Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Euis Nur Hasanah Hamid
"Rumah Sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar dan mempunyai potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena mengandung bahan infeksius, toksik dan radio aktif. Bahan-bahan ini mempunyai resiko bagi kesehatan manusia disekitarnya serta sumber pencemaran bagi lingkungannya. Untuk itu maka perlu dilakukan suatu terobosan yaitu dengan menyusun suatu perencanaan yang baik untuk menerapkan Sistim Manajemen Lingkungan Rumah Sakit (SMLRS) dan Program Pencegahan Pencemaran Rumah Sakit (P2RS) di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin, khususnya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang bermakna antara komitmen manajer terhadap kebijakan lingkungan, unsur-unsur manajemen, diharapkan akan hasil pengelolaan limbah cair (efluen) yang sesuai baku mutu yang berlaku.
Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan bermakna antara komitmen manajer terhadap pemahaman kebijakan, serta hubungan komitmen manajer terhadap unsur-unsur manajemen.
Data primer diperoleh dengan cara mengumpulkan kuesioner dan wawancara dengan manajer atau wakil manajer dan petugas pengelola sanitasi Rumah Sakit serta pengamatan langsung di lapangan. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Tk I Banjarmasin dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Tk I Banjarmasin.
Penelitian yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif untuk mendukung adanya korelasi variabel komitmen manajer terhadap pemahaman peraturan perundang-undangan, membuat kebijakan kesehatan lingkungan, juknis, perencanaan, pelaksanaan, monitor dan tindakan perbaikan, pengawasan, evaluasi, audit dan unsur-unsur manajemen dengan variabel limbah cair yang telah diolah (efluen) yang sesuai dengan baku mutu lingkungan yang berlaku. Hasil analisa limbah cair (efluen) bila dibanding dengan baku mutu lingkungan, untuk parameter pH, suhu, BOD, COD, TSS, P04, Coli. menunjukkan dibawah baku mutu yang berlaku, sedang untuk Amoniak masih diatas baku mutu yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 58 tahun 1995 lampiran B yang berlaku pada tahun 2000.
Efisiensi unit pengelolaan limbah cair (IPAL) dalam pengambilan bahan pencemar mencapai 80 -90 % untuk kadar pH, suhu, BOD, COD, TSS, P04, Coli dan mampu mereduksi/memusnahkan kandungan bakteriologis sesuai baku mutu limbah cair yang berlaku tahun 2000. Rumah Sakit Ulin Banjarmasin belum melakukan pengawasan terhadap parameter hasil pengelolaan limbahnya baik secara fisika maupun kimiawi setiap 3 bulan, serta pengawasan oleh instansi yang berwenang belum memadai.

Hospital waste water Treatment in Ulin Hospital, Banjarmasin, South Kalimantan
Hospitals produce the largest quality of medical waste or clinic disposal, and resulting potential hazard to the public health and the natural environment by its infections, toxic and radioactive materials it carries. There are important causes of pollution or the environment and a great risk for the people's health in its vicinity.
As such, it is considered necessary in taking a mayor break through by setting up good planning in the implementing Hospital Environmental Management System (SMLRS) and Hospital Pollution Prevention Program (P2RS) in Ulin Hospital, Banjarmasin.
The research is aimed for facts finding on Waste Water Management in Ulin Hospital, in particular the correlation between the manager's commitment against the company's policy, technical directions, planning, execution, monitoring and implementation, control, evaluation, auditing, management principles as well as its law enforcement and the result of waste water treatment in accordance to its standardization. The hypothesis to be proved is based on the reason that wastewater treatment only when the entire management is good.
Primary data is obtained by means of questionary forms and interviews whit managers or assistant managers, hospital sanitary officials, field survey. Secondary data is obtained from The District Health office of Banjarmasin and from Environmental Control Board in Banjarmasin and Medical Record of Ulin Hospital Banjarmasin.
The thesis put forward in based on qualitative and quantitative research method in support to the fact of the existence of variable correlation commitment of the manager against the variable policy ; acceptance, technical clues, planning, execution, monitoring and maintaining actions, control, evaluation, auditing and management principles as well as Law enforcement which is in accordance to its standardization.
Results show a relation between the committed manager in regard to policy knowledgement, technical clues, planning, execution, monitoring and maintenance action, control, evaluation, auditing and management principles, Law enforcement in order to achieve the standard waste water treatment.
