Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 92673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nikmatul Maula
"Penelitian yang pernah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Indonesia di Panti Sosial Bina Karya "Pangudi Luhur" belum menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan oleh PSBK dalam usaha penanggulangan gelandangan dan pengemis. Antara lain, dikarenakan informasi yang diberikan lembaga kurang menyeluruh di kalangan gelandangan dan pengemis. Selain itu, program keterampilan yang diberikan di PSBK "Pangudi Luhur' adalah keterampilan dasar, waktu pembelajaran yang disediakan sangat singkat serta sarana yang minim mengakibatkan beberapa eks klien menggelandang kembali setelah keluar dari panti. Gambaran self efficacy (keyakinan diri) sebagai faktor internal klien menjadi fokus penelitian ini dengan tujuan dapat membantu di dalam tahap pemberian pelayanan Usaha Kesejahteraan Sosial.
Di dalam penanganan masalah gelandangan dan pengemis perlu menerapkan konsep `self efficacy' sebagai proses internal individu yang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi tingkah laku dan lingkungan individu. Self efficacy yakni keyakinan diri akan mempengaruhi seseorang dalam memahami dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas.Gelandangan dan pengemis sebagai penyandang masalah sosial merupakan komunitas yang memiliki kehidupan berbeda dan dapat dlikatakan tidak layak di masyarakat umum. Kegiatan keterampilan yang diberikan agar mereka memiliki bekal agar dapat hidup mandiri. Assessment sebagai tahapan yang bertujuan mencapai pemahaman masalah, klien, dan situasi sehingga dapat mengkonstruksikan rencana untuk pemecahan masalah.
Metode penelitian yang digunakan adalah model gabungan/mixed model studies yakni menggunakan pendekatan kualitatif sebagai pendekatan utama yang dikombinasi pencarian data secara kuantitalif melalui pengisian skala self efficacy dan kemudian hasilnya dinterpretasikan dengan menggunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar dari ke-53 subjek yang merupakan peserta program keterampilan PSBK-PL memiliki self efficacy (keyakinan diri) tinggi pada keseluruhan komponen self efficacy (mengerahkan usaha, tidak gentar pada masa sulit; memvisualisasikan keberhasilan, mencari solusi pada hambatan dan reaksi emosional). Akan tetapi dilihat dari masing-masing komponen self efficacy, subjek memiliki self efficacy yang tinggi pada tiga komponen yakni mengerahkan usaha, tidak gentar pada masa sulit dan mencari solusi. Sementara pada komponen self efficacy yakni visualisasi keberhasilan dan reaksi emosional, subjek ber-self efficacy rendah. Artinya, sebagian besar subjek sebagai peserta keterampilan tersebut akan mengerahkan usahanya, tidak gentar saat masa sulit dan selalu mencari solusi ketika menemui hambatan. Namun subjek juga memiliki kekhawatiran dan kecemasan pada program keterampilan yang diikutinya. Meskipun demikian, subjek tersebut diprediksikan tidak mudah kembali menggelandang setelah selesai mengikuti program keterampilan. Self efficacy merupakan konsep yang penting diperhatikan untuk dimasukkan di dalam tahapan assessment Well pihak panti. Mengetahui kondisi keyakinan klien akan memaksimalkan panti dalam memberikan pelayanan. Bagi pemerintah, khususnya Departemen Sosial sebagai penyelenggara panti hendaknya memberikan prioritas dalam kegiatan keterampilan ini dalam segi perencanaan, materi., alat-alat serta sarana-sarana penunjang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Nadya Kerenhappuch Priscilla
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran efikasi diri akademik terhadap agentic engagement. Penelitian ini dianggap penting karena mengacu pada penelitian terdahulu yang mengatakan bahwa efikasi diri akademik dapat memengaruhi agentic engagement peserta didik dalam pembelajarannya di sekolah (Sokmen, 2021). Dalam penelitian ini ingin diketahui kontribusi efikasi diri akademik terhadap agentic engagement peserta didik, khususnya dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Agentic engagement adalah peran peserta didik untuk ikut terlibat serta proaktif dan berinisiatif di dalam kelas guna meningkatkan prestasi akademiknya (Reeve & Tseng, 2011). Efikasi diri akademik merupakan persepsi peserta didik terhadap keyakinan dirinya bahwa mereka dapat melakukan kontrol atas penguasaan pembelajaran mereka sendiri dalam mencapai kesuksesan dalam meningkatkan akademis mereka (Bandura, 1996). Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan AES (Reeve & Tseng, 2011) untuk mengukur agentic engagement dan PALS (Midgley dkk., 2002) untuk mengukur efikasi diri akademik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik statistika regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efikasi diri akademik memiliki peran yang signifikan dan positif terhadap agentic engagement pada peserta didik kelas XII SMA Negeri Jabodetabek, dimana kontribusi yang diberikan oleh efikasi diri akademik sebesar 22% (R = .46, p<0.05).

