Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edo Lavika
"Perubahan era ekonomi industri ke era ekonomi informasi telah membawa dampak timbulnya konsumen yang mengalami hiperinformasi (pada sisi supply) dan hiperkompetisi (pada sisi demand). Merek menjadi semakin mirip, sementara konsumen menjadi kebingungan memilih. Akibatnya diferensiasi menjadi suatu kebutuhan mutlak dalam bidang pemasaran, khususnya komunikasi pemasaran.
Tesis ini mencoba mendefinisikan diferensiasi yang efektif dalam komunikasi pemasaran sebagai upaya diferensiasi yang menghasilkan persepsi beda yang mendorong timbulnya preferensi mengkonsumsi. Jadi dalam tesis ini dibedakan antara diferensiasi yang efektif dengan diferensiasi semu (tanpa preferensi), preferensi semu (tanpa persepsi beda) dan diferensiasi gagal (tidak menghasilkan persepsi beda dan preferensi). Penelitian dilakukan dengan uji asosiasi untuk melihat hubungan persepsi beda yang dihasilkan dengan preferensi mengkonsumsi, untuk dapat pada akhirnya melihat kecenderungan hasil dari upaya diferensiasi. Untuk memahami persepsi beda di benak konsumen juga dilakukan penelitian dengan Multi Dimensional Scaling (MDS) sebagai pelengkap, agar dapat megetahui posisi produk di benak konsumen dan apa yang menjadi dimensi dasar penentuan posisi tersebut.
Tesis komunikasi pemasaran ini juga mernperkenalkan Model Konstruksi Diferensiasi untuk membentuk suatu diferensiasi yang efektif dengan membentuk faktor beda untuk menghasilkan persepsi beda dan faktor urgency untuk mendorong preferensi mengkonsumsi. Model digunakan untuk membentuk suatu upaya diferensiasi dalam bentuk jasa Wealth Advisory yang akan memberikan advokasi pengelolaan aset dengan denominasi US Dollar pada program-program Capital Protected Investment diluar negeri (Singapura). Respon atas upaya ini diteliti dengan uji asosiasi (Crosstabs) dan Multi Dimensional Scaling (MDS).
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang cukup signifikan antara persepsi beda dan preferensi untuk menggunakan jasa Wealth Advisory tersebut (Hasil uji Asosiasi). Analisa dengan Crosstabs menggambarkan respon responden dalam kategori diferensiasi efektif (37%), diferensiasi semu (17%), preferensi semu (18%), dan diferensiasi gagal (28%). Hasil ini dimasukkan dalam Matriks Efektivitas Diferensiasi untuk menggambarkan posisi hasil upaya diferensiasi. Hasilnya terlihat bahwa upaya diferensiasi pada prinsipnya cukup baik, sehingga pembentukan jasa Wealth Advisory bisa direkomendasikan dengan beberapa catatan. Diharapkan penerapan konsep dan teori pada studi kasus penelitian dapat menjadi gambaran aplikasi Model Konstruksi Diferensiasi untuk membentuk diferensiasi yang efektif dalam komunikasi pemasaran.
V Bab + 140 halaman + xiv halaman awal + 2 alur + 25 gambar + 10 label + 2 matriks + 5 lampiran; Daftar Pustaka 33 buku + 2 modul + 3 artikel majalah & tabloid (2002-2003)"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13717
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Muharini
"Sampel serpih (2), batubara (14) dan fosil resin (1) Formasi Telisa dan Cekungan Sumatera Selatan telah dianalisis dengan metode kromatografi gas - spektrometri massa (GC-MS). Sebagian sampel batubara (4) yang tersedia diantaranya dianalisis lebih lanjut menggunakan metode HPLC (kromatografi cairan penampilan tinggi). Seluruh sampel teranalisis telah diyakini mengandung resin tumbuhan tinggi dari famili Dipterocarpaceae seperti sekobikadinana diaromaik (dimer) dan trikadinana diaromatik (trimer) serta porfirin dari fraksi makromolekul.
