Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9578 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ottawa : International Development Research Center, 1981
371.394 4 TEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nadhifah Ramadhanti
"Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuat mahasiswa yang berada di tahun pertama mengalami banyak tantangan tambahan selama masa transisi ke dunia perkuliahan. Dalam keadaan ini, kemampuan mahasiswa baru untuk dapat berpikir rasional, meregulasi emosinya, dan juga menjaga hubungan yang sehat dengan orang lain sangatlah penting. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran diferensiasi diri dalam memprediksi penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa baru selama PJJ. Dalam penelitian yang merupakan penelitian kuantitatif ini, pengambilan data dilakukan secara daring dengan menggunakan dua alat ukur, yaitu Differentiation of Self Inventory-Short Form (DSI-SF) untuk mengukur diferensiasi diri dan College Adjustment Questionnaire (CAQ) untuk mengukur penyesuaian diri di perguruan tinggi. Melalui teknik convenience sampling, didapatkan 132 partisipan. Mereka merupakan mahasiswa baru yang masuk kuliah di tahun 2021 dan melaksanakan PJJ. Berdasarkan hasil analisis regresi, ditemukan bahwa diferensiasi diri secara signifikan dapat memprediksi penyesuaian diri mahasiswa baru di perguruan tinggi selama PJJ (R2= 0,225, adjusted  R2= 0,219, p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa individu dengan diferensiasi diri yang baik akan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri lebih baik di perguruan tinggi. Selain itu, analisis tambahan yang dilakukan peneliti juga menemukan bahwa dimensi I-position merupakan dimensi dari diferensiasi diri yang memberikan kontribusi paling besar dalam memprediksi penyesuaian diri di perguruan tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa penting bagi mahasiswa baru untuk mengembangkan diferensiasi diri mereka agar dapat menyesuaikan diri lebih baik di perguruan tinggi.

Distance Learning exposes first year students to many additional challenges during their transition to college life. In this situation, their ability to be able to think rationally, regulate their emotions, and also maintain healthy relationships with other people is very important. This study aims to examine the role of differentiation of self in predicting college adjustment in first year students during distance learning. In this quantitative research, the data collection is done online using two measuring tools, namely the Differentiation of Self Inventory – Short Form (DSI-SF) to measure differentiation of self and the College Adjustment Questionnaire (CAQ) to measure college adjustment. Through convenience sampling technique, obtained 132 participants. They are new students who enter college in 2021 and carry out distance learning. Based on the results of the regression analysis, it was found that differentiation of self could significantly predict college adjustment during distance learning (R2 = 0.225, adjusted R2 = 0.219, p < 0.05). These results indicate that individuals with good differentiation of self will have a better ability to adapt better in college. In addition, additional analysis conducted by researchers also found that the I-position dimension from differentiation of self contributes the most in predicting college adjustment. These findings indicate that it is important for freshmen to develop their differentiation of self in order to better adjust to college."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1996
373.13 DIF
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: British Council, 2005
371.9 PRI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kinik Darsono
"Latar Belakang : Kesiapan Belajar Mandiri merupakan syarat utama untuk menjalankan pembelajaran sepanjang hayat bagi lulusan Fakuhas Kedokteran. Kegiatan di Klinik Komunitas merupakan suatu strategi pembelajaran untuk meningkatkan Kesiapan Belajar Mandiri mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh keikutsertaan dalam kegiatan klinik komunitas dan faktor lainnya terhadap kesiapan belajar mandiri.
Metodc : Penelitian dilakukan secara cross-sectional melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner khusus lerhadap mahasiswa Fakultas llmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta angkalan pertama. Faktor-faktor Iain yang dinilai adalah IPK, asal sekolah, tempat tinggal, jenis kelamin, ketersediaan waklu dan ketersediaan sumber be!ajar. Penilaian Kesiapan Belajar Mandiri menggunakan Skala Fisher. Analisis statistik menggunakan rgresi cox. Seluruh kuesioner dapat dianalisis dari 50 subyek yang diwawancara.
Hasil : Sebagian besar subjek berumur 21 tahun (64%), memiliki IPK di atas 2,5 (62%), berasal dari Iuar kota (66%), tidak memiliki ketersediaan wakm yang eukup untuk belajar (60%) dan memiliki Sumber belajar yang memadai(54%), serta tinggal di lingkungan kos (66%), Jumlah subyek perempuan lebih banyak daripada iaki-laki (62%) dan yang mengikuti kegiatan di klinik komunitas Iebih kecil daripada yang tidak ikut (42%), Responden yang memiliki kesiapan belajar mandiri sebesar 54%. Faktor-faktor yang dominan berkaitan dengan kesiapan belajar mandiri adalah keikutsertaan di klinik komunitas dan IPK. Subjek yang mengikuti kegiatan di klinik komunitas dua kali Iebih siap belajar mandiri dibandingkan dengan subjek yang tidak mengikuti kegiatan di klinik komunitas. [RR Suaian = l,98; 95% interval kCp6rcayaan (CI) = 1,09-3,5'7].
Kesimpulan : Keikutsertaan dalam kegiatan di klinik komunitas meningkalkan kesiapan belajar mandiri mahasiswa.

