Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135136 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amiroel Pribadi Madoeretno
"Penyimpangan dari operasi normal pengilangan minyak dapat menyebabkan kebakaran atau peledakan dan berkembang menjadi suatu keadaan darurat yang berakibat hilangnya harta, nyawa dan bisnis perusahaan. Dalam mencegah terjadinya suatu keadaan darurat Unit Pengolahan IV Cilacap melalui kebijakan perusahaan mengenai LK3 telah melakukan upaya pencegahan melalui sistem instalasi maupun upaya penanggulangan keadaan darurat agar hal yang tidak diinginkan tersebut tidak terjadi.
Upaya penanggulangan darurat ini perlu disusun secara terencana dan sistematis sehingga terjadi upaya sinergis seluruh jajaran di Unit Pengolahan IV Cilacap, dan keadaan darurat tersebut dapat tertanggulangi dengan cepat, tepat serta dapat mengurangi dampak kerugian. Untuk upaya tersebut seluruh jajaran harus mempunyai persepsi yang sama terhadap sistem penanggulangan darurat.
Di dalam tesis ini diteliti dan dibahas persepsi para pekerja operasi, non operasi dan pekerja yang di tunjuk sebagai anggota tim penanggulangan darurat terhadap sistem, organisasi dan prosedur penanggulangan darurat sehingga dari hasil penelitian persepsi pekerja tersebut dapat dijadikan masukan bagi manajemen UP IV dalam rangka menyempurnakan sistem penanggulangan kedaan darurat melalui peninjauan kembali elemen-elemen dalam penyusunan sistem penanggulangan keadaan darurat. Sehingga upaya penanggulangan keadaan darurat dapat maksimal."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Dyah Permata Sari
"Penelitian ini membahas tentang gambaran pemenuhan dari pelaksanaan sistem tanggap darurat di Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 2016 berdasarkan Pedoman Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Universitas Indonesia yang mengacu pada NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik.
Metode yang digunakan berupa wawancara, observasi langsung, dan telaah dokumen menggunakan instrumen checklist self-assessment for conformity NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian dilakukan terhadap enam elemen di dalam NFPA 1600 edisi 2016 dan diperoleh hasil dengan total rata-rata terpenuhi sebesar 58,20%, tidak terpenuhi sebesar 29,40% dan tidak dapat teraplikasikan (not applicable) sebesar 12,40%.

This Research discusses about the compliance of emergency response system implementation at Faculty of Engineering Universitas Indonesia in 2016, based on the University?s Guidelines for Emergency Preparedness and Response which refer to 2016 edition of NFPA 1600. It is a qualitative research with descriptive analytic design.
The method being used in this research are interview, observation, and document study using self-assessment for conformity checklist of NFPA 1600, 2016 edition. This research assess six elements of 2016 edition of NFPA 1600. The result of this study shows 58,20%% points are conforming, 29,40% are nonconforming, and 12,40% are not applicable.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S63080
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hubaidiyah Diagusdin Fauzi
"Penelitian ini membahas tentang sistem tanggap darurat yang Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia tahun 2016 mengacu pada pedoman tanggap darurat yang dimiliki K3L UI atau NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan disain deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara semi-terstruktur, telaah dokumen terkait, serta observasi tempat penelitian. Dari 6 elemen yang diteliti, didapatkan hasil dengan total rata-rata kategori "Terpenuhi" yaitu 37,61%, kategori "Tidak Terpenuhi" yaitu 50,85%, dan kategori "Tidak Tersedia" yaitu 12,01%.

This research is conducted in order to assess conformity of Faculty of Health Sciences Universitas Indonesia‟s emergency response system in accordance with the existent emergency response guidance by K3L UI. This is a qualitative research with descriptive analytic design.
