Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elind Inda Wibowo
"Analisis yang akan dilakukan terhadap penambat rel jenis KA Clip adalah pemodelan elemen hingga pada model struktur KA Clip. Pemodelan dilakukan dalam elemen solid dan elemen pelat untuk beban statis akibat adanya penjepitan (Clamping Force) pada saat terpasang. Dalam analisis statis pemodelan elemen hingga struktur KA Clip dengan memanfaatkan program aplikasi elemen hingga dan pengujian statis maka analisis yang dilakukan adalah membandingkan seberapa jauh keabsahan dan idealnya model elemen hingga yang dibuat bila dibandingkan dengan struktur yang sebenarnya.
Kaji perbandingan tersebut meliputi gaya cekam (Clamping Force), defleksi (Displacement) serta tegangan yang terjadi (Stress Von Mises), dan dihubungkan dengan diagram Goodman untuk menentukan umur pakai penambat rel tersebut.
Hasil dari penelitian, diperoleh adanya bentuk dan perubahan contour warna pada kedua jenis elemen tersebut akibat adanya gaya jepit sebesar 750 kgf sampai dengan 1300 kgf. Berdasarkan nilai Stress Von Mises pada pembebanan 1000 kgf yang dipilih, elemen solid menunjukkan nilai yang masih dibawah nilai luluh bahan yaitu 1175 N/mm2, dan jika dilihat terhadap defleksi yang terjadi elemen solid menunjukkan nilai defleksi yang lebih kecil (sesuai keinginan). Hasil ini juga memberikan kesamaan dengan bentuk modifikasi KA Clip pada ketebalan 5 mm maupun 7 mm. Terhadap tegangan yang terjadi ini, bila dikaitkan dengan diagram Goodman menunjukkan umur yang terhingga dalam penggunaannya.

Analysis will be done to Spring Clip type KA Clip was modeling finite element to model structural KA Clip. Modelings are done inside Solid element and Plate element for static force due to Clamping Force when it installed. In static analysis of modeling finite element structure of KA Clip using application Program for Finite Element and statistical test, the analysis try to compare how far is the legality and the ideal of finite element model is being made compare to real structure.
The comparison include Clamping Force, Displacement, and the Stress Von Mises, and it's connected with Goodman diagram to know how long the usage of Spring Clip.
The result of this research found out that there are form and changes color contour in both elements due to Clamping Force 750 kgf- 1300 kgf. Based on the value Stress Von Mises in 1000 kgf that being chosen, solid element showed the value under yield point material value 1175 N/mm2, and if seen to deflection have done for solid element showed little displacement point. The simulation shows the same result for the modified form with the thickness 5 mm or 7 mm. For this stress, if to connect with Goodmand diagram showed age is finite in used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Wawan Chendrawan
"ABSTRAK
Metode Elemen Hingga adalah salah satu metode numerik, yang metode pendekatannya dengan mendiskritisasi suatu struktur menjadi elemen-elemen yang sederhana. Elemen-elemen ini dirakit kembali dan diharapkan mendekati sifat-sifat struktur yang sebenarnya (Geometri, kekakuan, energi dan medan lendutan).
Dalam tesis ini akan dibahas tentang analisa dinamik getaran bebas terhadap elemen Discrete Kirchhoff Mindlin Quadrilateral 24 d.o.f. (DKMQ24). Elemen ini terbukti ketangguhannya pada analisa statik. Pada analisa dinamik ini, diharapkan juga mempunyai penampilan yang sama. Dan penerapan stabilisasi Mac Neal untuk menyempurnakan/menghilangkan Spurious Mode yang terjadi, pada elemen cangkang DKMQ24 (Discrete Kirchhoff Mindlin Quadrilateral 24) yang dikembangkan oleh Katili. [Ref K3].
Karakteristik utama elemen DKMQ24 ini adalah :
1. Bentuk geometri suatu cangkang diwakili oleh sekumpulan elemen quadrilateral dengan pendekatan bilinier dimana keempat nodalnya nonkoplanar (gausian).
2. Vektor posisi x , pada bidang tengah kontinu, tetapi arah vektor normal n pada bidang tersebut diskontinu antar satu elemen dengan elemen yang lain.
3. Aproksimasi medan lendutan untuk translasi (u,v,w) menggunakan fungsi linier, sedangkan peralihan rotasi (9,, 9,,, O) menggunakan fungsi kuadratik.
