Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40675 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pauner, Eduard T.
"Prasarana jalan merupakan prasarana transportasi yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, baik dalam lingkup nasional maupun regional. Laju pertumbuhan penduduk menuntut pertambahan kualitas maupun kuantitas sarana dan jenis transportasi, dalam hal ini tuntutan penambahan ruas jalan sulit terhindarkan. Pembangunan jalan selalu diawali dengan proses pembebasan tanah. Apabila pembebasan tanah terhambat akan mengakibatkan keterlambatan pembangunan fisik jalan.
Pembebasan tanah pada hakekatnya menuntut tidak hanya keterampilan dan kemampuan petugas proyek pengadaan lahan, namun juga memerlukan peran serta yang kondusif dari masyarakat yang akan terkena proyek pembangunan. Sehubungan dengan inilah, penulis akan meneliti sejauh rnana kebutuhan keterlibatan masyarakat, agar supaya proyek pengadaan lahan dapat terlaksana tepat waktu atau lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan.
Penulis melakukan identifikasi terhadap variabel-variabel yang diperkirakan acuan mempengaruhi resiko terhadap kinerja waktu pelaksanaan pengadaan lahan. Akhirnya berangkat dari resiko-resiko tersebut, diharapkan di masa yang akan datang, pemerintah dapat berupaya meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan pengadaan lahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T10752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henky Eko Sriyantono
"Dalam era globalisasi dunia usaha pada umumnya, maka dunia konstruksi dituntut untuk dapat meningkatkan profesionalisme di dalam menangani proyek-proyek infrastruktur baik di wilayah regional maupun di internasional. Salah satu pembangunan infrastruktur yang sampai saat ini masih diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Apabila dicermati permasalahan yang ada di dalam pembangunan jalan tol di Indonesia sangatlah komplek. Kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol dituntut untuk handal di biding manajemen pengendalian waktu, mutu serta biaya. Untuk itu salah satu alat untuk mengatasi permasalahan diatas dicoba melakukan manajemen resiko pada proses pelaksanaan.
Manajemen Resiko dapat digunakan sebagai aplikasi secara sistematis untuk mengatasi kebijakan manajemen, prosedur dan aplikasi pada proses pelaksanaan. Dimulai dengan penetapan konteks, identifikasi resiko, analisa resiko, evaluasi resiko, penanganan resiko serta monitoring berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka dapat disusun hipotesis: Dengan melakukan Identifikasi Resiko pada proses pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol dapat meningkatkan kinerja waktu pelaksanaan. Dengan melakukan langkah-langkah manajemen resiko maka akan dapat diketahui resiko mana yang dapat mengganggu kinerja waktu proyek secara keseluruhan, sehingga sejauh mungkin dapat dicarikan penanganan yang tepat. Dalam rangka pembuktian terhadap hipotesa, maka penelitian dilakukan terhadap 20 sampel proyek pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dengan menggunakan 26 variabel bebas (mewakili kualitas manajemen resiko) dan 1 variabel terikat (kinerja waktu).
Dari hasil analisa terhadap sampel dan variabel diatas yang dibantu dengan program SPSS versi 10, diperoleh 2 variabel penentu untuk model persamaan linier yaitu "Ketepatan waktu pembayaran kontraktor kepada supplier / subkontraktor" dan " ketepatan waktu penyerahan lahan".
Dari hasil analisa juga diperoleh bahwa kualitas analisis identifikasi resiko berkorelasi positif terhadap kinerja waktu, atau dengan kata lain analisis identiiikasi resiko pada tahap pelaksanaan pembangunan/peningkatan jalan tol di Indonesia dapat meningkatkan kinerja waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Gusnadi
"Secara umum proyek konstruksi mempunyai kegiatan yang kompleks dan memiliki unsur ketidakpastian sehingga mengandung resiko. Tdak terkecuali juga dengan proyek jalan tol. Dimana resiko-resiko yang diterima proyek selama masa konstruksi berpotensi mempengaruhi kinerja proyek, termasuk kinerja biaya pelaksanaan proyek.
Untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap kinerja biaya pelaksanaan diperlukan manajemen resiko sebagai pendekatan untuk mengelola resiko. Identifikasi resiko selama masa pelaksanaan diperlukan untuk mengetahui resiko apa yang berpotensi mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan. Dengan demikian akan diperoleh tingkat prioritas masing-masing resiko, sehingga dapat dievaluasi dan diperoleh tindakan penanganan yang tepat (alokasi resiko).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan penanganan yang dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap resiko cenderung berbeda. Ini menunjukkan bahwa belum diterapkannya prosedur yang baku terhadap pengelolaan resiko. Untuk itu diharapkan kontraktor jalan tol untuk menerapkan prosedur pengelolaan resiko yang baku.

