Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anton Sumartono
"ABSTRAK
Berawal dari suatu kondisi masyarakat desa dengan latar belakang kehidupan pertanian yang sederhana, masyarakat Desa Sukodono, Jepara, Propinsi Jawa tengah, berkembang menjadi kelompok masyarakat pengrajin seni kerajinan meubel ukir kayu yang handal. Dalam tesis ini hendak dijawab pertanyaan, berkaitan dengan pernyataan di atas, yaitu: Mengapa mereka memilih usaha di bidang seni kerajinan ukir kayu sebagai mata pencaharian pokoknya; bagaimana potensi mereka sehingga mampu mengembangkan kreativitasnya di bidang itu; bagaimana kaitannya dengan sumber daya lingkungan yang ada dan dapat dimanfaatkannya; bagaimana bentuk desain-desain ukir yang diciptakannya, dan; bagaimana fungsi seni kerajinan ukir kayu itu dalam kehidupan mereka sehari-hari?
Untuk mengkerangkai penjelasan terhadap data dan informasi yang dikumpulkan digunakan konsep kebudayaan, kesenian, kreativitas dan kreativogenik seni, serta desain dalam seni ukir. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya metode etnografis. Sasaran penelitian mengacu kedua arah yaitu kehidupan para perajin seni kerajinan ukir kayu di Desa Sukodono dan desain ukir yang diciptakannya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat pengrajin Desa Sukodono mengawali usahanya sebagai buruh serabutan, tukang kayu atau tukang ukir di industri-industri kerajinan meubel ukir kayu di wilayah kota Jepara. Akan tetapi, karena pada tahun 1965 sampai tahun 1972 mengalami persaingan yang ketat untuk memperoleh peluang pekerjaan tersebut di wilayah kota Jepara, mereka mengambil alternatif untuk pergi merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya untuk bekerja di bidang yang sama di perusahaan industri meubel besar di kota-kota besar tersebut.
Pengalaman pergi merantau di kota-kota besar merupakan pengalaman yang berharga, dan sekaligus menjadi modal besar, bagi masyarakat Desa Sukodono untuk mendirikan usaha industri kerajinan meubel ukir kayu di desanya sendiri. Selanjutnya, industri kerajinan meubel ukir kayu di Desa Sukodono berkembang pesat membentuk sistem jaringan pekerjaan yang dapat memberikan peluang kerja yang menguntungkan bagi warga masyarakat desa. Dengan demikian perekonomian masyarakat setempat pun ikut berkembang dengan baik.
Lingkungan alam yang ada cukup mendukung usaha di bidang kerajinan ukir kayu. Walaupun sekarang bahan alam sudah tidak semelimpah pada waktu.yang lampau, tetapi tampaknya kayu jati dan mahoni masih tetap dapat diperoleh dari wilayah sekitar Jepara, yang relatif kaya akan hutan kayu jati. Selain itu, faktor kesejarahan telah melekat dalam kesadaran orang-orang Sukodono yang merasa bahwa keahlian membuat ukiran kayu merupakan keahlian warisan dari nenek-moyangnya, yang secara khusus merupakan keahlian orang Jepara pada umumnya.
Desain ukir yang berkembang dan dirancang oleh para pengrain Desa Sukodono pada awalnya adalah desain khas Jepara. Namun, sekarang untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meluas, mereka juga membuat berbagai desain dan corak tradisional berbagai daerah di Indonesia, bahkan corak Eropa, Cina, dan Jepang pun sudah mulai dibuatnya. Barang yang dihasilkan juga semakin beragam. Industri kerajinan ukir Jepara, khususnya Desa Sukodono, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupari sehari-hari masyarakat Desa Sukodono. Industri kerajinan ukir fungsional bagi pemenuhan kebutuhan hidup mereka, baik secara ekonomi maupun estetis, dan fungsional pula bagi pemenuhan berbagai kebutuhan lainnya.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dumanauw, J.F.
Jakarta: Gramedia, 1984
620.12 DUM m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Sulistyowati
"Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang masih digunakan oleh masyarakat hingga saat ini. Kekuatan kayu dapat diketahui dengan melakukan pengujian sifat mekanis di laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan acak lengkap 2 perlakuan terdiri atas contoh uji kecil kayu bebas cacat dan contoh uji kayu skala penuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui korelasi antara hasil uji modulus elastisitas dan kuat lentur contoh uji kecil bebas cacat dengan contoh uji skala penuh kayu Gmelina. "
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas, Darrel D.
Yogyakarta: Airlangga University Press, 1987
674.38 NIC wt I
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Airlangga University Press, 1988
691.12 Kem
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stefford, John
Jakarta: Erlangga, 1986
674.8 STE wt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aufiyya Naissa
"Indonesia, dengan sumber daya energi yang melimpah baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan, menghadapi kebutuhan untuk beralih dari bahan bakar fosil karena ketergantungan yang tinggi pada bahan bakar tersebut untuk konsumsi energi primer. Pelet kayu telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan, yang digunakan sebagai bahan campuran batu bara dalam program co-firing di Indonesia. Namun, berinvestasi dalam proyek energi terbarukan, khususnya pabrik pelet kayu, melibatkan risiko dan ketidakpastian yang melekat. Risiko-risiko tersebut meliputi fluktuasi harga pelet kayu, harga bahan baku, dan biaya operasi dan pemeliharaan. Oleh karena itu, penting untuk menilai valuasi proyek dengan mempertimbangkan risiko-risiko tersebut dalam model penilaian. Pendekatan Value at Risk (VaR), yang dikombinasikan dengan analisis Discounted Cash Flow (DCF) dan simulasi Monte Carlo, menyediakan strategi yang cocok untuk mengkuantifikasi nilai proyek sambil memperhitungkan risiko. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan valuasi pabrik pelet kayu dengan memasukkan risiko dan ketidakpastian, khususnya dengan menghitung NPV dan IRR dengan tingkat keyakinan 95%. Hasil menunjukkan bahwa valuasi proyek mengalami penurunan ketika terkena risiko pada tingkat keyakinan yang ditentukan. Selain itu, hasil analisis ini menunjukkan bahwa harga jual pelet kayu merupakan faktor risiko yang paling signifikan yang mempengaruhi valuasi proyek.

