Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180134 dokumen yang sesuai dengan query
cover
V. Hari Namto Heru P.
"PERTAMINA telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai satu-satunya badan usaha yang melaksanakan produksi pelumas guna memenuhi kebutuhan pelumas nasional melalui Keppres No. 18 tahun 1988. Untuk itu PERTAMINA telah membangun tiga Lube Oil Blending Plant di Jakarta, Cilacap dan Surabaya. Berbeda dengan tugas PERTAMINA untuk menyelenggarakan pelayanan bahan bakar minyak (BBM), yang bersifat nir laba, pelayanan pelumas bersifat menguntungkan.
Sejalan dengan era persaingan bebas, monopoli tersebut akan segera berakhir dan PERTAMINA harus siap bersaing dengan pasar global. Oleh karenanya Manajemen telah memberikan perhatian kepada bisnis pelumas agar lebih profesional dan efisien.
Sumber ketidakefisienan bisnis pelumas PERTAMINA salah satunya bersumber pada pengelolaan persediaan yang belum profesional. Hal ini tampak pada tingginya frekuensi stockout dan overstock persediaan yang berakibat tingginya biaya pengelolaan persediaan. Untuk mencari solusi ketidakefisienan, diperlukan evaluasi pada sistem perencanaan dan pengendalian material produksi. Sebagai obyek penelitian dipilih LOBP Cilacap.
Perusahaan manufaktur saat ini menerapkan sistem Manufacturing Resource Planning (MRP II) sebagai alat dalam mengelola persediaan material produksi. Berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di LOBP Cilacap, akan dicoba diterapkan secara teoritis MRP II tersebut di LOBP serta dievaluasi pengaruhnya terhadap biaya pengelolaan persediaan pada periode waktu produksi yang sama.

PERTAMINA is the only company, which is assigned by the government to produce lube oil to fulfill national necessity of lube oil. The assignment is expressed by Keppres no. 18 / 1988. For that reason PERTAMINA built three Lube Oil Blending Plant in Jakarta, Cilacap and Surabaya. This assignment is different to the assignment in national fuel oil services, where in the fuel oil services PERTAMINA gets no profit, but lube oil business is profitable.
Together with free market era, the protection for PERTAMINA will be ended soonest and PERTAMINA must be ready to compete with the global market. Facing this competition, PERTAMINA management has been giving more attention to this business to improve its professionalism and efficiency.
One of this business inefficiency comes from the less of professionalism in managing the inventory. This is shown in the inaccurate of inventory, where the frequency of shortage and overstock is too high. This will be increasing the inventory cost or production cost at the end. To solve this problem, it is needed to evaluate the existing inventory planning and controlling system and comparing to the appropriate theory. Cilacap tube oil blending plant is chose as the object of this research.
At this recent time, manufacturing company applies Manufacturing Resource Planning (MRP II) as tool of inventory management Related with the problem facing in Cilacap blending plant, it will be tried to implement MRP Il theoretically. As the goals of this research, the implementation of MRP II will be compared to the existing inventory management and will be evaluated its influence."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Pudja Asmara
"ABSTRAK
Permasalahan yang dihadapi oleh Lubes Oil Blending Plant (LOBP) Jakarta dewasa ini adalah perencanaan dan pengendalian persediaan material yang sesuai dengan kondisi yang ada diperusahaan. Beranjak dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada.
Dari hasil evaluasi dan analisa, maka diusulkan suatu alternatif untuk pemecahan masalah tersebut yaitu dengan pendekatan Material Requirement Planning (MRP). Masukan utama dari metode MRP adalah Master Production Schedule (MPS) , Bill of Material (BOM) dan inventory Record dan sebagai keluarannya adalah perencanaan produksi atau perencanaan pembelian.
Proses MRP meliputi netting , lotting dengan memperbandingkan tiga teknik lot size untuk mendapatkan ukuran lot yang ekonomis, serta diikuti dengan offseting dan explosion.
Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan diharapkan Perusahaan tidak akan kehilangan penjualan potensial sebesar Rp 45,3 miliyar pada tahun 199711998.
Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

ABSTRACT
Problem faced by Jakarta Lubes Oil Blending Plant (LOBP) nowadays are the planning and inventory control problems which must be in accordance with the firm's condition and business environment. Based on the problems identified, the objective of this study is to document the planning and inventory control as a mean to improve the existing system.
From the evaluation and analysis results, it is proposed to use the Material Requirement Planning (MRP) approach to solve the problems.The main input for the MRP method are the Master Production Schedule (MPS), Bill of Material (BOM), and Inventory Record, while the output are the Production Planning and Purchase Order Planning.
MRP processes include the netting and lotting by comparing three lot size technique to find out the most economical lot size and then followed by the offseting and explosion.
By implementing the proposed MRP method, the company would not lose its approximately Rp 45.3 billion potential sales in the year 199711998.
The MRP method also supplies necessary information to be considered in the decision making process.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gayatri Prameswari
"Penelitian ini membahas mengenai manajemen persediaan material MRO pada salah satu industri minyak dan gas di Indonesia. Permasalahan terkait persediaan yang terjadi pada perusahaan tersebut adalah tidak tercapainya target stock out level sebesar 0,50% di mana dapat berakibat pada menurunnya service level serta mengganggu jadwal kegiatan produksi akibat kekurangan material MRO.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sistem manajemen persediaan material MRO yang optimal untuk meminimalisasi stock out serta mendapatkan peningkatan service level dan penurunan total biaya persediaan yang dihasilkan.
Penelitian ini mencakup tiga tahapan besar, yaitu klasifikasi material, peramalan konsumsi material, dan pengendalian persediaan material MRO dengan model pendekatan pengendalian probabilistik. Model pengendalian probabilistik terdiri atas continuous review system dan periodic review system di mana penentuannya akan berdasar pada hasil analisis terhadap kategori material dan pola data historis konsumsinya.
Penelitian ini juga dilengkapi dengan analisis perbandingan pencapaian service level serta total biaya persediaan aktual dan hasil penelitian dengan pendekatan Time Phased Order Point (TPOP). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pencapaian service level dapat ditingkatkan sebesar 69,03% dan dimaksimalkan pada setiap periode serta penurunan total biaya persediaan sebesar 46,23% juga dapat diperoleh.

This research discusses about the inventory management of MRO materials in one of oil and gas company in Indonesia. Inventory-related issue occuring in the company is yet to achieve their stock out level target of 0,50% which may result in a service level reduction and production schedule disruption due to lack of MRO materials.
This research aims to obtain an optimal inventory management system of MRO materials that minimizes stock out and derive an improved service level as well as a reduction in the total inventory cost.
This research includes three major phases which are materials classification, materials consumption forecasting, and materials inventory control with probabilistic model approach. Probabilistic model consists of continuous review system and periodic review system that the decision will strongly be based on the analysis of materials categorization and consumption pattern.
This research also comes with a comparative analysis of service level and total inventory cost derived between actual and research with Time Phased Order Point (TPOP) approach. The results show that service level can be increased by 69,03% and maximized at each period, while a decrease in total inventory cost amounted to 46,23% also can be obtained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Herani
"Persediaan merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan manufaktur, selain nhlainya cukup material, persediaan juga adalah salah satu penunjang utama kelangsungan
produksi. Persediaan seringkali menimbulkan masalah yang cukup pelik bagi berbagai pihak di dalam perusahaan.
Melihat gejala mi, maka penting diadakan perencanaan dan pengendalian terhadap persediaan yang efektif dan efisien, agar menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
i4etode penelitian dilakukan dalam dua bentuk, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian
kepustakaan digunakan sebagai dasar pemikiran untuk melakukan penelitian lapangan. Penelitian lapangan dilakukan
untuk memperoleh data sebagai bahan analisa dalam pembahasan penerapan perencanaan dan pengendalian persediaan yang disesuaikan dengan kondisi C.V X, sebagai kasus.
C.V. X melakukan perencanaan pembelian per bulan.
Safety stock ditetapkan sebesar 25 % dari kebutuhan untuk berproduksi setiap bulannya. Frekuensi pembelian ratarata
per bulan adalah tiga kali. Jumlahnya setiap order pembelian kurang lebih 35 % dari kebutuhan pe bulan.
