Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182604 dokumen yang sesuai dengan query
cover
H. Widjatmoko
"ABSTRAK
Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan bermotor sangat menguntungkan dilihat dari segi ekonomis karena harga jual BBG leblh murah , BBG juga sangat menguntungkan dilihat dari segi polusi udara yang ditimbulkan dbandingkan dengan kendaraan bermotor berbahan bakar premium maupun bahan bakar solar, disebabkan emisi gas buang yang bersih dan sehat tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Namun kendaraan bahan bakar gas masih mempunyai permasalahan yaitu daya yang berkerja belum maksimum (terjadi penurunan daya).
Di dalam penelitian ini berupaya untuk menaikkan daya dengan cara modifikasi diameter saluran udara mixer dari 30 mm menjadi 28 mm dan perubahan sudut pancar mixer dari 470 menjadi 54° . Uji coba kendaraan dilakukan di laboratorium dengan metode variasi putaran (Variable Speed ) dari putaran 1000 rpm s/d 4000 rpm.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini Daya efeklif bertambah besar yaitu untuk perubahan diameter sebesar 11,59 hp , sedangkan untuk perubahan sudut daya efektif hanya bertambah sedlkit yaitu 1 hp."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusra Arsil
"Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kualitas lingkungan udara perkotaan adalah: pertumbuhan penduduk, terbatasnya ruas jalan, pertambahan kendaraan bermotor, pola konsumsi dan gaya hidup warga kota serta kualitas bahan bakar yang digunakan. Faktor-faktor ini mempengaruhi kualitas udara ambien dan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Pencemaran udara di Jakarta terutama berasal dari sumber bergerak atau kendaraan bermotor (sekitar 70-80%). Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Sehingga kebijakan pengendalian pencemaran udara terutama yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor merupakan hal yang penting dilakukan.
Pemerintah DKI Jakarta telah mengeluarkan kebijakan pengendalian emisi kendaraan bermotor khususnya untuk mobil penumpang pribadi melalui SK Gubemur No 95 tahun 2000 dengan bengkel umum sebagai pelaksana uji emisi. Namun, kebijakan uji emisi mobil penumpang pribadi ini masih belum dapat diterapkan secara wajib. Belum adanya data maupun informasi tentang bagaimana efektivitas pelaksanaan uji emisi mobil penumpang pribadi di bengkel pelaksana menjadi fokus permasalahan penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan, dan gambaran faktor-faktor ini mempengaruhi efektivitas secara kolektif, serta untuk mendapatkan strategi yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan efektivitas pelaksanaan uji emisi.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah; (1) terdapat hubungan yang signifikan antara partisipasi pemilik mobil dan peran serta bengkel pelaksana dalam memenuhi baku mutu emisi kendaraan dengan efektivitas pelaksanaan uji emisi mobil penumpang pribadi, dan (2) strategi pelaksanaan uji emisi mobil penumpang pribadi dapat dilakukan dengan memaksimalkan faktor-faktor kekuatan pelaksana uji emisi dengan memanfaatkan faktor-faktor peluang yang ada.
Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah untuk menentukan bengkel pelaksana digunakan teknik pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), dan jumlah kendaraan yang memenuhi emisi dengan teknik pengambilan sampel berstrata secara proporsional (proportionate stratified random sampling), sedangkan untuk uji korelasi antara partisipasi pemilik mobil dengan peran serta bengkel dalam pemenuhan Baku Mutu Emisi digunakan uji pearson product moment dan untuk mengetahui strategi pelaksanaan uji emisi di gunakan analisis SWOT dengan pengamatan faktor-faktor internal dan eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa partisipasi pemilik mobil penumpang pribadi dan peran serta bengkel pelaksana dalam memenuhi baku mutu emisi memiliki korelasi sebesar 0,793 pada taraf signikansi 3%, hal ini menunjukkan keduanya mempunyai hubungan yang kuat dan signifikan dalam mempengaruhi efektivitas pelaksanaan uji emisi. Sedangkan tingkat efektivitas sebesar 14,28%, artinya pelaksanaan uji emisi mobil penumpang pribadi masih belum efektif. Kurangnya efektivitas pelaksanaan uji emisi terutama akibat kurangnya partisipasi pemilik mobil (nilai 14,27%) sedangkan peran serta bengkel pelaksana dalam memenuhi baku mutu emisi sudah cukup efektif (nilai 51,6%).
