Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sutrasno
"ABSTRAK
Suatu teknik yang relatip baru untuk mensimulasikan open boundary telah diterapkan pada penyelesaian persoalan elektromagnet tiga dimensi dengan menggunakan metode elemen hingga berbasis elemen tetrahedral vektor. Teknik ini disebut juga teknik PML karena menggunakan material PML atau Perfectly Matched Layer. Material PML ini mempunyai sifat anisotropis pada arah diagonal. Material PML bersifat loss-y, sehingga gelombang elektromagnet yang berasal dari udara babas akan diteruskan dan diredam secara eksponensial. Secara teoritis, koefisien refleksi pada perbatasan antara medium udara dengan medium PML adalah nol. Karakteristik medium PML dinyatakan dalam parameter α dan β. Konstanta α menentukan panjang gelombang pada medium PML, sedangkan menentukan laju peredarnan gelombang elektromagnet yang diteruskan. Teknik PML ini diterapkan pada open waveguide persegi ernpat.
Pemodelan open boundary dilakukan dengan menggunakan kode program EMAP, yang merupakan kode pemodelan elemen hingga tiga dimensi. Kode program pemodelan open boundary ini dibuat dalam bahasa C. Konfrgurasi masukan yang diberikan ke kode program berupa file berbentuk teks atau numerik, dan menghasilkan keluaran dengan format yang sama dengan masukan. Keluaran dari kode program merupakan sekumpulan data numerik berupa titik-titik koordinat di seluruh domain komputasi dan distribusi medan listriknya. Perangkat lunak Jandel Sigma Plot 3.0 digunakan untuk memvisualisasikan data numerik Sedangkan, paket program pengolah data Microsoft Excell digunakan agar formal keluaran yang dihasilkan oleh kode program sesuai dengan format perangkat lunak Sigma Plot 3.0.
Eksperimen numerik dilakukan untuk mengetahul distribusi medan listrik di dalam waveguide persegi empat pada berbagai ketebalan lapisan PML. Selanjutnya hasil eksperimen tersebut tersebut dibandingkan dengan penyelesalan secara analitis. Mode eksitasi yang digunakan adalah mode dominan TE10 dan TE20. Hasil perhitungan numerik tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien refleksi berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan PML. Semakin tebal lapisan PML maka nilai koefsien refleksi pada perbatasan antara medium udara dengan medium PML akan semakin kecil. Pada ketebalan lapisan antara 4 s/d 16 PML diperoleh rugi-rugi antara 4.00 db s/d 33.73 db. Ketebalan lapisan PML dinyatakan dalam jumlah elemen. Eksperimen numerik lalnnya dilakukan untuk menghilung pengaruh konstanta α dan β dari medium PML terhadap distribusi medan listrik pada domain komputasi.

ABSTRACT
A newly used technique offree space simulation has been implemented for solving unbounded electromagnetics problems with the finite element method based on tetrahedral edge or vector element. This technique uses a layer of diagonally anisotropic material referred to as a PML. The PML layers are lossy, so the outgoing waves from the computation domain will be absorbed, and exponentially atenuated. The PML itself can be characterized by a and ,B, where adetermines the wave length in the anisotropic absorber and /7 determines the rate of decay of the transmitted wave. Eventhough, the material properties can be chosen such that the interface between the absorbing material and free space is reflection-less, but a numerical reflection error must be taken into account. An open rectangular waveguide is used as a model to investigate the PML technique.
The modelling is carried out using EMAP, which is a three dimensional finite element modelling code that can be used to simulate open region, and written in the C programming language. The code reads the input configuration in as an ASCII text file, and provides output in the same form. Output from the code consist of a listing of the node coordinates and the electric field strength at each node. These numerical data are not easily understood, so a post processing is needed to manipulate them into a graphical output. To do this, the data are rearranged by the spreadsheet Microsoft Excel , and then plotted by dandel Sigma Plot 3.0 for a visualization.
