Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kendra Hartaya
"Telah dilakukan karakterisasi terhadap bahan penyulut pembakaran buatan Jerman. Bahan ini diperoleh dari perusahaan distributor PT Pudji Thajaja Industrial Corp di Medan. Karakterisasi meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, penentuan nilai kalor, Titik Lebur, Panas fusi, Laju pembakaran dan peramalan mekanisme reaksi pembakaran.
Analisis kualitatif dengan metode difraksi sinar-x dan analisis kuantitatif dengan metode Kromatografi kolom secara gravimetri mendapatkan komponen penyusun bahan penyulut pembakaran, yaitu Paraffin wax 57,14 7b dan ammonium perklorat 42,86 %b. Sifat-sifat fisik yang dimiliki bahan bakar penyala tersebut adalah Titik lebur 64,8°C, Panas fusi -142,66 kJ/gr, Nilai kalor 9665,182 kal/gr, Laju pembakaran 0,7657 gr/menit, Kadar abu 3,8%.

Fast fire lighter fuel made in Germany has been characterized by x-ray diffraction method and gravimetric column chromatography. Fuel is obtained from the distributor company PT Pudji Thahaja Industrial Corp, in Medan. The characterization involves qualitative and quantitative analysis, determination of calorivic value, melting point, fusion heat, burning rate, and prediction of reaction mechanism.
The sample contains paraffin wax 57,14 %w, ammonium perchlorat 42,86 %w. The other character is melting point 64,8°C, fusion heat -142,66 kJ/gr, calorivic value 9665,182 cal/gr, burning rate 0,7657 gr/mnt, ash content 3,8% w.
"
Fakutlas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Risdiyanto
"Roket kendali RKX100-LPN saat ini menggunakan material pipa baja tahan karat tanpa sambungan ASTM A312 TP 304L sebagai tabung bahan bakar. Material ini belum pernah dikarakterisasi untuk mengetahui apakah sifat mekanis dan struktur mikronya sesuai dengan spesifikasi. Selain itu, pengaruh panas pemhakaran terhadap karakteristik material tabung belum pernah dianalisa. Untuk itu dilakukan pengujian komposisi kirma, pengujian sifat mekanis yakni pengujian tarik dan kekerasan, pengamatan mikrostruktur dengan mikroskop optik dan SEM serta pengamatan fraktografi dari sampel uji tarik terhadap material tabung bahan bakar sebelum dan sesudah pembakaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi material ini sesuai dengan standar ASTM A312 TP 304L. Proses pembakaran tidak menyebabkanperbedaan yang berarti baik dari segi sifat mekanis aupun mikrostroktur. Sampel sebelum pemhakaran menunjutkan karakteristik sebagai berikut: kekuatan tarik maksimum 582,65 MPa, kekuatan luluh 280,5 MPa. Elongasi 46%, kekerasan 141BHN dan ukuran butir ASTM 5,53, sedangkan sampel setelah pembakaran menunjukkan data sebagai berikut: kekuatan tarik maksimum 598,74 MPa, kekuatan luluh 292,4 MPa, elongasi 49%, kekerasan 141 BHN dan ukuran butir ASTM 5,45. Pengamatan fraktografi patah tarik dari sampel sebelum dan sesudah pembakaran menujukkan kakterislik patahan yang sama yakni patah ulet.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S41346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, James
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36684
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Febrian Fachrul
"Hidrokarbon, seperti halnya grup aromatik. mempunyai struktur seperti sangkar {cage·like), yang menyebabkan oksidasi dari atom-atom karbon baglan dalam terhalangi. Lebih jauh. lagi, mereka berikatan dalam grup yang Iebib besar
(pseudo compounds) rnenembus bagian daiam dari gumpalan terhalangi dan hal ini menyebabkan tidak sempumanya pembakaran.
Penggunaan medan magnet pad a molekul hidrokarbon menyebabkan repulsi diantara rnolekul hidrokarbon {declustering), membuat jarak antar molekul yang optimaL Hal ini rneningkatkan interaks.i antara bahan bakar (hidrokarbon) dan oksigen, Lebih jauh lagi. pemanfaatan medan magnet menyebabkan perubahan spin elektron hidrogen dalam atom ke arah yang berlawanan. Dalam kasus atom hidrogen, hal ini meningkatkan energi dari atom hidrogen dan reaktifitas bahan baknr, seperti efisiensi pembakaran.
