Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhiono
"Penampil karakter pada penelitian ini menggunakan teknik scanning seperti halnya pada TV, LED, LCD. Namun proses penampilannya menggunakan Laser dioda dan menggunakan teknik pemantulan pada cermin yang diputar oleh motor. Proses penampilan karakter ini terjadi karena cermin yang ditempatkan sedemikian rupa pada sebuah piringan persegi banyak yang diputar oleh motor dan kemudian cermin tersebut ditembak oleh Laser dioda yang dikontrol oleh mikrokontroler. Terjadinya scanning secara horizontal karena adanya susunan geometris piringan bersegi banyak, dengan masing-masing sisi ditempatkan cermin datar. Karena adanya perputaran motor, akan menyebabkan cahaya tersebar secara horizontal kemudian, scanning secara vertikal terjadi karena rancangan kedudukan cermin yang berbeda sudut terhadap sumbu vertikal bagi masing-masing cermin. Akhirnya secara keseluruhan terjadi scanning dari arah kiri ke kanan dan dari atas ke bawah secara simultan, sehingga menghasilkan tampilan karakter sesuai data yang ada pada memori mikrokontroler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noer Kamila
"Berbagai molekul bioaktif yang terdapat dalam sekretom mayoritas merupakan molekul dengan ukuran >20 kDa sehingga sulit untuk melewati epidermis dan menimbulkan efek farmakologis. Metode aplikasi sekretom diduga memiliki peranan terhadap efektivitas sekretom sehingga perlu dilakukan suatu uji klinis untuk membandingkan efektivitas aplikasi sekretom terhadap fungsi sawar kulit yang didahului dengan metode microneedling dan laser fraksional CO2. Penelitian ini merupakan uji klinis acak terkontrol tersamar tunggal dengan metode split-face yang dilakukan pada wanita berusia 35-59 tahun di Poliklinik Madya, RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo. Penilaian transepidermal water loss (TEWL), dan skin capacitance (SCap) dilakukan pada minggu ke-0, 2, dan 4. Pada minggu ke-0 dan ke-2 semua subjek dilakukan microneedling dan laser fraksional CO2 yang diikuti dengan aplikasi konsentrat sekretom. Sebanyak 12 SP mengikuti penelitian ini dengan rerata usia 46,2 ± 6,45 tahun. Terdapat penurunan kadar TEWL yang bermakna pada kelompok laser fraksional CO2 (p-value 0,002) dan microneedling (p-value 0,002). Pada analisis lebih lanjut penurunan TEWL bermakna terdapat pada minggu ke-4. Tidak terdapat perubahan kadar TEWL yang signifikan pada kelompok laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Terdapat peningkatan kadar SCap pada kelompok laser fraksional CO2 dan microneedling namun tidak bermakna secara statistik. Tidak terdapat perbedaan perubahan nilai SCap yang signifikan pada sisi laser fraksional CO2 dibandingkan dengan microneedling. Prosedur laser fraksional CO2 dan microneedling sebelum pemberian konsentrat sekretom memiliki efektivitas yang serupa dalam memperbaiki fungsi sawar kulit. 

Most of the various bioactive molecules present in the secretome are molecules with a size of >20 kDa, making it difficult to pass through the epidermis and cause pharmacological effects. Secretome application method is thought to have an important role in the effectiveness of the secretome, so a clinical trial is needed to compare the effectiveness of the secretome application on the skin barrier function which is preceded by the microneedling method and fractional CO2 laser. A single-blind, randomized split-face was conducted on women aged 35-59 years at Madya Clinic, dr. Cipto Mangunkusumo Hospital. Transepidermal water loss (TEWL) and skin capacitance (SCap) assessments were carried out at weeks 0, 2, and 4. At weeks 0 and 2 all subjects underwent microneedling and fractional CO2 laser followed by application of secretome concentrate. Twelve participants took part in this study with an average age of 46.2 ± 6.45 years. There was a significant decrease in TEWL levels in the fractional CO2laser (p-value 0,002) and microneedling (p-value 0,002) groups. Significant decreases in TEWL were found at week 4. There was no significant change in TEWL levels in fractional CO2 laser group compared to microneedling. There was an increase in SCap levels in fractional CO2 laser and microneedling groups but it was not statistically significant. There was no significant difference in SCap value changes on the CO2 fractional laser side compared to microneedling. Fractional CO2 laser and microneedling procedures prior to administration of secretome concentrate have similar effectiveness in improving skin barrier function"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endra
"Dalam tesis ini dilakukan simulasi komputer untuk mempelajari efek pre-chirping pada perambatan dan interaksi soliton di dalam single mode dispersion shifted fiber. Simulasi dilakukan dengan cara menyelesaikan Non-Linear Schrodinger Equation (NLSE), yaitu suatu persamaan yang memodelkan perambatan pulsa optik di dalam non-linier fiber optik Solusi NLSE diperoleh secara numerik dengan Symmetrized Split Step Fouried Method (SSSFM). Penyelesaian SSSFM dilakukan dengan membuat program menggunakan software MatLab 7.0. Program simulasi SSSFM yang dibuat akurasinya diuji dengan membandingkannya dengan solusi eksak dari perambatan soliton di dalam lossless fiber optik.
Hasil perbandingan menunjukan SSSFM memberikan hasil yang sangat akurat dalam menyelesaikan NLSE, dimana Normalized Square Deviation (NSD)-nya sangat kecil (dalam circle -8 sampai -9) dibandingkan dengan solusi eksak NLSE. Loss pada fiber dikompensasi dengan dilakukan pengamatan secara periodik dan metode pre-emphasis.
Dari hasil-hasil dan evaluasi yang diperoleh maka didapatkan bahwa efek pre-chirping menimbulkan efek merugikan bagi perambatan dan interaksi soliton di dalam single mode dispersion skied fiber. Sehingga untuk menghasilkan sistem komunikasi soliton yang baik maka pulsa input sebaiknya bebas chirp, atau memiliki nilai chirp yang rendah dan bernilai positif.

