Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 111572 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riri Fitri Sari
"Dalam penelilian ini telah dilakukan serangkaian siklus hidup perangkat lunak, yang berdasar pada SSADM (Software System Analysis and Design method), sebuah metode analisa dan perancangan sistem perangkat lunak yang digunakan sebagai standar di Inggris. Studi kasus dilakukan pada pembuatan basis data kerja praktek mahasiswa di Jurusan Elektro FTUI. Sebuah bahasa pemrograman generasi keempat yang berorientasi pada pemrograman visual yaitu Microsoft Access telah menjadi wadah pengembangan perangkat lunak tersebut. Fase - fase analisa kebutuhan pemakai, perancangan sistem, implementasi pengkodean, pengujian, dan perawatan awal dari perangkat lunak telah dilakukan. Serangkaian metode pengembangan seperti normalisasi, Struktur Data Lojikal (dari sisi pandang data), dan STD (State Transition Diagram), dan DFD (Data Flow Diagram), telah dilakukan. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan perangkat lunak yang diharapkan, dan dapat bekerja dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Radityo Dwi Wicaksono
"ABSTRAK
Keakuratan data dan informasi menjadi salah satu faktor penting dalam pengiriman barang. Ketidakkonsistensi data dan informasi dapat menghambat pengiriman barang kepada konsumen yang dapat menimbulkan kerusakan barang ataupun denda dengan jumlah besar. Kerugian perusahaan pun tidak dapat dihindari.
RoadNet merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mempercepat pengiriman barang dan mengurangi biaya kerugian yang muncul pada saat pengiriman barang dengan data pengiriman yang dihasilkan oleh Microsoft Dynamics Axapta. Fitur utamanya adalah kemampuannya untuk melihat tingkat kepadatan jalanan pada waktu yang ditentukan. Data hasil pengiriman akan dimasukkan kembali ke Microsoft Dynamics Axapta.
Rational Unified Process (RUP) merupakan sebuah metodologi yang sering digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tiga sifat dasar RUP adalah Use Case and Risk Driven, Architecture Centric dan Iterative and Incremental. RUP bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan apa yang dibutuhkan oleh end user dalam jadwal dan biaya yang telah diprediksi.
PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang distribusi buah. Sebagai salah satu anak perusahaan dari PT. Gunung Sewu Kencana (GSK), SSN merupakan distributor buah-buahan yang dihasilkan oleh anak perusahaan GSK lainnya seperti PT. Great Giant Pineapple sebagai penghasil nanas dan PT. Nusantara Tropical Fruit sebagai penghasil pisang, papaya, kiwi, dan lain sebagainya. Inti bisnis dari SSN merupakan pengiriman buah, sehingga proses pengiriman buah-buahan dari gudang ke konsumen menjadi hal yang krusial. Selain permasalahan ketepatan waktu, kesegaran buah juga harus menjadi prioritas.
Karya akhir ini akan membahas mengenai spesifias Kebutuhan RoadNet dan integrasinya dengan Microsoft Dynamics Axapta pada perusahaan Sewu Segar Nusantara dengan menggunakan RUP sebagai metodologi pengembangan perangkat lunak.

ABSTRACT
The Accuracy of data and information are important things in the delivery of goods. Not to the consistency of data and information may hamper the delivery of goods to the consumer which can cause damage to the goods or the number of large fines. Companies's loss was unavoidable.
RoadNet is a information system that is used to speed up delivery and reduce damage cost because the delivery was late. RoadNet will use data from Microsoft Dynamics Axapta 2009 and send it back too. The main feature from RoadNet is to see the road's density at the specified time.
Rational Unified Process (RUP) is a methodology that is commonly used in the software development process. Three basic properties of RUP is Use Case and Risk Driven, Architecture Centric, and Iterative and Incremental. RUP aims to ensure the software that will be design by developer, according to the needs and required with user's requirement, in schedule and costs that have been predicted before.