This study aims to examine the role of academic self-efficacy on the agentic engagement. This research is considered important because it refers to previous research which conclude that academic self-efficacy can affect the student’s agentic engagement in their learning at school (Sokmen, 2021). This study will further deepen how much contribution is made by academic self-efficacy to the student’s agentic engagement. Academic self- efficacy is define as perception of students who believe the control of their learning mastery to achieve success in improving their academic performance (Bandura, 1996). The agentic engagement is defined as the role of students to be proactive and take initiative in the classroom to improve academic achievement (Reeve & Tseng, 2011). The measuring instrument used in this study was AES (Reeve & Tseng, 2011) to measure agentic engagement and PALS (Midgley et al., 2002) to measure academic self-efficacy. This study analysis was using a simple linear regression statistical technique. The results showed that academic self-efficacy has a significant and positive role in agentic engagement in class of 12th-grade public high school in Jabodetabek during online learning, which the contribution given by academic efficacy was 22% (R = .46, p<0.05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Univeraitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Fatimah
"ABSTRAK
Pertolongan pertama merupakan tindakan yang harus segera dilakukan pada saat kejadian gawat darurat. Efikasi diri salah satu faktor penting dalam memberikan pertolongan pertama. Namun, efikasi diri dalam memberikan pertolongan pertama pada mahasiswa organisasi gawat darurat belum diketahui. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran efikasi diri dalam memberikan pertolongan pertama pada mahasiswa yang tergabung dalam organisasi gawat darurat. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional kepada 151 mahasiswa dari empat organisasi gawat darurat. Pengambilan sampel menggunakan proportional stratified random sampling. Data dianalisis menggunakan proporsi dan tendensi sentral. Hasil penelitian menunjukan mayoritas responden memiliki tingkat efikasi diri tinggi sebanyak 55 % (n= 83) dengan karakteristik responden mayoritas perempuan 78,8% (n=119), 91,4% (n= 138) pernah mengikuti pelatihan pertolongan pertama, 62,9% (n=95) pernah memberikan pertolongan pertama secara langsung namun hanya 31,1% (n= 47) yang selalu membawa perlengkapan pertolongan pertama. Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi untuk penelitian berikutnya terkait efikasi diri dan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri dalam memberikan pertolongan pertama."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanti Nurfianti Andin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intervensi melalui modeling dan attributional retraining dapat meingkatkan self-efficacy dalam membaca bacaan berbahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar. Seorang siswa kelas V SD dengan self-efficacy yang rendah dalam membaca bacaan berbahasa Inggris menerima latihan membaca nyaring dan memahami bacaan berbahasa Inggris melalui modeling serta attributional feedback yang mengarahkan untuk mengatribusikan keberhasilan pada kemampuannya dan mengatribusikan kegagalan pada kurangnya usaha. Self-efficacy, kemampuan membaca nyaring, pengetahuan mengenai strategi pemahaman bacaan, dan pola atribusi diukur sebelum dan sesudah intervensi. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa intervensi melalui modeling dan attributional retraining dapat meingkatkan selfefficacy dalam membaca bacaan berbahasa Inggris pada siswa Sekolah Dasar.