The result of this research is obtained from semi-structured interview, review of related documents, and observation of research location. Out of all six elements that has been assessed, results are obtained with total average of "Conforming" category is 37,61%, "None Conforming" category is 50,85%, and "Not Available" category is 12,01%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theodora Dina Ekasari
"Pertumbuhan industri manufaktur dan konstruksi dapat meningkatkan potensi kecelakaan dan kejadian darurat yang perlu dipertimbangkan. Diperlukan sistem tanggap darurat untuk mengurangi dan meminimalkan dampak dan kerugian yang bisa disebabkan oleh peristiwa darurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat di pabrik fabrikasi baja PT Wijaya Karya pada tahun 2019 berdasarkan National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) 2016 edisi untuk menangani peristiwa darurat/bencana. Penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan dua jenis data-ata primer diperoleh melalui wawancara dan observasi lapangan, sedangkan data sekunder adalah melalui tinjauan dokumen. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat berbasis NFPA 1600 di pabrik fabrikasi baja PT Wijaya Karya adalah 74%, sedangkan ketidaksesuaian adalah 26%. Meskipun hasilnya dapat diterima, perusahaan dituntut untuk meningkatkan perencanaan dan implementasi sistem tanggap darurat agar lebih komprehensif.

The growth of the manufacturing and construction industry can increase the potential for accidents and emergencies that need to be considered. Emergency response systems are needed to reduce and minimize the impact and losses that can be caused by emergency events. The purpose of this study is to analyze the suitability of the implementation of the emergency response system at PT Wijaya Karya steel fabrication plant in 2019 based on the 2016 National Fire Protection Association (NFPA 1600) edition to handle emergency/disaster events. This research is a descriptive qualitative research design that uses two types of data; Primary data obtained through interviews and field observations, while secondary data is through a document review. From this study, it can be concluded that the suitability of the implementation of the NFPA 1600-based emergency response system at PT Wijaya Karya steel fabrication plant is 74%, while the non-conformity is 26%. Although the results are acceptable, companies are required to improve the planning and implementation of emergency response systems to be more comprehensive."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Yasin
"Kecelakaan besar dalam industri minyak dan gas bumi meskipun relatif jarang terjadi namun sering bersifat katastropik, yang menyebabkan kematian pada pekerja dalam jumlah besar, kerusakan aset perusahaan yang bernilai tinggi dan pencemaran lingkungan. Meskipun penyebabkan utama kecelakaan sering disebabkan oleh faktor manusia, namun kegagalan manajemen tanggap darurat dalam menangani kecelakaan, memberikan kontribusi besar yang menyebabkan kecelakaan lebih parah dan kerugian semakin besar. Kesiapan manajemen tanggap darurat pada operasi hulu minyak dan gas mutlak diperlukan dalam upaya mempersiapkan penanganan setiap kecelakaan dan kondisi darurat. Dalam upaya untuk terus menjaga tingkat kesiapan dan efektifitas manajemen tanggap darurat secara regular perlu dilakukan proses evaluasi.
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan melakukan evaluasi sistem sistem manajemen tanggap darurat di perusahaan hulu minyak dan gas yang beroperasi di laut dalam, dengan ketentuan pada National Fire Protection Association (NFPA) 1600 edisi 2013. NFPA 1600 edisi 2013 telah menyediakan proses evaluasi secara lengkap dan mandiri yang bisa diaplikasikan terhadap sistem manajemen tanggap darurat baik pada perusahaan maupun pemerintahan. Proses evaluasi menggunakan sepuluh elemen dari tahap implementasi tanggap darurat yang meliputi, rencana persyaratan umum, pencegahan ,mitigasi, informasi umum dan komunikasi krisis, peringatan pemberitahuan dan komunikasi, prosedur operasi, manjemen insiden, operasi tanggap darurat, rencana kelangsungan bisnis dan pemulihan, serta bantuan dan dukungan kepada karyawan.
Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa perusahaan telah memenuhi sebagian besar ketentuan yang berlaku. Perusahaan juga telah memiliki sumber daya, infrastruktur dan prosedur yang diperlukan dalam penanganan tangap darurat. Namun pemahaman para pekerja dilapangan terhadap prosedur, peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan operasi tanggap darurat masih kurang. Perusahaan perlu mempertimbangan sumber daya external dalam mendukung operasi darurat sehubungan kondisi operasi yang terpencil. Dalam business continuity plan, perusahan perlu mempertimbangkan alternatif tempat bekerja, untuk membantu proses pemulihan pada saat terjadi ganguan operasi. Sehubungan letak geografis fasilitas operasi yang berada di jalur laut bebas, perusahaan perlu mempertimbangkan risiko dan membuat strategi mitigasi yang tepat terhadap potensi bahaya dari operasi kapal dan nelayan pada fasilitas operasi.