PT. Sewu Segar Nusantara (SSN) is a company who engaged in the distribution of the fruit. As a subsidiary of PT. Gunung Sewu Kencana (GSK), SSN is a distributor of fruits that produced by the other subsidiaries from GSK, such as PT. Great Giant Pineapple as a producer of pineapple and PT. Nusantara Tropical Fruit as a producer of banana, papaya, kiwi, and many more. The business core from SSN is delivery of fruit to consumer or branch, so the delivery of fruit to consumer or branch becomes crucial. In addition to issues of timeliness, freshness fruit should also be a priority.
This thesis will discuss the development process RoadNet and integration with Microsoft Dynamics Axapta 2009 at PT. Sewu Segar Nusantara using the RUP methodology of software development.
"
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andriole, Stephen J.
Boston: QED Technical Publishing Group, 1992
005.1 AND r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Adithya Dwi Nugraha
"Pada tahun 2015 PT. XYZ baru saja membuat sebuah direktorat baru untuk manajemen proyek, untuk mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh XYZ. Salah satu permasalahan terbesarnya adalah manajemen proyek yang belum sesuai dengan ekspektasi manajemen. Berdasarkan permasalahan tersebut XYZ harus memperbaiki proses pengembangan perangkat lunak dengan jumlah pelanggan yang semakin meningkat namun resource masih tergolong kurang memadai. Oleh karena itu untuk melakukan manajemen proyek yang lebih baik, salah satu upaya yang bisa dijalankan adalah dengan mengadopsi CMMI-Dev dengan representasi continuous pada manajemen proyek XYZ.Riset ini menelaah tentang evaluasi tingkat kapablitas proses pada proyek pengembangan perangkat lunak yang sedang dilaksanakan oleh XYZ. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun rekomendasi perbaikan proses untuk meningkatkan kualitas proses pengembangan perangkat lunak di XYZ berdasarkan kerangka kerja CMMI-Dev dengan representasi continuous. Hasil evaluasi menggunakan acuan CMMI-Dev 1.3 representasi continous dengan tools SCAMPI C memberikan informasi bahwa 1 dari 6 proses area terpilih sudah memiliki kapabilitas tingkat 1, Proses area tersebut adalah Measurement Analysis MA . Kemudian 5 proses area lainnya masih berada kapablitas tingkat 0. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukan bahwa manajemen proyek XYZ masih perlu melakukan perbaikan, maka rekomendasi yang diberikan pada penelitian adalah untuk memperbaiki pada proses area PP, PPQA, REQM, CM dan PMC.

In 2015 XYZ publishing the new directorate of project management to solve problem on XYZ. One of the biggest problem that faced by directorate of project management is project management which not passed the expectation from XYZ Management. Based on that problem, XYZ have to improve the quality of software process development with condition the number of project that always grow and low resource. So that, XYZ need to improve the project management practice, one of the solution that XYZ want to implement is adopting CMMI Dev continuous representation on XYZ Project Management.This research explains about the evaluation of capability level processes which being held on current condition by XYZ. Then, the next step will explain about how to make some improvement recommendations to improve software development process based on CMMI Dev continuous representation.The results of the evaluation using SCAMPI C tools based on CMMI Dev continuous representation is represent that only one process area from 6 the choosen process area has got a capability level 1, and the process area is Measurement Analysis MA . Then, the other process area still in capability level 0. Based on that situation, shows that XYZ project management should have some improvement especially for the 5 process area, so that the recommendation from this research should focus on the 5 process area too, there are PP, PPQA, REQM, CM and PMC.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Doan Sepdianto
"Tujuan setiap organisasi penghasil perangkat lunak adalah membangun sebuah produk yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan kualitas yang baik, sesuai jadwal dan sesuai anggaran, namun PT. XYZ belum dapat menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang diberikan. Hal ini disebabkan oleh banyak permasalahan dalam proses pengembangan perangkat lunaknya, namun belum diketahui hal yang mana saja yang perlu untuk ditingkatkan karena belum pernah dilakukan pengukuran capability level. Ketika capability level telah diketahui maka akan lebih mudah untuk melakukan peningkatan proses pengembangan perangkat lunak.
