Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150638 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liman Harijono
"Penelitian ini dilatar belakangi ketidakpuasan penulis terhadap survei kepuasan pelanggan di Instalasi Gawat Darurat RS Sumber Waras yang dilakukan oleh PKMPRS (Panitia Kendali Mutu Pelayanan Rumah Sakit) Sumber Waras, dimana hasil survei yang didapatkan terlalu bersifat umum, tidak memenuhi kaidah-kaidah penelitian, sukar dinterpretasikan, dan sukar dilakukan intervensi.
Tujuan penelitian ini adalah mengukur persepsi pasien dan tingkat kepuasan pasien/keluarganya terhadap pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RS Sumber Waras, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam upaya untuk memperbaiki mutu pelayanan dan menyusun instrumen penelitian.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan informasi didapat melalui kuesioner yang diedarkan pada bulan Juli 2003 sebanyak 400 sampel.
Terhadap instrumen penelitian dilakukan dua macam uji sebelum sebelum dipergunakan sebagai instrumen penelitian, yaitu : penilaian oleh kelompok Panelis dan uji coba kuesioner untuk melihat validitas dan reliabilitasnya. Dalam uji coba di Instalasi Gawat Darurat RS Persahabatan dan RS Sumber Waras, kuesioner yang dipakai menunjukkan validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Lebih lanjut dilakukan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik personal responden, analisis bivariat untuk mencari ada tidaknya korelasi antara karakteristik personal responden dengan 5 dimensi servqual. Sedangkan analisis multivariat dipergunakan untuk mencari keeratan hubungan antara variabel dependen (karakteristik personal responden) dan 5 dimensi servqual.
Dari analisis kepentingan dan kinerja/performance didapatkan bahwa 88% responden merasakan kepuasan atas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. Disini yang diukur adalah tingkat kesesuaiannya. Untuk menentukan prioritas yang harus dibenahi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, data yang ada tersebut dimasukkan ke dalam diagram Kartesius.
Pada penelitian ini faktor-faktor kepuasan ditinjau dari karakteristik responden dan 5 dimensi mutu, yaitu : dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Pada akhir penelitian diharapkan diperoleh upaya-upaya yang dapat dipergunakan untuk perbaikan.

This study has a background unsatisfactory surveys that have been done by PKMPRS (Committee on Hospital Quality Control Service) of Sumber Waras Hospital, that did not take notice of research requirements. The conclusion as the results of the surveys that have been held by PKMPRS were general. The results were difficult in interpretations and interventions.
This survey attempts to measure patient satisfaction and the level of satisfaction for Emergency Departments of Sumber Waras Hospital, analyze several factors that could influence satisfaction in the efforts to improve service quality.
This research is a survey that use qualitative approach. Data collected through questionnairre during July 2003.
400 questionnairres have been taken for this survey after passing the judging group assessments. The questionnairres have been tried out for validity and reliability at 2 emergency departments of Persahabatan and Sumber Waras Hospital. The results of validity and reliability have been known that the instrument has strong validity and reliability. Analysis have been done for univariate, bivariate and multivariate.
Several factors influencing patient satisfaction observed with personal characteristics and 5 service quality, i.e.: tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
Univariate analysis have been done for personal characteristic of the respondents and items in 5 service quality demention. Bivariate analysis used to find correlation beetwen personal characteristic of the respondents and items in 5 service quality.
Importance and performance analysis have showed that 88% of the respondents have been satisfied in approving Emergency Department of Sumber Wares Hospital services.