Pengendalian persediaan dari segi akuntansi dilakukan C.V. X dengan sistem pencatatan perpetual oleh bagian gudang, namun secara periodik, bagian akuntansi mencatat
pengeluaran gudang setiap bulan.
Melihat kondisi C.V. X, perencanaan persediaan selayaknya
memperhitungkan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penyimpanan dan biaya untuk melakukan order pembeliannya,
seperti carrying cost dan ordering cos. Metode EOQ dapat membantu C.V. X dalam menentukan besarnya order
pembelian dan frekuensi pembelian yang lebih ekonornis namun efektif untuk perusahaan. Sedangkan pengendalian
persediaan dengan sistern ABC dapat membantu C.V. X untuk melakukan control by importance atas jenis-jenis perse- -'
diaannya, sehingga dapat melakukan pengendalian secara efektif dan efisien.
Untuk dapat menerapkan perencanaan dan pengendalian persediaan yang lebih efektif dan efisien, C.V. X harus berbenah din. C.V. X penlu mengadakan pembenahan sistem
internal controlnya, pelatihan bagi para staff administrasi gudang agar cakap menangani persediaan secara fisik,
serta menyediakan fasilitas periyimpanan yang memudahkan pemeriksaan secara fisik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ashlihati Kusuma Dewi
"Pengendalian Persediaan (Inventory Control) merupakan salah satu kegiatan kelogistikan yang sangat penting. Persediaan yang berlebihan di satu sisi akan meningkatkan Service Level atau memperkecil stock out, tetapi di sisi lain investasi yang tertanam akan sangat besar termasuk diantaranya biaya pemesanan dari biaya penyediaan material. Begitu pula sebalikrrya, jika jumlah persediaan terlalu kecil atau ketiadaan persediaan yang sangat diperlukan untuk kegiatan operasi, akan mengakibatkan kerugian terlebih lagi bilamana menyangkut peralatan yang sifatnya vital maka kerugian yang ditimbulkan akan semakin besar pula. Tapi ini tidak berarti bahwa semua jenis material yang diperlukan harus tersedia di gudang, karena tidak ekonomis menyimpan persediaan berlebihan. Untuk itu harus dapat diperhitungkan jumlah dan jenis material apa saja yang perlu disimpan dalam persediaan diesuaikan dengan kebutuhan operasi pada tingkat yang optimal.
Faktor yang mempengaruhi nilai persediaan adalah pemakaian, lead time dan kebijakan. Pemakaian yang fluktuatif, lead time yang panjang dan penerapan kebaakan yang kurang memberikan hasil positif akan berakibal kurang mendukung dalam upaya pencapalan tingkat persediaan yang optimal. Dalam pemilihan dan penerapan kebijakan ini dipengaruhi oleh kondisi operasional perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki/meningkatkan tingkat pelayanan dan TOR, memperpendek lead time serta meminimasi biaya-biaya lain yang kesernuanya mengarah kepada optimasi persediaan.
Langkah yang diambil untuk mencapai tingkat persediaan suku cadang yang optimal adalah dengan menghitung tingkat persediaan yang layak untuk UP IV Cilacap disesuaikan dengan target yang ditentukan oleh Divisi Logistik, disamping menerapkan alternatif penggunaan formula pemesanan untuk mengetahui keekonomisannya. Sedangkan upaya untuk mempersingkat lead time adalah dengan memperbaiki pengelolaan KIMAP dan melakukan kebijakan dalam hal pengadaan barang. Ini semua harus didukung dengan sistem dan prosedur seperti komputerisasi dan sumber daya manusia yang memadai serta penerapan kebijakan yang berhubungan dengan pengendalian persediaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T1486
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munir Abdullah
"Sistem informasi material dan spare part yang berjalan saat ini di lingkungan PT. Pupuk Isakandar Muda (Persero) belum mendukung secara efektif keputusan-keputusan manjemen dalam perencanaan dan pengendalian inventory spare part, sehingga keputusan-keputusannya menjadi tidak akurat. Hal ini terbukti dari kenyataan bahwa sering terjadi pembelian barang yang akhirnya tidak terpakai, namun disisi lain sering juga terjadi stock out. Secara formal, perencanaan spare part didasarkan pada jumlah penggunaannya dalam periode yang berlalu dan kebutuhan sesaat, tanpa memperhatikan faktor teknis, ekonomis, dan tanpa melakukan antisipasi kebutuhan dimasa yang akan datang secara sistematis.
