Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26244 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edward
"Perairan Teluk Ambon terletak di Pulau Ambon pada posisi 128°OO'00"BT--128°14'25"BT dan 03°37'55"LS-03°37'45' LS, terdiri atas dua bagian yaitu Teluk Ambon Bagian Dalam (TAD) dan Teluk Ambon Bagian Luar (TAL), keduanya dipisahkan oleh suatu celah yang sempit dan dangkal. Teluk Ambon Bagian Dalam relatif sempit, dangkal dan banyak dipengaruhi oleh aliran-aliran sungai. Teluk Ambon Bagian Luar lebih luas, dalam dan berhubungan langsung dengan Laut Banda. Luas kedua Teluk ini sekitar 143,5 km2 dan panjangnya sekitar 30 km. Ekosistem yang ada di kedua Teluk ini adalah ekosistem mangrove, terumbu karang, padang lamun, rumput laut dan sebagainya.
Kondisi seperti di atas membuat perairan Teluk Ambon ini relatif subur dan kaya dengan keanekaragaman flora dan fauna.
Keadaan ini telah menimbulkan berbagai masalah, khususnya mengenai pencemaran laut. Berbagai tanggapan bermunculan di media masa mengenai kualitas perairan Teluk Ambon. Hal ini disebabkan karena semakin berkurang dan rusaknya beberapa potensi sumberdaya yang ada, seperti berkurangnya populasi ikan umpan, rusaknya terumbu karang, hutan mangrove dan sebagainya.
Untuk mengetahui dan mengevaluasi kondisi perairan Teluk Ambon, pada bulan Mei dan Juli 1995, telah dilakukan pemantauan pada kualitas perairan ini, yang meliputi beberapa parameter fisika (suhu, kecerahan dan zat padat tersuspensi), dan kimia (oksigen terlarut, salinitas, fosfat, nitrat dan pH).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memantau kualitas perairan Teluk Ambon, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasilnya diharapkan dapat memberikan informasi bagi pemerintah untuk penyusunan kebijaksanaan pengelolaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi berbagai kepentingan dan analisis mengenai dampak lingkungan.
Untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas perairan, posisi stasiun pemantauan ditetapkan secara purposive random sampling dengan mengacu kepada posisi stasiun pemantauan yang telah dilakukan sejak tahun 1973.
Contoh air laut diambil dengan menggunakan tabung Nansen pada lapisan permukaan. Suhu, kecerahan, salinitas, zat padat tersuspensi, dan pH berturut-turut ditentukan dengan termometer balik terlindung (protected reversing thermometer), piringan Secchi (Secchi disk), salinometer Beckman RS-7, timbangan analitik Sartorius secara gravimetri, dan Horiba Water Checker U-8. tat hara fosfat dan nitrat ditentukan secara kolorimetri menurut cara yang ditetapkan oleh Strickland dan Parsons (1958) dengan menggunakan spektronik-21 Shimadzu, sedang oksigen terlarut ditentukan dengan metode Winkler secara titrasi.
Untuk melihat perbedaan masing-masing parameter antar bulan pemantauan (Mai dan Juli), digunakan statistik uji t (pair observation) (Subiyakto, 1994), sedang untuk melihat perbedaan antar stasiun dan tahun pemantauan digunakan rancangan acak kelompok (Steel and Torrie, 1980).
Hipotesis dari penelitian ini adalah 1) Waktu (bulan dan tahun) dan posisi stasiun berpengaruh pada kualitas perairan Teluk Ambon (suhu, kecerahan, zat padat tersuspensi, salinitas, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan pH), 2) Kualitas perairan Teluk Ambon (suhu, kecerahan, zat padat tersuspensi, salinitas, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan pH) masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Baku Mutu Air Laut (KLH, 1988) untuk berbagai peruntukkan.
Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat disimpulkan bahwa 1) Waktu (bulan dan tahun) berpengaruh pada kualitas perairan Teluk Ambon (suhu, kecerahan dan zat padat tersuspensi, salinitas, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan pH), sedang stasiun hanya berpengaruh pada suhu, salinitas dan nitrat (Aei), suhu, salinitas dan fosfat (Juli)(P < 5%), 2) Kualitas perairan Teluk Ambon (suhu, kecerahan, zat padat tersuspensi, salinitas, oksigen terlarut, fosfat, nitrat, dan pH) masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Baku Mutu Air Laut (KLH, 1988) untuk berbagai peruntukkan, kecuali kecerahan untuk pariwisata dan rekreasi.
