Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 204599 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Widiatmo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertitik tolak dari belum optimalnya kinerja dan peran Orsos, baik sebagai pilar partisipan masyarakat maupun mitra pemerintah yang andal, dalam pembangunan kesejahteraan sosial. Ketergantungan dana pada pihak eksternal mau pun kelemahan manajerial merupakan kendala utama dalam mewujudkan hal itu. Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan mencoba mendeskripsikan pola kepemimpinan yang diterap kan pengelola orsos yang menjadi- subyek penelitian . Dengan upaya itu, diharapkan juga akan memberikan gambaran mengenai manajemen organisasi, serta mencerminkan sejauhmana kesiapan orsos, dalam menyambut tantangan di akhir PJP II, dimana 75% sasaran pembangunan kesejahteraan social dan usaha kesejahteraan sosial akan menjadi tanggung jawab masyarakat.
Dengan tipologi pola kepemimpinan Hillel Schmid, sebagai piranti analisis, mama pendeskripsian pola kepemimpinan dimaksud diarahkan pada penerapan pendelegasian wewenang dan orientasi kepemimpinan atas lingkungan organisasi. Di samping itu, juga akan dicoba diungkap apakah pola kepemimpinan yang diterapkan memiliki hubungan dengan perkembangan organisasi yang bangan organisasi yang bersangkutan.
Dari penelitian yang dilakukan terungkap bahwa pola kepe mimpinan yang diterapkan oleh 11 (sebelas) orsos yang menjadi subyek penelitian, pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu (a) pola desentralisasi-eksternal-, pada orsos tipe A dan tipe B, serta (b) pola semi desentralisasi-internal, pada or sos tipe C dan tipe D. Kenyataan ini sekaligus memperlihatkan bahwa pola kepemimpinan yang diterapkan pimpinan organisasi ternyata tidak selalu berhubungan dengan perkembangan organisasi yang bersangkutan. orsos tipe E. yang notabene dapat di anggap dalam tahap perkembangan titik tengah, ternyata dapat menerapkan pola desentralisasi-eksternal, dan bukannya pola desentralisasi-internal ataupun sentralisasi eksternal seperti yang diperkirakan. Kemudian orsos tipe D, yang notabene da pat dianggap dalam tahap perkembangan awal, ternyata dapat me nerapkan pola semi desentralisasi-internal, dan bukannya pola sentralisasi-internal seperti yang diperkirakan.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cribbin, James J.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1990
658.4 CRI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andreas Purnawan
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Helmi Assegaf
"ABSTRAK
Makalah penelitian ini akan meneliti dimensi transaksional dan transformasional
kepemimpinan dalam organisasi internasional, dan dampaknya terhadap kinerja para pengikut. Itu gaya kepemimpinan yang dipilih akan menjadi dua teori kepemimpinan; mereka akan diselidiki untuk mengetahui mana yang lebih baik dalam memengaruhi kinerja para pengikut. Sebelumnya studi tampaknya selalu melihat hubungan antara gaya kepemimpinan dan pengikut kepuasan daripada penampilan mereka dalam organisasi. Peneliti digunakan data kualitatif untuk kuesioner pertama, dan mempekerjakan yang lain untuk data kuantitatif. Namun demikian, hasil menunjukkan bahwa peneliti tidak dapat membedakan sub-dimensi dari dua gaya kepemimpinan, karena beberapa dari mereka berkorelasi satu sama lain. Hasilnya memang, namun, menunjukkan pengaruh positif pada kinerja para pengikut.

ABSTRACT
This research paper will examine the dimension of transactional and transformational leadership in international organizations, and the impact on followers performances. The selected leadership styles will be two leadership theories; they will be investigated in order to discover which one is better in influencing the followers performances. Previous studies seem always look into the relationships between leadership styles and followers satisfaction instead of their performances in organizations. The researcher used qualitative data for the first questionnaires, and employs another for quantitative data.