Kedua kelompok dieter (C27 dan C30) dan trimer (C42 dan C45) telah diidentifikasi berdasarkan pada bukti spektra-massa dan waktu retensi kromatografi gas (GC). Perbedaan tiga atom karbon dengan massa 42 sma pada setiap kelompok diyakini berstruktur isopropil. Kelimpahan relatif dari dimer dan trimer bergantung pada kematangan termal sedimen dengan kematangan relatif moletas dimetilnaftil yang meningkat secara sistematik seiring dengan kenaikan kematangan termal sedimen.
Perubahan ini akibat proses deisopropilasi fraksi kadalenil (yang cenderung kurang stabil) menjadi dimetilnaftil (senyawa aromatik yang lebih stabil). Parameter baru berdasarkan pada kelimpahan relatif dari masing-masing analisis dimer dan trimer diusulkan dalam penelitian ini. Parameter baru ini merupakan rasio kuantitas isomer C27 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C27 dan C30), sekobikadinana diaromatik dan rasio kuantitas isomer C42 terhadap kuantitas isomer sejenisnya (C42 dan C45), trikadinana diaromatik, disebut RS dan RT masing-masing untuk dimer dan trimer.
Perubahan nilai RS dan RT terjadi di dalam zona jendela minyak-bumi. Batasan ` tak matang" dan "matang" ditentukan berdasarkan referensi, parameter kematangan baku Ro-vitrinite reflectance dan komputer pemodelan cekungan). Hasil penelitian ini, nilai RS = 52% dan RT = 2% merupakan rasio kematangan termal sampel dari Cekungan Sumatera Selatan. Parameter RT khususnya sangat berguna untuk penentuan kematangan termal pada zona "pascamatang" karena reaksi-deisopropilasi masih terus berlangsung pada zona tersebut.
Penelitian fraksi makromolekul telah dilakukan terhadap sebagian sampel batubara (4) yang tersedia. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa senyawa porfirin belum atau tidak ditemukan. Hal ini disebabkan prasarana yang digunakan tidak sesuai dengan literatur yang digunakan. Dengan perkataan lain, penelitian terhadap fraksi makromolekul tidak berhasil mengelusidasi porfirin."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidi Laysandra
"ABSTRAK
Sifat struktur, termal, dan listrik pada temperatur tinggi dari senyawa double perovskite Sr2(Fe,Ti)O6telah dipelajari pada penelitian ini.Sr2(Fe,Ti)O6 disintesis dengan metode solid state reaction. Hasil karakterisasi x-ray diffraction pada temperatur kamar menunjukkan bahwa semua sampel memiliki fase tunggal dan memiliki struktur kristal kubik double perovskite dengan space grup pm3m. Variasi jumlah atom Fe dan Ti mengakibatkan kenaikan parameter kisi dan grainsize. Grainsize yang diperoleh berkisar antara 30 nm sampai dengan 80 nm. Sifat listrik sebagai fungsi temperatur dan frekuensi dikarakterisasi menggunakan RLC-meter dengan metode spektroskopi impedansi. Hasil karakterisasi disajikan dalam Nyquist plot dan Bode plot yang digunakan untuk mengidentifikasi rangkaian ekuivalen dan parameternya. Rangkaian ekuivalen yang diperoleh menunjukkan pengaruh grain dan grain boundary terhadap sifat material. Konduktivitas dc Sr2(Fe,Ti)O6 sebagai fungsi temperatur dijelaskan dengan menggunakan persamaan Arrhenius. Energi aktivasi yang diperoleh dari hubungan konduktivitas dc sebagai fungsi temperatur menunjukkan pengaruh grain dan grain boundary pada sampel. Hal tersebut menunjukkan kemungkinan adanya oxygen vacancy pada material Sr2(Fe,Ti)O6. Kemungkinan ini diperkuat dengan hasil karakterisasi field emission scanning electron microscopy (FESEM) untuk menggambarkan morfologi sampel

ABSTRACT
