Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103202 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Puji Utami A.
"Pada Tesis ini akan dibahas unjuk kerja modulasi kode trellis 4 state 8 phase-shift keying (TC 8PSK) dengan teknik diversitas rang Maximal Ratio Combining (MRC) pada kanal fading Nakagami serta adanya co-channel interference, (CCI) jamak yang diasumsikan besar dayanya sama.
Analisa matematis dilakukan untuk mendapatkan persamaan bit error rate (BER) dari sistem model yang digunakan. Beberapa hasil perhitungan BER ditampilkan. Dari hasil terlihat bahwa unjuk kerja BER TC SPSK dengan teknik diversitas MRC diperburuk dengan kehadiran CCI, walaupun peningkatan jumlah cabang diversitas akan memperbaiki unjuk kerjanya.

This thesis presents the performances of trellis coded moddrlation 4 state 8 phase shift keying (I'C 8PSK) with space diversity maximal ratio combing (MRC) in a Nakagami fading channel in the presence of multiple equal power cochannel interferers.
With mathematics analysis we have bit error rate (BER) from model system in used. Some of the result from BER calculation is shown. The result shown that the performances of BER TC 8PSK with MRC diversity more worst in the presence of cochannel interferers although more branch in diversity can repair the performances."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9554
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Febriansyah
"ABSTRAK
Unjuk kerja modulasi korfe trellis 8 phase shift keying (TC BPSK) dengan teknik diversitas ruang maximal ratio combining (MRC) dan selection diversity combining (SDC) pada kanal fading Nakagami telah ditunjukkan sebelumnya [9], dimana perhitungannya masih menggunakan pandekatan Chernoff bound yang memberikan hasil yang kurang sempuma. Pada skripsi ini akan dibahas unjuk kerja TC BPSK dengan teknlk diversitas ruang MRC pada kanal fading Nakagami yang dianalisa secara eksak untuk membenkan hasil yang lebih teliti serta pengaruh jumlah cabang diversitas L dari antena penerima.
Beberapa persamaan telah diperoleh guna melakukan evaluasi unjuk kerja yang dinyatakan sebagal bit error rate (BER). Dari hasil analisa yang diperoleh terlihat bahwa unjuk kerja BER TC BPSK dengan teknik diversitas ruang MRC yang dianalisa secara eksak jauh lebih baik daripada perhitungan yang menggunakan pendekatan Chernoff bound. Pada kanal fading untuk antenna independen maupun berkorelasi, unjuk kerjanya semakin baik jika parameter fading Nakagami m semakin besar. Sedangkan, pada kanal fading untuk antena berkorelasi, unjuk kerjanya akan semakin baik dengan semakin kecilnya koefisien korelasi p kanal fading antar antena.
Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa teknik diversitas merupakan teknik yang efektif untuk mengurangi pengaruh fading yang dalam, dimana unjuk kerjanya akan semakin baik dengan meningkatnya jumlah cabang diversitas L serta pengaruh jumlah cabang diversitas L lebih signifikan untuk meningkatkan unjuk kerja jika dibandingkan dengan parameter fading m

