Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124039 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rufidi Chandra
"Dari hasil pemetaan di lapangan terdapat empat (4) lokasi yang berpotensi untuk terjadinya bahaya gerakan tanah atau batuan. Potensi bahaya tersebut harus dikendalikan secara tepat untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang berdampak pada aktivitas produksi, properti, lingkungan serta manusia.
Lokasi yang berpotensi terhadap gerakan tanah atau batuan tersebut adalah :
1. Kuari "A" bagian timur tingkat kendati risikonya tinggi terjadi gerakan tanah.
2. Kuari "B" bagian selatan tingkat kendali risikonya tinggi terjadi gerakan batuan.
3. Gunung Slindis tingkat kendali risikonya tinggi terjadi gerakan batuan.
4. Kuari "A" bagian barat tingkat kendali risikonya ketat terjadi gerakan batuan.
Hasil analisa potential loss pada setiap lokasi penelitian, sebagai berikut :
1. Berdasarkan analisa risiko ketidakstabilan lereng, gerakan tanah di lokasi Kuari "A" bagian timur, dapat mengakibatkan kerugian pada properti, proses, lingkungan maupun manusia (total) sebesar dari US $ 112.660 (most likely) sampai US $ 1.062.450 (Worst case).
2. Berdasarkan analisa risiko ketidakstabilan lereng, runtuhan batuan di lokasi Kuari "B" bagian selatan, dapat mengakibatkan kerugian pada properti, proses, lingkungan maupun manusia (total) sebesar dari US $ 109.960 (most lokely) sampai US $ 1.056.450 (Worst case).
3. Berdasarkan analisa risiko ketidakstabilan lereng, runtuhan bantuan di lokasi Gunung Blindis, dapat mengakibatkan kerugian pada properti, proses, lingkungan maupun manusia (total) sebesar dari US $ 11.930 (most likely) sampai US $ 478.450 (Worst case).
4. Berdasarkan analisa risiko ketidakstabilan lereng, runtuhan batuan di lokasi Kuari "A" bagian barat, dapat mengakibatkan kerugian pada properti, proses, lingkungan maupun manusia (total) sebesar dari US $ 108.860 (most likely) sampai US $ 1.254.000 (Worst case).
Analisa risiko lereng tambang dengan menggunakan metode analisa slope instability yang digabungkan dengan Workplace Risk Assessment and Control (WRAC), merupakan metode yang efektif dan efisien untuk memberikan hasil penelitian secara cepat dan tepat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam rangka mengontrol potensi bahaya gerakan tanah di lokasi penelitian yaitu 1). Pendekatan rekayasa teknik dan 2).
Pendekatan rekayasa non teknik tentang resiko bahaya gerakan tanah dan batuan, serta cara pencegahannya.
Pendekatan ini biasanya merekayasa dua faktor penyebab gerakan tanah atau batuan yaitu dengan memperbesar faktor F (shear strength) dari batuan dan memperkecil N (shear stress) pada batuan. Rekayasa teknik umumnya relatif mahal dan penulis menyarankan di lakukan pada dua lokasi, yaitu : Kuari "A" bagian timur dan Kuari "A" bagian barat, karena pelaksanaannya lebih efektif dan biayanya lebih efisien.
Rekayasa teknik sangat sulit diterapkan pada lokasi Kuari "B" bagian selatan dan Gunung Blindis karena kondisi geologinya menyulitkan untuk dilakukan counter weight, mengurangi tekanan pori air, maupun memasang penyangga mekanik. Pada kedua lokasi tersebut, lebih tepat pengendalian risikonya memakai pendekatan rekayasa non teknik.
Pendekatan rekayasa non teknik adalah upaya peningkatan peran masyarakat, instansi terkait, serta seluruh karyawan dalam rangka mengurangi resiko bahaya gerakan tanah atau runtuhan bantuan.
Daftar Bacaan : 27 (1954 - 2003)

Risk Analysis on Mine Slope in the Cirebon Plant Site, PT. Indocement Tunggal Prakarsa West JavaFrom mapping result in the field there are four (4) locations which have a potential to occurring a dangerous land movement or rock movement . The potential dangerous must be controlled as quickly as to reduce or avoid dangerous which will affect to the activity of production, property, environment and also to the human it self.