In general the project of construction have complex activity and have uncertainty element so that contain risk. Do not aside from also with project of turnpike. Where accepted risks the projects of during a period of construction have potency to influence performance of is project of, including performance is expense of execution of project.
To know risk what have potency to give influence to performance is expense of execution needed by risk management as approach to manage risk Identify risk during a period of execution needed to know risk what have potency to influence performance of is expense of execution. Thereby will be obtained by priority level of is each risk, so that can evaluate and obtained by handling action which is accept risk allocation.
Handling action conducted by contractor party to risk tend to differ. This indicates that not yet applied of standard procedure to management of risk. Is for that expected by turnpike contractor to apply procedure management of standard risk.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14787
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Eko Priyono
"Persaingan dunia usaha konstruksi perlu ditingkatkan dalam menangani proyek-proyek perumahan di masa yang akan datang. Proyek pembangunan perumahan layak huni di wilayah Jabotabek sudah saatnya menerapkan pengendalian waktu, mutu dan biaya yang handal. Manajemen resiko tersebut diterapkan selama masa pelaksanaan proyek untuk mengatasi berbagai masalah manajemen, prosedur dan aplikasi proses pelaksanaannyaa.
Penerapan manajemen resiko secara terstruktur dan baku akan bermanfaat untuk mengetahui resiko-resiko yang berpengaruh terhadap kinerja proyek sehingga dapat dicarikan cara-cara penanganan proyek secara tepat. Dalam rangkan pembuktian secara hipotesa, penulis melakukan penelitian terhadap beberapa proyek perumahan yang telah selesai dan dengan menggunakan minimal 20 responden (sampel) pembangunan rusun dan apartemen yang menggunakan sistem tunnel form dengan menggunakan 27 variabel bebas dan 1 variabel terikat (kinerja waktu).
Dari hasil analisa terhadap sampel dan variabel dengan dibantu oleh SPSS versi 10 diperoleh 2 variabel penentu untuk model persamaan liniernya, yaitu keterlambatan pembayaran pihak owner dan keterlambatan pembayaran kantor wilayah kepada subkontraktor/supplier. Dari hasil analisa juga didapatkan bahwa kualitas identifikasi faktor resiko berkorelasi positif terhadap kinerja waktu, atau dengan kata lain identifikasi faktor resiko pada tahap pelaksanaan dapat meningkatkan kinerja waktu. Referensi tersebut dapat kita gunakan pada pembelajaran proyek-proyek yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 5949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sadono
"Pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum sesuai dengan Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2005 Jo. Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2006 dilakukan dengan cara jual beli, tukar menukar, atau cara lain yang disepakati secara sukarela oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Kegiatan pengadaan tanah ini merupakan salah satu proses dalam tahap pembangunan jalan tol yang memerlukan waktu dan biaya yang sangat besar. Proses pengadaan tanah mencakup kegiatan proses penyusunan daftar nominatif yang didalamnya termasuk inventarisasi bangunan, tanaman, luasan tanah dan benda-benda lain yang berada diatasnya, musyawarah harga dan pemberian Uang Ganti Kerugian (UGK) sampai dengan sertifikasi tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dalam pelaksanan pengadaan tanah sehingga mengakibatkan kinerja proyek pembangunan jalan tol terlambat. Disamping hal tersebut di atas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi sebagai bahan pertimbangan bagi instansi terkait dalam penyelenggaraan jalan tol dimasa depan, dan dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian lebih lanjut. Data primer perihal proses pengadaan tanah diperoleh melalui kuesioner dari petugas/pejabat yang berkompeten terhadap masalah pengadaan tanah, diantaranya adalah para pelaksana pengadaan tanah dan pejabat struktural Departemen Pekerjaan Umum serta Panitia Pengadaan Tanah (P2T). Dari sejumlah kuesioner yang disebar sebanyak 60 angket, didapatkan 42 angket yang digunakan sebagai sample yang layak untuk dilakukan analisis statistik. Dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan sebagai salah satu cara untuk mereduksi variabel bebas yang jumlahnya 39 variabel. Variabel bebas yang diproses lebih lanjut adalah variabel yang mempunyai nilai diatas rata-rata sebanyak 20 variabel. Berdasarkan hasil analisa data dan model regressi linier dengan bantuan tool SPSS Versi 13.00 menyatakan bahwa pengaruh pelaksanaan pengadaan tanah terhadap kinerja waktu proyek pembangunan jalan tol terdapat 3 (tiga) variabel penentu yang berpengaruh secara positif terhadap kinerja proyek pembangunan jalan tol, yaitu : proses Surat Permohonan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) dari instansi yang memerlukan tanah berjalan lancar, ketentuan masalah tanah sisa yang sering diminta oleh pemilik tanah dapat diatasi, keterlambatan pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) dapat diatasi.