To gain the priority way out that could improve service quality have been used Cartesius diagram. There were this thesis purposes the way customer satisfaction and efforts that could make an improvement of Emergency Department of Sumber Waras Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Noviati
"Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo merupakan rumah sakit pemerintah. Kunjungan pasien di Instalasi Gawat Darurat rata-rata perhari 78 pasien. Persentase jumlah kunjungan tahun 1999-2000 kasus non bedah 21286 (94,06%) dan bedah 1344 (5,94%), tahun 2000-2001 kasus non bedah 26664 (91,21%) dan kasus bedah 2570 (8,79%) serta tahun 2002 kasus non bedah 27653 (93,18%) dan kasus bedah 2025 (6,82%). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan melalui pengukuran harapan dan persepsi pasien. Penelitian menggunakan rancangan penelitian manajemen data primer dengan pengisian kuisioner oleh pasien yang datang berobat ke gawat darurat . Untuk kuisioner A (harapan) kemudian dilanjutkan pertanyaan B (persepsi) setelah pasien dirawat 1 hari Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Variabel independen yang dianalisis adalah karakteristik pasien diantaranya jenis kelamin, umur dan persepsi pasien berdasarkan 5 (lima) dimensi service quality serta variabel dependennya adalah kepuasan pasien. Data yang dikumpulkan diolah secara kuantitatif. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis Univariat, bivariat (uji chi-square) serta analisis Kartesius.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi pasien yang puas seimbang dengan yang tidak puas, yaitu 50 %. Karakteristik pasien yang lebih banyak adalah umur < 25 tahun (76,2%). Uji bivariat dengan chi-square secara garis besar didapat karakteristik pasien yang berhubungan dengan harapan adalah umur pasien, pendidikan dan penghasilan pasien, sedangkan yang berhubungan dengan persepsi adalah umur dan jenis kelamin. Adapun hasil uji chi-square antara karakteristik pasien dengan tingkat kepuasan pasien didapatkan hubungan yang bermakna pada umur pasien dan penghasilan.
Analisis kartesius menempatkan sebagai bagian prioritas utama adalah faktor tempat parkir, petunjuk arah IGD, ruang tunggu yang luas dan nyaman , perawat berpenampilan rapi dan bersih, perawat membantu pasien menghadapi masalah dengan cepat tanggap terhadap keluhan, penampilan dokter menimbulkan percaya, dokter dan perawat ramah senyum dan sopan, dokter memahami dan memberi kesempatan konsultasi sesuai kebutuhan pasien. Untuk bagian pertahankan prestasi dimana pasien merasa puas adalah faktor ruang tunggu yang baik dan bersih, pelayanan sesuai dengan prosedur yang tidak berbelit-belit, pasien tidak menunggu lama, perawat dan dokter berperilaku baik, dokter memiliki kemampuan dalam menangani pasien, petugas tidak pilih kasih.
Dari hasil penelitian, saran untuk semua pihak terkait untuk memperhatikan pasien yang mempunyai harapan tinggi tetapi berpersepsi rendah, dimana hal tersebut menggambarkan tingginya tingkat ketidak puasan pasien.

Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo (RSUD PASAR REBO) represent governmental hospital in which the percentage from total visitor's patient in the emergency room are 78 patients everyday. Percentage sum up visit of year 1999-2000 case of non surgical operation 21286 (94,06%) and surgical operation 1344 (5,94%), year 2000-2001 case of non surgical operation 26664 ( 91,21%) and the case operate on 2570 ( 8,79%) and also year 2002 case of non surgical operation 27653 ( 93,18%) and the case operate on 2025 (6,82%). This research aim to get picture mount satisfaction and see how relation between satisfaction through patient measurement of expectation and perception use design management data research of primary with admission questionnaire filling by incoming patient in the emergency room. Questionnaire A (hope) then continued questionnaire B (perception) after patient to be cared one day sum up sample as much 100 respondents. Independent variable which the analyst characteristic of patient that is gender, age and patient perception pursuant to 5 (five) of dimension service quality and also dependent variable patient satisfaction. Data collected to be processed quantitatively. Analysis of statistic is using Univariat analyzed, Bivariate (chi-square test) and also Cartesius analisys.
Result of this research show that proportion of well-balanced satisfied patient with dissatisfying, that is 50 %. Characteristic of Patient which is more amount age < 25 year ( 76,2%). Test of Bivariate by chi-square marginally got characteristic of patient which deal with expectation old age patient, education and patient production, which deal with perception age and gender as for result chi-square among characteristic' of patient with storey level of patient satisfaction got relation having a meaning age of patient and production. Now, the result of the chi-square test between patient's characteristics with patient's satisfaction level found the meaningful connection on patient's age and salary.
Cartesius analysis place as shares of especial priority factor of place parking area to emergency room, large waiting room and convenience, nurse of have natty appearance and the cleanness, nurse assist patient face problem swiftly listen carefully to sigh, appearance of doctor generate trust, friendly nurse and doctor smile and respectably, doctor comprehend and give a break consultancy according to patient requirement. To maintain the prestigious of patient's satisfaction are factor clean waiting room and good one, services on schedule and procedural not many handicap, doctors and nurses are always hospitable and delight.