Karya akhir ini mengajukan sebuah alternatif model sistem informasi perencanaan dan penegendalian spare part dengan mempertimbangkan semua faktor-faktor yang signifikan dalam manajemen inventory. Model ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang dikemukan diatas.
Sistem ini diawali dari keputusan keputusan manajemen puncak yang bersifat strategis, yaitu: kebijakan pemeliharan pabrik, service revel (probability ketersediaan barang), nilai total stock, dan klasifikasi barang menurut manajemen. Selanjutnya, keputusan keputusan strategis ini, dengan dukungan data lapangan (historis dan prediksi), diterjemahkan menjadi standar dan rencana inventory pada tingkat operasional dengan menggunakan model probabilitas. Data historis dan prediksi yang diperlukan adalah: MTBF (mean time between failure), life time, frekuwensi kerusakan, Lead time dan data ekonomis (harga, biaya pengiriman, asuransi, biaya penyimpanan dan pemeliharaan). Rencana inventory ini bersifat jangka pendek dan akan terus berubah dari satu periode ke periode berikutnya.
Untuk tujuan pengendalian, sistem. informasi ini secara berkala atau insidentil menghasilkan laporan laporan penyimpangan antara rencana/standar dengan kejadian nyata (aktual). Penyimpangan-penyimpangan ini diolah sedemikian rupa sehingga menjadi umpan balik untuk memperbaiki mutu perencanaan periode berikutnya. Perlu ditekan disini, bahawa tindakan apa yang harus dimbil oleh manajemen ketika mendapatkan laporan penyimpangan adalah tidak termasuk dalam lingkup tugas akhir ini.
Karya akhir ini membatasi tingkat analisa model sampai dengan rancangan model esensial (essential model) dengan tools data flow diagram (diagram aliran data). Untuk sampai pada rancangan rinci sebagai acuan pemrograman komputer, sistem ini perlu dianalisa lebih mendalam lagi.
Sebagai penutup, karya akhir ini mengajukan beberapa saran yang dirasakan mendesak bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (Persero). Dari semua saran tersebut, yang paling pokok adalah peningkatan kesadaran karyawan dan manajemen terhadap pentingnya perencanaan yang didasarkan pada informasi yang akurat sebagai salah satu alat pengendalian manajemen; dalam hal ini adalah manajemen inventory.
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dania Amani Yapono
"Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan persediaan di UMKM X dan menjabarkan fakta-fakta terkait fungsi pengelolaan pada proses perencanaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian dan pencatatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian berupa studi literatur, obervasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan dalam pengelolaan persediaan di UMKM X. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan perbaikan pengelolaan persediaan pada tahap perencanaan berupa analisis klasifikasi ABC. Analisis klasifikasi ABC (Always, Better, Control) merupakan metode Pareto yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas penanganan tanaman hias sehingga UMKM X dapat berfokus pada jenis tanaman yang kritis. Penelitian ini juga merekomendasikan pengelolaan persediaan pada proses selanjutnya dengan menggunakan metode peramalan Moving-Average, SKU, safety stock dan reorder point. Hasil penelitian belum tentu dapat diterapkan pada perusahaan lain dengan pola permintaan maupun pada perusahaan dengan industri berbeda. Selain itu, keterbatasan penelitian ini adalah sampel yang digunakan hanya persediaan tanaman hias sebagai barang dagang.

