Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 202282 dokumen yang sesuai dengan query
cover
T. Faisal
"Beginning with the Airline Deregulation Act of 1978 in US, followed by the European Union in 1997, airlines have been constructing route networks of their own choosing rather than operating ones implicitly chosen for them by civil aviation authority. These changes have had profound effects on many aspects of airline operation, particularly fares, service, quality, and safety. But, most importantly, airlines have altered their route structures by developing hub-and-spoke networks, and this has affected all of these aspects. This structure is likely to flourish around the world as a consequence of airline liberalization and the growing trend toward privatization of this industry.
In a hub-and-spoke network, centrally located service facilities serve as the hubs. Flows from a set of outlying nonhub nodes arrive at hubs and, after regrouping, all leave the hub facilities bound either to other hubs or to their ultimate destinations. Thus, the flows from the same origin with different destinations are consolidated on the route to a hub facility and the flows with different origins but the same destination on the route out of a hub facility. The centralization and broader scope of operations let the system take advantage of economies of scale.
This paper proposes a framework to optimize the flight network using hub-and-spoke system. This problem consists of the determination of hub number, hub location and route assignment in order to minimize the overall transportation cost. The model is solved using genetic algorithm approach. Two networking strategies are considered:
1. Strict hubbing, in which a spoke is assigned to exactly one hub and all flows to/from spoke are channeled trough the same hub and
2. Nonstrict hubbing, in which a spoke can be assigned to more than one hub under certain condition. Different values of airport fixed costs are also implemented. Variations of these strategies are evaluated along with various parameters of air transport production using data on air passenger flows between top 30 Indonesian airports in 2000.
The result shows that the adoption of hub-and-spoke network increase the overall system performance with increasing load factor, frequency, coverage area, revenue passenger kilometer, available seat kilometer and more efficient utilization of aircraft. Moreover, Nonstrict hubbing strategy offers smaller total system cost, more routes and more nonstop flights."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alpha Roissul
"Tol Laut adalah program pemerintah yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, dengan cara meningkatkan kapasitas ekonomi nasional dan menurunkan disparitas ekonomi antar daerah. Mulai 2021 pembuatan jaringan berdasarkan hub and spoke mulai dilakukan oleh pemerintah dengan tujuan mengurangi biaya total dengan memanfaatkan economies of scale. Penelitian ini dilakukan untuk membuat design jaringan yang optimal dalam segi total biaya pengiriman dengan memanfaatkan genetika algoritma, pada penilitian ini terdapat dua kasus yang dinyatakan dalam bentuk model hub and spoke yaitu model tipe single allocation model dan model dengan hub tier satu dan hub tier dua. Pada kedua model tersebut dilakukan perhitungan dimana dipertimbangkan faktor diskon dengan yang tidak, kemudian perbandingan hasil biaya pelayaran dari kedua kasus tersebut dilakukan. Hasil penelitian ini memberikan desain jaringan dengan biaya pengiriman terminimum pada kedua kasus.

The Sea Highway is a government program that aims to make Indonesia the world's maritime axis, by increasing national economic capacity and reducing economic disparities between regions. Starting in 2021, the government will start making networks based on hub and spokes with the aim of reducing total costs by taking advantage of economies of scale. This research was conducted to create an optimal network design in terms of total shipping costs by utilizing genetic algorithms, in this study there are two cases expressed in the form of a hub and spoke model, namely the single allocation model and the model with tier one hub and tier two hub. In both models, a calculation is carried out with and without the discount factor, then the results of the shipping costs from the two cases are compared. The results of this study provide a network design with the minimum shipping cost for both cases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adila Alfa Krisnadhi
"Principal Componen Analysis (PCA) merupakan sebuah metode transformasi yang sangat berguna dalam sistem pengenalan wajah tiga dimensi. PCA berperan sangat baik sebagai alat pengekstraksi ciri yang sangat dibutuhkan dalam proses klasifikasi objek tiga dimensi yang diwakili oleh sekumpulan citra wajah dua dimensi. Dalam proses ekstraksi ciri dilakkan transformasi yang sekaligus melibatkan proses reduksi dimensi untuk mendapatkan ciri-ciri optimal sebagai basis ortogonal ruang wajah. Namun pada setiap himpunan citra wajah yang berbeda proses ini harus dilakukan berulang-ulang karena tingkat reduksi dimensi tersebut ditentukan oleh suatu parameter proporsi kumulatif nilai eigen yang harus ditentukan secara manual dari luar sistem. Akibatnya, proses untuk mendapatkan tingkat reduksi dimensi yang terbaik menjadi terhambat karena adanya proses trial and error tersebut. Disini akan dijelaskan sebuah metode untuk mengotomatisasi dan mengoptimasi proses di atas dengan menunjukkkan kinerja yang tidak kalah bahkan mampu memperbaiki kinerj PCA tanpa dikombinasikan dengan alogritma genetika, sehingga disini proses otomasi dan optimasi yang diharapkan dapat dinyatakan berhasil."