Base on the research it is suggested to all who might concern to give more attention to patient with high expectation but with low perception, where as it described the high level of patients unsatisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Krisnanda
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan kesehatan saat ini pihak pengelola pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pasien, serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Kepuasan pasien diperoleh dari tingkat kesesuaian/nilai puas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan pasien terhadap pelayanan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 100 pasien yang dilakukan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI dari tanggal 8 Maret 2001 sampai dengan 16 April 2001. Dimensi pelayanan yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah sarana fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan / keyakinan dan kepedulian.
Faktor karakteristik pasien yang ingin diketahui hubungannya dengan tingkat kepuasan pasien adalah variable jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, kiasifikasi pasien dan pendapatan. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisis terhadap faktor-faktor dimensi pelayanan dengan self scale survey menggunakan Diagram Kartesius.
Hasil didapat menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas sebesar 46,2% dan pasien yang tidak puas sebesar 53,8% dengan tingkat kesesuaian/ nilai puas 80,71%. Uji bivariat dengan Chi-square didapat variable yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan, klasifikasi pasien, dan pendapatan. Disarankan kepada pihak Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI untuk memperhatikan karakteristik pasien khususnya pendidikan, klasifikasi pasien dan pendapatan pasien dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan pelayanan prima. Uji multivariat dengan regresi logistik didapat variabel yang dominan adalah variabel pendapatan, dimana pasien rawat jalan Instalasi Rawat Darurat dengan pendapatan rendah beresiko untuk puas 3 kali dibandingkan dengan pasien pendapatan tinggi.
Analisis setiap faktor terhadap dimensi pelayanan yang digunakan diketahui bahwa faktor-faktor: ruang tunggu yang luas dan nyaman, peralatan medis Instalasi Rawat Darurat terlihat modern, pelayanan sesuai jam buka 24 jam, tidak membedakan satu pasien dengan pasien yang lainnya dan sebagian faktor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah, merupakan faktor-faktor yang penting dan prioritas bagi pasien dan RSUD Palembang BARI harus segera memperbaiki serta mengoreksi faktor-faktor dimensi pelayanan ini. Faktor-faktor gedung tampak baik dan bersih, perawat berpenampilan rapi dan bersih, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa dokter, proses pendaftaran dilaksanakan dengan cepat, semua keluhan pasien cepat ditanggapi, perawat berperilaku baik selama pelayanan, dokter berperilaku baik selama memeriksa pasien, penampilan dokter menimbulkan rasa percaya dan aman pasien, dokter memiliki kemampuan untuk mengatasi penyakit pasien, dokter memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah senyum dan sopan dan sebagian factor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah merupakan faktor-faktor dimensi pelayanan yang harus dipertahankan karena pasien merasa puas.

In this global era and free competition in health services, any institution that provides health services is required to improve its services quality. One of the indicators used to measure the quality of the services is patient satisfaction. Low patient satisfaction may indicate that the services quality is still below the set standards. Patient satisfaction may be influenced by many factors. One of them is patient characteristic.
The purpose of this study is to describe patient satisfaction and to observe how the satisfaction correlates with the patient characteristic as well as to observe the most dominant factor that correlate with patient satisfaction. Patient satisfaction was measured by compliance scale that included perception ratio with the patient expectation toward the service provided by the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BART. This was a cross sectional study on 100 patient at the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BARI from March 8, 2001 until April 16, 2001. Dimensions of the service used to measure the patients' level of satisfaction included tangibles items, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
The characteristics of the patient that this study investigated to reveal their correlation with the patients' level of satisfaction covered the following variables: Gender, age, education, occupation, case patient classification, and income. Data analysis was conducted by using univariat, bivariat, and multivariat techniques. Analysis of the service obtained from the self-scale survey was conducted by referring to Kartesius diagram.
The study result show that the proportions of satisfied patients reach to 46.2% and unsatisfied patients reach to 53.8% with level compliance of 80.71%. The bivariat test by using Chi-square reveals the variables that correlate with patients? satisfaction were education, case patient classification, and income. To recommend the emergency policlinic installation of district Hospital Palembang BARI to put emphasis on patients characteristics particularly on their education, case patient classification, and income in order to increase their level of satisfaction with the best services. The multivariat test by using logistic regression shows that the most dominant variable was income where the emergency policlinic installation patients who income lower were likely to be satisfied 3 times compared to patient who income higher.
