Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137371 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sonar Soni Panigoro
"Ruang lingkup dan Cara penelitian : Dilakukan penelitian terhadap 114 penderita kanker payudara stadium I dan II di Bagian Bedah Onkologi/HNB FKUI/RSUPNCM Jakarta dalam kurun waktu 1989-1996. Setelah dibuktikan secara histopatologi suatu keganasan, penderita selanjutnya dilakukan mastektomi radikal. Bila kelenjar getah bening terdapat penyebaran sel kanker maka diberikan terapi ajuvan berupa radiasi dan atau kemoterapi. Selanjutnya penderita diikuti sampai terjadi suatu kekambuhan, hilang dari pengamatan atau sampai penelitian berakhir.
Hasil dan kesimpulan : Rerata umur penderita 45 tahun dengan rentang 22-64 dan terdapat 15% kekambuhan yang terjadi balk lokal maupun metastasis jauh. Kekambuhan terbanyak mengenai paru sebesar 32% kemudian hati dan tulang masing-masing 25%. Rerata lama pengamatan 519 hari (median 191 dan modus 39 ). Probabilitas babas penyakit sebesar 51% pada 1500 hari.
Kelompok umur kurang 35 tahun dan kelompok 35-50 tahun mempunyai risiko untuk kambuh masing-masing 4 dan 6.3 kali dibanding kelompok lebih 50 tahun. Adanya penyebaran ke kelenjar getah bening meningkatkan risiko kekambuhan sebesar 6.9 kali. Ukuran tumor 2-5 cm dibanding kurang 2 cm mempunyai risiko kekambuhan 2.8 kali. Dan tipe Ca ductal Invasif mempunyai risiko yang sangat tinggi untuk kambuh dibanding tipe lainnya. Tetapi yang berrnakna secara statistik hanya penyebaran ke kelenjar getah bening dan tipe histopatologi.

The Role of Clinical Prognostic Factors for Stage I and II Breast Cancer Recurrence in Cipto Mangunkusumo Hospital JakartaScope and Method of study : The objective of this study is to find out the role of several prognostic factors in breast cancer recurrence for patients underwent radical mastectomy on stage I and II in Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta. 114 patients entered this study during the period of 1989 to 1996. The patients with positive axillary node received adjuvant therapy i.e external radiation or chemotherapy. Survival analysis were used to analyze data.
Results and conclusions : The mean age was 45 years(range 22-64 yrs). Cumulative incidence of recurrence was 15% with disease free survival 51 % at 1500 days. The most frequent site of metastasis was lung 32% then liver and bone 25% each. The mean follow up time was 519 days (median 191, mode 30).
Age group below 35 years and between 35-50 years had higher risk for a relapse, 4 and 6.3 times than group above 50 years. Positive axillary node and tumor size above 2 cm increased risk 6.9 and 2.8 times respectively. Ductal invasive type had a very high risk to recur. But only axillary node involvement and ductal invasive type were statistically significant.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997
T5782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Setiyawati
"Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di perkotaan. Mastektomi sebagai tindakan pembedahan kanker payudara, berpotensi menyebabkan penurunan rentang gerak, kekakuan bahu, dan limfedema pada lengan sisi payudara yang mengalami pembedahan, terutama jenis modified radical mastectomy (MRM). Karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pasien kanker payudara pasca mastektomi. Latihan rentang gerak pada lengan yang terkena bertujuan untuk meningkatkan rentang gerak dan mencegah kekakuan bahu serta limfedema. Hasil penerapan latihan rentang gerak menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rentang gerak dan tidak terjadi kekakuan bahu serta limfedema. Perawat perlu mengajarkan latihan rentang gerak lengan pada pasien pasca mastektomi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Breast cancer is one of the mayor health problems in urban area. Mastectomy as a treatment of breast cancer potentially cause lymphoedema, decrease range of motion, and shoulder stiffness of the arm was had mastectomy, especially the type of modified radical mastectomy (MRM). This paper was aimed to explore nursing process of patient post mastectomy. Range of motion exercise was aimed to increase range of motion and prevent shoulder stiffness and lymphoedema. Patient showed the increasing of range of motion and shoulder stiffness and lymphoedema did not occur after doing exercise. Based on finding, Nurses have to teach range of motion exercise to patient post mastectomy to increase their quality of life.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pandan Enggarwati, examiner
"[ABSTRAK
Kanker payudara merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di daerah urban. Mastektomi radikal modifikasi (MRM) merupakan upaya pengangkatan kanker payudara yang dapat menimbulkan komplikasi berupa kekakuan bahu, penurunan rentang gerak lengan, dan limfedema. Transverse Rectus Abdominis Modification (TRAM) flap merupakan rekonstruksi payudara menggunakan sebagian besar otot abdomen yang berpotensi menyebabkan penurunan kemampuan otot perut dan hernia. Latihan gerak pada lengan dan abdomen bertujuan meningkatkan rentang gerak sehingga tidak terjadi kekakuan lengan dan abdomen, serta mencegah limfedema dan hernia. Perawat perlu mengedukasi latihan rentang gerak lengan dan abdomen pasca MRM dan TRAM flap agar kualitas hidup semakin meningkat.ABSTRACT Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life.;Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life., Breast cancer is a health problem that the prevalence is increasing in urban areas. Modified radical mastectomy (MRM) is the treatment of breast cancer that can cause complications such as shoulder stiffness, decreased range of motion of the arms, and lymphedema. Modification transverse rectus abdominis (TRAM) flap is a breast reconstruction using abdominal muscles that potentially can cause a decrease in the ability of the abdominal muscle and hernia. The exercise of motion in the arm and abdomen aims to improve the range of motion in order to avoid stiffness of the arms and abdomen, as well as to prevent lymphedema and hernia. Nurses need to promote the range of motion exercises for the arms and abdomen following MRM and TRAM flap to improve the quality of life.]"