The Final analysis, Liquid waste if compared with the environmental standardization within the parameter of pH, temperature, BOD, COD, TSS,and Coll result shows below the standard, instead for ammoniac, it is still about the standard by the decree of the Minister of Environment No 58 1995 supplement B with validation year 2000 The treatment efficiently removed 80-90 % for pH, temperature, BCD, COD, TSS, P04, Coll and is capable in reducing/destroy bacterial content in accordance to the environmental quality standard validation year 2000.
The Hospital Ulin in Banjarmasin, has so for not practice control toward the parameter of results on its waste treatment in term of physics also chemically every 3 months and control by the office in charge has not been satisfying.
Result of this survey should be accepted as a suggestive idea for the office concerned in waste water treatment in Hospital."
Lengkap +
2001
T2560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Christopo Rusli
"Penyediaan teknologi pengolahan l imbah cair sebagai strategi pendekatan end of pipe treatment yang diterapkan pada suatu rumah sakit saat ini, kenyataannya masih menimbulkan masalah pencemaran dan Kerusakan lingkungan. Untuk mencegah pencemaran dan keru sakan lingkungan inilah maka penyediaan teknologi pengolahan limbah cair di rumah sakit harus direnca nakan, dioperasikan, dan dipelihara sekaligus dipadukan dengan pen rapan minimisasi limbah agar kualitas fluen limbah cair yang dihasilkan tetap memenuhi baku untuk limbah air rumah sakit sesuai dengan keputusan MenLH Nomor: 058/MenLH/12/1995.
Limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit d apat berbentuk padat, cair, maupu n gas, yang dapat digolongkan menjadi limbah domestik dan limbah klinik.
Beberapa akibat yang meru gikan yang diakibatkarn oleh adanya li mbah cai r adalah: I. Gangguan terhadap kesehatan, 2. Gangguan terhadap kehid upan aquatik, 3. Gangguan terhadap keindahan dan kenyaman, dan 4. Gangguan ferhadap air tanah dan air permukaan.
Dari berbagai penelitian tentang pengelolaan limbah rumah sakit; khususnya pengolahan limbah cair dan berdasarkan asil survey Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)-Propinsi DKI Jakarta terhadap kualitas limbah rsair rumah sakit yang dibuang ke Permasalahan diatas inilah yang mendorong peneliti untuk meneliti limbah cair di Rumah Sakit Islam Jakarta:
1. Apakah ada organisasi sistern pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Islam?
2. Apakah Instalasi Pengolahan Limbah Cair (IPAL) sudah berfungsi dengan baik?
3. Apakah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan tangki septik dapat mengelola limbah cair secara menyeturuh?
4. Seberapa jauh persepsi masyarakat sekitar rumah sakit terhadap kemungkinan pencemaran sungai dan air tanah dangkal oleh lim bah cair Rumah Sakit Islam Jakarta.
Tujuan Penelitian
1. Dilakukannya evaluasi sistem pengolahan Iimbah cair dengan metode Siklus Pemecahan Masalah di Rumah Sakit Islam Jakarta.
2. Diketahuinya fungsi sistem pengolahan li mbah cair.
3. Diketahuinya kapasitas dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan tangki septik (septic tank).
4. Diketahuinya persepsi masyarakat sekita!r rumah sakit terhadap kemungkinan pencema ran sungai dan air tanah dangkal oleh lim bah cair Rumah Sakit Islam Jakarta.
Metode penelitian yang igunakan adalah metode evaluasi sistem analisis Siklus Pemecahan Masalab ( Problem Solving Cycle) metode ini memP.unyai 7 (tujuh) komponen yang dievaluasi dan sating mempengaruhi yaitu masukan (input), proses (process), keluaran (output), outcome, dampak [impact), umpan balik (feedback) dan lingkunga n (environment) yang berada dil ar sistem, Setiap komponen menggunakan beberapa parameter yang akan di analisis. Setiap parameter terdapat ua tolok ukur yaitu tolok ukur standar (Standard .Jlgures) dan tolok uku r basil pengamatan (Observe figures) dengan pendekatan sistem ( system approach) yaitu denga, n menyqsun urutan prioritas masalah dan menetapkan prioritasjalan keluar. (Sihombi ng, 2001. AzWar, r 98).
Hasil dan Pembahasan menunjukan bahwa, komitmen manajemen puncak tidak berjalan sehingga tidak a a pe hatian masyarakat rumah sakit terhadap pengelolaan li mbah. Sehingga teknologi pengolahan limbah rumah s kit tidak sesuai dengan persyaratan yang tetah dikelu arkan oleh pemerinta yang mengnaruskan p,engelolaan limbah bagi rumah sakit limbah cair Rumah Sakit Islam Jakarta se bagian besar atau hampir 70%.

