Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100565 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Puguh Ngudi Widodo
"Produk sirkit langganan Jaringan Multi Service (JAMUS) adalah produk jasa sirkit langganan digital yang biasanya digunakan untuk komunikasi data maupun suara (voice) secara permanen (dedicated), dengan menggunakan infrastruktur jaringan transmisi terrestrial digital, dan perangkat Intelligent Multiplexer (IMUX). Produk tersebut merupakan produk Divisi Network (DIVNET) yang bukan monopoli. Dibandingkan dengan produk lainnya yang masih monopoli, misalnya jasa long distance, maka strategi pengembangan JAMUS harus berbeda. Apalagi pada saat ini iklim persaingan semakin tajam.
Untuk menentukan beberapa altematif strategi kebijakan pengembangan JAMUS, maka beberapa faktor yang harus dipetimbangkan antara lain: kondisi lingkungan strategis perusahaan, kondisi pesaing, dan kondisi produk eksisting. Sedangkan metode analisa yang dipergunakan adalah analisa Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), analisa Boston Consulting Group (BCG), analisa produk, dan analisa persaingan.
Hasil dari analisa strategi tersebut didapatkan beberapa alternatif strategi yang selanjutnya dipilih satu atau dua strategi utama dengan menggunakan metode matrik Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM). Strategi utama tersebut adalah strategi penggabungan antara sirkit langganan JAMUS dengan TELKOMnet Divisi Multimedia, serta strategi pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan struktur organisasi.

JAMUS or Jaringan Multi Service is a Digital Leased Circuit Service applied for dedicated data and voice communication. The basic network is digital terrestrial transmission and Intelligent Multiplexer (IMUX) Equipment. Unlike long-distance service, JAMUS is a non-monopoly product offered by Divisi Network (DIVNNET). Therefore the development strategy of JAMUS should be distinguished from the previous product (long distance service) in order to compete with the other competitor.
Some factors should be consider in developing some strategy alternatives are internal and external environmental of Divisi Network, competition environment and current product performance. These factors would be analyzed by employing some method as follows: Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) analysis, Boston Consulting Group (BCG) analysis, product analysis and competitor analysis.
The results are some strategy alternatives fit with competitive market situation. Then utilizing Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM) method creates two main strategies, first is "Product bundling of JAMUS and TELKOMNET", and second is "Developing new organization and improving human resources capabilities"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ambarukmi D.S.
"Jaringan Pintar Teknologi Informasi (JAPATI) merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi telekomunikasi yang memberikan berbagai bentuk layanan Baru yang beraneka ragam dengan memanfaatkan saran telekomunikasi yang sudah ada sekarang ini dengan menggunakan teknologi (IN).
Di Indonesia bisnis ini dikelola oleh TELKOM dimana Divisi Network (DIVNET) sebagai penyelenggara JAPATI Nasional telah memasarkan produk jasa Iayanan FreeCaIf (0-800) dan PremiumCall (0-809). Kedua jenis Iayanan tersebut mempunyai peluang bisnis yang dapat meningkatkan pendapatan TELKOM pada umumnya dan khususnya untuk Divisi Network (DIVNET) sebagai pengelola JAPATI.
Namun Bila ditinjau dari sisi pertumbuhan pendapatan menunjukkan kurangnya minat pelanggan (service user) untuk memanfaatkan dan menggunakan produk jasa Iayanan JAPATI. Hal ini dapat dilihat dari hasil pendapatan rata-rata yang diperoleh TELKOM (DIVNET) yang menunjukkan pertumbuhan sangat rendah.
Tujuan dari penulisan tesis ini adalah memberikan usulan mengenai strategi pemasaran untuk mendapatkan nilai tambah kepada TELKOM khususnya maupun pelanggan pada umumnya. Usulan tersebut dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan dan keinginan masyarakat pelanggan PSTN yang diperoleh dari hasil analisa.