Analysis of each factors dimensions of the service indicates that the factors : a comfortable and roomy waiting room, the emergency policlinic installation has got modern medical equipments, the services that opens for 24 hours, do not discriminate in treating the patients and treat them fair, and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureau cratic, the services patients politely and patiently, are the significant factors and a priority for the patients and District Hospital Palembang BARI should be immediately improve and review its factors. Factors: the building of District Hospital Palembang BARI looks good and clean, the paramedics work in their clean and neat uniforms, the patients do not have to wait long in order to meet the doctor to be examined, the process registration can be done fast, they respond the patients' problem quickly and well, the paramedics behave and do their duties well, the doctors behave well and examine the patients well, the performance of doctors arise the patients' trust and make them fell save, the doctors are able to handle the patients diseases, the doctors are treat the patients politely and patiently with smile on their face and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureaucratic, the services patients politely and patiently, that should be District Hospital Palembang BARI maintained for it proved to satisfy the patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Usfahtul Khasanah
"Latar Belakang: Pertumbuhan industri jasa kesehatan di Indonesia terus meningkat, jumlah rumah sakit di Indoensia juga terus meningkat. Pertumbuhan ekonomi di Provinsi DKI Jakarta bertumbuh positif. Jumlah rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta juga meningkat dari tahun 2019 – 2022. Hal ini mendorong persaingan dalam industri jasa kesehatan terutama rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta. Rumah sakit berusaha melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan agar tercapai kepuasan pasien. IGD sebagai pintu masuk utama pasien baik rawat jalan maupun rawat inap perlu memperhatikan kepuasan pasiennya. Banyaknya komplain pasien terhadap layanan kesehatan di IGD mengindikasikan adanya kekurangpuasan pasien terhadap layanan di ruang tersebut.
Tujuan Penelitian: untuk melihat hubungan Kualitats Layanan (Service Quality) terhadap kepuasaan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Metode Penelitian: menggunakan metode penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah semua pasien yang berkunjung ke IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Mei 2024. Sampel penelitian berjumlah 180 pasien. Analisis data menggunakan uji analisa univariat, bivariat chi square, dan regresi logistik ganda.
Hasil Penelitian: kepuasan pasien di IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa secara keseluruhan adalah baik yang terlihat dari nilai indeks Ikj yang menunjukkan nilai positif yang mengindikasikan bahwa persepsi pasien terhadap layanan kesehatan di IGD melebihi ekspektasinya. Sehingga timbul kepuasan pasien yang ideal menurut pasien. Namun ketika ditanyakan kembali menggunakan kuesioner ada 56,7% menyatakan ketidakpuasannya. Dari hasil uji chi square terlihat adanya hubungan yang signifikan terhadap kepuasan pasien pada semua dimensi kualitas layanan tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy, dengan p-value 0,000 (<0,050). Kemudian dari hasil uji multivariat menyatakan bahwa responsiveness merupakan faktor yang paling dominan terhadap kepuasan pasien.
Saran: Hendaknya IGD RSAU dr. Esnawan Antariksa dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasiennya terutama pada dimensi responsiveness.

Background: The growth of the health services industry in Indonesia continues to increase, the number of hospitals in Indonesia also continues to increase. Economic growth in DKI Jakarta Province is growing positively. The number of hospitals in DKI Jakarta Province will also increase from 2019 - 2022. This encourages competition in the health services industry, especially hospitals in DKI Jakarta Province. Hospitals try to make efforts to improve the quality of health services in order to achieve patient satisfaction. The Emergency Room as the main entrance for patients, both outpatient and inpatient, needs to pay attention to patient satisfaction. The large number of patient complaints about health services in the Emergency Room indicates that there is a lack of patient satisfaction with the services in that room.
Research Objective: to see the relationship between Service Quality and patient satisfaction in the ER at RSAU dr. Esnawan Antariksa. Research
Method: using quantitative analytical research methods with a cross sectional approach. The population of this study were all patients who visited the emergency room at RSAU dr. Esnawan Antariksa in May 2024. The research sample consisted of 180 patients. Data analysis used univariate analysis, bivariate chi square and multiple logistic regression tests.
Research Results: patient satisfaction in the ER RSAU dr. Esnawan Antariksa as a whole is good as seen from the Ikj index value which shows a positive value indicating that the patient's perception of health services in the ER exceeds their expectations. So that ideal patient satisfaction arises according to the patient. However, when asked again using a questionnaire, 56.7% expressed dissatisfaction. From the results of the chi square test, it can be seen that there is a significant relationship with patient satisfaction in all dimensions of tangible service quality, reliability, responsiveness, assurance and empathy, with a p-value of 0.000 (<0.050). Then, the results of the multivariate test stated that responsiveness was the most dominant factor in patient satisfaction.
