Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nelly Olifa Ilyas
"Kemajuan yang dicapai di bidang kesehatan berdampak terhadap peningkatan usia harapan hidup wanita Indonesia. Pada tahun 1980 usia harapan hidup wanita Indonesia 50,9 tahun dan pada 1995 meningkat menjadi 62,7 tahun. Diperkirakan tahun 2010 menjadi 70 tahun. Peningkatan usia harapan hidup sangat sering tidak selalu diikuti oleh keseimbangan zat gizi yang dikonsumsi. Akibatnya terjadi penyakit degeneratif dan kelebihan berat badan pada usia menjelang menopause. Keadaan ini mempercepat menopause dan membebani wanita dengan syndrom pasca menopause. Hal ini menarik untuk diteliti, apakah menopause dini (early menopause) dan syndrom pasca menopause dapat dihindari/ dikurangi dengan mengkonsumsi makanan sumber phytoestrogen dan protein hewani dalam jumlah yang cukup.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi hubungan konsumsi Phytoestrogen dan protein hewani terhadap usia menopause di kelurahan Cibabat, setelah dikontrol oleh faktor-faktor yang diduga berpengaruh yaitu BBLR, olah raga, frekuensi kehamilan, jenis kontrasepsi, tingkat pendidikan dan daerah asal. Penelitian ini menggunakan rancangan kasus-kontrol dengan jumlah sampel 365 orang. Data frekuensi konsumsi makanan sumber protein hewani dan phytoestrogen, serta faktor modifikasi seperti BBLR, olahraga, frekuensi kehamilan, kontrasepsi hormonal, serta faktor konfonding seperti pendidikan, daerah asal diolah dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 7.5. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan frekuensi dan jumlah konsumsi sumber phytostrogen, protein hewani dengan usia menopause. Perbedaan hasil uji bermakna bila nilai p < O,O5. Analisis multivariat dilakukan dengan memakai regresi logistik.
Diperoleh hasil, ibu menopause dari kelompok menopause cepat (kasus) tidak cukup mengkonsumsi kacang-kacangan dan protein hewani dibandingkan dengan ibu menopause lambat. Hasil analisis bivariat, menunjukkan hampir semua bahan makanan yang diteliti, kecuali ikan kering mempunyai hubungan yang bermakna dengan usia menopause. Ibu yang kurang mengkonsumsi ikan kering kemungkinan lebih cepat menopause 1,23 kali dibandingkan dengan ibu yang mengkonsumsi ikan kering cukup. Kripik tempe merupakan sumber phytoestrogen yang paling besar Odds Ratio yaitu 2,7. Ibu yang mengkonsumsi kripik tempe cukup menopause lebih lambat 2,7 kali dibandingkan dengan ibu yang frekuensi konsumsi kripik tempe kurang. BBLR, frekuensi kehamilan, daerah asal, dan pendidikan tidak mempengaruhi usia menopause. Olah raga dan kelompok umur ibu, serta konsumsi kripik tempe berkaitan erat dengan usia menopause setelah dikontrol oleh variabel lain. Ibu berolahraga secara rutin dan jenis olahraga yang dipilih cocok dengan umur ibu dapat memperlambat usia menopause sebesar 5 kali dibandingkan dengan ibu yang berolahraga kurang. Penyuluhan gizi kepada ibu menopause sebaiknya diarahkan kepada makanan seimbang seusai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Dengan cara mengkonsumsi jenis bahan makanan yang beranekaragam.
Direkomendasikan perlunya dipromosikan kembali makanan yang berasal dari kacang-kacangan seperti kedele (terutama tempe), kacang merah, dan kacang hijau. Semua kacang-kacangan merupakan sumber phytoestrogen dan harganya dapat terjangkau oleh masyarakat.

Life expectancy among women in Indonesia increases steadily, it was 50.0 years in 1980 and was 62.3 years in 1995. It was assumed that better living condition was the main factor. In addition, it has been predicted that in the year 2010 Indonesian women life expectancy will be 70.0 years. It should be taken seriously that higher life expectancy without a balanced diet will have a negative at old women health status. Studies have shown that generative diseases and over weight among this age group are inclining. These conditions can cause the women having early menopause and the post menopause syndrome and consumption of phytoestrogen and animal protein food sources.
