Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Yusep
"Secara teoritis, motivasi yang melatarbelakangi perusahaan melakukan stock split serta efek yang ditimbulkannya dapat disimak dalam hipotesis signalling dan hipotesis liquidity. Sebagian besar manajer melakukan stock split dengan maksud supaya harga saham berada pada optimal trading range sehingga dapat meningkatkan likuiditas saham.
Tesis ini berupaya meneliti pengaruh pengumuman pemecahan nilai nominal saham (stock split) terhadap imbal hasil saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dengan menggunakan data empiris yang berupa Indeks Harga saham Individu (IHSI). dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sekitar tanggal pengumuman tersebut dari 40 (empat puluh) sampel perusahaan, dari tahun 1996 hingga tahun 1999. Sementara itu, analisis empiris dilakukan dengan menggunakan 'event study methodology'.
Hasil dari penelitian, menunjukkan bahwa pengumuman stock split, secara akumulatif agregat, tidak secara signifikan mempengaruhi imbal hasil saham. Namun demikian, satu hari setelah pengumuman stock split, harga saham secara signifikan terpengaruh oleh adanya pengumuman itu, yakni peningkatan harga saham. Dalam hal ini terlihat dari adanya abnormal return positif pada periode tersebut. Akan tetapi setelah itu, pengaruhnya tidak segnifikan lagi. Di sisi lain, sampel perusahaan - secara individu - masing-masing tidak dipengaruhi secara signifikan oleh adanya tindakan perusahaan tadi."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10265
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatri Fathiyyah Fadilah
"Stock split atau pemecahan saham pada umumnya dilakukan untuk meningkatkan jumlah saham yang beredar di sebuah perusahaan. Tetapi, terdapat beberapa reaksi pasar setelah pengumuman stock split yang terjadi sebagai akibat dari kandungan informasi yang diberikan perusahaan pada saat melakukan pengumuman stock split. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan informasi yang terdapat pada saat pengumuman stock split, serta perubahan kepemilikan institusional sebagai reaksi pasar dapat dijadikan pengukuran bahwa suatu pengumuamn stock split memiliki kandungan informasi yang diberikan. Penelitian menggunakan 40 sampel perusahaan stock split, dan 40 matching firms. Metode penelitian yang digunakan adalah event study, serta regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh kandungan informasi tersebut terhadap perubahan kepemilikan institusional. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan hanya memberikan informasi mengenai kinerja operasional perusahaan, dan perubahan luas kepemilikan institusional dapat dijadikan sebagai pengukuran kandungan informasi pengumuman stock split. Untuk meningkatkan hasil penelitian lanjutan, diharapkan dapat menggunakan variabel abnormal return kurang dari 12 bulan untuk mengetahui kandungan informasi yang diberikan, dan pengaruhnya terhadap perubahan kepemilikan institusional.

Stock split is basically used only to increase the number of outstanding shares in a company. But, the announcement of stock split will be followed by some market reaction as the effect of the information content that a company gives along stock split announcement. This study aims to know if there is any information content on stock split announcement, and to know that the institutional change in breadth as a market reaction that can be used as a measurement of the information content on a stock split announcement. The sample of this study consists 40 split firms, and 40 matching firms. The method of this study is an event study to know the information content of stock split announcement, and multiple linear regression to know the effect of the information content to the institutional change in breadth. The result of this study shows that stock split announcement only has an information about the future operational performance of a firm, and the institutional change in breadth can be used as a measurement to know whether a stock split contains information or not. To improve the results of further research, a change in variable such as abnormal return less than 12 month after the stock split announcement can be used, and the effect of it to the institutional change in breadth."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonardus Ariandono
"

Studi ini meneliti 59 kejadian stock split  di pasar modal negara berkembang, Indonesia, pada periode 2010-2017. Ditemukan bahwa, pada perusahaan dengan karakter rentan potensi insider trading (diproksikan dengan kepemilikan individu rendah, kepemilikan insititusi rendah, dan ukuran kapitalisasi pasar rendah) menghasilkan imbal hasil abnormal yang lebih tinggi. Potensi insider trading juga diindikasikan dengan adanya imbal hasil abnormal yang lebih besar di periode sebelum pengumuman stock split dibanding setelah pengumuman, yang ditemukan pada perusahaan dengan kepemilikan asing yang rendah. Lebih lanjut, volume perdagangan saham cenderung meningkat di periode sebelum pengumuman stock split. Pola ini menjadi indikasi kebocoran informasi dan aktivitas orang dalam, terutama pada perusahaan yang rentan.