The locations, which have potential against land or rock movement, are:
1. Quarry "A" at East Side the risk of control level is high to be a land movement
2. Quarry "B" at South Side the risk of control level is high to be a rock movement.
3. Mt. Blindis the risk of control level is high to be a rock movement.
4. Quarry "A" West Side the risk of control level is tight to be a rock movement.
Result of potential loss analysis on every research location is as follow :
1. Based on the risk analysis of slope instability, land movement at the location Quarry "A" East side, could caused a damage on property, process, environment, even human being (total) as much US $ 112.60 (most likely) up to US $ 1.062.450 (Worst case).
2. Based on the risk analysis of slope instability, rock fall at the location Quarry "B" South side, could caused a damage on property, process, environment, even human being (total) as much US $ 109.960 (most likely) up to US $ 1.056.450 (Worst case).
3. Based on the risk analysis of slope instability, rock fall at the location Mt. Blindis, could caused a damage on property, process, environment, even human being (total) as much from US $ 11.930 (most likely) up to US $ 478.450 (Worst case).
4. Based on the risk analysis of slope instability, rock fall at the location Quarry "A" West side, could caused a damage on property, process, environment even human being (total) as much from US 108.860 (most likely) up to US $ 1.254.000 (Worst case).
Risk analysis of mine slope by used the analysis method of slope instability which mixed with Workplace Risk Assessment and Control (WRAC), is an effective and efficient method to provide observation result as suit and quickly.
Some improvements in the frame to control the potential of dangerous of land movement in the research location are 1). Process of Technical Approach and 2). Process of Non Technical Approach about the dangerous of land and rock movement, and also the method to avoid.
Process of Technical Approach :
This approach usually process in two factor of the cause of land or rock movement which are to enlarge F Factor (shear strength) from the rock and to decrease N Factor (shear stress) on the rock. Generally technical process is relatively expensive and author suggest to do on two location, which are : Quarry "A" East side and Quarry "A" West side, because the implementation have more effective and the cost have more efficient.
Process of Non Technical Approach :
Technical process are very difficult to be applied at the location Quarry "B" South side and Mt. Blindis because their geology condition are difficult against their counter weigh, reducing their water pore, even to settle mechanic stager. For both locations, the controlling risk is more suites to use the process of Non Technical Approach.
Process of non-technical approach is the effort to increase the role of society, connected institution, and all staff in the frame to reduce the dangerous risk of land movement or rock fall.
References : 26 (1954 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12707
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Wisnu Wicaksono
"Pengelolaan alat berat baik di industri konstruksi maupun di industri pertambangan adalah sebuah tugas yang sulit. Seorang manajer equipment harus membuat keputusan ekonomis yang rumit dalam hal pengelolaan alat berat. Keputusan yang diambil itu akan berpengaruh pada kinerja biaya dan profitability. Dalam pengelolaan alat berat, pengeluaran biaya pemeliharaan dan perawatan merupakan faktor signifikan dalam pengambilan keputusan. Untuk itu perlu kiranya sebuah analisa risiko untuk meminimalkan biaya dan memaksimalkan keuntungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi risiko yang paling berpengaruh pada kinerja biaya, mengetahui seberapa besar pengaruh risiko terhadap biaya dan mengidentifikasi mitigasi risiko yang efektif.
Penelitian difokuskan pada permodelan regresi linier untuk menjelaskan hubungan antara risiko dalam hal perbaikan dan perawatan alat berat terhadap kinerja biaya. Penelitian ini menganalisa alat berat untuk kegiatan Loading dan Hauling untuk aplikasi proyek pertambangan di 4 lokasi tambang internasional di Indonesia, yaitu papua, batu hijau, sorowako, dan balikpapan.
