Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Wayan Surka
"Persaingan dalam perumahsakitan dewasa ini, menuntut rumah sakit untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan, melihat bagaimana hubungan antara kepuasan pasien dengan karakteristik pasien, variabel yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan serta mengetahui area pelayanan dan fasilitas keperawatan yang perlu ditingkatkan kualitasnya.
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung. Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh pasien. Penilaian kepuasan pasien merupakan salah satu cara untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan pelayanan yang diberikan rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan / keperawatan di rumah sakit.
Anallsis statistik yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif analisis bivariat untuk melihat bagaimana hubungan antara karakteristik pasien dan kepuasan pasien serta analisis multivariat untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien terhadap pelayanan dan fasilitas keperawatan.
Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan, bahwa sebagian besar responden pasien tidak puas dengan pelayanan dan fasilitas keperawatan yang diberikan rumah sakit, sehingga perlu adanya upaya perbaikan. Dengan upaya ini diharapkan mutu pelayanan dan fasilitas keperawatan di Rumah Sakit Umum Kabupaten Belitung akan meningkat dan memuaskan pasien (pelanggan) rumah sakit.

Patient Satisfaction of the Nursing Care and Facility in the Inpatient Ward at the District Hospital of Belitung Year 2001Nowadays, the competition among hospitals made them to increase the service quality. One of indicators to measure the quality of nursing care is the patient satisfaction.
This study intends to find the description of patient satisfaction level of nursing care and facility to know the association between patient satisfaction and characteristic of patient, the variables that most related to the patient satisfaction on nursing care and facility, and the aspects of nursing care and facility in which needs to be increased its quality.
This study was conducted in the inpatient ward at the District Hospital of Belitung. Primary data was gained from filling in questionnaire done by the patient. The assessment of patient satisfaction is one of the methods to know the weakness or lack of hospital service in term of improving the quality in health/nursing care in the hospital.
Statistical analysis that used was univariate analysis to find the general description of variables; meanwhile bivariate analysis was to find the association between patient characteristics and patient satisfaction, and multivariate analysis was used to find which variables that most associated with the patient satisfaction of nursing care and facility.
In general, this study revealed that most of respondents were not satisfied with the nursing care and facility in the hospital, so that quality improvement is required with such attempts. And hopefully the patient satisfaction will increase as well as will satisfy the hospital's patient (customer).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T 10780
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atit Hadiati
"Setiap institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit harus selalu berusaha meningkatkan mutu layanan, seiring dengan peningkatan status pendidikan dan ekonomi masyarakat yang membuat mereka lebih kritis dan semakin banyak menuntut kualitas pelayanan yang ada. Manajemen rumah sakit harus selalu melengkapi dirinya agar senantiasa mendengarkan suara konsumen, memiliki kemampuan memberikan respon terhadap setiap keinginan dan harapan konsumen. Untuk itu, keinginan, harapan, dan persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan harus dipantau dengan mengadakan serangkaian pengamatan yang dilakukan terus menerus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kepuasan pasien rawat inap terhadap mutu pelayanan RS Salamun tahun 2002, dengan metode servqual yang dikembangkan oleh Parasuraman dkk. Rancangan penelitian yang digunakan adaiah cross sectional pada 100 pasien yang dirawat di RS Salamun selama bulan April 2002 melalui pengisian kuisioner secara self administered questionare. Variabel bebas pada penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, status pasien, kelas perawatan, dan biaya perawatan, sedangkan variabel terikatnya yang merupakan variabel mutu pelayanan yang tercakup ke dalam lima dimensi servqual, yaitu tangibles, responsiveness, reliability, assurance, dan empathy.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata skor kepuasan pasien rawat inap di RS Salamun yang terpilih sebagai responden sebesar 91,67 % dengan standar deviasi sebesar 9,82 %, skor minimum sebesar 59,46 %, dan maksimum sebesar 124,78 %. Kepuasan pasien pada dimensi tangibles menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 89,59%. Kepuasan pasien pada dimensi responsiveness menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 90,56 %. Kepuasan pasien pada dimensi reliability menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 92,42 %. Kepuasan pasien pada dimensi assurance menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 92,43%. Kepuasan pasien pada dimensi empathy menunjukkan rata-rata skor kepuasan pasien sebesar 91,56 %. Tingkat kepuasan responden pada penelitian ini menggunakan cut of point sebesar 90% (Supranto, 1997) dimana kelompok responden yang merasa puas terhadap mutu pelayanan RS Salamun lebih banyak (57 %) daripada kelompok yang merasa kurang puas (43 %). Dimensi assurance merupakan dimensi yang dianggap paling memuaskan responden (64 %) daripada dimensi-dimensi lainnya. Sebaliknya, dimensi responsiveness merupakan dimensi yang dianggap paling kurang memuaskan responden (49%) daripada dimensi-dimensi lainnya. Dan 8 karakteristik pasien yang diteliti, hanya variabel tingkat pendidikan yang terbukti berhubungan dengan kepuasan (Pv 0,041).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengadakan tindakan koreksi terhadap pelayanan yang masih belum memberikan kepuasan maksimal kepada pasien serta dapat menyusun strategi peningkatan mutu pelayanan di RS Salamun melalui strategi yang berfokus pada kepuasan pelanggan. Melihat adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pasien, perlu kiranya bagi petugas memperhatikan karakteristik pasien berdasarkan hal tersebut di semua kelas perawatan. Perhatian terhadap karakteristik tersebut akan berdampak terhadap citra dan mutu rumah sakit terutama di ruang rawat inap.

