Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114158 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setyadi
"Basis Data Program Kesehatan Lingkungan yang berjalan selama ini belum tertata dengan baik dan benar. Hal tersebut dikarenakan masih belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi komputer sebagai solusi memecahkan masalah di bidang kesehatan.
Program Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Bekasi dalam memperoleh data menggunakan formulir inspeksi sanitasi. Formulir ini digunakan untuk memantau kualitas kesehatan iingkungan baik itu masalah perumahan, kualitas air, air limbah, pengamanan pestisida, industri, tempat-tempat umum dan tempat pengelolaan makanan. Banyaknya formulir inspeksi sanitasi di puskesmas menjadi beban bagi petugas kesling, sehingga mengakibatkan pelaporan tidak lengkap, tidak tepat waktu dan adanya duplikasi data.
Sejalan dengan era desentralisasi, maka Dinas Kesehatan Kabupaten mempunyai kewenangan dalam pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Daerah. Sistem Informasi Basis Data Program Kesling Puskesmas merupakan pengembangan dari SIMKESLING, sehingga diharapkan menghasilkan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan program di Dinas Kesehatan Kabupaten, baik perencanaan, monitoring dan evaluasi program.
Pengembangan sistem informasi basis data program kesehatan lingkungan puskesmas ini, menghasilkan informasi, indikator dibutuhkan, disain sistem pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, disain format input dan output laporan, serta program aplikasinya. Program aplikasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembuatan laporan dan pengambilan keputusan untuk program kesehatan lingkungan dipuskesmas. Laporan yang dihasilkan berupa laporan bulanan dan tahunan yang disampaikan ke Dinas Kesehatan.
Daftar Bacaan : 30 (1981 - 2003)

Development of Data Based Environmental Health Programme of Primary Health Care in Bekasi DistrictData based environmental health program which been talking until now have not arranged well. That is un optional use computer technology as a solution in solving health problem.
Environmental health program in Bekasi district taking data by using sanitary inspection form. This form is use to control environmental health quality such as housing, water quality, liquid waste, pesticide safety, industry, public places and food management process. Such a lot of sanitary inspection forms in local government clinic becoming burden to the environmental health officers, and caused uncompleted report, inappropriate time, and data duplication.
In the decentralization era, district health department has authority to develop local health information system. Data based information system of environmental health program in primary health care is developed from SIMKESLING, and expected to produce information that can fulfill program necessity in district health department in planning, monitoring, and program evaluation.
Development of data based information system in environmental health program in primary health care starts with determining information, indicator, designing collection system, data processing and presenting, designing input and output report form and also designing application program. Result of application program can be use for making report and taking decision of environmental health program in primary health care. Result of report form monthly and annually for health District.
References : 30 (1981 - 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Pendahuluan: Program kesehatan lingkungan (kesling) merupakan upaya preventif untuk meningkatkan kualitas
kesehatan lingkungan, sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia dan sesuai Kepmenkes RI No. 1428/2006, yaitu kesling wajib di laksanakan puskesmas. Tujuan: adalah mengkaji perbedaan pelaksanaan program pelayanan kesehatan lingkungan antar puskesmas perkotaan dengan perdesaan, perbedaan output kinerja program kesling berdasarkan ketersediaan tenaga sanitarian/kesling dan pemberian feed back kinerja antar puskesmas. Metode: Analisis perbedaan melalui metode diskriptif berupa tabel dan grafik dari data sekunder Rifaskes 2011. Populasi adalah puskesmas di Kabupaten Tuban sekaligus sebagai total sampel dan puskesmas sebagai unit analisis. Hasil: Puskesmas di Kabupaten Tuban belum optimal melaksanakan seluruh program kesehatan lingkungan.
Beda pukesmas perkotaan dan perdesaan adalah puskesmas perkotaan tidak semua program kesling dilaksanakan,
sedangkan perdesaan melaksanakan semua program pelaksanaan kesling, tetapi hasilnya belum maksimal. Ada perbedaan ketersediaan tenaga sanitarian antar puskesmas termasuk dalam mencapai output dan ada perbedaan antar puskesmas yang melaksanakan penilaian kinerja dengan memperoleh feed back hanya 9 (27%) puskesmas saja, dan manfaat feed back belum berpengaruh pada perbaikan kinerja program kesling. Kurang 50% puskesmas memperoleh kinerja dengan kategori ”baik” pada penilaian TTU dan program kesling yang lain masih termasuk kinerja ”kurang baik”. Kesimpulan: Secara diskriptif ada perbedaan pelaksanaan program kesling antara puskesmas, ketersediaan tenaga sanitarian masih
kurang dan manfaat feed back belum berpengaruh untuk perbaikan kinerja program kesehatan lingkungan."
613 BULHSR 17:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dudy Setiawan Ibani
"Tesis ini membahas mengenai implementasi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) dilihat dari tuntutan operasional, tuntutan sumber daya, dan dukungan aktor publik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan post positivist. Validitas data dilakukan dengan metode triangulasi.
Berdasarkan hasil analisis kerangka kerja dari Gordon Chase diperoleh kesimpulan bahwa terdapat permasalahan yang mengakibatkan program tersebut berlum berjalan dengan efektif. Permasalahan yang paling mendasar yang menyebabkan tidak efektifnya program Kartu Jakarta Sehat (KJS) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah pada aspek tuntutan operasional yaitu proses kepesertaan, sehingga berimbas kepada aspek yang lainnya.