Untuk meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak, dalam penelitian ini dengan software process improvement yang terdiri dari proses mengukur measure capability level menggunakan CMMI-DEV dengan continuous representation, hasilnya akan dianalisis analyze process area mana yang capability level-nya masih perlu perbaikan untuk kemudian dilakukan perubahan change.
Hasil akhir penelitian ini berupa rekomendasi untuk melakukan peningkatan berdasarkan masing ndash; masing process area dan rekomendasi tersebut dibuat berdasarkan pendekatan IDEAL. Diharapkan dengan peningkatan kualitas dalam pengembangan perangkat lunak bisa menyelesaikan masalah PT. XYZ dan juga bisa menjadi faktor pendorong untuk meningkatkan daya saing.

Building a product that fulfill the customer needs with a good quality, on time and on budget is a purpose of every software company, however XYZ is not yet delivered a product on time. It happened because of many problems in software process development, and the company still cannot find out which process that needed to be improved, because the company is never measure the capability level. When the capability level is already measured, then it will be easier to improve the software development processes.
To improve the software development processes, this research will use software process improvement which contain of process measure capability level using CMMI DEV with continuous representation and the result will be analyzed on which process area that the capability level need to be improved, and after that change the process that need to be changed.
The final result of this research will be a recomendation that depend on the process area result and the recommendation made based on IDEAL model approach. Hopefully with the software process improvement will solve XYZ problem and create an additional value to increase the competitiveness. "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elmar David Denesta
"Pengembangan perangkat lunak waterfall mulai tidak relevan dengan PT XYZ. Kecepatan perubahan dari permintaan pengguna, membuat pengerjaan proyek PT XYZ menjadi terlambat. Scrum merupakan kerangka kerja yang dapat mengatasi cepatnya perubahan tersebut. Oleh sebab itu, PT XYZ perlu melakukan adaptasi kerangka kerja Scrum. Menurut software enginering institute, terdapat 3 dimensi penting dalam sebuah proses yaitu People, Procedure and Method, dan Tools yang akan menjadi fokus penelitian ini. Dimensi people menggunakan Sociomery dan Motivation Method untuk mengetahui kondisi tim saat ini serta menganalisa peran-peran saat ini pada perusahaan. Dimensi procedure and method menggunakan A Guide to agile with CMMI yang difokuskan pada process area Project roadmap CMMI dan acara-acara pada Scrum Guide. Sedangkan pada dimensi Tools, dengan mencari pada mensin pencarian di internet dengan kata kunci ‘free Scrum Tools’ lalu dibandingkan antara keunggulan serta kekurangan dari tiap Tools tersebut. Hasil dari dimesi people dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan peran-peran pada Scrum yaitu, Scrum Master, Product Owner dan Development Team. Scrum Master yang terpilih adalah responden nomor 2 dan 10 berdasarkan hasil Sociometry yang paling populer dari tim tersebut, sedangkan Product Owner diperankan oleh pemimpin proyek XYZ Tracker dikarenakan memiliki tanggung jawab yang hampir memadai dari tanggung jawab seorang Product Owner. Development Team dibagi menjadi 2 tim berdasarkan hasil Sociometry dan kemampuan individual yang masing-masing tim berjumlah 7 orang . Pada dimensi procedure and method, terdapat 50 rekomendasi rancangan adaptasi procedure and method. Sedangkan hasil dimensi Tools, menggunakan ‘ApaScrum’ yang memiliki keunggulan dalam memberikan kemudahan dalam penggunaan serta dapat menghasilkan artefak yang dibutuhkan dalam Scrum.