The goals of this study is to get the information about correlation between phytoestrogen and animal protein consumption and age of menopause at Kelurahan Cibabat after controlling for confounding variables such as, low birth weight, exercise, frequency of pregnancy, contraceptive of hormone used, level of education, ethnic group and age group. The design of this study is case control with 365 subjects. The data of food frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources including other confounding variables were analyzed using SPSS for Windows version 7.5. Bivariate analysis with 95% confidence interval (p<0,05) was employed for testing correlation between frequency consumption phytoestrogen and animal protein food sources, and at menopause. Furthermore, logistic regression was employed to estimate the associate between early menopause and consumption phytoestrogen and animal protein food sources.
The main finding of this study is early menopause related to the level of tempe chips consumption. Women who were experiencing early menopause tended to consume lower amount of tempe chip. Tempe Chips which is source of phytoestrogen has high dose response for age menopause, women who consume enough tempe chips are significantly have age of menopause later 2.7 times higher compare to women with low tempe chips consumption. This study found that early menopause was not related to Iow birth weight, frequency of pregnancy, ethic group and education. After adjusting some confounding variables, exercise, age and tempeh chips has a good relationship to incidence of menopause age. Women who regularly do appropriate exercise according to their age is likely experiencing late menopause 5 times higher compared to women who didn't exercise in appropriate manner.
Based on the results on this study it is recommended during premenopause even earlier, women should consume phytoestrogen and animal protein food sources. The dietary guidelines should be translated in appropriate manner to educated premenopause women to consume phytoestrogen food sources. One of phytoestrogen sources is tempe made of soybeans. It is recommended that promotion of soybean is increased since this kind of phytoestrogen source is relatively in expensive and is well known in the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriyani
"Menopause merupakan berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan hilangnya fungsi folikel-folikel sel-sel telur. Wanita yang memasuki menopause mengalami penurunan hormon estrogen yang menyebabkan wanita mengalami keluhan-keluhan atau gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan menurunkan kualitas hidupnya. Penggunaan kontrasepsi pil memiliki keterkaitan dengan penundaan usia dan keluhan menopause. Penelitian ini meneliti hubungan antara penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah wanita menopause di Posbindu Kota Depok. Sampel pada penelitian ini adalah wanita menopause yang berusia 45 sampai 60 tahun. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling subjek dengan besar sampel 407 orang. Analisis multivariat pada penelitian ini menggunakan cox proportional hazard model. Hasil analisis multivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause baik sebelum maupun sesudah dikontrol variabel kovariat yaitu tingkat pendidikan. Namun demikian masih diperlukan penelitian lain dengan menggunakan desain penelitian kohort prospektif untuk dapat melihat hubungan temporal antara lama penggunaan kontrasepsi pil terhadap usia menopause.

Menopause is marked with the permanent cessation of menstruation due to the loss of follicles. Earlier menopause will be likely to increase the risk factors relating to declined estrogen level, such as osteoporosis that can lead to early death. A woman entering menopause period often experiences declined estrogen hormone that causes her to have complaints or disturbances that hinder her daily activities and even reduce her quality of life. However, the use of oral contraceptive poses a correlation with the postponing of menopause age and complaints. The primary purpose of this study was to examine the relation of oral contraceptive use and age at menopause. This was an observational study with cross-sectional study design. Population in this study was all menopausal women in Posbindu, Depok. The sample was menopausal women among 45-60 years old. Sample was 407 menopausal women taken Purposive Sampling. The data was analysed by cox?s proportional hazard analysed. The longer use of oral contraceptive was not associated with age at menopause before and after adjusted for confounding variable (education). However, another similar studies was still needed with prospective kohort study design to know temporality causal of longer use of oral contraceptive and age at menopause.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32725
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Warsino
"Departemen Kesehatan Republik Indonesia(1990) memperkirakan bahwa pada tahun 2010 terdapat 6 juta wanita yang mengalami usia menopause. Peristiwa menopause merupakan peristiwa yang fisiologis, namun tidak semua wanita dapat beradaptasi dengan menopause tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah karakteristik individu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan adaptasi menopause diklinik menopause departeman Obstetri Gynekologi RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2004. Sebagai variabel independen adalah karakteristik individu (Umur menopause, Pendidikan, Pengetahuan, Pekerjaan, Jumlah perkawinan dan Paritas). Sedangkan sebagai variabel dependen adalah adaptasi terhadap- menopause. Penelitian ini dilakukan diklinik menopause Departemen Obstetri Gynekologi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta mulai 10 Juni - 10 Juli 2004.