Structure, thermal, and electrical properties of double perovskite material Sr2(Fe,Ti)O6 at high temperature have been studied. Sr2(Fe,Ti)O6 was synthesized by solid state reaction method. X-ray diffraction characterization at room temperature for all samples show single phase and having cubic double perovskite structure with pm3m space group. The variation of Fe and Ti atoms result an increasing of lattice parameter and grainsize which is found between 30 nm and 80 nm. The electrical properties as a function of temperature and frequency are characterized by using RLC-meter with impedance spectroscopy method. The impedance data are presented in Nyquist and Bode plot resulting in the equivalent circuit and its parameters. The equivalent circuit shows the effect of grain and grain boundary in the electrical properties of materials. DC conductivity of Sr2(Fe,Ti)O6 as a function of temperature was explained by using Arrhenius equation. The value of the activation energy which is evaluated from dc conductivity as a function of temperature shows the effect of grain and grain boundary. The activation energy exhibits of oxygen vacancy in Sr2(Fe,Ti)O6 which is also supported by morphology of Sr2(Fe,Ti)O6 characterized by field emission scanning electron microscopy (FESEM)."
Universitas Indonesia, 2015
S60146
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian kenyamanan termal perlu banyak dilakukan di Indonesia, karena Indonesia berada di daerah tropis dan wilayah yang luas memiliki corak iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lain. Penelitian ini bertujuan mendapatkan tingkat kenyamanan termal di Indonesia dengan metode penelitian laboratorium (ruang iklim) pada dua kota dengan iklim lokal yang berbeda, yaitu Kota Surabaya dan Malang. Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data penelitian kenyamanan termal sebelumnya di Indonesia. Dengan penelitian laboratorium, data respon termal diperoleh dengan menggunakan kuesioner tentang respon termal. Ruang iklim dirancang khusus dengan mengendalikan suhu udara dan kecepatan angin. Suhu udara di Malang diatur pada suhu udara 23,0-28,00[, sedangkan di Surabaya diatur pada suhu udara 28,0-31,00C. Sementara itu, kecepatan angin di kedua kota diatur pada ° m/s, 0,3 m/s, 0,4 m/s, 0,8 mis, dan khusus di Surabaya ditambah dengan kecepatan angin 1,0 m/s. Kuesioner meliputi tiga aspek, yaitu respon termal, keterterimaan termal, dan preferensi termal. Penelitian melibatkan total 41 responden dari Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya Malang dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Analisis statistik yang meliputi analisis statistik deskripti], regresi tinier, serta regresi (binary logistic) digunakan untuk menganalisis data respon termal. Dari 454 respon termal, diperoleh suhu netral dan keterterimaan termal di kedua kota tersebut, sementara suhu preferensi memiliki korelasi yang tidak signifikan."
728 JUPKIM 9:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fadli Bakhtiar Aji
"ABSTRAK
Sebagai salah satu teknologi perpindahan panas dua fasa terbaru, pulsating heat pipe (PHP) mempunyai daya tarik tersendiri dalam perkembangan teknologi heat pipe. Pemanfaatan PHP sangat beragam mulai dari aplikasi pendingin elektronika, sampai dengan heat recovery heat exchanger. Pada penelitian ini sebuah PHP didesain pada penggunaan ductwork dengan ukuran 300 x 470 mm. PHP dibuat dengan menggunakan pipa kapiler tembaga dengan diameter dalam 1,7 mm dan diameter luar 3 mm dan panjang total 13,5 m. Panjang bagian evaporator, adiabatik dan kondenser berturut-turut , 260 mm, 240 mm, dan 260 mm. Ethanol dipergunakan sebagai fluida kerja dengan filling ratio sebesar 60%. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai resistansi termal terendah adalah 0.36 K/W pada input kalor 76,1 W. Resistansi PHP cenderung stabil saat sudut inklinasi dari PHP divariasikan. Dengan hasil pengujian kinerja didapatkkan, bahwa PHP sangat mungkin dimanfaatkan heat recovery pada pemanfaatan dengan temperatur 50oC-70oC.