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mera Delima
"Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh mastektomi terhadap hubungan seksual pada wanna. Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif sederhana. Tempat penelitian diruang Poli Klinik Bedah Lantai II RSUPN DR. Cipto Mangunkusumo, dengan jumlah responden 30 orang klien kanker payudara yaitu: 15 orang klien mastektomi dan 15 orang klien yang belum mastektomi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang diolah dari variabel penelitian. Hasil penelitian berdasarkan deskriptif sederhana tergambar bahwa tidak ada pengaruh mastektomi terhadap hubungan seksual pada wanita. Maka dari itu peneliti merekomendasikan pada perawat untuk memotivasi ibu yang mengalami kanker payudara terutama pada stadium I dan II, supaya melakukan mastektomi sebelum kanker menyebar atau metastase ke organ lain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5230
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mandala Noras
"Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia ada sekitar 10 jula kasus bam kanker dengan lebih dan 6 juta kematian setiap tahunnya. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan dua dekade yang sebeiumnya, dimana dilaporkan 6 juta kasus kanker baru dengan jumlah kematian 4 juta orang (WHO, 2002). Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah kasus dan kematian karena kanker juga meningkat, dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1992 kanker merupakan penyebab kematian dengan urutan ke 9 dari 10 penyebab kematian utama yang ada dan pada hasil SKRT 2002 dilaporkan kanker menempati urutan ke 5 sebagai penyebab kematian (Depkes. 2002).
Tujuan: Penelitian ini bermjuan untuk mengetahui faktor~faktor yang berhubungan dengan terjadinya kematian pasien ravwxt inap kanker payudara di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta yang meninggal pada tahun 1999 sampai dengan 2005 Metode: Rancangan penelitian ini adalah studi kasus kontrol dengan jmnlah sampel keselumhan 201, jumlah sampel kasus 67 dan kontroi 134 (perbandingan I:2). Kasus adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang meninggal dari tahun 1999- 2005 dan kontrol adalah pasien rawat inap kanker payudara RSPN-CM yang tidak meninggal dari tahun 1999-2004. Variabel penelitian adalah faktor prognosis tumor yang terdiri dari stadium, ukuran tumor, residiIQ metastase, faktor kelengkapan terapi, faktor prognosis penderita yang terdiri dari usia, jenis pembayaran dan jenis pekerjaan.
Hasil: Pekerjaan pasien kanker payudara berhubungan bermakna secara statistisk OR 3,52 (95%CI 1,66-7,42). Faktor tumor stadium (OR=ll,98 95%CI:4,64-30,91) dan metastase (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara Kelengkapan pengobatan (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) berhubungan dengan kematian pasien kanker payudara.
Kesimpulan: Dari penelitian ini dapat disarankan bagi wanita yang mempunyai resiko untuk mengalami kanker payudara agar melakukan perneriksaan dini dan bagi penderita kanker payudara untuk melakukan pengobatan selengkap mungkin. Penyuluhan tentang faktor resiko kanker payudara, pengobatan yang akan dilakukan, waktu yang diperlukan untuk pengobatan kanker payudara merupakan salah satu cara mengurangi resiko untuk terjadinya kematian pasien kanker payudara.

