Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50096 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Sumarsono
"ABSTRAK
Nitrokarburisasi adalah salah satu tipe perlakuan panas termokimia yang sering digunakan oleh industri-industri otomotif dan permesinan untuk memperbaikki karakteristik produk komponen.
Besi murni Armco dipakai untuk mempelajari karakteristik lapisan senyawa yang terbentuk pada permukaan, dan juga dipelajari karakteristik baja ASSAB 705 sebagai material yang banyak dimanfaatkan dalam pembuatan-pembuatan komponen di kedua industri tersebut. Variabel temperatur dan komposisi gas masuk kedalam bed dikenakan pada kedua material diatas. Pada penelitian ini periakuan panas austenitik nitrokarburisasi diproses melalui dapur fluidised bed pada temperatur 65O, 700, dan 750 °C dengan variabel 0,5 NI/Menit CO2, dan 1 NI/Menit CO2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada permukaan kedua material terbentuk lapisan senyawa yang terdiri dad fasa e- Fe2.3(N1C), γ'-Fe4(N,C), serta θ-Fe3C pada kondisi komposisi gas masuk 0,35 NI/Menit CO2 untuk ketiga variabel temperatur, dan Fe3O4 terbentuk pada bagian terluar lapisan senyawa akibat atmosfir yang mengandung oksigen. Struktur martensit terbentuk pia pada bagian bawah lapisan senyawa akibat terdapatnya nitrogen austenit yang pada waktu didinginkan cepat dengan air terbentuk martensit. Pada baja ASSAB 705, zone difusi yang terdiri dari nitrida paduan merupakan fungsi temperatur, dan kondisi maksimum kedalaman zone difusi terdapat pada temperatur 700 °C.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan proses austenitik nitrokarburisasi menggunakan fluidised bed dengan komposisi atmosfir mengandung CO2 dapat menghasilkan lapisan senyawa yang ketebalannya maksimum pada besi mumi sebesar 200,3 pm (0,5 NI/Menit CO2 pada temperatur 750°C) dan pada ASSAB 705 sebesar 103,2 pm (1 Nl/Menit CO2 pada temperatur 750°C). "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Sujana
"Didalam tesis ini, laku panas feritik nitrokarburisasi dengan reaktor fluidised bed telah dilakukan pada temperatur 570 °C dengan menggunakan campuran gas yang mengandung LPG dan C02, serta menghasilkan lapisan kompon Fe23 (N,C) dan Fe4 (N,C) dengan ketebalan 3,03 - 39,26 p.m.
Pengaruh parameter proses yaitu komposisi gas dan waktu proses diteliti pengaruhnya terhadap karakteristik lapisan kompon yang terbentuk pada baja karbon AISI 1040 dan baja paduan AISI 4140. Hasil penelitian menunjukan variasi komposisi gas yang mengandung LPG menghasilkan ketebalan yang lebih rendah dibandingkan variasi gas yang mengandung CO2. Disamping itu zona difusi yang terbentuk pada atmosfir yang mengandung CO2 lebih besar dibandingkan dengan yang mengandung LPG.
Komposisi substrat mempengaruhi karakteristik lapisan yang terbentuk yaitu, baja AISI 4140 memberikan ketebalan lapisan yang lebih rendah dibandingkan baja AISI I040. Kesetabilan fasa c lebih baik pada atmosfir yang mengandung LPG, juga pada permukaan substrat baja AISI 4140.
Porositas dan sementit dapat terbentuk bila waktu nitrokarburisasi diperpanjang sampai 5 jam. Terbentuknya sementit pada baja AISI 4140 merendahkan ketebalan lapisan dan ini tidak terjadi pada baja AISI 1040. Hasil penelitian juga mengkonfirmasikan ketahanan aus meningkat akibat terbentuknya lapisan kompon baik pada baja AISI 1040 maupun pada baja AISI 4140. Tetapi dengan terbentuknya sementit dan porositas pada lapisan kompon, menurunkan sifat mekanisnya, sehingga kekerasan permukaan lapisan kompon dan ketahanan ausnya menurun.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa parameter proses yang paling sesuai untuk baja AISI 1040 dan baja AISI 4140 adalah dengan menggunakan komposisi gas 50% NH3, 49% N2 dan 1% LPG atau 50% NH3, 47% N2 dan 3% C02, dengan waktu roses 4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Budi Susetyo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40012
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
I Komang Astana Widi
"Proses nitrokarburisasi austenitik pada temperatur 600, 650 dan 700 0C dengan lamanya perlakuan 1, 3 dan 5 jam menggunakan dapur fluidized bed dengan komposisi gas 64 % m3/jam NH3, 20 % m3/jam N2, dan 16 % m3 /jam LPG, telah dilakukan pada penelitian ini terhadap dua jenis baja yaitu : baja karbon tipe AISI 1013 dan baja paduan tipe AISI P20, sebagai material yang banyak digunakan dalam dunia industri. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakteristik lapisan yang terbentuk akibat perlakuan nitrokarburisasi austenitik dengan pengujian XRD, SEM dan metalografi, profit kekerasan mikro dan uji keausan OGOSHI.
Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa perlakuan nitrokarburisasi austenitik dengan parameter di atas telah terjadi proses difusi atom N dan C ke permukaan baja pada daerah temperatur austenit, yang dibuktikan dengan hadirnya sebagian besar fasa a Fe2N,C pada lapisan senyawa dan terbentuknya fasa martensitibainit di bagian sub-permukaan serta fasa Cr2N yang terdapat pada daerah difusi.
Karakterisasi hasil perlakuan ini, terhadap parameter proses di atas menunjukkan bahwa, baja AISI 1013 memberikan ketebalan lapisan senyawa yang lebih besar dibandingkan baja AISI P20. Pada tingkat ketebalan tertentu (113 µm) porositas mulai hadir, ini terjadi pada temperatur proses 600 0C selama 5 jam. Penyebab porositas ini akibat dari waktu proses yang lama. Selain waktu proses, tingginya temperatur proses juga akan menyebabkan makin berlebihnya tingkat porositas. Pada penelitian ini pemyataan tersebut dibuktikan pada temperatur proses 700 °C selama 3 jam terjadi porositas yang semakin berlebih dibandingkan temperatur sebelumnya. Jika temperatur proses meningkat hingga 5 jam pads temperatur yang sama, maka akan terjadi pengelupasan lapisan senyawa (spelling) yang mengakibatkan berkurangnya ketebalan lapisan.
Tingkat kekerasan permukaan yang dihasilkan pada penelitian ini, untuk baja AISI 1013 antara 230 - 470 VHN. Sedangkan untuk baja AISI P20 antara 472 - 651 VHN. Pengukuran kedalaman pengerasan yang dihasilkan masing-masing baja bervariasi tergantung dari tempertur proses, waktu proses, komposisi kimia dan mikrostruktur material dasar. Meningkatnya laju difusi atom N dan C sebagai akibat dari meningkatnya temperatur dan waktu proses. Besarnya tingkat difusifitas kedua atom tersebut ke permukaan baja akan sangat dipengaruhi oleh komposisi kimia dan mikrostruktur dari baja tersebut, yang akan menentukan tingkat kedalaman pengerasan.
Besarnya nilai kekasaran permukaan sangat berpengaruh terhadap ketahanan ausnya. Dengan perlakuan nitrokarburisasi austenitik, dibuktikan melalui penelitian ini, tingkat kekasaran permukaan yang semakin rendah (lebih halus/rata) dibandingkan dengan baja yang tidak diproses nitrokarburisasi austenitik. Ketahanan aus juga sangat tergantung pada kekerasan permukaan dan ketebalan lapisan keras yang dihasilkan. Hal ini juga dapat dibuktikan dengan meningkatnya kekerasan permukaan dan ketebalan lapisan pada penelitian ini, diperoleh laju keausan yang semakin rendah.
Melalui penelitian ini disimpulkan, perlakuan nitrokarburisasi austenitik pada temperatur proses 700 °C dengan waktu proses 1 jam merupakan parameter proses optimum yang menunjukkan belum terbentuknya porositas, tetapi lapisan senyawa å fe2-3N,C dengan deep case depth sudah tercapai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Published for the Water Research Centre, Stevenage Laboratory by Horwood , 1981
628.162 BIO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlely Koesoemah
"Dengan menggunakan metode evaporasi termal telah dibuat lapisan tipis dari bahan ingot AglnSe2. Dari hasil karakterisasi dengan menggunakan difraktometer sinar-X didapatkan dua fasa yaitu AglnSe2 dan Agln5Sea. Parameter kisi dari lapisam tipis ini adalah a = b =5,9097 angstrom, c = 11,8146 angstrom dan c/a = 1, 9993 sedangkan struktur kristalnya adalah chalcopyrite. Dari hasil XRF didapatkan perbandingan komposisi unsurnya adalah Ag:ln: Se= 52,12 %:34,86 % : 3,00 %. Lapisan tipis AglnSe2 mempunyai ketebalan ( 0,23 dan 0,41 )μm. Dari spektrum reflektansi dengan panjang gelombang (300 - 800) nm didapatkan nilai indeks bias riel (n) antara ( 2, 14 -3,00 ), indeks bias imajiner (k) (5,78 - 9,23 )x 10-2 . Nilai fungsi dielektrik riel dan imajiner berturut-turut adalah 4,57 - 8,99 dan 0,163 - 0.235 serta koeffisien absorpsi S€besar (1,2 - 3,0 )x104 /cm. Resistivitas lapisan tipis yang didapatkan dari perhitungan adalah (1,1 -6,62 )x10-4 n.cm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>