2003
JIKT-3-2-Okt2003-84
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ervita Indah Pratiwi
"Pengiriman barang dari depot terakhir menuju ke lokasi pelanggan adalah pengiriman last mile. Pengiriman last mile sering dianggap sebagai tahap yang paling mahal dan kurang efisien. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengiriman last mile adalah biaya yang tinggi, waktu pengiriman yang lama, dan kemungkinan barang rusak. Penggunaan sistem kendaraan truck-drone dalam pengiriman last mile dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan dalam last mile. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan rute pengiriman barang yang meminimalkan biaya pengiriman dengan menggunakan sistem truck-drone dalam last mile. Pendekatan yang diusulkan untuk mencari rute optimal terdiri dari dua fase yaitu fase clustering dan routing. Dalam fase clustering menggunakan mean shift clustering untuk mengelompokkan lokasi pelanggan dan mencari lokasi parkir (pusat cluster). Dalam fase routing menggunakan algoritma genetika untuk menemukan rute optimal. Implementasi pada 90 pelanggan didapatkan penggunaan metode mean shift clustering diikuti oleh algoritma genetika, dapat menghasilkan rute optimal yang meminimalkan total biaya. Hal ini ditunjukkan dari penurunan biaya pada rute mean shift clustering mencapai 3,51% dibandingkan clustering dengan metode intuitif. Selain itu, analisis hasil juga mencerminkan bahwa penerapan mean shift clustering mampu mengurangi total jarak sebesar 27,93 % dan waktu tempuh sebesar 25,83 % delivery.

Last-mile delivery is often considered the most expensive and less efficient stage. Some challenges in last-mile delivery include high costs, long delivery times, and the possibility of damaged goods. The use of a truck-drone system in last-mile delivery can be a solution to address these challenges. The objective of this research is to find delivery routes that minimize delivery costs using a truck-drone system in the last mile. The proposed approach to finding optimal routes consists of two phases: clustering and routing. In the clustering phase, mean shift clustering is used to group customer locations and identify parking locations (cluster centers). In the routing phase, a genetic algorithm is employed to find the optimal routes. The implementation on 90 customers showed that the use of mean shift clustering followed by a genetic algorithm could generate optimal routes that minimize the total cost. This is evident from the cost reduction in mean shift clustering routes by 3,51% compared to the initial clustering solution with intuitif method. Furthermore, the results analysis also reflects that the implementation of Mean Shift Clustering can reduce the total distance by 27.93% and travel time by 25.83%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aneka Sulita
"Jaringan saraf tiruan telah banyak dikembangkan untuk aplikasi pengenalan pola objek 3 dimensi. Salah satu metode pengenalan objek 3 dimensi melalui citra 2 dimensi dari berbagai sudut pandang telah dikembangkan dengan cara memodifikasi arsitektur lapis tersembunyi pada jaringan multi-layer perceptron menjadi bentuk silindris dan menggunakan metode pelatihan propagasi balik yang dikenal dengan Cylindrical Hidden Multi-Layer Perceptron Back Propagation (CHMLP-BP).
Metode ini melibatkan pasangan berarah antara vektor sudut pandang terhadap objek dengan vektor posisi neuron pada lapis tersembunyi yang diabstraksikan ke dalam konstanta yang akan berperan dalam proses pelatihan maupun pengenalan[1]. Kinerja JST CHMLP-BP tersebut masih kurang baik dan diperbaiki dengan menambah neuron pada lapis tersembunyi secara acak sehingga membentuk arsitektur lapis tersembunyi konsentris[2]. Walaupun kinerja meningkat, pertambahan neuron pada lapis tengah secara acak belum membuktikan bahwa struktur jaringan dan kinerja jaringan telah optimal.
Algoritma Genetika adalah sebuah teknik untuk pencarian solusi optimal untuk berbagai macam permasalahan. Penulis menggunakan Algoritma Genetika untuk mencari struktur jaringan dan kinerja jaringan yang telah optimal.
