Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suyoto
"Kemangkiran dan keterlambatan adalah perilaku kerja yang dapat menyebabkan inefisiensi, merusak moral staf, dan menurunkan pencapaian kerja. Upaya menurunkan perilaku ini telah dilakukan, tetapi perilaku ini masih banyak ditemukan. Faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya perilaku kerja ini penting diidentifikasi. Diantaranya adalah karakteristik individu dan kepuasan kerja. Penelitian dilakukan di RSUD. DM. Sampit pada bulan April 2003. Desain penelitian adalah cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, sebanyak 72 perawat pelaksana.
Pengumpulan data menggunakan tiga jenis instrumen yang telah diuji coba, terdiri dari isian data karakteristik responden (DKR), kuesioner kepuasan kerja (KKK), dan kuesioner penilaian perilaku kerja (KPPK). Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja berbeda secara bermakna diantara perawat yang berpendidikan SPK/Bidan dan DIII/DIV. (p<0,05). Perawat berpendidikan SPKIBidan merasa lebih puas terhadap Gaji/lnsentif, Kebijakan organisasi, tuntutan tugas, dan status profesional dibanding DIII/DIV (p<0,05). Usia berkorelasi positif dengan perilaku kerja (r5 0,244,p<0,05). Kepuasan kerja berkorelasi negatif dengan perilaku kerja (rs -0,295,p<0,05). Penelitian ini menghasilkan model perilaku kerja yang merupakan fungsi dari variabel kebijakan organisasi (Beta=-0,11), Otonomi (Beta=-0,112), dan Usia (Beta=4,176) + konstanta (32,237). Implikasi dari temuan ini adalah pentingnya meningkatkan otonomi perawat dengan melakukan restrukturisasi metode penugasan, memperjelas accozmtabilily untuk setiap strata pendidikan, memperbaiki kebijakan pengembangan karier, dan pengendalian kemangkiran dan keterlambatan.
Daftar pustaka 72 (1984 -- 2003)

Analysis of Relationship between Characteristic and Job Satisfaction with Job Behavior (Absenteeism and Lateness) Nurses in General District Hospital Dr. Murjani Sampit 2003Absenteeism and lateness are job behaviors that could cause inefficiency, demoralization of staff and decrease job achievement. Many efforts have been done to decrease these behaviors, but in reality it is still found. The contributing factors to these job behaviors are individual characteristics and job satisfaction important to identify. Research has been done in General District Hospital Dr. Murjani Sampit on April 2003. Research design used cross sectional. Simple random sampling has been used as a sampling method to 72 staff nurses.
Data collection used three instruments which have been testified, includes questionnaire of respondents' characteristic, job satisfaction and evaluation of job behavior. This research revealed that job satisfaction is significant different among nurses with educational background of SPK/Midwifery, D III/DIV (p'<0,05). Satisfaction to the salary/incentive, organizational policy and professional status are felt more satisfied by nurses who have educational background of SPKIMidwifery compare to D III/D IV (p<0.05). The age of respondent have a positive correlation with job behavior Vs =0,244; p<0,05). The Job satisfaction have a negative correlation with job behavior (rs 0,295; p<0,05). This research produces a job behavior model as a function of organizational policy variable (Beta= -0,11), autonomy (Beta= -0,112), and age (Beta= 0,176). + constant (32,237). The implication of this model is the important of increasing the nurses' autonomy by restructure of nursing care delivery method; clarify the accountability of every nursing educational level; revise career development policy; and control absenteeism and lateness.