ABSTRACT
As one of the latest technologies of heat transfer in two phases, pulsating heat pipe (PHP) has a special attraction in the development of heat pipe technology. Utilization of PHP is very diverse ranging from electronics cooling applications, up to the heat recovery heat exchanger. In this study, the use of a PHP was designed in ductwork with a size of 300 x 470 mm. PHP created using copper capillary tube with an inner diameter of 1.7 mm and an outer diameter of 3 mm and a total length of 13.5 m. The length of the evaporator, adiabatic and condenser, respectively, 260 mm, 240 mm and 260 mm. Ethanol is used as a working fluid with filling ratio of 60%. The results showed that the lowest thermal resistance value is 0.36 K / W at a heat input 76.1 W. PHP tend to be stable when the angle of inclination of PHP varied. With performance test results obtained, that PHP is very possibly being heat recovery in the utilization temperature of 50 oC-70 oC."
2016
S62934
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yattie H. Boediharnowo
"ABSTRAK
Minyak goreng merupakan salah satu dari kebutuhan pokok penduduk Indonesia, yang komponen utamanya berupa trigiiserida dan banyak mengandung asam lemak tidak jenuh. Pada proses menggoreng dengan adanya udara dan pengaruh temperatur yang relatif tinggi, minyak tersebut mudah mengalami oksidasi termal.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh oksidasi termal terhadap perubahan sifat fisiko-kimia dari lima jenis minyak goreng dan fraksi-fraksinya serta aktivitas mutagenik. Penelitian dilakukan pada 5 jenis minyak goreng, yaitu minyak biji bunga matahari, minyak jagung, minyak kacang kedelai., minyak kelapa sawit dan minyak kelapa yang dioksidasi pada temperatur 200 °C sebanyak 5 kali 1 jam dengan minyak segar sebagai kontrol. Masing-masing minyak pada setiap kali pemanasan selain dilakukan uji sifat fisiko-kimia yang meliputi penentuan indeks bias, gravitasi spesifik, bilangan peroksida, bilangan asam, bilangan iod, total karbonil dan persen dien terkonjugasi juga difraksionasi ke dalam fraksi non polar dan fraksi polar dengan cara ekstraksi. Analisis komposisi asam lemak dilakukan dengan kromatografi gas dan uji mutagenisitas dengan metoda "Ames" menggunakan bakteri Salmonella lyphimurium TA 100.
Hasil pengujian terhadap semua parameter sifat fisiko-kimia beserta fraksifraksinya dengan uji anova pada batas kepercayaan 95% dan 99% dan uji lanjut dengan uji nilai tengah Duncan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata baik antar jenis minyak goreng maupun antar jumlah pemanasan dan terdapat interaksi.
Hasil fraksionasi yang terbentuk selama oksidasi termal menunjukkan bahwa fraksi nonpolar menurun persentasenya yang diikuti dengan meningkatnya fraksi polar. Hasil uji terhadap parameter sifat fisiko-kimia menunjukkan bahwa tingkat oksidasi pada fraksi polar lebih besar dibandingkan dengan fraksi nonpolarnya.
Hasil uji mutagenisitas dari kelima jenis minyak goreng yang teroksidasi termal beserta fraksi-fraksinya secara metode Ames dengan bakteri Salmonella lyphimurium TA 100 menunjukkan hasil negatif untuk aktivitas mutagenik.
Daftar pustaka : 48 (1964 - 1997)

ABSTRACT
The Effect of Thermal Oxidation on The Change of Physico-Chemical Properties of 5 (five) Kinds Frying Oils Which Were Heated and Reheated and Mutagenicity Test by The Use of Salmonella Typhimurium TA 100Frying oil is one of the basic needs for the Indonesians. Its main component is triglyceride that contains a lot of unsaturated fatty acids. In the frying process, the presence of air and the relatively high temperature will make it easily oxidized thermally.
