Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88900 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siregar, Khaidir
"Pelayanan Polri merupakan salah satu tugas pokok Polri dibidang pencegahan kejahatan dalam rangka mewujudkan Kamtibmas. Tugas pelayanan ini, selalu menjadi sorotan masyarakat, karena masih ada beberapa anggota Polri yang belum menghayati arti dari tugas pelayanan tersebut. Mereka masih menampilkan sikap arogan, kasar dan cenderung diskriminatif serta cenderung mengharapkan imbalan saat melakukan pelayanan kepada masyarakat.
Demikian halnya dengan Pos Polisi Blok M yang berada di tengah-tengah masyarakat di kawasan Blok M. Keberadaan Pos Polisi tersebut dibutuhkan masyarakat untuk melayani masyarakat melalui tugas Kepolisian yang meliputi : penerimaan laporan pengaduan, melaksanakan tindakan preventif dengan melaksanakan tugas pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli serta penanganan tempat kejadian perkara.
Dalam tugas pelayanan ini, Pos Polisi Blok M tidak hanya sekedar melaksanakan tugas sesuai yang diterangkan diatas. Masyarakat yang heterogen dan memiliki berbagai kepentingan serta menyimpan berbagai masalah di kawasan itu, juga membutuhkan Polri dalam konteks tugas lain yaitu : dapat meredam berbagai permasalahan yang terjadi, mampu menciptakan suasana yang aman dan tertib, dapat menetralisir suasana yang kacau, mengamankan dan menertibkan pasar, berperan sebagai pemecah masalah dalam rangka mencegah terjadinya kejahatan, membantu masyarakat agar terhindar dari gangguan keamanan dan melaksanakan upaya untuk mengantisipasi sumber-sumber potensi konflik.
Melihat situasi kawasan Blok M yang begitu kompleks masalahnya dan mencermati keadaan Pos Polisi Blok M yang bersahaja, (cenderung sederhana dan miskin kemampuan), maka menimbulkan suatu asumsi, bahwa Pos Polisi Blok M mengalami kondisi yang tidak seimbang dibandingkan dengan tantangan tugas yang dihadapi. Kondisi seperti ini akan mempengaruhi tugas pelayanan dan juga menimbulkan berbagai kendala dalam menangani setiap permasalahan di kawasan tersebut.
Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh fakta, bahwa jika Pos Polisi Blok M tidak didukung satuan atas (Polsek dan Polres), maka pos tersebut mengalami tugas yang berat . Dengan adanya peran satuan atas, selama ini tugas-tugas yang begitu kompleks dapat dihadapi.
Terlihat pula, bahwa Pos Polisi Blok M, melalui kepemimpinan Kapospolnya, telah melaksanakan berbagai kiat, langkah guna mengatasi tantangan tugas. Kiat dan langkah yang dilakukan oleh Kapospol, cenderung mengabaikan prosedur tetap yang berlaku, bersifat rutinitas, insting dan jangka pendek tanpa perencanaan tertulis, dengan alasan tugas yang dilaksanakan lebih praktis. Kapospol mampu menciptakan hubungan yang baik dengan segenap masyarakat di kawasan tersebut, untuk memanfaatkan potensi masyarakat sekitarya, guna mendukung tugas yang berat.
Dalam penelitian ditemukan fakta, bahwa Kapospol tidak menerapkan proses manajemen yang benar sesuai teorinya. Sebagai manajer tingkat bawah, Kapospol terlihat hanya menerapkan manajemen yang sifatnya alami dan berdasarkan situasi saat itu, terutama dalam proses kegiatan pelayanan, dari mulai perencanaan, penyusunan kekuatan, pelaksanaan dan pengendalian. Kesemuanya ini tidak diiakukan secara terencana. Kemudian fakta menunjukkan, bahwa perpolisian yang terkandung dalam tugas pelayanan di Pos Polisi Blok M, lebih bersifat kekeluargaan ( Familiar policing)"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T7712
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Maruli C.C.
"Tesis ini membahas organisasi preman di Blok M Jakarta Selatan. Fokus pembahasan dari tesis ini adalah organisasi preman asal Surabaya dalam mempertahankan keberadaannya di Blok M. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi penelitian kualitatif dengan metode etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan, pengamatan terlibat, dan wawancara dengan pedoman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Blok M terdapat beberapa organisasi preman yang terbentuk berdasarkan latar belakang suku bangsa dan daerah asal yang sama, serta perasaan senasib dan sependeritaan. Organisasi-organisasi tersebut adalah organisasi preman Surabaya, organisasi preman Flores, organisasi preman Ambon, organisasi preman Medan, organisasi preman Palembang dan organisasi preman Bugis-Makasar. Pemberian nama terhadap organisasi-organisasi tersebut yang berasal dari nama kota ataupun sukubangsa diperoleh melalui proses interaksi sosial di antara mereka. Temuan penelitian menunjukkan bahwa maksud dan tujuan pengelompokan mereka adalah mempertahankan keberadaannya di Blok M untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Berdasarkan fokus penelitian, tesis ini menunjukkan kegiatan organisasi preman Surabaya yang lebih rinci dalam mempertahankan keberadaannya di Blok M untuk pemenuhan kebutuhan hidup dengan mendeskripsikan, menganalisa dan menginterpretasikan sejarah terbentuknya organisasi preman Surabaya, kelompok-kelompok dalam organisasi preman Surabaya, struktur organisasi, keanggotaan, pendapatan dan pengeluaran, wilayah kekuasaan serta pola-pola hubungannya.