A number of experiments is carried out to investigate the electric field distribution in the computation domain. The results show that after a few layers the electromagnetic wave is exponentially attenuated through the PML material. Then, the numerical results are compared to the analytical solution. These numerical results may be important in determining the number of PML layers needed to obtain a given accuracy. It can be seen that the reflection is reciprocal of the number of layers. The reflection coefficient is decreased by increasing the layer thickness. A thickness of 4 to 16 PML layers have loss in the range of 4.00 db to 33.73 dh. The layer thicknes itse f is represented in term of a number of elements. Another experiment is also done to investigate the electric field distribution in the computation domain with varied in ca and A It is concluded that the PMLs work well to model an open rectangular waveguide.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"In this research, one dimensional electromagnetic wave it is simulated using FDTD method. In this simulation , a flux of E and H waves propagate in z direction : and the sporce of excitation is plane medium which is generating E field in x direction Ex sin (wt)..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Rizki Septianto
"Penggunaan smartphone dan tingkat cakupan internet di Indonesia setiap tahun semakin bertambah pesat dan luas. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, lebih dari 100 juta dari 250 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna smartphone aktif pada tahun 2018. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia merupakan negara dengan pengguna aktif smartphone keempat di dunia setelah Tiongkok, India dan Amerika Serikat. Selain itu, tingkat cakupan internet di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 82%. Salah satu jenis jaringan yang paling sering digunakan adalah jaringan pada pita ISM dengan frekuensi 2,45 GHz.
Banyaknya pengguna smartphone dan internet di Indonesia saat ini mendorong penelitian terhadap pengaruh paparan gelombang radio terhadap jaringan-jaringan dalam tubuh baik dalam waktu yang relatif singkat maupun lama. Oleh karena itu, dirancang sebuah percobaan dengan menggunakan sebuah smartphone dengan Planar Inverted F Antenna (PIFA) pada frekuensi 2,45 GHz terhadap kepala manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat besarnya pengaruh frekuensi 2,45 GHz (rentang frekuensi Wi-Fi) terhadap kepala manusia dalam bentuk specific absorption rate (SAR). Penelitian ini dijalankan menggunakan sebuah software dan kepala manusia disubstitusikan dengan sebuah phantom kepala homogen yang terdiri dari tiga lapisan pada bagian otak manusia sebagai simulasi dan phantom semisolid yang diberi wadah kepala manusia hasil cetakan 3-D dalam percobaan nyata. Hasil sementara yang telah didapat melalui percobaan ini berupa persebaran SAR yang terkonsentrasi pada daerah yang dekat dengan penggunaan smartphone.

Smartphone usage and the level of internet coverage in Indonesia are increasing rapidly every year. According to Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia, more than 100 million of Indonesia’s 250 million residents are active smartphone users in 2018. With such a large number, Indonesia is a country with the fourth most active smartphone users in the world after China, India and United States. In addition, the level of Indonesia’s internet coverage in 2018 reached 82%. One of the most commonly used types of networks is ISM band network with frequency of 2,45 GHz.
The number of smartphone and internet users in Indonesia currently encourages researches on the effects of radio wave exposure on human body tissues in a relatively short and long time. Therefore, an experiment that uses smartphone with Planar Inverted F Antenna (PIFA) at resonance frequency of 2,45 GHz against human head. The purpose of this experiment is to see how big the influence of 2,45 GHz frequency (Wi-Fi frequency range) on the human head in form of specific absorption rate (SAR). This experiment is run using software and the human head is substituted with a homogenous head phantom consisting of three layers in the human brain as simulation and semisolid phantom given a printed human head container using 3-D printer as real experiment. The temporary result obtained through this experiment is the concentrated form of SAR spread in areas close to smartphone usage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasyfini Hidayah
"Secara geologi, wilayah Indonesia timur memiliki potensi besar terjadinya proses keterbentukan logam seperti Cr, Ni, Co, Fe, Pt, dan Pd. Kota Sentani Barat merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah Indoesia timur dan berpostensi menghasilkan logam, terutama nikel yang terbentuk dari hasil pengayaan mineral pada endapan nikel laterit. Faktor yang menjadikan Sentani Barat berpotensi menghasilkan endapan nikel laterit karena kota ini tersusun dari batuan ultrabasa peridotit dan dunit, serta dilalui jalur tektonik, dan memiliki iklim tropis. Deteksi keberadaan nikel di Sentani Barat dapat dilakukan salah satunya menggunakan metode ground penetrating radar yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penetrasi gelombang elektromagnetik dalam mendeteksi keberadaan endapan nikel laterit. Membedakan zona bedrock, limonit, dan saprolit berdasarkan refleksi gelombang elektromagnetik, serta mengetahui sebaran dan volume nikel di Sentani Barat. Penelitian ini akan memperlihatkan bahwa endapan nikel laterit di Sentani Barat tersusun atas zona top soil, saprolit, dan limonit yang setiap zonanya memiliki nilai konstanta dielektrik berbeda dan berpengaruh terhadap respon dari gelombang radar. Hasil dari penelitian ini pun memperlihatkan sebaran nikel dengan nilai kandungan tertinggi pada wilayah ini yaitu lebih dari 5900 ppm yang terletak di zona saprolit dan persebarannya ke arah baratlaut dengan volume sebesar 1.634.300 m3.

