Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alexander Aryesam
"Pengibaran bendera Papua pada tanggal 1 Desember 1961 yang tidak disertai dengan Proklamasi Kemerdekaan dan aksi konfrontasi yang dilakukan pihak Indonesia serta ditandatanganinya Persetujuan New York tahun 1962 oleh Indonesia dan Belanda menyebabkan tidak terwujudnya gagasan pembentukan negara Papua.
Reaksi dari masyarakat Irian Barat menjelang penyelesaian sengketa antara Indonesia dan Belanda yaitu ada yang mendukung gagasan pembentukan negara Papua dan ada yang mendukung perintah Trikora tahun 1961 dan Persetujuan New York tahun 1962."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Di antara tiga bangsa di dunia yang terpecah dua (Jerman, Ko_rea dan Vietnam), maka bangsa Jermanlah yang paling menarik per_hatian, karena bangsa Jerman merupakan bangsa pertama yang dibagi dan yang paling lama yang tinggal terbagi. Jerman merupakan satu_-satunya negara yang dipecah, di mana salah satu bagian memiliki sebagian dari sebuah kota besar yang terletak kira-kira 150 kilo-meter di dalam wilayah bagian yang lain. Last but not least, Jer_man merupakan negara yang memiliki potensi dan kekuatan paling be_sar yang dipecah. Jerman merupakan kekuatan yang menpersatukan tetapi sekali_gus juga yang memecah belah negara-negara di sekelilingnya. Teka_nannya untuk mencapai hegemoni Eropa telah dua kali mempersatukan negara-negara besar dan kecil di sekitarnya secara militer dan"
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S14642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S7841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This essay is a research on President SBY's policy on acceleration of development in the provinces of Papua and West Papua as stated in Presidential regulation No. 66/2011, which regulated the existence and function of the unit for acceleration of development in Papua and West Papua (UP4B), and its implementation and further follow-up. The qualitative method reveals in its conclusions that amid complex-problems the provinces facing, working contributions of UP4B has been seen in the both provinces, particularly by native Papuan in the last two years of its existence. This essay recommends that UP4B should be further supported, especially in its role in giving assistances and capacity building in helping the provinces in forming clean, transparent, and accountable governance."
POL 6:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Satrianto
"MOCHAMAD SATRIANTO. Dukungan Negara-Negara Konferensi Asia-Afrika Dalam Perjuangan Irian Barat. Membahas perjuangan Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari kolonialisme Belanda dengan dukungan dari negara_-negara Asia-Afrika, khususnya peserta KAA. Dimulai sejak konferensi-konferensi persiapan KAA hingga KAA.. Pada konferensi-konferensi tersebut mereka menyatakan dukungannya untuk membantu perjuangan Indonesia dalam soal Irian Barat. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa pernyataan-pernyataan atau komunike akhir konferensi, tetapi berlanjut dan diwujudkan seusai KAA. Mereka mendukung Indonesia mengajukan masalah Irian Barat ke PBB, sehingga masalah tersebut menjadi agenda bahasan Majelis Umum (MU) tahun 1954 hingga 1957. Dengan demikian masalah Irian Barat bukan hanya menjadi perhatian negara-negara Asia-Afrika, tetapi juga dunia internasional, yang membuat Belanda mempertimbangkan segala tindakannya di wilayah tersebut. Sebab itu, ketika Belanda berusaha mempertahankan Irian Barat dengan memperkuat militernya di Irian Barat mendapat boikot dan tekanan dari dunia internasional. Akhirnya Belanda bersedia berunding kembali dengan Indonesia, hingga sengketa terselesaikan dengan ditandatanganinya Persetujuan New York dan pemerintahan sementara PBB menyerahkan kekuasaannya atas Irian Barat kepada Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S12506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresno Brahmantyo