Background: WHO (2002) state that in the world there are I0 million cancer new cases and more than 6 million death every years. This incidence was increased than two decade before where was reported 6 million cancer new cases and death 4 million people. ln Indonesia cancer cases and death caused cancer increase. Based of health household survey (SKRT) 1992, cancer is caused death at 9"' from 10 primary caused death and at health household survey (SKRT) 2002 reported that cancer is at 5°? caused death (Dcpkes. 2002).
The objective: The objective of this research to know the related factors to breast cancer patient death at Dr Cipto Mangunkustuno Hospital Jakarta years] 999-2005 Method: The design of this research is case control design with 20| total samples that consist of 67 cases and 134 controls (l:2). Cases is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999~2005 that were death. And control is breast cancer patient at Dr Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta yearsl999-2005 that were life. The variable of this research are patient factors consist of age, kind of payment, and job. Tumor factors are stage, the size, residual, metastasis and completing therapy factor.
Result: The job of breast cancer patient related to death significant statistically, OR 3,52 (95%Cl 1,66-7,-42). Tumor factors are stage (OR=l 1,98 95%Cl:4,64»30,9l) and metastasis (OR:8,44 95% CI3,l8-22,4) related to death of breast cancer patient The completely therapy (OR:3,82 95%CI 1,57-9,25) related to death of breast cancer patient.
Conclusion: In this research the job status, tumor stage, metastasis and completly therapy related to breast cancer patient death. Women with risk factors to breast cancer that is suggested to early examination and to breast cancer patient suggested to completely therapy. The campaign of risk factors breast cancer, the therapy procedure and time for therapy are some ways to decrease breast cancer patient death.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T34472
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aryanti Wardiyah
"ABSTRAK
Kasus kanker terbanyak kedua di Indonesia adalah kanker payudara yang
kesembuhannya sulit untuk diprediksi. Penderita kanker payudara mengalami
ketidakpastian, depresi, dan tekanan psikologis. Kondisi ini menyebabkan
optimisme terhadap kesembuhan pasien menurun. Penelitian ini bertujuan
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi optimisme terhadap kesembuhan
pada pasien kanker payudara. Desain penelitian menggunakan cross sectional
pada 96 responden. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap
optimisme kesembuhan responden adalah dukungan sosial (p value = 0,015) dan
stres (p value = 0,022). Faktor yang paling mempengaruhi adalah dukungan sosial
(β = 0,055). Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya agar lebih fokus pada
intervensi keperawatan yang digunakan untuk meningkatkan dukungan sosial
pada pasien kanker payudara.

ABSTRACT
The second most common cancer case in Indonesia is breast cancer which its
healing is difficult to be predicted. The breast cancer sufferers undergo
uncertainty, depression, and psychological pressure. This condition decreases the
patient’s optimism of healing. This research aimed to identify factors affecting the
breast cancer patients’ optimism of healing. This study applied cross sectional
design with 96 respondents. Factors affecting significantly against respondents’
healing optimism were social support (p value = 0,015) and stress (p value =
0,022). The most influencing factor was social support (β = 0,055). It is
recommended that the further research will be more focused on the nursing
intervention that used to raise social supports for breast cancer patients"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32990
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puja Agung Antonius
"Latar Belakang: Kanker serviks adalah keganasan ginekologi terbanyak kedua pada perempuan di seluruh dunia dengan angka kematian yang tinggi. Stadium IIIB kanker serviks didefinisikan sebagai perluasan tumor yang mengenai dinding panggul atau adanya hidronefrosis. Jika disertai dengan gangguan ginjal, angka morbiditas dan mortalitas pasien akan meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan data patologi, respon terapi, masa rawat, dan angka kesintasan satu tahun pada pasien kanker serviks stadium IIIB dengan dan tanpa gangguan ginjal.
Metode: Dengan menggunakan metode potong lintang dilakukan pengambilan data 941 sampel pasien kanker serviks stadium IIIB di RSCM Jakarta antara bulan Juli 2010 - Juli 2015.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan jumlah pasien ditinjau dari keterlibatan dinding panggul, keterlibatan KGB, derajat dan simetrisitas hidronefrosis, rerata kadar ureum, kreatinin, dan kalium serum pada pasien kanker serviks dengan dan tanpa gangguan ginjal (p<0.001). Juga ditemukan perbedaan bermakna jumlah pasien yang menjalani terapi diversi urin , dialisis, dan kemoterapi. Untuk analisis kesintasan, didapatkan hazard ratio 0.307 (IK95% 0,160-0,589).