This study aims to know whether intervention using modeling and attributional retraining can enhance self-efficacy in reading English text for elementary school student. A 5th grader with low self-efficacy in reading English text received modeling of oral reading and application of reading comprehension strategies followed by attributional feedback directing him to attribute his successes to his ability and his failure to lack of effort. Self-efficacy, oral reading ability, knowledge of reading comprehension strategies, and attribution pattern are measured before and after intervention. Based on data obtained, it can be concluded that modeling and attributional retraining can enhance self-efficacy in reading English text for elementary school student."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
T35767
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Novianti
"Orang tua merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting bagi perkembangan kreativitas anak usia prasekolah. Keyakinan diri akan kemampuan kreatifnya (efikasi diri kreatif) orang tua berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kreativitas anak usia prasekolah. Tesis ini merupakan suatu penelitian tentang program intervensi berupa Program Pelatihan “Menjadi Orang Tua Kreatif” yang bertujuan untuk meningkatkan efikasi diri kreatif orang tua anak usia prasekolah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain uji beda satu kelompok sebelum dan sesudah intervensi atau one group pre-test post-test design. Terdapat 10 partisipan dalam penelitian ini. Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank, hasil penelitian memperlihatkan peningkatan yang signifikan pada efikasi diri kreatif orang tua sebelum dan setelah program intervensi (p-value 0.004, p < 0.05). Berdasarkan Uji Friedman, hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa efikasi diri kreatif orang tua tetap berbeda signifikan 2 minggu setelah program intervensi (p-value 0.001, p < 0.05). Hal ini membuktikan bahwa program Program Pelatihan “Menjadi Orang Tua Kreatif” efektif dalam meningkatkan efikasi diri kreatif orang tua anak usia prasekolah.

Parent is one of the most important environmental factors for pre-schoolers’ creativity development. Parents’ self-belief in their creative abilities (creative self-efficacy) has significant role in creating an environment that supports pre-schoolers’ creativity development. This thesis is research on an intervention program named “Being Creative Parents” Training Program which aims to increase the creative self-efficacy of preschoolers’ parents. This study is a quantitative study with one-group pre-test post-test design. There were 10 participants in this study. Based on the Wilcoxon Signed Rank test, the results showed a significant increase in parents' creative self-efficacy before and after the intervention program (p-value 0.004, p < 0.05). Based on the Friedman test, the results also showed that the creative self-efficacy of parents remained significantly different 2 weeks after the intervention program (p-value 0.001, p < 0.05). This proves that the “Becoming Creative Parent” Training Program is effective in increasing the creative self-efficacy of preschoolers’ parents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Ratnasari Hadipitoyo
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kepemimpinan transformasional,
learning orientation, dan otonomi pekerjaan terhadap creative self-efficacy serta
pengaruh creative self-efficacy terhadap perilaku inovatif di kantor pusat PT. Bank
Jateng. Penelitian ini dilakukan terhadap 203 responden yang merupakan karyawan
di kantor pusat PT. Bank Jateng yang terletak di Semarang. Data yang didapatkan
dari responden kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode structural
equation modelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa otonomi pekerjaan,
kepemimpinan transformasional, dan learning orientation berpengaruh signifikan
positif terhadap creative self-efficacy karyawan. Hasil selanjutnya adalah bahwa
creative self-efficacy karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku
inovatif. Oleh karena itu perilaku inovatif di PT. Bank Jateng dapat dikembangkan
melalui peningkatan creative self-efficacy karyawan.

ABSTRACT
This research aims to investigate factors that could determine employees? creative
self-efficacy, which are transformational leadership, learning orientation, and job
autonomy. Besides, this research also aims to analyze the effect of employees?
creative self-efficacy on innovative behaviour. To investigate this, 203 employees?
at the headquarter of PT. Bank Jateng in Semarang were surveyed. Data analysis is
conducted using structural equation modelling. The result of this research showed
that job autonomy, transformational leadership, and learning orientation are
positively significant to employees? creative self efficacy. Besides, employees?
creative self-efficacy was also found positively significant to innovative behaviour.