Jika perairan ini hendak digunakan sebagai lokasi budidaya perikanan, disamping parameter-parameter di atas, perlu dilakukan pemantauan yang mendalam dan terpadu pada parameter-parameter fisika dan kimia yang lain yang pada penelitian belum diamati. Selain itu faktor musim juga perlu dipertimbangkan.
Daftar Kepustakaan: 86 (1961-1995)

The Waters Quality of Ambon BayAmbon Bay waters is located in Ambon Island between 126°O0'00"E-128°14'25"E and 03°37'55"S-03°37'45"S. It consists of two bays namely the Inner and Outer Ambon Bay. These bays are separated by a narrow and shallow sill. The Inner Ambon Bay is rather narrow, shallow, semi-enclosed, and affected by the ,river flows. On the other hand the Outer Say is wide, deep and connected to Banda Sea directly. The area of this bay is about 143,5 km2, and length about 30 km. The ecosystems found in this water are mangrove, coral reefs, sea grass and seaweed.
The condition such above makes the water fertile and rich, especially with floral and faunal biodiversity.
In line with the increase of development activities in Ambon City, various types of waste also produced. This situation had caused much problem, such as marine pollution. This case is reflected by the reaction of the mass media on the quality of Ambon Bay waters. This is also due to the decline and damages of the marine resources, such as life bait fish, coral reefs, mangrove and so on.
To know and evaluate the condition of Ambon Bay waters, a study was carried out in May and July 1995 in this waters to monitor the physical and chemical parameters such as temperature, transparency, total suspended solid, salinity, dissolved oxygen, phosphate, nitrate, and pH of the sea water.
The purpose of this research is to know the waters quality of Ambon Bay according to physical, chemical and biology parameters and other factors which influence. The results is expected to give the information to the government in environmental management of Ambon Bay and environment impact analysis.
Surface Sea water samples for physical and chemical parameters analysis were taken by using Nansen Tube. Temperature, transparency, total suspended solid, salinity, pH determined by using protected reversing thermometer, Secehi disk, Sartorius analytical balance, salinometer Beckman-RS7, and Horiba Water Checker U-8 respectively. Nutrient (phosphate and nitrate) determined by calorimetric and measured their concentration with spectronic-21 Shimadsu, while dissolved oxygen determined by Winkler method with titration.
Monitoring station position stated based on monitoring stations position which had done since 1973 by purposive random sampling.
The hypothesis of this research are 1) Time (month and year) and station position have influence on the quality of Ambon Bay waters (temperature, transparency, total suspended solid, salinity, dissolved oxygen, phosphate, nitrate and pH), 2) The quality of Ambon Bay waters (temperature, transparency, total suspended solid, salinity, dissolved oxygen, phosphate, nitrate, and pH) still fulfill the criterion of Baku Hutu Air Laut for all purposes.
To know the difference among monitored months, statistical approach is used namely t test (pair observation) (Subiyakto, 1994), while among monitored station and years by using randomized block design (Steel and Torrie, 1980).
The results showed that 1) Time (month and year) have influence on the quality of Ambon Bay waters (temperature, transparency, total suspended solid, salinity, dissolved oxygen, phosphate, nitrate, and pH), while station position have influence on temperature, salinity, and nitrate (May), temperature, salinity, and phosphate (July) (P < 5%), 2) The quality of Ambon Bay waters (temperature, transfaran oxygen, phosphate, nitrate, and pH) still fulfill the criterion of Baku Mutu Air Laut (KLH, 1988) for all purposes, exception transparency for tourism and recreation.
If this water will be used for mariculture purposes, the other physical, chemical and biological parameters need to be observed. Beside that the moonson factors is also need to be consider.
Number of reference : 86 (1961-1995)"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1996
T1694
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eddy Santoso
"Minyak dan gas bumi hingga kini adalah tulang punggung bagi pembangunan di Indonesia yaitu sebagai sumber devisa penting bagi Negara dan mendukung anggaran pembangunan. Di samping itu minyak dan gas bumi sumber energi utama untuk kegiatan industri, transportasi, dan rumah tangga. Minyak dan gas diperoleh dari serangkaian kegiatan seperti eksplorasi, produksi, pengolahan, pendistribusian, dan pengangkutan. Kegiatan di industri minyak dan gas tidak luput dari masalah pencemaran lingkungan dan beberapa masalah sosial.
Perusahaan minyak dan gas bumi memiliki potensi sebagai sumber dampak pencemaran Lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari setiap kegiatannya. Limbah cair, padat, dan gas yang dihasilkan dari kegiatan produksi utama dan penunjangnya adalah bahan pencemar yang dapat menimbulkan dampak negatif pada Lingkungan.