Pada akhirnya, tesis ini menyimpulkan bahwa "preman Surabaya melakukan kegiatan membentuk organisasi yang berkembang dari waktu ke waktu dalam menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di Blok M dan sekitarnya untuk mempertahankan keberadaannya dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Berdasarkan kesimpulan di atas, saya mengajukan rekomendasi beberapa konsep penanganan terhadap masalah preman dan rekomendasi kemungkinan penelitian lain sebagai kelanjutan atau penyempurnaan terhadap tesis ini.
Daftar Kepustakaan : 36 buku, diktat, dan jurnal + 7 laporan tahunan serta karangan dalam surat kabar dan Internet."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T11038
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhita Zahra Issaura
"Penelitian ini membahas mengenai lanskap linguistik di Little Tokyo, Blok M, Jakarta Selatan. Little Tokyo lekat dengan nuansa Jepang, terutama pada papan nama tempat, papan pemberitahuan, papan peringatan, dan menu makanan. Bahasa yang terdapat pada penanda publik di Little Tokyo pun bervariasi sehingga terjadinya fenomena bahasa yang multilingual memungkinkan bahasa asing memiliki prestise yang tinggi. Metode yang digunakan pada penelitian ini, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Teori Landry dan Bourhis (1997), serta Janet Holmes (2013) menjadi acuan dan implementasi pada penelitian ini. Data dikumpulkan melalui dokumentasi lanskap dan didukung dengan wawancara. Berdasarkan hasil identifikasi, sebanyak 391 data LL tersebar dengan didominasi oleh tanda privat sebanyak 378 data, sedangkan tanda pemerintah hanya berjumlah 13 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penggunaan ekabahasa, dwibahasa, dan multibahasa pada LL di Little Tokyo. Penggunaan multibahasa ditemukan sebanyak 165 (42,20%) data, yang menandakan bahwa penggunaan multibahasa merupakan fenomena paling umum digunakan jika dibandingkan dengan penggunaan ekabahasa dan dwibahasa. Hal ini karena dominasi penggunaan multibahasa di Little Tokyo disebabkan oleh penduduk yang heterogen dan pengaruh budaya Jepang sehingga bahasa yang digunakan pada ruang publik di sana menggunakan lebih dari satu bahasa. Sementara itu, ditinjau dari sikap bahasa masyarakat, terdapat kecenderungan dominasi penggunaan bahasa asing dalam LL, yang mengindikasikan adanya fenomena ketidaksetiaan terhadap bahasa lokal oleh para pembuat LL di Little Tokyo.

This study discusses the linguistic landscape in Little Tokyo, Blok M, South Jakarta. Little Tokyo is closely associated with Japanese nuances, especially on place name signs, notice boards, warning signs, and food menus. The languages found on public signage in Little Tokyo are varied, leading to a multilingual language phenomenon that allows foreign languages to have high prestige. The methods used in this study are qualitative and quantitative. The theories of Landry and Bourhis (1997), as well as Janet Holmes (2013), are referenced and implemented in this study. Data were collected through landscape documentation and supported by interviews. Based on the identification results, a total of 391 LL (Linguistic Landscape) data points were found, dominated by 378 private signs, while government signs only amounted to 13. The study results show that there is the use of monolingual, bilingual, and multilingual languages in the LL of Little Tokyo. Multilingual use was found in 165 (42.20%) data points. This indicates that multilingual use is the most common phenomenon compared to monolingual and bilingual use. This is because the dominance of multilingual usage in Little Tokyo is caused by the heterogeneous population and the influence of Japanese culture, so that the language used in public spaces there involves more than one language. Meanwhile, from the perspective of community language attitudes, there is a tendency for the dominance of foreign language use in LL, indicating a phenomenon of disloyalty to the local language by the creators of LL in Little Tokyo."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Narulita
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi (PKP) dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 42 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Jakarta Selatan. Kegiatan PKP ini bertujuan agar mampu memahami peran, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek. Pada pelaksanaan Praktek Kerja Profesi dilakukan pembuatan tugas khusus oleh mahasiswa calon Apoteker yang memiliki judul survey kepuasan pelanggan di apotek kimia farma no. 42 blok M Jakarta Selatan. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di apotek kimia farma no. 42 sebagai indikator terhadap kualitas pelayanan.ABSTRACT The profession internship was implemented at Apotek Kimia Farma No. 42 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Jakarta Selatan. It was aimed to understand the roles and responsibilities of pharmacists in the management of pharmacy practice and pharmaceutical services in accordance with statutory provisions and ethics; has the insight, knowledge, skills and experience in pharmaceutical practice. On the implementation of the Job Training Profession be making a special task of the customer satisfaction survey in kimia farma pharmacy no. 42 blok M in South Jakarta. The aim of this special task was to determine the level of customer satisfaction with the services in kimia farma pharmacy as an indicator of the quality of service."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Piranggo
"Ketergantungan masyarakat Jakarta terhadap prasarana dan sarana transportasi semakin tinggi akibat perkembangan kota yang semakin menjauhkan tempat-tempat pemukiman dari tempat-tempat aktivitas sehari-hari kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Ketiadaan transportasi dapat berakibat pada Iumpuhnya aktivitas Jakarta sebagai kota.