Nevertheless, the results show that the researcher cannot distinguish the sub-dimensions of the two leadership styles, as some of them correlate with each other. The results did, however, show positive influence on followers performances."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdiana Yuliarti
"ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh gaya kepemimpinan ethical leadership dan participative leadership terhadap in-role performance pegawai dengan menggunakan variabel organizational trust, organizational commitment, dan psychological capital sebagai variabel mediasi. Pengumpulan data pegawai dilakukan di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia. Analisis data menggunakan metode Structural Equation Modelling SEM . Variabel psychological capital memediasi secara penuh hubungan gaya kepemimpinan ethical leadership terhadap in-role performance kinerja pegawai. Sedangkan variabel organizational trust dan organizational commitment tidak memediasi hubungan gaya kepemimpinan ethical leadership dan participative leadership terhadap in-role performance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran psychological capital pegawai sangat penting untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam bekerja.

ABSTRACT
This study examines the impact of ethical leadership and participative leadership on in role performance. organizational trust, organizational commitment, and psychological capital as a mediating variable. Employees data collected from The Ministry of Village, Development of Disadvantaged Region, and Transmigration. Data analysis using Structural Equation Modeling SEM method. Psychological capital variables mediate fully the leadership style of ethical leadership to in role performance of employees. While the variable of organizational trust and organizational commitment does not mediate the influence of leadership style of ethical leadership and participative leadership with in role performance. The results showed that the role of psychological capital is very important to improve employees performance in work."
2018
T49949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Namira Aisyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dari kepemimpinan dan komunikasi di dalam mendukung keterbukaan pegawai untuk berubah di dalam organisasi melalui charismatic leadership communication dan transparent communication terhadap openness to change melalui efek mediasi trust in organization. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk memeriksa kecocokan keseluruhan model dan menguji kausalitas antar konstruk. Sejumlah 290 PNS di Kementerian PPN/Bappenas dengan berpartisipasi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa charismatic leadership communication dan transparent communication berpengaruh positif terhadap openness to change, baik secara langsung maupun melalui mediasi trust in organization. Lebih lanjut, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada organisasi untuk mendorong peranan komunikasi baik yang dilakukan oleh pemimpin maupun organisasi secara transparan untuk meningkatkan kepercayaan pegawai terhadap organisasi, yang pada akhirnya menimbulkan adanya keterbukaan untuk berubah, khususnya di sektor publik.

The aim of this study is to examine the effect of leadership and communication in supporting employee openness to change in the organization in the form of charismatic leadership communication and transparent communication in influencing openness to change through the mediating effect of trust in organization. Data were collected through questionnaires and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to check the fit of the entire model and test causality between constructs. A total of 290 civil servants at the Ministry of National Development Planning/Bappenas participated as research samples. The results of this study reveal that charismatic leadership communication and transparent communication have a positive effect on openness to change, both directly and partially through mediation of trust in the organization. Furthermore, this study is expected to contribute to the organization to encourage the role of good communication carried out by leaders and organizations in a transparent manner to increase employee confidence in the organization, which in turn creates openness to change, especially in the public sector."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veithzal Rivai Zainal
Jakarta : Rajawali, 2009
303.34 VEI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Farida
"ABSTRAK
Tesis ini membahas peran work engagement dalam memediasi pengaruh transformational leadership dan job characteristic model terhadap innovative work behavior dan turnover intention pada pegawai di Lembaga Negara XYZ. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang dilakukan secara online. Responden yang terlibat dalam penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu para pegawai yang menjadi mitra perubahan atau change agent di Lembaga Negara XYZ. Responden yang terlibat sebanyak 325 orang dari lintas generasi X, generasi Y, dan Baby Boomers. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini Multifactor Leadership Questionnaire Bass Avolio, 2004 untuk mengukur transformational leadership, Job Diagnostoc Survey Hackman Oldham, 1975; Idazak Drasgow, 1987 untuk mengukur job characteristic model, Utrecht Work Engagement Scale Schaufeli Bakker, 2003 untuk mengukur work engagement, dan Janssen 2000 untuk mengukur innovative work behavior, serta Turnover Cognition Scale Bozeman Perrewe, 2001 untuk mengukur turnover intention. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa work engagement memediasi pengaruh positif transformational leadership dan job characteristic model terhadap innovative work behavior, dan memediasi pengaruh negatif transformational leadership dan job characteristic model terhadap turnover intention. Transformational Leadership dan job characteristic model juga memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan work engagement.