This thesis focuses about the implementation of Jakarta Health Card (KJS) program of DKI Jakarta Provincial Government. The purpose of this study is to analyze the implementation of Jakarta Health Card (KJS) program seen from the operational demands, resource demands, and the support of public actors. This study is a qualitative research with post-positivist approach. The validity of data is done by triangulation method.
Based on the framework analysis of Gordon Chase, it is concluded that there are problems that caused the program has not been operated effectively. The most fundamental problems that led to the ineffectiveness of the Jakarta Health Card (KJS) program of DKI Jakarta Provincial Government is the aspect of operational demands, membership process, that gives impact on the other aspects."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43216
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadhi Purwana
Jakarta: UI-Press, 2010
PGB 0262
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Subakir
"Keberhasilan kegiatan kesehatan lingkungan ditentukan oleh banyak faktor, baik dari pemerintah, lembaga non pemerintah, maupun masyarakat itu sendiri. Sanitarian Puskesmas sebagai pelaksana terdepan dari kegiatan kesehatan lingkungan, kinerjanya tentu mempunyai peran yang cukup besar dalam menentukan keberhasilan kegiatan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja sanitarian, tingkat kinerja sanitarian, hasil kegiatan kesehatan lingkungan, dan hubungan kinerja sanitarian dengan hasil kegiatan kesehatan lingkungan.
Penelitian dilaksanakan dengan metode survei dan responden adalah sanitarian penanggung jawab kegiatan kesehatan lingkungan di Puskesmas, yang telah bertugas di Puskesmas tempat tugasnya sekarang minimal 2 tahun, seluruhnya berjumlah 86 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisa data dilakukan dengan analisa univariat, analisa bivariat dengan uji chi square, dan analisa multivariat dengan uji regresi logistik model prediksi.
Hasil penelitian diperoleh : tingkat pendidikan responden sebagian besar (74,4%) adalah SPPH, 57% responden belum banyak mengikuti pelatihan, 51,2% Puskesmas kurang tersedia peralatan kesehatan lingkungan, 72,1% responden kurang mendapat perhatian dari atasannya, 80,2% responden menerima insentif, 75,6% responden kurang mendapat bimbingan teknis, 50% Puskesmas tersedia pedoman/juklak kesehatan lingkungan, dan 88,4% responden mempunyai tugas rangkap. Kinerja sanitarian Puskesmas 68,6% termasuk kategori rendah dan hasil kegiatan kesehatan lingkungan 55,8% termasuk kategori rendah. Terdapat hubungan yang bermakna antara kinerja sanitarian Puskesmas dengan hasil kegiatan kesehatan lingkungan. Variabel yang ada hubungan bermakna dengan kinerja sanitarian Puskesmas, yaitu : peralatan, perhatian, bimbingan teknis, dan pedoman/ petunjuk pelaksanaan. Variabel yang paling dominan berhubungan adalah pedoman/ petunjuk pelaksanaan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rendahnya hasil kegiatan kesehatan lingkungan ada hubungannya dengan rendahnya kinerja sanitarian, dan rendahnya kinerja sanitarian ada hubungannya dengan ketersediaan pedoman, ketersedian peralatan, bimbingan teknis dan perhatian dari atasan. Disarankan kepada pimpinan instansi kesehatan di semua jenjang, untuk mengambil langkah-langkah dalam upaya memperbaiki/meningkatkan kinerja sanitarian Puskesmas, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan hasil kegiatan kesehatan lingkungan.

