Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71534 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pindi Setiawan
"Proses pemberdayaan masyarakat yang baik adalah yang memperhatikan pengetahuan masyarakat terkait. Oleh karena itu, pemahaman tentang pengetahuan lokal menjadi penting. Pemberdayaan berarti melakukan sesuatu untuk menjadi lebih berdaya, sehingga tentu di dalamnya mempunyai tahapan belajar atau alih pengetahuan. Pemahaman tentang proses belajar pentimg karena akan mempengaruhi strategi pemberdayaan masyarakat nelayan. Untuk itu saja memfokuskan pada pola proses belajar di dalam kelompok nelayan payang. Kelompok nelayan yang tinggal di Pelabuhan Ratu itu adalah nelayan yang operasi menangkap ikannya menggunakan jenis jaring kantong yang bernama payang. Para nelayan payang berkelompok selain karena kesamaan alat dan tehniknya, juga karena keberadaan kelompok usaha payang dari juragan-juragan yang mempunyai kapal dan jaring payang. Mereka tidak berkelompok karena alasan kesukuan atau kesamaan tempat tinggal.
Para nelayan payang Pelabuhan Ratu percaya bahwa kegiatan menangkap ikan adalah `warisan' leluhur mereka. Sehingga kajian mengenai aksi-aksi memayang dari nelayan Pelabuhan Ratu sedikit banyak akan mengungkapkan salah satu kesinambungan tentang pengetahuan lokal nelayan setempat. Namun pengetahuan nelayan payang tidak berhenti seperti yang diwariskan leluhumya saja, ia terus disempurnakan oleh nelayannelayan payang. Pengetahuan yang ada di individu nelayan juga tidak berhenti menjadi sekumpulkan inovasi-inovasi mereka saja, pengetahuan para nelayan itu, `disebarkan' kepada kelompoknya.
Ada empat peran utama dalam operasi nelayan payang, yaitu peran juragan, peran juru much, peran orang bengkel dan peran anak payang. Anak payang juga terbagi atas sejumlah pecan Lae. Semua peran itu saling berkaitan dan tentu berkaitan dengan kebudayaan yang lebih besar dari nelayan di Pelabuhan Rata dalam membentuk pengetahuan nelayan payang. Peran-peran itu mempengaruhi proses alih pengetahuan. Derajat perbedaan dan persamaan pengetahuan ditentukan pada tingkatan seseorang dalam menjalani perannya. Untuk dapat menelaah proses ini, maka dipakai pendekatan sejumlah teori kognitif dan pembentukan kelompok kecil.
Pada proses alih pengetahuan tidak sepenuhnya bisa terjadi dimana saja dan pada siapa saja. Pengalihan itu butuh 'trig? dan `suasana' untuk mengaktifkannya. Proses alih pengetahuan atau proses belajar ini juga dimungkinkan karena kelompok ini mempunyai kebiasaan membawa orang baru dalam operasi payang. Kenyataan ini membuat para nelayan Pelabuhan Ratu menganggap bahwa kegiatan operasi payang ini adalah sakalal.iannya para nelayan muda. Alih pengetahuan mempunyai dua tahapan penting, yaitu tahapan pengetahuan kelompok dan tahapan pengetahuan minat individu.
Tahapan ini sangat dipengaruhi sifat mekanisme pembagian tugas yang tegas dan luwes dalam operasi menangkap ikan di taut. Proses belajar di dalam tahapan pengetahuan kelompok di atas terdiri dari proses tiru semirip mungkin, tiru-tanya dan tiru contoh. Sedang tahapan minat individu mempunyai proses tiru semirip mungkin per-individu dan proses tirulihat tindakan individu. Proses belajar individu juga dilengkapi dengan percakapan verbal terbatas dan diskusi khas. Suasana proses belajar di atas juga `dilengkapi' dengan cerita tentang kesuksesan likong. Para !ikon yang sukses ini disebut kolot laut, dan mereka menjadi tokoh-tokoh individu yang mempengaruhi pengetahuan kelompok nelayan payang di Pelabuhan Ratu.