ABSTRACT
This study focus on the influence of transformational leadership and job characteristic model on innovative work behavior and turnover intention through work engagement as mediator to employees in one of State Institution in Indonesia. This research uses a quantitative approach with online survey methods. Respondents were determined by purposive sampling method, employees who became the change agent in the State Institution of XYZ, 325 people from across generations Baby Boomers, X, and Y . The measuring tool used in this study is Multifactor Leadership Questionnaire Bass Avolio, 2004 , Job Diagnostic Survey Hackman Oldham, 1975 Idazak Drasgow, 1987 , Utrecht Work Engagement Scale Schaufeli Bakker, 2003 , Janssen 2000 , and Turnover Cognition Scale Bozeman Perrewe, 2001 . Based on data analysis, it can be concluded that work engagement mediates positive effect of transformational leadership and job characteristic model on innovative work behavior, and mediates negative effect of transformational leadership and job characteristic model on turnover intention. Transformational Leadership and job characteristic models also have a positive influence in improving work engagement."
2017
T50099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadari Nawawi
Yogyakarta: gadjah Mada University Press, 2006
352.39 HAD k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wutun, Rufus Patty
"ABSTRAK
Studi ini dilakukan untuk menelaah hubungan antara kepemimpinan transformasional dan transaksional dengan struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian pada sejumlah organisasi di Jakarta dan Surabaya. Sampel berasal dari 22 organisasi yang terdiri dari 7 organisasi di Jakarta dan 15 di Surabaya. Responden berjumlah 557 orang manajer madia. Mereka diminta untuk menilai kepemimpinan bermodalitas ganda tersebut.
Penilaian mereka terhadap kapemimpinan yang bermodalitas ganda tersebut didasarkan pada struktur keorganisasian, tata nilai keorganisasian, dan praktik-praktik keorganisasian. Penilaian para responden terhadap kepemimpinan yang berkualitas ganda merujuk pada MLQ 5X-R dari Bass dan Avolio (1994). Penilaian terhadap struktur keorganisasian merujuk pada KSO dan Paramita (1985). Sedangkan terhadap tata nilai keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian, penilaian mereka merujuk pada VSM?94 dan WIWQ dari Hofstede (1994;1998).
Data dikumpulkan dengan kuesioner. Setelah terkumpul, data tersebut dianalisis secara statistika dengan teknik analisis persamaan struktural dengan menggunakan program LISREL versi 8.50 dari Joreskog dan Sorbom (2001).
Hasil yang diperoleh dari analisispersamaan struktural sebagai berikut:
Nllai chi-square (X2) sebesar 175.34; db 147; p. 0.055. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa besaran nilai X2 =175.34 dan harga p yang diperoleh (p = 0.055) lebih besar dari batas penerimaan (p = 0.05). Hasil tersebut mengndikasikan bahwa ada perbedaan yang signitikan antara matriks kovarian yang diharapkan oleh model teoretik dengan matriks kovarian data. Dengan demikian, modalnya ftt dengan data.
Ada kontribusi yang signifikan dari struktur keorganisasian terhadap kualitas kepemimpinan transaksional (Y11= 0.42, t= 3.9O,) dan transformasional (y21 = -0.39, t = -2.90). Nlial tldak berkontrtbusl sacara signifikan terhadap kepemimpinan transformasional (y22 = 0.14, t = 1.87) dan transaksional (Y12 = -0.15, t = -1.89. '
Ada kontribusi yang tidak signitikan dari praktik-praktik keorganisasian terhadap kepemimpinan transformasional (Y23 =-0.02, t= -0.29). Besaran nilai sumbangan praktik-praktik keorganisasian terhadap _kualitas kepemimpinan transformasional = -0.02, t= -0.29 kecil dan negatif. Dan signifikan untuk transaksional (Y13 = 0.45, t =
8.12).
Korelasi antara struktur keorganisasian dan tara nilai sebesar 0.43, t= 2.28.
Hasil ini menunjukkan bahwa struktur keorganisasian berkorelasi secara signifkan dengan tata nilai.
