Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumitro Sunityoso
"Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCI 2 terhadap perkembangan fetus serta gambaran histologi organ hati dan ginjal induk mencit (Mus muscukus L) strain CBR. Penyuntikan dilakukan secara intraperitoneal pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk mencit yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok I penyuntikan 0 mg CdCI 21kg b.b. (plasebo); kelompok II penyuntikan 2,5 mg CdCl 21kg b.b. dan kelompok III penyuntikan 3,5 mg CdCI 21kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke -18 kehamilan induk mencit dikorbankan dengan cara dislokasi serviks, kondisi intrauterin dicatat, fetus dikeluarkan dan difiksasi dengan larutan Bouin. Organ hati dan ginjalnya juga dikeluarkan untuk dibuat sediaan histologi.
Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo. Hasil uji Kruskal-Wallis (o: = 0,05 ) terhadap presentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil uji Jonckheere-Terpstra ( a = 0,05 ) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiiring kenaikkan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu hematoma, fusi plasenta dan retardasi pertumbuhan. Hasil uji Kruskal-Wallis terhadap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali.
Hasil pemeriksaan mikroskopik gambaran histologi hati terdapat kerusakan berupa diatasi dan pembendungan di versa sentralis, sel-sel hati terjadi lisis dan perlemakan. Sedangkan gambaran histologi ginjal terdapat kerusakan berupa penyusutan glomerulus dan terjadi pelebaran jarak antara kedua dinding kapsula Bowman Tingkat kerusakan organ hati maupun ginjal terlihat cenderung meningkat seiring kenaikan dosis penyuntikan CdCI 2."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Suriady W
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh
penyuntikan CdCl2 dosis tunggal (IP) terhadap sistem tulang
keras fetus mencit strain CBR. Penyuntikan dilakukan pada
hari kehamilan ke-7 terhadap 30 ekor induk yang dibagi menjadi
3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 n
mol CdCl2/kg b.b. (plasebo); 15 p mol CdCl2/kg b.b.; dan
20 [1 mol CdCl2/kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada
hari kehamilan ke-18 induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat,
dan fetus diwarnai dengan Alizarin Red S. Pengamatan
dilakukan dengan membandingkan sistem tulang keras fetus
perlakuan dengan plasebo, dan kelaihan dikenali berdasarkan
literatur. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05)
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hardwiyantoro
"Telah dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh penyuntikan CdCl~ dosis tunggal intraperitoneal terhadap .<;. malformasi mor-fologi luar fetLts mencit galur CBR. Penyuntikan dilakukan pada hari ke-7 kehamilan terhadap 30 ekor induk yang dib~gi menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu kelompok penyuntikan 0 mg CdC1 2 /kg b.b. (plasebo); 2,5 mg CdC12 /kg b.b.; dan 3,5 mg CdC1 2 /kg b.b. dengan pelarut akuabidestilata. Pada hari ke-18 kehamilan induk dibunuh, kondisi intrauterin dicatat, dan fetus dimasukkan dalam larutan Bouin. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan morfologi luar fetus perlakuan dengan plasebo, dan malformasi luar ditetapkan berdasarkan literatur. Hasil Uji Kruskal-Wallis (a = 0,05) terhadap persentase kegagalan berimplantasi, berat dan panjang badan fetus tidak berbeda nyata. Hasil Uji Jonckheere-Terpstra (a = 0,05) menunjukkan kematian pasca implantasi dan malformasi morfologi luar cenderung meningkat seiring kenaikan dosis. Deviasi morfologi yang ditemukan yaitu: hematoma, fusi plasenta, dan retardasi pertumbuhan. Hasil Uji Kruskal-Wallis terha~ dap malformasi polidaktili ekstremitas depan berbeda nyata pada seluruh kelompok penyuntikan, namun tidak berbeda terhadap malformasi eksensefali."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1993
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyabayu Kurniawan
"ABSTRAK
Penyuntikan secara intramuskular dua dosis kombinasi northisteron enanthat (NE) dan testosteron enanthat (TE) dosis tunggal (long-acting), bertujuan untuk menurunkan kesuburan mencit (Kus musculus L.) jantan strain CER tanpa menurunkan libido dan potensi seks. Parameter kesuburan yang diukur adalah jumlah spermatozoa total, persentase spermatozoa motil, dan jumlah fetus. Jumlah korpus luteum, perubahan berat badan, dan perbandingan jenis kelamin fetus merupakan data tambahan.
