Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 95731 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Priantono
"Kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi mengarah pada komunikasi bergerak dan teknologi yang berbasis kepada Internet Protocol (IP). Sebagai antisipasi perkembangan teknologi dan menghadapi era persaingan global, Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional telah menyiapkan beberapa strategi bisnis. Strategi bisnis tersebut adalah strategi " 4 in 1" yaitu sebagai penyedia jaringan backbone, penyelenggara jasa internet dan multimedia, penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak, dan sebagai penyelenggara jaringan akses. Ke empat strategi bisnis tersebut berbasis kepada satu teknologi yaitu teknologi internet (IP-based). Untuk mencapai sasaran strategi bisnis tersebut, telah dipersiapkan beberapa rencana antara lain teknologi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, pemasaran, SAM, dan organisasi.
Tesis ini akan menganalisa strategi bisnis Indosat dengan menggunakan analisa SWOT, yaitu dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, ancaman eksternal serta peluang yang ada. Dari hasil analisa SWOT tampak bahwa dari ke empat strategi bisnis yang ditetapkan, strategi bisnis yang harus mendapatkan prioritas adalah sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak dengan sistem GSM 1800 Mhz. Hasil analisa ini merupakan suatu usulan yang akan disampaikan kepada Manajemen Indosat.

Trend of telecommunications technology development is going towards mobile communications and Internet Protocol (iP) based technology. To anticipate technology development and facing global competition era, Indosat as an international telecommunications operator has established several business strategy. The business strategy is so called "4 in 1" strategy, being a backbone network provider, internet and multimedia service provider, mobile service provider and access network provider. All four business is based on one technology, internet technology (IP-based). To achieve the objective of the business strategy, indosat has prepared several plans including technology, infrastructure, finance, funding, marketing, human resources, and organization.
This thesis is analyzing Indosat business strategy using SWOT analysis by putting attention internal strength and weakness, external threat, and existing opportunity. The output of the SWOT analysis, is showing that from the four strategy business implemented, the business strategy priority is being a mobile service provider with GSM 1800 MHz technology. This analysis output is a recommendation for Indosat management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Payne, John
Jakarta: Megapoin, 1996
651.3 PAY m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
The, Liang Gie
Yogyakarta: Karya, 1970
016.651 THE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Trina Nur Faturohmah
"E-letter merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk kegiatan korespondensi yang memberikan kemudahan dalam efisiensi waktu kegiatan surat menyurat perusahaan sekaligus memicu pro dan kontra diantara pengguna dalam implementasinya. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi E-letter berlangsung dalam korespondensi perusahaan di tengah kemunculan pro dan kontra antara pengguna selama melaksanakan korespondensi bisnis melahirkan berbagai pemaknaan terhadap E-letter yang terus bertahan dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa implementasi E-letter di PTX X memunculkan berbagai perspektif pengguna yang berbeda-beda namun implementasi e-letter terus dimanfaatkan. Implementasa e-letter memberikan kemudahan dan ketepatan dalam korespondensi dimulai dari pembuatan dan distribusi surat kedinasan sampai proses temu kembali informasi dan penyimpanan. Sistem ini meminimalisir penyalahgunaan surat kedinasan karena memiliki sistem keamanan yang mana hanya pegawai yang sudah terdaftar yang dapat mengakses sistem tersebut.

E-letter is a application based on web that is used for correspondence activities that provide convenience in time efficiency of corporate correspondence activities as well as triggering pros and cons among users in its implementation. The purpose of this study is to identify E-letters that take place in corporate correspondence in the midst of the emergence of pros and cons between users while carrying out business correspondence, giving rise to various meanings of E-letters that continue to survive in supporting the achievement of organizational goals.This research uses a qualitative approach with a case study method. The results of this study indicate that the implementation of the E-letter at PT X raises various user perspectives, but the implementation of the e-letter continues to be utilized. The implementation of e-letters provides convenience and accuracy in correspondence starting from the creation and distribution of official letters to the process of information retrieval and storage. This system minimizes the misuse of official letters because it has a security system where only registered employees can access the system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rafiuddin Anwar, Author
"ABSTRAK
Pelayaran merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan bisnis dan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri, terlebih lagi sudah dimulainya era perdagangan bebas yang membutuhkan suatu alat transportasi yang dapat mengangkut barang atau muatan pada setiap prosesnya.