Penggunaan Algoritma Genetika untuk optimasi terhadap JST CHMLP-BP dilakukan terhadap dua hal. Satu, optimasi pada jumlah bobot-bobot koneksi jaringan, dengan membuang koneksi-koneksi yang tidak diperlukan. Dua, optimasi pada jumlah neuron-neuron tersembunyi, dengan membuang neuron-neuron tersembunyi yang tidak diperlukan.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan parameter-parameter yang tepat, Algoritma Genetika dapat mereduksi ukuran jaringan dan meningkatkan kemampuan pengenalan pola. Analisa terhadap parameter-parameter tersebut menunjukkan penggunaan parameter-parameter yang berbeda untuk tiap persoalan optimasi JST."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Adelaide
"ABSTRAK
Saat ini, perusahaan minyak di Indonesia secara bertahap menjadi lebih fokus pada pengoptimalan logistik hulu mereka. Salah satu sumber daya tertinggi yang digunakan dalam logistik hulu adalah kapal ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo;. Kapal ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo; digunakan untuk melaksanakan fungsi pasokan reguler ke instalasi lepas pantai secara berkala dari basis pasokan darat. Perencanaan efisien operasi kapal sangat penting karena keputusan tentang ukuran armada kapal dan pemanfaatannya memiliki efek ekonomi yang kuat karena biaya kapal yang mahal.Data untuk penelitian ini disediakan oleh salah satu perusahaan minyak dan gas di Indonesia. Perusahaan ini tidak memiliki kapal pasokan lepas pantai, mereka disewa dari perusahaan pelayaran. Dalam penelitian ini, kami menyajikan Genetic Algorithm GA sebagai metode untuk menentukan jumlah kapal pasokan lepas pantai yang disewa untuk melakukan operasi, menentukan komposisi armada kapal pasokan lepas pantai yang optimal dan penugasan mereka sesuai jadwal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang model optimasi untuk ukuran armada dan masalah penugasan dalam operasi kapal suplai lepas pantai di Indonesia. Hasil dari penelitian ini jumlah armada ldquo;Offshore Supply Vessel rdquo; yang beroperasi dapat dikurangi sehingga total biaya operasional dan sewa kapal dapat dikurangi.

ABSTRACT
Nowadays, oil companies in Indonesia are gradually becoming more focused on optimizing their upstream logistics. One of the most costly resources used in upstream logistics are offshore supply vessels. Offshore supply vessels are used to carry out regular supply function to offshore installation on periodic basis from onshore supply bases. The efficient planning of supply vessel operation is extremely important since the decision on the size of the supply vessel fleet and its utilization has a strong economic effect as the vessel cost are rather expensive. The data for this research was provided by one of oil and gas company in Indonesia. This company does not own offshore supply vessels, they are hired from the shipping company. In this research, we present Genetic Algorithm GA as method to decide the number of offshore supply vessels hired to perform the operation, determine the optimal fleet composition of offshore supply vessel and their assignment as per schedules. The objective of this research is to design an optimization model for fleet sizing and assignment problem in offshore supply vessel operations in Indonesia. The result of the research is the number of offshore supply vessel can be reduced and impacted the overall operational cost and rest cost. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50586
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lhuqita Fazry
"Citra fraktal merupakan citra yang memiliki sifat self-similarity. Hal ini berarti bahwa fraktal tersusun atas bagian-bagian yang tampak sama dengan gambar itu sendiri secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kompresi citra menggunakan metode kompresi citra fraktal. Prinsip kompresi citra fraktal adalah melakukan pencarian blok ranah yang paling mirip dengan blok jelajah, kemudian menurunkan transformasi affine kontraktif yang memetakan blok ranah ke blok jelajah tersebut. Percobaan kompresi citra menggunakan metode kompresi citra fraktal memberikan rasio kompresi yang cukup tinggi. Penerapan algoritma genetika pada kompresi citra fraktal bertujuan mengurangi jumlah pemasangan blok ranah dan blok jelajah sehingga mempersingkat waktu kompresi."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S27768
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deviana Nur Indrawati
"Sistem boiler pada pembahasan tesis ini merupakan sistem mutivariabel, yang mempunyai empat variabel keadaan, dua variabel masukan dan dua variabel keluaran. Dengan variabel pengendali adalah tekanan drum (drum pressure) (y1) dan selisih tingkat air/level air didalam drum (drum water level) (y3 ), sedangkan variabel yang dimanipulasi adalah laju aliran bahan bakar (fuel flow rate) ( u1 ) dan laju aliran air pengisi drum (feedwater flow rate) (u3).
Tujuan dari sistem pengendalian boiler adalah untuk mengatur tekanan uap (drum pressure) (y1) disekitar 320 psi dan level air di dalam drum (drum water level) (y3) disekitar 0 inch terhadap perubahan beban uap. Salah satu pengendalian sistem boiler adalah pengendali PI. Pengendali PI ini akan mengendalikan boiler agar boiler mampu memiliki kinerja yang baik karena pengendali PI dapat mempercepat respon sistem menuju setpoint dan dapat menghilangkan offset atau error steady state.
Pada pembahasan tesis ini pengendalian sistem boiler akan melakukan penalaan parameter pengendali PI berbasis algoritma genetika untuk mendapatkan nilai parameter yang optimal.
Hasil yang diperoleh dari penalaan PI berbasis algoritma genetika pada pembahasan tesis ini sudah dapat mencapai kriteria yang diinginkan seperti overshoot, rise time dan settling time. Dan respon keluaran dari pengendali PI yang ditala dengan algoritma genetika ternyata menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan respon keluaran dari pengendali PI yang ditala dengan cara trial error seperti pada acuan [2] dan [3].