Background: The self-directed learning readiness (SDLR) is a main prerequisite for medical faculty graduates in implementing lifelong learning. A community clinic activity is a learning strategy to increase SDLR. The aim of this study is to identify the effect of taking part in the community clinic activity and other factors on SDLR.
Methods: A cross-sectional study was conducted by interviewing all tirst batch medical students in Muhammadiyah University of Surakarta. Other factors which were assessed are Grade Point Average (GPA), high school background, residence, gender, availability of time to study and availability of learning resources. The SDLR was determined by the Fisher Scale questionnaire. The Fisher scale point above 150 indicates that the subject is ready for self-directed learning. Data analysis was carried out using cox regression. All of the 50 questionnaires could be analyzed.
Results: Most subjects are 2] years old (64%). The GPA of sixty two percent of the subjects is above 2.5. Sixty six percent comes from out of town, 60% have not enough time to study, 56% have adequate learning resources and 66% do not live with their family. The number of female subjects is 31 (62%), and only 42% of the subjects took part in the community clinic activity. There are 54% respondents with Fisher scale point above 150. The dominant factors related to SDLR are taking part in the community clinic activity and GPA. Students who take pan in the community clinic activity are readier for self-directed learning compared to those who do not take part, [Adjusted RR = l.98; 95% Confidence interval (Cl) = l,09-3,57].
Conclusion: Taking part in the community clinic activity increased the SDLR.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007
T32876
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyani
"Covid-19 pandemic has disturbed the education sector a great deal, especially on the teaching process. Remote teaching then becomes an absolute choice to solve that problem. This qualitative study aims to apprehend how remote teaching is prepared and executed during Covid-19 pandemic in a nonformal educational institution, in particular cram school. Data were obtained through interview with class coordinator, teachers, and students from a cram school in Depok via private messenger. The results of the interview were then examined using descriptive analysis. Findings show that social restriction or known as social distancing due to pandemic Covid-19 has urged educational institutions to make a quick response and formulate a solution for the sake of educational sustainability. The brief and hurried preparation for emergency remote teaching resulted in a period of shock and demanded for rapid adjustment by both teachers and students. Despite these outcomes, this study has shown that, even though some challenges have emerged throughout the online classes, remote teaching during Covid-19 pandemic in X cram school in Depok could run quite effectively.

Pandemi Covid-19 telah sangat mengganggu sektor Pendidikan, terutama dalam proses belajar-mengajar. Covid-19 kemudian menyebabkan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi pilihan yang mutlak untuk mengatasi persoalan tersebut. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persiapan dan pelaksanaan PJJ di Lembaga Pendidikan nonformal, dalam hal ini Lembaga bimbingan belajar. Data diperoleh dengan wawancara terhadap koordinator kelas, pengajar, dan siswa di sebuah Lembaga bimbingan belajar di Depok melalui pesan pribadi. Hasil wawancara kemudian diperiksa dengan analisis deskriptif. Diketahui bahwa pembatasan sosial atau social distancing telah mendesak lembaga-lembaga Pendidikan untuk melakukan respon cepat dan perumusan solusi demi keberlangsungan Pendidikan. Persiapan PJJ yang dilakukan dalam waktu singkat dan tergesa kemudian berakibat pada suatu periode kaget dan tuntutan akan penyesuaian yang cepat oleh pengajar dan siswa. Terlepas dari masalah tersebut, hasil studi ini menunjukkan bahwa meskipun muncul berbagai tantangan saat kelas daring berlangsung, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di Lembaga bimbingan belajar di Depok dapat berjalan dengan cukup efektif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Singapore: Regional Institute of Higher Education and Development, 1978
378.59 HIG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Cahaya Murni
"ABSTRAK

Sikap dan strategi pengajaran pada guru di sekolah inklusif memiliki pengaruh yang positif terhadap keberhasilan pendidikan inklusif. Penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan antara sikap dan strategi pengajaran gruru. Sebanyak seratus guru yang mengajar di SD inklusif dijadikan sampel dalam penelitian ini.

Hasil penelitian menemukan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan strategi pengajaran guru di SD negeri inklusif. Di sisi lain, terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan strategi pengajaran guru di SD swasta inklusif. Penelitian ini juga menemukan tidak terdapat perbedaan strategi pengajaran guru di SD negeri Inklusif dan SD swasta inklusif. Sementara itu, terdapat perbedaan yang signifikan pada komponen kognitif dan afektif sikap terhadap pendidikan inklusif antara guru SD negeri inklusif dan guru SD swasta inklusif. Saran untuk penelitian selanjutnya didiskusikan dalam penelitian ini.


ABSTRACT

It has been argued that attitudes and teaching strategies of teachers have positive effect on the successful implementation of inclusive education. This study was set up to examine the relationship between atitudes and teaching strategies of teachers. One hundred inclusive primary school teachers were involved in this research.

The results show that there is no significant correlation between attitudes and teaching strategies of teachers working in inclusive public primary school. On the other hand, it was found that teachers’ attitudes in inclusive private primary school has a significant correlation with their teaching strategies. Furthermore, there is a significant difference on cognitive and affective components of attitudes between groups of teachers working in the two types of school.The study

reveals that there is no a significant difference on teaching strategies between these groups. Recommendations for future research are discussed in the study.

"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>