Each of health service institution, including hospital, have to increase their quality of services. Thus, hospital can monitoring their services to consumers.
The objective of this study is knowing determinant of patient satisfaction at inpatient ward to quality of services with SERVQUAL Method (tangibles, responsiveness, reliability, assurance, and empathy), with developed by Parasuraman, et. al. This study was conducted on April 2002 at dr. Salamun Hospital, Bandung. In research methodology, this study used cross sectional design study, where conducted to a hundred subjects through self administered questionnaire. Independent variable include sex, age, education level, occupation, income level, patient status, ward classes, and cost. Whereas, dependent variable is SERVQUAL dimensions (tangibles, responsiveness, reliability, assurance, and empathy).
Result of study show that average score of patient that satisfied to inpatient ward service was 91,67%. In tangibles dimension showed average score of patient satisfaction was 89,59%, responsiveness dimension was 90,56%, reliability dimension was 92,42%, assurance dimension was 92,43%, and empathy dimension was 91,56%. Cut of point to show satisfaction level of respondent is 90% (Supranto, 1997). 57% respondents were satisfied to quality of hospital services and others (43%) were unsatisfied. Assurance dimension was most satisfied one (64%). Responsiveness dimension was most unsatisfied one (49%). From eight characteristics of patient, only education level has significant in statistic.
The result above can be use in hospital to improve quality of services and make up strategy to increase quality of services through strategy that focused on consumer's satisfied. Attention to these characteristics can be impacted to hospital's quality, especially at inpatient ward.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T2519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fitridin
"Kepuasan pasien adalah salah satuindikator untuk mengukur mutu pelayanan dirumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggarnbarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah.
Penelitian. ini bertujuan memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD DR. M YUNUS Bengkulu sesuai dengan karakteristik pasien terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered . Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien diruang rawat inap yang tergambar dalam importance performance analysis.
Hasil penetitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat inap sebesar 49% dan yang tidak puas 51%. Dari aspek pelayanan rawat inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 67%, pelayanan perawat 66%, pelayanan makanan/menu 35%, fasilitas sarana medik dan obat-obatan 17% dan .lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan pelayanan adalah pekerjaan dan kelas perawatan. ,p = 0,041, p = 0,034 sedangkan yang mempunyai hubungan yang dominan adalah kelas perawatan dengan OR =1,756 . Rata-rata harapan pasien adalah 3,6 dari rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,9 dengan rata-rata tingkat kesesuaian $2%.
Tidak ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi (kuadran D) pada pelayanan diruang rawat inap RSUD DR M YUNUS Bengkulu. Dua faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya yaitu aspek pelayanan dokter dan pelayanan perawat (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit. Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat, inap di RSUD DR. M YUNUS Bengkulu masih rendah.

Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality.
The objective of this study is obtain the description on Patient satisfaction level factor-factor in influence at inpatient ward of Dr. M. Yunus Bengkulu general hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects or variety classes and wards through self-administered questionnaire.
The result of study stewed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 49% and unsatisfied %vas 51%. When it seen from inpatient service aspect, proportion of patient that satisfied to doctor service was 67%, nursing service 66%, menu service 35%, care facility 17% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship at classroom and occupation (p = 0,041) and (p = 0,034) influence that dominant with patient satisfaction level was classroom.