Kapal laut yang mengangkut barang atau muatan dari berbagai pelabuhan merupakan sarana penting yang tidak dapat diabaikan, terutama negara kepulauan seperti Indonesia yang selalu membutuhkannya.
Pentingnya pelayaran disadari oleh semua pihak, namun kenyataannya perusahaan pelayaran dalam negeri tidak menunjukkan kemajuan yang berarti. Peningkatan nilai ekspor Indonesia tidak dibarengi dengan peningkatan pendapatan perusahaan pelayaran dalam negeri, dominasi perusahaan pelayaran asing terhadap muatan dalam negeri membuat banyak perusahaan pelayaran nasional banyak yang gulung tikar, karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan pelayaran asing. Terdapat banyak hal yang menyebabkan tidak berkembangnya perusahaan pelayaran nasional, salah satu diantaranya kapal-kapal perusahaan pelayaran dalam negeri kurang maju dalam memiliki teknologi yang tinggi yang semakin dibutuhkan di era globalisasi ini.
Persaingan yang perlu dicermati perusahaan adalah kompetisi dengan perusahaan pelayaran luar negeri yang didukung dengan sumber daya yang besar termasuk dalam hal teknologi perkapalan sehingga menguasai sebagian besar muatan barang untuk ekspor dan impor. Sedangkan kompetisi dengan beberapa perusahaan pelayaran dalam negeri tidak terlalu berbahaya bagi perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan pelayaran dari luar negeri, perusahaan harus memamfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan meminimalkan ancaman-ancaman yang ada, sehingga terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dijalankan perusahaan yaitu concentrated growth, market development, product development, dan innovation.
Strategi terbaik yang dapat dilakukan perusahaan dalam hal ini PT Tirta Kerta Abadi untuk menghadapi hal tersebut adalah strategi market development, dimana perusahaan dapat memamfaatkan kegiatan perdagangan antar negara ASEAN yaitu AFT A yang memberikan pilihan untuk pengembangan pasar perusahaan yang terdapat berbagai jenis kebutuhan-kebutuhan dari konsumen baik dalam negeri maupun di luar negeri yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan perlu membina hubungan baik dengan instansi-instansi pemerintahan yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan industri pelayaran dan lembaga keuangan untuk menciptakan peluang pasar serta peremajaan kapal perusahaan yang pada kondisi saat ini sangat diperlukan untuk dapat bersaing. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan agar tetap terus dalam industry pelayaran dan juga dapat memberikan banyak keuntungan apabila menerapkannya.
"
2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Global competition indicated by the emerging of much competitors operate in the world market and the emerging of the competitors in other countries caused business environment becomes dynamic and tightly competition. Pursuing competitive advantage becomes the key factor on winning the competition on such environment through managing the activities of human resources based on strategic perspective .Based on this perspective, the strategy of human resource must relevance with the business strategy.Topology of human resource management strategy is an alternative approach for formulation that strategy.Identifing the needed role bahavior of competitive strategy becoming the important factor on effectiveness of competitive strategy implementation."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Edison P.S.
"Bank BBD merupakan salah satu bank pemerintah yang sejak tahun 1992 telah berbentuk badan hukum PT. Persero dan merupakan salah satu bank peninggalan jaman Belanda. Sebagai bank yang telah memiliki pengalaman cukup lama, bank BBD telah berhasil menjadi bank yang beroperasi dalam cakupan nasional dan bahkan telah memiliki cabang di beberapa manca negara. Berdasarkan jumlah dan luas operasinya maka bank BBD dikategorikan sebagai bank besar tingkat nasional.