Sejak 1 Februari 2004 Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan penyediaan moda angkutan darat massal baru yang dikenal masyarakat sebagai busway dengan sarana Bus Transjakarta melewati rute Koridor Blok M-Kota. Busway dikembangkan dan dioperasionalkan dengan membangun jalur-jalur khusus yang terpisah dari lalu lintas kendaraan Iainnya sebagai rute dengan halte-halte pemberhentian tertentu. Diharapkan moda busway mampu memberikan waktu perjalanan yang lebih cepat, kenyamanan yang lebih baik dan lebih aman serta mampu membentuk perilaku tertib bagi masyarakat pengguna bus kota. Sampai dengan tahun 2010 Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta memprioritaskan untuk tems mengembangkan moda busway ini dengan membangun 14 layanan angkutan utama dalam wilayah kota Jakarta yang terpadu dengan moda angkutan lain.
Masyarakat yang terpuaskan oleh pelayanan pemerintah akan cenderung memberikan dukungan dan loyalitas pada kebijakan pemerintah, sebaliknya rnasyarakat yang tidak terpuaskan akan menilai rendah pada kualitas dan kebijakan pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Kotler dan Armstrong (19891: h 202) mendefinisikan kepuasan sebagai kesesuaian harapan dengan hasil yang dirasakan oleh pembeli atau pelanggan yang mengalami kinerja organisasi pemberi pelayanan.
Sehubungan dengan rencana perkembangan prasarana dan sarana transportasi kota Jakarta di masa depan tersebut, seyogyanya dapat diketahui seberapa jauh kebijakan pelayanan publik pembangunan moda busway tersebut mampu menyecliakan kualitas pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat pelanggan pengguna Bus Transjakarta. Kualltas pelayanan diukur berdasarkan persepsi pelanggan terhadap kesesuaian antara tingkat kinerja pelayanan yang dirasakan dengan tingkat kepentingan pelayanan sebagai harapan terhadap pelayanan tersebut.
Pengukuran kualltas pelayanan Bus Transjakarta Koridor Blok M-Kota dilakukan dengan menggunakan metode SERVQUAL. Data dikumpulkan dari penilaian 129 responden pelanggan terhadap 24 indikator pelayanan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara aksidental.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya pelanggan menilai baik atas tingkat kinerja yang dirasakan terhadap indikator-indikalor kualitas pelayanan Bus Transjakarta Koridor Blok M-Kota, kecuali pada kemudahan menyampaikan saran/keluhan dan kpadatan penumpang dalam bus yang tidak berdesakan yang dinilai biasa saja tingkat kinerjanya oleh palanggan. Pelayanan Bus Transjakarta yang dinilai paling rendah kinerjanya adalah: kepadatan penumpang dalam bus yang oleh beberapa penumpang masih dirasakan perjalanan bus yang terkadang terlalu penuh mengangkut penumpang sehingga terpaksa berdesakan selama perjalanan. Pelayanan yang paling tinggi kepentingannya adalah keamanan dari kecelakaan dalam perjalanan dengan Bus Transjakarta.
Pelayanan Bus Transjakarta Koridor Blok M-Kota yang dinilai paling rendah kualltasnya adalah pelayanan berupa kepadalan penumpang yang terkadang terlalu penuh mengangkut penumpang sehingga pelanggan terpaksa berdesak-desakan selama perjalanan. Pelayanan yang dinilai paling tinggi kualitasnya adalah kecepatan perjalanan dengan Bus Transjakarta.