Mencit kelompok Eksperimen 1 (E1 ) disuntik dengan kombinasi 0,004 mg/0,01 ml NE per gram berat badan (BB) mencit dan 0,005 mg/0,01 ml TE per gram BB mencit, E2 disuntik dengan 0,008 mg/0,01 ml NE per gram BB mencit dan 0,005 mg/0,01 ml TE per gram BB mencit. Kontrol 1 (K1) disuntik dengan kombinasi pelarut NE dan pelarut TE, sedangkan K2 tidak diberi perlakuan apapun.
Hasil uji ANAVA menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap jumlah spermatozoa total, persentase spermatozoa motil, jumlah fetus, dan perubahan berat badan. Hasil uji Chi-kuadrat menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap perbandingan jenis kelamin fetus.
Kesimpulan, penyuntikan dua dosis kombinasi northisteron enanthat dan testosteron enanthat dosis tunggal, untuk jangka waktu 45 hari tidak menurunkan kesuburari mencit (Mus musculus L.) strain CBR.
ABSTRACT
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyanufara
"ABSTRAK
Panas testis yang melebihi suhu skrotum akan menyebabkan perubahan pada testis. Sebagaimana diketahui banwa apapun bentuk panas, apabila dikenai pada testis akan bersifat merusak jaringan testis dan perkembangan sel-sel spermatogenik yang ada di dalam tubulus testis.
Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh pemanasan testis secara berulang terhadap viabilitas dan morfologi spermatozoa mencit (Mus musculus L.) strain CBR.
Dari 50 ekor mencit yang berumur 3-4 bulan dan mempunyai berat badan sekitar 20-25 gram, dibagi menjadi lima kelompok. Kelima kelompok mencit tersebut adalah, kelompok kontrol tanpa periakuan (K1), kelompok kontrol yang dibius selama 10 menit (K2), kelompok pemanasan testis 390C (P1), kelompok pemanasan testis 40°C (P2) dan kelompok pemanasan testis 410C (P3). Lamanya pemanasan untuk setiap kelompok diberikan selama 10 menit. Perlakuan diulang sebanyak empat kali dengan selang waktu sembilan hari atau satu siklus epitel seminiferus. Kemudian mencit dimatikan dengan eter dan dibedah untuk diambil sperma yang tersimpan di dalam vas deferens. Selanjutnya spermatozoa yang dikeluarkan dari vas deferens dihitung jumlah prosentase viabilitas dan morfologi spermatozoa yang abnormal.
Dari uji statistik diperoleh hasil bahwa pemanasan testis pada suhu 39 C, 40 C, dan 41°C berpengaruh terhadap viabilitas dan morfologi spermatozoa. Sedangkan berat testis terpengaruh pada pemanasan 41°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Titta Novianti
"ABSTRAK
Telah dilakukan penyuntikan kadmium klorida dosis tunggal secara intraperitoneal terhadap mencit (Muscullus Linnseus) betina galur CH untuk mengetahui pengaruhnya terhadap aberasi patahan kromosoin, pertukaran kromosom, patahan kromatid, pertukaran kromatid dan aberasi jumlah kromosom. Dosis yang digunakan adalah 0,5; 1,5; 2,5; 3,5, dan 4,5 rug CdC1 2/kg berat badan dengan lama perlakuan 48 jam. Hasil uji data bentuk aberasi kroinosom dengan uji Kruskal-Wallis (a 0,01), menunjukkan adanya pengaruh perlakuan dari seluruh dosis kadinium klorida yang digunakan terhadap peinbentukan aberasi patahan kromosom. Analisis nilai persentase juinlah kromosom normal (2n 40), menunjukkan adanya penurunan jumlah kroinosoin normal dengan makin meningkatnya dosis kadmium kiorida yang digunakan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hana Sumiati Widjaja
"ABSTRAK
Penyuntikan kombinasi northisteron enanthat (NE) dan
testosteron enanthat (TE) dosis tunggal, bertujuan untuk
menghambat spermatogenesis mencit (Mus nusculus) jantan
galur CBR, tanpa mempengaruhi libido dan potensi seks.