Salah satu bentuk zat pencemar terbesar dalam industri minyak dan gas adalah air terproduksi. Air terproduksi adalah air tanah sebagai produk sampingan dalam proses produksi minyak mentah. Air terproduksi keluar bersama minyak yang diambil menuju permukaan dengan membawa berbagai senyawa yang berbahaya, sehingga sebelum dibuang atau dimanfaatkan harus terlebih dahulu diolah dan disesuaikan dengan standar baku mutu yang ada.
Tujuan Penelitian adalah:
1. Mengkaji perubahan kondisi air terproduksi sebelum dan sesudah penerapan sistem zero discharge sebagai salah satu pengelolaan limbah berdasarkan tujuh parameter (COD, minyak dan lemak, sulfida H2S, ammonia, (NH3), fenol, temperatur dan pH).
2. Mengkaji pengaruh sistem zero discharge pada kualitas air permukaan yaitu badan air yang ada di sekitar areal produksi.
3. Merumuskan kemungkinan pemanfaatan air terproduksi baik untuk kegiatan di PT. CPI maupun untuk pemanfaatan lainnya.
Adapun metodologi penelitian yang digunakan adaiah metoda survei dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Setelah tahun 1997 PT. Caltex menggunakan sistem zero discharge yaitu suatu konsepsi sistem pengelolaan limbah air terproduksi. Dalam penelitian ini dan kaitannya dengan sistem zero discharge akan dipantau tujuh parameter yaitu kebutuhan oksigen kimiawi (COD), kandungan minyak dan lemak, sulfida (H2S), ammonia (NH3). fenol, temperatur dan pH. Pemantauan dilakukan di lima lokasi yaitu di stasiun pengumpul GS-1, GS-2, dan GS-3 serta di dam pengontrol polusi GS-1 dan GS-2 di sungai Ukai, serta dam pengontrol polusi GS-3 di Sungai Tapih.
Hasil pemantauan di GS-1, GS-2 dan GS-3 dari tahun 1992-2002 menunjukkan penurunan cukup tajam kadar tujuh parameter menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 42/MenLH/1O/199 sehingga nilainya jauh di bawah nilai baku mutu. Hasil pemantauan di dam pengontrol GS-1, GS-2 dan GS-3 juga menunjukkan penurunan yang sama, walau pada parameter minyak nilainya masih jauh di atas nilai baku mutu.
Dalam melakukan studi untuk memanfaatkan limbah air terproduksi sehingga layak digunakan sebagai air minum dan irigasi pertanian. Namun karena nilai baku mutu air minum belum terpenuhi, masih perlu waktu untuk mewujudkan hal
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan hal--hal sebagai berikut:
1. Kualitas air terproduksi Gathering Station 1, 2 dan 3 untuk Minas OU PT. Caltex Pacific Indonesia setelah diterapkan sistem zero discharge tahun 1998 lebih baik dari pada sebelum diterapkan sistem zero discharge untuk ketujuh parameter.
2. a. Kualitas Sungai Ukai sebelum pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh 3 parameter yaitu parameter NH3, Fend dan temperatur. Sedangkan sesudah pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh COD, kandungan minyak dan NH3.
b. Kualitas Sungai Tapih sebelum pelaksanaan Zero Discharge dipengaruhi oleh parameter temperatur sedangkan sesudah zero discharge dipengaruhi oleh parameter kandungan minyak.
3. Pengelolaan khusus dari air terproduksi dapat dimanfaatkan sebagai altematif pemanfaatan air terproduksi dari banyak kepentingan atau stakeholder di sekitar PT CPI untuk meningkatkan persediaan air, kebersihan lingkungan, kesehatan lingkungan dan memberikan nilai ekonomi terhadap air buangan.
Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disarankan hai-hal sebagai berikut:
1. Mewujudkan sistem zero discharge semaksimal mungkin, sebaiknya pada situasi tak terdugapun sistem zero discharge dapat dipertahankan.
2. Menutup Waste Pit dan menggantinya dengan tangki untuk menampung sedikit buangan dari tangki pengolahan yang masih dialirkan ke Waste Pit.
3. Jika terjadi upset condition maka kegiatan pada Stasiun Pengumpul 1, 2 dan 3 dapat dilakukan secara manual.
4. Memanfaatkan air terproduksi sebagai air bersih seperti untuk pertanian, untuk penyiram jalan dan lain-lain tetapi tidak sebagai bahan baku air minum karena perlu penelitian iebih lanjut yang memberikan penjelasan ilmiah tentang layak atau tidaknya air terproduksi sebagai bahan baku air minum.