Provision of technology of wastewater as end of pipe treat ent strategy appli eCJ at hospital has brought about environmental damage and pollution recently. To prevent environmental damage and pollution, technology of wastewater treatment should be well as be incorporated into application of waste minimization in erder that the quality standard of hospital wastewater required by the environmen tal ministerial decree numoer: 058/MenLH/1211995.
The waste produced by the hospital may be ·n the form of solid material, liquid, and gas which can be classified in to domestic and Glinic aste. Some perilous result due to the waste is: I . Deteriorates heal th, 2. Deteriorates llie aquatic life, 3. Deteriorates beauty and convinienc , and 4. deteriorates ground water and smface water.
From the research regarding the hospital waste management in big city, especially wastewater processing, and as res It of Enviromental Impact Management Agency (BPLHD)-DKI Jakarta to the qu ality of hospital' wastewater tha t th rown into the
1. Is there any organization management system of wastewater in Jakarta Islamic Hospital
2. Is the Wastewater Treatment Installation have functioned properly?
3. Is the Wastewater Treatment Installation and septik tank can organize wastewater by totally?
4. How far the perception of the society surrounding Jakarta Islamic Hospital about the wastewater pollution from hospital activities.
The objecti ve of this research is:
1. Done the evaluation of Wastewater Treatment Installation with Problem Solving Cycle in Jaka rta Islamic Hospital.
2. Known the function of Wastewater Treatment Installation.
3. Known the capacity of Wastewater Treatment Installation and septic tank.
4. Known of the perseption of the society su rrouding the Jakarta Islamic Hospital about the wastewater pollutiCi>n from hospital acti ities.
The Analysis System Problem Solving Cycle was used to evaluate the proper wa . of WC ..Stewater management and Wasterwater Installation. This method have 7 ev luated components and is influencing each other that is i nput, process, output, outcome, im pact, feed back and environment residing in outside system. Eaeh component use some parameter to anal is. Each garameter there are two measu ring s ndard of figures and observe figures with use of approach system that is by C@mpilin_g priority sequence o£ problem of and specify way out priori.
The result of research shown that; the commitment of u pper management is not implemented, i t makes the society of this hospital does not care to the wastewater management So, the hospital wastewater technology management is not comply witH required standard quality from govemment in order that liospital should managed His wasterwater before aischarged to the elilvironment Most or almost 70% Jakarta Islamic Hospital's wastewater are using septic tank technlog:y ana 30% using Wastewater Treatment with cascade aeration technology.
"
Lengkap +
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkifli Djunaidi
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Djaja
"Rumah sakit merupakan tempat untuk menyembuhkan orang sakit. Akan tetapi, rumah sakit juga memiliki kemungkinan memberikan dampak negatif. Dampak negatif yang dapat terjadi salah satunya adalah pencemaran air akibat dari pembuangan limbah yang dihasilkan tidak dikelola dengan baik. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit X. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara tidak terstruktur dengan menggunakan kuesioner kepada petugas yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit X. Pengolahan limbah cair di Rumah Sakit X menggunakan sistem extended aeration. Hasil kualitas limbah cair terolah yang sudah memenuhi baku mutu limbah rumah sakit (berada di bawah baku mutu) yang ditetapkan Pemerintah adalah pH (keasaman), Biochemical Oxygen Demand, Chemical Oxygen Demand, Total Suspendid Solid . Sedangkan kadar ammoniaknya masih berada di atas baku mutu. Hal ini disebabkan oleh pengelolaan lumpur yang belum memadai. Disarankan sepuluh persen dari lumpur yang mengendap di bak clarifier dikembalikan ke bak aerasi. Sedangkan sisanya, yaitu 90% dari lumpur yang mengendap di bak clarifier dapat dilakukan pengolahan lumpur lebih lanjut.

Hospital Wastes Water Management in Jakarta February 2006. Hospital as a health facilities, serve ambulatory and hospitalized unhealthy community. Hospital operation and services could give negatif impact in to the environment such as environmental water pollution by un fullfil of hospital wastes water standard of disposal. Objective of this research is to identify the output of hospital wastes water treatment, whether it?s fulfill in the government standard. Data have been collected using observation and discusstion methode throught the personnel in charge for the hospital wastes water treatment prosess. Extended aeration process is used in orther to treat hospital wastes water. Most of the hospital effluent parameter standar have been fulfill in by the process applied (pH, BOD, COD, TSS), except for the amonia (NH4) parameter is still obove the standard. This is the lack in sludge management process. Sluged management process (digester) should be improved in other to reduce amonia in the effluent up to the standard have been set up. Such as 10% of the sluged should be return in to the aeration process and the rest should be treated in sluged treatment process."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Yordani
"Pengolahan data untuk pelaporan limbah cair rumah sakit selama ini dilakukan masih secara konvensional (sarana komputer belum dimanfaatkan secara maksimal), sehingga laporan yang disampaikan masih ada yang tidak tepat waktu, dengan pengembangan Sistem Informasi Limbah Cair Rumah Sakit (SILRS) diharapkan dapat menyediakan informasi limbah cair rumah sakit dengan tepat, cepat dan akurat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi dengan berbasis data untuk monitoring dan evaluasi limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan, dengan menggunakan pengembangan sistem informasi yang memenuhi syarat.