Metode analisa yang digunakan adalah matrik internal dan ekstemal, SWOT, matrik grand strategy, BGG dan hasil survei, serta analisa persaingan. Dan dari hasil seluruh analisa tersebut diperoleh altematif strategi yang dianalisa dengan menggunakan matrik QSPM.
Berdasarkan hasil analisa diperoleh strategi pemasaran yang diusulkan, yaitu : strategi pembenahan dan peningkatan mutu isi produk dengan tarif yang disesuaikan berdasarkan isi kandungan informasi ataupun manfaat produk yang dijual ke pelanggan atau pengguna layanan.

One of telecommunication technologies which is provide a various advanced and new services in Indonesian telecommunication is Jaringan Pintar Teknologi Informasi; Information Technology intelegent Network (JAPATI).
In Indonesia, this service managed and operated by Network Division (DIVNET), one of Divisions of PT Telekomunikasi Indonesia (TELKOM). As a provider, DIVNET has already marketed FreeCali (0-800) and PremiumCall (0-809).
These two kinds of services have a big business opportunity, which can improve TELKOM revenue's, particulary DIVNET's. Unfortunately, this opportunity has not had enough impact yet in revenue. Market is still not interest to use this service. Revenue growth of this service still low.
Based on this fact, the goal of this research is to provide solution in marketing strategy, hopefully, it can boost the revenue of TELKOM and value for customers. This solution considered needs and wants of fixed telephone customer (PSTN).
By using internal and external matrix, SWOT analysis, grand strategy matrix, BCG matrix and the result of survey analysis, also the competitive analysis methode, this thesis trying to find alternative strategy for DIVNET which analysed by QSPM matrix.
Finally, this thesis concludes that in order to leading in this service, DIVNET has to improve its quality and services content which is depend on pricing strategy based on information content and value of product to customer or user.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satuhu Nugroho Tjahjadi
"Call center merupakan salah satu jenis layanan baru yang menawarkan kemudahan kepada pengguna jasa telepon di dalam mendapatkan sejumlah informasi maupun melakukan transaksi perdagangan. Adapun informasi yang dapat diberikan meliputi banyak hal antara lain informasi tentang produk tertentu, jasa transportasi, hiburan, pariwisata dan perhotelan, restoran serta dapat juga informasi tentang keluhan pelanggan.
Penelilian ini bertujuan untuk menemukan permasalahan dan memberikan solusi untuk pengembangan layanan call center di Indonesia khususnya yang dioperasikan oleh Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Untuk maksud tersebut sebelum membahas analisa, dijelaskan dahulu mengenai teori yang mendukung pembahasan, baik teori tentang call center sendiri maupun tentang strategi manajemen serta manajemen produksi yang sangat penting untuk menunjang bahasan-bahasan pada bab selanjutnya.
Dari sejumlah data dan informasi yang telah terkumpul kemudian ditindaklanjuti dengan melakukan beberapa analisa yang meliputi analisa Strength Weakness Opportunity Threath (SWOT), analisa performansi dan sejumlah analisa obyektif lainnya dengan didukung oleh bahan-bahan dari berbagai sumber antara lain internet, majalah telekomunikasi, hasil seminar / presentasi, maupun hasil wawancara dengan para ahli dari Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Dari hasil analisa dan pemrosesan sejumlah data dan informasi dapat disimpulkan bahwa pengembangan layanan call center di Indonesia harus dilakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa, meyakinkan perusahaan calon pengguna layanan call center akan manfaat yang dapat diperoleh, memberikan kemudahan kepada pelanggan untuk mengakses nomor layanan call center, mengkaji pengintegrasian call center dengan internet, dan menggalang kerja sama dengan operator layanan call center lainnya baik di dalam maupun luar negeri.

Call center is a kind of new service that offer some eases to the telephony customers in order to get several information or doing business transaction. The information that can be given covered information about certain product, transportation, tour and travel, restaurant, info-banking, entertainment, retail business, and customer services etc.