The average of patient wish was 3, 6 and average fact that accepted by patient was 2,9 with the appropriateness level were 82%. It has no found yet the factors that become main priority (quadrant D), which become weakness in patient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availibility (quadran B) as power that owned by hospital. The above result shows tahat patient satisfaction level to inpatient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital as still tower.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gani
"Kepuasan pasien adalah salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya karakteristik Pasien.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Sigli dari tanggal 15 November- 30 Desember 2002, Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional terhadap 100 pasien rawat inap. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat untuk : distribusi frekuensi, chi-square, dan regresi logistik. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat ketidakpuasan pasien sebesar 51%. Dari uji bivariat didapat faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan kelas perawatan, dan yang tidak berhubungan adalah variabel pendidikan, pekerjaan dan penjamin biaya. Regresi logistik mendapatkan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah veriabel umur dan kelas perawatan pasien.
Dari hasil ini disarankan bagi pihak pengelola rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama terhadap pelayanan perativat dan pelayanan makanan. Pelayanan ini lebih khusus terhadap pasien yang usia lebih tua dan kelas perawatan pasien. Perlu penelitian lebih lanjut tentang kepuasan ini dengan menggabungkan metoda kualitatif dengan kuantiaatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Factors Related to In-patients Satisfaction at Sigli General Hospital in 2002 Patients' satisfaction is one of the indications in measuring the quality of health services. Low patients' satisfaction indicates that the quality of health services is below the standard. Low patients' satisfaction may effect to the image of the hospital. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the characteristic of patients.
This study aimed to get the information about the patients' satisfaction and the related factors to the characteristic of the patients. The research was conducted at Sigli General Hospital from November 15 to December 30, 2002. The research is a cross-sectional study to 100 in-patents. The analyses used were univariate, bivariate, and multivariate for: frequency distribution, chi-square, and logistic regression. The result of the study showed that the degree of the patients' unsatisfaction was 51 %. From the bivariate test, it was found that the factors that associate with the patients' satisfaction were age and class of nursing care variables, and the unassociated were education. job and payment guarantor. Logistic regression get the dominant factors, which were related to the patients' satisfaction, that were the variables of age and class of patient nursing.
From this result, it was suggested that the hospital management should improve the public services, especially nursing care and food menu. This services should be to the old-patients and class of nursing. There is a need of further studies about the study of satisfaction which combine the qualitative and quantitative methods in order to get the better result in satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Kasim
"Pada era globalisasi saat ini, maka pelayanan Rumah Sakit dituntut untuk ditingkatkan mutu pelayanannya. Dimana salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di bidang kesehatan yang diberikan adalah kepuasan pasien sebagai pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap RS Immanuel Bandung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan di ruang rawat inap, serta untuk meneliti ada tidaknya hubungan antara asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien dan penyediaan fasilitas dengan kepuasan pasien, juga untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berhubungan atau mempengaruhi kepuasan pasien.
Variabel penelitian terdiri dari tahapan asuhan keperawatan, meliputi tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta penyediaan fasilitas medis, non medis, obat-obatan dan fasilitas makanan dan minuman. Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RS Immanuel periode September-November tahun 2001 merasa puas, akan tetapi variabel pengkajian keperawatan, masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya.
Variabel pelaksanaan diagnosa keperawatan, penyediaan fasilitas fisik RR inap dan peneyediaan fasilitas medis, non medis dan obat-obatan adalah variabel yang berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien.
Variabel diagnosa keperawatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Masih adanya kendala kemampuan komunikatif edukatif teurapeutik pelayanan yang bersifat holistik, meliputi aspek bio psiko spiritual, serta adanya kendala ewuh pakeuweuh, berpengaruh terhadap pelaksanaan dilapangan oleh perawat.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal dan komunikasi teurapeutik, pengayaan SDM dilingkungan RS Immanuel, agar tercapai kesinambungan peningkatan kepuasan pasien.

The Patients Satisfaction Deals with Hospitalization and Service Facility at Bandung Immanuel Hospital In 2001In this globalization the hospitals are demanded to increase their service qualities of health care. The patients? satisfaction is one of the indicator to measure the quality of health service.
