Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hasyim
"ABSTRAK
Sampai saat ini, kemantapan bahasa Indonesia dalam perkembangannya sebagai sarana komunikasi yang harus digunakan secara baik dan benar oleh setiap insan Indonesia kurang menunjukkan keberhasilan. Padahal, bahasa Indonesia sudah diajarkan secara formal di sekolah mulai tingkat yang paling rendah, yaitu Taman Kanak-Kanak maupun secara tidak formal, misalnya melalui media cetak. Di kalangan dosen dan mahasiswa pun masih sering dijumpai kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam komunikasi lisan maupun tulisan pada interaksi sehari-hari, bahkan dalam forum resmi, seperti: seminar, simposium, sarasehan, dan rapat.
Bagaimana dengan bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik Universitas dalam menyusun laporan tugas akhir? Sudahkah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mengetahui secara pasti, bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik dalam menyusun tugas akhirnya dapat disimak dalam tulisan. Tulisan ini merupakan laporan penelitian bahasa tentang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang terdapat dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia, berupa:
a. kesalahan ejaan, meliputi: kesalahan pemakaian tanda baca dan kesalahan penulisan kata
b. kesalahan kalimat, meliputi: kesalahan karena kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak hemat, tidak cermat, tidak paralel, dan tidak logis.
2. Kesalahan pemakaian tanda baca yang masih dominan adalah kesalahan pemakaian tanda titik, tanda koma, tanda titik dua, dan tanda hubung.
3. Kesalahan penulisan kata yang masih dominan adalah kesalahan penulisan kata-kata tertentu yang huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf kapital.
4. Kesalahan kalimat yang masih dominan adalah kesalahan kalimat yang disebabkan kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak paralel, dan tidak cermat.
Karena kesalahan pemakaian bahasa ternyata masih sering ditemukan, para mahasiswa yang akan atau sedang menyusun laporan tugas akhir hendaknya lebih mencermati pemahamannya terhadap kaidah bahasa. Begitu pula, dosen bahasa Indonesia hendaknya lebih menekankan pengajaran pada materi yang masih sering ditemukan kesalahannya."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hasyim
"Sampai saat ini, kemantapan bahasa Indonesia dalam perkembangannya sebagai sarana komunikasi yang harus digunakan secara baik dan benar oleh setiap insane Indonesia kurang menujukkan keberhasilan. Padahal, bahasa Indonesia sudah diajarkan secara formal di sekolah mulai tingkat yang paling rendah, yaitu Taman Kanak-Kanak maupun secara tidak formal, misalnya melalui media cetak. Di kalangan dosen dan mahasiswa pun masih sering diiumpai kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam komunikasi lisan maupun tulisan pada interaksi sehari-hari, bahkan dalam forum resmi, seperti: seminar, simposium, sarasehan, dan rapat.
Bagaimana dengah bahasa Indonesia yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik Universitas dalam menyusun laporan tugas akhir? Sudahkah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Untuk mengetahui secara pasti, bahasa yang digunakan oleh mahasiswa Politeknik dalam menyusun tugas akhirnya dapat disimak dalam tulisan ini. Tulisan ini merupakan laporan penelitian bahasa tentang analisis kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut :
1. Kesalahan pemakaian bahasa Indonesia yang terdapat dalam laporan tugas akhir mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia, berupa:
a. kesalahan ejaan, meliputi: kesalahan pemakaian tanda baca dan kesalahan penulisan kata;
b. kesalahan kalimat, meliputi: kesalahan karena kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak hemat, tidak cermat, tidak paralel, dan tidak logis.
2. Kesalahan pemakaian tanda baca yang masih dominan adalah kesalahan pemakaian tanda titik , tanda koma, tanda titik dua, dan tanda hubung.
3. Kesalahan penulisan kata yang masih dominan adalah kesalahan penulisan kata-kata tertentu yang huruf pertamanya harus ditulis dengan huruf kapital.
4. Kesalahan kalimat yang masih dominan adalah kesalahan kalimat yang disebabkan kalimat tidak memiliki kesepadanan struktur, tidak paralel, dan tidak cermat.