"
2001
S39852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
FDDI, Fiber Distributed Data Interface merupakan standar jaringan dengan motode akses monggunsKan token ring pada jaringan dengan kecepatan tinggi (Hiigh Speed LAN), yang telah dibakukan dalam standar American National Standards Instiiule's (ANSI) Accredited Standards Committee (ASC) Task Group X3T9.5. Pada penelitian inl dibicarakan unjuk kerja (performance) FDDI pada jaringan dengan integrasi data dan suara, berdasarkan perhitungan-perhitungan secara analitis. Unjuk kerja (performance) diukur berdasarkan penundaan (delay) dan throughput dari Integrasi data dan suara pada jaringan serta jumlah terminal aktif yang dapat ditanganl. Integrasi data dan suara yang dimaksudkan disini adalah transmisi frame data dan frame suara dalam satu jaringan, dimana untuk transmisi data menggunakan transmisi Asynchronous dan untuk suara digunakan transmisi Synchronous. Semoga penelitian dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang standar jaringan FDDI khususnya mengenai integrasi data dan suara."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Pradina
"Sistem proteksi pada sistem tenaga listrik dilakukan dengan tujuan untuk melindungi setiap elemen yang terdapat pada sistem dan mengamankan dengan secepat mungkin dari kemungkinan gangguan yang bisa saja terjadi. Sitem Proteksi meminimalisir kerusakan akibat terjadinya gangguan dan membatasi pengaruh apabila terjadi gangguan. Salah satu peralatan proteksi utama yang digunakan pada sistem transmisi dan sistem distribusi tenaga listrik adalah rele, yaitu rele arus lebih dan gangguan tanah. Dengan koordinasi rele yang baik, diharapkan sistem proteksi yang terwujud pada suatu sistem tersebut menjadi sensitif, selektif, handal, dan ekonomis. Pada penelitian ini dilakukan revisi pada sistem proteksi di Gardu Induk Utama Pematang, yaitu dengan mengganti rele elektromekanikal dengan rele mikroprosesor. Karena pada penyetelan rele yang lama urutan kerja dari koordinasi antar relenya masih belum baik, maka dengan adanya penyetelan rele yang baru menggunakan rele mikroprosesor ini dapat membuat sistem koordinasi kerja antar rele menjadi lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada penyetelan waktu tunda yang dapat dibuat menjadi sekecil mungkin pada rele mikroprosesor sehingga koordinasi rele dan alat pemutus tenaga dapat berjalan dengan lebih baik. Dengan digunakannya rele mikroprosesor yang dapat memberikan rentang waktu tunda yang cukup besar, maka dapat dilihat bahwa koordinasi kerja rele di gardu induk pematang dapat berjalan lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada saat diberikan simulasi arus gangguan dengan melihat koordinasi rele dari kurva TCC.