Major accidents in the oil and gas industry is relatively rare, but it was cause catastrophic incident which lead fatality, assets and environmental loss. Although major of cause is human factors, but the failure of emergency management is part of major contribution that cause increasing severe of accidents and loss. The readiness of emergency management in upstream oil and gas operations is important to response emergencies. In order to continue maintain the level of readiness and effectiveness of emergency management, it is necessary to perform evaluation on regular basis.
In this paper the authors conducted research to evaluate emergency management system in the upstream oil and gas company that located in the depth water area, with the requirement from the National Fire Protection Association (NFPA) 1600, 2013 edition. NFPA 1600 edition 2013 has provided self- assessment that can be applied to emergency management system both at the company and government. The evaluation process uses the ten elements of the implementation phase that consist: common plan requirements, prevention, mitigation, crisis communication and public information, warning, notification and communications, operational procedures, incident Management, emergency operations, business continuity and recovery, and employee assistance and support.
From the research, shown that the company has not been fully complied with requirement of the NFPA 1600, 2013 edition. The Company has the resources, infrastructure and procedures that needs to address emergencies, but the understanding of the workers in the field related the procedures, roles and responsibilities in implementing emergency response need to be improved. Company need to consider external resources to support emergency operations. In The business continuity plan, companies need to consider alternative work place, to support the recovery process while interruption of operations occurred. Due to current position of facilities is located on international shipping line , the company need to develop appropriate mitigation strategies to address risk related ship that passed around facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43955
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meilissa Ayu Pratiwi
"Skripsi ini membahas tentang gambaran pemenuhan kesesuaian pelaksanaan sistem tanggap darurat PT X dalam upaya mempersiapkan proses tanggap darurat jika terjadi keadaan darurat/bencana. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan desain studi deskriptif yang menggunakan dua jenis data, yaitu pata primer yang didapatkan melalui wawancara dan observasi, serta data skunder melalui telaah dokumen.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian implementasi sistem tanggap darurat di Oil and Gas Services Company PT X ditinjau dari National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) tahun 2012. Hasil penelitian ini diharapkan agar PT X dapat mempertimbangkan saran yang diberikan untuk meningkatkan pemenuhan semua elemen persyaratan NFPA 1600 dalam mengimplementasikan sistem tanggap darurat di perusahaannya.

Focus of this study is looking for overview of compliance conformity for implementation emergency response system at PT X to prepare emergency response in the event of an emergency/disaster. This research is a qualitative descriptive study design that use two types of datas, primary data obtained through interviews and observations, and secondary data through document review.
The purpose of this study to determine conformity of the implementation emergency response system in Oil and Gas Services Company PT X as per National Fire Protection Association 1600 (NFPA 1600) in 2012. PT X are expected to consider the advice had given based on results of this study to improve compliance to all elements requirements of NFPA 1600 in the company's emergency response system.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isaka Ajie Ardhana
"Penelitian ini membahas tentang sistem tanggap darurat yang dimiliki Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia tahun 2016 mengacu pada pedoman tanggap darurat yang dimiliki K3L UI atau NFPA 1600 edisi 2016. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan disain deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini diperoleh dari wawancara semi-terstruktur, telaah dokumen terkait, serta observasi tempat penelitian. Dari 6 elemen yang diteliti, didapatkan hasil dengan total rata-rata kategori "Terpenuhi" yaitu 50,58%, kategori "Tidak Terpenuhi" yaitu 36,98%, dan kategori "Tidak Teraplikasikan" yaitu 12,44%.