Disain studi adalah cross. sectional dengan menggunakan data primer. Sampel penelitian ini adalah ibu-ibu yang sudah menopause dan saat menopause masih bersuami yang datang berobat di klinik menopause, maupun yang tercatat sebagai pasien selama lima bulan terakhir. Besar sampel dihitung dengan menggunakan metode survei dengan proporsi mutlak serta menggunakan presisi 10% dan jumlah sampel 96 orang ditambah 10% menjadi 106 orang.
Dilakukan analisis univariat, bivariat dan multi variat dengan regresi logistik sederhana. Kejadian adaptasi menopause 45.7 %. Dari analisis bivariat, karakteristik individu yang berhubungan dengan adapatsi menopause adalah pengetahuan (OR.6.83), paritas (OR.3.30) dan umur menopause (OR.3.48), pendidikan (OR. 2.22). Dan analisis multivariate, karakteristik individu yang berhubungan dengan adaptasi menopause adalah pengetahuan, paritas dan umur menopause.
Perlu adanya suatu upaya mensosialisasikan tanda dan gejala menopause pada masyarakat luas, dan dikembangkan dan diperbanyak klinik menopause dan konseling menopause dan rumah sakit pusat sampai rumah sakit tingkat daerah dan puskesmas-puskesmas. Perlu dipersiapkan tenaga yang handal untuk menunjang pelaksanaan klinik menopause dan konseling menopause tersebut.

Individual Characteristic Relation with the Adaptation Menopause in Clinic of Menopause Hospital Center the Army of Gatot Soebroto Jakarta Year 2004Health Department ( 1990) predicted in the year 2010 there 6 million natural woman in menopause age. Event Menopause represent the physiological event, but do not all woman can adapt by menopause. This matter can be happened caused by some factor, one of them have individual characteristic.
This research aim to know the relation of between individual characteristics to adaptation of menopause of clinic of menopause department Obstetric Gynecology RSPAD Gatot Soebroto Jakarta 2004. As independent variable is individual characteristic ( Old age the menopause, Education, Knowledge, Work, Amount of marriage and Parity). While as variable of dependent adaptation to menopause. This research is conducted by Departmental clinic menopause of Obstetric Gynecology Hospital Center The Army of Gatot Soebroto Jakarta start 10 June - 10 July 2004.
Design the study cross sectional by using primary data. this Sampel Research mother of menopause and moment of menopause still have incoming husband to medicines the clinic menopause, and also noted by as patient of during last five month moon. Sample by using method survey by proportion absolute and use the preition 10% and sum up the sample 106 people.
Analysis univariate, bivariate and multi variat by regression simple logistics. occurrence of Adaptation menopause 45.7 %. From bivariate analysis, individual characteristic related to adaptation menopause is knowledge (OR.6.83), parity (OR.3.30) And age menopause (OR.3.48), education (OR. 2.22). From analysis multivariate, individual characteristic related to adaptation menopause is knowledge, parity and age menopause.
Need the existence of an effort socialize the sign and symptom menopause wide of society, and developed and multiplied clinic of menopause and counselling menopause from home pain center until hospital mount the area and puskesmaspuskesmas. Require to be drawn up a reliable energy to support the execution of clinic of menopause and the counselling menopause.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13068
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titin Noviatiningsih
"Menopause merupakan periode saat berhentinya menstruasi selama 12 bulan berturut-turut akibat penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone. Penurunan kadar hormon tersebut menimbulkan gejala yang seringkali menyebabkan keluhan bagi perempuan pada masa menopause. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran keluhan kesehatan ibu rumah tangga pada masa menopause di Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif dengan sampel sebanyak 117 ibu rumah tangga berusia 40-65 tahun yang dipilih secara quota sampling. Hasil menunjukkan bahwa 56% ibu rumah tangga mengalami keluhan kesehatan yang tinggi, sedangkan 44% lainnya mengalami keluhan kesehatan yang rendah. Penelitian ini menyarankan diadakannya penyuluhan tentang menopause sebagai pendidikan kesehatan bagi ibu rumah tangga yang mengalami keluhan kesehatan pada masa menopause.