The waterfall software development is becoming irrelevant with PT XYZ. The speed of change from user requests resulted in the slowdown of project work from PT XYZ . Scrum is a framework that can overcome those rapid changes. Therefore, PT XYZ needs to adapt the Scrum framework. According to the software engineering institute, there are 3 important dimensions in a process namely People, Procedure and Method, and Tools which will be the focus of this research. The People dimension uses Sociomery and Motivation Method to determine the current condition of the team and analyze the current roles in the company. The procedure and method dimension uses A Guide to Agile with CMMI which is focused on the CMMI Project roadmap process area and events on the Scrum Guide. While in the Tools dimension, by searching on search engines on the internet with the keyword 'Free Scrum Tools' then comparing the advantages and disadvantages of each of these Tools. the results of the people dimension are divided into three sections based on roles in Scrum namely, Scrum Masters, Product Owners and Development Teams. The selected Scrum Masters are respondents number 2 and 10 based on the results of the most popular Sociometry from the team, while the Product Owner is played by the XYZ Tracker project leader because it has almost the same responsibility as the responsibility of a Product Owner. The Development Team was divided into 2 teams based on the results of Sociometry and the individual abilities of each team totaled 7 people. On the procedure and method dimension, there are 50 recommended procedures and method adaptation designs. While the results of the Tools dimension, which used 'ApaScrum' has the advantage of providing ease of use and can produce the artifacts needed in Scrum"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hamdi Ahmadi Muzakkiy
"PT XYZ sebagai perusahaan internet inovatif yang fokus pada pengembangan solusi perdagangan online, juga memiliki divisi Manajemen Risiko. Divisi ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko yang mungkin berdampak pada operasional perusahaan. Dalam konteks pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Scrum, ketidaksesuaian antara Tujuan Sprint dan Objective Key Results (OKRs) telah menunjukkan tantangan yang perlu ditangani. Penelitian Mixed Method ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kematangan proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ, dengan fokus khusus pada Divisi Bisnis Risk Management. Penelitian ini merekomendasikan proses implementasi melalui pendekatan yang menggabungkan Scrum Maturity Model (SMM) dan Agile Maturity Model (AMM). Informasi dikumpulkan melalui wawancara, survei terhadap 4 tim dengan total 29 responden, dan pemantauan intensif atas metode, dokumen, dan alat yang digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Untuk memahami dan menafsirkan temuan ini, penilaian Key Process Area (KPA) dari Agile Maturity Model digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan proses implementasi Scrum pada Divisi Bisnis Risk Management di PT XYZ berada pada level 1 dengan total 60% terpenuhi dari total 79 practice. Untuk meningkatkan tingkat kematangan ini, PT XYZ disarankan untuk menerapkan 31 praktik yang disarankan di berbagai tingkat kematangan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang berguna untuk mengevaluasi tingkat kematangan dan memberikan rekomendasi praktis bagi Divisi Bisnis Risk Management di perusahaan start-up lain dalam industri yang sama.

PT XYZ, as an innovative internet company focused on developing online trading solutions, also has a Risk Management division. This division is responsible for identifying, measuring, and managing risks that may impact the company's operations. In the context of software development using the Scrum method, discrepancies between Sprint Goals and Objective Key Results (OKRs) have presented challenges that need to be addressed. This Mixed Method research was conducted to evaluate the maturity level of software development processes at PT XYZ, with a particular focus on the Risk Management Business Division. This research recommends a process implementation through an approach that combines the Scrum Maturity Model (SMM) and the Agile Maturity Model (AMM). Information was gathered through interviews, surveys of 4 teams with a total of 29 respondents, and intensive monitoring of the methods, documents, and tools used in the software development process. To understand and interpret these findings, the Key Process Area (KPA) assessment from the Agile Maturity Model was used. The research results show that the maturity level of Scrum implementation processes in the Risk Management Business Division at PT XYZ is at level 1, with a total of 60% of the 79 practices fulfilled. To increase this maturity level, PT XYZ is recommended to implement the 31 suggested practices at various maturity levels. This research is expected to serve as a useful reference for evaluating maturity levels and providing practical recommendations for Risk Management Business Divisions in other startup companies in the same industry."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Andhika Akbar
"satu tugas Pusat Sistem Informasi dan Teknologi Keuangan Pusintek adalah melakukan pengembangan sistem informasi di lingkungan Kementerian Keuangan. Pengembangan dan pembangunan sistem TIK ini mencakup perancangan, pembangunan, pengembangan, dan pengujian perangkat lunak dan jaringan. Untuk mendukung proses bisnis unit eselon 1 di lingkungan Kementerian Keuangan, perangkat lunak yang dihasilkan diharapkan berkualitas. Akan tetapi, berdasarkan data pengembangan perangkat lunak, perangkat lunak yang dihasilkan masih tidak sesuai harapan pengguna, yaitu pengembangan perangkat lunak tidak selesai sesuai jadwal dan ditemukan banyak permasalahan ketika sudah hosting. Untuk mengatasi permasalahan ini dibutuhkan suatu langkah perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Tahapan awal untuk meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak adalah dengan mengetahui tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak saat ini.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak di Pusintek. Tingkat kapabilitas ini selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan proses pengembangan perangkat lunak. Kerangka kerja CMMI-Dev digunakan sebagai rujukan dalam mengukur tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak. Prosedur penilaian mengikuti standar baku yang telah dirumuskan dalam penilaian tipe SCAMPI-C.