References 72 (1984 - 2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T 10883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeta Budi Juliati
"Dalam rangka menanggapi tuntutan jaman dan masyarakat luas dalam pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Pelni mulai membenahi diri dengan memperbaiki sistem manajemennya. Perubahan sistem manajemen RS Pelni menjadi merit sistem RS Pelni, menimbulkan kebingungan dan keresahan. Para perawat yang semula merasa antusias, juga mengungkapkan kekecewaan dan ketidakpuasan terutama antara mereka yang memegang jabatan struktural dan mereka yang di pelaksana. Perawat juga merasakan adanya ketidakadilan diantara mereka sendiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil wawancara dan data yang diperoleh dari RS Pelni Petamburan mengenai kecenderungan perawat rawat inap yang ingin pindah ke unit rawat jalan atau unit lain. Selain itu adanya keresahan di antara perawat mengenai sistem upah yang diberikan pada mereka kurang memuaskan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan karakteristik perawat dengan kepuasan kerja berdasarkan dimensi kerja di RS Pelni Petamburan Jakarta pada tahun 2002. Faktor karakteristik perawat yang ingin diketahui hubungannya dengan kepuasan kerja adalah variabel berikut ini: variabel umur, status perkawinan, pendidikan, lama kerja, dan kebijakan rumah sakit: gilir jaga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan cross sectional dengan pendekatan deskriptif analitik. Total sampel yang diambil adalah total perawat pelaksana yang berstatus organik yang bekerja pada minggu IV bulan April sampai dengan minggu II bulan Mei 2002. Analisa dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Dari hasil uji univariat didapat bahwa perawat yang puas adalah 50,3%, dan yang tidak puas adalah 49,7%.tingkat kesesuaian sebesar 68,08 %, Jika rata-rata kepuasan kerja dilihat dari 6 dimensi kerja: Kebijakan Organisasi, Kondisi Kerja, Upah, Peluang Promosi, Rekan Kerja dan Supervisi, maka didapatkan rata-rata kepuasan kerja tertinggi adalah pada dimensi rekan kerja (86,2%) dan kepuasan kerja terendah adalah pada dimensi upah (50,77% ). Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja. Dari uji multivariat dengan regresi Linier, menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna. Hasil analisis setiap faktor terhadap dimensi kerja, Yang digunakan diketahui bahwa faktor kebijakan organisasi dan upah berada dalam prioritas utama bagi perawat, dan RS Pelni Petamburan harus segera memperbaiki serta mengoreksi faktor-faktor dimensi kerja ini. Faktor kondisi kerja, rekan kerja dan peluang promosi merupakan faktor-faktor dimensi kerja yang harus dipertahankan, karena perawat merasa puas. Sedangkan faktor supervisi merupakan prioritas rendah bagi perawat.

In Order to address the demand of era and people in health services, Pelni Hospital begins to attend to the better management system that is Merit System of Pelni Petamburan Hospital. The Changes of the system into Merit System Pelni Hospital bring about confusion and uncertainty. Among the nurses who were enthusiastic, show their disappointment and dissatisfaction, especially among those who have structural position as well as those of functional position. They also feel that there are some injustices among them. This research was based on results of the interview and document data from Pelni Petamburan Hospital, about tendencies the nurses from inpatient units who want to be transferred to outpatient units. Moreover there are also restlessness among the nurses in salary system which dissatisfies them. Therefore the purpose of the research was to describe the relationship between the characteristic of the functional nurse and the job satisfaction based on the work dimension in Pelni Petamburan Hospital Jakarta in the year 2002. The characteristic of the nurse in this study which are investigated to reveal their correlation with the nurse's satisfaction include the following variables: age, marriage status, education, working period, and shifting. These types of research were cross sectional with descriptive analytic approach. The total sample is taken from the functional nurses who have organic status and work between 4th week of April till 2nd week of May 2002. Data analysis was conducted by using univariat, bivariate and multivariate techniques. The study results show that the proportion of satisfied nurses reach to 50,3% and unsatisfied nurses reach to 49,7 % with compliance of 68,08%. If we see the mean of job satisfaction through 6 dimensions its shows that : Organizational policy, working condition, pay, promotion, co-worker , and supervision shows that the highest proportion of work satisfied is co-worker dimension ( 86,2%) and the lowest proportion of work satisfied is the pay dimension (50,77%). The bivariate analysis using Chi-square reveals that there are no correlation between characteristic of the functional nurse and job satisfaction. The multivariate test using linier regression shows that no correlation between characteristic of the functional nurse and job satisfaction. Analysis of each factor dimension of work, indicates that the dimension of Organizational policy and pay are priority for the nurses, and Pelni Petamburan Hospital should immediately improve and review its factors. The dimension of work condition, promotion, and co-worker should be maintained for they prove to satisfy nurses. Factor supervision is low priority for the nurses."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T3347
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Wuryanto
"Penelitian dengan disain deskriptif korelasi dilatar belakangi ketidakpuasan perawat akibat lingkungan kerja. Tujuannya menguraikan lingkungan kerja, karakteristik individu dengan kepuasan kerja perawat RSUD Tugurejo Semarang. Populasi sebanyak 225, menggunakan total sampling, kriteria inklusi bekerja 6 bulan, tidak meninggalkan rumah sakit lebih 1 bulan, diuji dengan T Independen, chi squere, regresi logistik model prediksi.
