Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hery Suyanto
"Telah dilakukan pembangkitan plasma gelombang kejut hasil interaksi antara laser Nd-YAG pada moda Q swicthed berenergi 80 mj dengan target tembaga di udara tekanan rendah. Untuk mengetahui karakteristik plasma lebih mendalam dan untuk menghindari penggunaan transformasi Abel, dilakukan analisa plasma dalam dua cara yang berbeda yaitu plasma ekspansi bebas (free expansion plasma) dan plasma ekspansi terbatas (confined plasma) yaitu dengan cara membatasi plasma ekspansi bebas dengan dua kaca sejajar tegak. Karena kesamaan karakteristik antara dua plasma ini, maka dapat dibandingkan harga intensitas emisi dan temperaturnya sebagai fungsi ruang dan waktu serta tekanan udara disekitar plasma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas relatif maksimum Cu 1521,8 nm untuk plasma ekspansi bebas lebih tinggi dan datang lebih lambat dari pada plasma ekspansi terbatas. Pola semacam ini juga berlaku untuk temperatur. Selain dari itu, intensitas emisi juga membesar dengan bertambah besarnya tekanan udara disekitar plasma (1-15 ton) baik plasma ekspansi bebas maupun plasma ekspansi terbatas. Untuk membuktikan kesamaan kelakuan antara plasma ekspansi bebas dengan plasma ekspansi terbatas dan juga untuk keperluan transformasi Abel, maka dilakukan pengujian kesimetrisan dan hemisperis pada kedua plasma tersebut."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winardi Tjahyo Baskoro
"Telah dilakukan pembangkitan plasma sekunder hasil interaksi antam laser Nd-YAG (2 mJ, 8 ns) pada moda Q-swicthed dengan target kuningan dan tembaga di udara tekanan rendah (-2 Tort). Karakterisasi plasma dilakukan dengan teknik distrilbusi ruang cacah-waktu dan seluruh-waktu. Hasilnya menunjukkan bahwa plasma gait-wider berbentuk hemispherik dengan diameter 8' mm, dan crater yang terjadi pada target memiliki diameter sekitar 20 mm. Efek penguapan selektif dapat ditekan dengan menurunkan energi laser dari 80 mJ ke 2 mJ. Pengukuran temperatur sebagai fungsi tekanan gas penyangga menunjukkan bahwa temperatur plasma tetap tinggi berkisar 6500 K Juga didapatkan kenyataan bahwa intensitas emisi backgroundnya sangat rendah, dan perbandingan sinyal ke background (SIB) cukup tinggi yaitu 8000 kali. Adapun plasma sekunder yang terjadi dibangkitkan oleh mekanisme gelombang kejut dan mekanisme eksitasi tumbukan sangat cepat antra atom-atom chili target dengan molekul-molekul gas penyangga."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Suatu teknik interferometri khusus dengan sensitivitas tinggi telah ditemukan dengan dasar refraktometri pelangi untuk pendeteksian sinyal loncatan densitas tanpa penggunaan susunan pembagi amplitudo tambahan dan rumit. Teknik baru ini telah digunakan untuk karakterisasi plasma gelombang kejut yang dibangkitkan dengan laser Nd-YAG energi rendah (37 mJ) dari contoh seng pada tekanan udara yang dikurangi sampai 10 Ton. Suatu sinyal yang tepat dari loncatan densitas telah dideteksi secara simultan dengan pengamatan sinyal muka emisi, yang menyiratkan bahwa muka emisi dan muka gelombang kejut berhimpit dan bergerak bersama dengan waktu pada tahap awal ekspansi plasma sekunder.
Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa tahap selanjutnya, muka emisi mulai berpisah dari dan tinggal dibelakang muka gelombang kejut yang bergerak dalam gas penyangga. Eksprimen ini mendemonstrasikan bahwa sinyal loncatan densitas dapat dideteksi pada energi laser serendah 14 mJ dan dalam tekanan gas penyangga serendah 3 Ton, dan dengan demikian membuktikan model plasma gelombang kejut dalam jangkauan parameter-parameter operasinya yang sangat bermanfaat."
2001
T5116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunidar
"Mekanisme plasma yang dibangkitkan oleh Laser Nd-YAG pada sampel padat pada tekanan udara di bawah 1 Torr akan dilakukan. Dalam hal menganalisis sifat-sifat plasma ini akan dilakukan perbandingan dengan karakteristik plasma pada tekanan udara di atas 1 Torr. Eksperimen sementara menunjukkan bahwa sifat-sifat plasma pada tekanan di bawah 1 Torr mempunyai mekanisme yang lain dengan plasma pada tekanan tinggi. Plasma pada tekanan udara di bawah 1 Torr dapat diprediksi karena proses tumbukan sangat cepat sebaliknya pada tekanan tinggi karena proses gelombang kejut (shock wave). Eksperimen menunjukkan bahwa plasma pada tekanan udara 0,5 Ton mempunyai slop posisi fungsi waktu mendekati satu dan mempunyai cacah latar (background) yang rendah."