The objective of this research is to find the problem and give the solution for call center service development in Indonesia especially that be operated by Pt. Telekomunikasi Indonesia, Tbk To reach that goals, before discussing analysis, first be explain about theory that giving contribution to the discussion, that consist of the call center theory it self management strategy theory, and management production theory that very important to support discussion in the next chapters.
From several information that has been collected, then be continued with doing analysis such Strength Weakness Opportunity and Threat (SWOT) analysis, performance analysis, and another objectives analysis that support with some information from internet, telecommunication magazine, seminar papers, presentation, and interview outcomes with some expert .from PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
From data processing and information analysis their can be conclude that call center service development in Indonesia can be done with introducing to the public by using mass media, convince the company that will be call center user about benefit that will be reach, giving the customer ease to access call center service number, preparing call center integration with internet, and making cooperation with another national and international call center service operator.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasminta Budiyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Hasminta S. Maha
"Dengan adanya UU no.36/'99 dan WTO, Indonesia harus menghadapi liberalisasi telekomunikasi dimana akibatnya akan meningkatkan suasana kompetisi antara banyak penyelenggara. Salah satu alternatif terbaik untuk meningkatkan kualitas kompetisi adalah dengan menggunakan bersama Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT), sebagai dampak dari penguraian jaringan lokal. Penguraian jaringan lokal membuat penyelenggara baru menggunakan bersama JARLOKAT milik penyelenggara lama untuk menyalurkan layanan jasa telekomunikasinya ke pelanggan. Negara pertama yang mengadopsi alternatif ini adalah Amerika Serikat, dan sekarang telah berkembang di negara-negara Eropa.
Dalam tesis ini, sistem teknologi x-DSL yang dipakai dalam penggunaan bersama JARLOKAT adalah ADSL dan DSL Lite. Kedua jenis teknologi ini memungkinkan satu kabel tembaga ke pelanggan dapat disalurkan layanan data dan telepon.
Tesis ini menyediakan wacana tentang penerapan penggunaan bersama JARLOKAT di Indonesia, dimana akan merubah penyelenggaraan telekomukasi. Penerapannya sendiri disesuaikan dengan infrastruktur JARLOKAT yang dimiliki oleh PT. TELKOM. Hasil penelitian tesis menunjukkan bahwa penggunaan bersama JARLOKAT dibagi menjadi dua model. Model pertama memakai wilayah lokal dengan banyak sentral, dan model yang kedua memakai wilayah lokal dengan sentral tunggal.

With the introduction of Telecommunication Act no. 36/'99 and the World Trade Organization (WTO) Agreement, Indonesia has to face telecommunication liberalization, which ultimately will improve competition environment for multi operators. One of the best alternatives for enhancing the quality of competition is the sharing of copper local loop access network as the impact of Unbundling Local Loop (ULL). ULL will facilitate new entrants to use the incumbent's local loop for delivering their telecommunication services. The USA is the first country to apply ULL, and presently many European countries adopt ULL.
In this thesis, the x-DSL technology systems for the sharing of copper local loop access network are ADSL and DSL Lite. Both systems enable a copper local loop to deliver simultaneously data services and Public Old Telephone Service (POTS).
This thesis provides a discourse about the application of the sharing of copper local loop access network in Indonesia, which will change in the provisioning of telecommunication services. Its application is adapted to the copper local loop access network infrastructures owned by PT. TELKOM. The result of the research in this thesis shows that the sharing of copper local loop access network is divided into two models. The first model is based on Multi Exchange Area, and the second is based on Single Exchange Area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayub Khalid
"Pelanggan atau pemakai Internet sebagai media komunikasi dan transaksi di Indonesia masih rendah sekali jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasific. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan telekomunikasi Indonesia yang masih memprihatinkan, misalnya kurangnya infrastruktur di bidang telekomunikasi, kurangnya kerangka regulasi untuk dunia maya, kurang memadainya sistem keamanan di Internet dan rendahnya tingkat sosial budaya masyarakat akan penggunaan Internet.