Ada sejumlah tempat yang digunakan untuk proses belajar, yaitu di atas perahu ketika melaut, di atas perahu di dermaga, di gudang, di pantai ketika mencelup jating. Selain hari-hari operasi di laut, selama musim payang melaut ada hari yang mempunyai makna penting, yaitu hari jum'at. Hari yang dianggap hari libur, namun juga menjadi waktu untuk para nelayan payang saling berbagi pengalaman."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"To keep us with dynamic environmental changes, modern organizations need to develop internal capabilities, especially those related to intelectual or intangible assets, to become learning organizations. Such organizations need to incorporate the so called Knowlegge Management (KM). As strategic innovation processes, the KM reconstruction in learning organizations refers to continuous directive organizational learning values. The KM reconstruction can thus be viewed as a continuous managerial process on learning empowerment in order to create knowledge through implicit knowledge sharing, concept creation, appropriate concept supports, prototype creation, and knowledge acquisition of organization."
TEMEN 3:2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hapid
"Tesis ini membahas pengaruh dimensi knowledge leadership yang terdiri atas orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process dan action as a role model terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) secara parsial dan bersamasama.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan instrumen kuisioner. Analisisnya menggunakan analisi regresi linier ganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara bersamasama dimensi knowledge leadership berpengaruh signifikan dan positif terhadap penciptaan pengetahuan (knowledge creating) pengurus OKP. Sedangkan secara parsial dimensi dimensi knowledge leadership yang berpengaruh adalah creating a climate dan action as a role model.

The focus of this study is the impact of the knowledge leadership dimension consisting orienteering of learning, creating a climate, supporting learning process and action as a role model to knowledge creating of youth social organization commitee partially and integrallity.
This research is quanitative with descriptive design. The data were collected by questionnaire instrument. The data were analysized by multiple linier regression. Result of the research summarized that the knowledge leadership dimension influential to knowledge creating of youth social organization commitee integrallity. In Partially, the dimension of knowledge leadership give the impact significanly to knowledge creating are creating a climate and action as a role model."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Wahyulestari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi praktik preservasi pengetahuan dalam aspek pengalihan pengetahuan berdasarkan Model SECI Nonaka & Takeuchi dalam bidang pendidikan dan pengajaran Fasilkom UI yang telah memanfaatkan sistem e-learning SCeLE (student centered e-learning environment). Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang mendeskripsikan serta menginterpretasikan interaksi dosen dan mahasiswa dalam perkuliahan tatap muka di kelas dan komunikasi online di SCeLE (blended learning).
Hasil penelitian menunjukkan praktik preservasi pengetahuan dilakukan dengan pengalihan pengetahuan eksplisit dan pengetahuan implisit dosen kepada mahasiswa dengan cara sosialisasi, eksternalisasi, kombinasi dan internalisasi. Semua pengetahuan eksplisit tersimpan di SCeLE dalam jangka panjang untuk keperluan repositori pengetahuan dan pengembangan kualitas pendidikan dan pengajaran.

This study aims to indentify the practise of knowledge preservation based on Four Modes of Knowledge Conversion from Nonaka & Takeuchi or SECI Modes in the education and teaching field at the Faculty of Computer Science, Universitas Indonesia which has implemented the SCeLE (Student Centered e-Learning Environment) system. This research was conducted by using qualitative methods with a case study, which described and interpreted the interactions between lecture and students both in class and in online communication using SCeLE system (blended learning method).
The Results show that practice of knowledge preservation was converting the tacit knowledge and explicit knowledge from lecture to students through socialization, externalization, combination and internalization. The knowledge is then preserved in SCeLE, which functions as a repository system in the long run, and it used to enhance the teaching quality at the faculty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Metta Rosario
"Tulisan ini membahas mengenai dinamika pengetahuan dalam pengambilan keputusan
tiga perempuan yang melepas jilbabnya. Dalam tulisan ini juga dijelaskan bagaimana
proses mereka dari awal memakai jilbab hingga melepasnya. Teori connectionism
digunakan untuk menjelaskan proses pembentukan makna mereka terhadap jilbab.
Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan bagaimana pengalaman-pengalaman
mereka membentuk pengetahuan mereka tentang agama dan jilbab juga yang digunakan
untuk menginterpretasi dan memberi makna kepada jilbab itu sendiri. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan strategi naratif. Hasil penelitian ini adalah
pengetahuan yang didapatkan dari pengalaman-pengalaman mereka saling terkait
membentuk skema-skema yang menjadi faktor pendukung dalam pertimbangan untuk
melepas jilbab. Pengetahuan tersebut juga menambah kapasitas agency mereka sehingga
dapat mewujudkan keinginan untuk melepas jilbab. Kemampuan mewujudkan agency
juga bergantung pada struktur atau lingkungan tempat mereka berada.

This thesis discusses the dynamics of knowledge in the decision making of three women
who removed their hijab. This thesis also explains their journey from the beginning of
wearing the veil to removing it. Connectionism theory is used to explain the women’s
process of forming the meaning of the veil. The purpose of this research is to explain how
their experiences shaped their knowledge of religion and the hijab and to explain how
such knowledge is also used to interpret and give meaning to the hijab itself. This study
presents qualitative research through a narrative strategy. This study concludes that, for
each of these women, the various forms of knowledge gained from their experiences are
interrelated to form schemas that become a supporting factor in the consideration to
remove the veil. Such knowledge also adds to their capacity of agency so that they can
realize the desire to remove the veil. The ability to utilize this agency also depends on the
social structure or environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iing Ria Sukmana Putri
"ABSTRAK
Knowledge sharing adalah interaksi antarindividu untuk berbagi pengetahuan untuk berbagi pengalaman terkait pekerjaan, prosedur melakukan pekerjaan, dan informasi kontekstual secara formal maupun informal di dalam organisasi maupun antar organisasi. Aktivitas berbagi informasi dan pengetahuan sangat penting untuk menunjang kegiatan dan pelaksanaan tugas di organisasi. BICC PT XL Axiata telah memiliki suatu web portal sebagai sarana berbagi informasi dan pengetahuan untuk masing-masing departemen yang dapat dikustomisasi dan dikelola secara internal di setiap departemen sejak tahun 2011. Namun hingga saat ini pengguna yang aktif di web portal departemen BICC PT XL Axiata hanya berkisar empat sampai lima pengguna aktif tiap bulannya, dan hanya tiga karyawan yang aktif berkontribusi mengisi artikel dan mengunggah dokumen penting ke web portal. Hal ini tentu berisiko terhadap keberlangsungan penyebaran pengetahuan di departemen BICC. Ditambah lagi dengan keadaan seringnya pergantian pegawai dikarenakan pegawai pindah ke tim atau perusahaan lain. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan berbagi pengetahuan pegawai di BICC PT XL Axiata. Penulis melakukan studi teoritis mengenai kemampuan individu untuk berbagi pengetahuan untuk membangun kerangka penelitian yang terdiri dari dua belas faktor yang terbagi menjadi empat kategori, yaitu individu, struktur organisasi, budaya organisasi, dan penggunaan IT. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuantitatif dan dilakukan pengujian menggunakan Partial Least Squares. Hasil dari penelitian ini, faktor-faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kemampuan pegawai untuk berbagi pengetahuan yaitu Performance-based Reward, Personality, Knowledge Self-efficacy, dan Perceived of Usefulness.