Thus, innovative behaviour in PT. Bank Jateng could be developed through
elevating employees? creative self efficacy."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Junalia
"Magister Ilmu Keperawatan Peminatan Komunitas Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas IndonesiaJudul Tesis Pembimbing: :Hubungan antara Komunikasi Orang Tua dan Anak dengan Self Efficacy Anak Usia Sekolah di SD Negeri Kreo 5 TangerangAgus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N.Ns. Poppy Fitriyani, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Self efficacy anak usia sekolah merupakan keyakinan kemampuan diri dalam hal akademik, sosial, dan emosional yang dimiliki oleh anak usia sekolah serta berpengaruh terhadap perilaku anak usia sekolah. Self efficacy merupakan faktor penting dalam perkembangan psikologis anak. Pembentukan dan perkembangan self efficacy anak usia sekolah didukung oleh peran orang tua melalui komunikasi antara orang tua dan anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan self efficacy pada anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik cluster sampling. Responden penelitian ini adalah 152 siswa kelas 4,5, dan 6 SD Negeri Kreo 5 Tangerang yang berumur 10 - 12 tahun. Instrumen yang digunakan kuesioner komunikasi orang tua dan anak dan kuesioner self efficacy anak usia sekolah.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara komunikasi orang tua dan anak dengan self efficacy anak usia sekolah p value < 0,001, ? 0,05 . Penelitian ini merekomendasikan pemberian promosi kesehatan dan intervensi keperawatan pada anak usia sekolah dan keluarga untuk meningkatkan self efficacy dan komunikasi antara orang tua dan anak.

Counselor The Relationship between Parent Child Communication and Self Efficacy of School Age Children in SDN Kreo 5 TangerangAgus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N.Ns. Poppy Fitriyani, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom. Self efficacy of school aged children is self confidence in the academic, social, and emotional aspects of school aged children and influences the behavior of school aged children. Self efficacy is an important factor in the child 39 s psychological development. The establishment and development of self efficacy of school age children is supported by the role of parents through parent child communication.
This study aimed to determine the relationship between parent child communication and self efficacy in school aged children. This research used cross sectional research design. Sampling with cluster sampling technique. The respondents of this research were 152 students of Kreo 5 State Elementary School grade 4.5, and 6, aged 10 to 12 years old. Instrument used parent child communication questionnaire and self efficacy of school age children questionnaire.
The result of the research showed that there was a relationship between parent child communication and self efficacy of school age children p value
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T49078
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Hasbi Asshiddiq
"HIV merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Terjadi Peningkatan kasus ODHIV dari tahun ke tahun. Rendahnya efikasi diri untuk mengelola HIV menyebabkan ODHIV tidak patuh pengobatan, kesulitan menghadapi stigma dan diskriminasi, bahkan berdamai dengan diri sendiri. Ada tiga faktor yang dapat memprediksi efikasi diri, yaitu faktor lingkungan, kognitif dan tingkah laku. Penelitian ini menggunakan pemaafan, perspektif hidup dan dukungan sosial dalam kerangka teori sosial kognitif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat ukur Heartland Forgiveness Scale (HFS), Life Regard Index Revised (LRI-R), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Self Efficacy for Managing Chronic Disease (SEMCD). Responden sebanyak 82 orang dengan rentang usia 21-43 tahun merupakan ODHIV dari populasi kunci LSL Penelitian menemukan ketiga variabel bebas memprediksi variabel terikat secara signifikan dan simultan. Jika dilihat peran dari variabel bebas, hanya variabel pemaafan dan perspektif hidup yang dapat memprediksi variabel terikat secara signifikan dan positif. Pada variabel pemafaan, hanya dimensi pemaafan diri yang memprediksi variabel terikat secara signifikan. Studi diharapkann dapat menambah literatur terkait isu HIV di Indonesia. Selain itu, hasil penelitian ini juga menjadi dasar dalam penanganan HIV dari pandangan psikososial.

HIV is a serious health problem in Indonesia. There has been an increase in PLHIV cases from year to year. Low self-efficacy for managing HIV causes PLHIV to not adhere to treatment, difficulty facing stigma and discrimination, and make peace with themselves. There are three factors that can predict self-efficacy, environmental, cognitive and behavioral factors. This study uses forgiveness, life perspectives and social support within the framework of cognitive social theory. This study used a quantitative method using the Heartland Forgiveness Scale (HFS), Life Regard Index Revised (LRI-R), The Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and Self Efficacy for Managing Chronic Disease (SEMCD). Respondents were 82 people with an age range of 21-43 years who were PLHIV from the key population MSM. The study found that three independent variables significantly and simultaneously predicted the dependent variable. If we look at the role of the independent variables, only forgiveness and life perspective variables can predict the dependent variable significantly. In the variable of forgiveness, only the dimension of self-forgiveness predicts the dependent variable significantly. The study is expected add the literature related to HIV issues in Indonesia. This study can be the basis for treating HIV from a psychosocial perspective."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Dwintasari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara traits dan creative selfefficacy (CSE) pada guru TK. Traits adalah dimensi dari perbedaan kecenderungan individu untuk menunjukan pola pemikiran, perasaan dan tindakan yang konsisten (McCrae dan Costa, 2003). Sementara itu, CSE merupakan keyakinan yang sementara pada individu mengenai kemampuan dirinya untuk melakukan tugas spesifik tertentu yang membutuhkan produksi solusi-solusi baru, orisinal, atau sesuai.