This research aimed to gain the level of patient satisfaction at Immanuel Hospital Bandung to hospitalization and the provided of rooms, also included the relation between the hospitalization with patients satisfaction ,and facility provided with patients satisfaction, also to know free variable that directly related or impact the patients satisfaction.
The research variable consist of hospitalization steps which method observation, diagnosis, planning, execution and evaluation, also with physical facility provided ,medical facility, non medic, drugs and food and drink facility.
This research is like a survey, with cross sectional research planning. Primary data was gained through questionnaire filling by patients. This research is used univariat analysis to know the description, chi square bivariat analysis to know the relationship between the patient with hospitalization and service facility provided, regression logistic analysis to know which variable is the most influential to patient satisfaction.
This research provided that all the hospitalized patients at Immanuel Hospital Bandung from September - November 2001, felt satisfied, but the hospitalization variable is still needed to be improved and increased.
The diagnosis of hospitalization variable, physical facility provided of the rooms and medical facility, provided non medic and drugs were the most related variable that significant patient satisfaction was the diagnosis of hospitalization variable.
The problem that influence with the execution by nurses were the ability of therapeutic educative communicative, holistic service, which method biophysical spiritual aspect, and also ewuh pakeuhweuh.
Based on this research is advised to increase field to management, interpersonal communication and therapeutic communication ,human resources, provided at Immanuel Hospital, to gain the increase continuity of patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T-3710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Zuhry
"Era globalisasi yang menuntut persaingan tinggi disertai program otonomi daerah menuntut kesiapan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kualitas layanan dikaitkan dengan peluang pasar pengembangan industri perumah sakitan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien, melihat hubungan antara karakteristik pasien dengan.kepuasan pasien terhadap layanan keperawatan, menganalisa penyebab ketidak puasan serta melihat gambaran kualitas layanan keperawatan, Penelitian ini dilaksanakan di bagian instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Solok.
Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner kepuasan pasien yang didukung dengan observasi, wawancara maupun diskusi kelompok terarah terhadap perawat di bagian rawat inap maupun dokternya. Dengan demikian kualitas layanan keperawatan yang diamati dapat menjelaskan penyebab ketidak puasan pasien yang harus diantisipasi demi perbaikan pelayanan kesehatan di RSUD Solok.
Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan multivariat untuk melihat hubungan karakteristik umum pasien dengan kepuasan pasien. Data penelitian kualitatif diolah dengan menggunakan matriks analisis. Dari analisis bivariat dan multivariat nampak bahwa pekerjaan merupakan variabel yang paling eksist menunjukkan hubungannya dengan gambaran kepuasan pasien. Kelompok tani merupakan kelompok paling puas dibandingkan jenis pekerjaan lain, sebaliknya wiraswasta dan pegawai negeri lebih cenderung tidak puas. Variabel lain yang cenderung memiliki hubungan dengan kepuasan pasien adalah jenis kelamin dan pendidikan. Dari sejumlah keluhan yang terekam bisa menjadi bukti hasil penelitian kuantitatif sebelumnya.
Hasil penelitian lainnya menunjukkan bahwa masih kurang baiknya kualitas iayanan keperawatan yang memunculkan berbagai bentuk keluhan atau ketidak puasan pasien, sehingga perlu dikoreksi dengan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas layanan secara umum di RSUD Solok.

The globalization era make a high competition and desentralisation era make every hospital must be improved quality of health services. Patient satisfactions are each significantly indicator to measure quality of health services integrated with market opportunity for develop hospital industrial.
The goal of the research is to describe the degree of patient satisfaction and provide information on the correlation between patient characteristics with patient satisfaction. And to analyze how patient dissatisfaction correlation with quality of the nurse care. The location of this research is in Solok Municipality General Hospital.
The data was collected through self assased questionaire by patient assesment and was followed by observation, interview and focus group discussion for The nurses and the doctors in patient room care. In this cases a quality of a nurse care that observed can make a clear information how the patient dissatisfaction to be anticipated with a quality of care improvement.
Statistical analysis are used univariate analysis to show descriptive data, followed by bivariate and multivariate analysis for show correlation between patient characteristics with patient satisfaction. The quality data was processed by matrix (content analysis). For the bivariate and multivariate analysis shown that occupation still excisting variables who had a correlation with customer satisfactions. A Farmer group is the mostly satisfied comparable with others occupational, and the other hand a private employee and civil gouvernment have dissatisfied trend reactions. The other variables that have a trend for correlation with customer satisfactions are sex and educational status. For many patient complain that was recorded give an obtaine or information for quantitative study before that moment has occured.
