Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 87291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Margono
"Telah dilakukan substitusi parsial Gd terhadap La pada sistem superkonduktor suhu kritis tinggi La1.85Sr0.15CuO4 , momen magnet Gd diharapkan akan merusak superkonduktivitas bahan dan menurunkan L. Pengukuran Tc-nya dilakukan dengan alat susceptometer. Konsentrasi Gd dari senyawa La1.85Sr0.15CuO4 bervariasi dari x = 0 sampai dengan 0.16. Hasil pengulcuran. memperlihatkan penurunan Tc yang relatif lambat.

Partial substitution of Gd for La had been conducted in high-Tc La1.85Sr0.15CuO4 superconductor system, Gd magnetic moment was expected to reduce superconductivity and decrease critical temperature L. Tc measurement was performed by using an ac susceptometer. Gd concentration of La1.85Sr0.15CuO4 compound was varied from x = 0 up to 0.16. The result showed that L decrease was relatively slow."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nindya Ariyanti
"Adanya perkembangan teknologi bahan, khususnya untuk aplikasi kabel penghantar listrik menyebabkan terjadinya pergeseran terhadap bahan yang digunakan untuk konduktor listrik yang sebelumnya menggunakan tembaga dan sekarang mulai digeser oleh paduan Aluminium. Pergeseran tersebut disebabkan oleh paduan aluminium mempunyai keunggulan dibandingkan dengan kawat tembaga antara lain; mempunyai berat jenis lebih rendah, proses pembuatan relatif lebih mudah, serta harga relatif lebih murah. Bahan konduktor tidak selalu berada pada lingkungan yang ideal.
Isu pencemaran udara tidak luput dari kualitas bahan konduktor di lapangan, salah satu contohnya adalah hujan asam. Hujan asam dapat mempengaruhi kualitas bahan konduktor. Hujan asam dapat membuat korosi dan menurunkan konduktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan penyebab menurunnya konduktivitas bahan konduktor aluminium dan paduan aluminium dengan melakukan pengujian konduktor yang terkontaminasi oleh larutan H2SO4. Bahan konduktor yang digunakan adalah aluminium murni, AlZrCe+Mg 1%+ Al2O31% dan AlZrCe + Al2O31%.
Penelitian dilakukan dengan merendam bahan konduktor didalam larutan H2SO4 1%, 3%, dan 5% selama 7 hari dan data diambil pada hari pertama, kedua, ketiga dan ketujuh. Konduktivitas hari pertama dan ketujuh mengalami penurunan konduktivitas akibat larutnya butir butir aluminium dan paduan aluminium. kondisi awal konduktivitas aluminium murni IACS pada hari ketujuh atau 7x24 jam terjadi penurunan menjadi 57,584% IACS pada larutan 1%, 56,486% IACS pada larutan 3% dan 55,632% IACS pada larutan 5%. Hal ini dapat terjadi karena elektron bebas yang melewati kisi-kisi kristal yang terdistorsi, maka elektron-elektron akan dibelokkan sehingga jarak bebas rata-ratanya menurun atau tahanan listrik menjadi naik dan kisi kristal terdistorsi didapat dari paduan Aluminium

