Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudiansyah
"Kualitas pelaksanaan proyek salah satunya ditentukan oleh pengawasan dan pengendalian saat konstruksi berlangsung untuk mencapai tujuan mutu, waktu dan biaya yang sesuai dengan anggaran biaya proyek Variabel biaya proyek yang dapat dikendalikan adalah biaya tenaga kerja, biaya material, biaya peralatan, biaya subkontraklor, biaya kondisi umum dan overhead. Pada proyek konstruksi, biaya peralatan menyumbangkan biaya proyek yang nilainya mencapai 20 - 30 % dari total biaya proyek Dengan kontribusi terhadap total biaya proyek yang cukup besar tersebut, kesalahan pada manajemen peralatan dapat mengakibatkan timbulnya penyimpangan biaya proyek Untuk memperbaiki penyimpangan biaya, dilakukan identifikasi masalah-masalah terhadap manajemen peralatan dan mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan Tindakan koreksi. Tindakan koreksi dapat dilaksanakan apabila penyimpangan yang timbul dalam pelaksanaan proyek dapat di identifikasi secara cepat, sehingga alternatif keputusan tindakan koreksi yang terbaik dapat diambil secara cepat dan tepat. Untuk mempermudah pengambilan keputusan dalam tindakan koreksi dapat dilakukan dengan banluan program komputer yang berbasis expert system. Pemilihan expert system sebagai pendekatan dalam melakukan tindakan koreksi pada manajemen peralatan dimaksudkan agar pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ataupun beberapa ahli dapat dikumpulkan dan direkam dalam suatu alas berupa program komputer sehingga pakar dapat berbagi pengetahuan yang dimilikinya baik ilmu maupun pengalamannya kepada pengguna yang membutuhkan pengetahuan tersebut. Penerapan expert system pada bidang konstruksi merupakan salah salu terobosan dalam era teknologi informasi saat ini karena begitu banyak informasi yang tersedia namun belum dapat diolah secara optimal.

The quality of constructing a project is determined by monitoring and controlling the construction phase to achieve the intended quality, time and cost The cost's variables /hat should be controlled are labor costs, material costs, equipment costs, subcontract costs, general condition costs, and overhead. In a construction project, 20 -30% of the total project costs came from the equipment costs. With this contribution to the total project costs, a mistake or misleading from managing equipment can cause cost variances. To fix these cost variances, ident f cation towards problems from equipment management should be done and a corrective action should be taken. A corrective action can be implemented if the variance is already identified To help and support in determining a corrective action, an expert system based in a computer program can be used. Expert system can collect knowledge from experts where this knowledge are used for recommendation in decision making. Applying expert system in construction industry is one of the breakthrough in information technology era these days."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T 10408
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Satya Empy
"Pengendalian biaya merupakan bagian dari konsep manajemen. Dalam pelaksanaan proyek, pengendalian melipuli komponen material, peralatan, tenaga kerja, subkontrak, overhead dan general condition.
Overhead merupakan komponen biaya yang sering luput daripengendalian, sehingga untuk saat ini ada suatu kecenderungan meningkatnya biaya overhead akibat lemahnya pengendalian yang dilakukan oleh kontraktor.
Berbagai macam teknik pengendalian telah dikembangkan untuk mengurangi terjadinya penyimpangan biaya pada pelaksanaan proyek konstruksi, antara lain dengan mengembangkan suatu program komputer berbasis expert system.
Program komputer yang dikembangkan ini memberikan suatu rekomendasi tindakan koreksi terhadap penyimpangan biaya yang terjadi pada pelaksanaan konstruksi yang diakibatkan minimnya pengelolaan overhead lapangan.

Cost control is a part of management's concept. In constructing a project, cost control consists of components such as materials, equipment, labor, subcontractor, overhead and general condition.
Overhead is a cost component which fends to be over looked in the controlling phase, therefore there is a trend these days that resulted an increasing overhead cost caused by the lack of control from the contractor.
A variety controlling techniques are developed to reduce the cost variances in executing a construction project, one of the techniques is developing a computer program based on Expert System.