Karena kesalahan pemakaian bahasa ternyata masih sering ditemukan, para mahasiswa yang akan atau sedang menyusun laporan tugas akhir hendaknya lebih mencermati pemahamannya terhadap kaidah bahasa. Begitu pula, dosen bahasa Indonesia hendaknya lebih menekankan 'pengajaran pada materi yang masih sering ditemukan kesalahannya."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lilie Suratminto
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Herniwati
"Penelitian analisis kesalahan mengenai bahasa Jepang masih sedikit, maka, bertitik tolak dari Iatar belakang tersebut di atas, saya akan melakukan analisis kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助 ) bahasa Jepang dalam karangan mahasiswa Indonesia pemelajar tingkat dasar di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe dan penyebab kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助) bahasa Jepang dalam karangan yang ditulis pemelajar tingkat dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengamati fakta sinkronis sebagaimana adanya. Untuk dapat mendeskripsikan kesalahan digunakan dan ancangan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, saya memilih jenis studi kasus eksploratoris dengan menggunakan dua ancangan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Aufa Nanda
"Bahasa Rusia adalah salah satu bahasa asing yang diminati oleh pemelajar, terutama tingkat universitas, di berbagai negara, termasuk Indonesia. Pemelajaran bahasa Rusia di Indonesia dilakukan di dua universitas, salah satunya di Universitas Indonesia. Bahasa Rusia adalah bahasa target (TL) mahasiswa yang mempelajari bahasa tersebut di universitas ini. Penelitian ini menggunakan teori analisis kesalahan dan metode kuantitatif. Hal yang perlu diperhatikan adalah penelitian ini tidak mengikutsertakan kesalahan tingkat substansi atau tingkat wacana melainkan hanya pada tingkat teks, yaitu pada penggunaan kasusnya saja. Kesalahan tersebut dikelompokkan menurut enam kasus bahasa Rusia (Shvedova, 1980a, 1980b). Penelitian ini melibatkan 15 orang mahasiswa Program Studi Rusia Universitas Indonesia dari angkatan 2016, 2017, dan 2018 untuk diwawancara dalam bahasa Rusia dengan spontan. Dari 616 kalimat yang diucapkan oleh 15 orang mahasiswa, ada 161 kesalahan penggunaan kasus di dalam 116 kalimat. Adapun kesalahan tersebut disebabkan tidak adanya sistem perubahan menurut kasus di dalam bahasa ibu mereka. Sementara untuk kasus yang paling banyak ditemukan kesalahan penggunaannya adalah kasus preposisional (64 kesalahan), karena seringnya penggunaan ungkapan yang membutuhkan preposisi в/на /v, na/ ‘di…, pada…’ dengan kasus preposisional. Adapun kasus yang paling sedikit ditemukan kesalahan adalah kasus datif (6 kesalahan), karena jarangnya penggunaan ungkapan-ungkapan yang memerlukan kasus datif, seperti umur dan beberapa kata kerja dengan pengendalian dalam kasus datif.

The Russian language is one of the most interesting foreign languages for learners, especially university-degree students, in various countries, also in Indonesia. Russian as a foreign language learning nowadays is conducted only at two universities in Indonesia, one of them, Universitas Indonesia (UI). Russian is the target language (TL) of the students who learn this language at this university. This research uses error analysis theory and quantitative method. We need to emphasise that this research does not include substance level and discourse level errors, but only text level errors, i.e. case usage errors. The errors will be categorised according to the six Russian grammatical cases (Shvedova, 1980a, 1980b). This research involved 15 students of Russian Studies of Universitas Indonesia from the academic years of 2016, 2017, and 2018 to be interviewed in Russian spontaneously. From 616 sentences produced by the 15 students, there are 161 case usage errors in 116 sentences. These errors seem to be affected by the absence of grammatical case inflection system in their mother tongue. The case usage errors that were found the most are the prepositional case (64 errors), since there are many expressions used with the preposition в/на /v, na/ ‘in…, on…’ and prepositional case. In contrary, the fewest errors are dative case errors (6 errors), because there are only some expressions with dative case, such as the expression of age and words with dative case government."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Brown, H. Douglas
Jakarta: Pearson - Prentice Hall, 2007
400 BRO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
"Suatu masyarakat bahasa terdiri atas wanita dan pria serta anak dan orang dewasa. Dalam kehidupan, kelompok-kelompok tersebut kurang diperhatikan apakah ada perbedaan cara mengungkapkan perasaan, pendapat, atau pikiran masing-masing kelompok itu. Sebetulnya, dengan adanya penggolongan seperti disebut di atas, jelas ada perbedaan, dalam bertindak, bertanggung jawab, serta berkomunikasi. Apabila diamati lebih dalam, setiap kelompok telah ditunjuk peran dan sifat yang seharusnya dimiliki. Berkaitan dengan hal tersebut, kaum wanita dewasa dianggap berperan dalam kehidupan rumah tangga. Seorang anak akan lebih mencari sang ibu daripada sang ayah saat pulang dari sekolah atau tiba di rumah.