The other results of this research shows in general a poor quality of a nurse care can make some patient complain or dissatisfaction, there are must be corrected by improvement for quality of health services in Solok Municipality General Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Attaubah
"Studi ini bertujuan untuk mendapatkan informasi penyebab rendahnya tingkat kepuasan pasien keluarga miskin yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X. Penelitian ini dilakukan dua tahap, yaitu tahap kuantitatif dan kualitatifi Tahap penelitiankuantitatif dimulai dengan pengukuran tingkat kepuasan menggunakan 5 dimensi servquai, dilakukan pada 103 responden keluarga miskin yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit X dengan menggunakanametode systemafic random sampling dan cross secrionai design. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan metode univariate dan mulfivariafe dan importance and performance analysis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur dan jenis pekerjaan adalah variabel yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan, sedangkan berdasarkan diagram karlesius dari 5 dimensi Servqual terdapat 8 masalah yang menjadi prioritas utama (Kuadran A) untuk ditanggulangi.
Sedangkan tahap penelitian kualitatif dilakukan Consensus Decision Making Group dengan manajemen Rumah Sakit X untuk melakukan identiiikasi penyebab masalah dan prioritas penyebab masalah berdasarkan hasil pemetaan diagram kariesius. Analisis dengan diagram ishikawa dilakukan untuk mengetahui struktur dan proses yang ada dalam melakukan pelayanan padad asien keluarga miskin serta Indepth Inrerview dengan pasien yang berhenti beralih berlangganan (lost customer analysis) untuk mengidentifikasi penyebab masalah rendahnya tingkat kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit X dari sudut pandang pelanggan/pasien. Adanya rencana kegiatan untuk menanggulangi rnasalah berdasarkan tahapan pemecahan masalah untuk memperbaiki mutu pelayanan pada pasien keluarga miskin yang menjalanj rawat inap di Rumah Sakit.
Hasil penelitian kuantitatif berdasarkan point nilai median dengan menggunakan kategori pembagian pasien dalam kategori puas dan tidak puas terlihat bahwa responden yang tidak puas lebih banyak dari pada yang puas dengan proporsi 50.5 % tidak puas dan 49.5 % yang puas. Sedangkan hasil pada tahap kualitatif didapatkan penyebab masalah pokok dari keseluruhan yang ada adalah terhambatnya komunikasi dari pihak rumah sakit dengan pasien, demikian juga halnya dari pihak pasien komunikasi yang tidak benjalan dengan balk mengakibatkan rendahnya tingkat kepuasan.
Dari hasil penelitian disarankan pada level mikro yaitu Rumah Sakit X untuk meningkatkan pembinaan serta pengawasan pada seluruh karyawan dalam memberikan pelayanan pada pasien keluarga miskin, sedangkan pada level makro yaitu Sudin Pelayanan Kesehatan Jakarta Barat dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai auditor maupun pengambil kebijakan pelayanan kesehatan untuk dapat memperhatikan hal yang berkaitan dengan pembiayaan, kepersertaan, prosedur, pembinaan dan pengawasan serta sosialisasi pada masyarakat miskin.

The study aimed to obtain the information about the causes of the lower satisfaction level on the poor family inpatient care in the “X” hospital. This study used quantitative and qualitative methods. Quantitative method was started by assessing the level of satisfaction using 5 dimension ol` Sewqual. lt was conducted toward l03 respondents of poor families whom getting inpatient care in "X" Hospital. The sampling method and research design used systematic random sampling and cross sectional design, respectively. Collected data was analyzed with univariate and multivariate method, and importance and performance analysis.
This study revealed that age and occupation were dominant variables related to the Ievel ol` satisfaction. Meanwhile, according to the kartesius diagram showed there nerc 3 obstacles that became main priority to be overcome (A Quadrant).
Qualitative method was conducted toward the hospital management using consensus decision making group to identity the cause of problem and its priority based on the result of kartesius diagram mapping. Ishikawa diagram analysis was performed to assess the existing structure and process in providing the service to the patients. To identity the lower satisfaction level of drop out patients or lost customers was conducted with indepth interview.