Geologically, Eastern Indonesia has enormous potential for the mineralization process to form magnetic minerals such as Cr, Ni, Co, Fe, Pt, and Pd. West Sentani is one of the potential cities that preserved magnetic minerals, especially nickel due to the composition of the rocks by ultramafic rocks (peridotite and dunite), also passed by tectonic pathways. To detect the nickel laterite deposits, we can use ground penetrating radar methods. This method applies electromagnetic waves to detect the contrast of electrical properties in nickel laterite deposits. The goal of this research is to analyze the electromagnetic wave’s penetration for determining nickel laterite deposits. Distinguish nickel laterite’s profile (bedrock, saprolite, limonite, top soil) based on electromagnetic wave’s response on radargram. Determine nickel distribution and nickel resource estimation in West Sentani. This research will show the nickel laterite profile in West Sentani consists of top soil, limonite, and saprolite. Every profile or zone has a different relative dielectric permittivity (RDP), so it affects the response of electromagnetic waves. The result also shows the nickel distribution which has the highest value of more than 5900 ppm located on the saprolite zone and heading northwest with resource estimation around 1.634.300 m3."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinanda Tegas Rangga Bhakti
"Spektra Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) pada sebuah nanowire nilainya sangat dipengaruhi oleh ukuran, sudut datang gelombang elektromagnetik dan polarisasi dari gelombang tersebut. Pada studi ini dilakukan pada nanowire perak yang fungsi dielektrik dari peraknya diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Johnson dan Christy (1972), dan medium kaca cembung dengan indeks refraksinya diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Kim N (2014). Untuk mengetahui pengaruh dari perubahan sudutnya, pemodelan dilakukan dengan menggunakan sudut 0°, 15°, 30°, 45°, 60°, 75°, dan 90°. Serta aspek rasio 10, 12, 14, 16, 18, dan 20 untuk diameter nanopartikel 10nm. Hasil dari pemodelan yang dilakukan dengan menggunakan metode Metallic Nanoparticles Boundary Element Method (MNPBEM), dapat diperoleh pengaruh tersebut pada spektra optik LSPR nanowire, yang dimana pada sudut datang mendekati 0° perubahan dari aspek rasio dalam wujud pertambahan panjang hanya merubah intensitas dari penampang lintang sedangkan saat sudut mendekati nilai 90° perubahan aspek rasio mulai memengaruhi posisi puncak dari resonansi LSPR yang terjadi yang mengakibatkan terjadinya redshift. Perubahan sudut datang gelombang elektromagnetik memengaruhi tidak hanya dari posisi puncak resonansi, tapi juga intensitas penampang lintang baik ekstinsi, hamburan, maupun serapan pada spektra optik nanowire. Seperti pada puncak resonansi utama yang dominan saat sudut 0° atau mode transversal secara bertahap mulai berkurang hingga bisa dikatakan tidak muncul lagi pada saat sudut 90°, dan juga sebaliknya puncak resonansi utama yang dominan saat sudut 90° tidak muncul hingga sudut datang bergeser dari 0° ke arah 90°

The Localized Surface Plasmon Resonance (LSPR) spectra of a nanowire are strongly influenced by the size, incident angle of the electromagnetic wave and the polarization of the wave. This study was conducted on silver nanowire whose dielectric function of silver was obtained from the research conducted by Johnson and Christy (1972), and convex glass medium with refractive index obtained from the research conducted by Kim N (2014). To determine the effect of changing the angle, modeling was done using angles of 0°, 15°, 30°, 45°, 60°, 75°, and 90°. As well as aspect ratios of 10, 12, 14, 16, 18, and 20 for a nanoparticle diameter of 10nm. The results of the modeling carried out using the Metallic Nanoparticles Boundary Element Method (MNPBEM), can be obtained the effect on the optical spectra of LSPR nanowire, which at an incident angle close to 0° the