini perakitan. Dengan keseimbangan beban kerja yang baik maka proses produksi dapat berjalan dengan lancar dari satu stasiun kestasiun lain, sehingga efisiensi meningkat dan target produksi dapat dicapai. Selain itu dilakukan pembandingan kapasitas antara operator Assembly Line dengan operator Fixed Station. Hal ini untuk menilai efelctivitas kedua metode pada suatu kondisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36565
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>