In this thesis, computer simulation is made to study pre-chirfing effects on propagation and soliton interaction in single mode dispersion shifted fiber. The Non-Linear Schrodinger Equation (NLSE), the equation that governs propagation of optical pulse envelope in non-linear fiber optics, is solved numerically by Symmetrized Split Step Fouried Method (SSSFM) using, MatLab 7.0.
The validity of SSSFM in determined by comparing with exact solution of NLSE, that show SSSFM gives accurate result with Normalized Square Deviation (NSD) is in order -S to -9. Fiber loss is compensated by amplifies' which is placed periodically along t he fiber link and pre-emphasis method.
From the results and evaluation, it is shown that pre-chirping effects degrade the performance of propagation and soliton interaction in single mode dispersion shifted fiber, so to achieve a good performance of soliton communication system, the input pulse is chirp free, or minimized and have positive value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16106
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Semayang Muda
"Kopling antara amplifier permukaan miring dan fiber taper lens-ended diselidiki secara teori. Penelitian teori didasarkan pada model gelombang bidang tiga dimensi yang dihitung melalui pergeseran fasa akibat permukaan iring. Kopling diselidiki berkenaan dengan parameter-parameter berkas dari pandu gelombang amplifier lens-ended, dan juga berkenaan dengan posisi fiber. Terjadinya rugi-rugi kopling karena permukaan miring dan karena variasi dari uji lens yang terbaik, rugi untuk permukaan miring 10° ditemukan lebih kecil dari 0.5 dB dibandingkan amplifier permukaan normal.

The coupling between angled-facet amplifiers and tapered lens-ended fibers is investigated theoretically. The theoretical investigation is based on a three-dimensional plane wave model which accounts for the phase differences introduced by the angled facets. The coupling is investigated with respect to the beam parameters of the amplifier wave guids and the tapered lens-ended fiber, and also with respect to the fiber position. For optimized lens radii the excess loss for 0l0° facet angle is found to be less than 0.5 dB compared to a normal facet amplifier."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Ferdian
"Komunikasi tanpa kabel (wireless communication) saat ini berkembang sangat pesat. Perkembangan ini tak lepas dari perkembangan teknologi antena sebagai salah satu perangkat komunikkasi untuk wireless, di mana antena ini dituntuk memiliki dimensi yang lebih kecil dengan kemampuan meradiasikan dan menerima sinyal secara baik. Salah satu antena yang cocok untuk komunikasi wireless adalah antena mikrostrip. Hal ini dikarenakan antena mikrostrip yang low profile, mudah dalam fabrikasi, dapat diintegrasikan dengan rangkaian, cocok untuk mobile communication dan relatif lebih murah.
Pada skripsi ini dirancang antena mikrostrip frekuensi ganda yang dapat digunakan pada frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan slot berbentuk U. Antena yang akan dirancang menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupled agar menghasilkan bandwidth yang lebih besar dari penelitian sebelumnya [7] yang hanya sebesar 0,5% untuk frekuensi 2,4 GHz. Selain itu akan diamati pula karakteristik lainnya seperti pola radiasi dan gain.
Dari hasil fabrikasi dan pengukuran antena segiempat yang menggunakan slot berbentuk U diperoleh bahwa antena ini bekerja pada frekuensi 2,43 GHz dan 5,15 GHz. untuk frekuensi 2,43 GHz diperoleh nilai VSWR 1,239 dan untuk frekuensi 5,15 GHz, 2,43 GHz dan 92% untuk frekuensi yang 5,15 GHz."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39953
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhana
Jakarta: Pradnya Paramita, 1978
621.381 SUH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andinar Hirmaridha Islamy
"Skripsi ini membuat perancangan dan melakukan simulasi teknologi VoIP di jaringan protokol mobile IPv6 dengan metode fast handover serta variasi penggunaan codec yaitu codec G.729A dan codec GSM. Mobile IPv6 memiliki beberapa cara dalam melakukan handover, salah satunya adalah fast handover. Pada jaringan protokol mobile IPv6, fast handover memiliki kemampuan mengurangi delay. Karena pada dasarnya implementasi ini akan mengacu pada Quality of Service untuk mendapatkan layanan VoIP dengan performa codec yang lebih baik.
Pada hasil skripsi ini terbukti bahwa hasil pengujian jitter, delay dan throughput saat terjadi handover codec GSM lebih stabil daripada codec G729A dengan nilai jitter 0,010276 sec, delay 0,70675 sec & throughput 15157,75 bit/sec.