change of aspect ratio in the form of length increase only changes the intensity of the cross section while when the angle approaches the value of 90° the change in aspect ratio begins to affect the peak position of the LSPR resonance that occurs resulting in redshift. Changes in the angle of incident of electromagnetic waves affect not only the position of the resonance peak, but also the intensity of the cross section of both extinction, scattering, and absorption in the nanowire optical spectra. As in the main resonance peak which is dominant at an angle of 0 ° or transverse mode gradually begins to decrease until it can be said that it no longer appears at an angle of 90 °, and vice versa, the main resonance peak which is dominant at an angle of 90 ° does not appear until the angle of incidence shifts from 0 ° to 90 °."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Agita
"Kebutuhan akan material penyerap gelombang elektromagnetik semakin tumbuh pada aplikasi militer dan juga pada aplikasi sipil. Material penyerap gelombang elektromagnetik yang selanjutnya akan disebut dengan Radar Absorbing Material (RAM), pada frekuensi tertentu akan melemahkan radiasi gelombang elektromagnetik yang datang dan mendisipasi energi yang diserap dalam bentuk panas. RAM berhasil dibuat dengan metode hand lay up yang tersusun dari carbon black/epoksi/E-Glass fiber. Variasi carbon black sebagai filler diberikan sebesar 0 wt%, 1 wt %, 3 wt %, dan 5 wt%. Karakterisasi penyerapan gelombang elektromagnetik RAM dilakukan dengan uji Vector Network Analyzer (VNA) pada pita frekuensi X-Band 8,2-12,4 GHz. Spesimen RAM dengan kandungan carbon black 5 wt% menunjukkan nilai reflection loss paling optimal sebesar -10,7 dB pada frekuensi 9,5 GHz dengan penyerapan gelombang EM mencapai 91,48 %.

The need for an electromagnetic wave absorbing material has beengrowing formilitary as well as for civil application. Electromagnetic wave absorbing material which would be referred to the Radar Absorbing Material (RAM), at a certain frequency weakens the incoming electromagnetic wave radiation and dissipates the absorbed energy in the form of heat. RAM was successfully made by hand lay-up method which wascomposed of carbon black / epoxy / E-Glass fiber. Variation of carbon black as filler was given by 0 wt%, 1 wt%, 3 wt%, and 5 wt%. Characterization of the electromagnetic wave absorption ofRAM was conducted by Vector Network Analyzer(VNA) test on the X-Band frequency of 8.2 to 12.4 GHz. RAM with the 5 wt%carbon black showedthe most optimal value reflection loss of - 10.7 dB at 9.5 GHz with electromagentic wave absorption reached up to 91.48%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60173
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoppe, Daniel Jay
Washington, DC : Daniel Jay Hoppe, 1995
621.384 8 HOP i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Roni Rahadian
"ABSTRAK
Beberapa metodc yang menggunakan persamaan matematika-fisika, seperti halnya Metode Elemen Hingga (Finite Elemen Mezhodl FEM) yang dipakai didalam skripsi ini, diolah untuk dapat merepresemasikan kecenderungan dari karakteristik medan elektromagnetik dari suatu objek.
Penerapan Absorbing Boundary Condition (ABC) pada permasalahan medan elektromagnetik open region merupakan cara yang dilalcukan sebelumnya [1], namun metode kondisi batas ini tidak menghilangkan semua relleksi yang terjadi dari semua sudut pada kondisi batas sehingga tidak dapat diposisikan terlalu dekat dengan objek yang akan dihitung. Pada skripsi ini penggunaan konsep Per;/early Marched Layer (PML), yang merupakan material bersifat lossy, diajukan untuk pembatasan open region dengan lebih balk, yang menyerap semua gelornbang keluar tanpa terjadinya refleksi sehingga dapat diletakkan sedekat mungkin ke objek yang berakibat pada peningkatan efisiensi perhitungan [1]. Pemodelan berbasiskan vektor elemen digunakan karena keterbatasan pemodelan elemen berbasiskan skalar dalam merumuskan objek-objek tidak homogen[2].