The success of the environmental health activities are determined by several factors, either by the government, non-governmental institution, or the people themselves. The sanitarians of public health centers as the front implementer of the environmental health, the quality of their work should have a great role in determining the success of those activities.
This research aims to find out factors which deal with the job quality of sanitarians, level of the job quality of sanitarians, result of environmental health activities, and the relationship between the job quality of sanitarians and the result of environmental health activities.
The research is held with survey and respondent methods by sanitarians who are responsible to the environmental health activities in the public health centre, who have worked in the public health center where they are working now minimum 2 years, all of them are 86 people. The collection of the data using questionnaire and data analysis are done by univariat analysis, bivariat analysis with chi square test and multivariate analysis with logistic regression of predictive model test.
From the result of the research is required: the level of almost respondents' education (74.4%) are SPPH, 57% of respondents have not followed the training yet, 51.2% of the public health centers are available fewer equipment of environmental health, 72.1% of respondents got less attention from their leaders, 80.2% of respondents earned incentive, 75.6% of respondents got less technical guidance, 50% of public health centers are available guidelines of environmental health, and 88.4% of respondents had double duties. The job quality of the public health centers sanitarians 68.6% included to the low category and the result of the environmental health activities 55.8% included to the low category. There is a significant relationship between the job quality of public health centers sanitarians and the result of the environmental health activities_ Variables which has a significant relationship between the job qualities of public health centers sanitarians, are: equipment, attention, technical guidance, and guidelines. The most dominant correlative variable is the guidelines.
From the result of the environmental activities have a connection between the low of the job quality of sanitarians, and guidelines availability, equipment availability, technical guidance and the attention from the leader. In accordance with the result of this research, it is suggested to the leaders of the health institute for the whole levels, to take steps in improving the job quality of public health centers sanitarians which are desired to be able to improve the result of the environmental health activities in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T7846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shindry Rihayaty
"Penelitian ini membahas tentang rancang bangun sistem informasi kesehatan berbasis web untuk pencatatan dan pelaporan program kesehatan lingkungan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan di Dinas Kesehatan Kota Bogor. Tujuan penelitian adalah membuat formulir digital untuk menguji keabsahan data pembinaan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan yang dilaporkan oleh Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Bogor, membuat pangkalan data kesehatan lingkungan tempat umum dan tempat pengelolaan makanan, dan menyajikan informasi tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dalam bentuk visual. Metode penelitian yang digunakan adalah iterative and incremental development dengan pendekatan Agile UP. Hasil penelitian menyarankan agar Dinas Kesehatan Kota Bogor membuat ketentuan, peraturan, dan perbaikan bisnis proses pada sistem pencatatan dan pelaporan sehingga implementasi teknologi dapat berlangsung secara konsisten dan berkesinambungan.

This study discusses the design of web-based health information system for recording and reporting of environmental public health programs and food management in Bogor City Health Department. The purpose of the research is to create a digital formulir in order to test the validity of reported public places and food management data from Puskesmas to the Bogor City Health Department, a database of public places and food management environmental health, and present an information of the public places and food management place in the form of visual management. The method used is iterative and incremental development approach Agile UP. The results of the study suggest the Bogor City Health Department need to makes provision, regulation, and improvement a business process system on recording and reporting system so that the implementation of technology that can take place consistently and continuously."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Kurnia
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
S26546
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yanit Wediarsih
"Menurut laporan MDG's tahun 2007, 30,7% masyarakat Indonesia tanpa akses sanitasi yang layak. Provinsi Banten memiliki masalah yang cukup besar terkait dengan masalah air, higiene dan sanitasi. Beberapa cakupan sanitasi dasar di Provinsi Banten merupakan cakupan terendah di Pulau jawa, seperti cakupan jamban keluarga pada tahun 2007 yang hanya 67,69 %. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk ini akhirnya menyebabkan masih seringnya terjadi KLB diare dan demam berdarah di Provinsi Banten. Selain itu kejadian demam tifoid dan malaria juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui risiko dan dampak sanitasi lingkungan terhadap status kesehatan balita di Provinsi Banten dengan menggunakan data sekunder hasil RISKESDAS 2007. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah balita (12 - 59 bulan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang pernah menderita sakit sebanyak 17,2%. Sedangkan faktor sanitasi lingkungan yang memiliki risiko terhadap status kesehatan balita adalah ketersediaan air bersih (OR = 1,6; 95%CI 1,2 - 2,3), sarana pembuangan air limbah (OR = 1,7; 95% CI 1,0 - 3,1) dan tempat penampungan air (OR = 1,9; 95%CI 1,2 - 2,9). Sarana pembuangan air limbah memberikan dampak yang paling besar diantara ketiga variabel yang berisiko, dimana jika di populasi, sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat diperbaiki, maka akan menurunkan kejadian sakit pada balita sebanyak 36,9%. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa untuk mengurangi risiko dan dampak sanitasi lingkungan diperlukan upaya pengelolaan terhadap air, mulai dari air bersih sampai dengan air buangan.

According to the MDG's in 2007, 30.7% of Indonesian people without access to improved sanitation. Banten province has a considerable problem associated with the problem of water, hygiene and sanitation. Some basic sanitation coverage in Banten Province is the lowest coverage in Java, such as family latrine coverage in 2007 is only 67.69%. Conditions of poor environmental sanitation is still ultimately lead to frequent outbreaks of diarrhea and dengue fever in the province of Banten. In addition to the incidence of typhoid fever and malaria also increased from year to year.
The purpose of this study was to determine the risk and impact of environmental sanitation on the health status of children under five in Banten province by using secondary data from RISKESDAS 2007. This research is quantitative cross-sectional design. Population and sample of the study was a toddler (12-59 months).
The results showed that infants who have suffered from as much as 17.2%. While environmental sanitation factors that have exposure to the health status of children under five are the availability of clean water (OR = 1.6, 95% CI 1.2 to 2.3), wastewater disposal (OR = 1.7, 95% CI 1, 0 to 3.1) and a reservoir of water (OR = 1.9, 95% CI 1.2 to 2.9). Wastewater disposal provide the greatest impact among the three variables is at risk, which if in the population, wastewater disposal are not eligible eliminated, it will reduce the incidence of illness in infants as much as 36.9%. Results of this study suggest that to reduce the risk and impact of environmental sanitation to water management efforts are needed, ranging from clean water to waste water.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H.J. Mukono
Surabaya: Airlangga University Press, 2011
613.1 MUK P
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>