Ditemukan hubungan kualitas kepemimpinan, gaya manajemen, program dan kebijakan ketenagaan, otonomi, hubungan interdisiplin, dan pengembangan profesional dengan kepuasan kerja. Faktor paling dominan adalah program dan kebijakan ketenagaan setelah dikontrol kualitas kepemimpinan dan hubungan interdisiplin. Manajemen dapat meningkatkan program menciptakan lingkungan kerja positif, khususnya program dan kebijakaan ketenagaan.

This study used a descriptive correlation design with background of nurses dissatisfaction with their working environment. It investigated the correlation between working environment, individual characteristics and job satisfaction of nurses at Tugurejo RSUD, Semarang. The population is 225 people using total sampling with inclusion criteria of working for six months, not leaving the hospital more than one month. It used independent T test, chi square and logistic regression prediction model.
The result showed a relationship between leadership qualities, management style, programs and policies of personnel, autonomy, interdisciplinary relationships, professional development and job satisfaction. The most dominant factor was the programs and policies of personnel after being controlled the leadership quality and interdisciplinary relationships. Management can improve the program that creates a positive work environment, particularly programs and policies of personnel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Basmala Gatot
"Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki peranan besar dalam proses pelayanan di rumah sakit. Kinerja mereka dapat menjadi representasi citra rumah sakit dimata umum. Oleh karenanya pihak manajemen rumah sakit perlu memberikan perhatian dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, khususnya perawat. Hal penting yang diperhatikan adalah upaya-upaya untuk memelihara hubungan yang kontinu dan serasi terhadap perawat. Upaya tersebut berkenaan dengan kepuasan seorang perawat dalam bekerja. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat dalam melaksanakan pekerjaannya diharapkan akan memberikan dampak terhadap kualitas kinerja mereka.
Disaat pihak Rumah Sakit memerlukan peranan perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien, di sisi lain perawat di rumah sakit Gunung Jati Cirebon mengeluh tentang adanya ketidakpuasan dalam bekerja.
Penelitian tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dilakukan pada bulan Januari tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon terhadap 216 perawat. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kela perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Gunung Jati Cirebon.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil kepuasan kerja perawat di tiap-tiap unit kerja di Instalasi Rawat Inap. Diperoleh adanya hubungan yang signifikan antara karakteristik perawat, job content dan job context terhadap kepuasan kerja. Dari seluruh faktor tersebut, yang memiliki pengaruh kuat terhadap kepuasan kerja adalah faktor kesempatan pengembangan karier dengan p = 0,282 (sig 0,000) dan hubungan dengan atasan langsung dengan p = 0,254 ( sig 0,000 ).

In order to improve a hospital's services to public, it is important for the management to continually develop its human resources, especially the nurses. This is because nurses have direct contact to patients in conducting their duties. Consequently, their quality of services creates the entire organization's image to the public. In this sense, the better quality of services will be created if the nurses are well-motivated and find satisfactions in performing their jobs as a result of sufficient supports provided by the management beforehand. Based on those factors, how the management is able to improve its supports and establish positive relationships with the nurses has become a critical task to do in building a hied performance organization.
The Gunung Jati Cirebon General Hospital (GJCGH)'s management has been committed to increase its performance and services to the community. They realized that such a goal can not be achieved without having supports from the entire employees in general, and the nurses particularly. However, it was revealed that many nurses who work in such a hospital frequently have made complaints about their work conditions. They are unsatisfied and tend to be less motivated in conducting their duties.
The nurses' work satisfaction studied done on January 2004 in the GJCGH. A study had been conducted on 216 nurses who worked in the Inpatient Facilities. This is a description study with quantitative approach, used univariate, bivariate, and multivariate analyses in processing the data. The study was taken to reveal the relationships of the nurses' characteristic, job contents, and job contexts, with the levels of work satisfactions in the Inpatient Facilities of Gunung Jati Cirebon General Hospital.
The study concluded level of satisfaction Inpatient unit. It is also disclosed that there are significant relationships between the nurses' characteristics, job contents, job contexts, and levels of work satisfaction. Among those matters, carrier development (p = 0,282 sig 0,000) and relationships between nurse and supervisor (p = 0,254 sig 0,00), take place as strong factors that create a certain level of work satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12866
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Ningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran "hubungan iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah". Penelitian ini merupakan penelitian descriptive correlational yang pengumpulan datanya secara cross sectional. Hipotesis yang dibuktikan dalam penelitian ini adalah "Adanya Hubungan Antara Lkhm Kelja Dengan Kepuasan Kcrja Pcrawata Pclaksana di RS Pemerinlah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, 2002".