Suggestion: It is hoped that the Emergency Room of RSAU dr. Esnawan Antariksa can improve the quality of health services so that it can increase patient satisfaction, especially in the dimension of responsiveness.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyutomo
"Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan masyarakat umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Kepuasan merupakan salah satu dimensi mutu. Dewasa ini konsep mutu telah menjadi seuatu "credo" universal dan telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap suatu keberhasilan organisasi. "Quality Mindset" ini tidak saja diadopsi lembaga penyelenggara jasa-jasa komersil tetapi telah merembes ke lembaga-lembaga pemerintahan yang selama ini resisten terhadap tuntutan akan mutu pelayanan publik yang prima, antara lain rumah sakit. (Aviliani dan Wlfridus, 1997 ).
Dengan berakhirnya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama dan dimulainya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua, salah satu prakondisi yang harus dipenuhi adalah meningkatnya mutu pelayanan sesuai dengan kebutuhan yang nyata. Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua rumah sakit. Sejak Pelita I sampai sekarang Departemen Kesehatan, telah melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan secara bertahap. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana, pengadaan peralatan dan ketenagaan serta perangkat lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan rumah sakit pada umumnya.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin meingkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan tadi, maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara bertahap terus perlu ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga, maupun masyarakat.
Dasar-dasar upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit antara lain : Garis-Garis Hesar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1993 disebutkan bahwa pengelolaan kesehatan yang terpadu perlu lebih dikembangkan agar dapat lebih mendorong peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha dalam pembangunan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan ditingkatkan dan jangkauan serta kemampuan diperluas agar masyarakat . terutama yang berpenghasilan rendah?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-9903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Lamsaria G.
"Dari data mengenai kegiatan pada unit gawat darurat Rumah Sakit Bhakti Yudha terlihat banyaknya pasien-pasien non gawat darurat yang datang berobat ke unit gawat darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha ada sebanyak 51%. Apabila hal ini dibiarkan dapat menyebabkan penambahan beban kerja bagi dokter dan perawat yang bekerja di unit gawat darurat. terhalannya pengobatan terhadap pasien-pasien yang gawat darurat serta menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam sistim pelayanan kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang sikap dari pasien-pasien non gawat darurat dalam melihat pelayanan pada unit gawat darurat RSU Bakti Yudha Depok yang ditinjau dari dimensi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy serta faktor-faktor yang berhubungan dengan sikap dalam meliltat pelayanan pada unit gawat darurat RSU Bhakti Yudha Depok. Adapun unit analisisnya adalah pasien-pasien non gawat darurat yang telah diperbolehkan pulang oleh dokter yang bertugas.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan dari tanggal 13 Mei - 30 Juni 2002. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat dan analisis bivariat kill kuadrat)
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah rata-rata sikap suka dalam melihat pelayanan unit gawat darurat adalah 90%, dan dimensi yang paling disukai adalah dimensi empathy (93.47%) diikuti oleh dimensi reliability (92.38%) dan responsiveness (92.18%). Dan responden yang mempunyai sikap suka terhadap pelayanan unit gawat darurat ada sebanyak (42.1%) dan yang tidak suka ada sebanyak (57 9%). Dan dari analisis bivariat menun,jukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan sikap tersebut adalah dari faktor predisposisi adalah pendidikan dan pendapatan yang menanggung biaya pengobatan. sedangkan dari faktor pendukung adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan.
Dari hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan pada pihak RSU Bhakti Yudha adalah supaya dapat menerapkan dimensi - dimensi yang disukai oleh pasien-pasien non gawat darurat serta perlunya memperhatikan kecepatan dalam pelayanan kedalam unit/departemen pelayanan yang lain terutama unit/departemen rawat jalan.

Data from Emergency Unit's medical record showed that 51% are non emergency patients who visited the unit. This situation unfortunately give more workload to medical stall' including physician and nurse, and give less opportunity to patients who really need emergency service. In this longterm, this incorrect situation will being inbalance health service system.
This study had objective to examine non emergency patients who visited Emergency Unit and their perceptions on health services given at Emergency Unit in tangible_ reliability, responsiveness, assurance and empathy dimensions. The study used non emergency patients at Emergency Unit that had been given services to them.