Kesimpulan: Dengan gambaran data tersebut, perlu diusulkan suatu entitas klasifikasi baru untuk kanker serviks stadium IIIB dengan gangguan ginjal (IIIB plus), mengingat kasus ini membutuhkan penanganan yang lebih kompleks dan holistik dengan melibatkan banyak keahlian (penyakit dalam, urologi, ginjal hipertensi, gizi klinik dan paliatif) serta prognosis yang berbeda bermakna secara statistik

Background: Cervical cancer is the second most common gynecological cancer in women globally. Stage IIIB cervical cancer is defined as a local extension of tumor that affects the pelvic wall or hydronephrosis or kidney disease. If accompanied by kidney disease, the complication will increase thereby increasing patient's morbidity and mortality. The aim of this study is to know whether there are differences in the clinical data, therapy, duration of hospital, and one-year survival rate in cervical cancer patient with and without kidney disease.
Methods: This research uses cross-sectional method with samples of stage IIIB cervical cancer patients in Cipto Mangunkusumo between July 2010 and July 2015.
Results: The results showed significant difference in the number of patients with pelvic wall involvement, lymph node involvement, degree and symmetry of hydronephrosis, the serum urea, creatinine, and potassium level between cervical cancer patients with and without kidney disease (p <0.001). There are also significant differences in the number of patients undergoing urinary diversion therapy, dialysis and chemotherapy. For survival analysis, the hazard ratio obtained is 0.307 (IK95% 0.160 - 0.589).
Conclusion: With the results obtained, we suggest new entitiy for cervical cancer stage IIIB with kidney disease ( IIIB plus), according to there is an obligation of more complex involvement of specialist (internist, urologist, renal hypertension expert, clinical nutrition and palliative expert) and statistically the prognosis is different
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priharyanti Wulandari
"ABSTRAK
Depresi seringkali dialami oleh perempuan penderita kanker payudara. Depresi yang terjadi pada pasien kanker payudara dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian depresi pada pasien kanker payudara. Pengambilan data dilakukan diruang Poli bedah onkologi dan ruang rawat inap, sampel dalam penelitian ini adalah 102 responden. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. faktor yang ditemukan paling dominan mempengaruhi terjadinya depresi pada pasien kanker payudara adalah dukungan keluarga (p value = 0,002<0,05). Direkomendasikan untuk menurunkan kejadian depresi yaitu perawat seharusnya memfasilitasi dukungan keluarga yang cukup pada penderita kanker payudara untuk mengurangi kejadian depresi.

ABSTRACT
Depression is frequently experienced by women with breast cancer. Depression that occurs in the breast cancer patients is influenced by several factors. This study aimed to find out the factors influencing the incidence of depression in the breast cancer patients. The data collection was performed at the outpatient oncology surgery center and the inpatient ward. The research samples were 102 respondents. The research design was cross sectional. The most dominant factor affecting the occurrence of depression in the breast cancer patients was family support (p value = 0,002<0,05). It is recommended that nurses facilitate the adequate family support for the breast cancer patients in order to reduce the incidence of depression."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ulya Qoulan Karima
"Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak diantara wanita Indonesia. Pada tahun 2013, belum diketahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan kanker payudara. Desain studi yang digunakan adalah kasus kontrol. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang diambil dari pasien rawat jalan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo khususnya dari poli bedah. Sampel terdiri dari 117 kasus kanker payudara dan 119 kontrol (pasien lain di poli bedah yang tidak menderita kanker payudara). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker payudara pada umur 35-44 tahun (OR=3,370, 95% CI=1,390-8,170), dan 45-54 tahun (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) dibandingkan umur <35 tahun, umur menarche <12 tahun (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) dibandingkan ≥12 tahun, adanya riwayat keturunan kanker payudara (OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) dan adanya keluarga tingkat 1 yang menderita kanker payudara (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) dibandingkan tidak ada riwayat keturunan kanker payudara sama sekali. Sementara itu efek protektif yang signifikan melindungi kanker payudara adalah menyusui anak selama ≥6 tahun (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) dibandingkan menyusui anak selama <2 tahun. Perlu adanya peningkatan promosi kesehatan mengenai faktorfaktor yang berhubungan dengan kanker payudara kepada masyarakat.