This study describes the conformity of the emergency response system at the Faculty of Humanities, Universitas Indonesia, in 2016 with the Emergency Response Guideline of the Occupational Health, Safety, and Enviromental Unit of the Universitas Indonesia that refers to NFPA 1600 2016 Edition. This study is a qualitative study with descriptive analytic design.
The data for the study were collected through interviews using a semi-structured interview guideline, document review and direct observation of the study site. Of the six elements in the NFPA 1600 2016 Edition, the total average of the "Conforming" category is 50.58%, while for non-conforming and not applicable the average percentages are 36.98% and 12.44%, respectively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65419
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rien Pramindari
"ABSTRAK
Latar Belakang. Bencana sebagai peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Pembiayaan bencana mengakibatkan pengeluaran negara yang tidak sedikit dan diluar
perkiraan. Besarnya kerusakan dan kerugian akibat dampak bencana di Indonesia
sangat besar, sementara itu kemampuan pemerintah mengalokasikan dana cadangan
penanggulangan bencana setiap tahun hanya sekitar Rp 4 trilyun. Sistem pembiayaan
kesehatan di saat bencana menjadi salah satu faktor yang berperan mengurangi
dampak bencana, khususnya untuk membantu institusi pelayanan kesehatan dalam
menyelenggarakan pelayanan yang baik dan efektif. Oleh karena itu masalah
pembiayaan kesehatan menjadi sangat crusial
Metode. Jenis penelitian ini adalah desain kuantitatif. Arah penelitian ini pembuatan
model pembiayaan tanggap darurat di PPKK. Metode analisa yang digunakan adalah
univariat, bivariat dan multivariat melalui berbagai uji non parametrik dan
parametrik.
Hasil. Adanya hubungan yang signifikan antara cakupan bencana, kegiatan tanggap
darurat, jumlah korban meninggal, jumlah korban luka, jumlah pengungsi dan lama
fase tanggap darurat dengan pembiayaan tanggap darurat serta terbentuknya model
pembiayaan tanggap darurat dengan persamaan Pembiayaan tanggap darurat =
e(14,296–0,870Cakupan bencana+0,533Jumlah korban meninggal+0,396Jumlah pengungsi+0,54Lama fase tanggap
darurat)

ABSTRACT
Background. Disasters as events that threaten and disrupt the lives and livelihoods
could result in human casualties, environmental damage, loss of property, and
psychological impact. State funding have led to disaster and not a little unexpected.
The magnitude of the damage and losses caused by the disaster in Indonesia is very
large, while the government's ability to allocate disaster relief reserve fund each year
is only about Rp 4 trillion. Health financing system in times of disaster to be one of
the factors that contribute to reduction of disaster impacts, particularly to assist
healthcare institutions in carrying out good service and effective. Therefore the issue
of health financing became very crusial
Method. This research is quantitative design. This direction of research funding
emergency response modeling in PPKK. The analytical methods used are univariate,
bivariate and multivariate through a variety of non-parametric and parametric tests.
Results. A significant relationship between the extent of the disaster, emergency
response activities, the number of fatalities, number of injuries, the number of
refugees and the long phase of emergency response to the financing emergency
response as well as the establishment of emergency response funding model with
Emergency response funding = e(14,296–0,870 Disaster coverage + 0,533 Death + 0,396 IDP’s + 0,54
Emergencyphase)"
Universitas Indonesia, 2013
T35355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Royan
"DKI Jakarta secara geografis terletak di dataran rendah dan merupakan pertemuan dari 13 sungai. Kurangnya saluran ke hulu sungai serta kurangnya resapan air menyebabkan DKI Jakarta rawan terhadap banjir_ Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki tanggung jawab terhadap kesehatan penduduk khususnya dalam penanggulangan bencana. Meski dalam penanganan bencana banjir telah memiliki berbagai fasilitas, prosedur namun korban masih terjadi dilapangan.
Lingkup penulisan adalah mengenai Sistem Informasi Gawat Darurat Bencana dalam mengurangi dampak kerugian korban yang lebih besar atau mitigasi bencana. Dengan menganalisa sistem yang dilaksanakan melalui wawancara maupun observasi dan pengumpulan, kemudian dikernbangkan rancangan sistem sebagai sarana membangun sistem informasi.