This computer program gives corrective action recommendations towards any cost variances that occur in the construction phase of a project that are caused by the lack of managing field overhead.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1713
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurlailah
"Tindakan koreksi pada proyek konstruksi dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan pada semua unsur yaitu: kualitas proyek, waktu penyelesaian proyek, dan biaya pelaksanaan proyek. Ketiga unsur tersebut saling terkait satu dengan yang lain, yang semuanya akan mempengaruhi biaya pelaksanaan proyek. Penyimpangan biaya proyek antara lain disebabkan oleh material, peralatan, tenaga kerja, subkontraktor, overhead dan kondisi umum.
Alokasi biaya material merupakan salah satu biaya terbesar dari total biaya proyek konstruksi, Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan koreksi biaya material secara efektif bila terjadi penyimpangan biaya sehingga tercapai kinerja biaya yang optimal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tindakan koreksi pada proses pengendalian biaya material terhadap peningkatan kinerja biaya proyek, melalui strategi pemilihan tindakan koreksi yang akan diambil oleh pimpinan proyek. Dari 105 rekomendasi tindakan koreksi pada pengendalian biaya material, setelah dilakukan pengujian ke Iapangan dengan melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuisioner dilanjutkan analisa data, diperoleh 53 model tunggal dan 6 model berganda.
Model tindakan koreksi yang paling berpengaruh adalah tindakan koreksi pada kelompok A(Perencanaan) yaitu X1OA (mengevaluasi metode standard yang sudah ada, dan disesuaikan dengan skup pekerjaan, situasi, kondisi dan lingkungan) dan X2A (Melakukan survey yang detail dan matang terhadap kondisi lapangan dan data cuaca yang terdahulu).
Berdasarkan hasil simulasi, diperoleh terdapat hubungan keterkaitan anatara variable-variabel yang signifikan dalam proses pengendalian biaya material terhadap peningkatan kinerja biaya proyek. Jika dilakukan peningkatan tindakan koreksi maka kinerja biaya proyek akan meningkat.
Dengan demikian diharapkan pimpinan proyek dapat memetakan tindakan-tindakan perbaikan yang akan diambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang menyebabkan terjadinya kenaikan biaya material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11500
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisah
"Proses pengendalian biaya pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi sangat penting, agar pelaksanaannya tidak mengalami penyimpangan yang besar dari perencanaan yang ada. Pengendalian dapat- dilakukan melalui tiga tahap, mulai dari membandingkan kemajuan pekerjaan dengan suatu standar perencanaan, menganalisa penyimpangan yang terjadi, sampai dengan tindakan koreksi (corrective action) yang diperlukan untuk memperkecil penyimpangan tersebut Corrective action yang dilakukan sebaiknya mencakup semua unsur biaya yang ada, seperti: biaya tenaga kerja, material, peralatan, sub-kontraktor serta biaya overhead. Dengan adanya pengendalian biaya pada manajemen tenaga kerja diharapkan kinerja biaya proyek meningkat.
Metode yang dilakukan untuk memperoleh data mengenai pengaruh tindak, koreksi pada manajemen tenaga kerja adalah dengan studi literatur dan survey dengan menggunakan kuesioner yang disebar pada kontraktor yang mempunyai proyek gedung bertingkat di wilayah Jabodetabek.
Dari hasil analisa diperoleh 53 model simulasi tunggal dan 26 model simulasi kombinasi berdasarkan risk level dan nilai R2 yang cukup signifikan (>0.5) untuk tindakan koreksi yang dapat meningkatkan kinerja biaya tenaga kerja dimana nilai probabilitasnya diatas 50%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T11501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laode Moh. Saidin
"Pada proyek konstruksi gedung bertingkat banyak faktor yang mempengaruhi biaya Penyimpangan biaya dalam tahap pelaksanaan selalu terjadi,termasuk penyimpangan pada biaya overhead lapangan. Penyimpangan biaya yang terjadi pada akliirnya akan menyebabkan cost overrun.
Untuk menghindari terjadinya cost overrun, maka penyimpangan yang terjadi harus diperbaiki secara dini. Salah satu Cara memperbaiki penyimpangan adalah dengan melakukan tindakan koreksi yang tepat dan efektif.
Hasil analisis dan simulasi yang dilakukan menunjukan bahwa terdapat 25 variabel tindakan koreksi tunggal dan 18 variabel tindakan koreksi berganda yang mempengaruhi peningkatan kinerja biaya proyek gedung bertingkat tinggi.