This research examined abnormal returns that coming shortly prior split’s announcement date. This indication leads to suspicious insider trading, especially in emerging country capital market with lax regulatory structure. This study examined 59 split events in Indonesia stock market during 2010 to 2017 period. In the vulnerable firms (firm with lower foreign ownership, lower institutional ownership, lower individual ownership, and lower financial institution ownership) stock did split, they significantly provided higher abnormal returns around split announcement. Illegal insider trading also implied by higher abnormal return prior to split announcements, which found in firm with lower foreign ownership. Furthermore, the increasing trend of stock trading activity before the split announcement date is suspected as leakage information and indication of insider activity, especially in more vulnerable firm.

"
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safina Dhita Ardiwidana
"Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh dari manajemen modal kerja terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur di Indonesia untuk periode 2017 hingga 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah 205 perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan model estimasi Fixed Effect Model (FEM). Manajemen modal kerja diindikasikan dengan variabel independen inventory turnover, account receivable turnover, account payable turnover, dan cash conversion cycle. Sedangkan untuk profitabilitas perusahaan diukur dengan return-on-assets dan return-on-equity. Hasil studi ini menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari inventory turnover, account receivable turnover, dan cash conversion cycle. Namun, variabel account payable turnover menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

This research aims to investigate the influence of working capital management on profitability in manufacturing companies in Indonesia for the period of 2017 to 2022. The sample in this study consists of 205 manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The research method used is panel data regression with the Fixed Effect Model (FEM) estimation model. Working capital management is indicated by independent variables such as inventory turnover, accounts receivable turnover, accounts payable turnover, and cash conversion cycle. Meanwhile, the profitability of the company is measured by return-on-assets and return-on-equity. The results of this study indicate a significant influence of inventory turnover, accounts receivable turnover, and cash conversion cycle on profitability. However, the variable of accounts payable turnover shows an insignificant influence on company profitability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ushamah Siti Camilla
"ABSTRACT
Penelitian ini mengkaji pengaruh stock split signal pada perusahaan-perusahaan terdapat infromasi mengenai Future Profitability. Proksi yang digunakan untuk variabel Future earnings adalah Future Earning Changes, sedangkan proksi yang digunakan oleh stock split signal adalah split factor signal Spafac. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh stock split signal terhadap future profitability. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan model estimasi pooled effect model dan random effect. Sampel penelitian diambil dari perusahaan yang tercatat di BEI pada periode tahun 2004-2016. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan-perusahaan yang menggunakan signal stock split tidak berhubungan atau mengandung sedikit informasi dari future profitability. Hal tersebut tercermin dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya koefisien negative dan tidak signifikan pada variabel Spafac terhadap Future Profitability. Tetapi ditemukan adanya beberapa konten informasi antara Earnings dengan signal stock split dan khususnya dividen paying firm tampaknya juga mengandung beberapa konten informasi tentang profitabilitas masa depan, ketika pendapatan mentah dan pendapatan abnormal digunakan dalam analisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split bukanlah sinyal yang berguna untuk perusahaan dalam melihat prospek laba masa depan.

