Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 49396 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hianly Muljadi
"Serial Harry Potter karangan J. K. Rowling yang menjadi best seller dunia bukan saja mengundang pujian, tapi juga menuai protes dan pencekalan dari kelompok religius konservatif di beberapa negara bagian Amerika Serikat. Serial ini dituding menyebarkan kepercayaan akan Iblis dan mempromosikan tenung lewat sihir yang melatarbelakangi kisah dalam serial ini. Namun, pencekalan serial Harry Potter rupanya tidak terjadi di Indonesia. Pembaca Indonesia tampaknya tidak terpengaruh sama sekali dengan isu ini, walaupun bukan berarti berita tersebut tidak diketahui sama sekali oleh mereka.
Dalam penelitian ini saya melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap para pembaca serial Harry Potter di Indonesia sehubungan dengan reaksi dan tanggapan mereka terhadap unsur sihir dalam serial tersebut. Saya juga mengungkapkan ideologi yang melatar belakangi reaksi dan tanggapan mereka tersebut. Dalam penelitian ini saya menggunakan pendekatan cultural studies, terutama melalui teori Encoding dan Decoding yang dikemukakan Stuart Hall, serta model penelitian audience research yang dilakukan oleh Ian Ang.
Setelah menyelesaikan klasifikasi dan analisis ideologi terhadap para pembaca serial Harry Potter di Indonesia, saya berpendapat bahwa adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk mendapatkan satu tafsir yang seragam terhadap sebuah teks, seperti sama tidak mungkinnya untuk menemukan satu ideologi yang terunggul yang bisa mengakomodasi semua tafsir yang ada dalam benak pembaca suatu teks.
Written by an English author, J. K. Rowling, the Harry Potter series that became the world best seller not only received excellent reviews but also strong objection and banning from conservative religious groups in some parts of the United States. The series was accused of spreading Evil beliefs and promoting witchcraft through magic, which becomes the central theme of the story.
The banning of the Harry Potter series did not happen in Indonesia Indonesian readers did not seem to be affected by the accusation at all. But this did not mean that Indonesian readers were completely indifferent to the news.
In this research I identify and categorize Harry Potter readers in Indonesia based on their reactions and comments towards the element of magic in the series. I also analyze the ideology behind those reactions and comments. In this thesis I use the cultural studies approach, especially the Encoding Decoding theory by Stuart Hall and audience research methods used by Ian Ang.
After finishing the classification and analyzing the ideology of Harry Potter readers in Indonesia, I am of the opinion that it is impossible to create one definite reading towards a text, as it is also impossible to find the best ideology that can accommodate all readings articulated by the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Paramita Basir
"Sebagai salah satu serial buku yang paling laris, Harry Potter memiliki banyak penggemar, termasuk para penggemar di dunia maya internet. Di dunia ini banyak ditemukan fanfiction, karya-karya fiksi mengenai Harry Potter yang ditulis oleh para penggemar. Dalam dunia fanfiction Harry Potter yang ada, genre yang banyak digemari adalah slash - genre fanfiction yang memasangkan tokoh laki-laki dengan laki-laki lain. Salah satu contoh ceritanya adalah Irresistible Poison yang ditulis oleh Rhysenn. Jika karya ini dibandingkan dengan buku Harry Potter karya J.K. Rowling, maka akan terlihat adanya kesamaan-kesamaan di antara kedua. Akan tetapi ternyata ada pula perubahan-perubahan yang terlihat, terutama dalam bentuk konsep maskulinitas yang terdapat di dalamnya. Dengan menggunakan konsep maskulinitas oleh Peter Lehman, serta formula umum slash fanfiction milik Henry Jenkins, akhirnya ditemukan bahwa kedua karya ini memang memunculkan bentuk maskulinitas yang berbeda, Buku Rowling memunculkan maskulinitas sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan oleh Lehman. Tokoh Harry Potter digambarkan sebagai tokoh yang memiliki semua karakteristik maskulin - keberanian, kepahlawanan, kebijaksanaan, dan kepemimpinan -- sehingga ia dianggap maskulin. Tokoh Draco Malfoy sebagai tokoh yang sama sekali tidak memiliki karakteristik maskulin, yang menyebabkan dia dilihat sebagai tidak maskulin. Selain itu, hubungan di antara kedua tokoh ini memiliki sifat protagonis-antagonis tanpa adanya unsur romantis sehingga menguatkan kondisi heteroseksualitas yang juga merupakan karakteristik maskulinitas Lehman. Sementara itu, Irresistible Poison tetap memunculkan Harry sebagai tokoh yang memiliki keempat karakteristik maskulin ini. Walaupun Draco tetap digambarkan tidak memiliki beberapa karakteristik maskulin seperti di buku Rowling, namun ada salah satu karakteristik maskulin yang muncul di dalam diri Draco - keberanian. Yang kemudian menjadi pembeda adalah sifat hubungan kedua tokoh ini yang dikondisikan sebagai homoseksual yang merupakan faktor yang membuat seseorang dianggap tidak maskulin di masyarakat. Kondisi ini menyebabkan Harry dan Draco menjadi tidak bahagia, memasukkan mereka ke dalam keadaan masculine dystopia. Oleh karena itu, fanfiction akhirnya memunculkan suatu bentuk maskulinitas yang berbeda dengan apa yang ada di buku Rowling. Konsep maskulinitas yang baru ini memiliki dasar yang hampir sama dengan maskulinitas konvensional, yaitu bahwa unsur-unsur penokohan tetap dipertahankan - walaupun secara lebih fleksibel daripada sebelumnya - namun unsur seksualitas dirombak menjadi sangat berbeda. Perbedaan konsep maskulinitas kedua karya ini memang bukan merupakan suatu perbedaan yang mempertentangkan dua hal disisi yang berbeda, namun hanya merupakan suatu pergeseran dari apa yang ada. Dengan adanya konsep maskulinitas yang baru ini, kondisi homoseksual hubungan Harry dan Draco menjadi sesuatu yang diterima dan meletakkan mereka di kondisi masculine utopia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender. Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory. The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender.
Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory.
The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37304
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Wibowo
Jakarta: Gramedia, 2003
659.1 WAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S4082
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Santosa, 1956-
Yogyakarta: Diva Press, 2014
899.221 JOK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Paramaditha
I 899.232 P 38 s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>