Metode yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) yang terbagi dalam lima tahap yaitu perencanaan, analisis sistem, perancangan sistem, uji coba prototipe dan pemeliharaan sistem. Dengan menggunakan metode SDLC dalam pengembangan sistem informasi limbah cair di RSUD Banjarbaru.
Dari hasil analisis sistem ditemukan beberapa masalah sistem yang ada seperti pada pengumpulan data dilaksanakan per triwulan, pengolahan data masih secara konvensional, penyajian data dalam bentuk tabel, belum dilaksanakan analisis dan tindakan, sumber data belum dilengkapi dengan hasil pengukuran debit limbah cair harian, sumber daya manusia terbatas dan mempunyai tugas ganda, dana operasional untuk pemeriksaan kualitas dan pengukuran debit limbah terbatas. Keluaran yang dihasilkan berupa tabel.
Perancangan sistem menggunakan menggunakan alat pengembangan berupa diagram arus data, diagram hubungan antar tabel dan kamus data, rancangan masukan dan keluaran.
Kesimpulan pada tesis ini pertama permasalahan sistem pelaporan limbah cair rumah sakit terkait dengan sistem analisis prosedur, basis data, sarana dan prasarana, kedua prototipe yang telah diuji coba di Laboratorium Komputer Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia dengan menggunakan data hasil pemeriksaan kualitas limbah cair per triwulan dan data simulasi hasil pengukuran debit limbah harian.
Ada beberapa kelebihan pada sistem informasi yang baru dibandingkan dengan yang lama dilihat dari masukan, proses dan keluaran yang dihasilkan, ketiga sistem ini menghasilkan keluaran berupa data hasil pemeriksaan kualitas, data hasil pengukuran debit limbah cair, data sampel limbah cair rumah sakit, berupa tabel, grafik, disertai dengan analisis dan tindakan. Dengan adanya laporan yang cepat, tepat dan akurat memudahkan Direktur rumah sakit dalam perencanaan, monitor dan evaluasi.

Information System Development of Liquid Waste at Banjarbaru District Public Hospital South Kalimatan Data processing for the waste liquid hospital report is doing conventionally (computer is not used maximal), it caused the reporting is not on time, with the liquid waste hospital information system development expected it can provide the liquid waste hospital information correctly, quickly and accurately.
This observation have an obtain to develop information system with database for monitoring and evaluating liquid waste before it throw to the environment, which used the information system development requirements.
The method used is System Development Life Cycle (SDLC) which contains five phase, namely: planning, system analyzing, system designing, prototype test and system maintenance. With the SDLC method in liquid waste information system development at Banjarbaru district public hospital.
From the system analyze result, we found a several problem such data collecting as per three months, data processing conventionally, data serving in table form, analyze and act is not well done, data sources is not completed with the result of liquid waste debit measurement, human resources is limited and have double jobs, operational fund for the quality controlling and waste measurement is limited output result in table form. System designing is used some medium development such us data flow diagram, relation diagram between table and data dictionary, input and output designs.