Perangkat lunak yang digunakan untuk pemodelan ditulis dengan bahasa pemrograman CH- yang di-compile, serta dioperasikan pada basis Operating System (OS) Linux. OS linux yang digunakan unluk memperoleh data yaitu OS Linux redhat 7 dan mandarake 6.22.

"
2001
S39687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada skripsi ini dibahas antenna mikrostrip bentuk lingkaran tunggal elemen dengan menggunakan model cavity serta eksitasi polarisasi melingkar dengan metode perturbasi. Model cavity dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu dapat digunakan untuk berbagai bentuk konfigurasi bidang radiasi antena mikrostrip. Untuk mengeksitasi polarisasi melingkar digunakan metode perturbasi yaitu suatu cara yang digunakan dengan menambahkan elemen perturbasi pada antena mikrostrip. Dengan menggunakan model cawi ydan dengan metode perturbasi ini kemudian dibuat program dengan menggunakan piranti lunak Matlab versi 4.2c .1. Dalam skripsi ini metode model cavity digunakan untuk menganalisis dan menentukan parameter-parameter antenna sehingga dapat dibuat program untuk menghitung parameter-parameter seperti bandwidth, faktor kualitas, efisiensi, impedansi masukan dan menampilkan grafiknya. Dengan program ini dapat mendesain antenna mikrostrip dengan bentuk lingkaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan perangkat lunak yang dibuat ini diharapkan dapat menganalisis karakteristik polarisasi melingkar yang dieksitasi dengan menggunakan metode perturbasi dan mendesain antena mikrostrip lingkaran dengan elemen perturbasi untuk polarisasi melingkar. Dalam program yang dibuat rumus-rumus yang digunakan adalah rumus antena mikrostrip lingkaran dengan mode dominan yaitu mode TM,,, sehingga nilai-nilai yang digunakan merupakan nilai-nilai untuk mode ini."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Dwi Prasetyo
"Arus dan tegangan pada suatu konduktor listrik bisa menyebabkan terjadinya fenomena munculnya gelombang elektromagnetik. Paparan medan elektromagnetik bisa menyebabkan bahaya terhadap sistem tenaga listrik yang dilaluinya dan juga manusia yang berada disekitar saluran transmisi listrik tersebut. Skripsi ini membahas karakteristik medan listrik di sekitar saluran transmisi dan mencari solusi untuk memastikan paparan medan elektromagnetik aman untuk manusia. Simulasi yang ada pada skripsi ini menggunakan desain transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi 275 kV yang akan digunakan PT. Perusahaan Listrik Negara dan peraturan menteri tentang jarak aman paparan medan listrik untuk manusia. Metode yang digunakan pada skripsi ini adalah perhitungan menggunakan Matlab untuk menghitung muatan konduktor dan menggunakan Microsoft Excel untuk menghitunga data-data yang lain. Dari hasil simulasi, didapatkan bahwa jarak aman minimum horizontal untuk bangunan, pada polusi menengah 19,5 meter, pada polusi tinggi adalah 20 meter, dan pada polusi sangat tinggi adalah 21 meter. Nilai medan listrik yang dekat dengan permukaan bumi Near Ground Level Electric Field pada polusi menengah 4,124 kV/m, pada polusi tinggi 4,471 kV/m, dan pada polusi ekstra tinggi 4,769 kV/m.

Current and voltage in electrical conductor can cause electromagnetic field phenomenon. Electromagnetic field exposure can harm the electrical system that causes it and people who live near the field. This book discusses characteristic of electric field around transmission lines and gives the solution for the problems of electromagnetic radiation to make sure that the field is safe for humans and transmission lines. The simulation given in this book uses the spcification of transmission lines that will be used by PT. Perusahaan Listrik Negara and uses standars given by Power Ministry of Indonesia about the safe distance of electromagnetic exposure. Methods used in this project are calculations using Matlab for conductor charge and Microsoft Excel to calcuate other data. From the simulation, it is concluded that the minimum safe distance for moderate polution level is 19,5 meter, for high polution level is 20 meter, and for very high polution level is 21 meter. Electric field value at near ground level for moderate polution level is 4.124 kV m, for high polution level is 4.471 kV m, and for very high polution level is 4.769 kV m. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>