Hasil dari temuan lapangan menunjukkan sistem yang telah ada, perlu di kembangkan menjadi lebih simpel dengan melakukan penyediaan informasi guna melengkapi sistem mitigasi dalam tingkat risiko daerah bencana, tingkat kedaruratan bencana di suatu daerah.

Disaster Emergency Information System (SIGAB) Application For Flood Case In Jakarta Health Service East Jakarta RegionGeographically, Jakarta lies in lowland and is the place for 13 rivers meet each other, less of channel to headwater, makes it becomes easy to have flood. Jakarta health Service has responsibilities to people's health especially to cope with disaster. Even though in handling flood already has so many facilities, procedures, but there's still so many victims.
The range of this writing is about disaster emergency information system in reducing effect from causing more financial cost/victims or disaster mitigation. By analyzing the system that done by interviewing or observation and collecting, then make system of planning as a way to build information system,
Result from field finding shows, that the existing system, need to be changed to become more simple by doing information supplying to complete mitigation system in a risk level at disaster area, emergency level for disaster in one area.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Rosa
"Bencana merupakan suatu rangkaian kejadian yang terjadi mengancam Kehidupan manusia. Bencana tidak terukur dan tidak dapat diprediksi datangnya. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan untuk menghadapi keadaan darurat. Perencanaan Kontinjensi merupakan suatu proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu. Tujuan dari perancangan sistem ini adalah untuk membangun suatu sistem informasi rencana kontinjensi dalam upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir bidang kesehatan secara terintegrasi antar lintas program dan lintas sektor di tingkat Wilayah Jakarta Timur. Metodologi untuk perancangan sistem yang digunakan adalah sistem pengambilan keputusan (SPK). SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu para pengambil keputusan dalam menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak berstruktur. Perancangan sistem ini dilakukan untuk mengidentifikasi peluang pengembangan sistem berdasarkan hasil analisis aspek sumberdaya manusia, aspek keuangan, aspek metode, aspek teknis dan aspek organisasi. Aspek-aspek tersebut memungkinkan untuk menyusun suatu sistem informasi perencanaan kontinjensi dengan mempergunakan rancangan basis data dengan rancangan luar berupa tabel dan rancangan masukan berupa formulir laporan. Sistem yang dikembangkan ini menggunakan cara otomatis, berstruktur. Dalam prosesnya cepat dalam hal pengolahan data, informasi yang dihasilkan dapat disimulasikan untuk menganalisis kebutuhan berdasarkan indikator yang ditetapkan. Sedangkan kekurangan dari sistem ini adalah belum semua modul yang ada terbangun, masih memerlukan pengembangan lebih lanjut serta belum terujinya sistem pada tahap implementasi di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Dalam menyusun perencanaan kontinjensi harus dilakukan secara berkesinambungan dan berkala, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemegang keputusan dalam memutuskan kebijakan yang berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Disaster is kind of phenomenon which threaten human's life.The effect of the disaster can not be predictable and often unmeasurable, therefore preventive action should be taken to cope with. Contingency Plan is a kind of process which is future-oriented planning. The aim of the system planning is to build a contingential information system in order to be alerted and to be trans-programming and trans-sectoral integrated to face with flood?s effect for health in east of Jakarta region. Decision-Making System or Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) is used as the methodology for the sistem planning. The system is a computer-based system enables decision makers in using model and data to solve unstructural problems. This planning system is done to identify system development chance based on human resource aspects result analysist, financial aspects, methode aspects, technical aspects and organizational aspects. Those aspects enable to make a contingential information planning system by using data base with tables and report form. This developed system is using automatic structural way which provides quick process in data processing and the information can be simulated based on the necessity by the indicators made.The lack of this system is incomplete modul that needs further development and the system has not implemented yet for Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. In case of planning contigential system should be done gradually and periodically in order to be refference for the decision makers to decide what should be taken for coping with the disaster might occur.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30899
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>