Berkaitan dengan hal di atas, penggunaan bahasa oleh sang ibu dalam berkomunikasi menjadi berkemungkinan untuk berpengaruh juga. Kebiasaan-kebiasaan di atas dapat ditemukan pada beberapa masyarakat bahasa lain. Hal ini muncul pada tataran fonetik, fonologis, dan/atau morfologis. Perbedaan kelas sosial juga dapat tercermin pada kebiasaan dan pemilihan kata dalam berkomunikasi.
Untuk dapat menjawab perkiraan tersebut, perlu diteliti terlebih dahulu adanya kebiasaan berbahasa yang berbeda antara kaum ibu dan ayah Indonesia, adanya pengaruh kelas sosial terhadap kebiasaan berbahasa kaum ibu, dan peran kedua hal tersebut dalam hubungan ibu-anak serta pendidikan anak itu sendiri di Indonesia.
Dengan penelitian ini diharapkan adanya kegunaan terutama dalam usaha menggalakkan penggunaan bahasa Indonesia. Apabila sudah diketahui dengan pasti bahwa kaum wanita memiliki kebiasaan berbahasa yang berbeda daripada kaum pria, pendekatan untuk mengajak para anak menggunakan bahasa Indonesia lebih sering daripada sekarang mungkin akan lebih mudah berhasil.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara secara mendalam. wawancara dijalankan dengan kaum orang tua dan anak untuk mengetahui perbedaan kebiasaan dalam kehidupan sehari hari. Selain itu, wawancara juga ditujukan untuk melihat kebiasaan berbahasa kedua pihak. Dalam wawancara ini diperhatikan juga kesamaan kebiasaan berbahasa kaum anak dengan kaum ibu dalam komunikasi tidak formal atau di lingkungan rumah. Data yang diperoleh dari wawancara ini akan diolah dan dianalisis secara kualitatif.
Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa seorang ibu lebih berperan dalam perkembangan pribadi dan pendidikan anak daripada kaum pria. Ditemukan juga bahwa dalam berkomunikasi seseorang tergantung pada kebahasaan keluarga atau kelompok etnik, lingkungan tempat tinggal, serta hubungan sosial dengan luar lingkungan keluarga. Kebesaran pengaruh ini juga tergantung pada usia yang bersangkutan. Kaum anak lebih mudah terpengaruh daripada kaum dewasa.
Selain itu, pengaruh ini muncul pada sikap, ciri non-segmental, dan/atau pemilihan kosa kata. Perbedaan ciri non-segmental dapat timbul tergantung pada lawan bicaranya. Perbedaan berdasarkan jenis kelamin cenderung tampak pada penggunaan kata-kata non-Indonesia dan hal ini dipengaruhi juga oleh asal-usul serta lingkungan selama pertumbuhan.
Dan akhirnya, ditemukan bahwa dalam komunikasi informal atau sehari-hari, semua orang dari kelas sosial manapun lebih memilih untuk menggunakan bahasa Indonesia tak baku ketimbang bahasa Indonesia yang baik dan benar.

A language society consist of women, men, children and adults. In daily life these groups are less observed if there are differences in expressing their feelings, opinions, or ideas. In fact, grouping such as mentioned before clearly have differences in the way of acting, responsibility, and communication. If we observe more attentively, each group has shown the role and character that they should own. According to this reality, adult women is considered to have the role in the household. A child will prepare to look for its mother than the father after coming home from school.
In connection of these facts, the language using by a mother in communicating might be influencing too. The habits mentioned above can be found in some other language societies. It is realized in the phonetics field, phonology, and/or morphology field. Social class differences can also be noticed in the habits or words choice in communication.
To be able to answer these hypotheses, one must first study the differences in language habits between Indonesian men and women, the social class influences in the women's language habits, and the roles of the differences and influences in the relation of mother and child, and in the child's education itself in Indonesia.