Daftar Pustaka: 45 (1971-2002)

Zero Discharge Strategy on Water Body Quality (A Case Study in Minas PT. Caltex Pacific Indonesia)Oil and gas industry now is still an important devisa source to the country as a budget for development. In addition to that, oil and gas is also important as main source of energy for industry, transportation and the houses. Oil and gas could be produced starting from exploration, production, refinery, distribution and transportation. The activity has also unexpected result such as environmental pollution and social problem.
Oil and gas industry has direct and indirect impact to the environment. Liquid, solid and gas wastes which are resulted from the main and supporting activities are pollutants that may create negative impact.
One of the big pollution components in oil and gas industry is produced water. Produced water is groundwater as by product in crude oil production process. Produced water and oil come up to the surface and bring a lot of kind dangerous compound. Before being disposed and utilized, the produced water must be treated to meet with the GOI standard.
The objectives of research are as follows:
1. To assess produced water condition before and after zero discharge as waste management based on 7 parameters (COD, oil and greese, sulfide, ammonia, phenol, temperature and pH).
2. To assess the effect of zero discharge system to surface water quality especially water body surrounding of Minas production area.
3. To formulate the possibility of produced water optimization both for CPI activity and others.
Research methodology is survey method with qualitative and quantitative approaches.
Since 1998, PT. Caltex Pacific Indonesia has been implementing zero discharge system as a strategy concept to process the produced water. This study will cover zero discharge system where 7 parameters are monitored: chemical oxygen demand (COD), oil content, sulfide (H2S), ammonia (NH3), phenol, temperature and pH. Monitoring to the seven parameters has been done in five locations, at gathering station GS 1, GS 2, and GS 3 and at Pollution Control Dam GS 1 and GS 2 at Ukai's River and Pollution Control Dam GS 3 at Tapih's river.
The monitoring result in GS1, GS2, and GS3 from 1992 - 2002 revealed a significant decrease of the 7 parameters pursuant to KepMenLH/42/1996 so they are below the acceptable standard. The significant decrease also for Pollution Control Dam GS1, GS2 and GS3 between 1992 - 1998 even though for the oil and grease, the level is still exceeding the GOI standard.
To utilize produced water in accordance as a drinking water and for land irrigation, the water quality wasn't in compliance yet with GGI standard. The significant effort is still in progress to accomplish it.
Refer to the subject discussed above, we can conclude the followings:
1. Quality of produced water at Gathering Station 1, 11 and of III for Minas OU of PT. Caltex Pacific Indonesia have achieved under standard quality of liquid waste of gas and oil exploration pursuant to Kep-421Menlh/10/1996. Before applying zero discharge system, seven parameters are below standard quality and after applying zero system in 1998, the seven measured parameters are lower than before discharge zero system was implemented
2. a.Before zero discharge, quality of Ukai river was effected by 3 parameters of produced water from GS 1, 2 namely NH3, Phenol and temperature. Meanwhile after zero discharge, it was effected by COD, oil content and NH3.
b.Before zero discharge, quality of Tapih's river was only effected by temperature parameter of produced water from GS 3. Meanwhile after zero discharge, it was effected by oif content.
3. Special management of produced water can be an alternative of produced water optimization for many importances of stakeholder around PT CPI to improve of water supply, to promote environmental sanitation, to increase of environmental health and to give added value of produced water
Refer to the subject discussed above, we suggest the followings:
1. Realizing maximum of zero discharge system even though in the upset Condition, zero discharge system can be implemented.
2. Closing waste pit and changing it with tank to accommodate a few discharge from processing tank which is still flowed into waste pit
3. If upset condition happened so the activity at Gathering Station 1, 2 and 3 can be done manually.
4. Utilizing produced water as clean water like for agriculture, street watering and others but do not be used for drinking water source because it needs furthermore research which give scientific explanation about competent or not, the produced water as drinking water sources.