The quantitative study based on the median cut-off point showed that proportion of unsatisfied patients and satisfied patients was 50.5% and 49.5%, respectively. While the qualitative study showed that the communication was the main problem occurred between the hospital management and patients and vice versa. It resulted the level of satisfaction was lower.
It was recommended that the “X” Hospital management should maintain the directing and monitoring toward all staffs in providing the service for the patients from poor family. Besides, the West Health Care and the DKI Jakarta Health Oflic as auditor and health care policy maker should more notice about the matters related to the financing. membership, procedures, directing and monitoring, and socialization to poor families as well.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T31588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Yusrizal
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas layanan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas layanan yang belum standar dan perlu banyak perbaikan. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya karakteristik pasien.
Studi ini untuk memperoleh gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di RSUD Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dari tanggal 1 Juni - 15 Juli 2001. Jenis penelitian yang digunakan adalah "cross sectional study" pada 120 pasien rawat inap. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat, distribusi frekuensi, "chi square" dan regresi logistik. Hasil yang didapat menunjukkan tingkat kepuasan pasien sekitar 44,2%. Ketidakpuasan pasien ini berhubungan dengan layanan makanan, lingkungan rawat inap, bagian penerimaan pasien, biaya perawatan, dan layanan di loket penerimaan.
Dari uji bivariat dan regresi logistik didapatkan faktor yang berkorelasi dan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan dan pola bayar. Dari penelitian ini disarankan agar manajer rumah sakit lebih meningkatkan dan memperhatikan layanan kepada masyarakat, terutama layanan makanan, lingkungan rawat inap, biaya perawatan, dan layanan di loket pembayaran. Kepada petugas rumah sakit untuk lebih memperhatikan mereka yang berpendidikan tinggi dan yang dirawat dengan tanggungan (Askes / perusahaan tempat pasien bekerja) sehingga tingkat kepuasan mereka dapat ditingkatkan melalui layanan yang lebih baik.

Patient satisfaction is one of the indicators to measure the quality of services. A low patient satisfaction reflects the under-standard of quality services which affects the poor image of the hospital. Patient satisfaction is influenced by many factors; one of them is the patient characteristic.
This study is cross sectional approach that objectives to get the information about patient satisfaction and factors that associate with the patient satisfaction. The study was performed of 120 in-patients of District General Hospital Lubuk Linggau and started from June l to July 15th , 2001. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multi-variate: frequency distribution, chi-square test and logistic regression.
The result showed only 44,2% of in-patient was satisfied to health services of Lubuk Linggau District General Hospital which was related to food-menu services, in-patient surrounding, admission services and tariffs. It is also proved that education and pattern of payments were a significant correlation. The result of logistic regression also stated that these two factors are related to patient satisfaction. It is recommended to the top manager, staffs and medical-nursing officers to be more courtesy to patient, to improve their skills and knowledge and also to complete the hospital resources. Also, it is a good step and strategy giving a great concern to highly educated patient and health-insurance patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Beginta
"Pelaporan kesalahan pelayanan merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam mencapai pelayanan yang aman. RSUD Kab Bekasi dalam mengembangkan program keselamatan pasien sejak tahun 2009, yang terlihat dari laporan tahunan program keselamatan pasien, terdapat indikasi perlunya peningkatan kesadaran setiap personil dalam melaporkan kesalahan pelayanan, termasuk perawat pelaksana di unit rawat inap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi perawat pelaksana dalam melaporkan kesalahan pelayanan serta mencari hubungannya dengan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim.
Penelitian dirancang dengan disain cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2011.Responden merupakan keseluruhan perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Kab. Bekasi dan didapatkan 77 kuesioner yang dapat dianalisa. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan multivariat dengan menggunakan metode component based structural equation modeling dengan aplikasi komputer SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, kerja tim dan persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat dalam penilaian sedang. Didapatkan pula adanya pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim terhadap persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat. Total pengaruh sebesar 89%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah persepsi pelaporan kesalahan = 0,12.budaya keselamatan pasien + 0,30.kepemimpinan transaksional ? 0,22.kepemimpinan transformasional + 0,37.kerja tim + 0,26.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan perlunya peningkatan faktor-faktor yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pelaporan dapat menjadi dasar usaha perbaikan. Terdapat pula faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini yang mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan yang masih perlu digali agar pelaporan kesalahan pelayanan di masa depan dapat meningkat.