ABSTRACT
This study examines the effect of stock split signals on firms with information on Future Profitability. The proxy used for the Future earnings variable is Future Earning Changes, while the proxy used by stock split signal is split factor signal Spafac. The purpose of this research is to analyze the influence of stock split signal to future profitability. The research method used is panel data regression by using model of pooled effect model and random effect estimation. The research sample was taken from companies listed on BEI in the period of 2004 2016. The study found that firms using stock split signals are unrelated or contain some information from future profitability. This is reflected from the results of research that shows the existence of negative coefficient and not significant on Spafac variable to Future Profitability. But it was found that some information content between Earnings and stock split signals and especially dividend paying firm also seems to contain some information content about future profitability, when earnings and abnormal earnings are used in the analysis. The results of this study indicate that stock split is not a useful signal for the company in looking at future earnings prospects. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lestari Prihandayani
"There are numbers of reasons for paying dividends, but only a few of them stand up to rational scrutiny. The Bird-in-the-Hand Theory explain that one razionalization given for why dividends are better than capital gain is that dividens are certain, whereas capital gains are uncertain.Risk averse investors, will therefore prefer dividens.
This research aims to examine the impact of dividend announcement of financial company and non financial company towards the stock abnormal return . If the announcement content significant information it will influence the stock price and at the end effect to the stock abnormal return.
The previous research abroad that related to devidend annoucement completed by Panel and Worlffson (1984), Friend and Puckett (1964), Watts (1978), Aharony and Swary (1980) and Charest (1988) on the large part showed that , there was a significant impact of dividend announcement towards the snack abnormal return. Meanwhile, some researchs conducted in Indonesia by Budi Karyono (2004), Setyani Dwi Lestari (1988) dan Joko Sukendro (1999) showed different results. They found that there was not abnormal return surrounding contemporaneous devidend announcement, the conclusion was, the devidend announcement have no significant impact on stock abnormal return.
The sample of data analisys on this research consist of two group companies , those are listing financial companies and non financial companies which have announced their devidends in term of cash during period 2004.
The results of this research based upon t statistical examination on the average abnormal return, shown that the devidend annoucement of financial and non financial company have no significant impact on the abnormal return at both periods , the annoucing period, before and after announcing. Despite the fact that there was value change of stock return ,but the value not significant enough compare to the expected value. The conclusions of this research support the previous researchs conducted in Indonesian Capital Market . In relation to the Indonesian Capital Market , it is suggested that the next research regarding this topic should take into account the following things :
1. Grouping the data based on type of company and the changes of of devidend : Devidend Increase, Devidend Decrease or Devidend Constant
2. Grouping the active trading stock based on its value and volume of transaction"
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T21920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohmat Nur Istiqlal
"Penelitian ini mencoba menganalisis pengaruh beberapa faktor lingkungan ekstemal perusahaan yang terdiri dari: tingkat inflasi, tingkat bunga, indeks pasar dan kurs terhadap imbal hasil saham di Bursa Efek Jakarta. Saham-saham yang diamati dibagi menjadi sub sampel data, yang terdiri dari saham-saham perusahaan non keuangan dan saham-saham perusahaan keuangan yang memiliki aset diatas Rp.1 trilyun (aset besar) berdasarkan laporan keuangan tahun 2000 dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Tahun pengamatan dari triwulan kedua tahun 2000 hingga triwulan ke empat tahun 2001 Baik model untuk sub sampel non keuangan dan keuangan menggunakan 150 observasi. Dengan menggunakan analisis regresi berganda, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa faktor inflasi, tingkat bunga, IHSG dan kurs secara bersama-sama mempengaruhi imbal hasil saham perusahaan non keuangan dengan aset besar, sebesar 30,05% dan imbal hasil saham perusahaan keuangan dengan aset besar, sebesar I0,03%.
Pada saham-saham perusahaan non keuangan dengan aset besar, faktor IHSG menunjukkan hubungan yang positif dan signifikan terhadap imbal basil saham. Sedangkan faktor inflasi berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham, faktor tingkat bunga deposito berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham, dan faktor kurs berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham.