Literature: 45 (1971-2002).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Nur Hakim
"Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta, merupakan salah satu pelabuhan perikanan yang berada di Perairan Teluk Jakarta. PPS Nizam Zachman Jakarta berfungsi sebagai tempat pendaratan ikan, pemasaran ikan, pendaratan kapal-kapal perikanan dari berbagai ukuran, pertumbuhan unit usaha perikanan serta sebagai sentra nelayan. Aktivitas di PPS Nizam Zachman Jakarta berpotensi menghasilkan limbah yang akan menurunkan kualitas perairan. Untuk meminimalkan penurunan dampak limbah terhadap kualitas perairan dari aktivitas PPS Nizam Zachman, diperlukan ketersediaan data yang terkait dengan kualitas perairan dalam rangka mengevaluasi dampak kegiatan PPS Nizam Zachman Jakarta terhadap lingkungan perairan. Untuk mengetahui kondisi kualitas lingkungan perairan, dilakukan pengukuran parameter fisika dan kimia yang hasilnya dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut yang diperuntukan bagi perairan pelabuhan. Secara biologis, kualitas suatu lingkungan perairan dapat diketahui dengan kehadiran atau ketidakhadiran fitoplankton sebagai bioindikator melalui Indeks Keanakeragaman (H?), Indeks Keseragaman (E) dan Indeks Dominansi (D). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi perairan di PPS Nizam Zachman Jakarta mendekati atau telah berada diatas ambang batas yang ditentukan. Sedangkan berdasarkan struktur komunitas fitoplankton mengindikasikan perairan berada pada kondisi tercemar berat sampai tercemar sedang. Berdasarkan analisis AHP diketahui bahwa Instrumen yang digunakan dalam pengelolaan kualitas lingkungan perairan PPS Nizam Zachman Jakarta berdasarkan skala prioritas adalah 1) instrumen sosial budaya dan pendidikan, 2) instrumen teknologi, 3) instrumen ekologi, 4) instrumen ekonomi dan 5) instrumen hukum. Sedangkan Strategi yang perlu dilakukan dalam pengelolaan kualitas lingkungan perairan PPS Nizam Zachman Jakarta berdasarkan skala prioritas adalah 1) Optimalisasi kegiatan sanitasi dan higiene, 2) Pembinaan stakeholder, 3) Perbaikan sistem & teknologi, 4) Partisipasi aktif masyarakat, and 5) Optimalisasi penegakan hukum. Adapun program yang perlu dilakukan dalam pengelolaan kualitas lingkungan perairan PPS Nizam Zachman Jakarta berdasarkan skala prioritas adalah 1) Sosialisasi dam bimbingan teknis, 2) Penghargaan dan sanksi, 3) Penyediaan dan perbaikan fasilitas, 4) Gerakan bersih pelabuhan, dan 5) Peningkatan koordinasi.

Nizam Zachman Jakarta Oceanic Fishing Port (PPS Nizam Zachman Jakarta) is one of the fishing port located in the Jakarta Bay waters. PPS Nizam Zachman Jakarta serves as a place for fish landing, fish marketing, fishing vessels landing from any kind of sizes, the growth of fishery business units and as fisherman center. The activities in PPS Nizam Zachman Jakarta will potentially generate waste that will reduce the water quality. To minimize the impact of waste on water quality from the activity of PPS Nizam Zachman Jakarta, hence it needs to be supported by the availability of data related to water quality in order to evaluate the impact of PPS Nizam Zachman Jakarta towards the water environment. To determine the water quality conditions, it can be conducted by measuring towards physical and chemical parameters. The test results were compared with the water quality standards by the Decree of the Minister of Environment Number 51 Year 2004 regarding Marine Water Quality Standards that intended for the port waters. Biologically, the quality of the water environment can be determined by the presence or absence of phytoplankton as a bioindicator by calculating the Diversity Index (H'), Equitability Index (E) and dominance index (D). The result showed that the water conditions in PPS Nizam Zachman Jakarta is closer to or has been over a specified threshold. Meanwhile from the phytoplankton community structure, the water in the conditions of heavily polluted to moderate polluted. The results of Analysis Hierarchy Process (AHP) showed that the alternative instruments using for management of water quality area of PPS Nizam Zachman Jakarta based on priorities are 1) the socio-cultural and educational instrument, 2) technology instrument, 3) ecology instruments, 4) economic instrument and 5) legal instrument. While, the strategy that need to be conducted in the management of water quality area of PPS Nizam Zachman Jakarta based on priorities are 1) optimizing sanitation and hygiene activities, 2) coaching stakeholders, 3) improving systems and technology, 4) active community participation, and 5) optimizing law enforcement. As for programs that need to be conducted in the management of water quality area of PPS Nizam Zachman Jakarta are 1) socialization and technical guidance, 2) rewards and punishment, 3) provide and improve the facilities, 4) port clean movement, and 5) improve coordination."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Paranna
"Salah satu sasaran pembangunan adalah tersedianya air bersih yang memenuhi syarat kesehatan maupun dari segi kuantitas dan kualitasnya memadai serta terjangkau harganya oleh masyarakat dari segala lapisan. Air bersih yang memenuhi syarat kesehatan adalah air bersih yang memenuhi syarat-syarat kesehatan baik secara kuantitas maupun kualitas sesuai dengan persyaratan kesehatan yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SKIVU/2002, tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum, sehingga air yang dikonsumsi oleh masyarakat terasa aman dan sehat.