Perkembangan dan pertumbuhan bank BBD tentu tidak terlepas dari peran pemerintah dalam menjaga kestabilan sektor perbankan melalui beberapa kebijakan perbankan dan moneter yang dikeluarkan. Sebagai contoh, sejak tahun 1988, saat dikeluarkannya deregulasi perbankan atau lebih dikenal sebagai era liberalisasi perbankan, Bank BBD menggunakan keleluasaan ini dengan melakukan ekspansi melalui pendirian sejumlah kantor cabang, dan bahkan melebarkan jenis dan cakupan operasi perbankannya. Bank ini yang sebelumnya hanya bergerak atau ditugaskan mengelola kegiatan agribisnis (khususnya perkebunan) kemudian melebarkan jenis usahanya kepada corporate banking lalu menuju pada retail banking.
Penulis sangat tertarik dalam mengamati kondisi dan lebih jauh kesiapan Bank BBD menghadapi persaingan dari bank asing pada era global nanti karena banyak pengamat dan ahli perbankan menyatakan bahwa hampir seluruh bank umum di Indonesia beroperasi pada kapasitas inefficient dan bahkan rapuh.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan lebih kepada mikro ekonomi perbankan untuk mengetahui kondisi dan kinerja Bank BBD, khususnya dilihat dari kinerja dan standar penilaian kesehatan perbankan nasional. Konsep pemikiran teoritis yang melandasi analisis dari penelitian ini adalah konsepsi perbankan yang sehat yang dapat menopang laju pertumbuhan ekonomi. Konsepsi demikian dilandasi oleh konsep Repelita yang mempersiapkan Indonesia dari negara berbasis ogroindustri menuju negara yang perekonomiannya berbasis industri modern.
Berdasar kerangka pemikiran seperti demikian di atas maka langkah awal penelitian ini dimulai dengan pengamatan terhadap sejarah perbankan nasional. Tujuannya untuk membandingkan beberapa dampak dari regulasi yang dikeluarkan pemerintah dari waktu ke waktu, dan untuk mengetahui kebijakan apa saja yang dapat menunjang kinerja perbankan dalam mengembangkan strategi bersaingnya.
Kemudian penelitian dilanjukan kepada pengamatan terhadap kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja manajemen Bank BBD. Analisa ini dilakukan dengan menggunakan salah satu alat analisa dari metode Manajemen Strategis yaitu Analisis S-W-O-T. Metode ini akan dengan jelas memberikan gambaran mengenai apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Bank BBD. Dari penelitian pada bagian ini terlihat Bank BBD masih memiliki banyak kelemahan dalam penerapan strategi bersaingnya namun disisi lain memiki sumber daya yang dapat dijadikan peluang.
Analisis mengenai alternatif-alternatif strategi apa yang tepat yang dapat diajukan bagi Bank BBD, hal ini dilakukan dengan menggunakan Policy Analysis. Sedangkan untuk menentukan pilihan strategi mana yang paling tepat ataupun merupakan strategi prioritas dari alternatif yang ada, diterapkan dengan menggunakan metoda Analysis Hierarchy Process (AHP). Metoda ini sangat cocok diterapkan pada kasus yang dipilih bagi penelitian ini, di samping itu, AHP dapat lebih memberikan suatu pilihan yang lebih tepat dan lebih obyektif dari pilihan strategi yang ada. Namun, dalam penerapannya penggunaan Metode AHP harus diawali dengan menyusun suatu kuesioner khusus yang disebut Kuesioner AHP. Tujuannya adalah untuk memperoleh pendapat dari para ahli sehingga hasil pilihan yang keluar .nantinya lebih tepat.