Untuk meningkatkan kemajuan pemakaian Internet sebagai media komunikasi dan transaksi perlu strategi yang tepat dalam rangka pengembangan lingkungan telekomunikasi Indonesia. Dimana alat bantu yang digunakan untuk menentukan strategi tersebut adalah berupa matrik EFAS/IFAS dan SWOT Analysis serta metric grand strategic.
Startegi yang seharusnya diterapkan untuk kemajuan pemakain Internet sebagai media komunikasi dan transaksi adalah meningkatkan sosial budaya masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas Internet di tempat umum (perpustakaan sekolah, mesjid, gereja, dll) dan meningkatkan keyakinan masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menggunakan sistem security yang memadai (bisa menjamin kerahasiaan, keotentikan dan keabsahan pesan pihak yang melakukan komunikasi dan transaksi misalnya dengan menggunakan tanda tangan digital). Selain itu strategi yang lain adalah membuat badan regulator yang independen untuk menjamin perlakuan yang tidak fair terhadap operator-operator swasta dan ISP-ISP yang ada.

Subscribers or users of Internet as media communication and e-transaction are currently still much lower than other countries within Asia-Pacific region. They are due to lack of telecommunication infrastructure, lack of frame regulation, lack of secure system for Internet and lack of socio-culture of community to use the Internet.
It is imperative that the strategy is designed to enhance users/subscribers of Internet. The exact strategy is determined by metric EFAS/IFAS, SWOT Analysis and Metric Grand Strategy.
There are some strategies to increase subscribers/users of Internet for communication and e-transaction. The first strategy is to develop socio-culture of Indonesia community using the Internet within preparing Internet facility in the public place (ex: library, mosque, church and etc). The second strategy is to increase community confident using the Internet within implementation of the best secure system for Internet (ex: use digital signature). The last strategic is to build the Independent Regulator Body (IRB) that avoid or protect the private operators and others ISPs from treat or unfair action.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diana Fortunata
"Kebutuhan akses Internet terus meningkat terutama dari kalangan pelaku bisnis untuk memperlancar aktifitas bisnis sehari-hari. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan akan tersedianya layanan akses Internet berkecepatan tinggi (broadband Internet) dengan biaya yang murah di gedung-gedung bertingkat (tenants) di Jakarta.
Banyak pilihan teknologi akses broadband Internet yang tersedia, tetapi untuk membangun infrastruktur baru membutuhkan biaya yang mahal serta waktu yang lama. Sehingga berdampak pada besarnya biaya Iangganan yang harus dikeluarkan pelanggan (tenants). Saat ini untuk koneksi ke broadband Internet membutuhkan biaya yang mahal.
Home Phoneline Networking Alliance (HPNA) dan Power Line Communication (PLC) dapat dijadikan alternatif solusi memenuhi kebutuhan pelanggan di gedung-gedung bertingkat untuk akses broadband Internet dengan biaya yang murah instalasinya serta mempunyai kecepatan transmisi yang tinggi (saat ini hingga 10 Mbps). Kedua teknologi ini menggunakan kabel eksisting, sehingga tidak perlu tambahan biaya untuk pemasangan kabel baru. HPNA menggunakan kabel telepon eksisting, sedangkan PLC menggunakan kabel listrik eksisting.
Untuk menentukan teknologi mana yang Iayak diimplementasikan, dilakukan kajian teknis, ekonomis dan bisnis dari data yang ada serta literatur pendukung dan hasil diskusi dengan pihak yang menangani uji coba teknologi ini.
Hasil studi perbandingan menunjukkan teknologi HPNA lebih handal serta mempunyai nilai kelayakan investasi yang lebih baik dibandingkan dengan PLC. Lagi pula triwulan pertama tahun depan akan dipasarkan HPNA generasi berikut (HPNA 3.0) yang mampu mentransmisikan data hingga 100 Mbps.