Metode penelitian menggunakan survei, Risk Breakdwon Structure, metode AHP dan Analisa statistic menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa memang ada beberapa risiko yang penting dan berpengaruh dalam menaikkan biaya dan untuk mengetahui berapa besar pengaruhnya terhadap biaya dapat diprediksi dengan menggunakan model regresi linier. Dalam penelitian ini juga mengidentifikasi tindakan pencegahan dan koreksi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan terjadinya risiko. Dengan model yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan, khususnya oleh para equipment manajer untuk pengambilan keputusan ekonomis dengan mempertimbangkan risiko

The heavy equipment mangement whether in the construction and the mining industry is a difficult task. Equipment managers have to make economic decisions regarding on the heavy equipment management. The economic decision will impact to the cost performance and profitability. In management of heavy equipment, the repair and maintenance cost expenditure can have a significant impact on these decisions. Base on that, it is important to analyze risks to minimize cost and maximize profit as well. The objective of this research was to identify any significant risks which are impacting to the cost performance, to know how high are the risks impacting to the cost and also to identify any risks mitigation that could be taken.
The research was focusing on the regression model to represent the correlation between risks and cost. This study will analyze heavy equipment for loading and Hauling process for mining project at 4 International mining sites in Indonesia, such as papua, batu hijau, sorowako, and balikapapan.
Research methodology was using survey, Risk Breakdwon Structure, AHP methode, and statistical analysis using SPSS. This research had proved that there were several important risks impacting to the cost and regression model could be used to know how high are risks impacting to the cost. This research also identified the preventive and corrective action to mitigate the risks. It is expected that equipment manager can use this model to make an economic decision with risk's consideration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26180
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Yuliati
"Kebocoran hidrokarbon dapat menyebabkan konsekuensi yang serius di berbagai aspek. Di samping berperan dalam polusi lingkungan, kebocoran yang berulang juga membutuhkan biaya perbaikan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kebocoran berulang dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan dengan aliran 3 fasa lainnya. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif untuk mendapatkan level risiko, menghitung estimated life dan memperkirakan jadwal inspeksi atau mitigasi berikutnya. Penyebab utama terjadinya kebocoran berulang diketahui menggunakan analisis kuantitatif dari Fault Tree Analysis (FTA). Diagram bow tie menggambarkan safeguard yang dibutuhkan untuk mencegah dan mengontrol terjadinya kebocoran. Terdapat 8 sistem perpipaan yang mengalami kebocoran berulang pada 3 tahun terakhir. Dari hasil penelitian didapatkan level risiko beberapa pipa berada pada area kuning dan merah dengan 1 pipa dalam kondisi unfit. FTA menunjukkan adanya 4 penyebab utama terjadinya kebocoran berulang dan dimasukkan ke dalam diagram bow tie bagian kiri. Dapat disimpulkan bahwa analisis risiko ini dapat digunakan untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya kebocoran di sistem perpipaan 3 fasa.

Hydrocarbon releases might result serious consequences in various aspects. Beside contribute to environmental pollution, repetitive leakages need high repair costs. This study is aimed to minimize repetitive leakage and prevent leakage for other 3-phase piping systems. We employ the quantitative risk assessment to establish risk levels, calculate estimated life, and propose the next inspection or mitigation plan. The most relevant root causes can be obtained through quantitative Fault Tree Analysis (FTA). A bow tie diagram will represent safeguards to prevent and control hydrocarbon releases. Eight piping systems that have suffered repetitive leakage are investigated. It has been found that the risk level of some piping systems in yellow and red areas with 1 pipe in unfit condition. FTA shows 4 basic events as root causes of leakage, and input them as threats in a bow tie. It can be concluded this analysis can be used to minimize and prevent leakage for 3-phase piping systems."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nani Iriani
"Penelitian ini membahas analisa faktor- faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi serta bagaimana tindakan koreksi dan pencegahan yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap pakar untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi terhadap permasalahan yang terjadi. Analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy process (AHP) dan analisa untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi adalah metode Delphi. Hasil dari penelitian ini didapatkan factor dominan penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi dan rekomendasi tindakan pencegahan serta tindakan koreksi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

This research talk about how to analyze cause factor the delay of foundation and land or ground work and also how to preventive and corrective action which applied to overcome problems that happened. Research method which used in this research is case study method with spreading of interview to expert to get corrective action recommendation to problems that happened. Analysis used to test variable in this research is method of Analytical Hierarchy process (AHP) and analysis to get corrective action recommendation is method of Delphi. Result of this research is got by dominant factor cause the delay of foundation and land or ground work and precaution recommendation and also corrective action to overcome problems that happened."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Putra Hendrizal
"Analisis risiko pada pipa 6” crude oil SP PDT I - SP Tambun di PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun tahun 2013 ini dilakukan mengingat adanya potensi bahaya dan risiko yang mengancam keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar jalur pipa. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dan dilakukan dengan menggunakan metode analisis semi kuantitatif ini bertujuan untuk mendapatkan nilai dan level risiko yang ada.