Pelaksanaan uji emisi ini dapat dilanjutkan dengan memperbaiki terlebih dahulu faktor-faktor internal (skor 2,6654) dan memanfaatkan faktor-faktor eksternal (skor 2,6846). Untuk peningkatan efektivitas, ditentukan urutan prioritas strategi yang dapat dilakukan, yaitu: Strategi S-0 (skor 3,253), Strategi S-T (skor 2,701), Strategi W-O (skor 2,654), Strategi W-T (skor 2,098).
Dari penelitian ini diambil kesimpulan bahwa: (1) Partisipasi pemilik mobil dan peran serta pemilik bengkel mempengaruhi efektivitas pelaksanaan uji emisi, (2) Efektivitas pelaksanaan uji emisi belum efektif dijalankan akibat rendahnya partisipasi pemilik mobil, (3) Strategi yang dapat dijalankan dalam meningkatkan efektivitas adalah strategi S-O yaitu dengan mengandalkan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki dan memanfaatkannya untuk menangkap faktor-faktar peluang yang ada. Strategi S-0 untuk peningkatan efektivitas pelaksanaan uji emisi kendaraan dapat ditingkatkan dengan melakukan antara lain:
a. Mendayagunakan pemahaman bahwa kendaraan harus laik jalan demi terpenuhinya jaminan keselamatan dan lingkungan sebelum dioperasikan di jalan.
b. Meningkatkan partisipasi pemilik mobil untuk melaksanakan uji emisi kendaraannya terutama pada bengkel-bengkel bersertifikat.
c. Perubahan teknologi khususnya industri otomotif dan kebutuhan pasar terhadap kendaraan yang ramah lingkungan harus diantisipasi dengan pelaksanaan uji emisi yang memenuhi baku mutu.

The influence factors of degrading urban air quality is: resident growth, the limited streets length, motor vehicle accretion, the pattern consume and the urban life style, and also quality of fuel. These factors influence the quality of ambient air and give negative impact to environment and to human being health.
Air contamination in Jakarta especially comes from moving sources or from motor vehicle (about 70-80%). This matter especially is causing by the increasing public transportation facilities and private vehicle. So that policy of air contamination control especially come from phase out gas emission of motor vehicle is important matter to be done.
Government of DKI Jakarta has motor vehicle emission control policy especially for private vehicle through decree of Governor No 95 year 2000 with public workshop as emission test implementation. Emission test policy of private vehicle is still inapplicable obligatorily. It doesn't have recorded data and information yet about effectiveness of emission test implementation of private vehicle in public workshop to become research problems focus.
The target of this research is to identify some factors that influence implementation effectiveness, and the picture of these factors influence effectiveness collectively, and also to get strategy which can be developed in improving implementation effectiveness of emission test.
There are two hypotheses used in this research, i.e., the significant relation between car owner participating and workshop participation on permanent accomplishment of vehicle emission quality and effectiveness of private vehicle emission test implementation, can be done to maximize emission test implementation by making use of existing strength to catch opportunity.
Research method that used in this research is simple random sampling technique, to determine implementation workshop, and proportionate stratified random sampling technique for the amount of transportation facilities that fulfill emission standard, while to test correlation between participation of vehicle owner and permanent accomplishment emission gas quality by using test of Pearson product moment and SWOT analysis to identify internal factors in facing external factors to set up implementation strategy of vehicle emission test.