Dan variabel tindakan koreksi yang paling berpengaruh terhadap peningkatan kinerja biaya dalam proses pengendalian biaya overhead adalah " penyusunan metode kerja pelaksanaan dan hubungan antar aktivitas untuk digunakan dalam pembuatan network planning".

On highrise building construction project, many factor cause cost overrun. Cost overrun include material cost,labour,equipment,overhead and subcontract. Finally, this deviation cause cost overrun.
To avoid cost overrun, the deviation should correct early. One way to correct it is by doing the effective and exact corrective action.
The result of analisys and simulation has been done show that if the effective corrective action is done so the cost performance will increase. In this research there are 25 variable of single corrective action and 18 double correctly action that influence the progress of overhead cost.
And the most influence corrective action to the progress of cost performance in overhead cost control is "Work method arrangement and relationship between activity that is used in the making of network planning"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 8711
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Dharma Putra
"Dalam suatu proyek konstruksi pengendalian biaya merupakan hal yang fundamental untuk mencapai sasaran sesuai dengan yang direncanakan. Untuk mencapai hasil yang maksimal perlu diupayakan suatu sistem pengendalian biaya yang baik sehingga berbagai penyimpangan yang dapat menyebabkan terjadinya cost over run bisa dihindari. Salah satu komponen biaya yang perlu dikendalikan adalah biaya overhead. Sehingga perhitungan yang tepat dalam menentukan besarnya biaya overhead lapangan akan mempengaruhi kinerja biaya proyek. Karakteristik dunia konstruksi yang unik dan penuh ketidakpastian membutuhkan suatu sistem pengendali yang tepat dan akurat. Berbagai software-software project management yang dikembangkan sekarang belum maksimal untuk memberikan solusi yang dapat mengantisipasi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan konstruksi. Salah satu sistem komputer yang dikembangkan untuk mengatasi hal ini adalah suatu program komputer berbasis sistem jaringan syaraf probabilistik (probabilistic neural network). Program komputer ini nantinya akan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan koreksi yang paling tepat berdasarkan pertimbangan risiko yang rnungkin terjadi terhadap berbagai penyimpangan yang terdapat dalam pengelolaan biaya overhead di lapangan.

In construction project, financial control represent the fundamental matter to reach target matching with planned. Maximal result requires to be strived by a good financial control system so that various deviation which can cause cost overrun can be avoided. One of component of costs which require to be controlled is overhead cost. So that the correct calculation in determining the level of overhead field cost will influence project costs performance. Highly uncertain and unique characteristic in construction require an accurate and correct controller system. Various project management software developed do not give maximal solution which can anticipate the happening of deviation in construction execution yet. One of computer system developed to overcome this matter is a computer program base on probabilistik neural nettii'orks system. This computer program later will give support in decision making to conduct action most precise correction pursuant to consideration of risks which is possible happened to various deviation in overhead cost management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15003
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tripoli
"Setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu ditujukan untuk menghasilkan suatu bangunan yang bermutu dengan biaya yang tidak terlalu boros dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk mencapai tujuan dimaksud diperlukan pengendalian biaya proyek terhadap biaya langsung (direct cost) yang terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya subkontraktor, biaya kondisi umum dan biaya overhead.
Jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan subkontraktor maka akan terjadi penyimpangan biaya (cost overrun) yang mengakibatkan menurunnya kinerja proyek. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang disebabkan oleh biaya subkontraktor diperlukan suatu tindakan koreksi (Corrective Action).
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan- perusahaan kontraktor yang telah mengerjakan proyek bangunan gedung bertingkat banyak, dan pada umumnnya terletak di wilayah Jabotabek. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuisioner dan wawancara langsung kepada penenggung jawab yang menangani pelaksanaan proyek konstruksi tersebut. Data tersebut selanjutnya dianalisa berdasarkan statistika dengan program SPSS dan disimulasikan dengan Crystal Ball.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa tindakan koreksi yang sangat mempengaruhi terhadap kinerja biaya dalam pengelolaan subkontraktor adalah "Hasil memasukkan kedalam klausul kontrak (Hi)" akibat terjadinya force majeur yang berdampak pada tertundanya pelaksanaan. Besarnya tindakan koreksi HI tersebut untuk mengembalikan kepada kinerja semula (kinerja rencana lama dengan kinerja aktual) adalah 6,55 % dengan probabilitas keberhasilan sebesar 71 %.