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi pada evaluasi tingkat kapabilitas proses pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Pusintek dan penyusunan rekomendasi perbaikan proses pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Pusintek.
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini yaitu mengetahui tingkat kapabilitas organisasi dalam proses pengembangan perangkat lunak sehingga dapat ditentukan langkah perbaikan dan peningkatan yang harus dilakukan agar perangkat lunak yang dihasilkan menjadi lebih baik sehingga dapat mendukung proses bisnis unit eselon 1 di lingkungan Kementerian Keuangan.

One of the task of Center for Financial Information Systems and Technology Pusintek is to develop information systems in the Ministry of Finance. Development and construction of ICT systems include the design, construction, development, and testing of software and network. To support the business processes of Echelon 1 unit within the Ministry of Finance, the developed software is expected have good quality. However, according to software development data, the developed software is still not match the expectations of users, namely software development is not completed on schedule and found a lot of problems when it was hosting. To deal with this problem we need a software development process improvement. Early step to improve the software development process is to determine the capability level of the current software development process.
This research aims to determine the level of capability of the software development process in Pusintek. The capability level is then used as base for software development process improvement. CMMI Dev framework is used as a reference in assessing the capability of the software development process. Assessment procedures follow the standards that have been formulated in type C SCAMPI appraisal.
The scope of this research is limited to the evaluation of capability level of the software development process developed by Pusintek and preparation of recommendations for improvement the software development process developed by Pusintek.
Expected result from this research is to know capability level of organization in the software development process to determine which improvements measures must be done so that the resulting software to be better in order to support the business processes eselon 1 unit within the Ministry of Finance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Evarisma Wulandari
"PT XYZ merupakan salah satu organisasi sektor swasta yang bergerak di bidang penyediaan jasa pengembangan perangkat lunak. PT XYZ memiliki tiga poin Values Proposition yang salah satu poinnya adalah menyediakan perangkat lunak dengan performa dan kehandalan yang tinggi. Pada kenyataannya, berdasarkan data-data pengerjaan proyek perangkat lunak di PT XYZ ditemukan bahwa beberapa hasil pengerjaan perangkat lunak saat ini belum sesuai dengan Values Proposition yang ditawarkan.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMMI Dev v1.3 dengan menggunakan representasi berkelanjutan. Area Proses dipilih berdasarkan pada CMMI Project Roadmap yakni Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (REQM), dan Process and Product Quality Assurance (PPQA). Penilaian dilakukan menggunakan SCAMPI C dengan bantuan PIID dan Quantitative Assesment. Kerangka penyusunan usulan perbaikan menggunakan IDEAL.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa penilaian kualitas proses pengembangan perangkat lunak di PT XYZ dan usulan perbaikan bagi PT XYZ. Usulan perbaikan didasarkan pada praktik-praktik di dalam CMMI Dev v1.3 yang dapat membantu PT XYZ dalam mengembangkan perangkat lunaknya sehingga poin pada Value Proposition dapat dipenuhi.