Sampel penelitian adalah perawat pelaksana di RS Pemerintah dan RS Non Pemerintah di Mojokerto Jawa Timur, dengan jumlah 86 perawat RS Pemerintah dan 70 perawat RS Non Pemerintah. Instrumen yang digunakan adalah instrurnen iklim kerja dan kepuasan kerja perawat pelaksana yang telah dimodifikasi dan telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Instrumen iklim kerja terdiri dari 35 pertanyaan dan instrumen kepuasan kerja perawat pelaksana terdiri dari 33 pertanyaan. Hasil uji coba validitas dan reliabilitas instrumcn menggunakan Alpha Cronbach dengan hasil baik.
Hasil penelitian adalah kepuasan kerja perawat pelaksana dengan katagori kurang baik di RS Pemerintah sebesar 55,8 % dan RS non Pemerintah sebesar 94,3 %. Iklim kerja dengan katagori baik dirasakan oleh perawat pelaksana di RS pemerintah sebesar 57 % dan RS Non Pemerintah sebcsar 50 %. Variabel iklim kerja dengan kepuasan kerja perawat pelaksana yang berhubungan di RS Pemerintah adalah variabel cara mengatasi resiko, penghargaan dan cara mengatasi konflik, serta variabel yang dominan berhubungan adalah variabel konflik. Sedangkan pada RS Non Pemerintah tidak ada variabel iklim kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana.

This research is aimed to gain the description on "Comparative Study About Relationship Between Work Climate And Nurses? Job Satisfaction At The Govemrnent Hospital And The Non Govemment Hospital In Mojokerto East Java 2002". The design of this research was descriptive cot-relational with cross sectional methode. The proven in this research was the relationship between work climate aand nurses' job satisfaction at the government hospital and the non government hospital in Mojokerto East Java.
The sample of researh were 86 nurses in patient care unit of the government hospital and 70 nurses? in patient care unit of the non government hospital. In this researh used two instruments they were work climate and measurement and job satisfaction measurement. Both instrument were aadjusted with the needs and had been modified as needed. The work ssclimate instrument consist of 35 statement and nurses' job satisfaction consist of 33 statement. Test of validity and reliability of these instrumens utilized Alpha Cronbach and got good results.
The results inddicateed that nurses? job satisfaction was at poor category 55,8% at the government hospitaal and the non government hospital 94,3%. The work climate with good category was 57% at the government Hospital and the non govemrnent hospital 50%. The analysis variabel implied that the entire work climate satistically had significant connection with nurses? job satisfactin the govemment hospital, risk, reward and conflict were that variabel indicated had significant connection with nurses? job satisfaction aand conflict was the most significant statistically. The analysis variabel implied that there is no connection between work climate with nurses? job satisfaction at the non government hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T5243
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Suud
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan kerja diantara tenaga keperawatan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dan menentukan hubungan antara karakteristik perawat dengan kepuasan kerja. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan studi korelasi deskriptif dengan pengumpulan data secara cross-sectional.
Instrumen yang digunakan adalah instrumen pcngukuran kepuasan kerja perawat rumah sakit yang dikembangkan oleh Stamps dan kawan-kawannya, yang aslinya terdiri dari 48 pertanyaan, dan telah disesuaikan dengan kondisi setempat sehingga menjadi 30 pertanyaan. Instrumen data demografi yang dikembangkan oleh peneliti yang digunakan dalam pengumpulan data merupakan karakteristik perawat. Sampel penelitian ini adalah 112 orang tenaga keperawatan yang bekerja di ruang rawat inap, dan diambil secara random.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja tenaga keperawatan di ruang rawat inap Rumah sakit Umum daerah Tangerang belum mencapai tingkat puas. Komponen yang paling rendah tingkat kepuasannya adalahkomponen penghasilan. Sedang dari hasil analisis hubungan menunjukkan bahwa hanyamasa kerja dan status perkawinan yang mempunyai hubungan bermakna dengan kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini perlu kiranya pihak manajemen rumah sakit menaruh perhatian terhadap kebijakan yang herhubungan dengan penghasilan karyawan khususnya tenaga keperawatan karena menyangkut masalah kesejahteraaan. Perbaikan sistem pembagian jasa pelayanan dapat dipikirkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan kerja tersebut. Akhirnya perlu penelitian lebih lanjut dengan menggunakan include kualitatif untuk menggali lebih dalam lagi persepsi perawat tentang kepuasan kerja mereka. sehingga lebih jelas gambaran indikator-indikator kepuasan kerja perawat.