2000
T10325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawar Hadi Sya`roni
"Pengaruh tekanan udara dan iradiasi laser yang berulang-ulang ke permukaan target yang sama pada penguapan selektip di plasma gelombang kejut akan dipelajari. Plasma gelombang kejut didapat dengan memfokuskan laser Q-SW Nd-YAG (energy 26mJ; durasi pulsa 8 ns) pada permukaan target logam kuningan. Karakteristik evaporasi dari elemen Zn dan elemen Cu dipelajari dengan melihat dari karaktetistik emisinya. Telah ditemukan juga bahwa penguapan selektip pada elemen Cu senantiasa terjadi dan akan meningkat jika radiasi laser dilakukan secara terus menerus pada permukaan target yang sama. Dengan menaikkan tekanan udara disekeliling daerah interaksi efek penguapan selektip dapat ditekan. Hasil yang diperoleh pada pengukuran prod waktu dari intensitas emisi dan intensitas emisi terintegrasi ruang menunjukkan adanya daerah eksitasi gelombang kejut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Setia Budi
"The role of shock wave in the generation of laser induced secondary plasma was first suggested by Kagawa et al. from an experimental result employing N2 laser on metal targets at reduced surrounding air pressure. This so-called shock wave induced plasma model has since been reexamined and confirmed in a series of experiments performed by Kurniawan and Kagawa et al. using TEA (Transversely Excited Atmospheric) CO2 laser and XeCI excimer laser. All of these experiments were performed at reduced gas pressures. The most important characteristics revealed by those experiments consist of the typical hemispherical shape of the plasma with a thin emission shell at the plasma front, which moves with a propagation length proportional to t°-4, in excellent agreement with the shock wave characteristics predicted theoretically by Sedov. It was further demonstrated that ionic emission was generally insignificant compared to neutral atom emission. While those results have provided relatively solid and comprehensive supports for the model, additional evidence on the density jump characteristic of shock wave generation and other on some unique aspect concerning interaction of shock wave with an object will still be desirable for further clarification on the role of the model.
A series of experiment have been carried out on the dynamical process taking place in the secondary plasma induced by normal oscillation and Q-switched Nd-YAG (yttrium aluminum garnet) laser on brass, copper and zinc targets at reduced air pressures. Accurate dynamical characterization of the cross-sectional view of the plasma expansion has been made possible by the unique confinement technique using two parallel glass plates. In order to detect the shock front and the emission front simultaneously, a new shadowgraph technique involving a He-Ne laser as a light probe was also developed. Furthermore in an experiment intended for giving support to the shock wave excitation model qualitatively, the plasma was forced to collide with a wedge placed in front of the target in order to examine the reflection and diffraction phenomena. Measurements were also performed on the time-profile of the plasma emission to provide a description of the plasma temperature variation with time. The study was further substantiated by measurement of the time-resolved spatial distributions of emission intensities.
The results showed that the plasma was generated through the shock-wave and the dynamical process of the secondary plasma is divided into two stages, namely, the "shock excitation stage" and the "cooling stage". During the shock excitation stage, the atoms gushing out from the target were adiabatically compressed against the surrounding gas, resulting in a rapid rise of the plasma temperature up to around 9,000 K. For the case of 2 Ton gas pressure, with the laser pulse of 86 m7 targeted on copper sample, the shock excitation stage lasted for about 1 µs, which was followed immediately by the cooling stage and the plasma temperature decreases gradually to around 7,500 K in about 3 .is. The excitation stage and the cooling stage periods became longer with increasing laser pulse energy.
The multiple excitation processes associated with the secondary plasma emission, and generated by successive multiple shock wave, was clearly observed when the normal oscillation laser was focused onto the surface of the target. The emission characteristics of this secondary plasma showed an extremely low ion and background emissions. This condition is suitable for highly sensitive spectrochemical analysis, as the temperature of the plasma is still high enough (around 7,000 K) for the excitation of neutral atoms. Another favorable conditions is the large amount of material ejected in the process (amounting to 10 µg), which permits an average analysis.