Protection system in electric power systems is done with the aim to protect any element that is present on the system and secure with as quickly as possible from possible distractions that could have happened. Protection system?s minimize the damage from the disturbance and limit the influence in the event of a failure. One of the main protective equipment used in the transmission system and distribution systems of electric power was relay, that is more current and disturbance of the soil. In a good relay coordination, the expected protection system that is embodied in a system becomes sensitive, selective, reliable, and economical. This research was carried out on the revision of the protection system in Pematang Main Substation by replacing the term with microprocessor relay. This is done by way of doing revisions on setup time and pick up current in coordination with the goal of keeping relay who works for the better. This research will compare the coordination of existing at the time and relay resetting so that it can be seen the difference. Because in a long sequence of relay setup work of relay coordination is still not good, then the new relay setup uses microprocessor relay. This relay is able to make the system coordination of relay will be better. This can be seen in the setup time delay that can be made to be as small as possible on the microprocessor relay so coordination between relay and circuit breaker will be better. Microprocessor relay can provide a range of time delay that is large enough, it can be seen that the coordination works better. Relay coordination can be seen by given the current fault simulation by looking at the curve of the TCC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Paryoto
"Dalam sebuah industri yang menghasilkan suatu produk baik berupa barang atau jasa pelayanan, maka unit produksi dan unit penyaluran hasil industri tersebut memegang posisi vital. Keandalan merupakan tolok ukur utama agar peran vital tersebut dapat ditunjukkan. Banyak unsur yang berperan dalam upaya mempertahankan keandalan tersebut antara lain bagian operasi, bagian teknik, bagian pemeliharaan maupun bagian suku cadang.
Dan berbagai unsur tersebut, maka peran bagian pemeliharaan menjadi sangat menonjol, karena harus dapat menyuguhkan kondisi seluruh instalasi dalam keadaan prima sesuai dengan kapasitas spesifikasi teknisnya. Teknik pemeliharaan pada mulanya merupakan kegiatan setelah suatu instalasi mengalami kegagalan atau kerusakan. Kurun waktu selanjutnya pemeliharaan menjadi kegiatan rutin yang berbasis waktu atau berbasis suatu output produksi. Tetapi teknik ini tidak dapat lagi dipertahankan kerena basis waktu dan basis output produksi tidak selalu sesuai, tergantung karakteristik permintaan pasar.
Teknik pemeliharaan menjadi sebuah kegiatan manajerial yang harus dapat mempertahankan keandalan instalasi dalam segala kondisi, tetapi tetap berpedoman pada asas biaya terendah terhadap suatu output tertentu yang diinginkan. Manajemen pemeliharaan ini dikenal dengan pemeliharaan yang berbasis kondisi suatu instalasi, yang disebut dengan Pemeliharaan Prediktip.
Pelaksanaan pemeliharaan prediktip adalah pemantauan dan pengukuran secara periodik unjuk kerja instalasi produksi. Dari hasil pengukuran tersebut dilaksanakan analisa obyektif secara kuantitatif agar diperoleh laju kecenderungan akan adanya gangguan, sehingga langkah pencegahannya dapat dipersiapkan.
Produk jasa energi listrik adalah suatu kegiatan yang padat modal dan padat teknologi. Unit produksi maupun unit penyalurannya dituntut mempunyai keandalan yang sangat tinggi. Posisi terdepan produk jasa energi ini adalah Jaringan Distribusi yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Pemeliharaan Prediktip pada seluruh instalasi jaringan distribusi dapat diterapkan agar diperoleh unjuk keija keandalan yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herno
"Energi listrik di Indonesia adalah suatu kebutuhan yang sangat mendesak karena telah diambang krisis. Pemerintah memutuskan membangun pembangkit listrik yang berharga murah. Proyek yang dimenangkan oleh konsorsium Cina, di tenderkan lagi kepada mitra lokal dengan data yang sangat terbatas dengan menggunakan kontrak lump sum. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mencari faktor-faktor risiko utama yang berpengaruh pada saat menetapkan jenis kontrak lump sum pada proyek un-definitive design, serta mencari dampak yang timbul. Metode penelitian yang dipakai menggunakan survai dan studi kasus. Kesimpulannya proses tender, kontrak dan konstruksi sangat berpengaruh pada kontrak lump sum dan faktor-faktor risiko utama akan menurunkan kinerja biaya proyek.

The power energy is urgently required for Indonesia to avoid crisis. The Indonesia government decides to build a relatively low cost Power Plants. Project obtained by Chinese consortium then subsequently to be tendered to the local partner with inadequate data and applying lump sum contract. The objective of this thesis is to locate the main risk factors affecting at the time of establishing the type of lump sum contract on un-definitive design project as well as to locate the impact and the solution to minimize those impact. The survey and case study are used for this research method. The conclusion can be drawn that tender, contract and construction process have an effect for the lump sum contract and main risk factor will reduce the project cost performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27756
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syam Hardy
Jakarta: Bina Aksara, 1983
621.319 2 SYA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syam Hardy
Jakarta: Bina Aksara, 1983
621.319 2 SYA d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faishal Ma`arif
"Proses elektrolisis plasma Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE menjadi alternatif untuk produksi hidrogen untuk memenuhi kebutuhan sumber energi alternatif yang lebih efisien proses elektrolisis Faraday. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh suhu tegangan dan penambahan asam asetat terhadap efektivitas proses. Kenaikan suhu tegangan dan penambahan jumlah aditif menyebabkan kenaikan produksi hidrogen. Dari percobaan didapat produksi hidrogen sampai 48 03 kali lebih besar dari elektrolisis Faraday.

Plasma electrolysis process Contact Glow Discharge Electrolysis CGDE becomes alternative solution for hydrogen production for fulfilling alternative energy needs which more efficient than Faraday electrolysis. This research carried for determining the effect of temperature voltage and addition of acetic acid as an additive in process effectivity. The increase of temperature voltage and addition of acetic acid made increase of hydrogen production. From the experiment we obtained hydrogen 48 03 fold more than Faraday Electrolysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>