4. Vektor deformasi geser diaproksimasikan secara independent (Assumed Shear Strain Displacement Field).
5. Ada 24 derajat kebebasan pada setiap elemen: enam derajat kebebasan untuk setiap nodalnya.
6. Formulasi elemen ini menggunakan Fungsional Modifikasi dari Hu-washizu.
7. Elemen DKMQ24 dapat digunakan untu analisa cangkang tipis dan cangkang tebal.
8. Elemen DKMQ24 berperilaku sesuai dengan teori Kirchhoff dan Reissner-Mindlin,
dikarenakan penggunaan suatu faktor pengaruh geser 4 r yang merupakan fungsi dari
rasio ketebalan cangkang (Lfh).
Pada analisa dinamik getaran bebas ini, formulasi elemennya adalah dengan menambahkan matriks massa selain matriks kekakuan yang merupakan formulasi standar untuk analisa statik. Formulasi matriks massa yang digunakan, adalah matriks massa terkumpul. Dan solusi untuk memperoleh nilai eigen, menggunakan metode iterasi subspace.
Analisa dan test akan dilakukan untuk mengetahui keandalan elemen DKMQ24 dengan menggunakan main program PCFEAP, dan akan dibuat subroutine elemen DKMQ24 tersebut. Standar pengujian mempergunakan NAFEMS (National Agency for Finite Element Methods & Standards) dengan memperhatikan konvergensi nilai-nilai frekuensi naturalnya. Diharapkan elemen ini dapat diterapkan untuk kasus cangkang tipis maupun tebal, tidak ada fenomena Shear Locking dan Spurious Mode khususnya untuk kasus cangkang tipis, serta memenuhi semua kriteria uji konvergensi sehingga dapat dimasukkan pada katagori elemen unggulan. "
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gerry Methew
"Eksperimen pengelasan dan analisis termal dengan menggunakan Finite Element Method dilakukan pada material baja AH36 dengan membandingkan antara proses pengelasan Flux Cored Arc Welding dan Gas Metal Arc Welding. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan sifat mekanis dan struktur mikro lasan FCAW dan GMAW dari baja HSS AH36 dan analisis termal menggunakan simulasi FEM dengan perangkat lunak ANSYS. Penentuan kekuatan mekanik dari hasil pengelasan AH36 dilakukan dengan menggunakan microhardness Vickers dan Charpy V-notch impact tester. Scanning Electron Microscopy dan mikroskop optik menjadi alat yang digunakan untuk mengevaluasi evolusi struktur mikro di daerah zona fusi, zona yang terkena dampak panas dan logam dasar. Nilai distorsi yang diukur sangat kecil yang sesuai dengan pengamatan aktual pada hasil lasan yang tidak terjadi distorsi. Kontur dari panas akibat pemanasan dapat terlihat dari sumber panas yang menyebar ke semua arah. Nilai kekerasan yang terukur pada logam induk lebih kecil dibandingkan pada area terkena panas (HAZ) kemudian nilai kekerasannya turun pada daerah lasan. Nilai ketangguhan pada proses GMAW lebih tinggi dari proses FCAW karena kandungan nikel yang terdapat pada kawat las.

Welding and thermal analysis experiments using Finite Element Method were carried out on AH36 steel by comparing between the welding process of Flux Cored Arc Welding and Gas Metal Arc Welding. The purpose of this study was to compare the mechanical properties and microstructure of FCAW and GMAW welds from AH36 HSS steel and thermal analysis using FEM simulation with ANSYS software. Determination of mechanical strength from welding results was done using the Vickers microhardness and Charpy V-notch impact tester. Scanning Electron Microscopy and optical microscopy are tools used to evaluate microstructure in the fusion zone, a zone that discusses heat evolution and base metals. Small distortion value according to the actual results of the weld results that no distortion has been detected. Contour of heat that occurred can be seen from the heat source that spreads in all directions. The hardness values measured on the base metal are smaller than those in the heat approved area (HAZ) then the value of in the weld area. The toughness value in the GMAW process is higher than that of the FCAW process because of the nickel content needed in welding wire."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53032
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustasyar Perkasa
"Kapal pelat datar merupakan salah satu bentuk kapal alternatif yang dapat memberikan kemudahan dalam proses perakitan. Tetapi, kapal pelat datar memiliki kekurangan pada sambungan lasan yang bertemu pada suatu titik dimana rawan terjadi kebocoran yang diakibatkan tegangan tinggi pada daerah hasil pengelasan. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian mengenai cara penanggulangan terhadap masalah sambungan las yang bertemu pada satu titik. Salah satu ide yang berkembang saat ini yakni penambahan diamond plate dan circular plate dimana untuk mengetahui berapa besar pengaruh penambahan diamond plate dan circular plate maka dilakukan analisa dengan metode finite element analysis (FEA) dan eksperimental.