The development of materials technology, especially for the application of electrically conductive wires causing a shift to materials used for electrical conductors previously using copper and are now starting to be shifted by Aluminum alloy. The shift is caused by aluminum alloys have advantages over copper wire, among others; lower specific gravity, easy manufacturing process, cheaper price. Conductor materials are not always at the ideal environment.
The issue of air pollution does not escape from the conductor material quality in the field, one example is acid rain. Acid rain can affect the quality of the conductor material. Acid rain can create corrosion and lowers conductivity. This study aimed to obtain the decrease in the conductivity of the conductor material of aluminum and aluminum alloy conductors by testing contaminated by H2SO4solution Conductor material used is pure aluminum, AlZrCe Mg + 1% + Al2O31% and AlZrCe + Al2O3 1%.
The study was conducted by immersing the conductor material in solution H2SO4 1%, 3%, and 5% for 7 days and the data taken on the first, second, third and seventh. The first day of the seventh conductivity and conductivity decreased due to the dissolution of the items to aluminum and aluminum alloys. Initial conditions IACS conductivity of pure aluminum on the seventh day or 7x24 hours decreased 57.584% IACS into a solution of 1%, 56.486% IACS in a solution of 3% and 55.632% IACS at a 5% solution. This may occur because the free electrons which pass through a crystal lattice that is distorted, then the electrons will be deflected so that the mean free path decreases or the electrical resistivity to be increased and distorted crystal lattice obtained from Aluminum alloy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prantasi Harmi Tjahjanti
"Peneltian ini bertujuan urduk memperoleh kandungan superkonduktor (Bi-Pb)-2223 setinggi mungkin dengan cara variasi doping Pb dengan proses sintesis dua tahap, juga untuk memahami mekanisme pernbentukan superkonduktor yang bersangkutan khususnya peranan Pb di dalam proses tersebut. Metode `basah' digunakan dalam pembentukan superkonduktor (Bi-Pb)-2223 yang dibuat melalui prekursor (Bi-Pb)-2212 dengan ditambah bahan pelengkap Ca2CuO3 dan CuO. Perhitungan fraksi volume fase 2223 dan kurva p-T untuk sampel Bil,8;Pb0,4 (Bi1,8Pbo,4Sr2CaCu2O8) menunjukkan hasil yang terbaik. Doping Pb sebesar 0,4 merupakan harga paling optimal. Fraksi volume fase 2223 yang dicapai sebesar 92,34%, sedangkan Tc tertinggi yang dicapai adalah 110 K. Dari pengamatan SEM nampak bertuk butiran fase 2223 berupa pelat yang lebar dan memanjang. Hasil perhitungan parameter kisinya menunjukkan bahwa fase 2223 berstruktur ortorombik dengan a = (5,3924±0,0022)A, b = (5,3932±0,0023)A dan c = (37,0467 ±0,0126)A.

The goal of this experiment is to obtain the highest contents of high Tc superconductor (BI-Pb)-2223 with variation of Pb dopant, in a two step synthesized process, to understand the formation of phase and the role of Pb. Superconductor (Bi-Pb)-2223 was formed from the precursor (Bi-Pb)-2212 with addition of Ca2CuO3 and CuO, all the process is done in 'wet' methode. From the volume fraction of XRD spectra and p-Tcurves, in found that sample Bi1.8;Pb0.4 (Bi1.8Pbo4Sr2CaCu2O8) is the best. The optimum Pb dopant is 0.4 and the highest Tc is 110 K. From SEM result superconductor (Bi-Pb)-2223 phase has a plate wide and long grain texture. Superconductor (Bi-Pb)-2223 has orthorombic stucture and calculate lattice parameter of : a = (5,3924±0,0022)A, b = (5,3932±0,0023)A dan c = (37,0467 ±0,0126)A."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohan Permata
"Sistem transmisi yang handal dan mempunyai reliabilitas yang tinggi akan selalu menjadi pilihan yang utama dalam perancangannya. Saluran udara sebagai salah satu pilihan alternatif untuk menditribusikan energi listrik haruslah memiliki kemampuan yang optimum dalam penyaluran daya tersebut.
Konduktor merupakan komponen utama sistem transmisi saluran udara. Media penghantar yang terbuat dari berbagai bahan yang bersifat konduktif ini menyalurkan arus listrik dari tempat ke tempat lain dengan segala kelebihan dan kekurangannya secara parameter mekanis dan listrik.
Namun seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, parameter mekanis dan elektris konduktor dapat dioptimalkan seperti yang telah digunakan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi Durikosambi-Cengkareng. Konduktor ACSR Dove yang dipasangkan pada saluran udara menunjukkan kehandalannya baik secara parameter mekanis maupun listrik. Parameter mekanis meliputi panjang saluran, andongan dan tinggi saluran di atas permukaan dan parameter mekanis berupa resistansi, reaktansi induktifdan reaktansi kapasitif saluran."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40002
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abdur Razzaq
"Dalam proses pendistribusian fluida dalam pipa, sering terjadi kerugian - kerugian yang diklasifikasikan sebagai major loses dan minor loses. Kerugian - kerugian ini menyebabkan hilangnya energi dalam proses pendistribusian fluida dari titik awal sampai dengan titik tujuan. Hilangnya energi ini dapat mengakibatkan terganggunya proses pendistribusian dalam hal waktu dan kapasitas. Untuk mengatasi masalah kehilangan energi ini, dibutuhkan pompa dengan karakteristik dan kinerja yang sesuai. Pompa harus dapat mengatasi hambatan sistem berupa gesekan zat cair yang akan melalui jaringan perpipaan, ketinggian zat cair yang akan dipompakan dan tekanan zat cair yang yang diinginkan pada suatu laju aliran. Hambatan sistem bertambah dengan naiknya laju aliran zat cair. Ternyata pendekatan dari besarnya hambatan sistem sebanding dengan kuadrat dari laju aliran zat cair. Berdasarkan pendekatan tersebut, hambatan sistem dapat dibuat sebagai kurva dengan laju aliran sebagai variabel.
Total hambatan sistem merupakan jumlah kurva head sistem dan head statis. Dengan menempatkan kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal pada kurva total hambatan sistem dapat ditentukan laju aliran dan head dari pompa sentrifugal. Dimana kurva tersebut akan saling berpotongan, head pompa sama dengan head total sistem untuk laju aliran yang sama. Dalam memilih pompa harus memperhatikan titik potong kurva karakteristik head - kapasitas pompa sentrifugal dengan kurva head total sistem. Titik perpotongan tersebut harus merupakan kapasitas efisiensi yang terbaik atau yang mendekati untuk pompa sentrifugal yang dipilih.