This thesis aimed to analyze inventory management in MSME X and describe facts related to inventory management in the planning, receiving, storage, distribution and recording processes. This research uses a case study approach with research methods in the form of literature studies, observations and interviews. The results show that there are still weaknesses in inventory management in MSME X. Therefore, this study recommends improving inventory management at the planning stage in the form of ABC classification analysis. ABC (Always, Better, Control) classification analysis is a Pareto method that can be used to determine priorities for handling ornamental plants so that MSME X can focus on critical plant species. This study also recommends inventory management in the next process using the Moving-Average, SKU, safety stock and reorder point forecasting methods. The research results may not necessarily be applied to other companies with demand patterns or to companies with different industries. In addition, the limitation of this study is that the sample used is only supplies of ornamental plants as merchandise."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yustinus Chrisna Wisono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang pengendalian persediaan bahan bakar minyak high speed diesel yang merupakan sumber energi untuk generator yang akan mensuplai kebutuhan energi listrik departemen proses dan pengolahan susu. Kekurangan persediaan BBM HSD sangat dihindari, karena akan menimbulkan biaya kegagalan proses yang cukup besar. Namun selama tahun 2008-2010 kekurangan persediaan masih sering terjadi, ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan belum optimal.
Penelitian ini ingin mengetahui pengendalian persediaan yang optimal menurut metode Economic Order Quantity, kemudian diperbandingkan dengan metode perusahaan dari segi total biaya persediaan yang terjadi. Selain itu penelitian ini juga akan melakukan peramalan permintaan BBM HSD untuk tahun 2012 dan dari data permalan permintaan tersebut dicari jumlah pembelian yang dapat meminimumkan biaya langsung penyimpanan dan biaya kebalikannya yaitu biaya pemesanan BBM HSD.

ABSTRACT
This paper discusses about the inventory control system of high speed diesel fuel, which is the energy sources for generator that will supply the electrical energy needs of milk processing and milk treatment department. Stockout of HSD fuel is very avoided, because it will incur substantial failure cost of the process. But during the years 2008-2010 short supply are still common happened, this indicates that the inventory control system carried out by companies not yet optimal.
This research wanted to find the optimal inventory control systems according to the methods of Economic Order Quantity, then compared with the inventory control methods of the company in terms of total inventory cost which happened. Moreover this study will also forecast the HSD fuel demand for year 2012 and from the forecasting result data will be processed to find the quantity number of purchase requests which can minimize the direct cost of holding inventories and the inverse cost of ordering HSD fuel."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1168
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Dwi Astuti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengendalian internal atas persediaan program unggulan di Balai ABC. Penelitian ini ditulis dengan latar belakang ketidakpastian atas pengendalian intenal di Balai ABC, karena Tim Penilai dan Inspektorat Jenderal (itjen) menilai bahwa pengendalian internal telah memadai untuk dapat meminimalisasi terjadinya penyimpangan di satu sisi, namun di sisi lain dalam audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih ditemukan penyimpangan. Penelitian ini menggunakan kriteria pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan (PIPK) sebagai alat evaluasi. Evaluasi PIPK berdasarkan peraturan terbaru, yaitu PMK Nomor 17 Tahun 2019, merupakan kontribusi penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui reviu dokumen dan wawancara dengan beberapa pejabat dan pegawai di Balai ABC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi PIPK di Balai ABC, yang terdiri dari penerapan, penilaian, dan reviu, telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meskipun sudah sesuai dengan ketentuan, namun implementasinya belum maksimal karena identifikasi risiko tidak lengkap, sehingga menyebabkan belum adanya rancangan pengendalian yang memadai.

This study aims to evaluate internal control over the inventory of flagship programs at Balai ABC. The writer conducts this research because of uncertainty over internal control at Balai ABC. On the one hand, the Assessment Team and the Inspectorate General considered that internal controls were adequate to minimize the occurrence of financial irregularities, but on the other hand the Audit Board still found financial irregularities. This study uses the criteria in Finance Minister Regulation Number 17/PMK.09/2019 concerning Internal Control over Financial Reporting (ICoFR) as an evaluation tool. The evaluation of ICoFR based on the latest regulation, namely PMK Number 17 of 2019, is the contribution of this research. The writer uses qualitative research in the form of a case study. Data were obtained from document reviews and interviews with several officials and employees at Balai ABC. The results of this study found that the implementation of ICoFR at Balai ABC, which consisted of application, assessment, and review, complied with the applicable regulations. Although it has complied with the applicable laws and regulations, it has not been effective because the risk identification is incomplete, causing no adequate control has designed. "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>