The purpose of this study was to describe the job satisfaction among ward nurses at Tangerang General Hospital, and determine the relationship between nurse's characteristics and job satisfaction. Descriptive correlation design with cross sectional data collection was used in this study.
The instrument developed by Stamps and her associates which originally comprised of 48 items were modified and reduce to 30 items to measure nurse's satisfaction. The data demographic instrument was developed by researcher was utilized to collect data on nurse's characteristics. The both instruments were administered to 112 randomly selected ward nurses.
The result of the study has shown the lower level of nurses's satisfaction toward their jobs. The lowest satisfaction of nurses was on their income, while the correlation analysis revealed only the number of years of working and marital status had significant relation ship with job satisfaction.
The findings of this study can be utilized as an input to the top manager for reviewing the institution's policy on nurse's income and welfare issues, such as the improvement of incentive system can be considered as one of a 'ort to increase nurse's satisfaction. Further study using qualitative research methodology by exploring nurse's perception on their job satisfaction will touch the underneath of human experiences and finally come up with the nurse's perspective indicators of job satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astefany Welda
"Kepuasan kerja merupakan sikap umum seseorang terhadap pekerjaannya dan merupakan aspek yang berhubungan dengan kinerja serta produktivitas kerja. Rendahnya kepuasan kerja merupakan salah satu penyebab turnover. Di RS MH Thamrin Salemba terjadi turnover perawat yang tinggi (>5%) selama tahun 2007-2011. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan turnover perawat yaitu dengan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja perawat.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara karakteristik perawat, isi pekerjaan, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat. Dari hasil uji bivariat, diketahui bahwa variabel karakteristik yang berhubungan dengan kepuasan kerja adalah lama kerja dan jabatan.
Keseluruhan variabel isi pekerjaan, yaitu kesempatan pengembangan karir dan beban kerja memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Seluruh variabel lingkungan kerja, kebijakan rumah sakit, hubungan interpersonal, dan kondisi tempat kerja, juga memiliki hubungan yang signifikan dengan kepuasan kerja perawat.

Job satisfaction is a person's general attitude toward his/her work and it's related to work performance and productivity. Low job satisfaction is one of the causes of turnover. A high nurse turnover occurs (> 5%) at RS MH Thamrin Salemba during the years 2007-2011. Efforts can be done to reduce nurse turnover is by knowing the factors that influence nurses job satisfaction.
This research is descriptive research using cross sectional design. The purpose of this study was to determine the relationship between nurse characteristics, job content and work environment with job satisfaction of nurses. From the results of the bivariate test showed that the characteristic variables associated with job satisfaction is the duration of work span and professional status.
The entire job content variables, namely career development opportunities and workload have a relationship with job satisfaction. The entire work environment variables, hospital policy, interpersonal relationship, and also workplace condition have a significant relationship with job satisfaction of nurse.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Irman Somantri
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang dilatarbelakangi timbuinya tanda dan gejala ketidakpuasan pada beberapa perawat di rumah sakit sehingga mengakibatkan rendahnya kinerja yang berefek kepada BOR rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji hubungan antara gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit TNI AU TK II "Dr. Salamun" Bandung. Populasi dari penelitian ini adalah 79 orang dengan latar belakang pendidikan SPK dan Akper. Sarnpel yang digunakan dengan menggunakan total sampling dengan jumlah 72 orang perawat.