In fluid distribution process in piping system, there were always occur some losses classified as major losses and minor losses. These losses can lead to the loss of energy in fluid distribution process from starting point to the end point of piping system. The losses of energy can disturb distribution process in the matter of time and flow capacity. To overcome this problem, pump with proper characteristics and performance are needed. Pump system must could overcome system closures like friction force from the fluid flow in piping system, elevation of the fluid that would be pumped and desirable pressure of the fluid in a flow. System closures increase with the increasing of the fluid flow rate. In this case the value of system closure is proportional with the square of fluid flow rate, based on that, the system closure can be graphically represented by a curve with flow rate as a variable.
The total system closures are the sum of the head system and head static curves. In placing head characteristic ? pump capacity curves in total system closures curves, flow rate and centrifugal pump head can be determined. Where the intersection of the curves represent the same value of total system head and flow rate. In determining a pump system, the intersection of that two curves described above must be well designed. That intersection must the most efficient characteristic for selected centrifugal pump.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S38709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Shinta
"

Studi mengenai katalisis dengan menggunakan nanopartikel merupakan salah satu hal yang banyak dipelajari dalam bidang nanosains modern. Aplikasi TiO2 dalam bidang katalisis dikembangkan melalui pembentukan TiO2 nanopartikel. Sintesis one-dimensional material untuk menghasilkan yield yang cukup banyak masih terus dikembangkan. Metode molten-salt digunakan untuk mensintesis single-crystalline TiO2 nanowires dalam jumlah banyak dan dimensi yang terkontrol. Pada penelitian ini dilakukan sintesis TiO2 nanowires dengan menggunakan metode molten-salt serta modifikasinya dengan penambahan logam transisi sehingga terjadi perubahan karakteristik. TiO2 anatase berbentuk bubuk, NaCl, dan Na2HPO4 dicampurkan kemudian dikalsinasi menggunakan furnace pada suhu 825 °C selama 8 jam dan didinginkan perlahan hingga mencapai suhu ruang. Penambahan logam dilakukan untuk melihat pengaruhnya terhadap kemampuan katalisis. Sintesis dilakukan dengan cara yang sama dengan penambahan logam pada saat pencampuran dengan mortar. TiO2 nanowires dan M-O/ TiO2 nanowires yang telah disintesis dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM, TEM, serta UV-Vis DRS. Adanya penambahan logam transisi tidak mempengaruhi struktur dan morfologi dari TiO2 nanowires, namun terdapat perubahan pada ukuran kristal dan nilai ban gapnya. Katalis yang telah dipreparasi digunakan pada reaksi reduksi 4-nitrophenol dengan adanya NaBH4. Adanya katalis pada reaksi tersebut mempercepat proses reduksi 4-nitrophenol menjadi 4-aminophenol yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Penurunan kecepatan reaksi secara signifikan ditunjukkan pada penggunaan katalis Ag2O/TiO2 nanowires dengan waktu reaksi 18 detik untuk penggunaan katalis sebanyak 0,1 gram. Uji reusabilitas juga dilakukan terhadap katalis Ag2O/TiO2 nanowires.