Namun, pada bagian akhir disadari bahwa keberhasilan Bank BBD dalam menerapkan strategi hasil pilihan tersebut belum akan sempurna, sehingga perlu ditopang oleh langkah strategi berikutnya sebagai penunjang. Lagi, ditentukan oleh berhasil tidaknya bank ini mengkikis budaya buruk yang ada, dan ketegasan pihak otoritas moneter mengawasi kinerja perbankan khususnya Bank BBD.

Based on its structural ownership, Bank BBD is a public bank with status of PT. Persero, meaning it is full government owned bank, which runs under the Department of Finance. The Bank was established to deal specifically with plantation or agribusiness. However, changes of conditions that occurred throughout the years have also influenced the Bank's intention and resulted to the expansion of its services into handling corporate banking as well.
Looking to its financial instruments and its annual report released by Bank Indonesia, as a Central Bank and monetary authority, Bank BBD has been regarded as one of the 10 largest national public banks. Unfortunately, further investigation revealed that the majority of national banks have been performing inefficiently.
By using banking micro economic approach with analysis of national and regional level, this research is generally intended to give an overall picture of conditions and opportunities that will surfaced by the future global trade in year 2003. In particular, this research will analyzed the capabilities and readiness of Bank BBD in facing the global competition.
The research will begin with observing aspects such as the company external environment and regulation involved with the banking sector. Specifically, examining the company's conditions, policies that have been affirmed, and strategies that have been implemented. The focus of the research is the management strategy and policy application method, which have contributed to the company's performance.
Management strategy method is used to observing internal aspects such as strength, weakness, opportunities, and threats, which have large influences on the bank's operational matter. The AHP method, on the other hand, is used as a supporting instrument in the strategy decision making or in selecting the right strategy from alternatives offered. To apply the method, a special questioner will be made called the AHP questioner.
Some important policies which have been applied in the Bank BBD are (a) service expansion development to corporate banking (b) changes in its structural organization particularly in its marketing management. All activities are intended as an enhancement of the bank's services and performance.
According to its financial indicator and banking healthiness appraisal instruments, the performance of Bank BBD is regarded as unsatisfactory. The indicator include (a) the bank is one of the oldest bank in Indonesia which is assumed to have experience in the banking sector (b) Bank BBD is a government bank that owns highly capable branches and human resources.
In order to find out what have been the cause and problems in the bank's internal matter, as well as the external obstacles and threats, a Strategy Management Analysis Method called the SWOT Analysis is appropriate to use. This method provides appropriate analysis on examining the opportunities and policies or alternatives policies applied.
To find the most suitable policy from alternative policies offered, the AHP method will be available at the end of this research. This method enable management team to determine the best choice from alternatives offered, involving the skill and opinion from experts, both for the company's internal and external matters.
Decision on the right policy applied, with some improvement on the system and organizational management performance, will contribute to the capability of its customers. Further more, this will solidify the conditions and enhance the Bank's competitiveness in facing the future global competition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Priantono
"Kecenderungan perkembangan teknologi telekomunikasi mengarah pada komunikasi bergerak dan teknologi yang berbasis kepada Internet Protocol (IP). Sebagai antisipasi perkembangan teknologi dan menghadapi era persaingan global, Indosat sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional telah menyiapkan beberapa strategi bisnis. Strategi bisnis tersebut adalah strategi "4 in 1" yaitu sebagai penyedia jaringan backbone, penyelenggara jasa internet dan multimedia, penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak, dan sebagai penyelenggara jaringan akses. Ke empat strategi bisnis tersebut berbasis kepada satu teknologi yaitu teknologi internet (IP-based). Untuk mencapai sasaran strategi bisnis tersebut, telah dipersiapkan beberapa rencana antara lain teknologi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, pemasaran, SDM, dan organisasi. Tesis ini akan menganalisa strategi bisnis Indosat dengan menggunakan analisa SWOT, yaitu dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan internal, ancaman eksternal serta peluang yang ada. Dari hasil analisa SWOT tampak bahwa dari ke empat strategi bisnis yang ditetapkan, strategi bisnis yang harus mendapatkan prioritas adalah sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak dengan sistem GSM 1800 Mhz. Hasil analisa ini merupakan suatu usulan yang akan disampaikan kepada Manajemen lndosat.