The summary of this thesis is first, liquid waste hospital reporting system problem is connected, with the procedure analyze system, database, means and tools, both of prototype is tested in computer laboratories faculty public health which used data from result of liquid waste quality controlling as per three months and simulated data from result of daily debit waste measurement, there are some excess in new information system compare with the old one, it can look from the input, process and output the third of system has result quality controlling data, liquid waste debit measurement result, liquid waste hospital data sample as form table, graphic with analyze and act. With the quick, correct and accurate reports is simply for the director to do planning, monitoring and evaluating."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahampun, Hery Syamsius
"Skripsi ini membahas pelaksanaan prosedur tetap pengelolaan limbah cair RSUT Tangerang Tahun 2009 dilihat dari sisi kepatuhan petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pengelolaan limbah cair Rumah Sakit Umum Tangerang telah berjalan dengan baik namun belum sepenuhnya maksimal. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kinerja dan menjaga konsistensi perilaku kepatuhan petugas
Instalasi Pengolahan Air Limbah yaitu dengan mengintensifkan koordinasi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah saat, mengadakan diskusi antar petugas Instalasi Pengolahan Air Limbah, evaluasi di awal dan akhir pelaksanaan kegiatan pengelolaan limbah cair."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Risha Meilinda
"Di antara semua limbah medis, limbah cair merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan karena kemampuannya memasuki daerah aliran sungai, mencemari air tanah, dan air minum jika tidak ditangani dan dibuang dengan benar. Efektivitas pengelolaan limbah cair dan kualitas limbah cair masih menjadi masalah yang signifikan di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia, dimana limbah cair masih banyak yang tidak memenuhi standar baku mutu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pengelolaan limbah cair, efektivitas IPAL, kualitas limbah cair, dan strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods (kuantitatif deskriptif dengan desain studi kasus dan kualitatif dengan triangulasi konkuren dan analisis SWOT). Penelitian ini berlangsung dari Desember - April 2023 dengan menggunakan data sekunder periode Juli 2021 - Juni 2022. Standar regulasi yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif (analisis univariat), analisis kualitatif, dan analisis SWOT. Manajemen pengelolaan limbah cair di Rumah Sakit Swasta X Depok dapat terlihat dari aspek peraturan, kebijakan, dan perundang-undangan; aspek proses pengelolaan limbah cair; dan aspek monitoring dan evaluasi sudah sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Namun, aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, dan dana belum sepenuhnya sesuai dengan Permenkes Nomor 7 Tahun 2019. Kualitas limbah cair (fisika, kimia, biologi) di bagian inlet dan outlet IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok pada bulan Juli 2021 - Juni 2022 masih berfluktuasi. Efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok masih fluktuatif pada periode bulan Juli 2021 - Juni 2022. Strategi pengelolaan permasalahan efektivitas IPAL Rumah Sakit Swasta X Depok berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, yakni strategi agresif. dengan lima rekomendasi inovatif untuk meningkatkan manajemen peningkatan efektivitas IPAL. Rumah Sakit Swasta X Depok dapat memastikan sumber limbah cair, menambahkan bak penampung sementara, memberikan pretreatment pada limbah cair, pemeriksaan hasil influen limbah cair setiap bulan, menyiapkan cadangan blower, pompa celup, saringan pasir lambat, serta menambahkan bak netralizing, alat pengukur klor, alat pengukur tekanan oksigen, sinar ultraviolet pada IPAL, komponen swapantau harian agar dapat meningkatkan efektivitas IPAL dalam menurunkan parameter pencemar limbah cair.

Among all medical wastes, wastewater poses a serious threat to human health and the environment due to its ability to enter watersheds, contaminate groundwater and drinking water if not handled and disposed of properly. The effectiveness of liquid waste management and the quality of liquid waste are still significant problems in health care facilities in Indonesia, where there are still many liquid wastes that do not meet quality standards. This study aims to analyze the management of liquid waste management, the effectiveness of the WWTP, the quality of the liquid waste, and strategies for managing the problem of the effectiveness of the IPAL of Private Hospital X Depok. This research uses mixed methods (quantitative descriptive with case study design and qualitative with concurrent triangulation and SWOT analysis). This research took place from March - April 2023 using secondary data for the period July 2021 - June 2022. The regulatory standard used as a reference in this research is the Regulation of the Minister of Environment and Forestry of the Republic of Indonesia Number: P.68/Menlhk/Setjen/Kum. 1/8/2016 concerning Domestic Liquid Waste Quality Standards. Data analysis was performed by quantitative analysis (univariate analysis), qualitative analysis, and SWOT analysis. The management of liquid waste management at X Private Hospital Depok can be seen from the aspects of regulations, policies and legislation; aspects of the liquid waste management process; and monitoring and evaluation aspects are in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. However, aspects of human resources, infrastructure, and funds are not fully in accordance with Permenkes Number 7 of 2019. The quality of wastewater (physics, chemistry, biology) in the inlet and IPAL outlets at Private Hospital X Depok in July 2021 - June 2022 are still fluctuating. The effectiveness of WWTP for Private Hospital X Depok is still fluctuating in the period July 2021 - June 2022. The strategy for managing the problem of IPAL effectiveness for Private Hospital X Depok is based on the SWOT analysis that has been carried out, namely an aggressive strategy with five innovative recommendations to improve management to increase the effectiveness of WWTP. Private Hospital X Depok can ensure the source of liquid waste, add temporary storage tanks, provide pretreatment of liquid waste, check the results of influent liquid waste every month, prepare backup blowers, submersible pumps, slow sand filters, and add neutralizing tanks, chlorine gauges, oxygen pressure gauges, ultraviolet rays in the WWTP, daily self-monitoring components in order to increase the effectiveness of the WWTP in reducing liquid waste pollutant parameters."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Girl Rajasha
"Rumah Sakit Sumber Waras adalah rumah sakit tipe B sesuai dengan penggolongan Rumah Sakit di Indonesia oleh Depkes RI dengan 18 jenis pelayanan spesialis. RSSW menyelenggarakan Pendidikan Keperawatan Tingkat Akademi sejak tahun 1998 dan merupakan rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara sejak tahun 1970 hingga sekarang. Status akreditasi penuh tahap I juga telah diberikan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia kepada RS Sumber Waras dikeluarkan di Jakarta tanggal 12 Maret 1999 dengan sertifikat No. YM.00.03.3.3.5.1154.