Pada saham-saham perusahaan keuangan dengan aset besar, faktor kurs berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap imbal hasil saham. Sedangkan faktor inflasi berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham, faktor tingkat bunga deposito berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham, dan faktor IHSG menunjukkan hubungan yang positif tapi tidak signifikan terhadap imbal hasil saham."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20401
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Octavia
"Menurut Kenneth Lahn dan Anil K. Makhija dalam tulisannya yang berjudul ?EVA & MVA as Performance Measures and Signals For Strategic Change?, pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan nilai buku pada laporan keuangan seperti Return on Equity (ROE), tidak dapat mengukur penciptaan nilai perusahaan. Dengan kata lain, ROE tidak dapat menggambarkan penciptaan value bagi shareholders secara eksplisit. Kondisi ini yang menyebabkan kesulitan dalam mengambil kebijakan yang dapat memuaskan manajer maupun shareholders. Di satu sisi, manajer merasa tidak mendapat insentif yang sesuai dengan kinerjanya sehingga timbul kekecewaan yang dapat memicu moral hazard. Sedangkan di sisi lain, penilaian atau persepsi yang keliru dari shareholders terhadap kinerja perusahaan dapat mengakibatkan terganggunya laju kenaikan nilai saham perusahaan.
Pengukuran kinerja yang dipercaya mampu mengatasi hal tersebut adalah Economic Value Added (EVA). EVA dianggap mampu karena EVA dapat mengukur penciptaan nilai bagi kekayaan shareholders. Manajer akan dihargai sesuai dengan kemampuannya dalam menambah penciptaan value bagi shareholders sehingga memacu manajer dalam bertindak seolah-olah sebagai shareholders untuk selalu berusaha menambah penciptaan value perusahaan. Hal ini menguntungkan shareholders dengan memperoleh return yang terus meningkat.
Hal tersebut juga didukung adanya penelitian yang dilakukan Kenneth Lehn dan Anil K. Makhija (1996) bahwa EVA berkorelasi positif dengan tingkat pengembalian investasi dalam saham dengan korelasi yang lebih tinggi dibanding ROA (Return on Asset), ROE, dan ROS (Return on Sales) yang digunakan sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
Pada tesis ini dipilih industri perbankan karena perbankan mempunyai peranan yang strategis dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, perbankan harus sehat agar dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai bank seperti menghimpun dana (giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, serta tabungan); memberikan kredit, menerbitkan surat pengakuan utang; membeli; menjual atau menjamin surat-surat berharga, dan sebagainya.
Untuk mengetahui apakah, bank tersebut sehat atau tidak, maka bank wajib mengumumkan neraca dan perhitungan laba rugi. Pengumuman neraca dan perhitungan laba rugi merupakan cerminan dari kinerja bank pada periode waktu yang tertera dalam laporan tersebut sedangkan bagaimana pengukuran penciptaan value bagi shareholders masih merupakan masalah karena bank masih menggunakan pengukuran kinerja yang tradisional. Oleh karena itu, EVA diyakini mampu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian dalam thesis ini ingin menguji tiga hal. Pertama, apakah EVA perbankan yang telah go public berkorelasi dengan return sahamnya. Kedua, apakah terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Ketiga, apakah benar pengaruh EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya. Penelitian mengambil sampel pada perbankan yang telah melakukan emisi dan terdaftar sebagai emiten secara berkelanjutan di Bursa Efek Jakarta selama 5 periode yaitu dari 1999 sampai dengan 2003. Data sekunder lainnya selain laporan keuangan yang telah diaudit adalah harga penutupan harian harga saham masing-masing perbankan dengan periode tahun yang sarna, Indeks Harga Saham Gabungan, suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, dan country risk premium.
Berkenaan dengan hal pertama, pengujian dilakukan dengan tingkat keyakinan sebesar 95% dengan menggunakan analisis korelasi antara EVA dengan return sahamnya. Sedangkan pengujian untuk hal kedua dan ketiga adalah dengan menggunakan Multiple Linier Regression dan tingkat keyakinan sebesar 95%.