From inferential analysis and result can be summarized that factors of car owner participating and workshop participation on permanent accomplishment of vehicle emission quality have correlation equal to 0,793 at significant level 3%, it mean that these factor have a strong relation and significant influence the effectiveness. While the effectiveness level of equal to 14,28%, mean the implementation test private vehicle emission still not effective yet. Lack of implementation effectiveness test emission especially the effect of lack of car owner participation (value 14,27%) while workshop participation on permanent accomplishment of vehicle emission quality has effective (value 51,6%).
Implementation test on emission worthiness can be continuously improved by internal factors (score 2,6654) and to face up to external factors (score 2,6846). Improving the effectivity is determined by a sequence priority of strategy that could be done, e.g.: Strategy S-0 (score 3,253), Strategy S-T (score 2,701), Strategy W-0 (score 2,654), Strategy W-T (score 2,098).
From this research can be summarized that: (1) car owner participating and public workshop on permanent accomplishment of vehicle emission quality influence effectiveness of emission test, (2) the implementation effectiveness of emission test still not effective yet, especially the effect of lack of car owner participation, (3) Implementations of this emission test can be continued by improving strength factors and exploit existing opportunity factors. Some strategies that could be done are:
a. Improving the understanding the need of emission worthiness compliancy in fulfilling safety guarantee and environmental concern before operating on the road.
b. Improving participation of private vehicle's owner to have emission worthiness certificate from licensed workshop.
c. Industrial Technological change especially automotive industry and market need at environmental friendly vehicle have to be anticipated with implementation of emission test that comply permanent emission gas quality.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11963
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Brian Lewis
"ABSTRAK
Semakin banyaknya kendaraan mengakibatkan semakin banyak juga polusi yang dihasilkan. Polusi tersebut berdampak besar pada lingkungan, terutama pada efek gas rumah kaca. Sarana transportasi menjadi penyumbang kedua terbesar penghasil CO2 di lingkungan sehingga dibutuhkan adanya data mengenai gas buang pada kendaraan bermotor saat perjalanan untuk menghitung estimasi CO2 yang dapat menjadi standar kendaraan bermotor agar ramah lingkungan. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan model emisi kendaraan bermotor.
Perancangan model dilakukan dengan pendekatan model matematika dengan memperhitungkan 3 faktor, yaitu kelajuan kendaraan (v), percepatan (α), dan juga kemiringan jalan (θ). Pengolahan data dilakukan dengan pendekatan data percobaan yang dilakukan dengan persamaan fourier, yang kemudian dibagi berdasarkan kemiringan dan ruas jalan. Pembagian ruas jalan dilakukan menjadi 3 bagian, yaitu jalanan mendarat, menanjak dan menurun. Dengan menggunakan ketiga data tersebut, dilakukan pendekatan polinomial orde 3 untuk mendapatkan persamaan matematikanya.
Dari hasil model didapat bahwa kecepatan kendaraan sangat terpengaruh dengan besar energi yang digunakan. Semakin besar enegi kendaraan bermotor yang digunakan, semakin besar pula gas buang yang dihasilkan. Korelasi antara emisi dengan prediksinya terhadap kelajuan sebesar 0.69 dan rata-rata data emisi dari seluruh percobaan adalah g/km dan rata-rata data emisi prediksi dari kelajuan adalah g/km.

ABSTRACT
Pollution is a major impact on the environment, particularly the effects of green house gases. It is caused also from transportation. Even it becomes the second largest contributor of CO2 in the environment. Knowing how much exhausted gas in motor vehicles is needed to estimate how much CO2 will produce. It can become a standart of a motor vehicle to be said as environmentally friendly. Therefore, it is needed to know how is the emission CO2 model of motor cycle.
The design of the model is done with a mathematical model approach by taking into account three factors, namely the vehicle speed (v), acceleration (α), and also a road gradient (θ). Data analysing is done of the experiment data by using interpolaion data by Fourier series and also polinomial equations. The segments of the road made into 3 parts, namely the landed, uphill and downhill street. Using the three data, the approach is to get a third-order polynomial equation.