Indonesia, with its rich energy resources, both renewable and non-renewable, faces the need for a transition from fossil fuels due to heavy reliance on them for primary energy consumption. Wood pellets have emerged as a promising solution, which are being used as a coal blending material in Indonesia's co-firing program. However, investing in renewable energy projects, particularly wood pellet factories, involves inherent risks and uncertainties. These risks include price fluctuations of wood pellets, feedstock, and operation and maintenance costs. Therefore, it is essential to assess the project's value while considering these risks in the valuation model. The Value at Risk (VaR) approach, combined with Discounted Cash Flow (DCF) analysis and Monte Carlo simulation, provides a suitable strategy for quantifying the project's value while accounting for risks. This study aims to determine the value of a wood pellet factory by incorporating risk and uncertainty, specifically by calculating the NPV and IRR with a 95% confidence level. The findings demonstrate that the project's valuation decreases when exposed to risks at the specified confidence level. Moreover, the analysis highlights the selling price of wood pellets as the most significant risk factor influencing the project's valuation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar
"Penelitian ini untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran kayu bulat dan mengetahui terjadinya kesenjangan antara permintaan dan penawaran kayu selama periode tahun 1976 sampai dengan 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tanda koefisien pads model permintaan dan penawaran sudah sesuai dengan harapan. Beberapa variabel pada model permintaan kayu bulat mempunyai koefisien yang tidak sesuai dengan harapan, diantaranya harga kayu bulat (Pd-L) yang mempunyai koefisien positif, tidak sesuai dengan hukum permintaan. Hal ini dapat diatasi dengan menambah sebuah variabel perbedaan harga antara harga kayu bulat domestik dengan harga kayu bulat internasional. Selanjutnya, pada model penawaran diperoleh koefisien negatif untuk variabel kebijakan (Pol). Hal ini menunjukkan bahwa variabel kebijakan dalam bentuk larangan ekspor kayu bulat tidak berjalan efektif dan cenderung counterproductive terhadap pengembangan industri primer hasil hutan kayu. Disamping itu, kebijakan larangan ekspor kayu bulat dan investasi industri kayu yang berintikan kayu lapis telah menyebabkan hilangnya mekanisme pasar kayu bulat. Dalam kondisi pasar tidak bersaing sempuma (imperfect market), sistem perijinan memberi kesempatan kepada pare pengusaha besar untuk membangun posisi oligomonopsonist. Kondisi ini berdampak pada harga kayu tegakan (stumpage value) jauh lebih rendah dibanding intrinsic value atau harga kayu bulat yang seharusnya.
Untuk mengurangi kesenjangan antara permintaan dan penawaran kayu, maka pemerintah perlu mengambil kebijakan yang terkait langsung dengan sisi permintaan dan sisi penawaran. Penanganan sisi permintaan akan jauh lebih sulit dibanding sisi penawaran, karma di sisi permintaan terkait dengan kondisi politik disamping kondisi ekonomi. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada sisi permintaan adalah: kebijakan pemerintah melarang ekspor bahan baku dikaitkan dengan mendorong industri kayu lanjutan, daftar negatif investasi, perpajakan, kredit perbankan, dan pengadaan kayu clan sumber yang legal dan lestari; pembentukan dan pernisahan pasar kayu bulat dengan pemegang HPH (bidding system); serta pengurangan kapasitas industri primer basil hutan kayu. Sedangkan pads sisi penawaran meliputi: penguatan kapasitas kelembagaan; pembangunan hutan tanaman; insentif (subsidi bunga, pajak); investasi mesin-mesin yang akan meningkatkan efisiensi dan memanfaatkan limbah; serta impor kayu.

This research is aimed at finding independent variables which significantly influence demand and supply of logs and recognizing a gap between demand and supply of logs in 1976 to 2003. The research shows that most of coefficient of independent variables is as expected. The demand equation indicates a coefficient of logs price (Pd-L) has a positive sign, which is not in line with the demand rule. This can be overcome by adding a new variable of differential price between domestic log price and international log price. The supply equation shows that a coefficient of government policy (Poi) has a negative sign. The negative sign can be interpreted that the government policy in the form of log export ban has been ineffective and counterproductive for development of primary forest products industry. Furthermore, the policy of log export ban and investment in timber industry mainly plywood has resulted in a loss of market mechanisms for log. In imperfect market, licensing scheme has given an opportunity for large corporations to establish oligomonopsonist. This condition has caused stumpage value of log far lower than its intrinsic value.
In order to reduce a gap between demand and supply of log, the Government of Indonesia has to implement a policy which directly relates to demand and supply. Government intervention on demand side is more difficult than supply side, since demand side is connected to political and economic situation. On demand side government policy should address among other things: log and sawn timber export ban should be targeted to develop secondary timber processing, negative list of investment, taxes, credits, timber legality and green procurement policy-, establishment and separation of log market with forest concession through bidding system; and down-sizing of primary industry capacity. Whereas supply side covers institutional strengthening; timber plantation development; incentives (subsidy and tax); new investment to increase efficiency and wood waste utilization; and wood import.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T20371
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
K.H. Felix Yap
Bandung: Binacipta, 1984
694.1 FEL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>