The study of catalysis using nanoparticles is one of the things that widely studied in the field of modern nanoscience. The application of TiO2 in the field of catalysis was developed through the formation of TiO2 nanoparticles. The synthesis of one-dimensional material to produce sufficient yields is still being developed. The molten-salt method was used to synthesize large quantities of single-crystalline TiO2 nanowires and controlled dimensions. In this study, the synthesis of TiO2 nanowires was carried out using the molten-salt method and its modification with the addition of transition metals so that changes in characteristics occurred. Anatase TiO2 in the form of powder, NaCl, and Na2HPO4 mixed and then calcined using furnaces at 825 ° C for 8 hours and cooled slowly to reach room temperature. Metal addition was added to see the effect on the ability of catalysis. Synthesis was done in the same way as adding metal during mixing with mortar. The synthesized TiO2 nanowires and M-O/TiO2 nanowires were characterized using XRD, SEM, TEM, and UV-Vis DRS. The addition of transition metals does not affect the structure and morphology of TiO2 nanowires, but there are changes in the size of the crystal and the value of the band gap. The prepared catalyst was used in the 4-nitrophenol reduction reaction in the presence of NaBH4. The presence of a catalyst in the reaction accelerates the process of reducing 4-nitrophenol to 4-aminophenol which is characterized by a change in color. A significant decrease in reaction speed was shown in the use of Ag2O/TiO2 nanowires catalysts with a reaction time of 18 seconds for catalyst use of 0.1 gram. Reusability tests were also carried out on Ag2O/TiO2 nanowires catalysts.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Suryawirawan
"ABSTRAK
Udara secara alami dalam kondisi normal (suhu dan tekanan ruang) mempakan suatu isolasi yang dapat memisahkan benda yang memiliki perbedaan potensial sehingga tidak terjadi hantaran arus listrik. Jika udara karena suatu hal kehilangan kuat isolasinya sehingga anrara berada yang memiliki perbedaan porensial terjadi percikan atau Ioncatan arus listrik maka kondisi ini biasa disebut dengan kegagalan isolasi udara.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan udara sebagai suatu medium isolasi ini, yaitu antara Iain : adanya elektron bebas akibat pengaruh dari Iuar, gradien tegangan antara elektroda (benda dengan perbedaan potensial), suhu (kelembaban), tekanan dan jarak antara elektroda. Skripsi ini mencoba membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kuat isolasi udara ini secara umum dan mengkhususkannya pada pengaruh jarak sela elektroda dan tekanan udara terhadap tegangan gagal yang terjadi.
Hukum Paschen menyarakan bahwa tegangan gagal yang terjadi merupakan fungsi dari perkalian jarak elektroda, d, dan tekanan, p, dalam suatu medan Iistrik seragam, memiliki suatu keunikan karena untuk harga pd yang sama dari kombinasi p dan d yang berbeda seharusnya memiliki tegangan gagal yang sama. Hal ini pula yang akan coba dibahas dalam Analisa Percobaan Kegagalan pada Isolasi Udara dengan Variasi Tekanan dan Jarak Elektroda (H ukum Paschen).

"
2001
S34292
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Wachyudi
"PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang ketenaga listrikan di Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang berkewajiban untuk selalu meningkatkan bentuk pelayanan kepada pelanggan. Untuk meningkatkan bentuk pelayanan inilah diperlukan suatu kerjasama antara Area-area pelayanan dengan Area Jaringan, yang merupakan penyedia material-material yang dibutuhkan dalam hal pemasangan baru dan penambahan daya PT. PLN Distribusi Jakarta Raya khususnya Area Jaringan Gambir tidak memiliki suatu inventory planning dalam hal pengendalian persediaan material. Sering terjadinya kekosongan material yang dibutuhkan dan penumpukan material yang kurang dibutuhkan berlebih. Dalam pemesanan, PT. PLN Distribusi Jakarta Raya tidak mempunyai jumlah nominal dasar terhadap pemesanan suatu material. Pemesanan djlakukan apabila material-material yang dibutuhkan habis atau sudah menipis persediaannya. Penelitian ini mengusulkan untuk membuat suatu inventory planning yaitu program pengendalian persediaan masing-masing material dengan cara menghitung material yang dibutuhkan disesuaikan dengan kenaikan pelanggan untuk pemasangan baru dan penambahan daya per triwulan tiap tahunnya. Untuk mengetahui kenajkan pelanggan dilakukan analisis regresi antara kenaikan pelanggan dengan laju pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang berhubungan linier satu sama lain. Invenrory planning ditunjukan untuk menentukan reorder point dan safety stock dari setiap jenis material yang berbeda-beda. Jika inventory planing ini dijalankan maka tidak akan terjadi lagi kekosongan material yang dibutuhkan dikarenakan telah diketahui reorder point dan safety stock dari setiap jenis material yang berbeda disesuaikan clengan kenaikan pelanggan setiap tahunnya. Selain itu juga dirancang database untuk menghilangkan stock opname yang dilakukan setiap bulannya untuk mengetahui pergerakan material, menghemat penggunaan kertas, dan pergerakan material lebih termonitor dengan baik khususnya oleh bagian logistik sendiri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>