For a practical consideration, the condition to increase sensitivity by suppressing the background was also studied. The result showed that the sensitivity of laser induced shock wave plasma spectroscopy could be increased by reducing laser pulse energy, in which the less expensive time-integrated detection method can be applied. On the other hand, when the sample requires a high power laser beam, the sensitivity could also be enhanced with the aid of a time-gated DMA (Optical Multi channel Analyzer) system by cutting-off the ionic emission coming from the shock excitation stage."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
D84
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Hasoloan
"ABSTRAK
Radiasi laser transversely excited atmospheric carbon dioxide (TEA CO2) difokuskan dengan bantuan lensa ZnSe ke permukaan target gelas Pb dengan titik lebur rendah. Terlihat jelas bahwa plasma yang terbentuk terdiri atas dua bagian yang berbeda, yaitu plasma primer, yang terletak tepat diatas permukaan target, berwarna putih terang dengan densitas dan suhu yang sangat tinggi dan plasma sekunder yang memancarkan spektrum garis atomik dengan sinyal latar belakang yang rendah. Dari hasil pengukuran terlihat bahwa intensitas total emisi plasma primer berbanding lures dengan energi laser dan intensitas total emisi plasma sekunder juga berbanding lurus dengan energi laser. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linier antara plasma primer dan plasma sekunder sehingga mendukung model bahwa plasma sekunder dibentuk dari atom-atom yang memancar keluar dare plasma primer dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya pengukuran laju propagasi muka emisi plasma sekunder menunjukkan bahwa laju propagasi muka emisi plasma sekunder sebanding dengan waktu pangkat 0,4 yang mana sesuai dengan model gelombang kejut sferis yang diturunkan secara teoretis oleh Sedov. Karakteristik spektrokimia seperti pengukuran nisbah SIB dari gelas Pb bail( pada udara maupun gas helium menunjukkan bahwa nisbah SIB adalah hampir sama balk pada udara maupun gas helium. Hal ini membuktikan bahwa analisis spektrokimia dapat dilakukan di lingkungan udara bertekanan rendah sehingga akan sangat menghemat biaya analisa.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1995
S28381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandono Kuntjoro Yoga
"ABSTRAK
Pembuatan mikro kapsul untuk terapi kanker laju dosis rendah memerlukan kualitas yang baik agar tidak berdampak negatif terhadap pemakai. Pengelasan mikro kapsul menggunakan las laser Nd-YAG yang merupakan bagian dari proses pembuatan harus pula dilakukan secara baik. Penelitian ini menganalisis proses pengelasan mikro kapsul dari bahan Ti6Al4V untuk terapi kanker dosis rendah yang dilakukan Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka Badan Tenaga Nuklir Nasional (PRR BATAN),untuk mendapatkan pengaturan parameter pengelasan yang optimal. Pengaturan parameter meliputi pengaturan frekuensi, kecepatan las, bentuk pulsa laser, aliran gas selubung dan perhitungan teoritis pelelehan yang terjadi. Berdasarkan analisis hasil penelitian, dengan mengubah bentuk pulsa laser dapat dilakukan pengelasan dengan energi yang lebih rendah 14,54% penurunan daya penuh 40% dan rata-rata daya turun 50,1%, serta penghematan gas argon sebesar 16,67% dan mendapat tembusan pengelasan yang lebih baik.

Abstract
Manufacturing process of low dose rate micro-capsules for cancer therapy requires a good quality to avoid the negative impact for the user. Nd-YAG laser welding of the micro capsule, which is part of the manufacturing process, must also be done well. This study analyzes the process of laser welding the micro capsules of Ti6Al4V material for low-dose rate cancer therapy performed radioisotope and radiopharmaceutical Center National Nuclear Energy Agency (PRR BATAN) to obtain the optimal welding parameter settings. Parameter settings include setting the frequency, speed of welding, laser pulse shape, gas flow shield and the theoretical calculations of melting. Based on the analysis of research results, by changing the shape of the laser pulse, welding can be done with a lower energy 14.54% reduction in the full power 40% and an average power decrease 50,1%, and argon gas savings of 16.67% and get better welding penetration."
2012
T31439
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Jojor Lamsihar
"Iradiasi laser Nd-YAG dengan energi 26 mJ dan lebar pulsa 8 ns difokuskan pads target zinc dilingkungan udara bertekanan 1 atm. Untuk mengetahui apakah laser plasma yang dihasilkan mengikuti mekanisme gas breakdown atau mengikuti mekanisme gelombang kejut, laju propagasi muka emisi plasma dan gelombang kejut diukur secara bersamaan. Dari hasil pengukuran terlihat jelas bahwa plasma laser yang dibangkitkan mengikuti model gelombang kejut sferis seperti yang telah diturunkan oleh Sedov. Pada proses awal dari iradiasi laser, muka emisi plasma akan berimpit dengan gelombang kejut, menandakan plasma ada dalam tahapan proses eksitasi. Pada tahap akhir dari iradiasi laser, muka gelombang kejut akan meninggalkan muka emisi plasma dan dalam kondisi ini plasma berada dalam tahapan pendinginan. Lebih lanjut ditunjukkan dengan menaikan densitas daya pada permukaan target, waktu pada tahapan eksitasi akan bertambah besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>