Metode yang digunakan yaitu dengan menganalisa kekuatan, kekerasan, pengujian struktur mikro dan makro untuk mengetahui kekuatan dan perubahan struktur dari logam setelah pengelasan. Hasil dari pengujian kemudian dijadikan input pada perangkat lunak FEA untuk kemudian dianalisa dan diverifikasi dengan hasil simulasi pengujian tekuk (bending test) dengan benda uji yang sesuai dengan model simulasi. Dari hasil simulasi dan eksperimental didapatkan bentuk diamond plate yang berukuran 60x60 mm dengan ketebalan 6mm yang ideal untuk diterapkan pada kapal pelat datar.

Flat-plated vessel is one of the alternative vessel shapes that can provide convenience in the assembly process. However, the flat-plated vessel has weakness in the welding joints that meet at a point which is prone to leak caused by maximum stress in the welded areas. Therefore, a study is required to seek the ways to solve the problem of welding joints which meet at one point. One of the recently developing ideas is the addition of diamond and circular plates. In order to find out the effect of the addition of diamond and circular plates, an analysis using finite element analysis (FEA) and experimental methods was conducted.
The methods are analyzing strength, hardness, micro and macro structure testing to determine the strength and changes of structure of the metal after welding. The results of the testing then became input to the FEA software for further analysis and verification with bending test simulation result of the specimen in accordance with the simulation model. The simulation and experiment resulted in the form of diamond plate 60x60 mm with a thickness of 6 mm which is ideal to be applied to flat-plated vessel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Christ Anugrah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Weaver, William
Bandung: Eresco, 1989
624.171 WEA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ririt Aprilin S.
"Suatu bidang dua dimensi yang berputar atau berevolusi pada suatu sumbu axis dikatakan sebagai solid axisymmetri. Dalam penulisan ini, modelisasi struktur solid axisymmetri dilakukan dengan Metode Elemen Hingga. Di mana kita mendiskritisasi struktur menjadi elemen-elemen yang lebih kecil dengan bentuk elemen triangular maupun quadrilateral. Diskritisasi struktur menggunakan elemen triangular 3 nodal dan elemen quadrilateral 4 nodal. Elemen triangular 3 nodal berarti titik nodal hanya berada pada sudut elemen. Pengertian yang sama juga berlaku untuk elemen quadrilateral 4 nodal. Nilai displacement dan tegangan yang diperoleh bergantung pada jumlah elemen yang digunakan dan bentuk diskritisasi strukturnya. Semakin banyak dan halus jaringan, idealnya akan memberikan nilai yang mendekati solusi eksak. Struktur solid axisymmetri dapat diaplikasikan pada thick wall cylinder, water tank, belleville spring atau pada tiang pancang tunggal. Modelisasi struktur solid axisymmetri dengan Metode Elemen Hingga dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer dan memanfaatkan software MATLAB versi 7.1. Selain itu menggunakan commercial software lainnya semisal ANSYS ED 10.1 student version untuk menetapkan bentuk diskritisasi struktur yang baik. Pada problem struktur yang memiliki solusi eksak, analisis numerik dengan mengaplikasikan software yang ada memperoleh hasil yang baik dilihat dari adanya korelasi antara jumlah elemen yang digunakan dan nilai solusi eksak. Sedangkan pada problem struktur yang tidak memiliki solusi eksak, hasil yang baik ditunjukkan dengan hasil berupa grafik asimtotik, sehingga dapat diperkirakan besarnya nilai peralihan dan tegangan yang terjadi.

An axisymmetric solid structure is a two-dimensional plane problem which is rotated or revolved under an axis. This bachelor thesis discusses about axisymmetric solid structure modelisation using Finite Element Method. By using Finite Element Method, we divide the structure into smaller discrete number of elements such as triangular element and quadrilateral element. Discretization of structure makes use of 3-node-triangular element and 4-nodequadrilateral element. Three-node-triangular element means that the nodes are only available at the corner of the element. The same explanation is valid for the 4-nodequadrilateral element. Value of displacement and stresses depends on the element that we use and also the type of the discretization which is applied to the structure. The more element and finer discretization applied, ideally the closer value to the exact solution got. Axisymmetric solid structures can be applied to the thick wall cylinder, water tank, Belleville spring, or single driven pile. Modelisation of axisymmetric solid using Finite Element Method is performed by making use of the computer and software, which is MATLAB version 7.1. Besides, we also use other commercial software such as ANSYS ED 10.1 student version to help us considering the best discretization made. For the structural problem which has the exact solution, the numerical analysis by applying the software shows that the results is good which is seen from the good correlation between the number of elements used and the exact solution value. While the structural problem which has no exact solution, good result shows from the asymptotic curve, then we may predict the magnitude of the displacement and stresses value occurred."