Trend of telecommunications technology development is going towards mobile communications and Internet Protocol (IP) based technology. To anticipate technology development and facing global competition era, lndosat as an international telecommunications operator has established several business strategy. The business strategy is so called "4 in 1" strategy, being a backbone network provider, internet and multimedia service provider, mobile service provider and access network provider. All four business is based on one technology, internet technology (IP-based). To achieve the objective of the business strategy, lndosat 11as prepared several plans including technology, infrastructure, finance, funding, marketing, human resources, and organisation. This thesis is analyzing lndosat business strategy using SWOT analysis by putting attention internal strength and weakness, external threat, and existing opportunity. The output of the SWOT analysis, is showing that from the four strategy business implemented, the business strategy priority is being a mobile service provider with GSM 1800 MHz technology. This analysis output is a recommendation for lndosat management.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T40693
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fredi Chandra
"ABSTRAK
Karya Akhir ini berinaksud mengangkat masalah properti,
khususnya bisnis ruang perkantoran di Jakarta yang sekarang
sedang lesu. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup
stabil untuk jangka panjang, perkembangan bisnis gedung
perkantoran pada dasarnya juga semakin maju. Pada kondisi
bisnis yang lemah sekarang ini, bisnis ruang perkantoran perlu
memilih alternatif yang terbaik untuk mempertahankan
bisnisnya, bahkan untuk dapat memperoleh keuntungan.
Studi ini mengambil kasus gedung perkantoran ?Bima
Tower?. Gedung 24 lantai dengan luas bangunan 19.230 m2 ini
berdiri diatas tanah seluas 4.000 m2 dan berlokasi di kawasan
Segitiga Emas Jakarta. Masa pembangunan gedung mulai 1988
sampai dengan kuartal ke-3 1991. Total biaya investasinya
sebesar us$ 40,364,000 dengan 90% dibiayai offshore loan dan
10% modal disetor.
Studi ini menguji beberapa alternatif penjualan ruang
perkantoran tersebut, yang didukung dengan analisa kuantitatif
(khususnya dengan Capital Budgeting) maupun kualitatif dengan
parameter?parameter keuangan dan prospek pasar sehingga dapat
menjadi strategi bisnis yang solid.
Pada tahun 1992 mulai muncul alternatif penjualan strata
title. Hal ini cukup mengusik kejelian para pemegang sahamnya.
Beberapa alternatif yang harus dipertimbangkan antara lain
menyewakan gedung sampai tahun tertentu untuk kemudian dijual
melalui alternatif pelepasan asset, saham atau strata title.
Untuk mencari alternatif terbaik dipakai teknik capital
budgeting pada alternatif penjualan yang bersifat ?Mutually
Exclusive Project?. Namun turbulensi lingkungan usaha juga
memaksa kita untuk melihat parameter-parameter yang sulit
dikuantitatifkan. Untuk itu analisa kualitatif juga perlu
dilakukan sebagai judgement untuk mendukung keputusan akhir.
Analisa kuantitatif didasarkan atas cashflow
perusahaan sampai dengan 20 tahun, dengan parameter-parameter
yang asumsinya diperhitungkan dengan cermat dan survey
beberapa konsultan properti di Jakarta. Parameter-parameter
tersebut adalah nilai tukar, tirigkat hunian, tarif sewa,
service charge, tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia,
tingkat inflasi dan lain sebagainya. Dan cash flow yang
diperoleh, bisa dihitung parameter setiap tahunnya, baik
profitability index, IRE, NPV maupun payback period untuk
setiap alternatif. Penjualan strata title diasumsikan pada
1994, 1995 dan 1996. Pada alternatif ini, cashflow hanya
dihitung sampai 1997.