From the results obtained that the model of the vehicle speed is very influenced by the energy used. The greater energy motor vehicle is used, the greater the exhaust gases produced. The correlation between emissions of CO2 with the prediction of emissions of CO2 that is the function of the speed is 0.69 and the average emission data from all trials was 8.88x10^5 g/km and average emission data prediction of velocity is 8.82x10^5 g/km. It means that the prediction model is quit good."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T48301
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harmoko
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esti Tyastirin
"Di Indonesia diperkirakan 70%. pencemaran udara bersumber pada emisi
kendaraan bermotor. Dampak terbesar dari pencemaran udara adalah gangguan
pernapasan. Sebagai upaya pengendalian emisi kendaraan dilakukan uji emisi
kendaraan yang sejak 2005. Pada penelitian ini akan dilakukan korelasi hasil
emisi kendaraan, kualitas udara dan faktor meteorologis terhadap kejadian ISPA,
sepanjang 2010. Selain itu dilakukan pula survei pengetahuan, sikap dan perilaku
(PSP) terhadap 311 pemilik kendaraan mengenai kegiatan uji emisi kendaraan.
Setelah dilakukan analisis diketahui angka kejadian ISPA di Jakarta sebesar 93
kasus/1000 penduduk, dengan kejadian terbesar di wilayah Jakarta Pusat, yaitu
215 kasus/1000 penduduk. Sedangkan analisis emisi kendaraan bermotor
didapatkan presentase kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan 2007 ke atas,
yang tidak lulus uji emisi, paling besar adalah 23,6 % di wilayah Jakarta Selatan.
Sedangkan, kualitas udara di wilayah Jakarta Pusat memiliki tingkat kosentrasi
CO, SO2, O3 dan NO2
yang tinggi dibandingkan wilayah lain. Pada gambaran
periode bulanan didapatkan angka kejadian ISPA tertinggi pada bulan Agustus
2010, sebesar 96,9 kasus/1000 penduduk. Begitu pula dengan presentase
kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan lebih dari 2007 yang tidak lulus uji
emisi pada Agustus 2010 mencapai titik tertinggi sebesar 50%. Korelasi ini secara
statistic dinyatakan signifikan dengan nilai p 0,0005. Kepada seluruh pemilik
kendaraan bermotor diharapkan rutin melakukan perawatan kendaraan/uji emisi
guna mengurangi polutan emisi kendaraan di DKI Jakarta.

Estimated air pollution originates from motor vehicle emissions, In Indonesia is
70%.. Meanwhile, the greatest impact of the air is pencemaraan respiratory
distress. This research will be conducted on the correlation results of vehicle
emissions, air quality and meteorological factors on the incidence of respiratory
infections, during 2010. In addition it also conducted a survey of knowledge,
attitudes and behavior (KAB) against 311 vehicle owners regarding vehicle
emissions testing activities. After analyzing known incidence of ARI in Jakarta is
93 cases/1000 population, with the largest events in the area of Central Jakarta
(215 cases/1000 population). While the analysis found in South Jakarta, 23.6% of
motor vehicle with year of manufacture 2007 and up, did not pass the emissions
test. Meanwhile, the air quality in Central Jakarta has a level of concentration of
CO, SO2, O3 and NO2
Keywords:
are higher than in other regions. The highest incidence rate
of ARI in August 2010 (96.9 cases/1000 population). Similarly, the percentage of
vehicles with year of manufacture 2007 and up, which did not pass the emissions
test in August 2010 reached its highest point at 50%. This correlation is
statistically significant (P=0,0005). It is suggest for vehicles owner to check their
vechicle routinely/ doing emissions test, so that its can reduce pollution in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35214
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Shobri
"ABSTRAK
Keselamatan dalam berkendara sangat dikembangkan oleh industri otomotif. Salah satu komponen yang memegang peranan penting dalam memberikan keselamatan bagi pengemudi saat berkendara adalah Vehicle Dynamics Control. Sistem ini biasa dikenal juga sebagai Vehicle Dynamics Control atau Electronic Stability Control semua jenis sistem ini diaplikasikan dalam sistem kendali untuk keselamatan dan berbeda nama sesuai industri otomotif yang membuatnya.Sistem VDC ini berfungsi ketika pengemudi yang sedang melaju cepat di jalanan meliku dan melakukan over steering dan under steering, mobil tetap dalam kestabilan tidak sampai menabrak sampai terbalik. Pada penelitian ini dibuat pengendalian mobil dengan cara mendeteksi dan menimalisir slip yang diberikan oleh torsi pada setiap ban menggunakan pengendali prediktif bertingkat. Sehingga ketika pengemudi kehilangan kontrol pengendalian maka dengan otomatis maka system ini akan melakukan pengereman secara otomatis. Pengereman otomatis akan berdasarkan perhitungan yaw rate kemudian memberikan perintah langsung ke masing masing roda. Roda depan akan mencegah terjadinya oversteer dan roda belakang akan mencegah terjadinya understeer.