We hope that this research will be useful, especially in the efforts Lo encourage the using of bahasa Indonesia. If we can know for sure that women has different language habits than men, the approach to urge childre on using Bahasa Indonesia more frequently than nowadays might be easier and more successful.
Data acquisition has been done by in-depth interview. The interview is executed with parents and chiller to know their differences in the daily life. It is also in the objective to find out their language habits. In this interview, the resemblance of language habits of children and mothers in the informal communication, such as at home, is also observed. Data acquired is processed and analyzed qualitatively.
It is concluded in the research that a mother has a more important role in the development of their child's personality and education than the father. It is also found that communication is realized depending on the family's or ethnic group's language habits, home environment, and social relation with non-family environment. These are also depending on the age of the communication member. Children are easier to be influenced than adults.
Moreover, the influences mentioned before appear in the attitude, non-segmental features, and/or vocabulary choice. Differences in non-segmental features depends on the communication partner. Differences based on sex seems to be found on the using of non-Indonesian words and this is also influenced by the origin and environment during one's growth.
At last, it is also found that in informal or daily communication everybody, from any social class, prefers to use non-standard bahasa Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan studi ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai pengembangan kurikulum bahasa Mandarin di SMA I Purwokerto dan SMA Kalam Kudus Sukohardjo Jawa Tengah. Hasil studi menunjukkan bahwa kedua sekolah telah mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran Bahasa Madarin.Guru mampu myusun silabus dan RPP serta perangkat penilaian...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Retnowati
"Bahasantara merupakan bahasa transisi yang dihasilkan oleh pemelajar bahasa kedua atau bahasa asing untuk berkomunikasi, baik kepada sesama pemakai bahasantara maupun penutur asli atau pemakai bahasa kedua atau asing yang telah mencapai bahasa sasaran. Banyak hal yang dapat dipelajari bari bentuk bahasantara untuk kebutuhan kajian teoretis maupun untuk kebutuhan praktis karena bahasantara merupakan cermin proses pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Pemahaman terhadap pemerolehan bahasa kedua atau asing dapat memperkaya pengetahuan teoretis tentang bahasa secara umum selain berguna pula sebagai landasan bagi praktek pemelajaran dan pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Karena pentingnya pemahaman yang mendalam tentang proses pemerolehan bahasa kedua atau asing, maka kajian bahasantara pada semua tataran analisis harus terus menerus dilakukan. Kajian itu dapat meliputi tataran fonologis, morfologis, sintaksis. Semantik, maupun pragmatis. Sementara itu, kajian tentang bahasantara di Indonesia tidak banyak. Tesis ini merupakan salah satu upaya mengkaji bahasantara pada tataran sintaksis, yaitu dengan mendeskripsikan kompleksitas kalimat bahasantara secara formal berdasarkan tingkat pendidikan. Deskripsi kompleksitas kalimat ini dilihat dari tiga segi, yaitu panjang kalimat, jenis kalimat, dan pola kalimat. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas dua, empat, dan enam sekolah dasar Madania yang berlokasi di perumahan Kahuripan Parsing, Bogor. Setiap jenjang pendidikan dibagi menurut kelompok kemampuan, yaitu kelompok atas, tengah, dan bawah, yang diamati adalah tulisan responden yang ditulis di buku harian. Jumlah keseluruhan responden adalah 76 siswa dan jumlah keseluruhan kalimat yang dianalisis sebanyak 757 kalimat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas kalimat yang dihasilkan oleh siswa dari latar jenjang pendidikan kelas dua, empat, dan enam berbeda. Tulisan siswa kelas dua lebih banyak menggunakan kalimat sederhana. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh penggunaan konjungsi and then, pengulangan penggunaan frasa nomina yang seharusnya dapat diganti dengan pronomina, serta ekspresi-ekspresi baku misalnya judul-judul film, anggota keluarga, dan sebagainya. Pada tulisan kelas empat, banyak didapati jenis kalimat majemuk setara dan bersusun. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh perluasan frasa nomina.
Pada tulisan kelas enam didapati jenis kalimat majemuk setara dan majemuk bersusun yang lebih banyak daripada kelas dua dan kelas empat. Kalimat panjang disebabkan terdapat perluasan konstituen dengan menggunakan klausa
Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kompleks kalimat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pola kalimat yang umumnya muncul pada tiap jenjang pendidikan. Gambaran itu penting sebagai acuan pengembangan materi pembelajaran dan evaluasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>