PT XYZ is a private sector company that provide Information Technology solution by developing softwares for its partner. PT XYZ has three points of Values Proposition which one of them is to provide high performance and reliability. In fact, based on supporting data of software process development in PT XYZ, there are some software project results that is not fit to the third point of the Values Proposition.
This research uses CMMI-Dev v1.3 with continuous represetation. Process Areas are chosen based on CMMI Project Roadmap. Those process areas are Project Planning (PP), Project Monitoring and Control (PMC), Requirements Management (REQM), Configuration Management (CM), and Process and Product Quality Assurance (PPQA). This research uses SCAMPI C with PIID tools and Quantitative Assesment concept to do the appraisal. Proposal of software process improvement is designed by using IDEAL framework.
Result of this research is a measurement of quality of software development process in PT XYZ and the software process improvement proposal for PT XYZ to be implemented so the Value Proposition that is stated will be fulfilled.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahardhian Anjar Ligiarta
"PT Widya Intelektual Bangsa (Widya) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang artiffcial intelligence dan data analytic. Salah satu layanan yang diberikan Widya adalah Toba.Ai. Toba.Ai merupakan perangkat lunak web-based untuk analisis akun media sosial Instagram yang dapat membantu pelanggan merencanakan strategi pembuatan konten. Toba.Ai dikembangkan menggunakan kerangka kerja Scrum. Dalam pengembangannya, tim Toba.Ai mengalami masalah keterlambatan penyelesaian sprint backlog. Hal tersebut menyebabkan fitur untuk komersialisasi produk terlambat dirilis dan menyebabkan Widya kehilangan revenue. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan evaluasi tingkat kematangan Scrum menggunakan Scrum Maturity Model (SMM). Penilaian dilakukan dengan focus group discussion dan SCAMPI C sebagai metode penilaiannya. Setelah penilaian dilakukan, data diolah menggunakan metode KPA Rating untuk mengetahui tingkat kematangannya. Berdasarkan pengukuran kematangan yang dilakukan, tingkat kematangan Scrum Toba.Ai masih berada pada level 1 dari 5 level yang terdapat pada SMM. Hal tersebut disebabkan oleh pencapaian goal basic Scrum management pada level 2 hanya mencapai 64.29 % atau largely achieved, sedangkan untuk goal software requirement engineering sudah mencapai 96,43 % atau fully achieved. Terdapat 27 rekomendasi perbaikan yang diberikan dan sudah divalidasi oleh Scrum team Toba.Ai. Rekomendasi tersebut terdiri dari 9 rekomendasi pada elemen Scrum roles, 5 rekomendasi pada Scrum artifact, dan 13 rekomendasi pada Scrum event.

PT Widya Intelektual Bangsa (Widya) is a company that moves in the field of artificial intelligence and data analytics. One of the services provided by Widya is Toba.Ai. Toba.Ai is web-based software for Instagram social media account analysis that can help customers in planning their strategies for creating content. Toba.Ai was developed using the Scrum framework. During its development, the Toba.Ai team experienced a delay in completing the sprint backlog. It caused the delay of the commercialization feature release and caused Widya to lose revenue. Based on these problems, the evaluation of Scrum maturity level was conducted using the Scrum Maturity Model (SMM). The assessment was carried out by means of a focus group discussion and SCAMPI C as the assessment method. After the assessment is done, the data is processed using the KPA Rating method to determine the maturity level. Based on the result, the maturity level of Toba.Ai Scrum is still at level 1 of 5 levels contained in the SMM. The achievement of the basic Scrum management goals at level 2 only reached 64.29% or largely achieved, while the software requirements engineering goal had reached 96.43% or fully achieved. There are 12 recommendations for improvements that have been proposed. The proposed recommendations have been accepted and validated by the Toba.Ai Scrum team. The recommendations consist of 9 recommendations on the Scrum roles element, 5 recommendations on the Scrum artifacts, and 13 recommendations on the Scrum events."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>