Pengujinn pengaruh magnetisasi dengan kompor minyak bertekanan dilakukan dengan menguji bcberapa variasi, yaitu laju alir solar, kuar medan magnet dan orientasi kutub magnet. Magnet yang digunakan terdiri dari tiga macnm, ya.ltu magnet baw.ng tanpa coaling berkekuatan 2370 Gauss, Super Fuel Ma."\ berkekuatan
4860 Gauss dan Car Booster (booster) berkekuatan 5500 Gauss.
Dari hasil penelitian didapatkan efisiensi termal dengan berbagai pengaruh
faklor, yaitu laju alir, kual medan magnet dan orientasi kmub magnet Berdasarkan
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S49459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yendha Putri Wulandari
"Pemodelan kinetika oksidasi dan pembakaran bahan bakar bensin dikembangkan untuk memperoleh bahan bakar yang rendah polutan, heating value tinggi dan aman untuk mesin. Mekanisme reaksi terdiri dari 1314 reaksi elementer dan 1006 spesies. Simulasi dilakukan pada rentang temperatur 700 K - 1000 K, tekanan 5, 12 dan 40 bar, dan rasio ekivalensi 0,8; 1,0 dan 1,5. Simulasi menghasilkan profil waktu tunda ignisi, profil konsentrasi dan profil temperatur.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu tunda ignisi paling cepat tercapai pada tekanan 40 bar dan temperatur 1000 K, serta rasio ekivalensi 0,8. Profil temperatur menunjukkan energi paling besar dihasilkan pada kondisi tekanan 40 bar, temperatur 1000 K dan rasio ekivalensi 0,8. Kemudian, profil konsentrasi menunjukkan bahwa rasio ekivalensi 1,5 menghasilkan polutan CO dan CO2 paling rendah tetapi juga menghasilkan polutan toluena. Penurunan konsentrasi toluena 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih cepat, polutan lebih rendah dan energi lebih rendah. Penurunan konsentrasi isooktana 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih lambat dan energi lebih tinggi.

Kinetic modelling of oxidation and combustion of gasoline has developed to get fuel which are low pollutant, high heating value and safe for engine. The reaction mechanism features 1314 elementary reactions and 1006 species. Simulation is conducted at range temperature 700 K - 1000 K, pressures 5, 12 and 40 bar, and equivalence ratio 0,8; 1,0 and 1,5. The simulation produces ignition delay time profiles, fuel concentration profiles and temperature profiles.
Result of simulation indicates that the fastest ignition delay time is reached at 40 bar and 1000 K, and at equivalence ratio 0,8. Temperature profiles indicate that the highest energy is produced at 40 bar, 1000 K and equivalence ratio 0,8. Then, fuel concentration profiles indicate that rich fuel mixture produces the lowest of CO and CO2 but it also produces toluene pollutant. Decreasing of 10% toluene produces faster ignition delay time, lower pollutants and lower energy. Decreasing of 10% isooctane produces slower ignition delay time and higher energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Albert Theo
"Penelitian pemodelan kinetika dan oksidasi pembakaran bahan bakar bensin komersial bertujuan untuk membuat suatu mekanisme pembakaran yang valid dan representatif sehingga dapat digunakan untuk memprediksi ignition delay time, polutan yang dihasilkan, serta pengaruh temperatur, tekanan dan rasio ekivalensi pada reaksi oksidasi dan pembakaran suatu bahan bakar. Penambahan etanol berguna untuk menambah kandungan oksigen di dalam bahan bakar yang diharapkan mampu memperbaiki kualitas bahan bakar.
Penyusunan mekanisme reaksi dilakukan dengan penelusuran literatur. Model yang telah disusun akan divalidasi dengan menggunakan data ekperimen yang dikeluarkan oleh Petrobras pada tahun 2005 yang diperoleh dengan Rapid Compression Machine, pada rentang temperatur 850-940 K dan tekanan 11 - 16 bar. Mekanisme yang telah divalidasi, digunakan untuk simulasi dengan variasi tekanan awal, rasio ekuivalensi, dan komposisi etanol.