Pengukuran traits menggunakan alat ukur IPIP (Goldberg, 1999) dan pengukuran CSE menggunakan alat ukur Revised Model Creative Thinking Self-Efficacy (CTSE) II & Creative Performance Self-Efficacy (CPSE) II Inventories (Abbott, 2010) yang telah diadaptasi oleh peneliti. Partisipan berjumlah 112 orang guru TK yang berusia 20-60 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif signifikan antara trait neuroticism dan CTSE, serta terdapat hubungan positif signifikan antara trait extraversion, openness to experience, agreeableness, dan conscientiousness dengan CTSE dan CPSE. Namun demikian, pada trait neuroticism tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan dengan CPSE. Berdasarkan hasil tersebut, perlu dilakukan screening kepribadian ketika perekrutan guru TK. Selain itu, guru TK juga dapat diberi intervensi sejak dini untuk meningkatkan CSE.

This research was conducted to find the correlation between nature traits and creative self-efficacy (CSE) in kindergarten teachers. Traits is dimensions of individual differences in tendencies to show consistent patterns of thoughts, feelings and actions (McCrae & Costa, 2003). Meanwhile CSE is an individual's state-like belief in his or her own ability to perform the specific tasks required to produce novel original, or appropiate solutions (Abbott, 2010).
Traits was measured using an adaptation instrumen named IPIP (Goldberg, 1999) and CSE was measured using an adaptation instrument named Revised Model Creative Thinking Self-Efficacy (CTSE) II & Creative Performance Self-Efficacy (CPSE) II Inventories (Abbott, 2010). The respondent of this research are 112 kindergarten teachers.
The results of this research show that trait neuroticism negative correlated significantly with CTSE and the trait extraversion, openness to experience, agreeableness and conscientiousness positive correlated significantly with CTSE and CPSE. But there is no significant correlation between trait neuroticism and CPSE. Based on these results, kindergarten ought to held a personality screening in teacher's recruitment and give intervention, such as training or seminar to teachers that can increase creative self-efficacy.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S58801
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Yulita Endo
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara coping self-efficacy dan burnout pada perawat. Pengukuran coping self-efficacy menggunakan alat ukur Coping Self-Efficacy Scale (Chesney dkk., 2006) yang memiliki tiga subskala, yaitu use problem focused coping, stop unpleasant thoughts and emotions, dan get support from family and friends dengan total 26 item. Pengukuran terhadap burnout menggunakan alat ukur Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (Maslach & Jackson, 1981) yang memiliki tiga dimensi, yaitu emotional exhaustion, depersonalization, dan menurunnya sense of personal accomplishment dengan total 22 item. Jumlah partisipan yang diperoleh sebanyak 131 perawat. Hasil utama penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara coping self-efficacy dan burnout pada perawat, yang berarti semakin tinggi coping self-efficacy perawat, semakin rendah burnout yang dirasakan.

The aim of this study is to investigate whether any relationship between coping self-efficacy and burnout among nurses. Coping self-efficacy was measured by Coping Self-Efficacy Scale (Chesney et al., 2006) which has three subscales, namely use problem focused coping, stop unpleasant thoughts and emotions, and get support from family and friends with a total of 26 items. Burnout was measured by Maslach Burnout Inventory-Human Service Survey (Maslach & Jackson, 1981) which has three dimensions, namely emotional exhaustion, depersonalization, and reduced sense of personal accomplihsment with a total of 22 items. Participants of this study were 131 nurses. The main result of the study shows that there is a significant negative relationship between coping self-efficacy and burnout among nurses, in conclusion, the higher score of coping self-efficacy obtained by nurses, the lower they perceived burnout."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S61951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>