This was a quantitative study with cross sectional design. Data was collected from May 13 to June 30 2002. Arid for analysis used of univariate and bivariate analysis ( Chi Square).
This study showed in average ratio reality to expected ( defined as positive attitude ) is 90%. According to service dimension 93%, 92%,92%, 92%, 83% are positive attitude to empathy, reliability, responsiveness, reliability and tangibility respectively. By using 90% as cut off point for being like or dislike to the service, it is showed that around 42% expressed their likeness to the Emergency Unit services. Bivariate statistics showed that level of education, income are predisposing factors related significantly with likeness to the service, while from enabling factors, easy to access variable significantly related to the dependent variable ( i.e, likeness to the services ).
From this study, it is recommended that management of the hospital showed applied study dimension of Emergency Unit service ( i.e, empathy, assurance. responsiveness, and reliability ) to out patient departement to attract non emergency patients back to right services.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12631
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Virgin
"The background of the research was the fact that Emergency Care Unit is a particular service unit in hospital which has to be able to respond quickly and effectively in order to achieve the goals of emergency care service and at the same moment to deliver satisfaction to the patients and their families.
From the situational analysis at Emergency Care Unit at Fatmawati General Hospital it had been found that service time for patients who would undergo cito surgeries with the same diagnosis varied greatly.
Therefore, the purpose of this research was to analyze service process for patients at Emergency Care Unit Fatmawati General Hospital who would undergo cito surgeries, which included the measurement of service time.
This type of research was a case study with a qualitative approach. Data and information regarding the service process were obtained from in-depth interviews, while data regarding the service time was gained from recording and calculating the time taken starting from the moment of surgery decision until the moment the patients were-delivered from the Emergency Care Unit to the cito surgery room.
The result from the research showed that the service process varied immensely for patients who would undergo the cito surgeries with the process structure also varied. Nevertheless, there were several common stages of service which would have to be endured by the patients starting from the time the surgery was decided until the time the patient steps out from the Emergency Care Unit to the cito Surgery Room. Those stages were: surgery approval, room reservation, hematologic test, bleeding time and clotting time test, turning-in of surgery schedule, admission process and administration process. It had also been found that the average service time for patients who would undergo cito surgeries with the same diagnosis varied greatly.
The variation of process structure resulted from the lack of clear comprehensive procedures for the service phase orders. For this reason the management of Emergency Care Unit Fatmawati General Hospital shall have to create a written procedure containing the service phase steps which have to be performed by the Emergency Care Unit attendants when delivering service to the patients undergoing cito surgeries.
The large variation of service time was probably due to 2 type of factors. They were the patient factors and the service factors at the Emergency Care Unit. Included in the patient factors were gender, age and approval time for surgery, whereas included in the service factors were consultation time to other specialists, readiness of operator, readiness of cito surgery room and waiting time between various stages of service.
To minimize the variation of service time for patients who will undergo cito surgeries with the same diagnosis, the management of Emergency Care Unit Fatmawati General Hospital shall have to improve coordination with other units. This can be achieved through existing regular meetings at the Fatmawati General Hospital.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan bahwa Instalasi Rawat Darurat merupakan suatu unit pelayanan di rumah sakit yang harus dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat agar tujuan pelayanan gawat darurat dapat tercapai dan sekaligus memberikan kepuasan kepada pasien atau keluarganya.
Dan analisa situasi di IRD RSUP Fatmawati ditemukan bahwa waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito dengan diagnosis yang sama sangat bervariasi.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pelayanan terhadap pasien LRD RSUP Fatmawati yang akan menjalani operasi cito, termasuk di dalamnya menghitung waktu pelayanannya.
Janis penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai proses pelayanan diperoleh melalui in-depth interview, sedangkan data mengenai waktu pelayanan diperoleh melalui pencatatan waktu pelayanan mulai tahap penetapan operasi sampai pasien keluar dari IRD menuju kamar operasi cito.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito bervariasi dan urutan prosesnya pun bervariasi , namun ada beberapa tahap pelayanan yang harus dilalui oleh pasien sejak penetapan operasi sarnpai pasien keluar dari IRD menuju Kamar Operasi cito yaitu tahap persetujuan operasi, pemesanan ruang rawat inap, pemeriksaan darah Iengkap, pemeriksaan Bleeding Time dan Clotting Time, pengajuan jadwal operasi, pembuatan Buku Rawat dan penyelesaian administrasi. Ditemukan juga bahwa rata-rata waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito dengan diagnosis yang sama sangat bervariasi.