Land Acquisition for implementing development for public interest is in accordance with Presidential Decree No. 36 Year 2005 Jo. Presidential Decree No. 65 Year 2006 by trading, exchanging or other ways that has been voluntary agreed between the relevant parties. The activity of land acquisition is one of the processes for toll road development stage which requires time and lots of funding. Land acquisition process covers arranging activities of a nominative list which includes inventory of buildings, plants, the land scope and other items on the land, discussion in the price, the distribution of compensation and the land certification.
This research is aimed to identify the inhibiting factors for the realization of land acquisition that cause the project of toll road development to be delayed. In addition, this research is expected to be able to contribute items of consideration for the relevant institutions that deliver highways and their further development in the future. Primary data concerning the process of land acquisition is obtained by questionnaire from the competent officers for land acquisition, for instance the executor of land acquisition and officers of the Ministry of Public Works organization structure as well as the Committee of Land Acquisition. From 60 distributed questionnaires, there were 42 questionnaires which are used as acceptable samples for statistical analysis. Analytic Hierarchy Process (AHP) as one of the methods was applied to reduce the 39 independent variables obtained from previous published references to 20 key independent variables for further analysis. Based on the results of data analysis and linear regression model with the support of SPSS version 13.00 tool, has produced 3 determining variables affecting time performance against delay of toll road development project namely: obtaining land development permits according to schedule from the relevant institutions, overcoming land acquisition balance demanded by land owners, andovercoming delay in payment to land owners for compensation of the land needed for the land acquisition process."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T23272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Kerthina Mela Octavia
"[ABSTRAK
Pembangunan infrastruktur dalam bidang transportasi untuk menambah kapasitas jalan khususnya proyek Jalan Layang Non Tol merupakan salah satu alternatif yang diharapkan dapat menanggulangi masalah kemacetan lalu lintas di DKI Jakarta. Namun pada pelaksanaan proyek Jalan Layang Non Tol di DKI Jakarta mengalami keterlambatan dari rencana penyelesaian. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendapatkan resiko pada penerapan metode konstruksi yang
mempengaruhi kinerja waktu pembangunan Jalan Layang Non Tol yang dilihat dari sudut pandang pemilik proyek (owner) dan kontraktor. Resiko yang harus diperhatikan adalah resiko keterlambatan kedatangan alat pada tahapan erection box girder. Dengan melakukan menjadwalkan kedatangan alat dapat digunakan untuk mencegah munculnya resiko tersebut.;

ABSTRACT
Infrastructure development in the transportation sector to increase the road
capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected
to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of
Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to
obtain the risk of the application of the construction method that affect the time
performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the
owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the
tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing
scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road
capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected
to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of
Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to
obtain the risk of the application of the construction method that affect the time
performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the
owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the
tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing
scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road
capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected
to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of
Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to
obtain the risk of the application of the construction method that affect the time
performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the
owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the
tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing
scheduled arrival of the tools.;Infrastructure development in the transportation sector to increase the road
capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected
to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of
Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to
obtain the risk of the application of the construction method that affect the time
performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the
owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the
tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing
scheduled arrival of the tools., Infrastructure development in the transportation sector to increase the road
capacity especially Jalan Layang Non Tol project is one alternative that expected
to solve the problem of traffic jam in Jakarta. However, the implementation of
Jalan Layang Non Tol project is delayed from the plan. This study aimed to
obtain the risk of the application of the construction method that affect the time
performance of Jalan Layang Non Tol development from the perspective of the
owner and contractor. The dominan risks that must be considered is delay in the
tools arrival on stade box girder erection. To prevent the dominan risk by doing
scheduled arrival of the tools.]"
Salemba: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Nixon Mardjalan Dompak Estomihi Parlinggoman
"Pemakai jalan tol berhak untuk menikmati jalan tol yang aman, nyaman dan lancar sesuai dengan standar jalan tol, Untuk itu operator jalan tol diminta untuk selalu menjaga dan memelihara kondisi dan fungsi aset jalan tol agar selalu dalam keadaan mantap terkendali.
Namun pada jalan tol, sering kali terjadi kerusakan aset jalan tol berupa fasilitas operasi secara mendadak yang tidak dapat diprediksi sebelumnya. Adapun fasilitas operasi di jalan tol yang dimaksud meliputi jalan, jembatan, bangunan pelengkap jalan, gedung, lingkungan, sarana pelengkap jalan, sarana drainase, sarana elektronika, mekanikal, elektrikal, penerangan dan sarana kerja.
Apabila kerusakan tersebut terlambat ditangani, maka sasaran pelayanan jalan tol yang aman, nyaman dan lancar tidak tercapai. Keterlambatan waktu respon juga memberikan dampak antara lain kerusakan tambah parah, biaya perbaikan membengkak, komplain pemakai jalan. Untuk itu perlu peningkatan waktu respon sehingga perbaikan korektif darurat diselesaikan secara optimal.