Mencit dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok E1
yang disuntik dengan NE 0,004 mg/ gram berat badan (BB)
dan TE 0,005 mg/ gram BB (dosis I), kelompok yang
disuntik dengan NE 0,008 mg/ gram BB dan TE 0,005 mg/ gram
BB (dosis II), kelompok yang disuntik dengan kombinasi
Pelarut NE dan TE, sedangkan kelompok K2 tidak diberi
perlakuan apapun.
Dari sayatan histologi testis yang dibuat pada hari
ke-45 setelah penyuntikan, ditenukan adanya penurunan
jumlah beberapa sel-sel spematogenlk. yaltu npernatogonia
A, spermatogonia B, leptoten, pakhlten, dan spermatld.
serta pengecilan diameter tubulus semlniferns. Pengujian
statistik terhadap berat teatls, berat vesikula seminalia
dan perubahan berat badan tidak menunjukkan adanya
perbedaan antara ke-4 kelompok.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyuntikan
kombinaai HE dan TE doaia I dan II menghambat
spermatogenesis mencit iMus Busoulus) jantan galur CBR
tanpa mempengaruhi potensi seks.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Kusmana
"Telah dilakukan penelitian yang bertujuan melihat pengaruh penyuntikan dua dosis kombinasi ethinyl estradiol dan testosteron enanthat terhadap kesuburan mencit jantan. Mencit yang digunakan berumur 2 sampai 3 bulan, berat antara 20 sampai 30 gram disuntik secara infra muskular dengan ethinyl estradiol (EE) dosis tunggal 0,2 atau 2 mg/kg berat badan (bb) ditambah testosteron enanthat (TE) sebanyak 5 mg/kg bb. Untuk kontrol hanya diberi pelarut sebanyak 1 ml/100 g bb. Pengambilan data dilakukan pada hari ke 39 setelah penyuntikan, yaitu satu siklus spermatogenesis ditambah 5 hari masa perkawinan dengan betina. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap jumlah sperma total, jumlah sperma abnormal, berat testis, berat epididimis, berat vesika seminalis, diameter tubulus seminiferus, dan jumlah anak yang dihasilkan. Kesimpulan, penyuntikan dua dosis kombinasi EE dan TE yang diberikan hanya sekali tidak berpengaruh terhadap kesuburan ataupun libido mencit jantan galur CBR."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suprihatin
"Dalam pelaksanaan KB dibutuhkan adnya obat kontraseptif yang mencukupi. Diduga biji pepaya (Carica papaya L.) mengadung senyawa kontraseptif, karena telah dilaporkan bahwa ekstrak biji pepaya bersifat antifertilitas terhadap tikus albino jantan strain Holtzman dan Charles. Dalam penelitian ini sifat tersebut diujikan pada mencit (Mus musculus L.) betina strain CBR. (Central Bio Medis Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui efek penyuntikan ekstrak biji pepaya dalam aqua bidest. Pada mencit betina strain CBR. terhadap laju fertilitas. Penyuntikan dilakukan secara intramuskular pada pangkal paha selama 10 hari, dengan dosis 0 mg/0,2 ml (K), 1 mg/0,2 ml (D1), dan 10 mg/0,2 ml (D2)/mencit/hari. Efek terhadap laju fertilitas dapat diketahui dari jumlah implan yang dihasilkan. Dengan uji statistika diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan nyata efek perlakuan terhadap laju fertilitas antara K, D1, dan D2, dengan rata-rata laju fertilitas 8,50, 7,29, dan 6,79. Selain itu dilakukan pengamatan terhadap frekuensi terjadinya reabsorpsi implan, berat badan, dan berat ovarium, yang hasilnya juga tidak berbeda nyata. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyuntikan ekstrak biji pepaya terhadap mencit betina dengan dosis tersebut di atas tidak berefek terhadap laju fertilitas, frekuensi terjadinya reabsorpsi implan, berat badan, dan berat ovarium."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1985
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>