Menopause is a period when menstruation stops for twelve consecutive months due to the decline of the production of estrogen and progesterone. This decline can generate symptoms that repeatedly cause problems for women in their menopause period. In response to this phenomenon, this research was conducted to get a picture of what health problems are experienced by housewives in Pisangan Timur village, Pulogadung subdistrict, East Jakarta in their menopause period. A descriptive survey was used and 117 housewives between the ages of forty to sixty five years old living in the area were selected as the respondants based on quota sampling technique. The findings demonstrate that 56% of the respondants experience high problems, whereas 44% of them experience low problems. The research, therefore, suggests that seminar on menopause as a health education for housewives who suffer from health problems in their menopause period is important."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46571
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luciana B. Sutanto
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
618.175 LUC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Earle, Liz
London : Boxtree , 1995
618.175 EAR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Herdiana Christanty
"Skripsi ini membahas gambaran kasus menopause osteoporosis di MTIE FK UI tahun 2006-2008. Penelitian ini bersifat deskriptif, menggunakan desain studi serial kasus. Hasil penelitian ini total kasus 98, kasus terbanyak di tahun 2006 (54,08%) dan bertempat tinggal di Jakarata Selatan (25,23%). Mean umur 65,90 tahun, median 65,5 tahun; modus 63 tahun. Mean paritas 4,33; median 4; modus 4. Proporsi riwayat konsumsi pil KB 44,44%; sudah menopause 94,90%; lama menopause >10 tahun 79,57%; tidak berolahraga 68,18%; memiliki riwayat penyakit kronis 28,57%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan kausal antara kejadian menopause osteoporosis dengan faktor-faktorrisiko tersebut.

This thesis explains about description of Menopause Osteoporosis at Makmal Terpadu Imunoendokrinologi of Medical Faculty University of Indonesia in 2006- 2008. This is descriptive research with case series study. The result of this research are total cases 98, most case found in 2006 (54.08%) and in South Jakarta (25.23%). Mean of age is 65.90 years old; median is 65.5 years old; mode is 63 years old. Mean of parity is 4.33; median is 4; mode is 4. Proportion of oral contraception consumption history is 44.44%; having menopause 94.90%; having menopause more than 10 years is 79.57%; not doing exercise 68.18%; having history of chronic disease 28.57%. Therefore, further research must b e done to see the causal association of menopause osteoporosis with those risk factors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sievert, Linnette Leidy
London: Ruters University Press, 2006
618.175 SIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meiry Arie Yanti
"Klimakterium adalah suatu masa peralihan dari masa reproduktif ke masa non reproduktif. Klimakterium terdiri dari tiga fase yaitu pramenopause, menopause, dan pascamenopause. Pengetahuan tentang masa klimakterium penting untuk kesiapan wanita dalam menghadapi keluhan masa klimakterium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perempuan tentang masa klimakterium di RW 06 Kelurahan PondokPetir Bojongsari Depok. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan tanggal 11 Juni-18 Juni 2012. Sampel berjumlah 149 orang dengan tekhnik random sampling dan analisis data dengan menggunakan software statistik. Hasil penelitian menunjukkan 51.1% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pramenopause, sebanyak 38.3% responden memiliki tingkat pengetahuan rata-rata terhadap menopause dan 43.0% responden memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tentang pasca menopause. Adapun tingkat pengetahuan pramenopause, menopause, dan pasca menopause berdasarkan karakteristik responden tidak jauh berbeda secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian ternyata tingkat pengetahuan tentang masa klimakterium pada sebagian besar responden cukup tinggi. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti lebih mendalam tentang identifikasi berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan keluarga tentang masa klimakterium."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>