Untuk Kotamadya Jakarta Timur, ternyata tertinggi di DKI Jakarta dalam hal ketergantungan sumber air dari air sumur untuk 32.130 rumah tangga dan terbesar untuk jarak antar septic tank pada jarak kurang dari 6 M sebesar 149.226 rumah tangga. Peningkatan pengambilan air tanah oleh penduduk di sekitarnya tidak diiringi dengan menjaga kualitas air tanah yang dikonsumsi, sehingga akhirnya berakibat kepada penduduk itu sendiri. Laju pembangunan yang terus meningkat di semua sektor serta pertambahan penduduk maka berakibat akan meningkatkan kebutuhan air bersih, sehingga pengambilan air tanah di wilayah DKI Jakarta akan selalu meningkat, melalui pemompaan air tanah yang melebihi kapasitasnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11888
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verena Amanda
"

Air minum yang aman menjadi salah satu kebutuhan yang krusial bagi manusia. Air tanah merupakan salah satu sumber utama untuk memperoleh air minum. Kualitas air dapat bervariasi berdasarkan sumber kontaminan dan waktu atau musim pada tahun tersebut, sehingga diperlukan langkah tambahan untuk memastikan kualitas air. Data penelitian diperoleh dari data historis parameter kimia pH dan konduktivitas untuk sumber air pada salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) di Indonesia dari bulan Januari 2021 hingga Februari 2023. Data dibagi menjadi dua bagian, training set dan testing set yang kemudian digunakan untuk memprediksi kualitas sumber air menggunakan pendekatan Recurrent Neural Network (RNN) dengan arsitektur Long Short-Term Memory (LSTM) dan Gated Recurrent Units (GRU). Dari penelitian ini, didapatkan pendekatan terbaik yang dapat digunakan untuk mendapatkan akurasi tertinggi pada setiap model yang dibangun. Secara keseluruhan, pendekatan RNN dengan arsitektur LSTM dan GRU dapat digunakan untuk memprediksi kualitas sumber air dengan akurasi yang tinggi.


Safe drinking water is a crucial need for humans. Groundwater is one of the main sources to get drinking water. Water quality varies based on contaminants and time or season of the year, therefore extra steps to ensure water quality are needed. This research used pH and conductivity chemical parameters historical data for source water at one of Fast Moving Consumer Goods (FMCG) companies in Indonesia from January 2021 until March 2023. Data is divided into two sections, the training set and testing set which were used to predict source water quality using Recurrent Neural Network (RNN) with Long Short-Term Memory (LSTM) and Gated Recurrent Units (GRU) architectures. This research aims to know the best approach to use to get the highest accuracy for each developed model. Overall, the RNN approach with LSTM and GRU architectures can be used to predict source water quality with high accuracy.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"ABSTRAK
Beban pencemaran yang harus ditanggung oleh Sungai Mookervart semakin besar, seiring dengan sernakin banyakznya industti dan pemukiman di sekitar slmgai yang membuang limbahnya ke sungai Dari sekian banyak zat-zat pencemar yang terdapat dalam limbah cair yang dibuang ke Sungai Mookervart, senyawa-senyawa Nitrogen seperti NH3-N dan N03-N adalah merupakan senyawa-senyawa yang biasa ditemukan dalam limbah cair tersebut.
Senyawa Nitrogen adalah salah satu bahan nutrient yang penting dalam pertumbuhan organisme hidup. Dalam jumlah yang mencukupi, senyawa ini akan digunakan oleh mikroorganisme sebagai bahan makanan. Akan tetapi kehadiran senyawa Nitrogen dalam jumlah yang berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan organisme lain yang tidak dikehendaki (misalnya Alga), dapat pula menyebabkan penurunan kelarutan oksi gen (DO) dan penurunan pH dalam badan air. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembatasan terhadap jumlah senyawa Nitrogen yang masuk ke dalam aliran Sungai Mookervart. Dan suatu model matematik yang mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa Nitrogen di aliran sungai akan menjadi alat yang sangat membantu untuk keperluan ini.
Karena pemasalahan tersebut di atas, maka pada penelitian ini dikembangkan suatu model matematik untuk mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa ammonia nitrogen (NH3-N) dan nitrat nitrogen (NO3-N) di aliran Sungai Mookervart.