Requirement access Internet increasing especially from circle of business perpetrator for everyday. This matter seen from to the number of request will be made available the service access High-Speed Internet broadband Internet) with cheap expense in high rise building (tenants) especially in Jakarta.
A lot of technological choice access available broadband Internet, but to build new infrastructure require costly expense and also the time old ones. So that affect at level of expense subscribe which must be released by subscriber (tenants). In this time for connect to broadband Internet require costly expense.
Home Phone line Networking Alliance (HPNA) and Power Line Communication (PLC) can be made by a solution alternative fulfill subscriber requirement in high rise building to access broadband Internet with cheap expense, easy to installation and also have high transmission speed (in this time until 10 Mbps). Both of this technology uses cable existing, so that the expense addition needn't for the new cable 'installation. HPNA use cable phone existing, while PLC use power cable existing.
To determine competent technology of implementation, done by a technical study, economic and business from existing data and also the supporter literature and result of discussion with party which handle this technological test-drive.
Result of comparison study show more technology HPNA rely on and also have value of compared to by better investment eligibility of PLC. Moreover quarterly first of next year will be marketed by HPNA Generation of following ( HPNA 3.0) data transmission capable to reach 100 Mbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi berdampak pada mudahnya proses
penyampaian informasi. Salah satu pengaruhnya merambah pada pemanfaatan
fasilitas SMS ke dunia bisnis dan industri, dengan daerah jangkauan yang luas, sms
menawarkan keselamatan transmisi data yang terjamin. Dalam penelitian ini dibuat
sebuah sistem yang dapat mentransmisikan data dengan memanfaatkan fasilitas sms
pada telepon seluler. Pertama, GPS memantau posisi kendaraan yang jika terdeteksi
terdapat perubahan posisi maka melalui media sms akan dikirimkan pesan yang
menginformasikan bahwa mobil telah dicuri. Kedua, jika pemilik mobil ingin
mengetahui dimana kini mobil berada maka pemilik mobil hanya perlu mengirimkan
sms berisi posisi lalu sistem akan memberi sms balasan yang berisi data koordinat dan
posisi dimana mobil tersebut berada melalui layanan pesan singkat. Pemrograman
mikrokontroler pada sistem pengaman kendaraan ini menggunakan bahasa basic yaitu
Basic Compiler AVR (BASCOM-AVR)."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan diterapkannya standarisasi teknologi digital pada jaringan sistem pertelekomunikasian di Indonesia, permintaan sambungan telepon baru akan lebih mudah dan cepat untuk direalisasikan, kualitas jaringan serta keanekaragaman fasilitas atau jasa layanan baru dapat lebih mudah untuk dikembangkan dan ditingkatkan, jika dibandingkan dengan sistem penyambungan analog. Banyak jenis jasa layanan yang telah direalisasikan atau disediakan oleh penyelenggara telekomunikasi, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat pengguna. Salah satunya adalah jenis layanan yang cukup vital bagi kebanyakan masyarakat, yaitu jasa fayanan panggilan darurat (emergency call). Jasa layanan ini berfungsi untuk menerima informasi dari masyarakat yang sangat membutuhkan pertolongan dalam waktu relatif singkat, kapan dan dimana saja. Pada kenyataannya, saat ini jasa layanan panggilan darurat kurang dapat memenuhi tuntutan masyarakat pengguna, hal ini dikarenakan masih adanya kendala faktor teknis dan non teknis yang kurang mendukung bagi tercapainya suatu layanan panggilan darurat yang dapat diandalkan. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk melakukan pengkajian dengan melihat kemungkinan untuk meminimalkan kekurangan yang ada pada layanan panggilan darurat saat ini, sehingga diharapkan akan tercapai suatu layanan panggilan darurat yang berkualitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>