ABSTRACT
Safety in driving highly developed by the automotive industry. One of the components that play an important role in providing safety for the driver while driving is the Vehicle Dynamics Control. This system is commonly known as Vehicle Dynamics Control or Electronic Stability Control all types of systems applied in control systems for safety and a different name as the automotive industry. The VDC system is functioning when the driver speeding on the street turn and perform over steering and under steering, the car remains in the stability not until crashing to the upside. This research is making the car control by detecting and minimizing slip given by the torque on each tire with multistage predictive controller . So that when the driver lost control then automatically controls the system will do the braking automaticly. The braking based on the calculation yaw rate then gave direct orders to each wheel. The front wheels will prevent oversteer and the rear wheels will prevent understeer."
2017
S67903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto
"ABSTRAK
Pemakaian energi dewasa ini semakin meningkat selaras dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, namun hal ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan
produksi minyak bumi yang mulai menipis. Sektor transportasi akan sangat
bergantung pada pemasokan energi, untuk itu salah satu jalan keluar adalah
diversifikasi energi. Dan hal ini sesuai dengan program pernerintah Indonesia. Untuk
itu perlu dikaji baik yang berhubungan dengan teknologi, ekonomi maupun
lingkungan.
CNG (Compressed Natural Gas) atau lebih dikenal dengan nama BBG, adalah
salah satu yang akan menjadi energi altematif untuk sektor transportasi jalan raya.
Pergantian bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas memerlukan penelitian dan
analisa yang mendalam khususnya dari segi teknis. Diantaranya adalah penelitian
tentang mixer (pencampur udara dengan bahan bakar gas).
Pengetahuan tentang mixer sekarang masih sedikit, oleh karena itu perlu
diketahui parameter-parameter apa saja yang turut mempengaruhi dalam proses
pencampuran udara dengan bahan bakar gas dan bagaimana dampaknya. Salah satu
parameter yang diamati adalah diameter ventpri mixer, bagaimananya pengaruhnya
terhadap kendaraan, antara Iain yaltu daya keluaran maksimum, eiisiensi voiurnetris,
laju aliran massa udara dan bahan bakar dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, diuji pemakaian mixer dengan berbagai perubahan dimensi
mixer, salah satunya diameter Venturi mixer pada kendaraan Toyota Kijang tahun
1988, yang kemudian data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan
antara mixer yang sama dengan yang lainnya dan dengan kendaraan yang memakai
bahan bakar bensin, untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diameter venturi merupakan salah
satu parameter cukup berpengaruh terhadap perfomance kendaraan. Untuk itu perlu
diteliti juga parameter yang lainnya. Pada akhimya pemakalan BBG sebagai energi
alternatif sangat disarankan dan perlu didukung oleh semua pihak yang terkait.

"
1996
S36673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuapetel, Jones Victor
"Catalytic converter adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengontrol emisi gas buang sebagai penyebab polusi terutama pada kendaraan. Gas buang terdiri dari gas-gas karbondioksida (CO2), karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO), hidrokarbon (HC) dan kandungan gas lainnya. Konversi emisi gas buang dalam catalytic converter disamping tergantung pada performans katalis dalam bentuk honeycomb juga tergantung pada distribusi aliran gas dalam penampang.