Pengamatan terhadap kualitas air Sungai Mookervart beserta saluran-saluran
outfallnya dilakukan selama 7 hari (10 April - 16 April 1996) dengan titik-titik pengamatannya adalah jembatan PT. Bir Bintang, jembatan Garuda, jembatan PT.
Bakrie, jembatan PT. United Can dan jembatan PT. Tembaga Mulia Semanan.
Sedangkan saluran-saluran outfall yang diperiksa kualitas airnya adalah saluran Rasico, saluran Warung Gantung, saluran Super Itali, saluran Perumahan Citra dan saluran Semanan Dari semua variabel yang dibutuhkan oleh model matematika hanya harga K (laju penguraian) yang tidak dapat diulcur, baik secara matematis maupun dengan cara pengukuran langsung di lapangan. Oleh sebab itu maka harga K hams dicari dengan cara coba-coba (trial dan error) sampai didapat harga K yang memberikan simpan dan minimum antara besarnya konsentrasi di lapangan dengan konsennasi hasil perhitungan model. Dengan menggunakan program Microsof Excel yang mempunyai fasilitas solver, dapat dicari harga K ini dengan cepat dan teliti.
Setelah dilakukan pengukuran di lapangan, perhitungan dengan menggunakan model dan analisa terhadap hasil penelitian, dapat diketahui harga K yang mendekati keadaan sebenarnya di lapangan. Untuk senyawa NH3-N harga K rata-rata yang didapat dari penelitian ini adalah 1,29X10 -5/detik, sedangkan mum senyawa N03-N harga K yang didapat adalah 1,1 6X10 -6/detik Dari hasil pengujian terhadap model matematik, dapat disimpulkan bahwa model yang dikembangkan pada penelitian ini terbukti mampu mensimulasikan distribusi konsentrasi senyawa NH3-N dan N03-N di aliran Sungai Mookervart selama 7 hari pengamatan.

"
1996
S34644
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Isnaini
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang penilaian Kualitas Air Situ Salam di
Kampus Universitas Indonesia, Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengeta
kualitas perairan di situ salam berdasarkan pada Nation Sanitation Foundation Water Quality Index (NSF-WQI). Penelitian ini menggunakan metode deskrip yaitu tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan obyek yang diteliti dengan data suatu variabel, gejala atau keadaan. Hasil yang diperoleh adalah kualitas air situ Salam berdasarkan Wate Quality Index (WQI) menunjukkan hasil normal (medium). Hasil normal mengindikasikan bahwa air situ Salam masih dalam kisaran tidak membahayak tingkat pencemarannya, sehingga air situ Salam masih dapat dipergunakan unt berbagai aktivitas. Hal ini berarti bahwa parameter standar penilaian kualitas masih di bawah standar baku mutu air.

Abstract
Research on water quality assessment of water quality in Situ Salam
Universitas Indonesia, Depok. This study aims to determine the quality of wat in situ Salam based on the Nation Sanitation Foundation Water Quality Index (NSF-WQI). This research uses descriptive method that is not intended to test specific hypothesis, but only describes the object under study with the data of
a variable, symptom or condition. The results obtained are based on water quality of situ Salam in Water Quality Index (WQI) were normal (medium). Normal was indicate that the water is still within the range, where situ Salam i not dangerous levels of pollution, thus there can still be used for various activities. This means that the parameters of water quality assessment standard are still below the quality standard"
2011
T31012
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amrina Rasyada
"

Air tanah Kota Bekasi dan Metro mayoritas digunakan sebagai bahan baku air bersih dan minum. Terdapat beberapa permasalahan air tanah kota penelitian, yaitu kandungan bakteri, besi, dan asam organik tinggi. Penelitian WFW pada tahun 2020-2022 berupa data kualitas air tanah WFW berupa TDS, kekeruhan, TC, Escherichia Coli, pH, dan temperatur diuji dengan hasil kuesioner, yaitu faktor ekonomi (pengeluaran masyarakat per bulan dan kepemilikan hewan ternak), sosial (pendidikan, kepemilikan rumah, dan jumlah penghuni rumah), dan lingkungan (kepemilikan toilet, metode penyediaan air tanah, dan pengosongan tangki septik), dan persepsi dan tingkat kepuasan. Penelitian menggunakan analisis statistik (analisis deskriptif, t-test paired sample, crosstabs, Spearman Rank, dan regresi biner) dan studi literatur. Analisis deskriptif menghasilkan parameter di musim berbeda memiliki nilai berbeda. T-test paired sample Kota Bekasi (E. Coli, TC, dan pH) menghasilkan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05 atau terdapat perbedaan parameter di beda musim. Uji crosstabs dilaksanakan untuk mengetahui variansi data faktor penelitian. Uji Spearman dan regresi biner menghasilkan hanya faktor metode pengambilan air tanah berkorelasi dengan parameter pH, temperatur, dan TC dengan nilai Sig. (2 tailed) < 0,05. Rekomendasi metode penyediaan air tanah berupa borehole dan protected well.