Hasil penelitian yang menggunakan sistem skoring berdasarkan Model Studi Zulkifli Djunaidi ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari pipa yang diteliti adalah 13,05 poin dengan nilai konsekuensi sebesar 5,11 poin. Berdasarkan perhitungan, nilai risiko relatif-nya adalah 2,55 sehingga termasuk level risiko High Risk berdasarkan Tabel ALARP Kriteria (EPA, 2004). Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan dan pengendalian yang tepat untuk risiko yang memberikan kontribusi besar terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran, kebakaran, dan ledakan pada pipa.

Risk analysis for 6” crude oil pipeline system SP PDT I - SP Tambun at PT Pertamina EP Java Region Field Tambun 2013 has to be done because the presence of the hazards and risk potential that threats not only employee’s safety but also people’s safety around the pipeline Right of Way (ROW). This analytical descriptive research that uses semi-quantitative analytical method has a purpose to assess the existing risk score and risk level.
The result of this research that uses scoring system based on Zulkifli Djunaidi’s Study Model shows that the probability’s score is 13.05 points and the consequence’s score is 5.11 points. Based on calculation, the relative-risk score is 2.55 and belongs to High Risk Level based on ALARP Criteria Table (EPA, 2004). Therefore, an appropriate improvement and controlling system need to be performed for the pipeline major risks by PT Pertamina EP Java Region Field Tambun.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Kartika Rachmawati
"Pembangunan infrastruktur memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berdasarkan rencana APBN tahun 2020-2024 total kebutuhan anggaran untuk penyediaan infrastruktur adalah Rp. 2.058tn, dimana anggaran pemerintah adalah 30% dari porsi kebutuhan dana yang dianggarkan. Atas kebutuhan pembangunan infrastruktur tersebut, pemerintah melakukan inisiasi Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia, termasuk diantaranya adalah sektor infrastruktur jalan tol. Penelitian ini dilakukan untuk menginvestigasi risiko yang teridentifikasi beserta analisa pemetaan risiko untuk mengetahui apakah terdapat kesenjangan alokasi risiko antara pemerintah dengan investor swatsa dalam pelaksanan KPBU jalan tol di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan metode pengambilan data melalui wawancara dan kuesioner. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 7 (Tujuh) kategori risiko dengan 17 (Tujuh belas) peristiwa risiko yang dianggap penting oleh investor swasta. Dari penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 11 alokasi risiko yang telah sesuai dan 6 alokasi yang tidak sesuai dengan persepsi risiko investor swasta dalam sektor jalan tol dengan skema KPBU di Indonesia yaitu risiko selisih bunga pinjaman dana talangan tanah, kenaikan biaya konstruksi, risiko tingkat inflasi dan suku bunga, risiko tingkat penyesuaian tarif yang lebih rendah dari proyeksi, risiko perubahan regulasi (dan pajak) yang umum dan risiko force majeure politis.