This investigation was intended to study the effect of thermal oxidation on the change of physico-chemical properties of frying oils and their fractions and the mutagenic activities. This investigation has been conducted by heating and reheating 5 (five), kinds of frying oils, those are sunflower oil, corn oil, soy bean oil, palm oil and coconut oil at 200 ° C, 5 times, 1 hour each time, and using fresh oil as a control. In each heating, in addition to the testing of physico-chemical properties which include determination of refractive index, specific gravity, peroxide value, acid value, iodine value, total carbonyl and percent of conjugated diene, the oils were also fractionated into nonpolar and polar fractions using extraction method. Analysis of fatty acid composition were performed by gas chromatography method and the mutagenicity test by "Ames" method using Salmonella typhimurium TA 100 bacteria.
The investigation results of all physico-chemical property parameters including their fractions, using anova test with 95% and 99% confidence limits and further test using Duncan median test showed a significant difference among frying oils and also among the amounts of heating, and there were interactions.
The results of fractionation that formed during thermal oxidation showed that the percentage of nonpolar fractions decreased and followed by the increase of polar fractions. Test results of physico-chemical parameters showed that the degree of oxidation in polar fraction was higher compared to its nonpolar fraction.
The results of mutagenicity tests of the 5 (five) kinds of frying oils which were thermally oxidized including their fractions using Ames method with Salmonella typhimurium TA 100 bacteria showed negative results for mutagenic activities.
Reference : 48 (19641997)
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosi Kusuma Eriwati
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek perlakuan panas melalui
pemanasan fumace dan radiasi Nd:YAG Iaser terhadap perubahan mikrostruktur,
kekerasan mikro dan morfologi permukaan dentin manusia sebagai modifikasi
permukaan dentin. Dengan menggunakan sampel dentin dari gigi impaksi molar
3, perubahan energi panas yang berhubungan dengan transformasi fisik dan
khemis sebagai fungsi suhu menunjukkan kurva endotermik pada 111,62 °C
yang mengindikasikan kristalinitas yang Iebih rendah pada dentin dengan kristal
yang tidak homogen. Hasil DSC dentin menunjukkan kurva endotermik pada 40
°C - 284 "C, dan puncak eksotermik teriihat pada 500 °C. Total kehilangan berat
dentin dengan analisa TG adalah 21 ,26% setelah pemanasan 900 °C. Hasil XRD
pada suhu di atas 750 °C memperlihatkan puncak difraksi dari hidroksiapatit yang
meningkat dengan intensitas yang Iebih tinggi dengan munculnya puncak
Whitlockite. Perhitungan ukuran kristalit dentin yang bertambah besar
menunjukan adanya pertumbuhan kristalit akibat perlakuan panas sehingga
kristalinitas dentin berubah mendekati kristalinitas hidroksiapatit email. Nilai
kekerasan mikro Vickers jug meningkat akibat energi radiasi laser sesuai
dengan meningkatnya intensitas puncak difraksinya. Setelah radiasi Nd:YAG
laser terbentuk kawah dengan permukaan dentin yang meleleh dan mengalami
rekristalisasi. Jadi perilaku dentin manusia memperlihatkan perubahan fisik dan
khemis terhadap kenaikan suhu pemanasan dan energi radiasi laser yang tinggi.
Efek panas menyebabkan perubahan mikrostruktur dan sifat kekerasan yang
meningkat mendekati struktur dan kekerasan email.