Perangkat lunak yang digunakan adalah Chemkin 3.7.1. Mekanisme reaksi yang disusun berhasil memprediksi eksperimen. Pada variasi tekanan awal, saat suhu awal 865 K dan tekanan awal 13 bar ignisi terjadi pada saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Pada suhu yang sama, ketika tekanan diubah menjadi 5 bar dan 40 bar, idt menjadi 351 milidetik dan 22,3 mili detik serta energi panas sebesar 9,33 kalori/cm3 dan 501,7 kalori/cm3.
Untuk variasi rasio ekuivalensi, pada kondisi stoikiometri, suhu awal 865 K dan tekanan 13 bar, idt terjadi saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Ketika rasio ekuivalensi diubah menjadi 0,5 dan 1,2, maka idt menjadi 29,1 milidetik dan 152 milidetik serta panas masingmasing sebesar 328,1 kalori/cm3 dan 18,3 kalori/cm3. Untuk variasi etanol, kondisi awal saat kandungan etanol 10% di dalam bahan bakar, tekanan awal 13 bar, dan suhu awal 865 K, idt masing-masing sebesar 94,7 milidetik dan energi 53,01 kalori/cm3. Ketika kandungan etanol diubah menjadi 5% dan 20%, maka idt masing-masing menjadi 104 milidetik dan 80 milidetik serta panas sebesar 69,3 kalori/cm3 dan 50,1 kalori/cm3.

The main goals of research on the modeling of kinetic and oxidation of commercial fuel are to create a valid and representative reaction mechanism that can be used to predict the profile of ignition delay time, exhaust pollutants, and behaviors of oxidation reaction. Additional ethanol as oxygenate in fuel blend could increase oxygen content in combustion process.
Model is arranged by literature study and has to be validated with an experiment data from Petrobras in 2005. Experiment data was obtained from rapid compression machine with initial temperature range 850-940 K, initial pressure range 11-16 bar. That valid mechanism will be used for pressure, equivalent ratio, and ethanol variation simulation.
The softwere will be used is Chemkin 3.7.1. The new reaction mechanism can predict the experiment data successfully. In initial pressure variation, at initial temperature and pressure 865 K and 13 Bar, fuel will ignite at 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. On the same initial temperature, when pressure is changed to 5 bar and 40 bar, ignition becomes 351 msec and 22.3 msec with heat production 9.33 cal/cm3 and 501.7 cal/cm3.
In equivalent ratio variation, at stoichiometric condition, fuel will ignite in 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. When equivalent ratio is change to 0.5 and 1.2, the ignition becomes 29.1 msec and 152 msec with each heat production 328.1 cal/cm3 dan 18.3 cal/cm3. In ethanol variation, at ethanol composition 10%, initial pressure 13 bar and initial temperature 865 K, fuel will ignite at 94,7 msec and 54.01 cal/cm3 heat production. When ethanol composition is changed to 5% and 20%, the ignition becomes 104 msec dan 80 msec with heat production 69,3 cal/cm3 and 50,1 cal/cm3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muchtayatsyah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36171
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A.A Gde N.R. Dharma
"Limbah yang berasal dari area perhutanan seperti ranting pohon merupakan potensi energi biomassa yang cukup besar di Indonesia karena sebagian besar wilayahnya terdiri dari hutan. Sampai saat ini masih sedikit yang memanfaatkan ranting tersebut sebagai sumber energi alternatif. Teknologi fluidized bed combustor merupakan teknologi yang tepat untuk mengkonversi energi biomassa tersebut menjadi energi panas.