This skripsi makes the design and simulation of VoIP technology in mobile IPv6 network protocol with fast handover method and the variation of the codec usage that are G.729A and GSM. Mobile IP has several ways of doing handovers, one of them is a fast handover. In the mobile IPv6 network protocol, fast handovers has the ability to reduce delay. Because, basically, this implementation will be based on Quality of Service for VoIP services with a better codec performance.
In the results of this thesis is proven that the results of testing jitter, delay and throughput during handover GSM codec is more stable than G729A codec with jitter is 0,010276 sec; delay 0.70675 sec and throughput 15157,75 bit/sec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1962
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Subyantoro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
TA3303
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Ahmad Riza
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Triawan
"Perkembangan teknologi sistem telekomunikasi berkembang sangat cepat. Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan kinerja sistem telekomunikasi yang handal. Seiring dengan perkembangan teknologi pita lebar, sistem telekomunikasi yang digunakan pada saat ini juga terus dikembangkan agar dapat menghasilkan performa yang lebih baik lagi. Teknik yang digunakan dalam sistem pita lebar tersebut saat ini yaitu menggunakan teknik Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa frekuensi subcarrier yang saling tegak lurus. Sistem OFDM mampu memberikan efisiensi bandwidth yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem Frequency Division Multiplexing (FDM) biasa. Untuk membuat sinyal OFDM diperlukan suatu teknik transformasi yang diterapkan dalam sistem OFDM. Beberapa transformasi yang biasanya digunakan dalam sistem OFDM ialah Discrete Fourier Transform (DFT) dan Discrete Wavelet Transform (DWT).
Dalam skripsi ini dirancang dan dianalisa sistem OFDM yang menggunakan transformasi Lifitng Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT merupakan pengembangan dari trasformasi DWT. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh transformasi LDWT ini mampu memberikan performa yang lebih baik untuk sistem OFDM. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa sistem OFDM-LDWT menghasilkan nilai BER yang lebih baik dibandingkan sistem OFDM-DWT untuk wavelet Db2, Sym2, dan Coif2, sedangkan wavelet Haar menghasilkan nilai BER yang sama baik. Nilai BER paling baik yang dihasilkan sistem OFDM-LDWT yaitu pada saat menggunakan wavelet Haar, Db2, dan Sym2 pada kanal AWGN dengan menggunakan modulasi QPSK dan tanpa menggunakan Cyclic Prefix (CP).

The development of telecommunication system grows rapidly. Various methods are used to improve the performance of telecommunication system. Due to the development of broadband communication, telecommunication system should be developed to reach the good performance. The technology used in broadband system is Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM).
Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) uses multiple orthogonal subcarriers frequency. OFDM system can provide higher bandwidth efficiency than Frequency Division Multiplexing (FDM) system. A transformation technique is required to build the OFDM signal. Some transformations used in the OFDM system is the Discrete Fourier Transform (DFT) and Discrete Wavelet Transform (DWT).
This final project designs and analyzes OFDM system using Lifting Discrete Wavelet Transform (LDWT). LDWT is the next generarion of DWT transform. The advantages of LDWT transform can improve the performance of OFDM system. The result of simulation shows that OFDM-LDWT system has a better BER than OFDM-DWT system in the wavelet Db2, Sym2, and Coif2, while the wavelet Haar has the same good BER. System of OFDM-LDWT has the best performance of BER when using wavelet Haar, Db2, and Sym2 in the AWGN channel with QPSK modulation and without Cyclic Prefix (CP)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>