Infrastructure development has an important role in a country's economic growth. Based on the 2020-2024 APBN plan, the total budget requirement for providing infrastructure is IDR. 2,058tn, where the government budget is 30% of the portion of budgeted funding needs. Due to the need for infrastructure development, the government initiated Government Cooperation with Business Entities (KPBU) in various infrastructure sector to accelerate infrastructure development in Indonesia, including toll road. This research was conducted to investigate identified risks along with risk mapping analysis to find out whether there is a gap in risk allocation between the government and private investors in implementing toll road PPPs in Indonesia. The method of this research is a qualitative study with data collection methods through interviews and questionnaires. From the research conducted, it is known that there are 7 (Seven) risk categories with 17 (Seventeen) risk events that are considered important by private investors. From the research conducted, it is known that there are 11 risk allocations that are appropriate and 6 allocations that are not in accordance with the risk perception of private investors in the toll road sector with the PPP scheme in Indonesia, namely the risk of differences in interest on land bailout loans, increases in construction costs, the risk of inflation rates and interest rates, the risk of rate adjustments being lower than projected, the risk of general regulatory (and tax) changes and the risk of political force majeure."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teuku Antoni Reza
"Penjaminan kredit merupakan salah satu layanan jasa yang diberikan oleh PT. Askrindo sebagai lembaga keuangan yang memfasilitasi Usaha Kecil dan Menengah (UM guna mendapatkan kemudahan memperoleh kredit dari bank atau lembaga pembiayaan keuangan lainnya. Pada umumnya penjaminan kredit dikenal dengan perjanjian penanggungan hutang, karena kedudukannya sebagai borgtoht yang muncul ketika terjamin atau debitur wanprestasi.
Manfaat yang dapat dinikmati pengguna jasa penjamianan kredit yaitu; membantu usaha kecil dan menengah dalam rangka pemenuhan kekurangan persyaratan atas penyerahan barang jaminan yang ditetapkan oleh Lembaga Pembiayaan Keuangan balk bank maupun non bank dan membantu lembaga keuangan bank, non bank untuk mengalihkan sebagian risiko financial atas kegagalan kewajiban debitur kepada pihak penjamin kredit yaitu PT. Askrindo.
Perjanjian penjaminan kredit dimanfaatkan bank dalam rangka mangamankan risiko kerugian bank akibat debitur wanprestasi dan bank sebagai pemberi jaminan dapat mengajtikan klaim kepada penjamin.
Dalam praktek pemberian jaminan kredit tersebut, bank sebagai pemberi jaminan membuat perjanjian penjaminan kredit dengan penjamin, dimana masing-masing pihak mempunyai hak kewajibannya; pihak penerima jaminan dapat menutut klaim dari pihak Penjamin setelah membayar premi penjaminannya, sedangkan pihak penjamin menerima premi. dari bank dan menyelesaikan klaim ganti rugi akibat debitur atau terjamin wanprestasi.
Terdapat beberapa pokok permasalahan yakni; bagaimanakah timbulnya kredit macet, apakah disebabkan wanprestasi terjamin atau penerima jaminan kurang hatihati menyalurkan kreditnya, bagaimana upayanya dalam meminimalisir risiko kerugian akibat terjamin wanprestasi, bagaimana peran dan fungsi PT. Askrindo sebagai penjamin kerugian pemeberi jaminan dibandingkan dengan.bank garansi, bagaimana perhitungan ganti rugi oleh PT. Askrindo terhadap klaim bank dan bagaimana pula pengembalian dana (subrogasi) dalam bentuk recoveries kepada PT. Askrindo setelah bank menerima pembayaran klaim. Pengembalian dana subrogasi tersebut berasal dari angsuran kredit atau Penjualan barang jaminan yang dilakukan bank memalui Pengadilan Negeri atau melalui BUPLN yang pelaksanaannya dilakukan oleh KP3N dimasing-masing daerah. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam tests ini adalah penelitian preskriptif dan problem finding, sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dicarikan penyelesaiannya dengan ketentuan hukum yang berlaku (KUHPerdata dan KURD)."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T14490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Hargo Wicaksono