Bervariasinya urutan proses pelayanan disebabkan belum adanya prosedur tertulis yang jelas. Untuk itu manajemen lRD RSUP Fatmawati perlu membuat suatu prosedur tertulis yang berisi tentang urutan tahap pelayanan yang harus dilakukan oleh petugas IRD dalam memberikan pelayanan kepada pasien yang akan menjalani operasi cito.
Besamya variasi waktu pelayanan kemungkinan disebabkan oleh 2 macam faktor yaitu faktor pasien dan faktor pelayanan di IRD. Termasuk dalam faktor pasien adalah jenis kelamin, umur dan waktu persetujuan operasi, sedangkan yang termasuk faktor pelayanan IRD adalah waktu konsul ke SMF lain, kesiapan operator dan kesiapan Kamar Operasi cito dan waktu tunggu diantara tahap-tahap pelayanan.
Untuk memperkecll variasi waktu pelayanan terhadap pasien yang akan menjalani operasi cito dengan diagnosis yang sama, manajemen IRD RSUP Fatmawati perlu rnemperbaiki koordinasi dengan unitlbagian lain yang terkait melaiui rapat-rapat rutin yang sudah ada di lingkungan RSUP Fatmawati."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T1835
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianto
"The pharmaceutical services at a dispensary are prescription dispensing, selfmedication and drug information. Patient?s satisfaction is an essential factor in improving medicines sale at dispensary. The objective of survey is to know the patient's satisfaction who get the prescription service at Kopkar dispensary. Cross sectional study is conducted by collecting data from 100 adult patients who get the prescription service at Kopkar dispensary on November 2003 by questioner. Respondent are selected by the systematic random sampling. Data were analyzed by comparing between the perception of reality service and the perception of need service using correlation index. The result of this study are: (1) The patients have high satisfaction to the empathy and the cleaning waiting room, (2) The patients have moderate satisfaction to the drug service, the cashier service, the drug information, the drug completed, the drug price, the desk in waiting room, the fan and air conditioning service, and (3) the patients have low satisfaction to the television service."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Loho, Benny
"ABSTRAK
Sejak beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BOR) pada bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Salah satu sebab yang diduga adalah kurang puasnya pasien/keluarga terhadap penampilan upaya pelayanan rawat nginap rumah sakit.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang penilaian pasien/keluarga dalam hal kepuasannya terhadap penampilan upaya pelayanan selama dalam perawatan di rumah sakit dan mengetahui penampilan upaya pelayanan yang telah dilakukan oleh jajaran rumah sakit. Dengan itu rumah sakit mengharapkan mendapat informasi umpan balik untuk melakukan tindakan perbaikan, sehingga mutu pelayanan dapat
ditingkatkan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai penilaian penampilan upaya pelayanan, kemudian dilanjutkan dengan analitik untuk mengetahui apakah penampilan
itu menentukan tingkat kepuasan yang diperoleh pasien/keluarga. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase, Chi-kuadrat, koefisien korelasi Goodman dan
Kruskal serta koefisien korelasi rank Kendall.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien/keluarga pada umumnya puas dengan pelayanan yang diberikan. Rumah sakit ini belum mempunyai standar prosedur kerja yang cukup lengkap dan baik, belum mempunyai dokter ahli purna waktu untuk kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, penyakit dalam dan penyakit bedah. Perbedaan penampilan upaya pelayanan antar bagian tidak besar. A
Kesimpulan : penampilan upaya pelayanan rawat nginap RS. RK Charitas Palembang cukup baik dan memuaskan pasien/keluarga. Penampilan upaya pelayanan rawat nginap rumah sakit tidak manentukan tingkat kepuasan yang diperoleh pasien/keluarga. Perbedaan nilai antara pasien/keluarga dan pengamat merupakan ciri khas pelayanan jasa kesehatan, yaitu ketidak tahuan konsumen akan apa yang hendak dibelinya. Kurang puasnya pasien/keIuarga,bukan merupakan sebab terjadi
nya penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BOR) di bagian kebidanan dan penyakit kandungan.
Saran adalah agar RS. RK Charitas berusaha untuk melengkapi kekurangannya, membuat penelitian lebih lanjut dalam hal mencari sebab penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BCR) di bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Penelitian evaluatif perlu dibuat secara berkala dan dikembangkan pada bagian-bagian lainnya di rumah sakit.

"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>