[, ], 2008
S35744
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Freddy Royce
"Kerusakan pada bangunan sering terjadi terutama karena usia dan pengaruh alam. Kemsakan yang terjadi apabila terjadi pada masa layannya maka hal itu akan mempengaruhi kekuatan dari struktur tersebut dan itu tentu akan membahayakan kondisi struktur tersebut. Karena itu harus dilakukan perbaikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Perbaikan yang dilakukan bisa terjadi pada beton dan tulangannya. Kerusakan pada tulangan, misalnya karat, tentu akan mempengaruhi kekuatan struktur dalam menahan tegangan tank. Bagian yang berkarat akan dipotong dan kemudian diganti dengan baja yang baru, kemudian disambung dengan bagian yang masih baik. Sambungan itu ada dua yaitu : mechanical joint dan sambungan las. Untuk pemodelan ini diupayakan sedemikian rupa agar kondisi pemodelan sesuai dengan kondisi yang sebenamya ,yaitu dengan memberikan boundary condition pada permukaan A dan permukaan B.Permukaan A ditahan searah sumbu X,Y,Z sedangkan permukaan B ditahan searah sumbu X dan Y saja dan diberikan kebebasan bergerak searah sumbu Z(searah panjang baja tulangan tersebut). Prosedur analisa yang diberikan adalah dengan incremental load, dimana pemberian beban diberikan pada pusat permukaan B yang besarnya berangsur-angsur membesar.Pembebanan dihentikan setelah mencapai kondisi plastis dan sulit mencapai kondisi yang konvergen. Analisa yang digunakan adalah analisa non linear. Karena itu untuk analisa ini diberikan hubungan stress-strain dari material baja tersebut. Dari hasil analisa itu ditemukan suatu fenomena yang menarik, dimana terjadi konsentrasi tegangan yang cukup besar pada daerah sambungan. Disamping itu, gradien perubahan tegangan menjelang sambungan meningkat tajam, dimana hal ini dikarenakan timbulnya momen akibat eksentrisitas pada sambungan tersebut. Sehingga dari analisa ini dapat disimpulkan bahwa daerah yang rawan putus adalah daerah sekitar sambungan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34966
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cook, Robert D.
Bandung: Eresco, 1990
624.171 COO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Oksri Nelfia
"ABSTRAK
Analisa kekakuan dinding dibuat untuk menggambarkan perilaku mekanik struktur dinding penahan tanah akibat pembebanan tanah serta konstruksi di atasnya. Prilaku mekanik dinding dapat dibuat dengan melakukan permodelan pada struktur dinding. Permodelan yang dilakukan adalah 100 model yang terbagi atas jenis tanah (lempung dan pasir), bentuk struktur (Plane strain, Axisymmetry), kedalaman galian, penetrasi, dan variasi kekakuan dinding. Dengan melakukan simulasi pada permodelan struktur dinding, maka akan didapatkan suatu hasil yang dapat mengambarkan prilaku mekanik dari struktur dinding penahan tanah yaitu nilai deformasi lateral yang terjadi pada ujung atas dinding, bending momen pada dinding kantilever, tekanan efektif tanah serta vertical settlement pada permungkaan tanah di atas turap, dimana dilakukan analisa yang paling mendalam pada variasi kekakuan struktur dinding. Dengan struktur dinding yang semakin kaku maka kemampuan dinding penahan tanah akan semakin baik dalam menerima beban yang dapat dilihat pada displacement yang terjadi semakin kecil dan kapasitas bending momen yang semakin besar. Program elemen hingga yang digunakan untuk mensimulasikan penelitian adalah PLAXIS ver.8.

ABSTRACT
Analysis of walls' stiffness is conducted to explain mechanical behaviors of the sheet pile affected by surcharge load and construction load on the surface. Mechanical Behaviors of the walls' are constructed by modelling on walls structure the modelling is conducted by using 100 models, consisted of types of soil (clay and sand), forms of structures (Plane strain, Axisimmetry), excavation and penetration depth of walls variety of walls stiffness. Conducting a simulation on modelled walls' structure results in mechanical behaviors of sheet pile structure, which are lateral deformation value accured on the top of the walls, bending moment on cantilever walls, effective pressure of soil and vertical settlement on the surface above sheet pile, wheres the furthest analysis is on variety of walls' stiffness. The more rigid the sheet pile, the better the sheet pile on-load capacity witnessed by the decline of displacement and the incline of bending moment capacity. Finite element method used is plaxis ver. 8."
2007
S35761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>