Untuk meningkatkan keseragaman distribusi ini maka dapat digunakan kombinasi screen dengan porositas 0,87 dan honeycomb dimana kecepatan aliran bisa diperlambat sehingga residence time lebih lama yang tentunya meningkatkan performans honeycomb. Hasil yang diinginkan adalah fenomena dinamika aliran yang lebih terdistribusi merata sehingga dapat meningkatkan proses konversi emisi gas buang. Metode yang digunakan adalah simulasi pada komputer yang menggunakan software Fluent/UNS sementara analisa numerik dilakukan dalam bentuk eksponensial yang ditransformasikan dalam bentuk grid.
Hasil simulasi menunjukkan fenomena aliran yang lebih terdistribusi merata sehingga meningkatkan proses konversi emisi gas buang.

Catalytic converter is a method to reduce the level of pollutants in the exhaust, especially on vehicle. Emission exhausts gases containing carbon dioxide (CO2), carbon monoxide (CO), nitrogen oxide (NO), unburned hydrocarbon (HC), and other gases. Conversion of the emission in the catalytic converter besides to depend on performance of catalyst as honeycomb also depending on gas stream distribution in the channel of the converter.
To increase the distribution, combination of screen with 0.87 porosity and honeycomb are used to reach this condition and flow velocity can be slowly so that residence time is longer. The combination also can increase performance of honeycomb of catalytic converter. The method to be used is simulation analysis was under the use of computer programming soft ware Fluent/UNS, while the numerical analysis was done by exponential forms that were transformed into grid shape.
Result of simulation to indicate the mode of stream more distributed and increasing conversion process of the emission exhaust gases."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T9154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Dicky S.A.
"Penggunaan bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dewasa ini merupakan salah satu penyebab semakin meningkatnya pencemaran udara. Emisi gas buang sisa hasil pembakaran bensin, masih banyak mengandung konsentrasi CO dan HC yang cukup besar, karena proses pembakaran yang kurang sempurna, Untuk mengatasi hal tersebut, digtmakan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai bahan bakar altematif yang dapat mengurangi pencemaran udara dari kendaraan bermetor.
Compressed Naiural Gas (CNG) merupakan salah satu bentuk bahan bakar gas yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Sifat fisika maupuan sifat kimia CNG yang berbeda dengan bensin, diharapkan akan dapat menghasilkan proses pembakaran yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi pencemaran udara.
Sifat kimia maupun sifat fisika CNG yang berbeda dengan bensin, mengakibatkan perlunya adanya peralatan tambahan pada kendaraan bermotor, diantaranya peralatan pencampur udara dan CNG, yaitu Mixer. Mixer ini berfungsi sebagai pengganti fungsi karburater apabila kendaraan menggunakan bahan bakar bensin.
Untuk mendapatkan dimensi mixer yang optimum, terutama dalam ukuran diameter Venturi mixer, perlu dilakukan pengujian mengenai kemampuan beberapa mixer. Dalam pengujian yang dilakukan di LEMIGAS ini, dilakukan pengukuran terhadap emisi gas buang dan parameter pendukung lainnya, dari empat buah mixer yang merniliki diameter venturi yang berbeda. Hasil dari pengujian dan pengolahan data yang dilakukan, diperoleh bahwa semakjn besar diameter Venturi dari mixer CNG, maka rasio perbandingan udara dan bahan bakar (AFR) akan semakin besar dan akan semakin mendekati AFRstoklometri. Kondisi ini menyebabkan reaksi pembakaran yang terjadi akan semakin baik, sehingga konsentrasi CO dan HC dalam gas buang akan semakin kecil. Dan bila dibandingkan dengan penggunaan bensin, pemanfaatan CNG sebagai bahan bakar dapat menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabu Kresna Putra