Reporting errors is an attempt to improve the system in achieving a safe service. From a report in 2010 in RSUD Kab. Bekasi seen that the number of cases or incidents reported has increased, but still needs to improve awareness of any personnel, including nurse in inpatient units. The aim of this study is to measure the nurse?s perception in the reporting of sevice delivery errors and to find a relationship between the behavior to other factors: patient safety culture, leadership style, and team work.
This study was using cross-sectional design by questionnaire as a measuring tool. Data was collected in November 2011 from the entire nurse at the inpatient unit of the hospital as respondens. There are 77 questionnaires that can be analyzed. The data obtained were analyzed using multivariate methods by component-based structural equation modeling with computer applications SmartPLS.
The results of this study suggest patient safety culture, leadership style, teamwork and the perception of service delivery error reporting by nurses are in intermediate conditions. It was found that there are relationship obtained either directly or indirectly from patient safety culture, leadership style, and teamwork to service delivery error reporting by nurses. This research model can explain the real state of 89%. Linier equation from this model is reporting perception = 0,12.patient safety culture + 0,30.transactional leader ? 0,22.transformational leader + 0,37.team work+ 0,26.
From this study it can be concluded that factors that are proven to provide positive influence of this research can be the basis of improvement efforts. In addition, there are other factors that are not included in this study that should be considered that better reporting of medical errors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ag. Sri Oktri Hastuti
"Kondisi psikologis pada saat pasien akan dirawat di rumah sakit merupakan hal yang sangat perlu diberi perhatian. Penjelasan berbagai hal tentang pelayanan keperawatan menjadi interaksi awal antara pasien dan perawat yang dapat menumbuhkan hubungan saling percaya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran?pengaruh penerapan program orientasi pasien baru terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RS Panti Rapih Yogyakarta?.
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pengumpulan data secara cross sectional. Sampel penelitian adalah pasien yang dirawat di RS Panti Rapih selama bulan Mei 2009 dengan jumlah 72 responden pada kelompok intervensi dan 72 responden pada kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah berupa panduan orientasi yang disusun oleh peneliti sesuai dengan tujuan penelitian dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan berdasarkan 5 (lima) dimensi mutu, yaitu tangibles (bukti langsung), reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan emphaty (empati) yang merupakan pengembangan dari instrumen SERVQUAL. Instrumen ini terdiri dari 22 pertanyaan tentang harapan pasien dan 22 pertanyaan terkait dengan persepsi (kenyataan) terhadap pelayanan keperawatan yang diterimanya selama menjalani rawat inap di RS Panti Rapih. Hasil ujicoba validitas dan reabilitas instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan nilai 0,900.
Hasil penelitian adalah rata-rata kepuasan pasien yang mendapatkan perlakuan orientasi lebih tinggi (7,30) daripada kepuasan pasien yang tidak mendapatkan perlakuan orientasi (-3,45). Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan/pengaruh yang bermakna antara perlakuan tindakan orientasi pada saat awal masuk terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan selama menjalani rawat inap di RS Panti Rapih Yogyakarta (p value 0.000). Variabel karakteristik pasien yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah pendidikan. Orientasi pasien pada awal masuk penting dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pasien.

Psychologically problem of new patient is an urgent thing to be attention. Explanation of the treatment is a starting point relationship between nurses and the patient. A good relationship of them can be influencing the patient satisfaction. This research in aimed to gain the description on ?The effect of new patient orientation toward patient satisfaction at the nursing service at caring room Panti Rapih Hospital in Jogjakarta.
The design of this research was quasi experiment with cross sectional method. Numbers of respondents are 144 patients treated in May 2009 divided into intervention and control group, each group consist of 72 people. In the research, the instrument used is a form of orientation guide of patient satisfaction of nursing services based on 5 quality dimensions: tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy developed from SERVQUAL. The instruments consist of the 22 questions on expectation and 22 questions on perception. Test of validity and reliability of these instruments utilized Alpha Cronbach (0,900).
The result indicated that mean of satisfaction of the patient with orientation reached 7,30 and patients without orientation reached -3,45. The analysis demonstrated that orientation program in the caring room of Panti Rapih Hospital in Jogjakarta during the first come had significant impacts to patient satisfaction (p value 0,000). The caracteristic variable that has connection with satisfaction is the education level of the patients. Patient orientation during the first come is recommended to improve patient satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>