The majority of Bekasi City and Metro ground water is used as a raw material for clean and drinking water. There are several problems with the research city groundwater, namely the high content of bacteria, iron, and organic acids. WFW research in 2020-2022 in the form of WFW groundwater quality data in the form of TDS, turbidity, TC, Escherichia Coli, pH, and temperature were tested with the results of a questionnaire, namely economic factors (monthly community spending and livestock ownership), social (education, house ownership, and number of occupants), and environment (toilet ownership, methods of groundwater supply, and emptying of septic tanks), and perceptions and levels of satisfaction. The study used statistical analysis (descriptive analysis, paired sample t-test, crosstabs, Spearman Rank, and binary regression) and literature studies. Descriptive analysis produces parameters in different seasons have different values. T-test paired samples of Bekasi City (E. Coli, TC, and pH) yielded Sig. (2 tailed) < 0.05 or there are different parameters in different seasons. The crosstabs test was carried out to determine the variance of the research factor data. Spearman's test and binary regression yielded only groundwater abstraction method factors correlated with pH, temperature, and TC parameters with Sig values. (2 tailed) < 0.05. Recommendations for groundwater supply methods are in the form of boreholes and protected wells.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eki Noerfitriyani
"Pengoperasian TPA dapat menimbulkan permasalahan lingkungan akibat dekomposisi sampah berupa produksi lindi.TPA Cipayung memiliki instalasi pengolahan lindi menggunakan kolam stabilisasi denganSungai Pesanggrahan sebagai badan air penerima. Pemeriksaan kualitas lindi dan air sungai diperlukan untuk memastikan pembuangan lindi ke badan air telah memenuhi baku mutu.Karakteristik lindi bersifat fluktuatif dengan temperatur antara 33,8oC ndash; 36,4oC, konsentrasi TSS sebesar 70mg/L- 75mg/L, nilai pH 7,8 ndash; 7,9, BOD 2.874,0mg/L - 4.826mg/L, COD 4.586,4mg/L- 8.937,6mg/L, Total Nitrogen280mg/L- 466,7mg/L, dan logam berat Merkuri0,0008mg/L- 0,0032mg/L, sertaKadmiumdi bawah 0,001mg/L. Efluen Instalasi Pengolahan Lindi belum memenuhi baku mutu lindi sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap unit pengolahan. Hasil evaluasi desain unit Instalasi Pengolahan Lindi TPA Cipayung menunjukan bahwa desain kolam anaerobik, kolam fakultatif, dan kolam maturasi tidak memenuhi kriteria desain sehingga diperlukan desain perbaikan. Efluen lindi IPL TPA Cipayung mempengaruhi kualitas Sungai Pesanggrahan berdasarkan kenaikan konsentrasi parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, serta penurunan konsentrasi DO. Analisis statistik Korelasi Pearson menunjukan keterkaitan antara parameter kualitas lindi COD dan TN r=-0,997, p.

Operation of landfill caused environmental problems by waste decomposition in the form of leachate production. CipayungLandfill has leachate treatment plantusing stabilization pond with Pesanggrahan River as recipient water body. Examination of leachate and water quality of Pesanggrahan River is needed to ensure that leachate discharge to water bodies does not excessed the standard limit. The characteristics of leachate are fluctuated with temperatureranged from 33,8oC ndash 36,4oC, concentration of TSS 70mg L 75mg L, pH 7,8 to 7,9, BOD 2.874mg L 4.826mg L,COD 4.586,4mg L 8.937,6mg L, Total Nitrogen 280mg L 466,7mg L, and heavy metals Mercury 0,0008mg L 0,0032mg L, while Cadmium below 0,001mg L. Effluent of leachate excessedthe leachate standard limit, and need to be evaluated. The result of design evaluation shows that the anaerobic pond, facultative pond, and maturation ponddesign do not meet design criteria, and design improvement is needed. Leachate effluent of Cipayung Landfill affect the quality of Pesanggrahan River based on the increased of BOD, COD, and Total Nitrogen concentration, and decreased of DO. Statistical analysis Pearson Correlation showed correlation between leachate quality parameter COD and TN r 0,997, p"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67317
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>