ABSTRACT
Knowledge sharing is both formal and informal interaction between individuals to share knowledge, work related experiences, work procedures, and contextual information within organization and between organizations. Information sharing and knowledge sharing behavior are essential to support the activities and tasks in organization. BICC department in PT XL Axiata has had a web portal as a tools of sharing information and knowledge since 2011. However, active users in the web portal of BICC PT XL Axiata only range from four to five active users per month, and only three employees actively contribute articles and upload important documents to the web portal. This poses a risk to the continuous knowledge dissemination and knowledge management in the BICC department. Furthermore, BICC has a high turnover of employees. Based on these problems, this study aims to find out the factors that affect the ability to share knowledge of employees at BICC PT XL Axiata. A theoretical study was conducted to build a research framework consisting of twelve factors divided into four categories, namely individual, organizational structure, organizational culture, and IT usage. The data was collected using quantitative method and tested using Partial Least Squares. The results of this study, the factors that affect the ability of employees to share knowledge that is Performance based Reward, Personality, Knowledge Self efficacy, and Perceived of Usefulness."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anna Novitrie
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara manajemen pengetahuan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa dan mengetahui faktor apa yang mempengaruhi hubungan manajemen pengetahuan dengan pembelajaran mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia di masa pandemi. Penelitian ini berjenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Sampel yang digunakan oleh penelitian ini merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia angkatan 2017, 2018, dan 2019 yang berjumlah 50 mahasiswa dan ditentukan melalui teknik sampel Proportionate Stratified Random Sampling. Hasil data dari pernyataan mengenai manajemen pengetahuan serta pembelajaran mahasiswa diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui Google Form, dan untuk dapat menjelaskan mengenai hubungan yang ada di antara variabel bebas dan terikat, dilakukan analisa korelasi dengan melakukan uji normalitas dan linearitas terlebih dahulu. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara manajemen pengetahuan dengan pembelajaran mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Berdasarkan perhitungan melalui SPSS, hasil perhitungan yang didapat dari uji korelasi pearson adalah 0,714 dengan nilai probabilitas lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05 sebagi taraf kepercayaan 95% yaitu sebesar 0,001. Nilai probabilitas penelitian hubungan dua variabel ini adalah 0,001 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara manajemen pengetahuan dengan pembelajaran mahasiswa adalah signifikan. Dan faktor yang mempengaruhi hubungan manajemen pengetahuan dengan pembelajaran mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia adalah pengetahuan tasit, pengetahuan eksplisit, dan pengalaman informasi.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sumunar Mahanani
"ABSTRAK
Tidak banyak masyarakat yang mengetahui dan sadar pentingnya kebijakan publik atau produk organisasi publik. Padahal dalam Undang-undang No. 28 Tahun 1999 pasal 8, menyebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan negara merupakan hak dan tanggungjawab masyarakat untuk ikut mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih. Persoalannya masyarakat beranggapan bahwa kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak berpengaruh pada kehidupan mereka secara langsung. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara faktor anteseden dengan sikap, serta hubungan dari sikap dan konsumsi media yang pada akhirnya membentuk pengetahuan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dimana 1 Seseorang bersikap tertentu karena adanya faktor penyebab yaitu identitas sosial. Sedangkan faktor kepentingan pribadi dan nilai-nilai tidak berhubungan pada sikap. 2 Sikap berhubungan signifikan dengan pengetahuannya karena seseorang akan mencari segala cara untuk memenuhi kebutuhan informasinya agar menjadi ldquo;tahu rdquo;. 3 Konsumsi media memang secara signifikan sudah terbukti berhubungan dengan pengetahuan, karena menambah informasi-informasi.

ABSTRACT
Not many people who know and are aware of the importance of public policy or public organization products. Whereas in Act No. 28 of 1999 Article 8 States that the role of the community in organizing country is right and the responsibility of society to realize the holding of clean. The issue is the public assume that Government issued policy has no effect on the lives of those directly. This study describes the relation between the antecedent factors with attitude, as well as the relationship of attitude and media consumption that ultimately form one 39 s knowledge. These studies use quantitative methods with which 1 a person being due to certain factors cause i.e. social identity. While, personal interests and values factors are not related to attitudes. 2 the attitudes associated with significant knowledge, because someone will be looking for any way to meet the need for information to be in the know . 3 media consumption is indeed proven significantly relate to knowledge, because it adds to the information."