"Tujuan dari penelitian adalah untuk merancang model dan matriks Key Risk Indicators (KRI) atau indikator risiko kunci atas risiko-risiko signifikan perusahaan, serta merancang proses penerapannya dalam proses manajemen risiko perusahaan. Penelitian merupakan studi kasus pada PT PJB Services yang bergerak dalam sektor ketenagalistrikan khususnya di bidang operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif (metode campuran). Analisis dan perancangan KRI yang dilakukan berupa penentuan akar risiko, indikator pemantauan, serta ambang batas dari risiko-risiko signifikan yang berpengaruh dan berpotensi menggagalkan pencapaian target dan tujuan perusahaan yang tertuang dalam indikator performa kinerja utama. Risiko-risiko yang signifikan tersebut diidentifikasi dari penjabaran risiko strategis yang ditetapkan perusahaan dalam pedoman manajemen risiko tahun 2021, diantaranya risiko kalah bersaing dalam kompetisi pelanggan baru non-PLN grup dan  risiko tingginya angka pencapaian umur piutang perusahaan yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi keuangan. Perancangan KRI diharapkan membantu perusahaan untuk melakukan proses pemantauan, terutama terhadap peristiwa-peristiwa yang menjadi indikasi terjadinya suatu risiko. Berdasarkan peringatan dan informasi dini dari KRI, perusahaan dapat melakukan berbagai tindakan mitigasi lebih awal guna mengurangi kemungkinan terjadinya peristiwa risiko maupun dampak yang ditimbulkan oleh risiko tersebut.

The purpose of this research is to design a model and matrix of key risk indicators (KRI) for the company's significant risks, and to design a process for its implementation in the company's risk management process. This research is a case study at PT PJB Services that engaged in the electricity sector, especially in the field of operation and maintenance of power plants. The methods used are quantitative and qualitative (both methods). Analysis and design of KRI is carried out in the form of determining risk roots, monitoring indicators, as well as thresholds for significant risks that affect and have the potential to thwart the achievement of the company's targets and objectives as stated in its key performance indicators. These significant risks were identified from the strategic risk elaboration set by the company in the risk management guidelines for 2021, including the risk of losing out in the competition for new customers non-PLN group and the risk of the company's receivables aging rate being high which can lead to financial instability. The design of the KRI is expected to help the company to carry out the monitoring process, especially to events that are an indication of the occurrence of a risk. Based on early warnings and information from KRI, the company can take various mitigation actions earlier to reduce the possibility of risk events and impacts caused by these risks."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Priyadi
"Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)adalah suatu upaya pemikiran dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani manusia pada umumnya dan pekerja pada khususnya, serta hasil karya budaya dalam rangka menuju masyarakat adil dan makmur. Tingginya resiko kecelakaan dan kesehatan pada pekerja di industri saat ini sudah seharusnya menjadi perhatian utama baik bagi pekerja, pengusaha, maupun pemerintah khususnya di PT. Pertamina (Persero) LPG dan Gas Products Region III Depot LPG Tanjung Priok dalam hal analisis risiko pada proses bongkar muat tabung LPG ukuran 3 Kg. Dengan memahami dan merealisasikan teori manajemen risiko segala potensi risiko yang terdapat pada setiap proses kerja yang dilakukan akan di minimalisasi dan dapat dilakukan pencegahan serta pengendalian lebih lanjut pada proses kerja yang dimaksud.

Health and Safety (HSE) is an effort to preserve the unity of thought and perfection of the human body and spirit in general and workers in particular, and the work culture in the framework towards a just and prosperous society. The high risk of accidents and health of workers in the industry today should be a major concern both for workers, employers, and government, especially in the PT. Pertamina (Persero) LPG and Gas Products Region III Depot LPG Tanjung Priok in terms of risk Analysis in the process of loading and unloading of LPG 3 Kg size. By understanding and realization of the theory of risk management all the potential risks inherent in any process of the work done will be done in the minimization and prevention and further control the work process is."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S54385
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah
"Kegiatan pengusahaan minyak dan gas bumi, adalah suatu kegiatan yang mempunyai tingkat risiko yang sangat tinggi, risiko bahaya bagi pelaksanaan operasi, instalasi dan peralatan serta lingkungan dari proses kegiatan. Disamping itu juga mempunyai dampak lingkungan dan sosial yang besar. Dalam rangka mewujudkan kegiatan pengelolaan minyak dan gas bumi yang aman, andal, efisien dan berwawasan lingkungan, maka diterapkan LK3 untuk menilai sejauh mana kinerja SMK3 kontraktor maka dibuat suatu ukuran kinerja yang terpilih dan terkait langsung dengan sasaran perusahaan sebagai salah satu alat untuk mengukur keberhasilan organisasi. Ukuran kinerja ini dapat mencerminkan hasil upaya pengelolaan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja.