Abstract
The purpose of this study was to investigate the effects of heat treatment
and Nd:YAG laser irradiation on the microstructure, microhardness and
morphological changes of human dentin surfaces for alternative dentin surface
modification. The results on the DSC of dentin show a large endothermic curve at
40°C to 284°C, likewise the DTA endothermic peak at 111,62 °C which
represent a material of less crystallinity and inhomogenous crystals. An
exothermic peak was also shown at 500ºC by DSC. The total loss of dentin
weight by TG analysis was 21.26% after heated to 900°C. XRD investigation
revealed that at higher temperature (above 750 °C) the amount of diffraction
peaks of hydroxyapatite were higher and more intense with the development of
Whitlockite. The crystallite size were also higher showing crystal growth upon
heat-treatment. After Nd:YAG laser-treated, dentin with relatively low
crystallinities obtains a structure which comes to resemble the crystalline
structure of enamel hydroxyapatite. VIckers micro-hardness property on lased
dentin surfaces showed increasing values of all laser exposures that were
associated with the increase intensity of peak diffraction. SEM observations on
Nd:YAG laser irradiation on dentin surface resulted in creater formation at higher
energy output, as well as surface melting, recrystallized and glazed surfaces. The
thermal behavior of human dentin shows physical and chemical changes with
higher temperature and higher energy output of Nd:YAG laser treatment.
Thermal effects caused microstructure and morphological changes on dentin
surfaces with increased microhardness surface properties which resemble the
microstructure and hardness of enamel."
2003
D1224
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T39977
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucia Sushanti
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sembilan rasio keuangan yaitu current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, dan investment/net fixed assets dapat secara signifikan membedakan tiga kondisi kendala keuangan yaitu not financially constrained, partially financially constrained, dan financially constrained.
Penelitian juga untuk menyelidiki pengaruh oportunitas investasi, arus kas, modal kerja, hutang jangka panjang, dividen terhadap investasi aktiva tetap yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam kelompok industri barang konsumsi dengan memperhatikan pengaruh stock repurchase dan periode pengamatan.
Penelitian menggunakan multiple discriminant analysis untuk mengelompokkan jenis atau kondisi kendala keuangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam periode 1994 s.d. 1997 dan 1999 s.d. 2002. Selain itu juga digunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh oportunitas investasi, arus kas, modal kerja, hutang jangka panjang, dividen, stock repurchase, dan periode pengamatan terhadap investasi aktiva tetap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat kendala keuangan dapat dijelaskan secara simultan oleh variabel-variabel current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, dan investment/net fixed assets. Hasil penelitian juga menyimpulkan bahwa oportunitas investasi, modal kerja, hutang jangka panjang, berpengaruh secara signifikan terhadap investasi aktiva tetap. Perbedaaan investasi aktiva tetap pada perusahaan yang melakukan stock repurchase dan yang tidak ternyata tidak berbeda secara signifikan. Demikian pula investasi aktiva tetap pada kondisi sebelum dan sesudah 1998 tidak secara signifikan berbeda.

This research is conducted to find whether nine financial ratio (current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets, and investment/net fixed assets) significantly differentiate the three of financial constraints condition (not financially constrained, partially financially constrained, financially constrained).
This research also investigates the influences of investment opportunities, cash flow, working capital, long-term liabilities and dividend to the fixed asset investment in the consumer good group industry with regard to the influence of stock of repurchase and period of perception.
This research uses multiple discriminant analysis in grouping financial constraints condition faced by company in period 1994 to 1997 and 1999 to 2002. Besides, it uses multiple regression analysis to determine the influences of investment opportunities, cash flow, working capital, long-term debt, dividend, stock repurchase, and period of perception to fixed asset investment.
The results indicate that differences of financial constraints conditions can be explained simultaneously by current ratio, net fixed assets, dividend payout ratio, net income margin, fixed charge coverage, debt ratio, net sales growth, cash flow/net fixed assets and investment/net fixed assets. This research also concludes that investment opportunities, working capital and long-term debt affect fixed asset investment. Fixed assets investment not differs significantly between companies that conduct stock repurchase and which does not as well as fixed assets investment before 1998 and after 1998.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T15028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>