Dan studi awal penelitian ini, didapatkan informasi rumah sakit ini mempunyai jumlah tempat tidur sebanyak 400 buah dengan pemakaian air bersih minimum berdasarkan Kep.Dirjen PPM dan PLP no.HK.00.06.6.44 tahun 1993 sebesar 500 liter per tempat tidur perhari, jika seluruh tempat tidur terisi maka jumlah air bersih yang dibutuhkan adalah sebesar 200 m3 perhari, tetapi kapasitas IPAL sebesar 60 m3 per hari, sehingga dapat dikatakan )PAL sudah melampaui batas, atau limbah tersebut hanya sebagian diolah dalam IPAL. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji sistem pengelolaan limbah cair di RSSW.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang dilakukan antara bulan April sampai dengan Agustus 2003. Pengambilan data kualitas limbah cair dilakukan dengan pengambilan sampel limbah cair secara langsung dari saluran limbah cair dan IPAL dan wawancara mendalam dengan responden terpilih. Analisa data dalam penelitian ini dengan menggunakan tabulasi tabel dan linear regresi untuk mendapatkan gambaran terdapatnya kecenderungan data.
Dan observasi diperoleh hasil, sistem pengelolaan limbah cair di RSSW belum berjalan dengan baik, karena hanya 4 unit (gedung rawat inap, kamar operasi, bagian gizi dan laundry) dari 30 unit yang menghasilkan limbah cair disalurkan menuju IPAL atau sebesar 13,3%, sisanya disalurkan melalui septic tank serta sebagian lagi dibuang menuju sungai.
Dengan diasumsikan kebutuhan air untuk masing-masing unit sama, maka air yang digunakan sebesar 13,3% dari total air bersih yang digunakan, atau sebesar 86,05 m3 per hari. Dengan asumsi limbah cair yang terbentuk sebesar 60-85%, maka limbah cair yang masuk ke dalam IPAL sebesar 51,63-73,14 m3 per hari. Dari data diatas, maka kondisi IPAL RSSW saat ini dapat mengalami kelebihan pemasukkan air limbah sebesar 13,14 m3 per harinya.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian yaitu:
  1. Kualitas limbah cair yang berada di luar IPAL menunjukkan lebih besar dari baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama pada saluran 1, yang menunjukkan konsentrasi TSS 35.00 mg/L, BOD 48.60 mg/L, COD 163.37 mg/L dan Total Coliform sebesar 3.105 yang kesemuanya lebih besar dari pada baku mutu yang ditetapkan oleh Men.LH No.58 tahun 1995. Konsentrasi yang besar ini disebabkan banyaknya kegiatan yang berada di saluran. Pemakaian air bersih di RSSW sebesar 647 m3 perhari, maka volume limbah cair total yang terbentuk sebesar 388.20-549.95 m3 perhari. Efisiensi IPAL sebesar 66.67%-95%, tetapi untuk parameter mikrobiologi menunjukkan harga MPN sebesar 24.104 lebih besar batas yang diijinkan oleh pemerintah sebesar 1.104. Upaya yang dapat dilakukan RSSW dengan mengurangi pemakaian air berarti dapat menurunkan penggunaan air sebesar 471.194-538.01 m3lharinya.
  2. Sumberdaya manusia yang mengelola limbah belum diberikan tugas khusus dan pemahaman mengenai limbah cair. Kebijakan yang telah dibuat oleh pihak RSSW dalam mengelola limbah cair adalah memasukkan pengelolaan limbah cair ke dalam bagian instalasi pemeliharaan sarana, tetapi belum membentuk bagian khusus yang mengelola limbah tersebut. Kurangnya sumberdaya manusia menyebabkan rencana yang tidak tertata baik seperti memeriksa disinfektan untuk menurunkan kadar mikrobiologi, membersihkan bar screen dan lain-lain.