Disamping itu, analisa kualitatif mengkaji hasil yang
dicapai dari analisa kuantitatif melalui penelaahan atas
praktek bisnis ruang perkantoran di Jakarta pada umumnya.
Dari hasil analisa atas seluruh alternatif penjualan,
ternyata masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan
Pada alternatif menyewakan, bakk PI, IRR, NPV dan payback
period menghasjlkan angka dibawah harapan rata-rata return
yang diharapkan. Bahkan kerugian akuntansi dan defisit pada 3
tahun pertama beroperasi tidak dapat dihindarkan. Kendatipun
demikian, alternatif memberikan penghematan pembayaran
pajak penghasilan perseroan akibat tingginya Loss Carry
Forward serta kemungkinan diperoleh capital gain untuk jangka
panjang.
Menjual asset ternyata tidak mampu memberikan hasil
maksimal kepada pemegang saham. Masalahnya terletak pada
pembebanan pajak penghasilan berganda baik kepada perseroan
(corporate income) maupun pemegang saham (dividend).
Menjual saham menghasilkan parameter yang lebih
menguntungkan daripada alternatif menyewakan maupun
menjual asset. Alternatif ini dapat menghemat pajak
penghasilan perseroan sampai 100%, dan memberikan
fleksibìlitas kepada pemilik saham karena memungkinkan
dipertahankannya sebagian kepemilikan melalui penjualan
saham secara proporsional, serta transaksinya murah dan
singkat. Disamping itu, alternatif ini dapat membantu
cash flow pembeli karena kemungkinkan dilanjutkannya seluruh
pinjaman yang sedang berjalan, dan transaksi ini bukan
merupakan objek Pajak pertambahan Nilai.
Pada alternatif strata title, kendatipun perusahaan harus
terlebih dahulu menyewakan ruang selama 3 tahun pertama,
cash flow dan alternatif ini masih mencapai hasil yang lebih
menguntungkan dari seluruh alternatif yang lain. Shareholders
meimperoleb IRR 15,17% dan NPV US 2,626,000 yang hanya dicapai
dalam 7 tahun.
pemilihan alternatif berdasarkan hasil analisa
kuantitatif dan kualitatif ternyata menghasilkan 2 alternatif
terbaik, masing-masing untuk kondisi yang berlainan.
pemilihan alternatif keputusan penjualan gedung
perkantoran sangat tergantung pada tujuan investasi. Kalau
ingin investasi jangka panjang, lebih baik memilih alternatif
Menyewakan Ruang untuk memperoleh capital gain yang pada saat
tertentu dapat diperoleh melalui Penjualan Saham pada tingkat
IRR dan NPV shareholders optimal.
Bila yang dipilih adalah investasi jangka pendek, maka
alternatif Menjual Strata Title akan sangat mendukung, karena
menghasilkari cash flow yang kuat, cepat dan mempunyai peluang
untuk melakukan investasi lain.
Untuk kasus dalam studi ini, diusulkan agar pemegang
saham Bima Tower melepas seluruh atau sebagian sahamnya secara
bertahap setelah tahun ke-5 kepada investor yang berminat. Hal
ini mengingat kondisi Bima Tower yang telah terlanjur dibangun
tanpa melalui perencanaan awal yang matang atas tujuan
investasi dan pemilihan alternatif penjualan. Dengan demikian
akan lebih cepat, murah, sederhana dan mampu meraih Capital
Gain optimal bila dengan alternatif Menjual Saham kepada satu
atau dua investor, daripada Menjual Strata Title kepada
Puluhan bahkan sampai ratusan investor ditambah dengan koridisi
Pasar Strata Title yang masih belum menentu.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rowley, Jennifer
London: Kogan Page, 1991
651.3 ROW h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>