Boiler system described in this thesis is multivariable system, which have four state variable, two input and two output variable. Where variable control is drum pressure (y1) and delta drum water level (y3), whereas the manipulated variable is fuel flow rate (u1 ) and feedwater flow rate (u3 ).
The purpose in this boiler control is to make the drum pressure (y1) around 320 psi and drum water level (y3) around 0 inch towards the changes of steam load. One of boiler system control is PI controller. PI controller will control the boiler to make the boiler have a good performance, because PI controller can enforce system response more quicker into the set point and can eliminate offset or error steady state.
In this thesis a boiler system controller will do a tunning parameter on PI controller based on Genetic Algoritms to produce optimal parameter value.
The result from PI tunning based on Genetic Algorithm in this thesis already fulfill the criteria like overshoot, rise time, and settling time. And output respons from PI controller that have been tunning with genetic algoritms shows the better result when compares with output response from PI controller which tunning with trial error method [2] , [3].
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T25065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Bintang Koesalamwardi
"Desain optimal dari bangunan hemat energi menghadapi dua kebutuhan yang saling bertentangan, yaitu biaya yang seekonomis mungkin dan dampak lingkungan yang seminimal mungkin. Tingginya biaya bangunan hemat energi seperti near Zero Energy House disebabkan oleh tingginya harga peralatan dan material yang diaplikasikan seperti panel surya, insulasi dan lain-lain.
Tujuan dari penelitan ini adalah menemukan desain yang optimal dari sebuah near Zero Energy House, dengan studi kasus terhadap rumah 1 tingkat. Sasaran dari optimasi desain ini adalah kinerja biaya siklus hidup yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan bangunan konvensional.
Metode optimasi dengan algoritma genetika adalah metode optimasi paling sesuai untuk permasalahan optimasi desain yang memiliki banyak variabel. Sangat sulit untuk menemukan solusi tunggal, atau solusi terbaik untuk optimasi desain. Dengan menggunakan algoritma genetika, perancang bangunan dapat memilih salah satu dari solusi terbaik hasil optimasi yang sesuai dengan permintaan dan batasan-batasan yang ada.

Optimal design of energy efficient buildings facing two conflicting requirements, namely costs as economical as possible and minimal environmental impact. The high cost of energy efficient buildings as near Zero Energy House due to the high price of equipment and materials that are applied as solar panels, insulation and others.
The purpose of this research is to find the optimal design of a near Zero Energy House, with a case study on the first level. The goal of this design is the optimization of life cycle cost performance is more economical when compared to conventional buildings.
Optimization method with genetic algorithm optimization is the most suitable method for design optimization problem that has many variables. It is very difficult to find a single solution, or the best solution for design optimization. By using genetic algorithms, building designer can choose one of the best results of the optimization solution according to the demand and constraints that exist.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42845
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama M. Sukaton
"Dalam teori graf, masalah jalur terpendek merupakan suatu masalah pencarian jalur antara dua verteks sedemikian sehingga jumlah bobot dari busur penyusunnya adalah minimum. Masalah jalur terpendek ini salah satunya dapat ditemui pada jaringan data, yakni proses routing pada saat pengiriman data dari node sumber ke node tujuan. Terdapat beberapa algoritma atau metode yang dapat memecahkan masalah jalur terpendek ini, pada skripsi ini akan dibahas penerapan algoritma genetika yang didasarkan prinsip evolusi biologi dalam penyelesaian jalur terpendek. Operator dasar yang digunakan pada skripsi ini adalah roda roulette untuk reproduksi, order crossover untuk crossover, dan insertion mutation untuk mutasi. Kinerja algoritma genetika akan diuji dengan menggunakan data dari OR-Library. Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa algoritma genetika cukup baik untuk digunakan dalam penyelesaian masalah jalur terpendek. Selain itu, ditunjukkan bahwa perubahan nilai parameter algoritma genetika ternyata mempengaruhi kinerja algoritma genetika dalam memperoleh solusi.

In graph theory, shortest path problem is a problem of finding a path between two vertices such that the total cost of the constituent edges is minimum. Shortest path problem can be found in data networks, namely routing process, when transmitting data from a source node to a destination node. There are several algorithms or methods that can solve this problem. In this final project, genetic algorithm based on principles of evolutionary biology is used to solve it. The basic operator for the genetic algorithm that used are the roulette-wheel for reproduction, order crossover, and insertion mutation. The performance of the genetic algorithm will be applied by using data from OR-Library. Based on the experiment result, the genetic algorithm is good enough to solve the shortest path problem. In addition, changes in values of parameters will affect the performance of the genetic algorithm in obtaining a solution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S102
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>