  3. Kebijakan yang dibuat oleh RSSW dalam mengelola limbah cair berupaya untuk memenuhi baku mutu limbah cair sesuai dengan Kep.Gubernur KDKI Jakarta no.582 tahun 1995, tetapi pemantauannya yang rutin dilakukan hanya dilakukan pada instalasi pengolahan limbah saja, di samping itu kurangnya kelengkapan informasi lingkungan yang terdapat pada RSSW menjadi kendala dalam pengelolaan limbah cair.
  4. Disebabkan karma krisis ekonomi dan penurunan BOR, maka penggunaan dana digunakan untuk biaya operasional IPAL yaitu pembelian bahan kimia dan pemakaian listrik. Perbaikan alat-alat hanya digunakan untuk kondisi tertentu seperti penggantian pampa submersible dan lain-lain.
Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah:
  1. RSSW sebaiknya melaksanakan audit lingkungan yang diwajibkan seperti yang tertera dalam Kep.Men.LH Nomor 30 tahun 2001.
  2. Pemasangan pengukur debit limbah cair pada inlet dan outlet IPAL RSSW.
  3. Kep.Gub. DKI Jakarta No. 582 tahun 1995 sebaiknya menambahkan parameter coliform sebagai acuan cemaran mikrobiologi.

Management of Hospital Waste Water (a case study at Sumber Waras Hospital West Jakarta)Sumber Waras Hospital is a B type hospital refers to Indonesia hospital classification with 18 specializations. This hospital provides Nursery Academy since 1998 and since 1970 until now and also become medicine education program for Department of Medicine University of tarumanegara. Sumber Waras Hospital also accomplished full accreditation stage I from Department of Health Republic of Indonesia at 12 Maret 1999 with certification no. YM.00.03.3.3.5.1154.
From pre-research gathered some information this hospital has 400 beds with minimum water consumption per bed, according to Kep. Dirjen PPM and PLP no.HK.00.06.6.44 in year 1993 is 500 liters per bed per day, if every bed is occupied then water needed is 200 m3 per day, but the capacity of treatment plant is 60 m3 per day. In this situation, treatment plant is overloading or not all of wastewater is treated in wastewater treatment plant. The aim of this research is for knowing wastewater management system in Sumber Waras Hospital.
This research used analytical descriptive method and persisted since April to August 2003. Collecting wastewater data is conducted by directly picking up sample from treatment plant and sewer, and also hospital's database. Depth interview with selected respondent is also used. Data analysis in this research used table tabulation and linear regression to describe tendency of data.
From observation resulted, the wastewater management system at Sumber Waras Hospital is not properly working, because only 4 units from 30 units that potentially produce wastewater connected to treatment plant, or only 13,3%, and the rest of it, is divided into two section, septic tank and sewer.
By assuming water needed for each section is equal then water used is about 86,05 m3 per day, and also by assuming wastewater produce is about 60-85%, then wastewater entered to wastewater treatment plant is about 51,63-73,14 m3 per day. From data above, Sumber Waras Hospital's wastewater treatment plant has already overloaded in about 13,14 m' per day.
Conclusions from this research are:
  1. Wastewater quality outside treatment plant had shown above the government standard especially at sewer one had shown significantly above the government standard. This is caused by large number of activities around sewer one. Water consumption is 647 m3 per day, and wastewater production is about 388.20-549.95 m3 per day. Treatment plant's efficiency is about 66.67-95%, but for microbiology parameter, coliform, had shown MPN (Most Probable Number) value 24.104 above government allowed standard, MPN value 1.104. This hospital can reduce water consumption is about 471.194-538.01 m3 per day.
  2. Human resources that manage wastewater had not been assigned for handling and knowledge improvement. Management policy had made maintenance facility department to put in charge for operating treatment plant and government laboratory analysis respond, yet not made special section who really put in charge. Lack of manpower resources resulted unstructured planning, such as checking disinfectant for microbiological reduction, cleaning bar screen, etc.
  3. Policy that had been made by Sumber Waras Hospital for managing wastewater is to fulfill wastewater standard based on Kep.Gubernur DK1 Jakarta no.582 tahun 1995, but surveillance is only conducted for wastewater treatment plant. Lack of environmental information that exists in Sumber Waras Hospital is also burden in wastewater management.