Breast cancer is the most common cancer among women in Indonesia. In 2013,it remains unknown factors that cause breast cancer on patients of Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) dr. Cipto Mangunkusumo. The purpose of this study is to determine what factors are associated with breast cancer. Study design was case-control. Data were collected using questionnaires from the unhospitalized patients RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo especially in Department of Surgery. Sample of 117 breast cancer cases and 119 control (other unhospitalized patients in Department of Surgery does not have breast cancer) were recruited. The results found increasing risk due to age of 35-44 (OR=3,370,95% CI=1,390-8,170), and age of 45-54 (OR= 3,690, 95% CI=1,558-8,739) compared to age of <35, age at menarche of <12 (OR=2,962, 95% CI=1,352-6,488) compared to age at menarche of ≥12, family history of breast cancer(OR=3,035, 95% CI=1,286-7,165) and family history of breast cancer in first degree relatives (OR=3,854, 95% CI= 1,031-14,411) compared to them with no family history of breast cancer. Meanwhile the significant protective effect that protect breast cancer is breastfeeding for ≥6 years (OR= 0,419, 95% CI=0,202-0,868) compared to breastfeeding for <2 years.There is need to increase health promotion regarding the factors associated with breast cancer to the public.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Gayatri
"Kematian akibat kanker di dunia semakin meningkat baik di negara maju maupun berkembang. Di Indonesia, data menunjukkan hal yang serupa. Badan Litbangkes melaporkan bahwa berdasarkan hasil laporan laboratorium Patologi Anatomi tahun 1990, kanker serviks menempati urutan pertama dari 3 kanker yang tersering dijumpai. Registrasi kanker di Indonesia yang berdasarkan kependudukan belum ada Berita penelitian yang berkaitan dengan ketahanan hidup kanker serviks sangat kurang. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan stadium klinik dengan ketahanan hidup 5 tahun pada pasien kanker serviks setelah dikontrol oleh variabel konfounding. Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif pada 451 subyek penelitian dengan mengunakan data rekam medis pada diagnosis tahun 1993-1996 yang diikuti selama 5 tahun. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa probabilitas ketahanan hidup 5 tahun pasien kanker serviks dengan stadium I sekitar 70%, stadium II sekitar 37,4%, stadium III sekitar 12,4%, dan stadium IV pada tahun kedua sudah menjadi 0%. Pada kadar Hb 10 gr/dl dan dikontrol oleh besar tumor dan jenis histologik maka peluang untuk meninggal pada stadium II sebesar 2,7 kali, Pada stadium III sebesar 19,2 kali. sedangkan stadium IV sebesar 6,6 kali dibandingkan dengan stadium I. Pada kadar Hb 10 gr/dl dan dikontrol oleh besar tumor dan jenis histologik maka peluang untuk meninggal pada stadium II sebesar 0,6 kali. pada stadium III sebesar 3.08 kali, sedangkan stadium IV sebesar 6,6 kali dibandingkan dengan stadium I, Berdasarkan hasil penelitian ini kepada masyarakat, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dini. Kepada petugas rumah sakit dan pembuat kebijakan untuk melakukan promosi yang berkelanjutan tentang pentingnya pemeriksaan dini kanker serviks. Secara umum, juga disarankan agar dimulai registrasi kanker berdasarkan kependudukan untuk mempermudah penelitian yang berkaitan kanker terutama kanker serviks.

Cancer deaths in the world are increasing in both developed and developing countries. In Indonesia, data shows something similar. The Health Research and Development Agency reported that based on the results of the 1990 Anatomical Pathology laboratory report, cervical cancer ranks first out of 3 most common cancers. Cancer registration in Indonesia based on population does not yet exist. Research news related to cervical cancer survival is very lacking. The purpose of this study was to determine the relationship between clinical stage and 5-year survival in cervical cancer patients after being controlled by confounding variables. The design of this study was a retrospective cohort of 451 research subjects using medical record data at diagnosis in 1993-1996 which was followed for 5 years. The results of this study concluded that the probability of 5-year survival of cervical cancer patients with stage I is around 70%, stage II around 37.4%, stage III around 12.4%, and stage IV in the second year has become 0%. At Hb levels of 10 gr/dl and controlled by tumor size and histological type, the chance of dying in stage II is 2.7 times, in stage III it is 19.2 times. while stage IV is 6.6 times compared to stage I. At Hb levels of 10 gr/dl and controlled by tumor size and histological type, the chance of dying in stage II is 0.6 times. in stage III it is 3.08 times, while stage IV is 6.6 times compared to stage I. Based on the results of this study, it is recommended to the public to conduct early examinations. To hospital staff and policy makers to carry out ongoing promotion of the importance of early cervical cancer examinations. In general, it is also recommended to start cancer registration based on population to facilitate research related to cancer, especially cervical cancer.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T2089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>