Hasil analisis didapatkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar mempersepsikan gaya kepemimpnan kepala ruangan sebagai demokratis dan tipe kepribadian B. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,009), adanya hubungan antara tipe kepribadian dengan kepuasan kerja aspek pekerjaan (p = 0,025), kepuasan kerja aspek imbalan (p = 0,017) dan kepuasan kerja aspek rekan kerja (p = 0,044). Penelitian ini jugs mendapatkan hasiI bahwa gaya kepemimpinan merupakan variabel yang paling dominan untuk kepuasan kerja aspek imbalan dan tipe kepribadian sebagai variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan kerja aspek rekan kerja. Saran yang diajukan terhadap basil penelitian ini antara lain diperlukan suatu metode untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat dengan memodifikasi gaya kepemimpinan dan tipe kepribadian kepala ruangan sesuai dengan situasi dan kondisi."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamsiah Hamzah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana di rang rawat imp Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sebagai unit analisis adalah perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap bedah, interna, anak, kebidanan dan ruang rawat gabung. Adapun populasi pada penelitian ini adalah 160 responden. Sampel sebanyak 106 ouang yang ditentukan berdasarkan rumus dari Lwanga, diambil secara proporsional dimasing-masing ruang rawat inap dan dipilih dengan cara Simple Random Sampling. Selanjutnya data primer dikumpulkan melelui penyebaran kuesioner yang validitas dan reliabilitasnya telah diuji di Rumah Sakit Pelamonia Makassar sebelum penelitian dilaksanakan. Pengolahan data dilakukan secara bertahap dimulai dari editing, koding. Setelah data bersih dilakukan entri data dengan program SPSS versi 7.5. Analisis data menggunakun analisis univariat yang mana hasilnya menunjukkan 53,8 % responden puas terhadap pekerjaannya.
Hasil penelitian secara univariat menggambarkan sebagian besar perawat, menyatakan supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri adalah baik, secara umum perawat menilai kepuasan kerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar memuaskan. Menguji hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja digunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar menyatakan puas terhadap pekerjaannya. Supervisi berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,000), tanggung jawab berhubungan secara statistik dengan kepuasan kerja (p = 0,024) serta pengembangan diri berhubungan dengan kepuasan kerja (p -- 0,041).
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara supervisi, tanggung jawab dan pengembangan diri dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Untuk memperbaiki mutu pelayanan keperawatan disarankan kepada Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar agar secara periodik melaksanakan pengukuran tentang kepuasan kerja perawat.

The relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction in the Makassar Labuang Baji General Hospital wards, 2001.The purpose of this study is to identify relationship between supervision, responsibility and self development with nurse?s job satisfaction, Makassar Labuang Baji General Hospital wards. The method to be used for this study is cross sectional design and quantitative method. The unit analysis is number of nurses work in Medical, Surgical, Pediatric, Obstetric and combine care unit. The population was 160 nurses and the sample size was 106, using Lwanga formulation. To determine the sample size for every ward the simple random sampling technique was used. Primary data were collected by using questionnaire, which validity and reliability was tested at Makassar Pelamonia Hospital.
The data has been analyzed through by editing, coding, cleaning and data entry using SPSS, versi 7.5, and also univariate and bivariate analysis. Univariate analysis showed that 53,8 % nurses felt satisfy on their daily work. Partly of them said that supervision, responsibility and self development are good, to examine the relationship between supervision, responsibility and self development with nurses job satisfaction Chi Square was used. The result of this study showed that nurses at Makassar Labuang Baji General Hospital wards were feel satisfy with their works. Supervision related to nurses job satisfaction (p = 0,000), responsibility related to nurses job satisfaction (p = 0,024) and self development also related to nurses job satisfaction (p = 0,041).
The conclusion of this study show that there are relationship between supervision, responsibility self development and nurses job satisfaction. To improve the nursing care quality, it is suggested for Makassar Labuang Baji General Hospital, to measures nurses? job satisfaction periodically."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2001
T2879
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhrudin Noor
"Kepuasan kerja perawat pelaksana dapat mempengaruhi pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya antara aspek kepribadian dalam pekerjaan dan karakteristik faktor pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Banjarbaru 2013. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan desain cross sectional dan jumlah sampel 90 orang.
Hasil analisis SEM-SmartPLS-v.2.0 menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara kepuasan kerja perawat pelaksana dipengaruhi secara langsung dan tidak langsung antara aspek kepribadian dalam pekerjaan serta karakteristik faktor pekerjaan terhadap kepuasan kerja perawat pelaksana. Direkomendasikan perlunya dukungan besar manajemen untuk peningkatan kepuasan kerja perawat pelaksana.

Job satisfaction of nurses can influence health service delivery in the hospital. This study aims to determine the effect of direct and indirect as well as the magnitude of the aspect of personality factors in work and job characteristics on job satisfaction of nurses in at the Inpatient Public Hospital Banjarbaru 2013. This research is a descriptive study with cross-sectional design and sample size 90.
SEM analysis results-v.2.0-SmartPLS show a significant relationship between job satisfaction of nurses is influenced directly and indirectly between aspects of personality in the work as well as the characteristics of occupational factors on job satisfaction of nurses. Recommended the need for increased support for the management of the job satisfaction of nurses.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>