2017
T48386
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda KInasih
"Autisme merupakan disabilitas dengan pertumbuhan terbesar di Amerika Serikat yaitu 10–17% per tahun. Di Indonesia pada tahun 2010, jumlah penderita autisme mencapai 2,4 juta orang. Anak autis memiliki kelemahan utama pada kemampuan komunikasi, sehingga seringkali lambat dalam menyerap pengetahuan dan berbagai kemampuan penting lainnya. Kartu bergambar merupakan salah satu alat yang digunakan oleh terapis atau orang tua untuk melatih anak autis berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang fleksibel dalam membantu terapis dan orang tua dalam mengajarkan kemampuan dasar berbahasa pada anak autis dengan metode ABA, serta mengidentifikasi kinerja aplikasi dalam membantu anak autis belajar bahasa. Data yang dibutuhkan diperoleh dengan melakukan eksperimen pada anak autis yang menggunakan aplikasi dalam 4 environment berbeda, dengan perbedaan ukuran gambar dan pemberian feedback pada setiap environment. Aspek lain yang diteliti adalah kinerja aplikasi dalam membantu anak autis belajar melalui usability testing. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan reward animasi dengan kedua ukuran gambar cocok untuk kegiatan belajar anak. Aplikasi juga dapat memenuhi semua kriteria usability testing untuk 4 dari 8 anak. Sebanyak 2 anak masih memiliki kekurangan di kemampuan menggunakan komputer, 2 anak yang lain masih memiliki kekurangan di kemampuan menggunakan komputer dan atensi belajar.

Autism is a disability with the greatest growth in the United States, 10-17% in one year. In Indonesia, in 2010, the number of people with autism has reached 2.4 million. Children with autism have a major weakness in communication skills, so they often slow in getting new,retain knowledge and various other important skills. Picture cards is one of the tools used by therapists or parents to help children with autism to communicate. This research aims to develop a flexible application that helps therapists and parents in teaching early language for autistic child with ABA method, and identify the application performance in helping children. The required data is obtained by performing experiments on children that use application through usability testing. Based on the results of the data analysis, it is concluded that the animated reward with both size of pictures is suitable for children’s learning activities. Application can also meet all the criteria of usability testing for 4 of 8 children. While 2 children are still lacking in computer ability, and 2 others are lacking in computer ability and attention in learning."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galih Chandra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh kealamian media terhadap motivasi belajar siswa di Kementerian PUPR, dengan fokus pada pelatihan Pejabat Inti Satuan Kerja (PISK) bidang Jalan dan Jembatan. Pendekatan teoretis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Naturalness Theory (Teori Kealamian Media), yang menekankan pada sejauh mana media komunikasi mencocokkan cara alami manusia berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei terhadap 54 alumni peserta pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kealamian media memiliki dampak yang signifikan terhadap motivasi belajar, terutama melalui variabel dependen kealamian media yang diukur dengan upaya kognitif. Koefisien beta sebesar -0,454** menunjukkan hubungan negatif yang kuat antara kealamian media dan upaya kognitif, sehingga semakin tinggi tingkat kealamian media maka semakin tinggi motivasi belajar siswa. Meskipun demikian, temuan penelitian juga mencatat bahwa kealamian media tidak memiliki dampak signifikan terhadap upaya kognitif dan ambiguitas komunikasi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti efek adaptasi kompensasi terhadap media elektronik. Hal ini mengindikasikan bahwa peserta pelatihan cenderung telah menyesuaikan diri secara berkelanjutan dengan media yang digunakan. Implikasi penelitian ini dapat memberikan wawasan yang berharga bagi Kementerian PUPR dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih alami, meningkatkan motivasi belajar, dan mempertahankan adaptasi positif terhadap media.

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak kealamian media terhadap motivasi belajar siswa di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, khususnya dengan fokus pada Pejabat Inti Satuan Kerja Jalan dan Jembatan (PISK). Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Media Naturalness Theory (MNT), yang menekankan sejauh mana media komunikasi selaras dengan cara alami manusia berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survei yang melibatkan 54 alumni program pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kealamian media berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar, khususnya melalui variabel terikat kealamian media yang diukur dengan upaya kognitif. Koefisien beta sebesar -0,454** menunjukkan adanya hubungan negatif yang kuat antara kealamian media dengan upaya kognitif, hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kealamian media maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. Namun, penelitian ini juga mencatat bahwa kealamian media tidak memiliki dampak signifikan terhadap upaya kognitif dan ambiguitas komunikasi. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menyoroti efek adaptasi kompensasi terkait media elektronik. Hal ini menunjukkan bahwa peserta pelatihan kemungkinan besar terus beradaptasi dengan media yang digunakan. Implikasi dari penelitian ini dapat memberikan wawasan berharga bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih natural, meningkatkan motivasi belajar, dan menjaga adaptasi positif terhadap media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>