"Hubungan Australia-Indonesia merupakan hubungan bilateral dua negara yang menarik untuk diamati. Letak strategi dari posisi geografis kedua negara, menyebabkan kedua negara saling memperhatikan, terutama bilamenyangkut soal keamanan dalam negeri mereka. Pada waktu perjuangan kemerdekaan Indonesia, Australia merupakan negara Barat pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan bersimpati pada perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Masa ini merupakan awal tahun-tahun terbaik dari hangatnya hubungan kedua Negara. Sampai kemudian muncul isu Irian Barat yang diklaim Indonesia sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Hubungan kedua negara menjadi tegang dengan munculnya isu Irian Barat yang diklaim Indonesia. Dan sejak itu dimulailah sejarah panjang perdebatan antara kedua negara dalam masalah Irian Barat, untuk masa satu decade lebih (1949-1982)"
1990
S12247
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Bawono
"Hubungan Amerika Serikat dan Indonesia yang akan ditelaah di dalam skripsi ini mengambil sebagai titik awal ketika tampilnya Amerika Serikat di da1am penyelessaian masa1 h Irian Barat antara Indonesia dan Belanda. Dimulai sejak Indonesia tidak akan membawa masalah Irian Barat keIndonesia tahun 1963. Dengan alasan-alasan yang berbeda, baik Belanda maupun Indonesia telah meminta dukungara serta mengundang campur tangan Amerika Serikat. Pihak Belanda menginginkara dukungan untuk dapat menguasai kembali (bekas ) wilayah jajahannya, sedangkan pihak Indonesia menginginkan dukungan Amerika Serikat untuk mempertahankan hak-hak Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Pendirian dan tindakan yang dilakukan Amerika Serikat di dalam penyelesaian masalah Irian Barat berkaitan erat dengan kedudukannya sebagai negara adidaya dan memiliki pengaruh yang besar terhadap dinamika politik internasional.
Studi ini memiliki beberapa masalah yang menarik untuk dibahas, diantaranya yaitu selain masalah ini menjadi masalah internasional yang melibatkan beberapa negara dan mememrlukan penanganan Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga masalah ini menimbulkan pandangan dan sikap yang berbeda-beda, baik antara Amerika Serikat dengan Indonesia dan Belanda, maupun di kalangan pejabat-pejabat Pemerintah Amerika Serikat sendiri. Selian itu, di dalam studi ini juga dibahas mengenai berbagai peranan yang telah diberikan oleh Amerika Serikat sampai terselesainya masalah ini. Mengapa sikap Amerika berubah-ubah (namun tetap menjalankan politik globalnya) dan peranan apa saja yang telah diperikan Amerika Serikat serta bagaimana langkah-langkah diplomasi Amerika Serikat di dalam penyelsaian masalah Irian Barat sampai diserahkan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kemudian diserahkan kembali kepada Indonesia dapat terlihat di dalam skripsi ini.
Untuk meneliti sikap dan peranan Amerika Seriakt terhadap Indonesia di dalam penyelesaian masalah Irian Barat tahun 1958-1963, dipakai sumber data dari arsip, dokumen, artikel majalah dan surat kabar, tesis, skripsi, paper, buku dan karya leksikografis yang sebagainan besar bersudut pandang dan menitikberatkan pada sikap dan peranan Amerika Seriakt, serta masih ditambah dengan sumber lisan, baik wawancara langsung, maupun dokumentasi wawancara dengan tokoh-tokoh sipil dan militer yang sekiranya terlihat di dalam penyelesaian masalah Irian Barat ini.
Setelah mempelajari dan menganalisa data-data yang didapat dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat dilihat pertimbangan-pertimbangan yang mendasari kebijaksanaan politik luar negeri Amerika Serikat terhadap Indonesia sehingga mempengaruhi sikapnya di dalam penyelesaian masalah Irian Barat. Amerika Serikat yang pada awalnya bersikap netral atau dengan kata lain berpihak kepada Belanda dan kemudian berubah menjadi berpihak kepada Indonesia. Maka 'hal ini didasarkan atas pertimbangan diantaranya selain mencegah Indonesia jatuh ke dalam pengaruh komunis dan Indonesia dapat dijadikan kawan di dalam mengembangkan strategi pembendungannya di dalam politik globalnya untuk menangkal parkembangan komunis di dunia pada umumnya dan di kawasan Asia tenggara khususnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepentingan global Amerika Sarikatlah yang menjadi dasar pertimbangan utama dalam mewujudkan kebijaksanaan politik luar negerinya terhadap Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S12333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Djakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1970
306 KOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: Gramedia, 1974
306 KOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>