Proses awal penelitian dimulai dari identifikasi faktor penyebab menurunnya waktu respon. Diperkirakan faktor panyebabnya antara lain faktor kebijakan internal perusahaan operator, faktor biaya kontraktor, faktor pelaksanaan, faktor material, faktor tenaga karja, faktor peralatan, faktor ekonomi, faktor hukum dan peraturan, faktor Lingkungan, faktor komunikasi antar pihak yang terlibat.
Selanjutnya faktor penyebab tersebut dianalisa prioritas resikonya. Kemudian dengan simulasi dinamis, dapat ditentukan variable dominan yang menyebabkan keterlambatan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penyebab keterlambatan menurut kontraktor adalah lokasi kerusakan yang terjadi serentak dan tersebar di seluruh jalan tol serta disebabkan oleh informasi kerusakan telah disampaikan kepada kontraktor. Sedangkan penyebab menurut owner adalah pertambahan volume kerusakan lebih banyak dari kemampuan kontraktor serta disebabkan oleh mandor kontraktor yang tidak berkulitas.
Dengan demikian dapat dipilih respon tindakan koreksi yang tepat terhadap variabel dominan di atas, serta diharapkan memberikan kontribusi dalam meningkatkan waktu respon pemeliharaan korektif di jalan tol."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Mukti Rahayu
"Proporsi pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) yang tinggi terkait dengan keterlambatan upaya diversifikasi ke energi non minyak akibat harga BBM yang relatif murah karena masih mendapat subsidi dari pemerintah. Penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan berbahan baku minyak nabati sebagai pengga nti BBM.
Biodiesel merupakan salah satu harapan baru untuk menjawab sebagian kebutuhan energi di Tanah Air. Seiring dengan perkembangan teknologi energi terbarukan dan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel pada saat ini, Kementerian Negara Riset dan Teknologi telah ikut berperan dalam melaksanakan pengembangan tersebut, yaitu dengan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel skala perkebunan tanaman rakyat kapasitas 5 ton/hari.
Pengukuran kegagalan dari pembangunan pabrik biodiesel dapat ditandai dengan kurang effiesiensinya biaya pembangunan pabrik biodiesel tersebut, namun lebih utama lagi pada proses pengelolaan pengadaan bahan baku dan mesin/peralatan yang pada saat ini cenderung berkembang menjadi lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kinerja waktu dan tidak tersedianya spesifikasi material di dalam negeri yang menimbulkan tuntutan pengelolaan penjadwalan yang lebih profesional. Maka dari itu dilakukan identifikasi terhadap faktor -faktor berpengaruh pada kinerja waktu pada pelaksanaan pengadaan pembangunan pabrik Biodiesel dengan metode analytical hierarchy process (AHP).
Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan 8 faktor yaitu: (i) keterlambatan pengiriman peralatan dan sparepart mesin dari supplier, (ii) kerusakan atau kehilangan barang selama pembelian dan pengiriman, (iii) ketidaksesuaian sparepart mesin/peralatan pad proyek, (iv) ketidakcocokan desain dengan pelaksanaan, (v) perubahan desain dan lingkup pekerjaan, (vi) bencana alam, (vii) biaya proyek yang melebihi anggaran dan (viii) kesalahan estimasi biaya pelaksanaan proyek, dimana kedelapan variabel tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan pembangunan pabrik biodiesel.

The high proportion of refined fuel consumption today is connected to the slowness of diversification effort to non fuel energy, it cause of price BBM which cheap relative because still get subsidy from government. Abolition subsidize BBM in the year 2005 representing correct momentum for government to develop new source energy alternative of permanent vegetation oil in the place of BBM.
Bio diesel is a newly good invention / expectation to reply some of requirement energy in this country. Along with technological growth of new energy and the biodiesel factory development at the moment, State Research and Technological Ministry have followed the playing a part in to execute the development, that is to build bio diesel factory which scale of capacities 5 ton / days.
The failure measurement of development bio diesel factory can be marked by less efficiency of expense of development the bio diesel factory of but more especial is process of procurement management of raw material and machine / equipments which at the moment tend to round into more complex. This matter because of some factor, among other things is time performance and not available of specification of material at the country which generate demand of more professional scheduling management. Hence to be conducted identify to the influent factors of time performance at the procurement execution of development of bio diesel factory with method of analytical hierarchy process (AHP).
Result of the research which have been conducted to get 8 factor that is : (i) delay of delivery some equipments and machine's spare part from supplier, (ii) damage or loss of goods during order and delivery, (iii) inappropriate of machine's spare part / project equipments, (iv) incompatibility of design execution, (v) changes of design and scope of work, (vi) natural disaster, (vii) project expenses exceeding the budget (viii) mistake on estimation of project execution expense, where those the eight variable proven very have an effect on the time performance at execution of bio diesel factory development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hilman Rosyidin
Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>