Setelah melakukan pengujian, maka didapat hasil sebagai berikut guna menjawab permasalahan dalam penelitian:
1. Sebanyak 2/5 dari 5 tahun penelitian membuktikan bahwa tidak ada korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya. 3/5-nya membuktikan bahwa korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya adalah negatif. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara EVA perbankan yang telah go public dengan return sahamnya, dimana korelasi tersebut adalah negatif.
2. Sebanyak 3/5 dari 5 tahun penelitian membuktikan bahwa tidak ada pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Sedangkan sisanya, yaitu 2/5 membuktikan bahwa terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh dari ROE terhadap return sahamnya.
3. Sebanyak 2/5 dari 5 tahun penelitian menunjukan bahwa EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya. Sedangkan masing-masing sisanya, yaitu 1/5-nya menunjukan bahwa EVA dan ROE tidak signifikan terhadap return sahamnya, ROE lebih signifikan dibanding EVA terhadap return sahamnya, dan EVA dan ROE sama-lama signifikan terhadap return sahamnya Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa EVA lebih signifikan dibanding ROE terhadap return sahamnya.
Hasil penelitian tersebut bukanlah sesuatu yang absolut, mengingat penelitian ini hanya menggunakan 11 bank sebagai sampel. Hal ini dikarenakan hanya terdapat 11 bank yang telah melakukan emisi dan terdaftar sebagai emiten berkelanjutan di BEJ selama 5 periode dari 1999-2003 sesuai dengan jangka waktu pengamatan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperbanyak sampel penelitian dan jangka waktu penelitian yang lebih panjang. Alasannya, dengan mendapatkan sampel yang lebih banyak dan jangka waktu pengamatan yang lebih panjang akan menghasilkan kesimpulan yang lebih baik. Kesimpulan tersebut dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang lebih baik bagi pihakpihak yang berkompeten.
Selain itu, industri yang dipilih untuk penelitian selanjutnya tidak terbatas pada industri perbankan saja. Hal ini bertujuan untuk membuktikan apakah EVA akan berkorelasi positif dengan return saham dan masing-masing perusahaan yang telah go public yang berada dalam industri yang berbeda."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15680
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R Widi Arini
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis apakah pengumuman stock split mempunyai suatu kandungan informasi dan apakah terjadi transfer informasi intra industri pada perusahaan lain yang tidak melakukan pengumuman stock split. Selain itu apakah variabel tambahan seperti abnormal return splitting firm, ukuran perusahaan, ukuran perusahaan yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm, karakteristik industri, karakteristik industri yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm, asimetri informasi dan asimetri informasi yang diinteraksikan dengan abnormal return splitting firm mempunyai pengaruh terhadap terjadinya transfer informasi intra industri. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia yang melakukan pengumuman stock split selama periode penelitian antara tahun 2007 sampai dengan tahun 2013. Metode analisis yang digunakan adalah Paired Sample T-test, Independent Sampe T-test dan Multiple Linear Regression. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi transfer informasi intra industri atas pengumuman stock split, asimetri informasi mendukung adanya transfer informasi intra industri, namun variabel lainnya tidak terbukti dapat mempengaruhi terjadinya transfer informasi intra industri.

ABSTRACT
This research was to investigate if any stock split rsquo s announcement contains of information and if any intra industry information transfer to unsplitting companies. Variables such as abnormal return splitting firm, size of the company, size of the company that being interacted with abnormal return of splitting firm, industry characteristic, industry characteristic that being interacted with abnormal return of splitting firm, information alligned and information alligned that being interacted with abnormal return of splitting firm have effect for the intra industry information transfer. Sample being used for this research is company listed in Indonesia Stock Exchange year 2007 2013. The analysis method used is Paired Sample T test, Independent Sample T test and Multiple Linear Regression. The result for this research was that no intra industry information transfer did happen to the stocksplit rsquo s announcement and all variables were supportting for it, except variable of information alligned that can explain the intra industry information transfer."
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>