  4. Due to economic crisis and declining bed occupation ratio, the existing fund is for only chemical and electricity consumption, maintaining is only incidental situation, such as replacing submersible pump, etc.
Recommendation:
  1. Sumber Waras Hospital should perform environmental audit as mention at Kep.MenLH Nomor 30 tahun 2001.
  2. Placement of wastewater flow rate at inlet and outlet Sumber Waras Hospital's wastewater treatment plant.
  3. Kep.Gub.DKI Jakarta No. 582 tahun 1995 should be added by coliform parameter as an indicator of microbiology pollutants.
"
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rumengan, Grace S.
"ABSTRAK
Rumah Sakit merupakan penghasil limbah medik atau klinis terbesar yang mengandung potensi bahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan karena tercemar bahaya infeksi, toksik dan radioaktif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen limbah cair klinis di rumah sakit Sint Carolus. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan limbah cair klinis, dan mengidentifikasi karakteristik kualitas limbah cair klinis sebelum dan sesudah pengolahan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan yang berlaku.
Hasil analisa efluen limbah cair klinik bila dibandingkan dengan baku mutu lingkungan, untuk parameter BOD, pH, suhu, TSS, amoniak, (termasuk logam berai, zat beracun, minyak dan lemak) menunjukkan kadar di bawah baku mutu yang berlaku. Sedangkan fosfat (>2mg/i) dan perkiraan jumlah kuman E.coli/100ml dan Koliform tinja (>10.000/100mi) di atas baku mutu sesuai keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 tahun 1995, lampiran B, yang akan berlaku pada tahun 2000. Hipotesis yang akan diuji adalah bahwa kualitas limbah cair klinis akan menjadi lebih baik setelah mengalami pengolahan. Uji t terhadap rata-rata kadar limbah cair sebelum dan sesudah pengolahan menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0.05) untuk parameter BOD, COD dan suhu, sedangkan untuk TSS, pH, amoniak, fosfat, perkiraan jumlah kuman E.coli dan Koliform tinja secara statistik tidak berbeda bermakna.
Manajemen pengolahan limbah cair klinis rumah sakit Sint Carolus secara umum baik, meliputi: tenaganya cukup memadai dalam jumlah dan kualitas termasuk adanya pengaturan kerja bergilir, biaya operasional / pemeliharaan relatif rendah, pengawasan dengan melakukan pemeriksaan kualitas limbah cairnya 3 bulan sekali dengan hasilnya baik dan di bawah baku mutu, serta efisiensi unit pengolahan limbah cair dalam pengambilan bahan pencemar mencapai 80s - 90% untuk kadar BOD, COD dan TSS. Di samping biaya investasi yang cukup mahal, unit tersebut masih belum mampu mengurangi kandungan bakteriologik sesuai baku mutu lingkungan yang akan diberlakukan pada tahun 2000, sehingga perlu modifikasi dalam sistem FBK-Bioreaktor atau dilakukan pengolahan pendahuluan dengan bahan koagulan.

ABSTRACT
Any hospital produces many medical wastes or clinic disposals that contain infectious, toxic or radioactive substances which are dangerous for public health and environment sanitation.
This research was aimed to learn the management of waste water treatment in the Sint Carolus Hospital. The specific objective is to describe treatment of waste water clinic and to identify the quality of waste water by comparing pre and post treatment using environmental quality standard.
The results indicated that analysis of waste water clinic, compared with standard quality in term of BOD, pH, temperature, TSS, amoniac, (include heavy metal, hazardous agents and fat), still below the standard value. But for phosphate, MPN E. colif100 ml and Koliform fecal (?10.000/100ml) were over the standard value, according to the Minister Environment decree, N0.58 / 1995, supplement B. This decree will become enforced in the year of 2000.
The hypotheses was that the quality of waste water would be significantly lower after treatment. The T test result indicated significance differences (p <0,05) for BOD, COD, and temperature values, but not for TSS, pH, amoniac, phosphate, MPN E.coli and Koliform fecal values.
In general, the management of waste water clinics treatment in Sint Carolus Hospital was good. The personnel were sufficient quantitatively and qualitatively. The cost of operation/maintenance was relative low. Controlling was done by examining the physical and chemical characteristic of waste water every 3 month, and all result were good, except for phosphate. The treatment efficiently removed 80%-90% for BOD, COD and TSS values. However, investment cost was very expensive, in addition that unit cannot reduce the bakteriologic aspect well, according to environ mental quality standard that will become effective on the year of 2000. Therefore it is necessary to modify FBKBioreactor system or to do preliminary treatment using coagulant substances.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>