Korelasi antara struktur keorganisasian dan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.28, t = 6.04. dan korelasl antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian sebesar 0.27, t = 2.13. Hasil ini menyatakan bahwa struktur keorganisasian berkorelasl secara signifikan dengan tata nilai dan demikian pula antara tata nilai dengan praktik-praktik keorganisasian.
Kontribusi kepemimpinan transaksional terhadap kualitas kepemimpinan transfonnasional sebesar1.15; t= 8.32. Hasil ini mengindikasikan signifikansi kontribusi kualitas transaksional terhadap kepemimpinan berkualitas transformasional.
Hasil studi tersebut menjelaskan bahwa kualitas transaksional dapat menjadi dasar untuk mengembangkan kepamimpinan berkualiias transformasional.
Signifikansi hasil pangujian dampak tidak langsung terhadap kepemimpinan transformasional yang telah dihipotesiskan berhasil didukung. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional secara tidak Iangsung dapat dijelaskan oleh struktur keorganisasian, tala nilai, praktik-praktik keorganisasian melalui kualitas kepemimpinan transaksional. Dengan demikian, kepemimpinan transformasional bisa Iebih berhasil diterapkan jika pemimpin mempraktikkan juga kepemimpinan berkualitas transaksional.
Muatan faktor untuk dimensi formalisasi (1.05) dan kompleksitas (0.83) tinggi.
Besaran muatan faktor tersebut mengindikasikan organisasi yang mekanistik. Hal itu mencerminkan hierarkhi dalam organisasi dan tugas-tugas yang rutin dan terinci dalam batas tanggung jawab yang ketat (Mead, 1994). Konfigurasi ini disebut autoritas hierarkhi 'mekanistik" atau orientasi vertikal (Koentjaraningrat, 2000; Munandar, 2001).
Muatan faktor ntuk dimensi orientasi proses (0.81), tugas (078), parokial (0.72), dan sistem tertutup (0.71) dari variabel praktik-praktik keorganisasian, tinggi.
Keempat dimensi tersebut menyatakan struktur aktivitas keorganisasian bersifat rutin, selanjutnya dilabel sebagai konsentrasi tugas.
Autoritas hierarkhi dan konsentrasi tugas dapat membangun satu konfigurasi karena keduanya mencerminkan organisasi mekanistik. Autoritas hierarkhi dan tugas dapat diasosiasikan dengan kebutuhan individu akan security. Kebutuhan individu akan security didasari oleh nilai uncertainly avoidance (Hofstede, 1997).
Dimensi LTO, IDV, MAS, mencerminkan mental orang-orang di dalam organisasi (Hofstede, 2002). Hasll pengujian menunjukkan bahwa muatan faktor untuk LTO (0.69), IDV (0.61), dan MAS (059), tinggi. Dimonsi nilai-nilai tersebut mengindikasikan collective mental programming of the mind dan anggota organisasi. Konfigurasi dimensi-dimensi nilai tersebut dilabel sebagai mentalitas egosentris. Mentalitas orang-orang yang dikuasai pemikiran akan imbalan masa depan, individu listik, dan maskulin. Mentalitas mereka dikuasai oleh kebutuhan akan ?kepemilikkan? untuk diri sendiri dalam menghadapi situasi masa depan yang sarat dengan ketidakpastian.
Kontigurasi mentalitas egosentris, autoritas hierarkhi, dan autoritas tugas mempengaruhi persepsi mereka terhadap kepemimplnan yang lebih berkualitas transaksional daripada transformasional. Untuk itu perlu dilakukan perubahan pengelolaan organisasi dari mekanistik ke arah organik, dari aktivitas yang berorientasitugas ke arah pemberdayaan (manusia) untuk mencapai tujuan dan hasil bersama.
Perubahan kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap persepsi mereka dan mentalitas egosentris ke arah mentalitas altruistik yakni ?orientasi ke-kita-an'. Dengan demikian persepsi subyektivitas mereka terhadap kualitas kepemimpinan yang transaksional akan bergeser ke arah yang Iebih transformasional. Dengan cara demikian, mereka akan mempersepsi pola pengelolaan dan kepemimpinan organisasi yang Iebih transformasional daripada pola transaksional."
2004
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>