Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115412 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Chusri Haryanti
"Pada sistem komunikasi bergerak, fading menyebabkan penurunan unjuk kerja. Unjuk kerja sistem dapat diperbaiki dengan menggunakan efek capture. Efek capture adalah dapat diterimanya suatu sinyal tanpa kesalahan pada receiver pada saat terdapat banyak sinyal yang dikirim secara simultan pada kanal. Dalam tesis ini dianalisa unjuk kerja metode akses slotted ALOHA-CDMA pada LEO dengan efek capture pada kanal ber-fading yang terdistribusi Rician. Unjuk kerja yang dianalisa meliputi probabilitas paket sukses, throughput dan delay akses kanal.
Dari hasil perhitungan terlihat bahwa makin besar w (track makin uniform), probabilitas paket sukses slotted ALOHA-CDMA makin tinggi, throughput semakin besar dan delay kanal slotted ALOHA-CDMA makin kecil. Makin besar faktor Rician K dan makin banyak jumlah kode Nc probabilitas paket sukses dan throughput kanal slotted ALOHA-CDMA makin besar. Makin kecil rasio capture probabilitas paket sukses dan throughput kanal slotted ALOHA CDMA makin besar. Makin besar faktor Rician dan makin banyak kode, delay kanal semakin kecil. Rasio capture makin besar, delay kanal semakin besar. Dengan diikutsertakan efek capture, throughput kanal slotted ALOHA CDMA lebih tinggi dan delay lebih rendah dibandingkan dengan tidak diikutsertakan efek capture.

In mobile communication, fading can lower performances of the system. We can improve the performances by using capture effect. Capture effect is a condition that a packet can capture the receiver even though the packet arriving at the receiver overlaps in time with other packet. This paper presents an analysis of performances of access method slotted ALOHA-CDMA in LEO satellite system which include the influence of both fading in Rider'? and capture effect. The performances of system are characterized by probability of packet success, channel throughput and delay.
It is shown from the results that whenever traffic non uniformity decreases, the probability of packet success and throughput increase and delay slotted ALOHACDMA decreases. The increasing of Rician parameter and number of code in the network cause the increasing in probability of packet success and throughput and the decreases in delay. If capture ratio decreases, probability of packet success and throughput of slotted ALOHA-CDMA increases. Whenever capture ratio increases slotted ALOHA-CDMA channel delay increases.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Dewa Made Widia
"Packet reservation multiple access (PRMA) merupakan metode akses yang mampu mengakomodasi lebih banyak user dibandingkan dengan kanal yang ada. Untuk integrasi transmisi suara dan data, frame dalam PRMA dibagi menjadi 3 wilayah yaitu wilayah voice reservation region, voice contention region dan data region. Ada dua metode yang digunakan dalam pengaturan wilayah tersebut yaitu fixed dan movable boundary. Pada metode fixed boundary, batas antara suara dan data diatur secara tetap. Paket data tidak dapat menggunakan slot pada wilayah suara, walaupun slot tersebut sedang tidak digunakan. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diusulkan penggunaan metode movable boundary, dimana batas-batas tersebut dapat diatur secara dinamis dari frame ke frame. Paket data dapat menggunakan slot pada wilayah komunikasi suara yang sedang tidak digunakan.
Pada Tesis ini akan dianalisa unjuk kerja PRMA pada satelit LEO melalui simulasi komputer. Unjuk kerja yang dianalisa meliputi pengaruh permission probability (p) terhadap jumlah user aktif, efisiensi kanal pada integrasi komunikasi suara dan data, serta optimasi kanal dengan metode movable boundary. Parameter p suatu nilai yang dibangkitkan oleh user untuk penentuan waktu pengiriman paket yang mempunyai nilai antara O