Tingginya angka kecelakaan pada kontraktor merupakan alasan melakukan penelitian berupa studi evaluatif untuk melihat perbedaan risiko kecelakaan karyawan dan perbedaan risiko pada lingkungan sebelum dan sesudah penerapan SMK3 Kontraktor berdasarkan data sekunder Accident report year 1998-1999 (sebelum) dan Accident report year 2002-2003 (sesudah) dengan mengambil sampel sebanyak 40 perusahaan kontraktor PT. CNOOC.
Penelitian ini menggunakan pendekatan desain Studi evaluatif untuk melihat perbedaan yang signifikan resiko kecelakaan terhadap karyawan dan resiko atau dampak terhadap lingkungan berdasarkan data sekunder berupa Accident Record Year 1998-1999 (sebelum penerapan SMK3 Kontraktor) dan Accident Record Year 2002-2003 (sesudah penerapan SMK3 Kontraktor) Berta RPL?RKL 2001 dengan sampel sebanyak 40 perusahaan kontraktor PT. CNOOC.
Analisa bivariat dengan menggunakan uji t dependen didapatkan mean rata-rata risiko pada karyawan sebelum adalah 2,48 dan mean rata-rata sesudah penerapan SMK3 Kontraktor adalah 2,13 dengan nilai p = 0,011.
Hasil analisis untuk lingkungan, didapatkan mean rata-rata risiko pada lingkungan sebelum adalah 1,50 dan sesudah penerapan SMK3 Kontraktor adalah 1,23 dengan nilai p = 0,032.
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan mean rata-rata risiko pada karyawan dan lingkungan sebelum dan sesudah penerapan SMK3 Kontraktor di PT. CNOOC.
Daftar bacaan :18 (1995 - 2003)

Evaluation Study of Risc Occupational Health and Safety Relationship with Contractor Safety Management System at PT. Cnooc In 2003The activity effort of oil and gas is an activity that has a very high risk level, a hazard risk to the operation, installation and equipment and to the environment of processing activities. In other hand it also has an impact on social and environment In order to create a safe, reliable, efficient and environmental oriented of oil and gas activities, therefore it was implemented the Occupational Safety, Health and Environment to evaluate the Contractor Safety Management System performance, and refer to that matter a suitable performance measurement of company goals has made as an indicator of company's success. This performance measurement reflects an achievement of occupational safety, health and environment treatment.
The high rate of accident in contractor is a reason to do a research by doing an evaluative study research to observe a difference of employee accident rise and a difference risc in environment before and after the implementation of Contractor Safety Management System according to secondary data of Accident Report Year 1998-1999 (before) and Accident Report Year 2002-2003 (after) by taking 40 contractors of CNOOC. Ltd.
Design of this research is evaluative study approach to view a significance difference of accident risk on the employee and environment with a secondary data which is Accident Record Year 1998-1999 (before the implementation Contractor Safety Management System) and Accident Record Year 2002-2003 (after the implementation of Contractor Safety Management System ) and RPI JRKL 2001 by taking 40 contractors of CNOOC Ltd as samples .
Bivariate analysis with dependent t test for employee obtained rise mean before contractor safety management system implementation is 2.48 and after implementation is 2.13 and p value is 0.011.
Bivariate analysis with dependent t test for environment obtained rise mean before contractor safety management system implementation is 1.50 and after implementation is 1.23 and p value is 0.032.
Therefore, it concludes that from the above result there are significance difference risc mean on employee and environment before and after contractor safety management system is implemented in CNOOC Ltd.
References : 18 (1995 -- 2003)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T12743
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>