"Padatnya aktivitas lalu lintas yang terjadi setiap harinya menimbulkan gangguan yang dapat mengganggu proses pelaksanaan kegiatan berlalu lintas. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengembangkan sistem pemantauan guna memantau situasi lalu lintas dalam mendukung kegiatan berlalu lintas dan mengurangi ganguan situasi lalu lintas. Walaupun terdapat beberapa sistem pemantauan lalu lintas, namun Informasi yang diterima oleh pengguna atau penyelenggara lalu lintas masih tidak lengkap / kurang lengkap. Penelitian ini berfokus memanfaatkan data media sosial Twitter untuk digunakan terkait pemantauan lalu lintas dan kondisi jalan. Pendekatan text mining digunakan untuk mengekstraksi informasi dari data media sosial. Jenis analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah klasikasi untuk penyaringan data relevan dan klasifikasi untuk mengkategorikan data relevan, ekstraksi informasi lokasi untuk ekstraksi informasi lokasi dan geocoding untuk mengkonversi informasi lokasi menjadi informasi geografis. Algoritma klasifikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Naïve Bayes, Random Forest, Logistic Regression dan Support Vector Machine. Metode ekstraksi fitur yang digunakan pada penelitian ini adalah Bag Of Words (BOW) dan Term Frequency - Inverse Document Frequency (TF-IDF). Metode ekstraksi informasi lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Named Entity Recognition (NER) dan Part Of Speech Tagger. Metode geocoding yang digunakan memanfaatkan library ArcPy. Hasil evaluasi menunjukkan model klasifikasi terbaik untuk menyaring data relevan dihasilkan dengan menggunakan algoritma Logistic Regression dan gabungan tiga fitur ektraksi BOW Unigram dan TF-IDF Word Trigram dan N-Gram Char dengan nilai F1-score 93%. Model klasifikasi untuk mengkategorikan data relevan dihasilkan dengan menggunakan algoritma Logistic Regression dan gabungan dua fitur ektraksi BOW Unigram dan TF-IDF N-Gram Char dengan nilai F1-score 96%. Metode ekstraksi informasi lokasi terbaik dihasilkan dengan menggunakan metode Standford NER dengan nilai F1-score sebesar 48% dan presisi sebesar 84%. Tingkat keberhasilkan tahapan geocoding untuk hasil ekstraksi informasi lokasi menggunakan metode NER adalah sebesar 59%. Disamping itu, dilakukan juga visualisasi sederhana berbasis web untuk menampilkan informasi data yang telah diolah dalam bentuk spasial.

Dense traffic activities that occur every day cause disruption that can interfere with the process of carrying out traffic activities. The DKI Jakarta Government has developed a monitoring system to monitor the traffic situation in support of traffic activities and reduce traffic disruption. Although there are some traffic monitoring system, but the information received by the user or traffic organizers are still not complete / incomplete. This study focuses on utilizing Twitter social media data for use in monitoring traffic and road conditions. The process of extracting information related to traffic situations uses a method with a text mining approach. The type of analysis used in this study is the classification for the filtering of relevant data and classification for categorizing relevant data, location extraction for the extraction of location information and geocoding to convert location information into geographic information. The classification algorithm used in this study is Naïve Bayes, Random Forest, Logistic Regression and Support Vector Machine. Feature extraction methods used in this study are Bag of Words (BOW) and Term Frequency - Inverse Document Frequency (TF-IDF). The location extraction method used in this study is Named Entity Recognition (NER) and Part Of Speech Tagger. The geocoding method used utilizes the ArcPy library. The evaluation results show that the best classification model to filter out relevant data is generated using a Logistic Regression algorithm and a combination of three extraction features, namely BOW Unigram and TF-IDF Word Trigram and N-Gram Char with an F1-score of 93%. Classification models to categorize relevant data are generated using Logistic Regression algorithm and a combination of two features, namely Unigram BOW extraction and TF-IDF N-Gram Char with F1-score value of 96%. Best location extraction method produced using Stanford NER with F1-score value of 48% and a precision of 84%. The success rate of the geocoding stage for location extraction results using the NER method was 59%. Besides that, a simple web-based visualization is also produced to display information that has been processed in spatial interface.

"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>