The three main objectives of any construction projects are to be completed on schedule, within budget and fulfilling the quality requirement. Achieving these objectives requires good project control, particularly project cost control on direct cost which consist of material cost, man power cost, equipment cost, subcontracting cost, and general overhead cost.
Poor subcontracting management can cause cost overrun which lead to decreasing project performance. In order to avoid or reduce cost overrun that caused by subcontracting cost, it requires corrective action.
This research was carried out to identify corrective actions that affecting construction project cost performance. The research was conducted on construction contractor that build high buildings with in the Jabotabek region. Data collecting was alone using questionnares and structured interview with project managers. The data collected was analyzed using statistical soft were, SPSS and Crystal Ball.
Based on data analysis, it was found that corrective action which gives most impact on construction cost performance related to subcontractor is "The included of the impact of force majeur in contract clauses (HI). The total Corrective actions H1 is 6.55 %, that can improve performance to the condition planned, with success probability 71 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T 9433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sari Yuliati
"Peningkatan efisiensi dan efektifitas pada perusahaan jasa konstruksi salah satunya dapat dilakukan dengan pengendalian biaya, mutu, dan waktu. Biaya merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk dikendalikan pada saat pelaksanaan, agar tidak terjadi cost overrun.
Pengendalian terhadap biaya proyek terdiri dari biaya tenaga kerja, material, subkon, kondisi umum dan overhead. Komponen biaya material adalah satu komponen biaya proyek yang sering Input dari proses pengendalian. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi penyebab dominan terjadinya penyimpangan dalam manajemen biaya material, sehingga dapat diketahui pola hubungan antara penyebab dan kinerja komponen biaya material yang terdiri dari : biaya pembelian, biaya pengangkutan, biaya penyimpanan dan biaya pemborosan dan penggunaan.
Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka hipotesa yang akan dibuktikan melalui penelitian ini adalah : Apabila sumber penyebab terjadinya cost overrun tidak diantisipasi dalam manajemen biaya material, maka kinerja biaya proyek akan menurun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14661
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbanraja, Yannet Natoho
"Target yang ingin dicapai dalam pembangunan suatu proyek konstruksi adalah tepat waktu, sesuai dengan anggaran dan menghasilkan "performance" yang diinginkan. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengendalian terhadap perencanaan selama proses konstruksi. Pengendalian yang dimaksud di sini adalah pengendalian biaya. Tujuan dari pengendalian biaya ini adalah untuk menekan pengeluaran yang mungkin terjadi seoptimal mungkin sehingga dicapai suatu efisiensi dalam penerapannya. Tetapi tetap memperhatikan waktu pelaksanaan dan "performance" nya. Secara garis besar kegiatan pengendalian biaya ini meliputi: "cost reduction" dan "cost reporting".
Pembahasan pengendalian biaya ini dibatasi pada "cost reporting", yang meliputi: pengumpulan data-data biaya dan pembuatan laporan perbandingan antara biaya aktual dengan biaya yang direncanakan. Metoda yang akan digunakan dalam pengendalian biaya adalah metoda C/SCSC, yang mengintegrasikan "schedule" proyek dan data-data biaya proyek.
Kecepatan, keakuratan dan kemudahan akses untuk memproses dan mendapatkan data-data biaya merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dapat digunakan untuk melakukan prediksi dan estimasi terhadap kecendemngan biaya di lapangan, sehingga bisa dilakukan suatu tindakan pencegahan atau preventif oleh tim manajemen proyek. Dengan adanya suatu sistem informasi yang berbasiskan komputer maka kegiatan-kegiatan tersebut dapat dicapai dan kesalahan-kesalahan dalam estimasi biaya maupun miscommunication dapat diperkecil.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang suatu sistem informasi berbasiskan komputer yang mengintegrasikan data-data biaya, baik data-data perencanaan maupun data-data aktual, dengan schedule proyek, untuk dapat menunjang kegiatan pengendalian biaya oleh tim manajemen proyek.
Penelitian ini menerapkan suatu studi kasus, dengan sampel yang digunakan adalah proyek pembangunan Asrama Mahasiswa Universitas Indonesia. Oleh karena itu, rancangan sistem yang di bangun mengacu pada proyek tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>