Perbaikan kualitas pelayanan seyogyanya diprioritaskan pada indikator pelayanan yang dinilai lebih rendah kinerjanya atau dinilai lebih tinggi kepentingannya Prioritas perbaikan agar dilakukan pada indlkator-lndikator pelayanan Bus TransJakarta Koridor Blok M-Kota yang dinilai lebih rendah kualitasnya berdasarkan persepsi pelanggan.

Jakarta society depended on transportation medium and infrastructure has become higher because the city development have maked their settlement keep away progressively from their social economic daily activity. No transportation can cause Jakarta as a city becomes paisied.
Since 1 February 2004 Province DKI Jakarta Local Government already apply the policy of the new mass rapid transportation presentation that known as busway with medium Transjakata Bus pass Blok M-Kota corridor route. Busway have been developed and operated by build the special bands that separated from other vehicle traflic as route with certain cessation shelters, Busway moda have expected can give quicker journey time, more convenience, more safe and also can form orderly behavior to society consumer ot bus. Up to year 2010 Province DKI Jakarta Local Government priority to continue develop this busway moda by developing 14 especial transportations service in city region of Jakarta that wrought with other transportation moda.
Society which left nothing to be desired by service of government will tend to give and support of loyalty at the policy of govemment, on the contrary society which do not left anything to be desired will assess to lower at quality and policy of service of conducted by is government. Kotler and Amstrong (1989: p 202) defining satisfaction as it to with result of felt by customers or buyer which.
Referring to plan growth of city transportation medium and infrastructure of Jakarta in the future, properly can know how far policy of public service development of the busway moda can provide the quality of satisfying service to society customers according to among felt service performance level with level importance of service as their expectation to service.
Measurement of service quality of Bus of Transjakarta Blok M-Kota corridor has conducted by SERVQUAL. Data collected from assessment 129 customers' respondent to 24 service indicators by using technique intake of sample by accidental.
The result of this research indicate that generally customers assess goodness of performance level which they fell to indicator of service quality of Bus of Transjakarta Blok M-Kota corridor, except to amenity submit suggestion and density of passenger in bus which pressure do not which assessed by mount of its performance by customers. Service of Bus of Transjakarta lowest assessed of its performance is: density of passengers in bus where some passengers still feel joumey of bus which sometimes too full of transporting passengers so that they pressure performed to during journey. Highest service its importance is the secure of accident on the way with Bus of Transjakarta.
Service of Bus of Transjakarta Blok M-Kota corridor lowest assessed its quality is service in the form of density of passenger which sometimes too full of transporting passengers so that customers performed to mill around during journey. Highest assessed service quality is speed of journey with Bus of Transjakarta.
Repair of Service quality properly given high priority at lower assessed service indicator of its performance or assessed higher importance. Repair priority to be done at lower assessed service indicator of its quality by customers? perception."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T14019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfiana Cynthia Devi
"[Penggunaan ruang bawah tanah sebagai alternatif akibat terbatasnya tanah di kota-kota besar. Penelitian secara yuridis normatif, yang bersifat eksplanatoris, dengan analisis kualitatif. Pemanfaatan ruang bawah tanah untuk keperluan usaha di bawah Terminal Blok M menurut Hukum Tanah Nasional serta pemberian hak atas penggunaan ruang bawah tanah oleh PT Langgeng Ayomlestari kepada pihak lain. Hukum Tanah Nasional tidak mengatur secara tegas mengenai penguasaan
ruang bawah di tanah yang berdimensi tiga, sehingga pemberian ruang-ruang di bawah tanah Hak Pengelolaan untuk keperluan usaha tidak tepat. Dibutuhkan suatu lembaga hak baru yaitu Hak Guna Ruang Bawah Tanah dan Hak Milik atas Satuan Rumah Susun;The use of underground space as an alternative due to limited ground in large cities. This is the normative judicial research, eksplanatoris, and data
analysis in qualitative. The utilization of underground space under the Blok M Terminal for the commercial use reviewed based on National Land Law, and the granting of the using underground space rights by Limited Liability Company Langgeng Ayomlestari to other parties. National Land Law does not regulate about the use of underground specifically, which is three dimensional so that the granting of the using underground below Hak Pengelolaan land for commercial use is inappropriate. Need specifically regulation to use basement, The use of underground space as an alternative due to limited ground in
large cities. This is the normative judicial research, eksplanatoris, and data
analysis in qualitative. The utilization of underground space under the Blok M
Terminal for the commercial use reviewed based on National Land Law, and the
granting of the using underground space rights by Limitesd Liability Company
Langgeng Ayomlestari to other parties. National Land Law does not regulate
about the use of underground specifically, which is three dimensional so that the
granting of the using underground below Hak Pengelolaan land for commercial
use is inappropriate. Need specifically regulation to use basement]"
Universitas Indonesia, 2015
T44089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiek Sumiati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisomo Endri Mulia
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Kurniawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41902
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tino Apriono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S41905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>