Packet reservation multiple access (PRMA) is one of the access methods that will be used for the third generation mobile system. PRMA can allows integrated data and voice services in a frame, and accommodates more users f compared with TDMA or FDMA systems. In PRMA operation for the integrated voice and data, the boundary between voice and data communications can be either fixed or movable. In the fixed boundary method, voice or data remains confine to its allocation all the time, while in the movable method, the boundary can change dynamically in every frame. Data packets are allowed to utilize any idle slots of the voice contention region, which will improve the channel optimization.
The performance of PRMA in the LEO satellite system is analyzed by using computer simulation. The performances are effect of permission probability to the number of optimum user, channel efficiency in the integrated voice and data, and channel optimization by applying movable boundary method. Permission probability (p) is one of the system design parameter and is generated at each contending terminal by pseudo random generator with a fixed probability. The value of p is 0
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi untuk membandingkan dan menganalisisis akibat perubahan trafik terhadap tingkat pelayanan (GOS ,Grade Of Service), jumlah frame unit yang digunakan dan effisiensi penggunaan frame unit pada metode akses SSTDMA dan Low Cost TDMA. Dari simulasi dapat diketahui bahwa peningkatan trafik pada metode SSTDMA mengakibatkan bertambahnya GOS yang disebabkan jumlah frame unit yang tidak dapat mengikuti perubahan trafik, sedangkan pada metode LCTDMA penambahan trafik tidak mempengaruhi GOS karena pemakaian frame unit dapat diatur secara fleksibel. Kemampuan alokasi frame unit membuat metode LCTDMA mempunyai effisiensi yang cukup besar, yaitu berkisar antara 65 - 85 %. Berbeda dengan metode SSTDMA yang efisiensinya bergerak dari nilai yang sangat kecil yaitu 1,94 % pads saat traffik 1 Erlang sampai 97,4 % saat trafk 100 Erlang."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38847
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renie Yugistiningsih
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S39045
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatmi Dewi Kandi Astuti
"Operasi satelit inclined biasanya dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan satelit pengganti dan menghemat bahan bakar yaitu dengan cara membiarkan sudut inklinasi terus bertambah karena tidak dilakukan koreksi arah Utara Selatan. Dengan semakin bertambahnya sudut inklinasi ini akan menyebabkan pergerakan latitude yang besarnya sama dengan sudut inklinasi dan pergerakan longituda setengah harian yang mengakibatkan pergerakan daerah cakupan dan komunikasi satelit yang kompleks. Sejauh mana dampak operasi satelit inclined terutama terhadap antena stasiun bumi akan lebih jelas terlihat datam perhitungan dan analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini. Inklinasi yang besar akan mengakibatkan rugi pengarahan dan rugi penguatan antena stasiun bumi membesar sehingga kualitas sistem komunikasi satelit berkurang. Oleh karena itu dalam implementasinya, stasiun bumi harus dilengkapi dengan antena yang mempunyai kemampuan tracking (penjejakan) atau sudut inklinasi yang dibatasi sehingga komunikasi satelit masih layak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayogo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung J. Susilo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rani Nurkhaerani N.
"Sistem komunikasi satelit merupakan salah satu sarana yang dapat dipergunakan untuk terselenggaranya telekomunikasi internasional maupun domestik. Dalam dunia sistem komunikasi satelit, frekuensi C-band telah lama dipergunakan dan saat ini telah penuh. Ku-band merupakan salah satu pita frekuensi alternatif setelah penggunaan frekuensi C-band dirasakan semakin padat. Bagi Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan tahunan yang tinggi, penggunaan frekuensi Ku-band ini memerlukan pengkajian yang cermat. Propagasi pada frekuensi Ku-band sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir, terutama hujan. Partikel hujan meredam gelombang elektromagnet yang dipancarkan dalam skala yang lebih besar dibandingkan unsur lain di atmosfir. Skripsi ini membahas tentang pengaruh curah hujan pada penggunaan frekuensi Ku-band di Indonesia, dengan terlebih dahulu memperoleh data curah hujan dan menghitung besar redaman hujan dengan metode CCIR. Data monitoring Ku-band signal menunjukan bahwa ketika cuaca hujan maka level sinyal yang diterima menurun dan kualitas gambar juga menurun. Bahkan pada curah hujan yang tinggi 86,4 mm dan redaman hujan 28,18 dB untuk uplink serta 21,78 untuk downlink, sinyal gambar sudah tidak dapat diterima lagi. Pemodelan redaman hujan dari CCIR menunjukan bahwa redaman hujan tidak hanya dipengaruhi oleh curah hujan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh polarisasi, sudut elevasi, sudut lintang, dan garis lintang stasiun bumi.

Satellite communication system is the one of infrastructure that can be used to support international or national telecommunication. In the world of satellite communication systems, C-band is widely used and now it is full of. Ku-band is the one of alternative frequency band in the satellite communication system while C-band frequency seems to be overloaded. In Indonesia, a tropical climate country with high annual rain rate, Ku-band frequency using needs an accurate recitation. The propagation at Ku-band frequency has been limited by the atmosphere condition, mainly due to the encounter of rain attenuation. The particle of rain attenuates a radiated electromagnetic waves in high scale compared than the other substances in the atmosphere. This paper examines the effect of rain on Ku-band frequency used in Indonesia, with obtaining rain rate data first and calculating rain attenuation with CCIR methode. Monitoring Ku-band signal's data shows that when the climate is rainy, the signal level received and the quality of picture are on the decline. Moreover, at the rain rate 86,4mm and the rain attenuation 28,18 in uplink, and 21,78 in downlink, the signal cannot be received. Rain-attenuation model from CCIR shows that the rain attenuation is not only influenced by the rain rate, but also by the polarization, the elevation angle, the latitude, and the distance of the earth station from the sea level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyaningrat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iin Nurhidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>