Pengujian pada FBC jenis bubbling ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pembakaran dari ranting pohon dengan melihat distribusi temperaturnya. Parameter yang menjadi pertimbangan adalah variasi kecepatan aliran udara dan laju aliran bahan bakar yang dianggap dapat mempengaruhi hasil eksperimental.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa temperatur bed dapat mencapai temperatur 700-750°C, dan akan menjadi lebih optimal dengan bertambahnya laju aliran udara dan laju aliran massanya. Hasil tersebut sudah cukup tinggi untuk biomassa seperti ranting pohon, sehingga dapat dikatakan bahwa ranting pohon memiliki potensi sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Forestry waste like tree branch is one of the biomass energy that has great potential in Indonesia because most of it's area are forests. Until now, there is not much researcher use the tree branch as an alternative energy. Fluidized bed combustor is the appropriate technology to convert biomass energy into heat energy.
The objective of this experiment at bubbling type of fluidized bed is to learn the combustion characteristics of tree branch by recording it's temperature distribution in every minute. The parameters are the variations of air flow rate and the fuel feed rate that could be considered have an effect in the experiment.
The result of this experimental testing shows that bed temperature can reach for about 700-750°C, and will increase due to additional of air flow rate and fuel feed rate. That was high enough for tree branch type of biomass, so it would become a great potential as an alternative energy to replace the fossil fuel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50763
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cepi Supriyadi
"Gasolin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor sebagai penyumbang pencemaran udara paling besar akibat produk pembakaran yang dihasilkannya. Oleh karena itu, dilakukan usaha untuk meminimalisasi pencemaran yang dihasilkan yaitu dengan melakukan rekayasa proses oksidasi dan pembakaran terhadap komponen penyusunnya yang salah satunya adalah sikloheksana. Rekayasa dari proses oksidasi dan pembakaran itu sendiri meliputi kajian terhadap waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi spesi sehingga diperoleh prediksi waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi pada berbagai kondisi operasi.
Model kinetika reaksi sikloheksana yang digunakan dalam proses rekayasa divalidasikan terhadap data percobaan Lemaire dkk dalam rapid compression machine untuk waktu tunda ignisi pada rentang temperatur 650 - 900 K, tekanan 8 atm dan 12,5 atm dengan rasio ekivalensi stoikiometri dan data percobaan dari El Bakali dkk dan Voisin dkk dalam jet-stirred reactor untuk profil konsentrasi spesies pada rentang temperatur tinggi (750 - 1150 K), rasio ekivalensi , tekanan 10 atm, residence time nya 0,5 detik serta meggunakan 99% N2 sebagai diluen.
Secara umum, validasi mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik. Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada setiap kondisi operasi pembakaran dapat mengidentifikasi reaksi-reaksi yang paling penting dan relevan dalam kondisi tersebut. Hasil simulasi jet-stirred menunjukkan bahwa profil konsentrasi spesi memberikan produk pembakaran yang baik pada tekanan dan temperatur tinggi (25 atm dan 1100 K) untuk campuran stoikiometri. Begitu juga dengan hasil simulasi rapid compression machine menunjukkan bahwa ignisi tercapai pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi (25 atm dan 1100 K).

Gasoline as a vehicle fuel is the largest contributor for air pollutions that caused by the combustion product. Therefore, it can be done for minimizing a pollution with make an oxidation and combustion engineering process toward cyclohexane as a gasoline component. The oxidation and combustion engineering process including ignition delay time and concentration profile of species. So we will get the ignition delay time and the concentration profile of species predictions for various operating conditions.
The kinetics model mechanisms used in an oxidation and combustion engineering process was validated toward the experiment data Lemaire et al in rapid compression machine for ignition delay time with stoichiometric mixtures, range temperature 650 ' 900 K, pressure 8 atm and 12.5 atm and then the experiment data El Bakali et al and Voisin et al in jet-stirred reactor for the concentration profile of species in high-temperature regimes (750 ' 1150 K), with equivalence ratios , the residence time is 0.5 second and at 99% dilution by nitrogen.
Generally, result of validity mechanisms indicates that kinetics model has reproduced result of attempt carefully. Sensitivity analysis result in each operating condition and combustion can identify most important reactions and relevant under the condition. Simulation result of jet-stirred reactor indicates that the species concentration profile of perfect combustion product happen at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K) for stoichiometric mixture. Then, result of simulation rapid compression machine indicates that ignition is reached by swiftly at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>